Anda di halaman 1dari 84

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN

KEJADIAN DISMINORE PADA MAHASISWI SEMESTER


II STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh
Alifa Nuzul Nabila
1910201025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ASIYIYAH
YOGYAKARTA
2023
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN
KEJADIAN DISMINORE PADA MAHASISWI SEMESTER
II STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas „ Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh
Alifa Nuzul Nabila
1910201025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ASIYIYAH
YOGYAKARTA
2023

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN


KEJADIAN DISMINORE PADA MAHASISWI SEMESTER
II STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PROPOSAL PENELITIAN

Di susun oleh:
ALIFA NUZUL NABILA
1910201025

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Proposal

Program Studi Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

di Universitas ‟Aisyiyah

Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Sarwinanti, M.Kep,.Sp.Kep.Mat.

Tanggal : 23 Februari 2023

Tanda tangan :

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil‟alamin puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas


segala berkat,rahmat,dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat meneyelesaikan skripsi
yang berjudul “Hubungan Status Gizi dan Tingkat Stres dengan Kejadian Disminore
Pada Mahasiswi Semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah
Yogyakarta”penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Keperawatan pada Program Pendidikan Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.Penyusunan penelitian
ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,bimbingan,dan pengarahan dari semua
pihak,untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimaksih
kepada:

1. Ibu Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat. selaku Rektor Universitas‟Aisyiyah


Yogyakarta
2. Bapak Moh.Ali Imron.S.Sos.,M.Fis. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Aisyiyah‟Yogyakarta
3. Deasti Nurmaguphita,M.Kep.Ns,Sp.Kep.J. selaku ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas‟Aisyiyah Yogyakarta.
4. Sarwinanti, S.Kep.,Ns,M.Kep.,Sp.Mat. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberi nasihat,masukan dan bimbingan yang sangat
berguna bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini
5. Dwi Sri Handayani,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku dosen penguji yang berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan pada penulis
6. Responden penelitian yang bersedia membantu dan meluangkan waktunya.
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada
peneliti.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah memnerikan dorongan dan semangat.
9. Semua pihak yang ikut membantu yang tidak bisa peneliti sebutkan satu
persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini jauh dari kata
sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan
untuk menyempurnakan penyusunan skripsi ini.
Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Yogyakarta,23 Februari 2023

Peneliti

iv
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
E. Ruang Lingkup ...................................................................................... 8
F. Keaslian Penelitian ................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 11
A. Tinjauan Teoritis .................................................................................. 11
B. Tinjauan Islami ..................................................................................... 32
C. Hipotesis ............................................................................................... 34
D. Kerangka Konsep ................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 36
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 36
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 37
C. Definisi Oprasional .............................................................................. 38
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 39
E. Etika Penelitian .................................................................................... 41
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 43
G. Metode Pengolahan dan Analisa Data.................................................. 47
H. Jalannya Penelitian ............................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 53
LAMPIRAN .............................................................................................................. 57

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian....................................................................................... 9
Tabel 2.1 Penilaian Tingkat stres ............................................................................... 24
Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................................. 38
Tabel 3.3 Jumlah populasi ......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Kategori status gizi..................................................................................... 44
Tabel 3.5 Kisi kisi kuesioner tingkat stres ................................................................. 44
Tabel 3.6 Kategori Tingkat stres ................................................................................ 45
Tabel 3.5 Kategori tingat disminore........................................................................... 45

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengukuran tingkat disminore ................................................................ 32


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................... 35
Gambar 3.1 Skema rancangan cross sectional .......................................................... 36

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Time Schedule Penyusunan Skripsi


Lampiran 2 surat izin studi pendahuluan
Lampiran 3 Informed Conset
Lampiran 4 lembar skrining
Lampiran 5 kuesioner penelitian
Lampiran 6 surat permohonan menjadi asisten penelitian
Lampiran 7 kartu bimbingan tugas akhir
Lampiran 8 Lembar mengikuti seminar proposal dan hasil

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi adalah pendarahan diuterus yang terjadi secara teratur dan

bersiklus.Hasil dari peluruhan endometrium akibat perubahan hormone ovarium

(esstrogen dan progesterone) pada akhir siklus ovarium,pada biasanya siklus ke-

14 setelah ovulasi ,namun hal ini menjadi masalah ketika terjadi ketidakteraturan

menstruasi.Salah satu masalah haid yang diderita sebagian perempuan adalah

nyeri menstruasi atau dyshmenorrhea,(Mastaida Tambun & Martaulina Sinaga,

2022).

Salah satu hal yang dirasakan oleh wanita ketika mengalami menstruasi

adalah dismenorea. Dismenorea adalah keadaan pada wanita yang merasakan

nyeri pada perut bagian bawah yang terjadi selama 8-72 jam saat

menstruasi(Fasya et al., 2022).Gejala lain yang dapat dirasakan pada saat

dismenorea antara lain nyeri pada punggung dan paha, berkeringat, pusing, diare,

mual dan muntah.Dismenorea terbagi menjadi dua yaitu dismenorea primer dan

sekunder. Dismenorea primer terjadi pada wanita berusia 20 tahun atau lebih

muda ketika mereka sudah memiliki siklus ovulasi yang menetap, puncak

kejadiannya adalah pada rentang usia 15-25 tahun. Sementara itu, dismenorea

sekunder terjadi akibat adanya gangguan pada organ genital wanita yang sering

kali terjadi pada wanita dengan umur di atas 30 tahun.(Fasya et al., 2022)

Disminore merupakan gejala yang sering dirasakan wanita saat menstruasi

disminore merupakam nyeri diperut bagian bawah selama siklus menstruasi

Disminore atau nyeri haid dapat menyababkan perasaan tidak nyaman,sakit

kepala ,kelelahan bahan mual dan muntah.Efek yang terjadi bila disminore tidak

1
2

ditangani akan menimbulkan kelainan atau gangguan yang dapat memicu

kemandulan.(Aprilia et al., 2022)

Angka kejadian disminore di Indonesia untuk disminore primer sekitar 54,89

%.sedangkan sisanya 9,36 % adalah penderita disminore sekunder. (Munthe et

al., 2021).sedangkan angka remaja yang mengalami endometriosis nyeri panggul

sebesar 25-38%.Sedangakan padar remaja yang tidak memberikan respon positif

terhadap penanganan nyeri haid endometriosis ditemukan pada 67% remaja.

Kasus kelainan terjadi pada 60-70% wanita di Indonesia dengan 15% diantaranya

mengeluh bahwa aktivitas mereka menjadi terbatas akibat disminore ringan ,

sedangkan di Indonesia usia wanita produktif diperkiraan mencapai 55% yang

tersiksa karena kram menstruasi.(Munthe et al., 2021) .Di Daerah Istimewa

Yogyakarta terdapat sebanyak 55% remaja dari usia 15-24 tahun mengalami

disminore pada saat menstruasi dan gangguan tersebut tidak sama antar remaja

yang satu dengan yang lainnya.Prevelensi terjadinya disminore lebih tinggi

disminore primer dengan angka 90% dan untuk disminore sekunder ada di angka

15%(Wulandari et al., 2018)

Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya disminore adalah status

gizi,status gizi mempunyai pengaruh besar terhadap terjadinya menstruasi

adanya keluhan saat menstruasi dan lamanya menstruasi.Tetapi pada sebagian

remaja keluhan tersebut tidak dirasakan,hal tersebut dipengaruhi oleh nutrisi

yang adekuat serta aktifitas fisik yang teratur.Status gizi merupakan faktor resiko

dari disminore primer,status gizi rendah (underweight) disebabkan oleh makanan

yang tidak cukup termasuk zat besi yang menyebabkan anemia.status gizi yang

buruk atau terbatas juga mempengaruhi pertumbuhan fungsi organ dan

tergangunya sistem reproduksi.Hal ini mempengaruhi ketidakteraturan


3

menstruasi dan akan membaik apabila asupan nutrisinya juga baik.Pada remaja

putri perlu mempertahankan status gizi yang baik dengan cara mengkonsumsi

makanan yang seimbang saat menstruasi, nutrisi sangat dibutuhkan saat fase

menstruasi datang fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi dan jika

hal ini diabaikan akan menimbulkan keluhan-keluhan dan rasa tidak nyaman

saat menstruasi.(Rohmah & Rusady, 2021)

Selain itu factor psikologis juga dapat menyebabkan terjadinya

disminore,factor tersebut adalah stress,stress dapat menganggu sistem hormonal

yang mengakibatkan menstruasi tidak teratur dan terjadinya nyeri

menstruasi(Aprilia et al., 2022).stress menyebabkan seseorang diabawah tekana

internal atau eksternal ,serangkaian respons neuroendokrin terjadi dimana

Corticrotropin Releasing Hormone (CRH),yang merupakan pengatur utama

hipotalamus dari respon stress mamalia,memediasi sekresi Adrenocorticotropic

Hormone (ACTH)dari hiposifis anterior yang merupakan penyebab dari

pengeluaran glukokort terutama kortisol di kelenjar adrenal.Peningkatan

glukokortikoid dapat mengurangi sekresi Gonadotropin-Releasing Hormone

(GnRH) di hipotalamus.Sehingga menghambat proses sintesis dan pelepasan

Luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) sehingga

folikel-folikel yang ada di dalam tubuh terganggu.Perkambangan folikel yang

terganggu kemudian akan menyebabkan penurunan sekresi

progesteron,progresteron merupakan peran penting penyebab terjadinya

disminore dan progesterone dibuktikan mempengaruhi sintesis prostaglandin


4

F2a(PGf2a) dan prostaglandin E2(PGE2).Peningkatan yang berlebihan

menyebabkan hipokontraksi uterus yang dimana akan terjadi penurunan aliran

darah ke uterus kemudian menyebabkan iskemia sehingga menyebabkan

disminoer.(Lamtiar et al., 2022)

Sebagian masyarakat berangapan bahwa nyeri haid pada perempuan adalah

hal yang wajar dan tidak perlu dibesar besarkan dan dibuat buat bahkan

beberapa orang berangapan bahwa nyeri haid pada wanita hanyalah wanita yang

mencari perhatian atau kurang perhatian(Sandayanti et al., 2019).ada juga yang

berangkapan bahwa nyeri haid bisa hilang dengan sendirinya apabila wanita

telah memasuki usia pernikahan.Tingginya angka kejadian disminore pada

remaja kurang mendapat perhatian dari diri sendiri maupun dari masyarakat

karena remaja menganggap hal itu sebagai hal yang wajar padahal disminore

dapat menyebabkan seseorang merasa lemas,tidak bertenaga,pucat dan

kurangnya konsentrasi sehingga berdampak pada aktifitas sehari hari wanita

seperti tidak dapat melakukan aktifitas sehari hari sekolah,kerja dan lain-

lain.(Fitriana, 2017)

Prestasi belajar yang menurun akibat nyeri haid memerlukan perhatian

khusus dari pemerintah,Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah( UKS),mengikuti

kebijakan umum Departemen Kesehatan Rebublik Indonesia (DEPKES RI)

pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk menjalankan usaha kesehatan

sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah

setempat.Kebijakan UKS diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan

prestasi belajar peserta didik dalam meningkatkan hidup bersih ,derajat

kesehatan serta meningkatkan pengetahuan .


5

kesadaran sikap dan perilaku kesehatan reproduksi kepada pelajar sehingga

menjadi remaja yang berkualitas (DEPKES ) (2016) dalam kesejahteraan

mahasiswa(KESMA 2014) (Apriyanti & Anggeriani, 2022).

Upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan remaja diatur dalam UU

No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan reproduksi dalam Pasal 71 Pada pasal 71

ayat 3 mengamanatkan bahwa kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui

kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.Beberapa tahun terakhir

mulai dilaksanakan beberapa model pelayanan kesehatan remaja yang

memenuhi kebutuhan hak dan “selera” remaja dibeberapa provinsi, dan

diperkenalkan dengan sebutan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Pelayanan kesehatan remaja sesuai permasalahannya, lebih intensif kepada

aspek promotif dan preventif dengan cara “peduli remaja”. Memberi layanan

pada remaja dengan metode PKPR ini merupakan salah satu strategi yang

penting dalam mengupayakan kesehatan yang optimal bagi remaja.Pelayanan

kesehatan peduli remaja diselenggarakan di puskesmas, rumah sakit, dan tempat

dimana remaja berkumpul.(Riset et al., 2022).

Menurut studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 12 mahasisiwi

semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Univeersitas Aisyiyah Yogyakarta

terdapat 10 mengalami disminore dihari 1-3.Selanjutnya mahasiswi yang

menderita keluhan disminore ringan sebanyak 4 mahasiswi ,terdapat 6

mahasiswi mengalami disminore sedang dan yang mengeluh disminore berat

sebanyak 2 mahasiswi.kemudian dilihat dari survey awal 12 mahasisiwi yang

mengalami disminore dilihat dari status gizi yang diukur mengunakan

pengukuran IMT(Indeks Massa Tubuh) didapatkan terdapat 1 mahasisiwi yang


6

status gizinya kurang,mahasisiwi yang mengalami gizi normal sebanyak 9

mahasiswi dan kategori obesitas sebanyak 2 mahasisiwi dan dilihat dari tingkat

stresnya penggunakan pengukuran Dass 42 terdapat 4 mahasisiwa mengalami

stress ringan,1 mahasiwi megalami stress berat dan 5 mahasisiwi yang tidak

mengalami stressdan 2 mahasiswi mengalami stress sedang. Dari uraian diatas

maka penulis tertarik melakukan penelitia terkait “Hubungan Status Gizi dan

Tingkat Stress Dengan Kejadian Disminore Pada Mahasiswi Semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah ” Adakah hubungan status gizi dan tingkat stress

dengan Tingkat disminore pada mahasiswi semester II Studi Kebidanan

Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan adalah:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk menganalisis status gizi dan

tingkat stress dengan kejadian disminore pada mahasiswi semester II

Studi Kebidanan Program Sarjana Univeristas Aisyiyah Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui status gizi pada mahasiswi semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

b) Untuk mengetahui tingkat stress pada mahasiswi semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

c) Untuk mengetahui kejadian disminore pada mahasiswi semester II


7

Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai hubungan

status gizi dan tingkat stress pada mahasiswi semester II Studi Kebidanan

Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan dapat dijadikan

sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penelititi

Dapat dijadikan sebagai referensi serta sebagai pembanding antara

penelitian yang sebelumnya serta sebagai peningkat penelitian yang

sebelumnya..

b. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

tenaga pendidik dalam memberikan pendidikan kesehatan remaja

khususnya tentang disminore dan cara mengatasinya.

c. Bagi Masyarakat

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang edukasi

bagaimana cara mengatasi nyeri disminore pada remaja.


8

d.Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada

mahasiswi tentang factor status gizi dan tingkat stres yang dapat

mempengaruhi kejadian disminore

E. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi ini adalah hubungan status gizi dan tingkat stress

pada mahasiswi semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas

Aisyiyah Yogyakarta .

2. Ruang lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Univeristas Aisyiyah Yogyakarta

3. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan dimulai dari penyusunan sampai pengumpulan

skripsi.

4. Ruang Lingkup Responden

Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswi Semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.


9

F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan

1 Disminore Sebagai Faktor Analitik cross Hasil Uji Statistik menunjukan Persamaan pada Perbedaan pada penelitian tersebut
Stres Pada Remaja Putri sectional nilai Pearson Chi-square terdapat penelitian tersebut terdapat pada metode penelitian
Kelas X dan XI di SMA dengan hubungan yang bermakna adalah terdapat pada yang menggunakan total sampling
Kristen Kanaan menggunakan anatara tingkat stress dengan variabel bebasnya
Banjarmasin(Ilmi et al., total sampling disminore yakni p value=0.037 yaitu tingkat stress
2017) dengan tingkat kemaknaan
a=0,05 sehingga p
value<a.Faktor psikis atau stress
dapat meningkatkan resiko
kejadiann disminore pada remaj
putri di SMAN 1 Kristen K
anaan Banjarmasin
2. Perbandingan Status Gizi Desain Hasil penelitian didapatkan Persamaan dari Perbedaan dari penelitian tersebut
dengan Tingkat analitik bahwa ada perbedaan status gizi penelitian tersebut terletak pada variabel bebas.tempat
Dismenorea pada SMPN dengan di SMPN dengan SMP Swasta, adalah terletak pada penelitian dan metode penelitia
dan SMP Swasta pendekatan tidak ada hubungan antara status variabel terikatya yang digunakan
(Kaluku, 2018) cross gizi dengan kejadian dismenorea yaitu disminore
sectional di SMP
3. Pengaruh Disminore Metode hasil penelitian diperoleh Persamaan dari Perbedaan dari penelitian tersebeut
Terhadap Tingkat Stress penelitian masing-masing 21 responden penelitian tersebut terletak pada tempat ,metode
Mahasiswa Semester VI yang terdapat 4 responden (19,05%) terletak pada penelitian dan variabel bebasnya
Prodi D3 Kebidanan digunakan mengalami dismenore tingkat variabel terikatnya
Stikes Maranatha Kupang menggunakan ringan, 9 responden (42,86%)
(Manek, 2022) metode mengalami dismenore tingkat
10

analitik sedang, dan 15 responden


correlational
(38,10%) mengalami dismenore
dengan tingkat berat, Dari 4 responden
pendekatan mengalami dismenore tingkat
case controlringan diperoleh 1 responden
tidak mengalami stress dan 3
responden mengalami stress.
Sedangkan dari 9 responden
mengalami dismenore tingkat
sedang diperoleh 1 responden
tidak mengalami stress dan 8
responden mengalami stress.
4. Hubungan Status Gizi Metode hasil analisis statistik Persamaan Perbedaan dari penelitian tersebut
Dengan Kejadian penelitian menunjukan bahwa nilai p = PenelitianTersebut terletak pada metode penelitian
Disminore siswi SMPN 2 yang 0,008 dan r = 0,324 untuk hasil terletakpada variabel yaitu metode survey analitik
Sawan(Savitri et al., 2019) digunakan hubungan status gizi dengan Terikat
menggunakan kejadian dismenore, serta nilai p
metode = 0,005 dan r = 0,341 untuk hasil
survey hubungan usia menarche dengan
analitik kejadian dismenore. Simpulan
dengan penelitian yaitu terdapat
menggunakan hubungan antara status gizi dan
cross usia menarche dengan kejadian
sectional dismenore dengan tingkat
korelasi yang rendah.
11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis
1. Status Gizi Remaja

a) Definisi

Status gizi adalah kondisi tubuh dari hasil

keseimbangan antara nutrisi yang masuk ke dalam tubuh

status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang ada

didalam tubuh ,ketika tubuh merasa cukup nutrisi dan

digunakan secara efektif untuk mencapai status gizi yang

optimal ,memungkinkan pertumbuhan otak,kemampuan

kerja dan kesehatan secara umum(Cahyanto et al.,

2021).Status gizi merupakan sebuah kondisi yang ditentukan

oleh tingkat kebutuhan fisik terhadap energi dan zat zat gizi

yang didapatkan dari asupan makanan dengan dampak fisik

yang dapat diukur(Kanah, 2020).Status gizi merupakan

suatu kondisi tubuh akibat dari konsumsi makanan dan

pengunaan zat –zat dengan 4 klasifikasi yaitu gizi

buruk,sedang,tinggi dan lebih.(Adi et al., 2019) ,

Indeks Massa Tubuh merupakan salah satu cara untuk

menilai status gizi.Remaja yang memiliki indeks massa tubuh

antara normal dan kelebihan berat badan lebih mungkin

mengalami disminore dibandingkan dengan IMT

normal.remaja dengan kadar lemak yang tinggi juga


12

mengubah sintetis estrogen yang diproduksi oleh jaringan

adipose selain ovarium sehingga menghasilkan kadar estrogen

yang tidak normal (Darmawati & Arumiyati, 2017).

b) Faktor-Faktor yang mempengaruhi status gizi

Faktor –Faktor yang mempengaruhi status gizi ada 2 yaitu

faktor langsung dan tidak langsung,faktor yang mempengaruhi

status gizi secara langsung dan tidak langsung (Islami &

Andrijanto, 2020)

1) Status gizi secara langsung

a. Konsumsi makanan

Konsumsi makanan untuk mengetahui kebiasan makan

serta menjadi gambaran tingkat kecukupan bahan

makanan dan zat gizi .hal ini akan berpengaruh

terhadap status gizi.apabila secara kuantitas dan

kualitas sesuai akan kebutuhan maka memberikan

dampak gizi yang baik sedangkan jika mengkonsumsi

secara tidak baik akan menjadi gizi buruk.(Islami &

Andrijanto, 2020)

b. Infeksi

Infeksi merupakan salah satu factor yang juga

berpengaruh langsung terhadap kondisi tubuh selain

faktor konsumsi makanan ,hal ini akibat pengaruh

eksternal akibat kondisi sistem imun tubuh menurun

,penyakit yang ditimbulkan seperti diare,demam dan


13

dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi

protein.(Islami & Andrijanto, 2020).

2) Faktor gizi secara tidak langsung

a. Tingkat pendapatan

Pendapatan keluarga merupakan penghasilan dalam jumlah

uang yang akan dibelanjakan oleh keluarga dalam bentuk

makanan.Sehingga pendapatan kelurga menjadi faktor tidak

langsung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi

dengan berbagai macam makanan bergizi..Tingkat

penghasilan menentukan jenis makanan apa yang akan dibeli

dengan adanya tambahan uang.(Islami & Andrijanto, 2020)

b. Sanitasi lingkungan

Kebersihan lingkungan yang kurang baik

memungkinkan berbagai penyakit seperti

diare,cacingan,dan infeksi saluran kemih.Jika hal itu

terjadi maka penyerapan nutrisi akan terganggu dan

menyebabkan malnutrisi kerentanan dan pertumbuhan

terganggu(Islami & Andrijanto, 2020)

c. Pengukuran status gizi

Penilaian status gizi (PSG) adalah cara untuk

menggambarkan akibat kondisi tubuh keseimbangan

makanan yang dikonsumsi yang digunakan oleh tubuh

biasanya dibandingkan dengan nilai sesuai standar yang

ditetapkan (WHO,2005) Penilaian status gizi dibagi


14

menjadi emoat bagian yaitu atropometri,klinis,biokimia

dan biofisik,masing masing penilaian tersebut akan

dibahas secara umum sebagai berikut

1) Antropometri

Antropometri yaitu ukuran tubuh manusia

,perpspektif nutrisi yang berhubungan dengan

antropometri berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari

berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.Antropometri

secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan konsumsi protein dan

ketidakseimbangan ini dilihat dari pola dan proporsi

pertumbuhan fisik jaringan tubuh seperti lemak,otot

dan jumlah air dalam tubuh(Rahmi H.G, 2017)

2) Klinis

Metode ini didasarkan pada perubahan yang terjadi

saling berkaitan satu sama lain dengan malnutrisi ke jaringan

epitel seperti kulit,rambut,selaput lender mulut atau organ di

permukaan tubuh seperti tiroid.Dengan metode ini biasanya

untuk uji klinis cepat(rapid clinical surveys) yang dirancang

untuk mendeteksi secara cepat tanda tanda klinis umum dari

kekurangan salah satu atau lebih zat gizi(Rahmi H.G, 2017)

3) Biokimia
15

Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan melalui

pemeriksaan riset sempel laboratorium yang dilakukan

diberbagai macam jaringan tubuh seperti

darah,urine,tinja,jaringan otot dan hati.Metode ini digunakan

untuk suatu peringatan kemungkinan akan terjadi malnutrisi

yang lebih parah.(Rahmi H.G, 2017).

4) Biofisik

Dengan metode ini status gizi dilihat dari fungsi

(khusus jaringan) dan dilihat dari perubahan struktur.Metode

ini pada umumnya digunakan dalam situasi tertetu seperti

kejadian buta senja epidemic(Rahmi H.G, 2017).

2. Tingkat Stress

a. Definisi

Stres merupakan istilah yang sering digunakan untuk

menggambarkan keadaan emosi yang tidak stabil yang disebabkan

oleh kemarahan,frustasi,kelelahan ataupun sebuah tekanan.Secara

teoritis,stress ini dapat dilihat sebagai upaya untuk memperlambat

respon fisiologis ketika dihadapkan pada keadan mendesak atau

bahaya yang disebut stressor (Anggi Trifani et al., 2022). Stress

adalah suatu respon fisiologis,psikologis dan perilaku manusia yang

mencoba untuk menyesuaikan diri dan mengatur baik tekanan dari

dalam maupun dari luar.Stressor dapat mempengaruhi semua bagian

dari kehidupan seseorang,menyebabkan stress mental,perubahan

perilaku,masalah-masalah dalam interaksi dengan orang lain dan


16

keluhan fisik salah satunya ganguan siklus menstruasi .Dalam

pengaruhnya terhadap menstruasi stress melibatkan sistem

neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar perannanya dalam

reproduksi wanita.(Puterida et al., 2020).

Stres merupakan beban pikiran yang berat yang menganggu

kejiwaan seseorang. Stres dapat mengancam siapa saja, pada usia

remaja maupun dewasa. Diusia remaja stres dipicu oleh kehidupan

sosial mereka seperti hubungan keluarga, pertemanan atau masalah

akademik. Sedangkan diusia dewasa kebanyakan dari mereka stres

karena beban pekerjaan atau masalah rumah tangga. Beban dan

tekanan yang berat membuat seseorang tidak dapat mengontrol emosi

dalam diri mereka. Kebanyakan dari mereka melakukan tindak

kriminalitas seperti pembunuhan, mencuri, atau tawuran. Hal tersebut

terjadi dikarenakan hasrat ingin mengeluarkan semua beban pikiran

tetapi dengan cara yang salah. Padahal stres dapat diatasi dengan cara

meluangkan waktu untuk beristirahat dari semua aktivitas dan

melakukan hal-hal positif lainnya seperti mendengarkan musik dan

berolahraga. (Agustin, 2018)

b. Sumber-sumber stres

Stres dibagi menjadi 3 macam sumber yaitu

lingkungan,tubuh,dan pikiran(Musabiq & Isqi Karimah, 2018)

1. Linkungan

Lingkungan mengirim stimulus secara terus menerus selama

manusia hidup yang memerlukan adaptasi,adaptasi pada


17

cuaca,suara,kemacetan lalu lintas,hubungan

intrapersonal,tuntunan penampilan,peraturan tempat kerja,dan

sikap teman bergaul.

2. Tubuh

Pertumbuhan yang cepat pada anak muda,monopuse pada

wanita,proses menua,penyakit,kecelakaan,kemunduran kekuatan

otot dikarenakan kurang latihan atau kurang bergerak,giiz yang

buruk.Semuanya membebani tubuh termasuk reaksi tubuh

terhadap perubahan lingkungan dapat menimbulkan stress.

3. Pikiran

Memperkirakan apa yang akan terjadi dikemudian hari bisa

menyebabkan stress dan rasa tidak aman .Setiap individu selalu

terpapar oleh stimulus yang dapat menimbulkan perubahan atau

masalah stress yang merupakan upaya penyesuaian dan

penaganan koping agar individu adaptif.

c. Macam –Macam Stress

1. Distress

Distress merupakan stress yang menganggu,stress ini berintensitas

tinggi dan inilah yang seharusnya segera diatasi agar tidak

berakibat fatal (Dewisagita Dewisagita, Laurentia Chezary T. P,

Rahmadiah Jessica E, 2022)

2. Eustress

Eustress merupakan stress yang tidak menganggu,dan dapat

memberikan perasaan bersemangat ,stress semacam ini ada di


18

setiap manusia,tanpa ada terkecuali,bahkan pada dasarnya setiap

manusia membuthan stress semacam ini untuk mempertahankan

keseimbangan(Dewisagita Dewisagita, Laurentia Chezary T. P,

Rahmadiah Jessica E, 2022)

3. Hiperstress

Hiperstress yaitu stress yang berdampak luar biasa bagi yang

mengalaminya contohnya stress karena serangan teroris(Hasanah,

2019)

4. Hypostress

Hypostress merupakan stress yang muncul Karena kurangnya

stimulasi contohnya karena bosan atau pekerjaan rutin.(Hasanah,

2019)

d. Faktor penyebab stres

Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia


yang mengakibatkan terjadinya respon stres. Stresor dapat
berasal dari berbagai sumber baik dari kondisi fisik,
psikologis, maupun sosial dan juga sering kali muncul pada
situasi kerja, dirumah, dalam kehidupan sosial, dan
lingkungan luar lainnya. Stresor dapat berwujud atau
berbentuk fisik seperti polusi udara dan dapat juga berkaitan
dengan lingkungan sosial seperti interaksi sosial. Pikiran dan
perasaan individu sendiri yang dianggap sebagai suatu
ancaman baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga
menjadi stresor.(Theresia F Lim & Sandi Kartasasmita, 2018)

Adapun tipe kejadian yang dapat menyebabkan stres


a. Daily hassles ialah kejadian kecil yang terjadi
berulang kali setiap hari seperti masalah kerja di
19

kantor, sekolah dan sebagainya.


b. Personal stresor yaitu ancaman atau gangguan
yang lebih kuat atau kehilangan besar terhadap
sesuatu yang terjadi pada level individu sepeti
kehilangan pekerjaan, masalah keuangan dan
masalah pribadi lainnya. umur adalah salah satu
faktor penting yang menjadi penyebab stres, makin
bertmabah umur seseorang, semakin mudah kita
mengalami stres. Hal ini antara lain disebabkan
oleh faktor fisiologis yang telah mengalami
kemunduran dalam berbagai kemampuan seperti
kemampuan visual, berpikir, mengingat dan
mendengar. Pengalaman kerja juga mempengaruhi
munculnya stress kerja.

e. Tahap stres

Penelitian Dr.Robert J.Van Amberg,mengemukakan tahap tahap stress

sebagai berikut(Hasanah, 2019)

1. Stres Tahap 1

Tahap ini merupakan tahap stress yang paling ringan dan

biasanya disertai dengan perasaan perasaan sebagai

berikut(Hasanah, 2019)

a. Semangat bekerja keras

b. Pengelihatan tajam tidak seperti biasanya

c. Kemampuan menyelesaikan masalah tidak seperti

biasanya,namun tanpa disadari energi dihabiskan disertai

gugupyang berlebihan.

2. Stres Tahap II
20

Pada Tahap ini stress yang menyenangkan mulai menghilang

dan timbul keluahan keluahan diakrenakan cadangan energi tidak

lagi cukup sepanjang hari.Keluhan–keluhan yang sering

dikemukakan (Hasanah, 2019)

a) Merasa letih ketika bangun pagi

b) Merasa lelah sesudah makan siang

c) Merasa lelah menjelang sore hari

d) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman

e) Detak jantung lebih keras dari biasanya

f) Otot-otot di leher terasa tengang

g) Tidak bisa santai

3. Stres Tahap III

Stress tahap III apabila seseorang itu tetap memaksakan diri

dalam pekerjaanya tanpa menghiraukan keluhan- keluhan

sebagaimana diuraikan pada stress tahap II,maka yang

bersangkutan akan menunjukan keluhan-keluahan yang semakin

nyata dan menganggu(Hasanah, 2019)

a. Gangguan lambung dan usus semakin nyata misalnya keluhan

maag(gastritis),dan buang air besar tidak teratur (diare)

b. Ketegangan otot-otot semakin semakin terasa

c. Perasaan ketidaktenagan dan ketegangan emosiaonal semakin

meningkat

d. Gangguan pola tidur(insomnia),misalnya sukar untuk mulai

masuk tidur( early insomnia) atau terbangun tengah malam dan

sukar kembali tidur (middle insomnia)atau bangun terlalu pagi


21

dan tidak dapat kembali tidur (late insomnia)

e. Koordinasi tubuh terganggu (badan merasa oyong dan serasa

mau pingsan) Pada tahap ini hendaknya untuk segera konsultasi

pada dokter untuk memperoleh terapi atau bisa juga beban

stress hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan

untuk beristirahat guna menambah suplai energy yang

mengalami deficit.

4. Stres Tahap IV

Ciri-ciri stress tahap IV:

a. Untuk bertahan sepanjang hari saja sulit

b. Aktivitas pekerjaan yang semula menyenagkan dan mudah

diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit.Yang

semula tanggap terhadap situasi menjadikan kehilangan

kemmapuan untuk merespon secara memadai (adequater)

c. Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan rutin sehari hari

d. Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi yang

menegangkan

e. Seringkali menolak ajakan karena tidak ada semangat dan

gairah

f. Data konsentrasi dan daya ingat menurun

5. Stres Tahap V

Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat

dijelaskan apa penyebabnya stress tahap V.Bila keadaan

berlanjut,maka seseorang itu akan jatuh dalam stress tahap V yang

ditandai dengan (Hasanah, 2019).


22

a) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical

dan psychological exhaustion)

b) .Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari

yang ringan dan sederhana

c) Gagguan system pencernaan semakin berat (gastro intestinal

disorder)

d) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin

meningkat,mudah binggung dan panic

6. Stres Tahap VI

Tahap ini disebut dengan tahap klimaks karena seseorang

mengalami serangan panic (panic attack) dan perasan takut

mati.gambaran stress tahap VI sebagai berikut

a.Detak jantung termat keras

b.Susah bernafas

c.Sekujur tubuh bergetar dengan keringat dingin

d.Tidak ada tenaga untuk aktivitas ringan

e.Pingsan atau kolaps

f. Tingkat stress

Tingkat stress dibagi menjadi 3 yaitu stress ringan,stress sedang dan

stress berat(Rasa & Saat, 2021)

1.Stres Ringan

Dihadapkan dalam beberapa menit atau jam,contohnya adalah

dimarahi dosen,kemacetan .Stress ringan ditandai dengan gejala

seperti:
23

a.Kesulitan bernafas

b.Bibir kering

cLlemas

d.Keringat berlebihan

e.Takut tanpa ada alas an yang jelas

f.Merasa lega jika situasi berakhir

2. Stress sedang

Stress yang berlangsung dalam beberapa hari atau

jam.Contohnya perselisihan yang tidak dapt diselesaikan dengan

seseorang.stress ini ditandai dengan :

a.Mudah marah

b.Sulit untuk beristirahat

c.Mudah tersinggung

d.Gelisah

3. Stress berat

Stress kronis yang terjadi dalam beberapa minggu seperti

perselisihan dengan dosen ataupun teman secara terus

menerus,penyakit jangka panjang,maupun finansial .Pada stress

berat ini ditandai dengan gejala

a.Merasa tidak kuat lagi

b.Mudah putus asa

c.Kehilangan minat akan segala hal

d.Merasa tidak dihargai


24

e.Merasa tidak ada hal yang diharapkan di masa depan

g. Penilaian Tingkat Stress

Stress dapat diukur mengunakan kuesioner DASS 42 (Deppresion

,Anxiety,Stres Cale).Unsur yang dinilai adalah skala stress.Pada

kuesioner ini terdapat 14 pertanyaan dengan penilaian yang dapat

diberikan dengan menggunakan 0:tidak pernah.1:kadang-

kadang.2:sering,3: hampir setiap saat.Untuk penilaian stress dengan

ketentuan berikut

Tabel 2.1 Penilaian Tingkat stres


No Aspek Penelitian 0 1 2 3
1 Menjadi marah karena hal hal sepele
2 Cenderung berekasi berlebih pada suatu
kondisi tertentu
3 Kesulitan untuk relaksasi/bersantai
4 Mudah merasa kesal
5 Merasa banyak menghabiskan energi
karena cemas
6 Tidak sabaran
7 Mudah tersinggung
8 Sulit untuk beristirahat
9 Mudah marah
10 Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu
yang menganggu
11 Sulit mentoleransi gangguan-gangguan
terhadap hal yang sedang dilakukan
12 Berada pada keadaan tegang
13 Tidak dapat memaklumi hal apapun yang
menghalangi anda untuk menyelesaikan
hal yang sedang anda lakukan
14 Mudah gelisah

Keterangan jumlah skor :

Normal : 0-14

Ringan :15-18

Sedang :19-25

Berat :26-33
25

Sangat Berat :

3. Disminore

a. Definisi

Disminorea didefinisikan sebagai nyeri saat menstruasi ,Istilah

disminorea berasal dari bahasa Yunani kuno berasal dari kata dys yang

berarti nyeri ,meno yang berarti bulan dan Rhea berarti aliran atau

arus,maka dismenorea dapat diartikan sebagai aliran periode berat atu

berat untuk mengalami rasa sakit (Haerani et al., 2020).Disminore adalah

suatu kondisi yang terjadi selama periode menstruasi atau periode yang

dapat mempengaruhi fungsi.Disminore biasanya ditandai dengan nyeri

atau nyeri perut ,panggul.Kram berpusat diperut bagian bawah,Nyeri haid

muncul saat menstruasi atau menjelang mesntruasi sehingga dapat

menyebabkan pusing,mual muntah ,diare bahkan pingsan(Rasa & Saat,

2021)

b. Faktor penyebab desminore

ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

disminore yaitu faktor internal dan eksternal(Mouliza, 2020)

1. Faktor Internal

a) Usia Menarce

Menstruasi yang terjadi lebih awal kemungkinan organ

reproduksi masih belum bisa berfungsi secara optimal dan

belum siap mendapat pergantianyang terjadi hal itu bisa

menyebabkan terjadinya nyeri saat menstrusi

b) Riwayat Keluarga

Keturunan disminore dari anggota keluarga akan


26

memungkinkan terjadinya lebih tinggi kejadian

disminore,keluarga sangat berpengaruh dengan kejadian

disminore karena keturunan keluarga tidak dapat diubah

sehingga salah satu keturunan akan mengalami disminore.

c) Lama menstruasi

Menstruasi yang semakin melambat akan menyebabkan

kontraksi pada Rahim maka kelenjar prostat akan sering

dikeluarkan hal itu menyebabkan Rahim mengalami kontraksi.

d) Kebiasaan olahraga

Kejadian disminore akan meningkat apabila seseorang jarang

melakukan aktivitas olahraga .Sehingga menyebabkan oksigen

dalam darah menjadi turun akibatnya akan memicu terjadinya

nyeri saat haid.

2. Faktor Eksternal

a) Tingkat stress

Tingkat stress terjadi apabila seseorang lebih banyak

memproduksi hormone adrenalin sehingga bisa memicu

nyeri saat menstruasi

b) .Status gizi

Semakin banyaknya lemka di dalam tubuh maka bertambah

banyak juga kelenjar prostat yang terbentuk,dan

peningkatan kelenjar prostat di dalam tubuh menyebabkan

nyeri haid.

c) Fast food

Remaja yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji


27

bisa menyebabkan bertambahnya kelenjar prostat didalam

tubuh hal itu bisa menyebabkan nyeri menstruasi

c. Jenis- jenis disminore

Dismenore Primer (Spasmodik) dan Dismenore

Sekunder (Kongestif) adalahdua subtipe dismenore:

a) Primary (spasmodic) dysmenorrhea atau dismenore primer.

Dismenore primer ketidaknyamanan menstruasi yang tidak

berhubungan dengan atau terjadi tanpa adanya kelainan panggul

makroskopik disebut sebagai dismenore primer. Ini kebanyakan

terjadi pada perempuan; dapat mempengaruhi sebanyak 50%

wanita, dengan 15% menderita nyeri waktu haid dalam kategori

berat (Kojo et al., 2021)

b) Secondary (congestive) dysmenorrhea atau dismenore sekunder.

Nyeri haid yang disebabkan oleh kelainan anatomi atau

makroskopik pada panggul, seperti endometriosis atau IUD

(benda asing), disebut sebagai dismenore sekunder. Dismenore

sekunder cenderung jarang terjadi daripada dismenore primer dan

mempengaruhi sekitar 25% wanita yang mengalami dismenore

(Kojo et al., 2021)

d. Tingkat disminore

Tingkatan Disminore dapat dibagi menjadi tiga jenis antara lain :

1. Dysmenorrhea ringan adalah jika nyeri berlangsung beberapa

saat dan hanya memerlukan istirahat sejenak serta dapat

melanjutkan aktivitas sehari hari.

sehingga tidak perlu menggunakan obat-obatan(Fitriani et al.,


28

2022). Pada dysmenorrhea ringan disertai dengan tanda dan gejala

seperti :

a) Dapat melakukan aktivitas

b) Dapat berkonsentrasi belajar

2. Dysmenorrhea sedang adalah diperlukan obat penghilang rasa

nyeri tanpa perlu meninggalkan aktivitasnya(Fitriani et al., 2022).

Pada dysmenorrhea sedang disertai dengan tanda dan gejala

seperti :(Kojo et al., 2021)

a) Terasa mual muntah

b) Badan menjadi lemas

c) Aktivitas menjadi terganggu

3. Dysmenorrhea berat adalah pada dysmenorrhea ini diperlukan

istirahat dalam beberapa hari, memerlukan obat dengan intensitas

tinggi, dan diperlukan tindakan operasi karena dapat mengganggu

menstruasi(Fitriani et al., 2022). Pada dysmenorrhea berat disertai

dengan tanda dan gejala seperti :

a) Nyeri perut bagian bawah

b) Nyeri pada punggung

c) Tidak nafsu makan

d) Pusing

e) Tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali

f) Pingsan
29

e.Gejala disminore

Tanda dan gejala dismenore menurut (Salamah, 2019) yaitu :

1. Nyeri pada perut yang menjalar sampai ke punggung

bagian bawah dan tungkai.

2. Nyeri yang dirasakan seperti kram bisa hilang timbul

atau bisa juga nyeri tumpul yang ada secara terus-

menerus.

3. Nyeri mulai timbul sesaat sebelum dan atau selama

menstruasi serta mencapai puncaknya dalam waktu 24

jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

4. Dismenore sering disertai sakit kepala, mual,

sembelit, diare, sering berkemih dan kadang sampai

terjadi muntah.

5. Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan

menghilangnya

dismenore primer. Hal ini disebabkan oleh adanya kemunduran

saraf Rahim karena penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada

akhir kehamilan
f.Dampak disminore

Disminore dapat menyebabkan dampak yang serius apabila tidak

segera ditangani dampak dari disminore yaitu Gangguan aktivitas

sehari hari,retrograd menstruasi,infertilitas,kista pecah,perforasi

rahim,infeksi.(Novadela et al., 2017)

1.Gangguan aktivitas sehari hari

Nyeri haid (disminore) memiliki dampak yang cukup besar pada

remaja putri karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari

hari .Reamaja yang mengalami disminore saat menstruasi akan

merasa terbatas untuk melakukan aktivitas sehari hari.(Novadela et

al., 2017)

2.Retrograd menstruasi

Menstruasi Retrograd adalah kondisi ketika mengalir mundur ke

bagian panggul bukannya mengalir melalui vagina saat

menstruasi.Menstruasi retrigrad bisa meningkatkan resiko

endometriosis jika terus menerus terjadi ,hal ini karena mesntruasi

retrogred dapat menyimpan sel sel endometrium di luar

rahim,(Novadela et al., 2017)

3.Infertilitas

Nyeri yang berlebihan saat haid atau menstruasi bisa sebagai gejala

penyakit endometriosis yang jika tidak ditangani dengan baik bisa

berujung pada fertilitas atau kemandulan.(Novadela et al., 2017)

4.Kista pecah

Kista ovarium yang pecah bisa menyebabkan terjadinya

30
31

pendarahan.Pada kasus yang cukup parah pendarahan bisa membuat

kehilangan banyak darah dan aliran darah yang menuju ke organ

lain akan berkurang.(Novadela et al., 2017)

5.Perforasi rahim

Perforasi terjadi apabila terdapat luka atau lubang di dinding

rahim,hal ini bisa disebabkan oleh nyeri pada perut yang terjadi

secara terus menerus dan penggunaan alat kuret.(Novadela et al.,

2017)

6.Infeksi

Disminore dapat menyebabkan infeksi radang panggul (PID) adalah

kondisi adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita.Infeksi

ini menyebabkan nyeri pada saat menstruasi dan menyebabakan

peradangan dalam kasus parah hal ini dapat menyebabkan

seseorang menderita sulit hamil dan mengalami kehamilan

ektopik.(Novadela et al., 2017)

g.Pengukuran tingkat disminore

Pengukuran insensitas nyeri dilakukan dengan menggunakan

Numeric Rating Scale (NRS) .Numeric Rating Scale merupakan

pengukuran paling sederhana secara linear dan umumnya digunakan

untuk mengukur insensitas nyeri secara klinis


32

Gambar 2.1 Pengukuran tingkat disminore


0 : Tidak ada keluhan nyeri haid/kram pada perut bagian bawah

1-3 : Terasa kram pada perut bagian bawah, masih dapat ditahan,

masih dapatmelakukan aktivitas, masih dapat berkonsentrasi belajar.

4-6 : Terasa kram perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang,

kurang nafsu makan, sebagian aktivitas terganggu sulit/susah

berkonsentrasi belajar

7-9 : Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar

ke pinggang, paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

badan lemas, tidak kuatberaktivitas, tdk dapat berkonsentrasi belajar.

10 : Terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri

menyebar ke pinggang, kaki, dan punggung, tidak mau makan, mual,

muntah, sakit kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau

bangun dari tempat tidur,tidak dapat beraktivitas, terkadaang sampai

pings

B. Tinjauan Islami
Menurut Tsabit (2013), makan bergizi dianjurkan dalam Islam, tidak hanya

dalam hal halal dan haram, tetapi juga dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta

ukuran porsi. Karena kekurangan nutrisi berkontribusi pada berbagai penyakit


33

dan mengganggu seseorang dalam beribadah. Allah menganjurkan kepada

manusia untuk memerhatikan makanan yang dimakan dalam QS. Abasa: 24

Artinya : “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.”

Malnutrisi dapat ditekan dengan berfokus pada life style, maka itu krusial

bagiberkeluarga Indonesia dilaksanakan. Selain itu, paham nilai gizi makanan

yang kita konsumsi memiliki efek langsung pada jumlah nutrisi yang kita

konsumsi.Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan mengenai ayat tersebut diatas

bahwa Ketika Allah subhanahu wa ta'ala telah menciptakan seluruhan yang

Dia inginkan dan kuburan yang telah Allah siapkan untuknya telah terpenuhi,

usia dunia akan berakhir dan semua makhluk di atasnya binasa; bumi

kemudian mengeluarkan semua yang ada di perutnya dan semua yang ada

di dalamnya. Kuburan mengungkapkan monster yang tinggal di dalamnya.

Pada akhirnya, hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Mengetahui

sama halnya yang diajarkan ayat ini. Jika perintah Allah subhanahu wa ta'ala

diikuti, maka pria itu harus memperhatikan makanannya. ('Abasa: 24) Ini

berisi referensi ke nikmat Allah dan juga berfungsi sebagai bukti bahwa

tubuh-tubuh ini, yang telah merosot menjadi tulang dan telah tercerai-berai,

akan dihidupkan kembali (Tafsir Ibnu Katsir Q.S Abasa‟ ayat 24)

Selain status gizi terdapat tingkat stress yang harus dikendalikan Menilik

akibat yang sangat besar pada stres, maka dibutuhkan kemampuan untuk

mengelola stres. Stres tidak mungkin selamanya dihindari, karena ujian dan

cobaan dari Allah SWT tidak dapat diatur oleh manusia. Langkah terbaik

adalah menyiapkan sikap dan perilaku mengelola stres sehingga mampu

menangkal akibat stres. Anjuran Allah SWT tentang menghindari dan


34

mengelola stres sangat jelas, sebagaimana yang telah digariskan dalam surat

Ali „Imron ayat 139 yaitu

QS 3 : 139. “janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu


bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.

C. Hipotesis
Adanya hubungan yang signifikan antara hubungan status gizi dan tingkat

stress dengan kejadian dismenorea pada mahasiswi semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana di Universitas AisyiyahYogyakarta


35

D. Kerangka Konsep

Faktor yang
mempengaruhi
disminore Disminore

1.Faktor Internal

a) Usia menarce
b) Riwayat
keluarga
c) Lama
menstruasi
Dampak disminore
d) Kebiasaan
olahraga a) Gangguan
aktifitas shari
hari
2.Faktor Eksternal
b) Retrograd
a) Fast food menstruasi
c) Infertilitas
b.) Status Gizi d) Kista pecah

c.) Tingkat stres e) Perforasi


Rahim
f) Infeksi

Keterangan

Tidak diteliti

Diteliti

Penghubung

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross

sectional.Rancangan cross sectional untuk menyelidiki hubungan antara dua

parameter yang terkait ataupun tidak terkait dan pengamatan dilakukan secara

stimulan ,Rancangan penelitian ini juga bisa disebut rancangan potong silang

atau lintas bagian.

Desain cross sectional merupakan suatu penelitian dimana variabel-

variabel yang termasuk faktor-faktor dan variabel-variabel yang termasuk

efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama .Studi cross sectional

disebut sebagai studi prevalensi atau survey,merupakan studi yang sederhana

yang sering dilakukan .Dimana penelitian ini dimaksud untuk mengetahui

hubungan status gizi dan tingkat stress dengan kejadian disminore pada

mahasiswi semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas aisyiyah

Yogyakarta.

Variabel Deskripsi
independent variabel

Uji
Interpres
Deskriptif tasi hasi
Variabel dependent Hubunga
Variabel
n

Gambar 3.1 skema rancangan cross sectional


(Nursalam, 2013)

36
37

B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2006)

1.Variabel Independen (bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

terikat(Sugiono, 2006).Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah

status gizi dan tingkat stress

2.Variabel dependent (Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.(Sugiono, 2006)

Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah disminore.

3.Variabel Penganggu

Variabel penganggu adalah variabel yang secara menganggu pengaruh

atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat(Sugiono,

2006)

a. Usia Menarce

Dikendalikan dengan memilih responden dengan kriteria normal usia

menarce antar usia 10-16 tahun.

b. Riwayat Keluarga

Tidak dikendalikan,karena tiap individu memiliki perbedaan faktor

genetik

c. Lama menstruasi

Dikendalikan dengan cara mengambil responden yang lama

menstruasinya sekitar 5-7 hari.


38

d. Kebiasaan olahraga

Tidak dikendalikan karena peneliti kesulitan dalam mengobservasi

kebiasaan olahraga setiap individu.

e. Fast food

Tidak dikendalikan karena peneliti kesulitan dalam mengendalikan

tingkat konsumsi fast food setiap individu.

C. Definisi Oprasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Skala Skor
Variabel Keadaan gizi Pengukuran Ordinal Kurang
bebas(independent) seseorang yang langsung (<18,5)
Status gizi diukur berdasarkan dengan alat Normal
indeks antropometri timbangan dan (18,5-22,9)
meliputi berat badan microtois Obesitas( >
dibagi dengan tinggi 23,0)
badan atau
BB(kg)/TB2(m)
Variabel Tingkat keadaan Kuesioner Ordinal 1.Normal
bebas(independent) stress seseorang DASS 42 skor (0-14)
Tingkat Stres yang diukur 2.Ringan
menggunakan skor(15-18)
DASS 42 yang 3.Sedang
terdiri dari 14 item skor(19-25)
pertanyaan. 4.Berat
skor(26-33)
5.Sangat
berat skor
(>34)

Variabel terikat Rasa nyeri saat Kuesioner Ordinal 1.Tidak


(Dependent) menstruasi pada (Numeric nyeri skor 0
Disminore wanita pada hari 1-3 Rating Scale 2.Nyeri
yang diukur )NRS ringan skor
menggunakan NRS 1-3
(Numeric Rating 3.Nyeri
Scale) sedang skor
4-6
4.Nyeri
berat skor
7-10
39

D. Populasi dan Sampel


1.Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,

2008).Populasi dari penelitian ini adalah mahasisiwi semester II Studi

Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta yang

berjumlah 133 .

2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi(Sugiono, 2008). Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswi

semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah

Yogyakarta yang berjumlah 133 . menggunakan rumus ,rumus yang

digunakan adalah rumus slovin

n= N

(1 + Ne2)

Keterangan

n= ukuran sampel

N= ukuran populasi

Ne=batas toleransi kesalahan

N= 133

1+133 (0,05)

N= 133
40

1+133 (0,0025)

N= 133

1+(133 x 0,0025)

N = 133

1,4175

N = 100

Jadi disimpulkan besar sampel pada penelitian ini sebesar 100 responden.

3.Teknik sampling

Teknik sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling

dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada dalam

populasi itu,cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap

homogeny(Sugiono, 2008).Alasan dilakukan pengambilan sempel ini

adalah apabila jumlah sampel lebih dari 100 populasi.Teknik pengambilan

simple random sampling bertujuan untuk memperoleh sampel yang

representative dengan melihat mahasiswi semester II Studi Kebidanan

Program Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.yakni terdiri dari kelas

a,b,yang bersifat homogen.Teknik sampel ini digunakan agar hasil

penelitian mewakili seluruh hasil populasi yang ada karena banyaknya

subjek yang berada disetiap kelas tidak sama selain itu mempermudah

peneliti saat melakukan teknik pengambilan sampel yang dilakukan

dengan cara acak dengan mengurutkan dari nomor presensi 1-50 dari

setiap kelas kemudian setiap responden mengisi kuesioner yang telah

dibagikan..
41

1.Kiteria inklusi yang diambil adalah

a) Mahasisi semester II Studi Kebidanan Program Sarjana di

Universitas Aisyiyah Yogyakarta

b) Mahasiswi yang sudah mengalami menstruasi.

c) Bersedia menjadi responden

d) Mahasiswi yang mengalami nyeri haid di hari 1-3

e) Mahasiswi yang lama menstruasi sekitar 5-7 hari

f) Mempunyai usia menarce normal usia 10-16 tahun

2.Kriteria ekslusi

a) Mahasisiwi yang mengundurkan diri sebagai responden.

b) Mahasisiwi yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian pada responden, peneliti harus memperhatikan

etika penelitian. Menurut (Suryabrata, 2013) etika penelitian meliputi :

1. Ethical Clearence

Ethical Clearance (EC) atau Kelayakan Etik adalah keterangan tertulis

yang diajukan di Komisi Etik Penelitian Universitas Aisyiyah

Yogyakarta untuk penelitian yang melibatkan makhluk hidup yang

menyatakan bahwa suatu penelitian layak dilaksanakan setelah

memenuhi persyaratan tertentu. Sesuai dengan Komisi Etik Penelitian

(KEP) Universitas Aisyiyah Yogyakarta menyatakan bahwa penelitian

kesehatan yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian telah

mendapatkan persetujuan etis .

2. Informed Consent (lembar persetujuan)

Merupakan bentuk lembar persetujuan sebagai responden untuk


42

mengisi data dan menandatangani lembar persetujuan antara peneliti

dengan responden. Peneliti akan melakukan informed consent dengan

cara memberikan penjelasan proses penelitian pada lembar informasi

yang ditujukan kepada calon responden. Apabila setelah membaca

lembar informasi calon responden setuju untuk menjadi responden

penelitianmaka akan diminta untuk menandatangani pada lembar

informed consent.

3. Anonimity (tanpa nama)

Pengguna subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

4. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan penelitian, baik informasi atau

masalah – masalah yang lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

5. Justice

Justice (keadilan) yang berarti peneliti mampu menerapkan prinsip

keadilan, peneliti akan memperlakukan responden dengan penuh

tanggung jawab, menghormati dan menghargai serta tidak

membedakan latar belakang, suku, pendidikan, agama, status sosial,

ekonomi dan kekerabatan.

6. Beneficience

Beneficience (bermanfaat) yang berarti penelitian yang dilakukan mampu

memberikan manfaat kebaikan bagi remaja putri, khusunya yang


43

mengalami dismenore. Peneliti harus berusaha meminimalisir segala

bentuk kerugian dan ketidaknyamanan serta berusaha menyeimbangkan

anatara factor resiko dengan manfaat

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data


a. Metode Pengumpulan Data

1.Data Kuantitatif

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu

,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,analisis data

bersifat kuantitatif/statistik(Sugiono, 2008).Dalam penelitian ini data

diperoleh dari hasil skor yang didapat setelah responden mengisi

kusioner dan lembar observasi.

a.Data primer

Data primer dari penelitian ini adalah didapatkan dari responden

melalui kuesioner yang dilakukan oleh peneliti,data yang

dikumpulakn berhubungan dengan status gizi,tingkat stress dan

kejadian disminore mahasisiwi semester II Studi Kebidanan Program

Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.dengan membagikan lembar

kuesioner kepada responden kemudian dihubungi satu persatu lewat

whatsapp reponden diminta untuk mengisi kuesioner sesuai dengan

prtunjuk yang telah diberikan.

b.Data sekunder.

Data sekunder adalah informasi yang didapatkan dari pangkal kedua

ataupun pangkal inferior.Data sekunder dari penelitian didapatkan

langsung dari bagian akademik Universitas Aisyiyah Yogyakarta


44

dengan data yang didapatkan mahasisiwi berjumlah 133 responden

dengan jumlah tiap kelas A sebanyak 65,kelas B 66 .

c.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam

pengumpulan data.alat bantu yang digunakan untuk pengumpulan data

yaitu kuesioner.

b. Kuesioner

Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

data atau informasi tentang status gizi ,tingkat stress dan disminore.

1. Status gizi

Responden diminta untuk mengisi data yang berisis

nama,umur,tinggi badan berat badan.Keadaan gizi seseorang yang

diukur menggunakan indeks antropometri yang meliputi tinggi

badan,berat badan yang dinyatakan dalam IMT(indeks masa tubuh)

demam cara tinggi badan dibagi dengan berat badan BB(kg)/TB2(m)

Tabel 3.4 Kategori status gizi


No Kategori Skor IMT
1 Gizi kurang (<18,5)
2 Gizi tidak normal ( 18,5-22,9)
3 obesitas (>23,0)
Sumber : (World Healty Organization, 2004)

2.Tingkat stress

Instrumen pengukuran tingkat stress yang mengacu pada instrument

DASS 42 yang meliputi 14 pertanyaan.Menggunakan skala likert yaitu

skor 1 (tidak pernah),skor 2 (kadang-kadang),skor 3 (cukup sering),skor

4 (sering),skor 5 (selalu).

Tabel 3.5 Kisi kisi kuesioner tingkat stres


Variabel Indikator favorabel Unfavorabel Jumlah
45

penelitian

Tingkat Jengkel pada hal 1,11,12 3


stress kecil
Reaksi berlebihan 6 1
Sulit rileks 8,22,29 3
Energi yang 12 1
terbuan percuma
Tidak sabaran 14 1
Mengjengkelkan 27
bagi orang 1
lain/mudah gelisah
Sulit mentoleransi 32 35 2
orang lain
Tegang 33 1
Gelisah 39 1

Total 12 2 14

Tabel 3.6 Kategori Tingkat stres


NO Kategori Rentan Skor
1 Normal 0-14
2 Stres ringan 15-18
3 Stres sedang 19-25
4 Stres berat 26-33
5 Sangat berat >34

3.Tingkat Disminore

Instrumen pengukuran disminore menggunakan kuisioner Numeric

Rating scale (NRS).Mengunakan skala likert dengan mengisikan

kuesioner sesuai skala intensitas nyeri yang dirasakan responden

dengan rentan skala nyeri 0-10.

Tabel 3.5 Kategori tingat disminore


No Kategori Rentan skor
1 Tidak ada keluhan nyeri (tidak nyeri) 0
2 Ada rasa nyeri,mulai terasa,tetapi masih 1-3
bisa ditahan (nyeri ringan)
3 Ada rasa nyeri terasa terganggu,dengan 4-6
usaha yang kuat untuk menahannya
(nyeri sedang)
4 Ada rasanyeri, terasa sangat 7-10
menganggu/tidak tertahankan sehingga
harus meringis,menjerit bahkan teriak
46

(nyeri berat)

3.Uji validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Valid menunjukan ketepatan antara data yang sebenarnya terjadi pada

objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiono,

2015).Uji validitas digunakan untuk mengukur pernyataan pada

kuesioner.Uji validitas pada penelitian ini dinyatakan valid karena

status gizi,tingkat stress dan disminore instrumennya baku.

Kuesioner status gizi yang dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu

gizi kurang (IMT=<18,5),gizi normal (IMT,18,5-22,9) dan obesitas

IMT (>23,0).Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada mahasisiwi

DIII Ilmu Kebidanan Reguler jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Palang Karaya adanya hubungan yang signifikan IMT dengan

disminore (p<0,05) Penelitian yang dilakukan oleh Juliana juga

mendapat hasil yang serupa adanya hubungan yang signifikan antara

status gizi dengan kejadian disminore p=0,016.(Nuraini et al., 2021)

Kuesioner tingat stress menggunkan kuesioner DASS (Depression

Anxiety Stress Scale) yang berupa 14 pertanyaan dengan rentan skor

Normal skor (0-14),Ringan skor (15-18),sedang skor (19-25),Berat skor

(26-33), sangat berat skor (>34).Nilai validitas dan reabilitas yang

dibuktikan oleh isnaeni 2010 dengan tekhnik analisis Alpha Cronbacha

dengan program SPSS 16 diperoleh hasil yang reliabel yaitu r

=0,894.(Mantolas et al., 2019).


47

b.Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur bisa dipercaya atau diandalkan.Uji Reliabilitas ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau

lebh dalam tanda tanda yang sama menggunakan alat ukur yang

sama.Uji reliabilitas dalam penelitian ini memakai Alfa Cronbach

bahwa dikatakan reliable apabila nilai hitung Alfa Croncach lebih besar

dari 0,6 pada tingkat kesalahan 5% .

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data


1.Metode Pengolahan Data

Langkah – langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Editing

Penelitian melakukan pengecekan kembali kesesuaian nomor catatan,

kelengkapan jawaban, relavansi jawaban, yang dicantumkan penulis

dengan nomor catatan yang peneliti dapatkan.

b. Coding

Memberikan kode pada hasil kuesioner responden untuk memudahkan

proses pengolahan data.Pemberian kode pada data dilakukan pada saat

memasukkan entry data untuk diolah menggunakan SPSS.Penulis

memberi kode kategori status gizi,tingkat stress dan nyeri disminore

sebagai berikut:

1.Status gizi
48

1 =Kurus

2= gemuk

3=Normal

2.Tingkat Stress

0 = Tidak pernah

1 = Kadang-kadang

2 =Sering

3 =Hampir setiap saat

3) Desminore

1 = Tidak nyeri

2=Ringan

3=Sedang

4 =Berat

Peneliti akan memasukan data dari hasil pengkodean yang telah

dilakukansebelumnya pada variabel.

c. Membersihkan data (Cleaning)

Peneliti akan melakukan pengecekan kembali data yang sudah di olah

untukmengetahui tidak adanya kesalahan-kesalahan kode dan ketidak

lengkapan data.

d. Tabulating

Setelah dilakukan tahap klining peneliti akan memasukan data

kedalam tabelberdasarkan tujuan penelitian. (Notoadmojo, 2012)


49

2.Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan pada satu variabel dari hasil penelitianini

adalah analisa diskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel yang diteliti.(Notoatmojo, 2012) dengan

menggunakan rumus

X=(F/n) x 100 %

Keterangan :

X = hasil presentase

F = Frekuensi hasil pencapaian

N = Total seluruh observasi

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dua tahap yang diduga berhubungan atau

berkolerasi.Analisa bivariat dilakukan setelah ada perhitungan analisi

unvariat (Notoatmojop, 2012).Analisa bivariat yang digunakan untuk

mengetahui hubungan status gizi dan tingkat stress dengan kejadian

disminore menggunakan metode analisis data dengan uji statistik yang

digunakan adalah uji spearman dengan menggunakan SPSS.pada

penelitian ini menggunakan uji spearmn rank dikarenakan skala dalam

penelitian ini ditujukan untuk mengatahui hubungan anatar dua variable

yang berskala ordinal dengan jumlah populasi > 100.Hasil uji tes ini

adalah jika p< 0,05 maka H1 diterima yang artinya terdapat hubungan
50

status gizi dan tingkat stress dengan kejadian disminore pada

mahasisiwi semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas

Aisyiyah Yogyakarta.Apabila p>0,05 maka H1 ditolak yang artinya

tidak ada hubungan status gizi dan tingkat stress dengan kejadian

disminore.

H. Jalannya Penelitian
Dalam proses penelitian ada beberapa tahapan dan juga ikhtiaar dan

usaha yang penulis tempuh agar memperoleh hasil yang optimal.Adapun

tahapan tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah

sebagai berikut:

1.Tahap Persiapan

a) Tahap ini peneliti mencari fenomena dan studi pustaka untuk

menentukan acuan penelitian,peneliti mendapatkan fenomena

disminore pada mahasisiwi semester II Studi Kebidanan Program

Sarjana Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

b) Setelah didapatkan peneliti mengkonsulkan masalah yang akan diteliti

kepada dosen pembimbing setelah itu peneliti melakukan studi

pendahuluan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dengan membuat

surat permohonan kepada LPPM Universitas‟Aisyiyah Yogyakarta.

c) Setelah mendapatkan izin untuk melakukan studi pendahuluan,peneliti

menyiapkan bahan wawancara mengenai disminore ke beberapa

mahasisiwi,setelah itu ditemukan latar belakang masalah selanjutnya

peneliti menyusun proposal penelitian yang kemudian di

konsultasikan kepada pembimbing

d) Setelah penyusunan proposal telah selesai kemudian dilanjutkan


51

dengan ujian proposal dan memperbaiki revisi ujain proposal yang

disarankan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji.

2..Tahap Pelaksanaan penelitian

a. Setelah melakukan revisi dan disetujui untuk melakukan penelitian

dari dosen pembimbing dan penguji,penelitian selanjutnya mengurus

surat izin penelitian kepada LPPM Universitas‟Aisyiyah Yogyakarta

b. Setelah surat izin penelitian diterima kemudian tahap selanjutnya

mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi

c. Selanjutnya memilih bantuan asisten penelitian dengan kriteria dapat

berkomunikasi dengan baik,dapat bekerja sama dengan

peneliti,konsisten dalam peneliti menyamakan presepsi dengan asisten

tentang penelitian yang akan dilakukan

d. Selanjutnya peneliti membagikan Informed consent kepada responden

kemudian responden mengisi apakah responden menyetujui untuk

mengisi kuesioner tersebut.

e. kemudian peneliti mengumpulkan responden dalam satu ruangan

kelas a,b dari absen 1-50 dengan system acak dengan jumlah yang rata

tiap kelas unttuk mengisi kuesioner yang di bagikan .

f. Selanjutnya reponden mengisi kuesioner status gizi dan tingkat stress

sesuai dengan petunjuk yang diperintahkan.

g. setelah responden mengisi kuesioner tersebut responden diminta untuk

mengscreenshoot kuesioner yang telah diisi sebagi tanda bahwa

responden telah mengisi kuesioner tersebut.

h. Setelah pengisin kuesioner peneliti mengumpulkan data dengan cara

mengecek link kuesioner yang telah dibagikan setelah itu melakukan


52

pengolahan data menggunakan SPSS.

3.Tahap akhir

a. Tahap akhir penelitian ini memberikan coding pada setiap item

pernyataan sesuai dengan ketentuan.Data yang dihasilkan dimasukan ke

dalam table kemudain dianalisisi dan melakukan pengolahan data.

b. Setelah data diolah ,peneliti memasukan analisi pembahasan hasil

penelitian.

c. Selanjutnya,peneliti berkonsultasi dengan pembimbing tentang hasil

yang telah diperoleh.

d. peneliti melakukan uji hasil dihadapan dewan penguji.Setelah

dinyatakan lulus,peneliti melakukan perbaikan dan penyempurnaan

hasil skripsi,selanjutnya mengumpulkan hasil skrispsi.


DAFTAR PUSTAKA

Adi, M., Universitas, P., & Malang, N. (2019). Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas
Fisik Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa SMP. 1(3), 138–142.
Agustin, M. (2018). Hubungan antara tingkat dismenore dengan tingkat stres pada
mahasiswi akper As- syafi‟iyah jakarta. Jurnal Afiat, 4, 603–612.
https://www.mendeley.com/catalogue/615bf01b-8504-3bea-a0c7-
b28e1d8437a6/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign=o
pen_catalog&userDocumentId=%7Be2983635-fcbf-41ca-b2c3-
841b28c694a5%7D
Anggi Trifani, Agus Perdana Windarto, & Hendry Qurniawan. (2022). Penerapan
Data Mining Klasifikasi C4.5 dalam Menentukan Tingkat Stres Mahasiswa
Akhir. Jural Riset Rumpun Ilmu Teknik, 1(2), 91–105.
https://doi.org/10.55606/jurritek.v1i2.414
Aprilia, T. A., Prastia, T. N., & Nasution, A. S. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik ,
Status Gizi Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dismenore Pada Mahasiswa di
Kota Bogor. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 5(3), 296–309.
Apriyanti, P., & Anggeriani, R. (2022). Pengaruh Dampak Pelvic Rocking terhadap
Pengurangan Nyeri Haid pada Remaja. Jurnal Keperawatan, 14(1), 229–240.
https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i1.86
Cahyanto, E. B., Nugraheni, A., Sukamto, I. S., & Musfiroh, M. (2021). Hubungan
Status Gizi dan Prestasi Belajar The Relationship between Nutritional Status
and Learning Achievement. PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan
Aplikasinya, 9(1), 2021.
Darmawati, I., & Arumiyati, S. (2017). Pengetahuan Gizi Remaja SMPN 40 Kota
Bandung. Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 10(2), 49.
https://doi.org/10.32763/juke.v10i2.42
Dewisagita Dewisagita, Laurentia Chezary T. P, Rahmadiah Jessica E, R. (2022).
Development of dance and movement therapy-based video media to cope with
final year student thesis stress. Southeast Asian Journal of Technology and
Science, 3(1), 33–41.
Fasya, A., Arjita, I. P. D., Pratiwi, M. R. A., & ... (2022). Hubungan Aktivitas Fisik
dan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea Primer pada Mahasiswi
Fakultas Kedokteran. Jurnal Ilmiah Permas …, 12, 511–526.
http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/367%0Ahttps://j
ournal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/download/367/268
Fitriana, N. R. (2017). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dismenore Pada
Mahasiswa D Iv Kebidanan Semester Viii Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah, 1–14.
Fitriani, W., Asmita, W., Hardi, E., Silvianetri, S., & David, D. (2022). Kuliah
Daring: Tingkat Stres Akademik pada Mahasiswa dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11(01), 147.
https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.1869
Haerani, Dillah, U., Hidayah Bohari, N., Ariani Nur, N., Rupa A, A. M., &
Kamaruddin, M. (2020). Deskripsi Pengetahuan Remaja Putri Tentang

53
54

Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten


Bulukumba. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan,
2(2), 81–90. https://doi.org/10.31970/ma.v2i2.56
Hasanah, M. (2019). Stres dan solusinya dalam perspektif psikologi dan islam.
Jurnal Ummul Qura, XIII(1), 104–116.
http://ejournal.insud.ac.id/index.php/UQ/article/download/50/44
Ilmi, M. B., Fahrurazi, & Mahrita. (2017). Dysmenorrhea As a Stress Factor in
Teenage Girls of Class X and XI In Kristen Kanaan High School Banjarmasin.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatalustiwa, 4(3), 227–231.
Islami, A. R., & Andrijanto, D. (2020). Hubungan Pendapatan Orang Tua Dengan
Status Gizi Siswa (Studi Pada Siswa Sdn Buncitan). Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 8(1), 289–293.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/article/view/35133
Kaluku, K. (2018). Global Health Science. Global Health Science, 3(4), 394–399.
Kanah, P. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi
Pada Mahasiswa Kesehatan. Medical Technology and Public Health Journal,
4(2), 203–211. https://doi.org/10.33086/mtphj.v4i2.1199
Kojo, N. H., Kaunang, T. M. D., & Rattu, A. J. M. (2021). Hubungan Faktor-faktor
yang Berperan untuk Terjadinya Dismenore pada Remaja Putri di Era Normal
Baru. E-CliniC, 9(2), 429. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.34433
Lamtiar, R. R., Rumahorbo, D. B., & Roderthani, I. L. (2022). Hubungan Stres
Terhadap Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Hkbp
Nommensen Medan. Nommensen Journal of Medicine, 8(1), 54–57.
https://doi.org/10.36655/njm.v8i1.776
Manek, B. D. (2022). Pengaruh Disminore Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa
Semester IV Prodi D III Kebidanan Stkes Maranatha Kupang. 1(3).
Mantolas, S. L., Nurwela, T. S., & Gerontini, R. (2019). Hubungan Tingkat Stres
Dengan Kejadian Dismenorea Pada Mahasiswi Keperawatan Angkatan VI
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STUKes) Citra Husada Mandiri Kupang
(CHMK). Chmk Midwifery Scientific Journal, 2, 494–494.
Mastaida Tambun, & Martaulina Sinaga. (2022). Pengaruh Kompres Hangat
Terhadap Dismenore saat Menstruasi pada Siswa Puteri Klas XI SMK N. 8.
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(3), 363–372.
https://doi.org/10.55123/sehatmas.v1i3.668
Mouliza, N. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore Pada
Remaja Putri di MTS Negeri 3 Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(2), 545. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.912
Munthe, L., Harahap, R. N., Haji, U., Utara, S., Kunci, K., & Haid, N. (2021). J i d a
n. 1, 36–45.
Musabiq, S. A., & Isqi Karimah. (2018). Gambaran Stress dan Dampaknya Pada
Mahasiswa. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 75–83.
https://doi.org/10.26486/psikologi.v20i2.240ya Pada Mahasiswa. Insight:
Jurnal Ilmiah Psikologi, 20(2), 75–83.
55

Notoatmojop. (2012). Promosi Kesehatan dan Prilaku.


