PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Akhir Dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi
Oleh:
IKA PURWANINGSIH
J210190032
PRODI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022
HUBUNGAN DETEKSI DINI MELALUI PENGGUNAAN
APLIKASI SDIDTK DAN CAPUTE SCALES PADA ANAK USIA
1-3 TAHUN YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN BICARA
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Akhir Dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi
Oleh:
IKA PURWANINGSIH
J210190032
PRODI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SIDANG PROPOSAL
Diajukan Oleh:
IKA PURWANINGSIH
J210190032
Dosen Pembimbing
Oleh:
IKA PURWANINGSIH
J210190032
Pembimbing
Menyetujui,
Ketua Prodi Fisioterapi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN
DETEKSI DINI MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI SDIDTK DAN
CAPUTE SCALES PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN YANG MENGALAMI
KETERLAMBATAN BICARA” semoga hasil karya skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca, baik manfaat didunia maupun ladang
kebaikan di akhirat.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak selama
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih setulus-tulusnya kepada:
Ika Purwaningsih
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 9
PENDAHULUAN................................................................................................... 9
BAB II ................................................................................................................... 15
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 15
C. Kerangka Berfikir........................................................................................28
D. Hipotesis......................................................................................................28
BAB III.................................................................................................................. 29
F. Pengolahan Data..........................................................................................32
LAMPIRAN .......................................................................................................... 36
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia 1-3 tahun termasuk dalam usia golden age yang dimana
pertumbuhan anak bisa sangat dioptimalkan dengan baik dan jika terdapat
penyimpangan dalam pertumbuhan anak bisa diefektifkan pengobatannya
karena perkembangan anak dalam usia golden age bersifat holistik yaitu jika
badannya sehat maka dapat berkembang optimal serta cukup gizi dan
diarahkan secara baik dan benar. (Dian Vanagosi, 2016). Diperlukan
pengamatan dari orang tua anak selama usia tersebut dan disertai asuhan yang
tepat baik tepat gizi dan tepat pola asuh agar dalam proses pertumbuhan bisa
ditemukan adanya penyimpangan dalam pertumbuhannya atau tidak.
Fase anak normal dibagi menjadi 5 fase yaitu fase Reflex vocalization
(usia 0-1,5 bulan), Cooing (usia 2-4 bulan), Babbling (1,5-6 bulan), Lalling
(usia 6 bulan), Echolali (usia 9-10 bulan), dan True speech (usia 12-13 bulan).
(Soetjiningih, 2015). Dalam fase tersebut perlu diperhatikan juga apakah
fasenya sesuai dengan usianya atau tidak, apakah terjadi keterlambatan, atau
bahkan ada fase yang hilang.
Dalam Al-Quran telah diterangkan dalam (QS. Al Hajj ayat 5).
ث ِمنَُ َريبُ فِى كنتمُ ِإن ٱلنَّاسُ َيَٰٓأَيُّ َها َ ُّم َخلَّقَةُ ُّمضغَةُ مِ ن ث َُّم
ُِ علَقَةُ مِ نُ ث َُّم نُّطفَةُ مِ ن ث َُّم ت َرابُ مِن َخلَقنَكم فَإِنَّا ٱل َبع
ُام فِى َونق ُُِّر ُۚ لَكمُ لِن َب ِينَُ م َخلَّقَةُ َوغَي ِر َ َس ًّمى أ َ َجلُ ِإلَىَُٰٓ ن
ُِ شآَٰءُ َما ٱْلَر َح ُ ً ُۚ أَشدَّكمُ ِلت َبلغ َٰٓواُ ث َُّم طِ ف
َ ل نخ ِرجكمُ ث َُّم ُّم
ل إِلَىَُٰٓ ي َر ُدُّ َّمن َو ِمنكم يت ََوفَّىُ َّمن َو ِمنكم ُِ َل ٱلعم ُِر أَرذ ُ َ ض َوت ََرى ُۚ شَيـًٔا عِلمُ بَع ُِد مِ نُ يَعلَ َُم ِلكَي َُ فَإِذَُآَٰ هَامِ دَُة ً ٱْلَر
علَي َها أَنزَ لنَا
َ ل مِن َوأَنبَت َتُ َو َربَتُ ٱهت ََّزتُ ٱل َما َٰٓ َُء
ُِ يج زَ وجُ ك
ُ بَ ِه
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada hubungan
penggunaan aplikasi SDIDTK dan lembar Capute Scales pada anak usia 1-
3 tahun yang mengalami keterlambatan bicara di Posyandu Balita Desa
Kajoran dan Posyandu Balita Desa Pasung.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Penelitian ini bertujuan untuk deteksi dini keterlambatan bicara
anak usia 1-3 tahun melalui aplikasi SDIDTK dan skrining
menggunakan Capute Scales
2. Tujuan khusus:
a. Apakah ada hubungan penggunaan aplikasi SDIDTK dan lembar Capute
Scales pada anak usia 1-3 tahun yang mengalami keterlambatan bicara di
Posyandu Balita Desa Kajoran dan Posyandu Balita Desa Pasung.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan informasi kepada orang tua tentang cara deteksi dini
dan skrining melalui Capute Scales untuk memperkuat diagnosis speech
delay.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi orang tua anak
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada orang tua mengenai cara deteksi dini keterlambatan
bicara.
