PEMBIMBING PENDIDIKAN
NAMA KELOMPOK :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Seminar dengan
judul “ Asuhan keperawatan pada Tn. I dengan gangguan istirahat dan tidur di ruang
fatmawati RSUD M. Yunus kota Bengkulu”
Penyusunan Makalah Seminar ini penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan
baik materi maupun nasihat dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah Seminar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. Anjani Wahyu Wardani, MKM. FISQua selaku Direktur RSUD dr.M.Yunus
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti praktek klinik
keperawatan di RSUD dr. M. Yunus
2. Ns. Desi Asmita, S.Kep, selaku Kepala Ruangan Melati di RSUD dr.M. Yunus.
3. Ns. Desi Susanti M.Kep, dan Ns. Nurbaiti, S.Kep. selaku CI ruangan Fatmawati
sekaligus pembimbing lahan dalam penyusunan laporan seminar ini yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan masukan sehingga
laporan seminar ini bisa terselesaikan dengan baik.
4. Ns. Dwi Wulandari, S. Kep., MAN Selaku dosen pembimbing PKK mata kuliah
Keperawatan Dasar yang telah memberikan bimbingan dan arahannya kepada kami
5. Seluruh CI dan Senior Ruangan Fatmawati serta Staf kepegawaian Di RSUD dr.
M. Yunus.
6. Seluruh Mahasiswa-Mahasiswi Prodi D4 Keperawatan Bengkulu Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes yang sedang Praktek Klinik Keperawatan Di
RSUD dr. M. Yunus.
2
akan datang. Penulis berharap semoga laporan seminar yang telah penulis susun ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa prubahan positif terutama bagi
penulis sendiri dan mahasiswa lain yang sedang praktik klinik keperawatan Di RSUD dr.
M. Yunus.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................4
BAB I..................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................6
A.Latar Belakang.............................................................................................................6
B. Rumusan Masalah........................................................................................................7
C.Tujuan Laporan Kasus..................................................................................................7
D.Manfaat Kasus..............................................................................................................8
BAB II...............................................................................................................................10
TINJAUAN TEORI..........................................................................................................10
A. Konsep Teori Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur.........................................10
B.Diagnosa keperawatan................................................................................................20
C.Intervensi keperawatan...............................................................................................21
BAB III..............................................................................................................................25
LAPORAN KASUS..........................................................................................................25
PENGKAJIAN KEPERAWATAN..............................................................................................25
ANALISA DATA........................................................................................................................33
DIAGNOSA KEPERAWATAN..................................................................................................34
PERENCANAAN.......................................................................................................................35
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN.................................................................37
BAB
IV…………………………………………………………………………………...46
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………46
A.Pengkajian…………………………………………………………………………..46
B.Diagnosa Keperawatan……………………………………………………………...46
C.Intervensi keperawatan……………………………………………………………...47
D.implementasi keperawatan………………………………………………………….47
4
E.Eveluasi……………………………………………………………………………..47
BAB V…………………………………………………………………………………...48
PENUTUP……………………………………………………………………………….48
a. Kesimpulan………………………………………………………………………..48
b. Saran………………………………………………………………………………48
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………49
5
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
6
Mencapai kualitas tidur yang baik menjadi sangat penting bagi kesehatan
dan sebagai bentuk penyembuhan dari penyakit. Pasien yang sedang sakit sering
kali membutuhkan lebih banyak tidur dan sitirahat daripada pasien yang sehat.
Namun demikian biasanya penyakit mencegah beberapa pasien untuk
mendapatkan tidur dan istirahat yang adekuat. Lingkungan rumah sakit atau
perawatan jangka panjang dan aktivitas pemberian layanan sering kali membuat
pasien sulit tidur. Atau beberapa pasien memang mempunyai gangguan tidur
sebelumnya, sedangkan pasien yang lain bertambah masalah tidurnya akibat dari
penyakit dan lingkungan rawat inap (Potter dan Perry,2013).
