Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH PEMBERIAN MULLIGAN EXERCISE UNTUK

PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA


OSTEOARTHRITIS KNEE KNEE : NARRATIVE REVIEW

Disusun oleh :

Nama : Sri Alinda Utami

NIM : 1710301166

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
PENGARUH PEMBERIAN MULLIGAN EXERCISE UNTUK
PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA OSTEOARTHRITIS
KNEE KNEE : NARRATIVE REVIEW
PROPOSAL NARRATIVE REVIEW
Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Program Studi Fisioterapi S1
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh :

Nama : Sri Alinda Utami

NIM : 1710301166

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021

2
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBERIAN MULLIGAN EXERCISE UNTUK


PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA
OSTEOARTHRITIS KNEE KNEE : NARRATIVE REVIEW

PROPOSAL

Disusun Oleh:

Sri Alinda Utami

171030166

Telah memenuhi Persetujuan dan disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi

Program Studi S1 Fakultas Ilmu Kesehatan

Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Riska Risty Wardhani, M.Biomed

Tanggal : 28 Mei 2021

Tanda Tangan :

Riska Risty Wardhani,  M.Biomed


KATA PENGANTAR
Asslamualaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian narrative reviewdengan
judul Pengaruh Pemberian Mulligan exercise Untuk Peningkatan Range Of Motion Pada
Osteoarthritis knee knee : Narrative Review” ini dengan baik.

Adapun tujuan penelitian proposal ini untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Fisioterapi (S.Ftr) bagi mahasiswa program S-1 di
Fakultas Ilmu Kesehatan program studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Terselesaikannya proposal ini juga tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan rasa rendah hati dan rasa hormat yang sangat
dalam penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua pihak
yang telah memberikan bantuan baik dalam moril maupun materi baik langsung maupun
tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada yang Terhormat :
1. Warsiti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
3. Dika Rizki Imania, M.Fis., AIFO-FIT, selaku Ketua Program Studi S1
Fisioterapi di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Riska Risty Wardhani, M.Biomed selaku pembimbing, yang selalu membimbing
dan arahan dalam proses penyelesaian proposal ini.
5. Siti Khotimah, M.Fis selaku penguji I.
6. Ali Purnawan, Ayah tercinta telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang
serta perhatian moril maupun materil kepada penulis.
7. Sri Yatun, ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan serta dOA
kepada penulis.
8. Para dosen dan staf Program Studi Fisioterapi S1, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

4
9. Teman-teman seperjuangan Kelas C tdan juga teman – teman Kelompok
4th_Fisioterapi 2017 yang selalu memberikan semangat selama ini.
10. Kepada pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung yang telah memberikan masukan, dukungan, motivasi dan bantuannya
dalam menyelesaikan proposal.
11. Almamater tercinta dan yang penulis banggakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan.
Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis
mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih atas bantuan yang
telah diberikan.

Wassalamualaikum wr. wb.

Yogyakarta, Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................8
C. Tujuan...............................................................................................................................8
D. Manfaat.............................................................................................................................8
BAB II METODELOGI NARRATIVE REVIEW.........................................................................10
A. Rancangan Narrative Review..........................................................................................10
B. Mengidentifikasi Pertanyaan Narrative Review..............................................................10
C. Mengidetifikasi Studi Yang Relevan...............................................................................11
D. Seleksi Artikel Yang Relevan..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................................................19

DAFTAR TABEL
6
Table 2. 1 PICO................................................................................................................10
Table 2. 2 Keyword..........................................................................................................11
Table 2. 3 kriteria inklusi dan ekslusi..............................................................................14
Table 2. 4 Diagram flowchart..........................................................................................16

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Bimbingan.....................................................................................................20

8
Lampiran 2 Time Schedule Narrative Review............................................................................21
1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia merupakan salah satu fase kehidupan yang akan dilewati manusia. Seiring

bertambahnya usia kemampuan fungional juga mengalami beberapa kemunduran.