Novadela, N. I. T., Rosmadewi, & Wahyuni, E. (2017). Pengaruh Senam Dismenore
Terhadap Penurunan Tingkat Dismenore. Window of Nursing Journal, 10(01),
65–70.
Nuraini, S., Sa‟diah, Y. S., & Fitriany, E. (2021). Hubungan Usia Menarche, Status
Gizi, Stres dan Kadar Hemoglobin Terhadap Kejadian Dismenorea Primer pada
Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman. Jurnal Sains Dan
Kesehatan, 3(3), 443–450. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.398
Nursalam. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba Medika.
Puterida, Netty, & Ilmi, M. B. (2020). Hubungan pengetahuan, tingkat stres dan
riwayat keluarga dengan kejadian dismenore pada mahasiswi fkip prodi
bimbingan dan konseling (bk) uniska mab banjarmasin tahun 2020. Hubungan
Pengetahuan, Tingkat Stress Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian
Disminore Pada Mahasiswi FKIP Prodi Bimbingan Dan Konseling (BK)
UNISKA MAB Banjarmasin Tahun 2020, 1–11.
Rahmi H.G, I. (2017). Telaah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita
Di Kota Padang Berdasarkan Berat Badan Per Tinggi Badan Menggunakan
Metode Cart. EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 18(02), 86–99.
https://doi.org/10.24036/eksakta/vol18-iss02/59
Rasa, P., & Saat, N. (2021). Faktor faktor Pengetahuan Remaja Putri Terhadap
Penanganan Rasa Nyeri Saat Disminor Ria Yulianti Triwahyuningsih I
Literatur Riview I Tahun 2021.
Riset, A., Wahyuni, N. C., Safei, I., Pratiwi, R., Basri, L., Ananda, F., & Arifin, A. F.
(2022). FAKUMI MEDICAL JOURNAL Pengaruh Abdominal Stretching
Exercise Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) Pada
Mahasisiwi FK UMI Angkatan 2018. Fakumi Medical Journal: Jurnal
Mahasiswa Kedokteran, 2(5), 359–367.
Riwidikdo. (2013). Statistik Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS.
Rohmah, S., & Rusady, Y. P. (2021). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian
Amenorea Pada Siswi SMP 1 Pandewangi. Jurnal Satuan Bakti Bidan Untuk
Negeri (Sakti Bidadari), 4(2).
http://www.journal.uim.ac.id/index.php/bidadari/article/view/1178
Salamah, U. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri terhadap
Perilaku Penanganan Dismenore. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(03),
123–127. https://doi.org/10.33221/jiki.v9i03.382
Sandayanti, V., Detyy, A. U., & Jemino. (2019). Hubungan Tingkat Stres Dengan
Kejadian Dismenore. Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 1(1), 35–40.
Savitri, N. P. W., Citrawathi, D. M., & Dewi, N. P. S. R. (2019). Hubungan Status
Gizi dan Usia Menarche dengan Kejadian Disminore Siswi SMP Negeri 2
Sawan. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 6(2), 93–102.
Sugiono. (2006). Statistika untuk penelitian.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
Sugiono. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan.
56

Suryabrata. (2013). Metodologi Penelitian.


Theresia F Lim, M. A., & Sandi Kartasasmita, D. (2018). Dukungan Internal atau
Eksternal; Self-Compassion dan Perceived Social Support Sebagai Prediktor
Stres. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(2), 551–562.
World Healty Organization. (2004). Body massa index (BMI).
Wulandari, A., Oswati, H., & Woferst, R. (2018). Gambaran Kejadian Dan
Manajemen Dismenore Pada Remaja Putri. JOM FKp, 5(2), 468–476.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Time Schedule Penyusunan Skripsi

TIME SCHEDULE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMINORE PADA
MAHASISIWI SEMESTER II STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS
AISYIYAH YOGYAKARTA

Waktu
Kegiatan Oktober 2022 November 2022 Desember 2022 Januari 2023 Februari 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan Judul
Studi Pendahuluan
Penyusunan BAB 1
Penyusunan BAB II
Penyusunan BAB III
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Ethical Clearance
Mengurus izin penelitian
Pelaksanaan penelitian
Analisis dan pengolahan
data penelitian
Penyusunan BAB IV
Penyusunan BAB V
Laporan Penelitian
Sidang Hasil
Revisi Hasil
Pengumpulan Hasil
Lampiran 2 surat izin studi pendahuluan
Lampiran 3 Informed Conset

Informed Consent
Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan: Informasi esensial untuk calon
responden penelitian (WHO-CIOMS 2016)

Judul Penelitian :
Hubungan Status Gizi dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Disminore Pada
Mahasisiwi Semester VII Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Terimakasih atas waktu anda untuk membaca formulir ini. Formulir informasi dan
persetujuan partisipan/responden/partisipan berisi enam (6) halaman. Pastikan
anda untuk membaca seluruh halaman yang tersedia.
Anda telah diundang untuk ikut serta dalam penelitian yang penjelasannya sebagai
berikut:

1. Tujuan penelitian, metode, prosedur yang harus dilakukan oleh peneliti


dan responden, dan penjelasan tentang bagaimana penelitian berbeda
dengan perawatan medis rutin (Pedoman 9);
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Hubungan Status Gizi dan
Tingkat Stres Dengan Kejadian Disminore Pada Mahasisiwi Semester VII Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta Metodologi penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini mahasisiwi semester VII studi ilmu keperawatan Universitas
Aisyiyah Yogyakarta.Sampel kuantitatif dalam penelitian ini diambil dengan
metode simple random samplingInstrumen penelitian menggunakan lembar
penelitian dan kuesioner skala likert atau angket tertutup (Closed Questionare).
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat perizinan etik. Analisa data yang
digunakan untuk menilai penelitian ini adalah uji sperman rank.

2. Bahwa responden diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian, alasan


untuk mempertimbangkan responden yang sesuai untuk penelitian, dan
partisipasi tersebut bersifat sukarela (Pedoman 9);
Kami meminta anda untuk ikut serta dalam penelitian ini karena kami
membutuhkan anda sebagai sumber informasi bagi kami untuk mendapatkan data
tentang Hubungan Status Gizi dan Tingkat Stres dengan Kejadian Disminore
Pada Mahasisiwi Semester VII Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah
Yogyakarta Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela. Dengan adanya data
tersebut, diharapkan kami dapat memberikan rekomendasi kepada pihak terkait
guna untuk mengetahui status gizi dan tingat stres dengan kejadian disminore
pada mahasisiwi semester VII Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah
Yogyakarta

Anda memiliki hak untuk ikut maupun tidak ikut serta dalam penelitian ini. Jika
anda memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda juga memiliki
hak untuk mengundurkan diri sewaktu-waktu dari penelitian ini, dan tidak
berpengaruh pada proses penilaian hasil belajar Anda.

4. Lama waktu yang diharapkan dari partisipasi responden (termasuk


jumlah dan lama kunjungan ke pusat penelitian dan jumlah waktu yang
diperlukan) dan kemungkinan penghentian penelitian atau partisipasi
responden di dalamnya;
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan. Setelah itu anda akan diminta untuk mengisi
kuesioner. Anda dapat mengisi secara mandiri ataupun jika mengalami kesulitan,
anda dapat meminta kami untuk membantu membacakan kuesioner dan
mengisikannya sesuai dengan pilihan jawaban anda.
Total waktu yang dibutuhkan mulai dari pengisian kuesioner adalah 30 menit.

5. Kompensasi yang diperoleh selama mengikuti penelitian ini (Pedoman 13)


Anda tidak akan mendapatkan kompensasi secara finansial dari penelitian ini,
namun sebagai tanda terima kasih atas keikutsertaan anda dalam penelitian ini,
anda akan mendapatkan mendapatkan pulsa sebesar 20.000 dengan cara diundi
(sebanyak 3
orang).

6. Informasi mengenai hasil jika penelitian telah selesai dilakukan


Jika menginginkan, kami akan mengirimkan hasil penelitian ke alamat email anda.
7. Bahwa setiap responden selama atau setelah penelitian atau pengumpulan
data biologis dan data terkait kesehatan mereka akan mendapat informasi
dan data yang menyelamatkan jiwa dan data klinis penting lainnya
tentang masalah kesehatan penting yang relevan (lihat juga Pedoman 11);
Tidak relevan

8. Temuan yang tidak diminta/diharapkan akan diungkapkan jika terjadi


(Pedoman 11);
Tidak Relevan

9. Bahwa responden memiliki hak untuk mengakses data klinis mereka yang
relevan yang diperoleh selama penelitian. Dalam hal mana responden
harus diberitahu?
Anda sebagai responden memiliki hak untuk mengakses data anda.

10. Rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat intervensi eksperimental, risiko


dan bahaya yang diketahui, terhadap responden (atau orang lain) yang
terkait dengan partisipasi dalam penelitian ini. Termasuk risiko terhadap
kesehatan atau kesejahteraan kerabat langsung responden (Pedoman 4);
Penelitian ini adalah penelitian perlakuan.

11. Manfaat klinis potensial, jika ada, karena berpartisipasi dalam penelitian
ini (Pedoman 4 dan 9)
Apabila Anda berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat mengetahui
informasi mengenai hubungan status gizi dan tingkat stres dengan kejadian
disminore.

12. Manfaat yang diharapkan dari penelitian kepada masyarakat atau


masyarakat luas, atau kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah (Pedoman
1)
Diharapkan mampu menjadi referensi kepustakaan untuk menambah ilmu
pengetahuan mengenai pentingnya hubungan
13. Bagaimana transisi keperawatan setelah penelitian disusun dan sampai
sejauh mana mereka akan dapat menerima intervensi penelitian pasca uji
coba yang bermanfaat dan apakah mereka akan diharapkan untuk
membayarnya (Pedoman 6 dan 9);
Penelitian ini adalah penelitian perlakuan. Semua responden akan mendapatkan
kompensasi yang sesuai. Sehingga semua responden menerima benefit risk yang
sama dan minimal.

14. Risiko menerima intervensi yang tidak terdaftar jika mereka menerima
akses lanjutan terhadap intervensi penelitian sebelum persetujuan
peraturan (Pedoman 6);
Tidak relevan

15. Intervensi atau pengobatan alternatif yang tersedia saat ini;


Tidak relevan

16. Informasi baru yang mungkin terungkap, baik dari penelitian itu sendiri
atau sumber lainnya (Pedoman 9);
Apabila terdapat informasi baru selama proses penelitian, maka peneliti akan
memperbaharui surat persetujuan responden.

17. Ketentuan yang akan dibuat untuk memastikan penghormatan terhadap


privasi responden, dan untuk kerahasiaan catatan yang mungkin dapat
mengidentifikasi responden (Pedoman 11 dan 22);
Proses pencatatan selama penelitian menggunakan inisial (anonym).

18. Batasan, legal atau lainnya, terhadap kemampuan peneliti untuk menjaga
kerahasiaan aman, dan kemungkinan konsekuensi dari pelanggaran
kerahasiaan (Pedoman 12 dan 22);
Semua data akan dirahasiakan. Responden hanya berhak mengakses datanya
sendiri.
19. Sponsor penelitian, afiliasi institusional para peneliti, dan sifat dan
sumber pendanaan untuk penelitian, dan, jika ada, konflik kepentingan
peneliti, lembaga penelitian dan komite etika penelitian dan bagaimana
konflik ini akan terjadi. Dikelola (Pedoman 9 dan 25);
Penelitian ini disponsori oleh dana AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia).

20. Apakah peneliti hanya sebagai peneliti atau selain peneliti juga dokter
responden (Guideline 9);
Tidak.

21. Kejelasan tingkat tanggung jawab peneliti untuk memberikan perawatan


bagi kebutuhan kesehatan responden selama dan setelah penelitian
(Pedoman 6);
Apabila responden merasa durasi pengambilan data terlalu lama, maka responden
dipersilahkan untuk beristirahat dan diskusi akan dilanjutkan kembali.

22. Bahwa pengobatan dan rehabilitasi akan diberikan secara gratis untuk
jenis cedera terkait penelitian tertentu atau untuk komplikasi yang terkait
dengan penelitian, sifat dan durasi perawatan tersebut, nama layanan
medis atau organisasi yang akan memberikan perawatan. Selain itu,
apakah ada ketidakpastian mengenai pendanaan perawatan tersebut
(Pedoman 14);
Penelitian ini tidak menimbulkan risiko cidera.

23. Dengan cara apa, dan oleh organisasi apa, responden atau keluarga
responden atau orang-orang yang menjadi tanggungan akan diberi
kompensasi atas kecacatan atau kematian akibat luka tersebut (atau perlu
jelas bahwa tidak ada rencana untuk memberikan kompensasi semacam
itu) (Pedoman 14) ;
Penelitian ini tidak menimbulkan kecacatan ataupun kematian.

24. Apakah ada atau tidak, hak atas kompensasi dijamin secara hukum di
negara tempat calon responden diundang untuk berpartisipasi dalam
penelitian?
Ada kompensasi yang akan diterima.

25. Bahwa komite etika penelitian telah menyetujui protokol penelitian


(Pedoman 23);
Komisi etik penelitian UNISA telah menyetujui protokol penelitian ini.

26. Bahwa mereka akan diinformasikan dalam kasus pelanggaran protokol


dan bagaimana keselamatan dan kesejahteraan mereka akan terlindungi
dalam kasus seperti itu (Pedoman 23).
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian UNISA

Dalam kasus tertentu, sebelum meminta persetujuan responden untuk berpartisipasi


dalam penelitian, peneliti harus memberikan informasi berikut, dalam bahasa atau
bentuk komunikasi lain yang dapat dipahami responden:

1. Untuk percobaan acak terkontrol, penjelasan tentang pola/rancangan penelitian


(misalnya randomisasi, atau tersamar ganda), bahwa responden tidak akan diberi
tahu tentang perlakuan yang ditugaskan sampai penelitian selesai kemudian
kesamaran kelak akan dibuka;
2. Apakah semua informasi penting diungkapkan dan, jika tidak, mereka
menyetujui menerima informasi yang tidak lengkap, namun informasi lengkap
akan diberikan sebelum hasil penelitian dianalisis dan responden diberi
kemungkinan untuk menarik data/informasi mereka yang dikumpulkan selama
penelitian berlangsung( Pedoman 10);
3. Kebijakan sehubungan dengan penggunaan hasil tes genetik dan informasi genetik
keluarga, dan tindakan pencegahan untuk mencegah pengungkapan hasil uji
genetik responden terhadap keluarga dekat atau kepada orang lain (misalnya
perusahaan asuransi atau pengusaha) tanpa persetujuan responden (Pedoman 11);
4. Kemungkinan penelitian menggunakan, baik langsung ataupun tidak, terhadap
catatan medis responden dan spesimen biologi yang diambil dalam perawatan
klinis (pedoman 12);
5. Untuk pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan bahan biologi dan data terkait
kesehatan, informed consent yang luas akan diperoleh, yang harus menentukan:
Tujuan biobank, kondisi dan lama penyimpanan;
Aturan akses ke biobank dan cara donor dapat menghubungi custodian biobank
dan dapat tetap mendapat informasi tentang penggunaan masa depan;
Penggunaan bahan yang dapat diperkirakan, terlepas dari penelitian yang sudah
benar-benar didefinisikan atau diperluas ke sejumlah keseluruhan atau
sebagian tidak terdefinisi; Tujuan yang dimaksudkan untuk penggunaan
tersebut, baik untuk penelitian, dasar atau penerapan, atau juga untuk tujuan
komersial, dan apakah responden akan menerima keuntungan moneter atau
lainnya dari pengembangan produk komersial yang
dikembangkan dari spesimenbiologisnya;
Kemungkinan temuan yang tidak diminta dan bagaimana penanganannya;
Pengamanan yang akan diambil untuk melindungi kerahasiaan serta
keterbatasan mereka, apakah direncanakan bahwa spesimen biologi yang
dikumpulkan dalam penelitian akan hancur, dan jika tidak, rincian tentang
penyimpanan mereka (di mana, bagaimana, untuk berapa lama), dan
Kemungkinan penggunaannya di masa depan dimana responden memiliki hak
untuk memutuskan penggunaannya, menolak penyimpanan,dan
menghancurkan materi yang tersimpan (Pedoman 11 dan 12);
6. Bila wanita usia subur berpartisipasi dalam penelitian terkait kesehatan, informasi
tentang kemungkinan risiko, jika mereka hamil selama penelitian, untuk diri
mereka sendiri (termasuk kesuburan di masa depan), kehamilan mereka, janin
mereka, dan keturunan masa depan mereka; Dan jaminan akses terhadap tes
kehamilan, metode kontrasepsi yang efektif dan aman, aborsi legal sebelum
terpapar intervensi teratogenik atau mutagenik potensial. Bila kontrasepsi yang
efektif dan / atau aborsi yang aman tidak tersedia dan tempat penelitian alternative
tidak layak dilakukan, para wanita harus diberi informasi tentang:
Risiko kehamilan yang tidak diinginkan;

Dasar hukum untuk melakukan aborsi (bila relevan);

Mengurangi bahaya akibat aborsi yang tidak aman dan komplikasi selanjutnya;

Kalau kehamilan diteruskan/tidak dihentikan, jaminan tindak lanjut untuk


kesehatan mereka sendiri dan kesehatan bayi dan anak dan informasi yang
kesulitan untuk menentukan sebab bila ada kasus kelainan janin atau bayi
(Pedoman 18 dan 19);

7. Ketika mengenai wanita hamil dan menyusui, risiko partisipasi dalam


penelitian terkait kesehatan untuk diri mereka sendiri, kehamilan
mereka, janin mereka, dan keturunan masa depan mereka, apa yang telah
dilakukan untuk memaksimalkan potensi keuntungan respondenal dan
meminimalkan risiko, bukti mengenai risiko dapat tidak diketahui atau
kontroversial, dan seringkali sulit untuk menentukan sebab kasus
kelainan janin atau bayi (Pedoman 4 dan 19);
8. Ketika mengenai korban bencana yang sebagian besar berada di bawah
tekanan, perbedaan antara penelitian dan bantuan kemanusiaan
(Pedoman 20); dan
9. Ketika penelitian dilakukan di lingkungan online dan menggunakan alat
online atau digital yang mungkin melibatkan kelompok rentan, informasi
tentang control privasi dan keamanan yang akan digunakan untuk
melindungi data mereka; Dan keterbatasan tindakan yang digunakan dan
risiko yang mungkin ada meskipun adapengamanan (Pedoman 22)
Lampiran 4 lembar skrining

LEMBAR SKRINING
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN
KEJADIAN DISMINORE PADA MAHASISIWI SEMESTER II
STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS
AISYIYAH YOGYAKARTA

a.Isilah kolom dengan tanda ✔

Tanggal pengisian :

1.Nama :

2.Usia menarce / haid pertama

usia <10 tahun usia 10-16 tahun usia > 16 tahun

3..Lama menstruasi tiap bulan

< 5 hari 5-7 ha ri > 7 hari

4.DI hari keberapa anda mengalami nyeri menstruasi

1-3 4-5
Lampiran 5 kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT STRES DENGAN
KEJADIAN DISMINORE PADA MAHASISIWI SEMESTER II
STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS
AISYIYAH YOGYAKARTA

Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian :

1. Lembar diisi oleh responden

2. Bacalah setiap pertanyaan secara seksama

3. Beri tabnda (✔) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi rekan

rekan pada masing masing pilihan,yaitu berdasarkan jawaban pertama

terlintas dalam pikiran rekan rekan.

4. Mohon diteliti ulang agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan

5. Kejujuran anda menjawab kuesioner ini,sangat saya harapkan

a.Data Demografi Responden

Nama :

Alamat :

Kelas :

Usia :

Tinggi badan : cm

Berat badan : kg

Usia Menarce :

Usia < 10 tahun


Usia 10-16 tahunn

Usia > 16 tahun

Stressor (Penyebab stress) saat ini :

Masalah Kuliah /tugas akhir

Masalah keluarga

Masalah Pertemanan

Masalah keuangan

Jenis kegiatan yang dilakukan

Kuliah daring Menyelesaikan pekerjaan rumah

Kuliah luring Lebih banyak rebahan/tiduran

Rutin olahraga /workout Kulaih sambil kerja

Berapa sering anda mengkonsumsi makanan cepat saji/fast food

0-7 x sebulan (jarang) > 7x dalam sebulan (Sering)

Jenis Fast food yang sering dimakan

Mie instan Burger Gorengan Pizza Fried chicken

Kentang goring Lainnya

b.Kuesioner Riwayat Keluarga

1.Apakah ibu mengalami rasa sakit/nyeri saat haid?

Ya Tidak
2.Apakah anda mempunyai sudari kandung perempuan?

Ya Tidak

3.Apakah saudari kandung adik mengalami nyeri saat haid?

Ya Tidak

c.Kuesioner Kebiasaan olahraga

1. Apakah Anda melakukan kegiatan olahraga

Ya Tidak

2.Apakah anda melakukan kegiatan olahraga 3x dalam seminggu?

Ya Tidak

3.Jenis olahraga apa yang sering dilakukan?

Joging Senam Renang Bersepeda Badminton

Lainnya

d.Kuesioner Tingkat stres

Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu:

0 = Tidak pernah

1 =Kadang-kadang

2=Sering

3=Hampir setiap saat


No Aspek Penelitian 0 1 2 3

1 Menjadi marah karena hal hal sepele

2 Cenderung berekasi berlebih pada suatu


kondisi tertentu
3 Kesulitan untuk relaksasi/bersantai

4 Mudah merasa kesal

5 Merasa banyak menghabiskan energi


karena cemas
6 Tidak sabaran

7 Mudah tersinggung

8 Sulit untuk beristirahat

9 Mudah marah

10 Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu


yang menganggu
11 Sulit mentoleransi gangguan-gangguan
terhadap hal yang sedang dilakukan
12 Berada pada keadaan tegang

13 Tidak dapat memaklumi hal apapun yang


menghalangi anda untuk menyelesaikan
hal yang sedang anda lakukan
14 Mudah gelisah

c.Kuesioner tingkat disminore

a..Apakah setiap haid mengalami nyeri haid / desminore?

Ya Tidak
Pilihlah salah satu dari poin tersebut dibawah ini sesuai dengan kondisi anda pada

saat menstruasi!

1. Tidak ada keluhan nyeri (tidak nyeri) =0

2. Ada rasa nyeri,mulai terasa,tetapi masih dapat ditahan (nyeri ringan )=1-3

3. Ada rasa nyeri,terasa sagat menganggu ,dan dengan usaha yang cukup kuat

untuk menahannya (nyeri sedang)=4-6

4. Ada rasa nyeri ,terasa sangat menganggu tidak tertahankan ,sehingga harus

meringis,menjerit bahkan berteriak (nyeri berat)=7-10


Lampiran 6 surat permohonan menjadi asisten penelitian
PEMOHONAN MENJADI ASISTEN PENELITIAN

Kepada Yth,

Saudara/Saudari

Di tempat

Asssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‟Aisyiyah Yogyakarta.

Nama : Alifa Nuzul Nabila

NIM : 1910201025

Pembimbing : Sarwinanti, M.Kep,.Sp.Kep.Mat.

Sehubungan dengan penyususnan skripsi yang akan dilakukan peneliti


dengan judul ” Hubungan Status Gizi dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Disminore
Pada Mahasisiwi Semester II Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aisyiyah
Yogyakarta” . Untuk itu peneliti mohon ketersediaan saudara membantu jalanya
penelitian ini dengan menjadi asisten penelitian.

Demikian atas perhatian dan kesediaan saudara menjadi asisten penelitian ini,
peneliti ucapakan terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, Februari 2023

Alifa Nuzul Nabila


Lampiran 7 kartu bimbingan tugas akhir
Lampiran 8 Lembar mengikuti seminar proposal dan hasil

Anda mungkin juga menyukai