PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
Mohamad Revanza Ahmad
2010301152
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Mohamad Revanza Ahmad
2010301152
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Mohamad Revanza Ahmad
2010301152
Oleh :
Tanda Tangan :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mohamad Revanza Ahmad
2010301152
Dewan Penguji :
Penguji I : Veni Fatmawati, Ftr., M.Fis
Penguji II : Andry Ariyanto, M.Or
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
iii
KATA PENGANTAR
`
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii
DAFTAR SKEMA...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................7
F. Keaslian Penelitian............................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................11
A. Tinjauan Teoritis..............................................................................................11
B. Kerangka konsep.............................................................................................29
C. Hipotesis..........................................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................31
A. Rancangan Penelitian.......................................................................................31
B. Definisi Oprasional Penelitian.........................................................................32
C. Populasi Dan Sampel.......................................................................................35
D. Etika Penelitian................................................................................................36
E. Alat Dan Metode Pengumpulan Data..............................................................37
F. Metode Pengolohan Dan Analisis Data...........................................................38
Daftar Pustaka..........................................................................................................44
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................................................9
Tabel 2. 1 Morse Fall Scale (MFS).............................................................................25
Tabel 2. 2 Interprestasi Morse Fall Scale (MFS).......................................................26
Tabel 3.1 Definisi Operasional...................................................................................32
vi
DAFTAR SKEMA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia (Lansia) adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang dimulai dari usia 60 tahun sampai dengan meninggal yang ditandai
berinteraksi satu sama lain (Masril et al., 2022). Penurunan massa otot dan
Proses alamiah yang dialami oleh setiap individu lanjut usia, baik pria
lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030,
dengan setidaknya 1 dari 6 orang di dunia mencapai usia 60 tahun atau lebih.
dari 1 miliar pada tahun 2020 menjadi 1,4 miliar. Selain itu, populasi
ganda menjadi 2,1 miliar pada tahun 2050. Seiring dengan peningkatan umur
1
2
80 tahun ke atas juga akan meningkat. Diprediksi bahwa antara tahun 2020-
2050, jumlah lansia tersebut akan tiga kali lipat, mencapai 426 juta (Badan
jiwa lansia di Indonesia, yang mewakili sekitar 9,03% dari total populasi.
Diperkirakan bahwa jumlah lansia akan terus bertambah, mencapai 27,08 juta
pada tahun 2020, 40,95 juta pada tahun 2030, dan 48,19 juta pada tahun
selama lebih dari satu dekade, yaitu dari tahun 2010-2021, dan mencapai
angka 10,82% pada tahun tersebut. Selain itu, umur harapan hidup juga
mengalami kenaikan dari 69,81 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,57 tahun
pada tahun 2021, seperti yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik pada
tahun pada tahun 2020-2021 mencapai sekitar 318.985 ribu jiwa. Proyeksi
komunitas meningkat setiap tahun, dari 25% pada usia 70 tahun menjadi 35%
setelah mencapai usia 75 tahun. Sekitar 30% dari lansia yang berusia 65
kejadian jatuh, dan sebagian dari mereka mengalami kejadian jatuh secara
informasi sensoris visual, yang memiliki peran krusial dalam sistem sensoris.
Rahmani, 2015).
ancaman fisik yang serius. Risiko jatuh pada lansia merupakan peristiwa yang
gangguan pernafasan, patah tulang, dan risiko kematian. Kejadian jatuh pada
lansia dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti adanya syncopeldrop attack
dan kelemahan fisik, serta cedera dan nyeri pada sendi (Vivi et al., 2013).
pada lansia, seperti fraktur pada pergelangan tangan, lengan atas, dan pelvis,
serta kerusakan pada jaringan lunak. Sementara itu, dampak psikologis dari
Kesehatan yang telah lulus dalam Pendidikan fisioterapi yang sesuai dengan
ۖ ُهَّللا اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َض ْع ٍف ُثَّم َجَعَل ِم ْن َبْع ِد َض ْع ٍف ُقَّو ًة ُثَّم َجَعَل ِم ْن َبْع ِد ُقَّوٍة َض ْع ًفا َو َشْيَبًةۚ َيْخ ُلُق َم ا َيَش اُء
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi lebih
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (Kembali)
dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang
yang memiliki kekuatan fisik dianggap lebih baik dan lebih mendapatkan
kasih sayang dari Allah daripada mukmin yang memiliki kekuatan fisik
lemah. Ketika seorang mukmin memiliki kekuatan fisik yang lebih baik, ia
berumur mulai dari 45 tahun ke atas. Dengan keluhan adanya kelemahan otot,
nyeri saat berjalan, dan adanya kejadian jatuh. Peneliti menganggap perlunya
Di PCA Pajangan” dengan alat ukur yaitu mengguankan More Fall Scale
(MFS).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada faktor faktor yang mempengaruhi resiko jatuh pada lansia di
PCA Pajangan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pada lansia
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
pada lansia
3. Bagi Masyarakat
2. Lingkup Responden
maupun pria.
3. Lingkup Waktu
4. Lingkup Tempat
8
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
NO Nama Penelitian Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Perbedaan Penelitian
(Tahun)
1 (Rudi & Setyanto, Analisis Faktor Yang Penelitian ini merupakan Berdasarkan hasil Pada penelitian yang
2019) Mempengaruhi Risiko penelitian kuantitatif dengan penelitian dapat akan dilakukan
Jatuh Pada Lansia rancangan cross sectional. disimpulkan bahwa menggunakan metode
Populasi dalam penelitian ini variabel yang analitik observasional.
adalah lansia yang ada di berhubungan dengan Tempat pengambilan
Kecamatan Tempunak Kabupaten risiko jatuh pada sampel juga berbeda.
Sintang. Pengambilan Sampel lansia adalah sistem
penelitian menggunakan total anggota gerak, sistem
sampling yaitu sebanyak 36 penglihatan dan
responden. lingkungan..
2 (Nugraheni et al., Faktor Faktor Yang Jenis penelitian ini adalah Pengetahuan perawat Pada penelitian yang
2017) Berhubungan Dengan penelitian deskriptif korelasi, jatuh kondisi akan dilakukan terdapat
Pencegahan Jatuh Pada Populasi dalam penelitian ini prasarana Ruang perbedaan tempat. Jenis
Pasien Risiko Jatuh Oleh adalah perawat yang bekerja di Nusa Indah, penelitian pada penelitian
Perawat Di Ruang Nusa ruangan yang memiliki data pelatihan, dan yang akan dilakukan
Indah Rsud Tugurejo pemasangan pasien jatuh yang pengawasan yaitu metode analitik
Semarang tidak stabil dan terdapat kejadian berhubungan dengan observasional.
pasien jatuh pada ruangan pencegahan jatuh
tersebut dalam 2 tahun terakhir. pasien risiko jatuh di
Teknik pengambilan sampel Ruang Nusa Indah
dengan caratotal sampling, yaitu: RSUD Tugurejo
pengambilan sampel dengan Semarang.
mengambil semua anggota Sedangkan kondisi
populasi menjadi sampel. sarana Ruang Nusa
Indah, sosialisasi,
tidak berhubungan
dengan pencegahan
10
a. Definisi Lansia
ketika mencapai usia 60 tahun ke atas. Pada fase ini, terjadi penurunan
transformasi dalam struktur dan fungsi tubuh, merupakan bagian dari proses
kesehatan yang bervariasi. Kualitas hidup yang kurang baik dapat tercermin
kesehatan fisik, sistem psikologis, dan aspek psikososial, yang dapat terkait
dan perubahan pola tidur atau gangguan tidur (S. P. Handayani et al., 2020).
dihindari oleh siapa pun. Meski demikian, setiap orang memiliki kemampuan
dalam gaya hidup mereka. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah
melalui perubahan kebiasaan atau pola hidup yang kurang baik, dengan fokus
b. Proses Menua
Penuaan merupakan suatu kondisi yang dialami oleh manusia selama
Fase lanjut usia yang mencakup tahap di mana fungsi tubuh mengalami
tubuh akan mengalami kelemahan alami atau akibat dari penyakit yang
otot. Selain itu, kecepatan dan waktu reaksi juga menurun. Penurunan fungsi
et al., 2021).
c. Batasan Usia
d. Perubahan Fisiologis
Perubahan yang timbul secara alami seiring bertambahnya usia dipicu oleh
pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek kognitif, emosional, sosial, dan
seksual pada setiap individu (Hidayatus, 2018). Dalam fase penuaan, terjadi
berikut.
14
a) Sistem Intelegumen
b) Sistem Musculoskeletal
perubahan tersebut.
penurunan elastisitas.
c) Sistem Indera
suara nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti
d) Pada lansia terjadi perubahan struktur anatomi saraf dan atrofi serabut
secara bertahap.
2) Perubahan Kognitif
b) IQ (intelligent quetiens)
g) Kinerja (performance)
16
h) Motivasi
3) Berubahnya Mental
a) Kesehatan umum
b) Lingkungan
stasus sosial dan faktor fisik yang menghalangi mereka untuk melakukan
2. Resiko jatuh
Jatuh adalah suatu peristiwa yang dilaporkan oleh korban atau saksi yang
rendah tanpa kehilangan kesadaran atau cedera, salah satu istilah jatuh adalah
raksasa geriatri, sering terjadi pada orang lanjut usia. karena orang tua
kondisi rumah yang tidak aman (peralatan rumah tangga sudah tua atau
rapuh, lantai licin dan tidak rata) Jatuh merupakan salah satu penyebab utama
kematian dan cedera pada lansia, 20-30% dari rakyat . jatuh dan keterbatasan
17
yang tinggi, penurunan kualitas hidup dan kematian (Ranti et al., 2021).
dibebankan karena ketidak mampuan sistem kontrol postur secara cepat dan
jatuh maka melibatkan beberapa faktor lainnya yang seperti sistem visual,
lain syok pasca jatuh dan ketakutan akan terjatuh lagi, hilangnya rasa percaya
1) Faktor Instiristik
dan orang lain dalam kondisi yang sama tidak bisa. Faktor internal antara
a) Usia
18
b) Jenis Kelamin
c) Riwayat Penyakit
sekitar.
d) Gangguan Keseimbangan
e) Riwayat Jatuh
pasca jatuh yang disebut juga dengan (post fall syndrome) yang
19
masalah keseimbangan
f) Koordinasi
g) Kekuatan Otot
lanjut usia maka risiko terjatuh pun semakin rendah. Hal ini
melakukan respon vertikal dan stabil, suatu bentuk kerja otot yang
h) Gaya Berjalan
al., 2022).
i) Gangguan Urinaria
et al., 2022).
j) Pengobatan
peningkat jatuh, obat tekanan darah, dan obat psikiatri, karena efek
Indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) adalah
suatu alat ukur yang dipakai untuk menentukan kategori status gizi
Benda yang lebih berat akan lebih mampu menahan pengaruh gaya
eksternal yang lebih ringan. Karena tinggi badannya yang pendek dan
dengan mengukur nilai berat badan (kg) dibagi tinggi badan kuadrat (
2
m ). Klasifikasi IMT menurut Permenkes nomor 41 tahun 2014 yang
2) Faktor Ekstrinsik
antara lain:
a) Kondisi Lingkungan
atau toilet yang rendah atau jongkok, obat-obatan untuk lansia dan
b) Aktifitas Fisik
2017).
c) Alat Bantu
22
alat bantu seperti kruk, tongkat, dan alat bantu jalan. Apabila
2018).
1) Sistem visual
tujuan berbeda, yaitu sistem folikular untuk mendeteksi objek dan sistem
menerima cahaya yang datang dari suatu benda pada jarak pandangnya.
2021).
2) Sistem Vestibular
dengan memonitor posisi tubuh terhadap gaya gravitasi dan posisi mata
utrikula, dan sakula pada labirin dan koklear pada telinga dalam saraf
23
ekstremitas atas dan bawah, batang tubuh, serta tulang belakang servikal.
gaya gravitasi, terutama selama postur statis. Selain itu, utrikula dan
proprioseptor di sendi dan otot, serta reseptor tekanan dan reseptor taktil
3) Somatosensoris
24
2021).
synergys)
waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk
sebagai reaksi terhadap perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan
besar kekuatan yang dihasilkan oleh otot tersebut (S. Handayani, 2021)
6) Adaptive system
berasal dari keluaran motorik (output) saat terjadi perubahan tempat yang
Dijelaskan pada jurnal Morse et al. (1986) dalam (Baek et al., 2014)
Morse Fall Scale (MFS) adalah suatu metode cepat dan sederhana untuk
mengevaluasi risiko jatuh pada pasien, terutama pada kelompok usia 60-
Tabel 2. 1
Morse Fall Scale (MFS)
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET
1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh Tidak 0
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
6. Status Mental
0
- Lansia menyadari kondisi dirinya
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai
menjadi :
Tabel 2. 2
Interprestasi Morse Fall Scale (MFS)
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan
Lansia dengan tingkat risiko 0-24 pada Morse Fall Scale (MFS)
resiko tinggi. Skala Morse Fall Scale (MFS) dikenal sebagai skala data
Tentang resiko jatuh pada lansia menggunakan alat ukur Morse Fall Scale
(MFS) mendapatkan hasil bahwa alat ukur Morse Fall Scale (MFS)
Morse Fall Scale memiliki 6 item yang digunakan untuk menilai tingkat
bantu jalan, terapi intravena, gaya berjalan atau berpindah, serta status
mental. Morse Fall Scale (MFS) adalah suatu metode penelitian yang
Fall Scale (MFS) memiliki skor tinggi dalam validitas dan reabilitas
B. Kerangka konsep
Faktor internal
a) Usia
b) Jenis kelamin
c) IMT
d) Riwayat Penyakit
e) Ganggguan
keseimbangan
f) Riwayat Jatuh
Resiko Jatuh
Faktor eksternal
a) Kondisi lingkungan
b) Aktivitas fisik Lansia
c) Alat bantu
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Skema 2.1 Kerangka Konsep
30
C. Hipotesis
1. Adanya hubungan antar faktor : usia, jenis kelamin, IMT, Riwayat
Observasional analitik atau survei analitik adalah survei atau penelitian yang
melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko
dengan faktor efek, dalam hal ini kejadian yang dianalisis yaitu kejadian resiko
A. Variabel Penelitiaan
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang bila dalam suatu saat berubah
penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, IMT, Riwayat penyakit, ganggguan
2. Variabel terikat
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Resiko Jatuh pada
laki karena
defisiensi estrogen
pada perempuan
mengganggu
osteoklastogenesis
dan resorpsi
tulang, serta
perubahan postur
tubuh yang
berkontribusi
terhadap risiko
jatuh
4 IMT Indeks massa Timbangan a. Severe Oridinal
tubuh (IMT) atau dan alat thinnes : <17
body mass index ukur tinggi kg/m2
(BMI) adalah badan b. Thin : 17 kg/
suatu alat ukur 2
m - 18,5 kg/
yang dipakai m
2
pada penelitian ini anggota PCA Pajangan, anggota lansia ada sekitar
120.
2. Sampel Penelitian
a. Kriteria Insklusi
consent
b. Kriteria Eksklusi
1) Mengundurkan diri
36
D. Etika Penelitian
1. Informed Consent
ditandatangani.
2. Anonimity
3. Confidentiality
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang bisa
1. Justice
2. Beneficience
3. Reward
4. Ethikal Clearance
persyaratan tertentu.
b. Pulpen
d. Lembar Quesioner
untuk melihat faktor faktor resiko jatuh terhadap lansia yang dilihat
Pada tahap pengolahan data ada lima kegiatan yang dilakukan yaitu :
a) Clearing
b) Editing
c) Coding
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu
1) Usia
2) Jenis kelamin
39
a) Laki-laki : 1
b) Perempuan : 2
3) IMT
4) Riwayat penyakit
a) Ada : 1
b) Tidak ada : 2
5) Gangguan keseimbangan
a) Ada : 1
b) Tidak ada : 2
6) Riwayat jatuh
a) Ada : 1
b) Tidak ada : 2
d) Entry
e) Tabulating
2) Analisis Data
a) Analisis Univariat
b) Analisis Bivariat
antara variabel bebas dan variabel terikat memiliki hasil yang signifikan
Pada uji Rank Spearman arah korelasi dilihat pada angka koefisien
Maksud dari tidak serah jika variabel X meningkat maka variabel Y akan
diterima dan Ha ditolak tetapi apabila p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
(Sugiono, 2018)
diterima. .
1) Tahap persiapan
November
f) Menyusun proposal penelitian skripsi BAB I, BAB II, dan BAB III
h) Ujian proposal pada bulan Januari 2023 dan setelah itu revisi proposal
2) Tahap pelaksanaan
November.
dengan MFS.
3) Tahap Akhir
Daftar Pustaka
Alana, M. (2019). Perbedaan Pengaruh Eye Ball Exercise Dan Ankle Strategy
Exercise Terhadap. 1–13.
Asmunandar, AR, A., B, K., & Arafah, E. H. (2021). Hubungan Senam Lansia
Terhadap Kebugaran Jasmani Di Kelurahan Mattirotappareng Kecamatan
Tempe Kabupaten Wajo. Jurnal Ilmiah Mappadising, 3(2), 222–228.
https://doi.org/10.54339/mappadising.v3i2.208
Astuti, D. N., & Agustiningsih, L. S. (2023). Pemberdayaan Lansia Dalam Deteksi
Risiko Jatuh Dan Pendampingan Latihan Keseimbangan. JMM (Jurnal
Masyarakat Mandiri), 7(2), 1719. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.13964
Badan Pusat Statistik. (2020). Proporsi Penduduk Usia 50 Tahun Ke Atas.
https://www.bps.go.id/indicator/12/1811/1/proporsi-penduduk-50-tahun-ke-
atas.html
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman. (2022). Banyaknya Penduduk
menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sleman (Jiwa),
2020-2021. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman.
https://slemankab.bps.go.id/indicator/12/79/1/banyaknya-penduduk-menurut-
kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-sleman.html
Baek, S., Piao, J., Jin, Y., & Lee, S. M. (2014). Validity of the Morse fall scale
implemented in an electronic medical record system. Journal of Clinical
Nursing, 23(17–18), 2434–2441. https://doi.org/10.1111/jocn.12359
Dessy, V. A., Harmayetty, H., & Widyawati, I. Y. (2017). Elderly Fall Risk
Assessment (Elderly) Scale using Hendrich Falls Fall and Morse Scale. Jurnal
Ners, 8(1), 107–117. https://doi.org/10.20473/jn.v8i1.3885
Emi, y at al. (2020). Kata kunci; Lansia , Senam Lansia ; Time Up And Go Test.
13(2), 192–197.
Handayani, S. (2021). Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Handayani, S. P., Sari, R. P., & Wibisono, W. (2020). Literature Review Manfaat
Senam Lansia Terhadap Kualitas Hidup Lansia. BIMIKI (Berkala Ilmiah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 8(2), 48–55.
https://doi.org/10.53345/bimiki.v8i2.143
Hidayatus, S. (2018). Buku gerontik.pdf. In Buku keperawatan gerontik (pp. 17–77).
Intan, N. P., Asti, P., Luh, N., Yanti, P. E., & Astuti, I. W. (2017). Hubungan
Kekuatan Otot Dan Tingkat Stres Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia. Jurnal
Ners Widya Husada, 4(2), 41–46.
Khadhiroh, M. R. (2018). Peningkatan Keseimbangan Statis Dan Dinamis Pada
Wanita Lansia Melalui Senam Bugar Lansia Posyandu Lansia Berseri Bancar
Tuban. Jurnal Kesehatan Olahraga, 6(2), 1–11.
Lescher, P. J. (2017). PATOLOGI UNTUK FISIOTERAPI.
Lilyanti, H., Indrawati, E., & Wamaulana, A. (2022). Resiko Jatuh pada Lansia di
45
Indonesia Pustaka.
Syapitri, H. (2016). Pengaruh Latihan Swiss Ball terhadap Keseimbangan untuk
mengurangi Risiko Jatuh pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial to Less The
Risk Fall of Older at UPT Social ). Jurnal INJEC, 1(2), 165–172.
Syarifah, U. (2019). Perbedaan Pengaruh Pemberian Ankel Strategy Exercise Dan
Core Stability Terhadap Penurunan Resiko Jatuh Pada Lansia Di Posyandu
As-Syifa. 1–20.
Vivi, A. D., Harmayetty, & Ika, Y. W. (2013). PENILAIAN RISIKO JATUH
LANJUT USIA (LANSIA) MENGGUNAKAN PENDEKATAN HENDRICH
FALLS SCALE DAN MORSE FALLS SCALE (Elderly Fall Risk Assessment
(Elderly) Scale Using Hendrich Falls Fall and Morse Scale). Jurnal Ners, 8(1),
107–117.
https://www.academia.edu/33997311/Elderly_Fall_Risk_Assessment_Elderly_
Scale_Using_Hendrich_Falls_Fall_and_Morse_Scale%0A%0A