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan gangguan pada pada Tn. I dengan
gangguan istirahat dan tidur di ruang Fatmawati RSUD dr. M. Yunus Kota
Bengkulu
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. I dengan gangguan istirahat
dan tidur (gangguan pola tidur) di ruang Fatmawati RSUD dr. M. Yunus
Kota Bengkulu
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. I dengan gangguan istirahat
dan tidur (gangguan pola tidur) di ruang Fatmawati RSUD dr. M. Yunus
Kota Bengkulu
c. Membuat rencana asuhan keperawatan pada pada Tn. I dengan gangguan
istirahat dan tidur (gangguan pola tidur) di ruang Fatmawati RSUD dr.
M. Yunus Kota Bengkulu
7
d. Melakukan tindakan keperawatan pada Tn. I dengan gangguan istirahat
dan tidur (gangguan pola tidur) di ruang Fatmawati RSUD dr. M. Yunus
Kota Bengkulu
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada Tn. I dengan gangguan istirahat
dan tidur (gangguan pola tidur) di ruang Fatmawati RSUD dr. M. Yunus
Kota Bengkulu
D. Manfaat Kasus
1. Manfaat Teoritis
Makalah Seminar tugas kelompok Praktik Klinik Keperawatan ini
diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta
dijadikan saran dan masukan guna mengurangi masalah yang timbul akibat
gangguan tidur dan istirahat, yang diaplikasikan dalam asuhan keperawatan
gangguan kebutuhan tidur dan istirahat pada Tn. I di ruang Fatmawati RSUD
dr. M. Yunus Kota Bengkulu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
8
mandiri. Sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan klien
dan keluarga yang optimal.
d. Bagi Penulis
Makalah Seminar tugas kelompok Praktik Klinik Keperawatan ini
diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, serta sikap
penulis dalam memberikan asuhan keperawatan dengan gangguan
kebutuhan istirahat dan tidur.
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
10
3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
2. Etiologi
11
aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya
ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.
c. Stress psikologis
Kecemasan merupakan perasaan yang tidak jelas, keprihatinan dan
kekhawatiran karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan
seseorang (Carpenito, 2000). Cemas dan depresi akan menyebabkan
gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan karena pada kondisi
cemas akan meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf
simpatis. Zat ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM.
d. Obat-obatan
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat
yang memengaruhi proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretic yang
dapat menyebabkan insomnia, antidepresan yang dapat menekan REM,
kafein yang dapat meningkatkan saraf simpatis sehingga menyebabkan
kesulitan untuk tidur, golongan beta blocker dapat berefek pada timbulnya
insomnia, dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga mudah
mengantuk.
e. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur.
Konsumsi protein yang tinggi dapat menyebabkan individu tersebut akan
mempercepat proses terjadinya tidur karena dihasilkan tripofan. Tripofan
merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dapat membantu
kemudahan dalam tidur. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang
dapat juga memengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur
f. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang
untuk tidur, sehingga dapat mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya
keinginan untuk tidak tidur dapat menimbulkan gangguan proses tidur.
3. Klasifikasi
12
dan pola tidur paradox yang juga disebut Rapid eye movement.
1. Pola Tidur Biasa Pola tidur biasa juga disebut sebagai tidur Non-REM
(Non-Rapid Eye Movement).
Pada keadaan ini, sebagian besar organ tubuh secara berangsur-
angsur menjadi kurang aktif, pernapasan teratur, kecepatan denyut
jantung berkurang, otot mulai berelaksasi, mata dan muka diam tanpa
gerak. Fase Non-REM berlangsung ± 1 jam, dan pada fase ini biasanya
orang masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan
demikian akan mudah terbangun dari tidurnya. (Hidayat. 2015).
2. Pola Tidur Paradoksal
Pola tidur paradoksal disebut juga sebagai tidur REM (Rapid Eye
Movement). Pada fase ini, akan terjadi gerakan-gerakan mata secara
cepat, denyut jantung dan pernapasan yang naik turun, sedangkan otot-
otot mengalami pengendoran (relaksasi total). Proses relaksasi total ini
sangat berguna bagi pemulihan tenaga dan penghilangan semua rasa
lelah. Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) berlangsung selama ±20
menit. Pada fase ini, sering timbul mimpi-mimpi, mengigau, atau bahkan
mendengkur. Dalam tidur malam yang berlangsung 6-8 jam, kedua pola
tidur tersebut (REM dan Non-REM) terjadi secara bergantian sebanyak 4-
6 siklus (Mubarak, 2015).