b. Manfaat bagi peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di
bidang penelitian keterlambatan bicara serta hal-hal lain yang
terkait ketelambatan bicara pada anak keterlambatan bicara
pada anak usia 1-3 tahun.
c. Manfaat bagi institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
dan daftar pustaka dalam penelitian keterlambatan bicara pada
anak usia 1-3 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
B. Landasan Teori
1. Deteksi Dini
Pengertian deteksi dini adalah pemantauan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam perkembangan
anak baik secara mental maupun perilaku dengan menggunakan
metode pengamatan perkembangan anak. (Ismail Djaihaar, 1996).
Deteksi dan intervensi yang dilakukan sedini mungkin dapat
mencegah dari efek yanng ditimbulkan sehingga kondisi anak
dapat dioptimalkan.
Tingkat-tingkat pelaksanaan deteksi dini penyimpangan
tumbuh kembang anak beserta cara penanganannya:
D. Hipotesis
a. Apakah ada hubungan penggunaan aplikasi SDIDTK dan lembar Capute
Scales pada anak usia 1-3 tahun yang mengalami keterlambatan bicara di
Posyandu Balita Desa Kajoran dan Posyandu Balita Desa Pasung.
b. Apakah ada perbedaan hubungan deteksi dini SDIDTK dan lembar
skrining Capute Scale terhadap deteksi dini keterlambatan bicara pada
anak usia 1-3 tahun di Posyandu Balita Desa Kajoran dan Posyandu
Balita Desa Pasung.
BAB III
METODE PENELITIAN
D. Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data penelitian ini yaitu kuantitatif. Kuantitatif adalah
penelitian yang hasilnya berupa angka yang dapat digambarkan
melalui distribusi data.
2. Sumber Data
Data yang didapat dari penelitian ini adalah data primer
yang hasilnya sudah pasti valid karena didapatkan langsung
melalui observasi, deteksi dini dan skrining di lokasi penelitian
yaitu di Posyandu Balita Desa Pasung dan Posyandu Balita Desa
Kajoran di Kabupaten Klaten.
3. Teknik Pengumpulan Data
Hal yang dilakukan peneliti adalah datang ke lokasi
penelitian lalu melakukan perizinan kepada orang tua anak jika
bersedia maka langkah selanjutnya adalah mendata jumlah anak
yang berusia 1-3 tahun, nama anak, nama orang tua anak, jenis
kelamin, dan perkembangan pertumbuhan anak.
Kemudian peneliti membagikan lembar persetujuan
menjadi responden, informed consents, dan formulir data anak dan
orang tua. Lalu setelah mengisi lembar-lembar tersebut, peneliti
melakukan deteksi dini menggunakan aplikasi SDIDTK dan
skrining menggunakan Capute Scales (CAT/CLAMS).
E. Alur Penelitian
a. Tahap Persiapan
1) Observasi di lahan penelitian, menentukan populasi, dan
sampel penelitian.
2) Menyusun proposal penelitian.
3) Pengajuan ethical clearance.
4) Peneliti melakukan sidang seminar proposal.
5) Membuat perizinan ke Posyandu Balita Desa Pasung dan
Posyandu Balita Desa Kajoran Kabupaten Klaten yang
akan digunakan sebagai lokasi penelitian.
6) Meminta perizinan dan persetujuan dari orang tua anak
untuk dijadikan sampel penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Mengelompokkan responden dalam kriteria inklusi dan
ekslusi
2) Melakukan deteksini dini melalui aplikasi SDIDTK dan
skrining menggunakan Capute Scale (CAT/CLAMS).
c. Tahap Penyelesaian
1) Peneliti mengolah data penelitian
2) Menyusun bab IV dan bab V dari penelitian yang sudah
dilakukan.
3) Peneliti melakukan sidang hasil skripsi.
F. Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data-data penelitian maka langkah
selanjutnya adalah:
1) Melakukan finalisasi hasil deteksi dini melalui aplikasi SDIDTK.
2) Menghitung jumlah tanda kotak yang dapat dilewati responden dalam
Capute Scales (CAT/CLAMS) lalu hasilnya berupa angka dan deskripsi
gangguan bicara dan bahasa anak masuk kedalam kelainan yang mana.