Selain itu lansia memiliki resiko tinggi untuk mengalami beberapa penyakit yang

disebabkan oleh faktor usia. Osteoarthritis knee merupakan salah satu penyakit yang

rentan menyerang lansia.

OA atau Osteoarthritis knee merupakan penyakit degenerative yang biasanya

menyerang lansia. Merupakan penyakit jangka panjang yang menyebab kan kemunduran

pada tulang rawan sendi sehingga dapat menimbulkan gesekan antar tulang yang

menyebabkan kekauan, timbulnya rasa nyeri yang dapat mengganggu kegiatan sehari

hari.(Suari et al., 2015). Osteoarthritis knee oleh American College of Rheumatology

diartikan sebagai kondisi dimana terdapat gejala kecacatan pada integritas articular

tulang rawan yang ditandai dengan perubahan kapsula sendi (Yovita & Enestesia, 2015).

Menurut carlos (2013) dalam Yovita (2015) Osteoarthritis knee biasanya

mengenai sendi penopang berat badan (weight bearing) misalnya pada panggul, lutut,

vertebra, tetapi dapat juga mengenai bahu, sendi-sendi jari tangan, dan pergelangan kaki.

Salah satu faktor resiko terjadinya OA adalah usia atau degeneratif, namun penyebabnya

OA sendiri di bagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat dicegah dan faktor yang tidak

dapat dicegah. Adapun untuk faktor yang dapat dicegah berupa indeks masa tubuh, yang

dapat dicegah antara lain indeks massa tubuh, konsumsi steroid, konsumsi kafein,

kerutinan olahraga, paritas, menyusui, merokok, kurang konsumsi kalsium dan vitamin
D, serta konsumsi alkohol. Sedangkan faktor yang tidak dapat dicegah adalah jenis

kelamin, usia, ras, riwayat keluarga, tipe tubuh dan menopause. faktor resiko diatas

dinilai berpengaruh dalam proses pengkroposan tulang.

Secara histopatologis osteoartritis ditandai dengan menipisnya kartilago disertai

pertumbuhan dan remodelling tulang diikuti dengan atrofi dan destruksi tulang

sekitarnya, akibatnya menimbulkan nyeri yang pada stadium lanjut menimbulkan

kecacatan. Osteoarthritis knee diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Osteoarthritis knee

primer dan Osteoarthritis knee sekunder. Osteoarthritis knee primer disebut juga

Osteoarthritis knee idiopatik yang mana penyebabnya tidak diketahui dan tidak ada

hubungannya dengan penyakit sistemik, inflamasi, ataupun perubahan lokal pada sendi.

Osteoarthritis knee sekunder yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan

sendi yang berlebihan dalam aktifitas kerja, olahraga berat, adanya cedera sebelumnya,

penyakit sistemik, inflamasi, kondisi seperti trauma sendi, kelainan bawaan, faktor gaya

hidup, dan respon imun semua dapat menjadi pemicu terjadinya Osteoarthritis knee.

Berdasarkan tingkat keparahannya Osteoarthritis knee dibagi menjadi 5 yaitu : Tahap 0 :

Radiografik tidak menunjukan adanya Osteoarthritis knee; Tahap 1: Hampir tidak ada

penyempitan ruang sendi dan kemungkinan ada Osteofit; Tahap 2 : Adanya osteofit dan

kemungkinan adanya penyempitan ruang sendi pada radiografi dengan anteroposterior

weight-bearing; Tahap 3: Terlihat beberapa osteofit, adanya penyempitan ruang sendi,

sclerosis, kemungkinan deformitas tulang; Tahap 4:Terdapat osteofit yang besar,

penyempitan; ruang sendi sangat jelas, sklerosis berat dan adanya deformitas tulang (No

& Pratama, 2019).