4. Manifestasi Klinis
1. Dewasa
a. Data Mayor : Kesulitan untuk tertidur atau tetap tidur
b. Data Minor :
1) Keletihan saat bangun atau letih sepanjang hari
2) Perubahan mood
3) Agitasi
4) Mengantuk sepanjang hari
13
2. Anak
a. Gangguan pada anak sering kali dihubungkan dengan ketakutan,enuresis,
atau respons tidak konsisten dari orang tua terhadap permintaan anak
untuk mengubah peraturan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur
larut malam.
b. Keengganan untuk istirahat, keinginan untuk tidur bersama orang tua.
c. Sering bangun saat malam hari.
Tanda –tanda kualitas tidur yang kurang dapat dibagi menjadi tanda fisik dan
tanda psikologis (Hidayat, 2015).
1. Tanda Fisik Ekspresi wajah (gelap di area sekitar mata, bengkak di kelopak
mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk yang
berlebihan (sering menguap), tidak mampu berkosentrasi (kurangnya
perhatian), terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual
dan pusing
2. Tanda Psikologis Menarik diri, apatis dan respon menurun, merasa tidak
enak badan, malas berbicara, daya ingat menurun, bingung, timbul
halusinasi, dan ilusi pengliihatan atau pendengaran, kemampuan
memberikan keputusan atau pertimbangan menurun.
14
5. Pathway
Latihan
Obat & Stress / Lingkungan
kelelahan
Substansi Gaya hidup emosional tidak nyaman
Mengubah Mengurangi
Rutinitas & Kecemasan
pola tidur kenyamanan Sulit tidur
bekerja
tidur
Nutrisi & kalori rotasi Tegang /
frustasi
Gangguan Kesulitan
pencernaan menyesuaikan Motivasi
perubahan Sering
Gangguan
Lemah & letih Gangguan Tidur
proses tidur
Tidak dapat
Butuh lebih Tidak dapat tidur Perbaikan pola
tidur dalam
banyak tidur dengan kualitas baik tidur
periode panjang
Kesiapan
Akibat factor Akibat factor Deprivasi
meningkatkan
eksternal internal tidur
tidur
Gangguan pola
Insomnia
tidur
15
6. Penatalaksanaan
7. Komplikasi
a. Efek psikologis.
Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi , irritable,
kehilangan motivasi, depresi, dan sebagainya.
b. Efek fisik/somatik.
Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, hipertensi, dan sebagainya.
c. Efek sosial.
Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat
promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan
sosial dan keluarga.
d. Kematian.
Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka harapan
hidup lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam. Hal ini
mungkin disebabkan karena penyakit yang menginduksi insomnia yang
memperpendek angka harapan hidup atau karena high arousal state yang
terdapat pada insomnia mempertinggi angka mortalitas atau mengurangi
kemungkinan sembuh dari penyakit. Selain itu, orang yang menderita
insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami
kecelakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan orang normal.
17
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, bahasa yang dipakai, status
perkawinan, pendidikan pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor
registrasi, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnosis medis.
2) Identitas penanggung jawab
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan tidak bisa tidur atau sering terbangun pada malam
hari karena sesak napas dan batuk
1. Pola oksigenasi
3. Pola nutrisi
5. Pola eliminasi
f) Pemeriksaan fisik
1. Kepela
Ada lesi dan tidak, hematom maupun ada kelainan bentuk kepala
pasien serta keadaan rambut pasien
2. Mata
Bentuk simestris atau tidak, ada cairan berlebihan atau tidak, ada
infeksi atau tidak,ada alat bantu atau tidak, fungsi dari pemeriksaan
telinga untuk mengatahui ada cairan yang berlebihan atau adanya
infeksi disekitar telinga.
5. Mulut
19
Adanya lesi atau tidak,ada pembekakan kalnjar getah bening atau
tidak,ada pembekakan kalenjar tiroid atau tidak.
7. Dada
b. Perkusi: sonor/resonor
8. Abdomen
9. Integument
10. Genatalia
C. Diagnosa keperawatan
a) Hambatan lingkungan
20
c) Kurang privasi
d) Restrain fisik
D. Intervensi keperawatan
21
prosedur ntuk pasien
meningkatkan
- Agar pasien
kenyamanan
dan keluarga
(pengaturan
tau
tidur membaik posisi)
pentingnya
Edukasi :
tidur cukup
- Jelaskan
saat sakit
pentingnya tidur
cukup selama
sakit
menyenangkan selama di
- Pola nafas
rumah sakit
membaik Edukasi:
- Untuk
- Pola istirahat - Anjurkan tirah
mengalihkan
22
membaik baring rasa
tidaknyaman
- Ajarkan strategi
an yang
koping untuk
dialami
mengurangi
pasien
kelelahan
- Untuk
Kolaborasi:
memberikan
- Kolaborasi kenyamanan
dengan ahli gizi pasien saat
ptentang cara beristirahat
meningkatkan
- Agar
asupan makan
pemenuhan
asupan
makan
pasien
meningkat
24
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN
No.Telp
Nama Penanggung Jawab : Ny.S
Alamat Penanggung Jawab : Jl. Albaroka sumber jaya kampung melayu
No.Telp
A. Keluhan Utama :
Pasien datang ke IGD Pada tanggal 7 november 2023 dengan keluhan sesak
napas, nyeri pada abdomen yang menjalar ke pinggang dan juga pembengkakan
pada kedua kakinya. pasien awalnya diruangan kemuning dengan keadaan
penurunan kesadaran lalu di pindahkan ke fatmawati
25
Genogram
Ket : : Meninggal
: Perempuan
: pasien
: laki-laki
a. Di Rumah :
Makan 3x1 hari
b. Di Rumah Sakit :
Makan 3x1 hari (bubur) 5 sendok setiap makan
a. Di Rumah :
2x 1 sehari (BAB) 3x1 hari(BAK), Pasien BAB dan BAK tanpa dibantu
b. Di Rumah Sakit :
3x1 hari (BAB), 4x1 hari (BAK), Passien BAB dan BAK menggunakan
popok
a. Di Rumah :
2x1 hari mandi
b. Di Rumah Sakit :
1x1 hari badan pasien hanya dilap saja
a. Di Rumah :
1 tahun terakhir pasien mengatakan istirahat dirumah dan hanya
membantu istrinya berjualan nasi uduk dan sarapan lain nya
b. Di Rumah Sakit :
Pasien hanya bedrest dan hanya bisa duduk di kursi dibantu oleh istrinya
begitupun ketika ke kamar mandi.
26
5. Istrahat dan Tidur
a. Di Rumah :
Pasien cukup tidur (tidur kurang lebih 8 jam)
b. Di Rumah Sakit
Pasien kurang tidur (kurang lebih 5 jam) karena sering terjaga sekitar jam
1 malam
1. Psikologi
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan juga pasien
berinteraksi baik dengan pasein lainnya.
2. Sosial Ekonomi
Pasien tidak berkerja dan hanya membantu istri nya berjualan sehari-hari,biaya
selama di rumah sakit di tanggung BPJS.
3. Spiritual
Pasien mengatakan dia hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya, pasien yakin
bahwa ia akan sembuh atas izin Allah.
A. Kepala
Inspeksi
Rambut
Jumlah : lebat
Dsitribusi :Merata
Tekstur :Halus dan sedikit licin
Kebersihan :Bersih tidak ada ketombe dan kutu
Palpasi
Kulit Kepala
Lesi : Tidak ada
Tlg. Tengkorak
Kontur : Keras
27
Ukuran : Normocephalus
Nyeri tekan : Tidak ada
Wajah
Inspeksi
Keseimbangan : Simetris kiri dan kanan
Ekspresi :datar
Kulit
Inspeksi
Lesi : Tidak ada lesi
Mata
Inspeksi
Kelompak Mata :Tidak ada pembengkakan
Konjungtiva :Ananemis
Sclera :Ikterik
Kedudukan Bola Mata :Simetris kiri dan kanan
Pergerakan Bola Mata :Simetris
Reaksi Pupil :Bereaksi dengan cahaya
Alis Mata : Simetris kiri dankanan
Ketajaman Penglihatan :Mulai berkurang
Telinga
Inspeksi
Struktur Luar :Daun telinga bersih
Bagian Dalam :terlihat sedikit serumen
Tes Pendengaran
- Weber :-
- Rinne :-
Hidung
Inspeksi
Struktur Luar :Simetris lubang kiri dan kanan
Pernapasan Cuping Hidung :Terlihat bernafas dengan cuping hidung
Sinus :Tidak ada kelainan
Struktur Dalam
- Warna :Merata dengan mata lainnya
- Konka : Tidak ada kelainan
- Septum : Tidak ada deviasi septum
Mulut
Inspeksi
Bibir : pucat
Gigi : gigi tinggal 8 lagi ,Ada beberapa gigi
berlubang ,dan caries
Gusi : gusi berwarna kemerahan
Paring
- Warna : Merah muda
- Lesi :Tidak ada lesi
- Gerakan : tidak ada kelainan
Tes Pengecapan :Tidak dilakukan
B. Leher
Inspeksi
28
Kesimetrisan :Simetris kiri dan kanan
Palpasi
KGB : Tidak ada pembengkakan
Tiroid : Tidak ada pembesaran
Devisiasi Trakea : Tidak ada
Vena Jugularis :Terlihat vena jugularis
D. Jantung
Palpasi :Tidak ada kelainan
Auskultasi :Terdengar suara mur2
E. Payudara
Inspeksi
Ukuran & Simetris : tidak dikaji
Kontur : tidak dikaji
Kondisi Kulit : tidak dikaji
Putting Susu : tidak dikaji
Palpasi
Nodul : tidak dikaji
Lokasi : tidak dikaji
Ukuran : tidak dikaji
F. Abdomen
Inspeksi
Warna : Warna merata
Konsur : Kenyal elastis
Simetri : Simetris kiri dan kanan
Auskultasi
Bising Usus :Terdengar 18x/menit
Buits/ Desiran :
- Aorta : tidak ada
- A. Renalis : tidak ada
Perkusi
29
Batas Hepar :Tidak ada hepatomegali
Lambung :Hipertimpani
Limpa :
Kandung Kemih :
Palpasi
Setiap Kuadran :Tidak ada nyeri tekan lepas
Kandung Empedu :Tidak ada distensi
Hepar :Tidak ada nyeri tekan lepas
Limpa :Tidak ada pembesaran
Ginjal :Tidak ada nyeri tekan lepas
Kandung Kemih :Tidak ada distensi
G. Ektremitas
Inspeksi
Gaya Berjalan :Pasien Bedrest
Cara Berdiri :dibantu keluarga(istri)
Penegakan Kaki :pasien bedrest dan hanya bisa duduk di kursi
Kulit
Inspeksi
Warna :Merata
Ketebalan :Tipis
Bentuk : Tidak ada kelainan
Tekstur :Sedikit kering dan mengkilat
Sudut antara kuku &
Kuku : Tidak ada clubbing finger
Palpasi
Kelembaban :Kulit sedikit kering
Suhu Kulit :37,5°c
Turgor :tidak elastis
Edema Piting : Tidak ada edema piting
Kuku
Palpasi
Kapiler Refill : Kembali lebih dari 3 detik
ROM
Jari Tangan :Aktif
Panggul :Pasif
Lutut :Aktif
Tumit :Aktif
Jari Kaki :Aktif
30
H. Dada Posterior dan Punggung Dada Posterior
Inspeksi
Deformitas atau Asimetri :Dada simetris dan tidak ada kelainan
Retraksi Inspiratori Iga : tidak ada peningkatan
Pergerakan Dada :mengembang dan pergerakan simetris
Palpasi
Fraktur Iga :Tidak ada
Ekspansi Thorak :Mengembang
Taktil Premitus : Gerakan taktil premitus terasa/ada getaran
Punggung
Inspeksi
Postur ada Belakang :Vertebra normal (tidak ada kelainan)
Palpasi
Penyimpangan : Tidak ada
I. Genetalia
Genetalia pria
Inspeksi
Distribusi Rambur Pubis : tidak dikaji
Struktur Luar (bentuk) : tidak dikaji
Warna : tidak dikaji
Bau : tidak dikaji
Secret : tidak dikaji
Skrotum : tidak dikaji
Testis : tidak dikaji
J. Anus
Inspeksi
Scar : tidak dikaji
Kemerehan : tidak dikaji
Lesi : tidak dikaji
Jamur : tidak dikaji
Bengkak : tidak dikaji
Harapan-harapan Pasien :
Pasien mengatakan ingin cepat pulang kerumah tidak mau merepotkan keluarga
yang ,menjaga di rumah sakit terus-terusan dan ingin bisa beraktivitas seperti semula
ANALISA DATA
32
NAMA PASIEN : Tn. I UMUR : 41 Tahun
RUANGAN : Fatmawati NO.REG : 803017
33
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
. TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
MASALAH MUNCUL
07-11-2023
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya
nafas
34
PERENCANAAN
NAMA PASIEN : Tn.i UMUR : 41 Tahun
RUANGAN : Fatmawati NO.REG : 803217
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
Observasi : Observasi:
-Monitor pola nafas (kedalaman) -Memonitor pola nafas
Setelah dilakukan intervensi -Monitor bunyi nafas (ronkhi) - Memonitor bunyi nafas
keperawatan selama 3x24 jam Terapeutik : Terapeutik :
diharapkan pola nafas membaik - Posisikan semi fowler - Memberikan posisi semi fowler
dengan kriteria hasil : - Berikan minum hangat - Mmemberikan minum hangat
Pola nafas tidak efektif b.d
1. -dispnea menurun - Berikan oksigen - Memberikan oksigen
hambatan upaya nafas
-pemanjangan fase ekspirasi menurun Edukasi : Edukasi :
- pernafasan cuping hidung menurun - Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan -Memperjelaskan tujuan dan
- bunyi ronchi menurun dilakukan prosedur yang akan dilakukan
-RR membaik - Ajarkan batuk efektif Kolaborasi :
Kolaborasi : - Memberikan Nebulizer (mis :
-Pemberian nebulizer (mis: pentolin) pentolin)
35
PERENCANAAN
NAMA PASIEN : Tn M UMUR : 41 Tahun
RUANGAN : Fatmawati NO.REG : 803217
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
2. Gangguan pola tidur b.d gejala Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur Observasi:
penyakit keperawatan selama 3x24 jam Observasi : - Untuk mengetahui pola dan
diharapkan gangguan pola tidur - Identifikasi pola aktivitas dan tidur aktivitas tidur
membaik dengan kriteria hasil : - Identifikasi pengganggu pola tidur - Untuk mengetahui faktor
-Keluhan sulit tidur menurun Terapeutik : pengganggu pola tidur
- Keluhan sering terjaga menurun - Modifikasi lingkungan (pencahayaan, Terapeutik :
- Keluhan tidak puas tidur menurun kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur) - Untuk memberikan rasa nyaman
- Keluhan pola tidur membaik - Tetapkan jadwal tidur rutin pada pasien sehingga diharapakan
- Lakukan prosedur ntuk meningkatkan pola tidur membaik
kenyamanan (pengaturan posisi) Edukasi :
Edukasi : - Memberi tahu pentingnya tidur
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama cukup selama sakit
sakit - Untuk memberikan rasa nyaman.