G. Analisis Data
Data hasil wawancara dengan orang tua responden, deteksi dini
melalui aplikasi SDIDTK, dan skrining melalui Capute Scale
(CAT/CLAMS) dianalisis dengan mewawancarai para orang tua
responden terkait tingkat kepahaman dan persepsi terhadap item yang
diujikan dalam aplikasi SDIDTK dan Capute Scales serta hasil dari 2 alat
ukur tersebut. Analisis data menggunakan teknik deskriptif analitik
sebagai gambaran terhadap tingkat kepahaman orang tua responden dan
jika sudah selesai melakukan pemeriksaan maka hasilnya dikonsultasikan
dengan kader posyandu dan bidan desa setempat.
Setelah itu dilakukan analisis data, antara lain:
- Analisa Univariat
- Analisa bivariat
- Uji normalitas
H. Etika Penelitian
- Informed consent
Informed consent merupakan lembar persetujuan antara responden
dengan peneliti, sebagai bentuk persetujuan dan kesanggupan menjadi
subjek penelitian dari awal hingga penelitian selesai. Pengisian informed
consent dilakukan sebelum penelitian dimulai, sesuai dengan yang berada
di lampiran 1.
- Kalaikan etik
Pengajuan ethical clearance pada komite etik Fakultas Kedokteran
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Agus. (2018). Dampak Pengetahuan Akan Manfaat ASI Terhadap Kemampuan Bicara Pada Bayi
0-24 Minggu, 202.
https://doi.org/10.36341/jpm.v1i3.521
Taseman, dkk. (2020). Strategi Penanganan Gangguan (Speech Delay) Terhadap Interaksi Sosial Anak
Usia Dini di TK Negeri Pembina Surabaya,14-15.
https://doi.org/10.15642/jeced.v2i1.519
Khoiriyah., Ahmad, Anizar., Fitriani, Dewi. (2016). Model Pengembangan Kecakapan Berbahasa Anak
Yang Terlambat Berbicara (Speech Delay),39.
Hartanto, William Surya. (2018) Deteksi Keterlambatan Bicara dan Bahasa pada Anak,546.
Rohmah, Miftakhur., Astikasari, Ita Dwi, Weto Iriyanti. (2018). Analisis Pola Asuh Orang Tua Dengan
Keterlambatan Bicara Pada Anak Usia 3-5 Tahun, 34.
Kurniasari, Anggun Febry, Suryawan, Ahmad, Utomo Budi. (2021). Karakteristik Dasar Anak Dengan
Speech Delay Di Poli Tumbuh Kembang RSUD. DR. SOETOMO SURABAYA Pada Periode Januari
2017 Hingga Desember 2017, 104.
Yosrika. (2021). Efektivitas Deteksi Dini Gangguan Bahasa Dan Bicara di Posyandu Anyelir Dan
Posyandu Sekar Asih Kota Bandung, 99.
. https://doi.org/10.38215/jutek.v3i2.55
Fitriyani, Sumantri, Mohamad Syarif, Supena, Asep. (2019). Language development and social
emotions in children with speech delay: case study of 9-year-olds in elementary school, 25.
https://doi.org/10.29210/130600
Manalor, Loriana L, dkk. (2022). Gangguan Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Anak Usia 36 – 48
Bulan di Puskesmas Oebobo Kota Kupang Tahun 2019,5839.
http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v7i5.7086
Kurniati, Mulia, Nuryani. (2020). Pengaruh Sosial Media Youtube Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak
Usia 3-4 Tahun (Studi Pada Anak Speech Delay),30-32.
Istiqlal, Alfani Nurul. (2021). Gangguan Keterlambatan Berbicara (Speech Delay) Pada Anak Usia 6
Tahun, 207-210.
Muslimat, Andi Filsah, Lukman, Hadrawi, Muhlis. (2020). Faktor dan Dampak Keterlambatan
Berbicara (Speech Delay) Terhadap Perilaku Anak Studi Kasus Anak Usia 3-5 Tahun: Kajian
Psikolinguistik,3-9.
https://doi.org/10.33648/alqiyam.v1i1.122
Puspita, Alvika Candra, dkk. (2019). Analisis Bahasa Lisan Pada Anak Keterlambatan Bicara
(speech delay) Usia 5 Tahun,155-158.
https://doi.org/10.15294/lingua.v15i2.17405
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di Posyandu .......................
Dengan hormat,
Yang bertandatanan dibawah ini:
Nama :
NIM :
(……………………………)
Lampiran 2.
INFORMED CONSENT
(……………………………)
Lampiran 3.
DATA RESPONDEN
B. Identitas Anak
Nama anak :
Tanggal lahir :
Usia :
Jenis kelamin :
Anak ke :
Lampiran 4.
Isi dengan jawaban “YA/TIDAK” sesuai respon anak dan klik “Lihat Hasil”
Maka, akan langsung muncul hasil skriningnya dengan kategori apa beserta
penjelasannya. Fokus untuk hasil bicara dan bahasa untuk mendeteksi
keterlambatan bicara pada anak/responden.
Lampiran 5.
Lembar skrining Capute Scales (CAT/CLAMS) untuk memperkuat
diagnosa serta deteksi yang lebih spesifik
Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan