1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PSIEN
OSTEOARTHTRITIS DENGAN MASALAH RESIKO CEDERA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN
HALAMAN JUDUL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
2022
2
LEMBAR PERSETUJUAN
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Kesehatan Kemenkes Riau, atas terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis
3. Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Riau Bapak Ns. Yulianto,
6. Bapak/Ibu dosen beserta seluruh staf Poltekkes Kemenkes Riau Program Studi D III
Keperawatan Di Luar Kampus Utama yang memberikan bekal ilmu dan dukungan
untuk penulis.
7. Teristimewa untuk kedua orangtua ayahanda dan ibunda tercinta serta kakak,
berkuliah.
4
8. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama
penelitian dan penyelesaian laporan ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB 1PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.4 Manfaat penulisan........................................................................................3
1.4.1 Teoritis...............................................................................................3
1.4.2 Praktis.................................................................................................3
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Osteoarthtritis.........................................................................4
2.1.1 Definisi Osteoarthtritis........................................................................4
2.2.2 Klasifikasi...........................................................................................4
2.1.3 Etiologi................................................................................................4
2.1.4 Patofisiologi........................................................................................5
2.1.5 Manifestasi klinis................................................................................6
2.1.6 Komplikasi..........................................................................................8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Oateoarthtritis...............................................8
2.2.1 Pengkajian...........................................................................................8
2.2.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................11
6
DAFTAR TABEL
Halaman
7
BAB 1
PENDAHULUAN
yang rusak) bertahap kartilago artikular pada sendi, disertai dengan perubahan
sendi pada tubuh, tetapi pada bagian bahu, siku, terutama bahu, siku dan lutut.
Dan dari semua sendi, yang rentan adalah sendi pada lutut (Prieharti dan dr. Yekti,
2017).
Gejala utama nyeri dan kaku pada persendian yang menyebabkan penderita
mobilitas fisik (Hartoyono dkk, 2017). Gangguan mobilitas fisik ini menyebabkan
lansia membatasi aktivitas yang dikemudian hari akan mengarah pada penurunan
mencapai 24,7%, dan diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2040 dengan
osteoarthritis tertinggi yaitu 8,46% dan untuk laki-laki memiliki angka pravalensi
8
Prevalensi osteoarthritis tertinggi dengan 13,26% yaitu di provinsi Aceh dan
provinsi dangan prevalensi terendah adalah Sulawesi Barat yaitu sekitar 3,16%, 2
data di Riau di dapat data 6 bulan terakhir pada tahun 2019 sebanyak 101 kasus
9
(4) Melakukan Implementasi Keperawatan lansia penderitaosteoarthritis
Heran.
1.4.1 Teoritis
masalah defisit perawatan diri mandi dan berhias pada pasien isolasi sosial.
1.4.2 Praktis
defisit perawatan diri mandi dan berhias pada pasien isolasi sosial.
mengetahui cara defisit perawatan diri mandi dan berhias pada pasien isolasi
sosial.
10
Asuhan keperawatan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang menyebabkan myeri dan kekakuan pada sendi yang sering di derita pada
tahap menua yaitu pada usia 60 tahun sehingga membuat sendi-sendi menjadi
sulit untuk di gerakkan dan apabila tidak di gerakkan akan memperparah keadaan
2.2.2 Klasifikasi
Osteoarthtritis di klasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe primer dan tipe
sekunder. Pada tipe primer ( idiopatik ), osteoarthtritis terjadi tanpa kejadian atau
tipe sekunder osteoarthtritis terjadi akibat trauma, infeksi atau pernah fraktur.
2.1.3 Etiologi
jumlah kolagen dan kadar air yang terjadi karena perubahan fisik dan biokimia
tubuh. Faktor kegemukan juga menjadi salah satu penyebab osteoarthtritis karena
11
akan menambah beban pada sendi penopang berat badan, sebalikmya nyeri atau
biasanya di temukan pada pria yang kedua orang tua nya terkena aosteoarthtritis,
sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tua nya yang terkena.
menurun.
2.1.4 Patofisiologi
di sertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi. Proses
dan kolagen pada rawan sendi) yang merupakan unsur penting rawan sendi.
12
Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan di pecahnya poliskarida protein
kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus
menanggung berat badan, seoerti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi
gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang di alami atau di
akibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang di guanakan nya sendi tersebut.
tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit
peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat
dan ekstrinsik sehingga meyebabkan fraktur ada ligamen atau adanya perubahan
erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi
(1) Nyeri
Nyeri yang terjadi pada sendi lutut dapat bertambah buruk oleh gerakan,
weight bearing dan jalan (Abdurrahman et al, 2019) . Dan menurut The
pengalaman sensorik dan emisonal yang tidak nyaman, yang berkaitan dengan
13
pengalaman subyektif dan bersifat individual. Dengan dasar ini dapat di pahami
Gejala yang sering di jumpai pada osteoarthtritis, terjadi nya kesulitan atau
kekakuan pada saat akan melalui gerakan pada kapsul, ligamentum, otot dan
spasme serta nyeri yang membuat pasien tidak mau melakukan gerakan secara
salah satu dari faktor osteoarthtritis perlu di cermati kekuatan isometrik dari otot
awal dari osteoarthtritis yang menyerang sendi penopang berat badan (Fernanda,
2018).