36
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI PERTAMA)
NAMA PASIEN :Tn i UMUR : 41 Tahun
RUANGAN : Fatmawati NO.REG : 803217
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
20-11-2023 Pola nafas tidak efektif b.d - Memonitor pola nafas paisen S:
1. hambatan upaya nafas -pasien mengatakan
(kedalaman)
sesak berkurang saat di
- Mendengarkan bunyi nafas pasien pasang oksigen
-pasien mengatakan
(ronchi)
sudah mengerti cara
- Memeriksa TTV baruk efektif
- Mengatur Posisi semi fowler
- memberi pasien minum air hangat O:
TD :110/70 mmHg
- memberikan oksigen nasal kanul
N : 92 x/m
4L/menit RR :26 x/m
T :36,4°C
- Mengedukasikan batuk efektif
Spo2:92%
- memberikan nebulizer -terdengar bunyi nafas
ronchi
-pasien tampak lebih
tenang saat di atur posisi
semi fowler
37
A:
Pola nafas tidak efektif
b.d hambatan upaya
nafas
P:
Intervensi dilanjutkan
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
21-11-2023 Pola nafas tidak efektif b.d - Memonitor pola nafas pasien S:
2. hambatan upaya nafas -Pasien mengatakan
(kedalaman)
sakit perut setelah di
- Mendengarkan bunyi nafas pasien nebulisasi namun
sesaknya sedikit
(ronchi)
berkurang
- Memeriksa TTV -pasien mengatakan
kerongkongannya terasa
- Mengatur Posisi semi fowler
lega setelah minum air
- memberikan minum air hangat hangat
38
hangat
O:
- memberikan oksigen nasal kanul
TD :132/101 mmHg
4L/menit N : 93x/m
RR : 22 x/m
- Pemberian nebulizer
T : 36,4°C
Spo2:92%
-masih terdengar bunyi
nafas ronchi
A:
Pola nafas tidak efektif
b.d hambatan upaya
nafas (masalah belum
teratasi )
P:
Intervensi dilanjutkan
39
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN(HARI KETIGA)
NAMA PASIEN : Tn i UMUR : 41 Tahun
RUANGAN :Fatmawati NO.REG : 803217
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
-Memonitor pemberian nasal canul 4lt S:
3. 22-11-2023 Pola nafas tidak efektif b.d -Pasien mengatakan
-mengatur posisi pasien
hambatan upaya nafas lemasnya bekurang dan
sesaknya sudah mulai
berkurang
O:
TD : 150/100 mmHg
RR : 22 x/m
N : 88 x/m
T : 36,5°C
Spo2:96%
A:
Pola nafas tidak efektif
b.d hambatan upaya
nafas (masalah teratasi)
P:
Intervensi dihentikan
40
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (HARI PERTAMA)
NAMA PASIEN : Tn i UMUR : 41 Tahun
RUANGAN : Fatmawati NO.REG : 803217
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
20-11-2023 Gangguan Pola tidur b.d - mengkaji pengganggu pola tidur S:
1. gejala penyakit pasien - Pasien mengatakan
masih sulit tidur
- Mengatur lingkungan yang nyaman dan sering terjaga
untuk pasien (pencahayaan, ketika tidur
- Pasien mengatakan
kebisingan, suhu, matras, dan lebih nyaman
tempat tidur) setelah di atur
posisi semi fowler
- mengatur posisi semi fowler agar - Pasien mengatakan
pasien nyaman sulit tidur karena
sesak
- menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit O:
- Pasien masih
- mengajarkan relaksasi tampak sedikit
gelisah dan lemah
- Pasien mengatakan
lebih rileks setelah
diajarkan relaksasi
- Kantong mata
pasien masih
41
tampak hitam
A:
Gangguan Pola tidur b.d
gejala penyakit (masalah
belum teratasi)
P:
Intervensi dilanjutkan
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
42
Gangguan Pola tidur b.d - Mengatur lingkungan yang S:
21-11-2023 gejala penyakit nyaman (pencahayaan, kebisingan, - Pasien mengatakan
sudah bisa tidur
suhu, matras, dan tempat tidur) kurang lebih 6 jam dan
- menetapkan jadwal tidur rutin sudah jarang terjaga
- mengatur posisi semi fowler agar
O:
pasien nyaman - Pasien masih tampak
sedikit gelisah
- Kantong mata masih
menghitam
A:
Gangguan Pola tidur b.d
gejala penyakit (masalah
belum teratasi)
P:
Intervensi dilanjutkan
43
PARAF DAN
NO TANGGAL/JAM NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL
NAMA JELAS
Gangguan Pola tidur b.d - Mengatur lingkungan yang nyaman S:
3. 22-11-2023 gejala penyakit (pencahayaan, kebisingan, suhu, - Keluarga pasien
mengatakan pasien
matras, dan tempat tidur) tidur mulai normal
- menetapkan jadwal tidur rutin lagi dan sudah tidak
sering terjaga
- mengatur posisi semi fowler agar
pasien nyaman O:
- Pasien tampak
lebih segar dan
rileks
- kantong mata
pasien sudah
tidak
menghitam
A:
Gangguan Pola tidur b.d
gejala penyakit (masalah
teratasi)
P:
Intervensi dihentikan
44
45
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus
yang disajikan untuk menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan
dengan konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan khusus.Urutan penulisan
berdasarkan paragraph adalah F-T-O ( fakta-Teori-Opini ) ,isi pembahasan sesuai
dengan tujuan khusus yaitu :
B. Pengkajian
C. Diagnosa Keperawatan
Penulis mengangkat tiga masalah keperawatan tersebut karena data Tn.
I sangat mendukung antara lain : Diagnosa 1 yaitu pola napas tidak efektif dengan
data subjektif pasien mengeluh sesak napas, pasien mengeluh Lelah, pasien
mengatakan tidak nyaman, dan data objektif terdapat pernapasan cuping hidung,
terdengar suara napas ronchi, TD : 132/91 mmHg, HR : 92x/mnt, RR : 26x/mnt,
46
Spo2 : 89%, S : 36,7C. Diagnosa 2 yaitu gangguan pola tidur dengan data
subjektif pasien mengaluh sulit tidur, pasien mengeluh tidak puas tidur, pasien
mengatakan sering terjaga, pasien mengatakan pola tidurnya berubah, dan data
objektif pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, kantong mata pasien
tampak menghitam, TD : 132/91 mmHg, HR : 92x/mnt, RR : 26x/mnt, Spo2 :
89%, S : 36,7C.
D. Intervensi keperawatan
Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien
berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan, tidak semua rencana tindakan
pada teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan yang
dirasakan pasien saat pengkajian dilakukan. Untuk diagnosa pertama yaitu
dilakukan rencana tindakan manajemen jalan napas, diagnosa kedua yaitu
dilakukan rencana tindakan dukungan tidur.
E. Implementasi keperawatan
Setelah rencana tindakan ditetapkan maka dilanjutkan dengan
melakukan rencana tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada pasien
sebaiknya melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga pasien agar tindakan
yang diberikan dapat disetujui oleh pasien dan keluarga pasien.
F. Eveluasi
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan secara komperenshif dan sistematis pasien Tn. I di RSUD M YUNUS
BENGKULU pada tahun 2023. Dengan diagnose CHF berhubungan dengan gangguan
istirahat dan tidur yang dilaksanakan asuhan keperawatan pada tanggal 20 s/d 22
november 2023, maka penulis menarik kesimpulan
1. Hasil Pengkajian ditemukan keluhan utama sesak napas dan gangguan tidur
2. Diagnosa Keperawatan yang muncul pada klien ada 3 yaitu : pola napas tidak
efektif dan gangguan pola tidur
3. Intervensi yang diberikan kepada klien Tn. I adalah monitor pola napas,
posisikan semi fowler, modifikasi lingkungan (pencahayaan, kebisingan, suhu,
matrasdan tempat tidur), lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan.
4. Proses evaluasi pada asuhan keperawatan Tn. I didapatkan masalah pola napas
tidak efektif teratasi, gangguan pola tidur teratasi.
B. Saran
1. Perawat hendaknya dapat melakukan pendekatan dengan baik pada klien
sehubungan dengan data yang didapatkan betul-betul akurat dan mampu
mengindentifikasi serta menemukan masalah keperawatan yang dialami pasien.
2. Perawat hendaknya dalam melaksanakan asuhan keperawatan tidak
mengesampingkan peran sebagai pendidik, memberikan kesehatan pada pasien
tentang penyakit yang dideritanya.
3. Dengan adanya studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,DPP
PPNI, Jakarta Selatan
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standar Luaran keperawatan Indonesia,DPP
PPNI,Jakarta Selatan
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standar Intervensi
keperawatan
Indonesia,DPP PPNI,Jakarta Selatan
Widuri, Hesti. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia Ditatanan Klinik.
Yogyakata: Penerbit Fitramaya
Alimul H., A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi Konsep
dan
Proses Keperawatan. Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.
Alimul Aziz, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia, Jilid 2. Jakarta : Salemba Medika.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik,Ed.4. Vol.2. Jakarta : EGC
49