2
Osteoarthritis knee merupakan penyakit kedua yang paling banyak ditemui di

dunia. Berdasarkan data WHO di Inggris terdapat ada 1,3 juta sampai 1,75 juta orang

menderita Osteoarthritis knee. World Health Organization (WHO) memperkirakan

tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan

terus bertambah. Di Indonesia prevalensi kejadian Osteoarthritis knee sebesar 8.1% dari

total populasi (Ft et al., 2018). Di Indonesia, prevalensi osteOArtritis mencapai 5%

pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun.(Suari et

al., 2015). Hasil riskesda tahun 2018 menyatakan prevalensi penyakit sendi di Indonesia

mencapai 7.3% dengan prevalensi tertinggi berada di provinsi aceh sebesar 13.3% dan

provinsi Sulawesi barat menjadi yang terendah dengan prevalensi sebesar 3.2%

(Riskesdas, 2018). Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta angka prevalensi penyakit

muskuloskletal berdasarkan yang pernah di diagnosa oleh tenaga kesehatan yaitu

sebanyak 5.6% sedangkan yang berdasarkan diagnosa dan gejala sebanyak 22.7%.

Berdasarkan penelitian dari Amerika dikatakan bahwa prevalensi Osteoarthritis knee

panggul 7.4%, kejadiannya pada wanita (8%) lebih tinggi dibanding laki-laki (6.7%).

Sedangkan prevalensi Osteoarthritis knee lutut 12.2%, perempuan (14.9%) lebih tinggi

daripada laki-laki (8.7%) diikuti peningkatan usia. Berdasarkan hasil penelitian diatas

menunjukan angka kejadian Osteoarthritis knee lebih banyak diterjadi di lutut

dibandinggkan panggul.

Gambaran keluhan yang paling sering dirasakan oleh penderita OA yaitu nyeri

(66.66%), nyeri yang disertai dengan pembengkakan sendi (48.14%). Kekakuan sendi

(37,03%), dan krepitasi (29,62%)(Permatasari & Amran, 2019). Keterbatasan lingkup

gerak sendi diakibatkan oleh timbulnya osteofit dan penebalan kapsuler, muscle spasme
serta nyeri yang membuat pasien tidak mau melakukan gerakan secara maksimal sampai

batas normal, sehingga dalam waktu tertentu mengakibatkan keterbatasan lingkup gerak

sendi pada lutut. Keterbatasan gerak biasanya bersifat pola kapsuler yaitu gerakan fleksi

lebih terbatas dari pada gerakan ekstensi (Abdurrachman et al., 2019).

Pasien dengan keluhan OA mengeluhkan kombinasi nyeri sendi, kekakuan,

ketidakstabilan, pembengkakan, dan kelemahan otot. Hal ini menyebabkan penurunan

kualitas hidup, aktivitas hidup sehari-hari (ADL). 80% pasien dengan OA lutut

menderita penurunan mobilitas sementara 20% dari mereka menderita ketidakmampuan

untuk melakukan kegiatan sehari-hari. OA menyebabkan adanya gangguan fungsional

yang ditimbulkan akibat munculnya rasa nyeri. Nyeri dapat mengakibtakan penurunan

kekuatan otot, dimana otot sebagai stabilisator dari sendi lutut. Nyeri juga dapat

mengurangi luas gerak sendi penderita OA yang mengakibatkan penderita tidak leluasa

bergerak. Selain itu, gangguan kesemibangan juga menjadi permasalah lain pada

penderita OA, dimana Kerusakan pada rawan sendi menyebabkan ligament kendur dan

kapsul sendi mengalami kerusakan, sehingga reseptor proprioseptif yang terdapat pada

sendi, tulang, otot dan ligament mengalami gangguan. Proprioseptif berfungsi sebagai

salah satu komponen pengontrol keseimbangan. Gangguan keseimbangan tidak hanya

diakibatkan oleh gangguan propioseptip, namun juga akibat adanya penurunan kekuatan

otot. Adanya penurunan kekuatan otot dan penurunan keseimbangan posture

meningkatkan resiko jatuh pada penderita osteOArtritis knee, yang menyebabkan resiko

jatuh tinggi dan gangguan aktivitas sehari – hari (Khairurizal, 2019).

Pada dasarnya kerusakan yang terjadi kepada penderita Osteoarthritis knee

semakin lama akan memburuk, sehingga menjadikan sukar digerakkan dan pada

4
akhirnya akan terhenti pada posisi tertekuk. Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan

dan jaringan lainnya akan menyebabkan sendi membesar, dan tulang rawan yang kasar

menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada sendi saat digerakkan. Secara klinis

akan menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi sehingga menurunkan Lingkup

Gerak Sendi. Penurunan LGS disebabkan oleh tidak adanya aktivitas fisik. Untuk

mempertahankan LGS sendi pada keadaan normal dan otot harus digerakkan secara

optimal dan teratur. Aktivitas fisik juga dianjurkan untuk terapi yang dapat

mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang dapat mempertahankan

pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan meminimalkan pembentukan kontraktur

(Wardhani, 2014).

Dalam peraturan menteri kesehatan no. 65 tahun 2016 tentang pelayanan

fisoterapi, dimana fisioterapi berperan dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama

(primer), fisioterapis dapat terlibat sebagai anggota utama dalam tim, berperan dalam

pelayanan kesehatan dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan

melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan

pendekatan kuratif dan rehabilitatif.(Moeloek, 2015). Peran pemerintah dalam

menangani kasus Osteoarthritis knee knee di Indonesia tertera dalam PMK RI Nomor 5

Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

2015-2019 yang di dalamnya, kasus Osteoarthritis knee knee masuk ke dalam Penyakit

Tidak Menular (PTM) lainnya karena merupakan penyakit yang memerlukan durasi

panjang dalam proses penyembuhan atau pengendalian kondisi klinisnya (Permenkes

No. 5 Tahun 2017, 2017) .Dengan program nasional yang dijalankan berupa

“GERMAS” atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Program tersebut meliputi antara
lain: Peregangan di tempat kerja yang dilakukan secara berkala dengan posisi statis

maupun dinamis, menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang sehat

serta pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai upaya promotif dan preventif

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

Pada pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, fisioterapis berperan dalam

perawatan pasien dengan berbagai gangguan neuromuskuler, musculoskeletal,

kardiovaskular, paru, serta gangguan gerak dan fungsi tubuh lainnya. Fisioterapis juga

berperan dalam pelayanan khusus dan kompleks, serta tidak terbatas pada area rawat

inap, rawat jalan, rawat intensif, klinik tumbuh kembang anak, klinik geriatri, unit

stroke, klinik olahraga, dan/atau rehabilitasi. Salah satu tenik yang dapat diberika dalam

menangani kasus OA berupa Mulligan exercise.

Mulligan exercise adalah salah satu teknik terapi manual yang dikembangkan

oleh Brian Mulligan yang dapat dilakukan untuk memberikan bantuan terhadap

permasalahan pada kasus penurunan keterbatasan gerak. Menurut Alagesan dkk (2011)

dalam penelitiannya yang berjudul Effect of Mulligan Mobilization and Maitland

Mobilization in Subjects with Unilateral Tibiofemoral Osteoarthritis knee - Randomized

Controlled Trial yang menyatakan bahwa terdapat hasil peningkatan lingkup gerak sendi

terhadap penderita Osteoarthritis knee setelah diberikan Mulligan exercise menunjukkan

peningkatan ROM sebesar 46% yang lebih besar dari kelompok Maitland Mobilization

yang menunjukkan sebesar 14% dan kelompok kontrol yang memiliki peningkatan

ROM 11%. dan pendapat dari Milazzo (2009) dalam Alagesan dkk (2011) yang

menyatakan bahwa Mulligan exercise dapat diberikan kepada permasalahan

keterbatasan gerak pada sendi lutut. Mekanisme pengulangan gerak sendi aktif pada

6
teknik Mulligan yang dilakukan oleh pasien dan terapis secara berulang-ulang sehingga

akan mengembalikan fungsi dari kerja sendi. Hal ini sesuai dengan prinsip Mobilitation

with movement (MWM) yang menekankan kepada proses self-treatment yang dapat

mereduksi rasa nyeri pada saat menambahkan gerakan kepada sendi yang terbatas

dengan cara sendi digerakkan aktif oleh pasien sendiri (Pharmaceutical & Sciences,

2011).

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini berupa WOMAC scale dan

Goniometer. WOMAC (Western Ontario and McMaster Universities osteoarhtritis

Index) adalah indeks yang digunakan untuk menilai keadaan pasien dengan osteoartritis

pada lutut. Total 24 parameter yang terdiri dari nyeri, kekakuan (stiffness), fungsi fisik

dan social yang dibagi menjadi 3 sub bagian berupa : Nyeri (5 item): saat berjalan,

menggunakan tangga, di tempat tidur, duduk atau berbaring, dan berdiri tegak.

Kekakuan (2 item): setelah pertama kali bangun dan di kemudian hari. Fungsi Fisik (17

item): menggunakan tangga, bangun dari duduk, berdiri, membungkuk, berjalan,

masuk/keluar dari mobil, berbelanja, memakai/melepas kaus kaki, bangun dari tempat

tidur, berbaring di tempat tidur, masuk/keluar dari mandi, duduk, naik / turun toilet,

tugas rumah tangga yang berat, tugas rumah tangga yang ringan. Istilah goniometri

berasal dari dua kata Yunani, gonia , yang berarti "sudut" dan metron, yang berarti

"pengukuran". Goniometer memiliki jenis yang berbeda; yang paling banyak digunakan

adalah goniometer standar universal, yang dibuat dengan alat plastik atau logam. Ini

terdiri dari lengan stasioner, lengan bergerak, dan titik tumpu. Jenis goniometer lain

yang digunakan untuk pengukuran lingkup gerak sendi adalah goniometer berlengan

teleskopik dan beberapa aplikasi smartphone.


Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berikhtiar dalam
menghadapi segala kesulitan, sebagaimana firman Allah dalam Q.S At-Taubah/9:14

Artinya: “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka


dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan
menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman”
(Q.S At-Taubah/9:14

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan

narrative review terhadap Pengaruh Pemberian Muligan Exercise Pada Peningkatan

Range Of Motion Knee Pada OsteOAtrithis. Narrative review adalah sebuah metode

yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan

sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan

oleh para peneliti dan praktisi.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian Mulligan exercise terhadap peningkatan

Range Of Motion pada osteoarthritis knee?

C. Tujuan

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian Mulligan exercise terhadap

peningkatan Range Of Motion pada ostearthtritis knee.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam hasil penelitian ini sebagai

berikut:

8
1. Bagi keilmuan fisioterapi

Hasil reviewini dapat memberikan informasi tambahan terhadap pengaruh

pemeberian Muligan Exercise Pada Peningkatan Range Of Motion Pada

osterthtritis Knee.

2. Bagi fisioterapis

Hasil review ini dapat menambah pengetahuan pada fisioterapi terhadap

pengaruh pemeberian Muligan Exercise Pada Peningkatan Range Of Motion

Pada osterthtritis Knee.

3. Bagi masyarakat.

Hasil review ini dapat mengenalkan kepada tentang pengaruh pemberian

Muligan Exercise Pada Peningkatan Range Of Motion Knee Pada osteoarthritis

knee.
10

BAB II METODELOGI NARRATIVE REVIEW

A. Rancangan Narrative Review

Dalam penelitian ini menggunakan metode Narrative review. Dimana narrative

review bertujuan untuk mengidentifikasi dan merangkum artikel yang telah diterbitkan

sebelumnya, menghindari duplikasi penelitian, dan mencari bidang studi baru yang

belum diteliti (Ferrari, 2015).

Peneliti melakaukan pencarian literature dengan menggunkan lima database seperti

google scholar, Pubmed, Sciencedirect, Pedro, dan medline dengan menggunakan kata

kunci yang telah di tetapkan.

B. Mengidentifikasi Pertanyaan Narrative Review

Dalam penelitian narrative reviewini. Peneliti menggunakan PICO dalam

pencarian artikel. PICO merupakan salah satu kerangka kerja yang biasa yang biasa

digunakan dalam mencari studi kuantitatifdengan pertanyaan yang berkaitan dengan

pengaruh atau efektivitas suatu intervensi. Dimana PICO adalah : P (Population, Patient,

Problem), I (Intervenstion), C (Comparison), Dan O (Outcome). Dengan menggunakan

metode PICO peneliti dapat mencari literature yang sesuai dengan pertanyaan yang

sudah ada dalam kriteria inklusi an ekslusi yang dibuat sebelum pencarian literature

menggunakan evidence base.

Table 2. 1 PICO

PICO Keterangan
P (Population, Osteoarthritis knee
Patient, Problem)
I (Intervenstion) Mulligan Exercise
C (Comparison), -
O(Outcome) Peningkatan Range Of Motion

Table 2. 2 Keyword

No. Kata Kunci


1. Osteoarthritis knee
2. Mulligan exercise
3. Range Of Motion

C. Mengidetifikasi Studi Yang Relevan

1. Strategi pencarian kata kunci

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kata kunci yang telah di identifikasi

yang berhubungan dengan topik yang akan di review agar dapat menemukan

artikel terkait dengan mudah dan sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan.

Dalam pencarian artikel, peneliti menggunkan database terpercaya seperti

Pubmed, Pedro, Medline, Sciencedirect, dan Google Schoolar.

Pubmed : Mulligan exercise AND Osteoarthritis knee knee”,

“Mulligan exercise AND Osteoarthritis knee ANDRange

Of Motion”.

Pedro : “Mulligan exercise AND Osteoarthritis knee knee”

Mulligan Exercise AND Range Of Motion” Mulligan

Exercise AND Range Of Motion AND Osteoarthritis knee

knee”.

Medline : “Mulligan Exercise AND Osteoarthritis knee” Mulligan

AND Range Of Motion knee”.


Google scholar : “Mulligan for Osteoarthritis knee knee” “mulligan

exercise”, Osteoarthritis knee knee”

Sciencedirect : “Mulligan For Osteoarthritis knee Knee”

Berdasaran kata kunci diatas peneliti dapat memilih artikel yang disesuaikan

dengan kriteria inklusi berdasarkan rentang tahun publikasi antara tahun 2011 –

2021 atau sepuluh tahun terakhir dengn artikel full text dengan memfokuskan

jurnal international berbahasa inggris dan jurnal nasional berbahasa Indonesia.

2. Database

Pencarian artikel jurnal dalam penelitian ini menggunakan database yang

terpercaya dan banyak digunakan seperti :

a. PubMed

Merupakan platform untuk meneliti publikasi ilmiah di bidang

kesehatan. Dikembangkan dan dikelola oleh NCBI (National Center for

Biotechnologi Information), di Perpustakaan Kedokteran Nasional

Amerika Serikat. Konten, yang diambil dari majalah ilmiah dan buku

digital, dapat dengan mudah diakses oleh pengguna mana pun.

b. Pedro

PEDro (Physiotherapy Evidence Database) adalah database

bukti berbasis web gratis yang relevan dengan fisioterapi. Ini dikelola

oleh Pusat Fisioterapi Berbasis Bukti, yang terletak di Divisi

Muskuloskeletal, Institut George untuk Kesehatan Internasional

(Universitas Sydney). Misi Pusat ini adalah untuk memaksimalkan

12
keefektifan layanan fisioterapi dengan memfasilitasi penerapan klinis dari

bukti terbaik yang tersedia.

Basis data tersedia dalam banyak bahasa (Inggris, Italia, Prancis, Korea,

Jerman, Portugis, Arab, Spanyol, Polandia, dan Jepang), sesuai dengan

bendera di beranda.

c. Medline

MEDLINE (Medical Literature Analysis and Retrieval System

Online) adalah situs yang dapat memperoleh jurnal ilmiah dalam bidang

medical atau medis, di mana cara dokter dapat menggunakan data data

dari pasien yang sudah dilakukan penelitian sehingga memiliki history

untuk tindak lanjut terhadap pasien lainnya yang akan ditangani

selanjutnya. Dalam situs ini mencakup biologi, biokimia, kedokteran,

keperawatan, farmasi, dsb. Yang memiliki fungsi MEDLINE yaitu

sumber penting bagi peneliti-peneliti dan jurnalis biomedis di seluruh

dunia.

MEDLINE menggunakan MeSH ( Medical subject Headings ) dalam

pencarian informasi ( information retrieval ), menggunakan Boolean

expression digabungkan dengan MeSH dimana dapat menemukan artikel

yang mirip dengan yang diberikan didasarkan pada system matematika

yang memperhitungkan kesamaan isi kata abstrak dan judul artikel.

d. Sciencedirect

Merupakan situs web yang menyediakan akses berlangganan ke

pangkalan data penelitian ilmiah dan medis. Jurnal-jurnalnya

dikelompokkan menjadi empat bagian utama: Physical Sciences and


Engineering, Life Sciences, Health Sciences, dan Social Sciences and

Humanities.

e. Google scholar

Google Scholar adalah sebuah mesin pencarian publikasi ilmiah

seperti artikel jurnal, artikel prosiding, buku, skripsi/tesis, dan

sebagainya. Beberapa fiturnya mendukung para peneliti dalam proses

desiminasi hasil

penelitian yang telah dipublikasikan. Lebih dari itu, Google Scholar dapat

membantu peneliti untuk mengevaluasi dan melihat siapa yang telah

mensitasi artikelnya.

3. Kriteria Elegibility

Kriteria pada penelitian yang akan dicari dan digunakan sebagai referensi

dalam penelitian narrative review ini disusun dalam bentuk kriteria inklusi dan

eksklusi sebagai berikut :

Table 2. 3 kriteria inklusi dan ekslusi

Kriteria Inklusi Kriteria ekslusi


1. Artikel original Full text 1. Artikel berbentuk naskah
publikasi
2. Artikel yang terbit 10 tahun 2. Artikel berbayar
terakhir , antara tahun 2011 –
2021)
3. Artikel internasional berbahasa 3. Artikel berbentuk Abstrak
inggris dan artikel nasional
berbahasa Indonesia

4. Artikel yang membahas 4. Artikel berupa opini


pengaruh pemberian
mulligan pada penderita
osteoarthritis knee

14
D. Seleksi Artikel Yang Relevan

Hasil pencarian dari 5 databse diatas maka dilakukan screening judul. Screening

dilakukan sesuai dengan keyword teridentifikasi. Selanjutnya screening dilakukan

secara full text untuk melihat kesesuaian artikel yang ditemukan dengan kriteria inklusi

yang telah ditetapkan. Sehingga jumlah akhir jurnal yang didapatkan akan dapat review

pada akhir penelitian. Setelah itu artikel yang nantinya akan disintesis akan diektraksi

dan sajikan dalam bentuk diagram flowchart.


Goolge Scholar Pubmed Pedro Medline Sciencedirect
(n= ) (n=) (n=) (n=)
(n=)

Total pencarian
teridentifikasi
(n=)

Artikel setelah duplikasi


dihilangkan
(n=)

Artikel sesuai kriteria


Artikel sesuai
ekslusi :
kriteria inklusi
(n=) 1. Artikel berbayar
2. Artikel berbentuk
naskah publikasi
3. Artikel berupa
abstrak
4. Artikel berupa
Total artikel opini
(n=)

Table 2. 4 Diagram flowchart

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, Nurseptiani, D., & Adani, M. (2019). Pengaruh Cycling Exercise


Terhadap Penurunan Nyeri Pada Osteoarthritis Di Posyandu Lansia Puskesmas
Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Jurnal Penelitian Ipteks, 4(2), 198–208.
Ferrari, R. (2015). Writing narrative style literature reviews. Medical Writing, 24(4),
230–235. https://doi.org/10.1179/2047480615z.000000000329
Ft, S. S. T., Selviani, M. F. I., Ft, S., Kedokteran, F., Universitas, K., & Riau, J. (2018).
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENUE
BILATERAL DENGAN INTERVENSI NEUROMUSKULER TAPING DAN
STRENGTHENING EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS
FUNGSIONAL Salah satu gangguan kesehatan yang dialami oleh lansia adalah
gangguan muskulos. 1.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia 2016.
In Profil Kesehatan Provinsi Bali.
Khairurizal, K. (2019). Perbandingan Pengaruh Kombinasi Latihan Hold Relax Dan
Open Kinetic Chain Dengan Latihan Hold Relax Dan Close Kinetic Chain
Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pasien Osteoartritis Knee.
Nusantara Medical Science Journal, 4(2), 55.
https://doi.org/10.20956/nmsj.v4i2.6564
Moeloek, N. F. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi. Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 16(2), 39–55.
No, V., & Pratama, A. D. (2019). Intervensi Fisioterapi pada Kasus Osteoarthritis Genu
di RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 1(2), 21–34.
https://doi.org/10.7454/jsht.v1i2.55
Permatasari, W., & Amran, M. (2019). GAMBARAN KLINIS DAN RADIOLOGIS
MENURUT KELLGREN AND BEROBAT JALAN DI POLIKLINIK ORTOPEDI
RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2018. 2(April), 10–14.
Permenkes No. 5 tahun 2017. (2017).
Pharmaceutical, J. O. F., & Sciences, B. (2011). Effect of Mulligan Mobilization and
Maitland Mobilization in Subjects with Unilateral Tibiofemoral Osteoarthritis-
Randomized Controlled Trial. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences,
11(11), 9–12.
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal of
Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200.
https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Suari, B. A., Ihsan, M., & Burhanuddin, L. (2015). Gambaran Penderita Osteoartritis Di
Bagian Bedah Rsud Arifin Achmad Periode Januari 2011 -Desember 2013. Jurnal
Fk, 2(2), 1–10.
Wardhani, R. R. 2014. (2014). ST ’ A is 0 h 14 Yo gy ak ar ta ’ A -1 is 0 h 14 Yo gy ak.
Yovita, L., & Enestesia, N. (2015). Hubungan Obesitas dan Faktor-Faktor Pada Individu
dengan Kejadian Osteoarthritis Genu. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 93–104.

18
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Bimbingan

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Nama mahasiswa : Sri Alinda Utami


NIM : 1710301166
Program studi : S1 Fisioterapi
Pembimbing : Riska Risty Wardhani, S.Fis.,  M.Biomed

Judul : Pengaruh Pemberian Muligan Exercise Pada Peningkatan Range Of Motion


Knee Pada Osteoarthritis knee : Narrative Review

Tanda
Konsultasi
Tanggal Materi Bimbingan dan Arahan tangan
ke
Pembimbing
30 –
Bimbingan judul dan mengganti judul ke
1 Desember - ACC
2
2020
16 - januari
2 Bimbingan judul dan ACC judul proposal ACC
- 2021
17 –
3 Februari - Bimbingan BAB 1 ACC
2021
21 – Maret
4 Revisi Bab 1 ACC
2021
6 – Mei -
5 Bimbingan BAB 1 dan BAB 2 ACC
2021
28 – Mei -
6 Revisi Bab 2 dan ACC ACC
2021

20
Lampiran 2 Time Schedule Narrative Review

No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep

2020 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021

1 Pengajuan Judul
2 ACC judul
3 BAB I
4 Revisi BAB I
5 BAB I dan BAB II
6 Revisi BAB II
7 Seminar Proposal
8 Revisi Proposal
9 Penyerahan Proposal
10 BAB III
11 Revisi BAB III
12 BAB IV
13 Revisi BAB IV
14 Laporan Narrative Review
15 Ujian Narrative Review
16 Revisi
17 Naskah Publikasi
18 Penjilidan
19 Pengumpulan

Anda mungkin juga menyukai