Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Program Studi Pendidikan Dokter
Diajukan oleh:
ELISABETH CINDY SETYAWAN
20.P1.0001
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN KONSUMSI WHEY PROTEIN DENGAN KEJADIAN ACNE
VULGARIS PADA PENGGUNA GYM DI KOTA SALATIGA
Proposal Penelitian Skripsi
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Dokter
Disusun Oleh
Elisabeth Cindy Setyawan
20.P1.0001
Disetujui Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
dr. Aprilia Karen Mandagie, Sp.KK dr. To Lidwina Prillya Indra Christyana, M. Biomed
NPP 05812019371 NPP 05812019358
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Dekan Fakultas Kedokteran
dr. Monica Paotiana, M. Gizi dr. Jonsinar Silalahi, M.Si.Med., Sp.B., Subsp.Ped(K)
NPP 05812022404 NPP 05812019378
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Kedokteran
NPP 05812019376
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III ............................................................................................................................ 21
METODE PENELITIAN ................................................................................................. 21
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................................................. 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 21
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................................. 21
3.3.1 Populasi ........................................................................................................... 21
3.3.2 Sampel dan besar sampel................................................................................. 21
3.3.3 Teknik pengambilan sampel ............................................................................ 23
3.3.4 Kriteria inklusi dan eksklusi ............................................................................ 23
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................................... 23
3.4.1 Variabel independen ........................................................................................ 23
3.4.2 Variabel dependen ........................................................................................... 24
3.5 Alat/Instrumen dan Bahan Penelitian ..................................................................... 24
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 24
3.7 Prosedur Penelitian................................................................................................. 26
3.8 Analisis Data Penelitian ......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi
whey protein dengan kejadian acne vulgaris pada pengguna gym di
Kota Salatiga.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan, sumber
informasi, dan referensi bagi pembaca terkait hubungan konsumsi
whey protein dengan kejadian acne vulgaris.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi peneliti
3
2 Baldwin, H. dan Jerry American Journalof Effects of Diet on Acne and Its Variabel independen: Susu mengandung whey
Tan (2020) Clinical Dermatology Response to Treatment makanan dengan indeks protein yang telah dilaporkan
glikemik tinggi, susu dan dapat meningkatkan kadar
produk olahan susu, dst. IGF-1 dan memiliki
Variabel dependen: acne hubungan dengan kejadian
vulgaris. acne vulgaris.
3 AlSohaimi, Aziz Discovery Journal Association Between Whey Variabel independen: whey Jumlah responden yang
(2020) Protein Supplements and Acne protein. mengalami acne meningkat
vulgaris Variabel dependen: acne setelah mengonsumsi whey
vulgaris. protein.
4 Dreno, dkk (2020) Journal of The European The Role of Exposome in Acne: Variabel independen: nutrisi, Partisipan yang
Academy of Dermatology Results from an International suplemen nutrisi, obat-obatan, mengonsumsi whey protein
and Venereology Patient Survey faktor pekerjaan, polusi, dst. memiliki angka kejadian
Variabel dependen: acne acne yang lebih tinggi
vulgaris. dibandingkan yang tidak
mengonsumsi whey protein.
5 Edgar, dkk (2022) Boletín Médico del Hospital Acne and Diet: A Review of Variabel independen: diet, Konsumsi whey protein
5
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah di bahas pada tabel 1.1, peneliti
menemukan perbedaan yang mendasar dari penelitian sebelumnya, antara lain:
a. Penelitian oleh Dina, dkk berjudul Acne Related to Dietary Supplements
meneliti beberapa jenis suplemen diet dan kaitannya dengan acne vulgaris
menggunakan literature review, namun berbeda dengan penelitian tersebut,
peneliti akan fokus pada satu variabel yaitu whey protein dan menggunakan jenis
desain penelitian cross-sectional untuk menganalisis hubungannya dengan acne
vulgaris.
b. Penelitian oleh Baldwin, H. dan Tan, Jerry berjudul Effects of Diet on Acne and
Its Response to Treatment membahas hubungan berbagai jenis diet dengan acne
menggunakan literature review, namun berbeda dengan penelitian tersebut,
peneliti melakukan penelitian karena diketahui dalam literature review ini bahwa
whey protein berperan dalam patogenesis acne. Peneliti akan mengambil salah
whey protein sebagai variabel independen dan kejadian acne vulgaris sebagai
variabel dependen. Peneliti menggunakan jenis desain penelitian cross-sectional.
c. Penelitian oleh AlSohaimi, Aziz berjudul Association Between Whey Protein
Supplements and Acne vulgaris meneliti mengenai hubungan whey protein dengan
kejadian acne vulgaris. Penelitian tersebut menggunakan desain case-control,
berbeda dengan penelitian tersebut, peneliti melihat konsumsi whey protein pada
pasien yang acne dan tidak dengan menggunakan jenis desain penelitian cross-
sectional.
d. Penelitian oleh Dreno, dkk berjudul The Role of Exposome in Acne: Results
from an International Patient Survey membahas mengenai beberapa faktor salah
satunya adalah konsumsi whey protein pada pasien tanpa dan dengan acne
vulgaris dengan metode case-control, namun berbeda dengan penelitian tersebut,
peneliti akan menggunakan jenis desain cross-sectional untuk mengetahui
hubungan antara konsumsi whey protein dengan kejadian acne vulgaris.
e. Penelitian oleh Edgar, dkk berjudul Acne and Diet: A Review of Pathogenic
Mechanisms meneliti membahas mengenai berbagai jenis diet dan hubungannya
dengan acne, salah satunya adalah whey protein dengan literature review.
Penelitian ini berbeda dengan yang akan dilakukan peneliti dimana peneliti akan
7
melakukan penelitian untuk fokus meneliti pada whey protein dan hubungannya
dengan derajat keparahan acne vulgaris dengan desain cross-sectional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
1. Genetik
Telah dilaporkan bahwa pada sekitar 62.9% sampai 78% pasien yang
mengalami acne vulgaris memiliki riwayat keluarga dengan acne.
Acne yang parah seringkali terdapat pada pasien dengan genotip
XYY. Gen seperti tumor necrosis factor- α (TNF- α), tumor necrosis
factor receptor 2 (TNFR2), interleukin-1A (IL1A), cytochrome P450,
family 17 (CYP17), Toll-like receptor 2 (TLR2) dan Toll-like receptor
4 (TLR4) menjadi faktor risiko acne vulgaris.1
11
2. Hormonal
Produksi sebum dalam patogenesis acne dipengaruhi oleh faktor
hormonal seperti hormon androgen. Hormon androgen terutama
disekresi di gonad dan kelenjar adrenal. Pada kelenjar sebasea
terdapat reseptor androgen. Testosterone dan 5 α-reductase
dihydrotestosterone (DHT) berikatan dengan reseptor androgen di
kelenjar sebasea dan menstimulasi produksi sebum. DHT memiliki
afinitas yang lebih tinggi yaitu sekitar 5-10 kali daripada testosterone
dalam stimulasi sebum. Hormon estrogen belum diketahui
sepenuhnya dalam patogenesis produksi sebum, namun estrogen
yang diberikan secara sistemik dapat mengurangi produksi sebum.
Estrogen diduga menghambat efek androgen langsung di kelenjar
sebasea atau melalui negative feedback dari pituitary gonadotropin.13
3. Diet
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa terdapat hubungan
antara diet dan acne. Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi
diteliti dapat menyebabkan dan memperparah acne. Makanan
tersebut meningkatkan kadar IGF-1 dan aktivitas androgen sehingga
terjadi hipersekresi sebum. Beberapa penelitian lain mengenai diet
dihubungkan dengan peran dari forkhead box transcription factor
(FoxO1) dan aktivasi mammalian target of rapamycin (mTOR)
sebagai akibat dari peningkatan IGF-1. Kandungan pada susu seperti
whey protein diteliti dapat mengakibatkan aktivasi mTORC1 karena
kandungan asam amino esensial leusin yang tinggi.1,14 Asam lemak
omega-3, zinc-iodine, vitamin A, dan antioksidan masih terus
diteliti.15
4. Kosmetik
Kosmetik merupakan bahan yang digunakan diluar tubuh manusia
seperti pada epidermis, rambut, kuku, dan sebagainya. Bahan
comedogenic dan acnegenic seperti lanolin, petrolatum, beberapa
12
Genetik
TNF- α,
TNFR2, IL1A,
CYP17, TLR2,
TLR4
Hormonal
- Androgen
- Estrogen 1. Hiperproliferasi
folikel epidermis
2. Produksi sebum
Diet
Whey protein meningkat Acne vulgaris
- Susu 3. Propionibcaterium
acnes
- Karbohidrat
4. Inflamasi
- Lemak
- Protein
Kosmetik
Mengandung
bahan
comedogenic
Obat-obatan
Steroid
Stress
: Diteliti
: Tidak diteliti
METODE PENELITIAN
21
22
Rumus lemeshow:
z2 𝛼 . p(1 − p)
n=
d2
Keterangan:
z (z1- α/2): Standar deviasi normal 1,96 dengan 1-α adalah 95%
(tingkat kepercayaan 5%)
p: Prevalensi target
𝑛
𝑛′ =
1−𝑓
27
𝑛′ = = 30
1 − 0,1
Keterangan:
Uji validitas yang digunakan untuk menilai ketepatan instrumen adalah uji
korelasi bivariate pearson dimana uji ini mengkorelasikan setiap skor item
dengan skor total. Penjumlahan dari seluruh item adalah skor total. Item
yang memiliki korelasi yang signifikan dengan skor total berarti item
tersebut mendukung dalam mengungkap apa yang ingin diungkap sehingga
dapat digunakan. Rumus yang digunakan yaitu:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 )(𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 )2 )
Keterangan:
N = jumlah responden
Hasil uji validitas yaitu dilihat dari r tabel yang dicocokan dengan r hitung
dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil uji r hitung lebih besar dari r tabel
(0,05) maka item valid.
26
𝑘 ∑ 𝛿𝑏2
𝑟𝑡𝑡 = [ ] [1 − [ 2 ]]
𝑘−1 ∑ 𝛿𝑏
Keterangan:
Jika hasil perhitungan rhitung > rtabel 5% (0,05), maka item reliabel. 26
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari
responden. Data sekunder pada penelitian ini adalah diagnosis Acne
vulgaris dari dokter spesialis yang diperoleh dari dokumentasi foto.
Analisis data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat dan mendeskripsikan
karakteristik dari masing-masing variabel penelitian. Analisis univariat
pada penelitian ini yaitu konsumsi whey protein dan kejadian acne
vulgaris yang disajikan dalam bentuk distribusi dan frekuensi. Data ini
merupakan data yang didapatkan dari kuesioner yang diberikan pada
pasien acne vulgaris.
2. Analisis Bivariat
Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antar 2 variabel yang
akan diteliti, yaitu antara variabel independen dan dependen. Analisis
28
DAFTAR PUSTAKA
2. Jarret P. Acne vulgaris. Encycl Pharm Pract Clin Pharm Elsevier. Published
online 2019:699-712.
5. Meliala AA, Lubis RAS. Hubungan Akne Vulgaris Dengan Gejala Ansietas
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara. J PANDU HUSADA. 2020;1(2):101. doi:10.30596/jph.v1i2.4604
12.Sibero HT, Putra IWA, Anggraini DI. Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris.
30
23.Wilar MIC, Kapantow MG, Suling PL. Effects of Food on Acne Vulgaris. E-
Clin. 2022;10(2):257. doi:10.35790/ecl.v10i2.38105
25.Dewi DA. Modul Uji Validitas dan Reliabilitas. Univ Diponegoro. 2018;7(1).
31
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar maupun salah. Oleh karena
itu, diharapkan anda dapat mengisi kuesioner ini sesuai dengan kondisi yang anda
alami. Identitas, jawaban, dan data anda akan terjamin kerahasiaannya. Saya
berharap anda dapat mengisi kuesioner penelitian ini secara lengkap hingga
selesai.
Ya / Tidak
Terimakasih atas kesediaan dan partisipasi anda. Bantuan anda sangat berarti bagi
peneliti.
32
Salam,
Lampiran 2 Kuesioner
A. Identitas
Nama :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Status perkawinan :
B. Pertanyaan
Berikan tanda centang (√) untuk pilihan jawaban yang anda rasa sesuai untuk
setiap nomor.
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
Petunjuk Pengisian:
Jika anda mengonsumsi whey protein, jawablah semua pertanyaan berikut dengan
melingkari atau memberi tanda silang (×) pada salah satu pilihan yang menurut
anda paling benar.
No Pertanyaan
1 Berapa scoop/sendok takar whey protein yang anda konsumsi dalam sehari?
(1 scoop: 30 gram)
a. 1 scoop
b. 2 scoop
c. ≥3 scoop sehari