(5) Deformitas
Deformitas yang dapat terjadi pada osteoarthtritis yang paling berat akan
meyebabkan distruksi kartilago, tulang dan jaringan lunak sekitar sendi. Terjadi
14
deformitas varus bila terjadi kerusakan pada kopartemen medial dan kendornya
mencapai 1/3 dari kekuatan otot normal dan juga oleh kendornya ligamentum
2.1.6 Komplikasi
yaitu:
2.2.1 Pengkajian
predisposisi penyakit. Osteoarthtritis sering muncul pada usia lanjut, dan hampir
tak pernah pad anak-anak. Osteoarthtritis jarang di jumpai pada usia di bawah 40
tahun dan sering pada 60 tahun. Selain itu mengetahui alamat dan pekerjaan yang
15
menentukan tingkat sosial, ekonomi dan tingkat kebersihan lingkungan
(Debora,2012).
Menurut (Debora,2012)
kesehatan sekarang, pasien biasa nya mengeluh nyeri pada saat bergerak
faktor genetik,. Jika anggota keluarga mengalami penyakit ini maka akan
16
pada tangan dan kaki serta hilang nya sensasi pada jari tangan dan kaki.
Pada fase kronis dapat terjadi kekakuan dan kesulitan dalam menangani
bandingkan dengan gerakan yang lain. Deformitas sendi terjadi dengan temuan
salah satu sendi pergelangan kaki secara perlahan membesar. Ada nyeri tekan
pada sendi kaki yang membengkak, serta hambtan gerak sendi biasa nya semakin
bertambah berat.
dengan cara inspeksi dan palpasi. Periksa kondisi sendi, tanda-tanda radang dan
Periksa kemampuan ekstensi dan fleksi pada jari. Kontraktur fleksi jari di
jari kelingking, jari manis, jari tengah dapat menghambat ekstensi penuh jari-jari
tangan.
pucat litermiten, sianosis kemudian kemnerahan pada jari sebelum warna kembali
17
penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa,. Berbagai kesulitan
(Purwanto,2016).
penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pad bagian yang
dapat di temukan reaksi aglutinasi positif, LED meningkat pesat, protein C reaktif
2012:58)
DO:
18
-Pasien tampak meringis
penyakit.
19
3. Nyeri
menurun
4. Kaku sendi
menurun
tunjukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang di
harapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik di laksanakan untuk
dari pelaksanaan adalah adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
2.2.4 Evaluasi
akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
proses keperawatan
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada
20
Rekapitulasi dan kesimpulan dan observasi dan analisa status kesehatan
Nyeri adalah pengalaman nyeri dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktualdan potensial yang tidak menyenangkan yang
terlokalisai pad suatu bagian tubuh atau sering di sebut dengan istilah distruktif dimana
jaringan rasanya seperti di tusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi, prasaan
takut dan mual ( Judha,2012)
Berdasrkan Nyeri
Nyeri akut adalahnyeri yang terjadi setelah cedera akut, atau intervensi
singkat.
Duval dan Logen (1986) menunjukan dalam Setyowati dan Murwani (1018)
21
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, emosional dan sosialnya dalam
Menurut Efendy (dalam Bangga D.F., 2015), keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan berapa orang yang
2.2.2.1 Tradisional
(1) Keluarga inti mengacu pada keluarga (biologis atau adopsi) yang terdiri
(2) Keluarga besar mengacu pada keluarga inti dan keluarga lain yang
(3) Keluarga Dayt adalah terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak.
(4) Single Parent keluarga yang terdiri dari orang tua (ayah/ibu) dan anak.
22
2.2.2.2 Non tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dan anak-anak dari
Orang dengan jenis kelamin yang sama hidup dengan “pasangan nikah”
Orang dewasa yang tinggal satu rumah tetapi tidak ada ikatan pernikahan.
Mereka merasa bahwa hubungan romantis yang mereka jalani adalah pernikahan
sama dan mereka hidup bersama untuk berbagi kebutuhan sehari-hari dan
23
Keluarga angakat ketika orang tua membutuhkan bantuan untuk
(10)Homeslees family
(11) Gang
emosional dan merawat keluarga, tetapi tumbuh dalam lingkungan yang penuh
saling terkait satu sama lain. Struktur dalam keluarga terbagi menjadi 4 yaitu :
untuk keluarga, tetapi juga untuk semua jenis hubungan.Tanpa komunikasi, tidak
aka nada hubungan yang dekat dan intim, atau bahkan saling pengertian.Dalam
sebagai berikut:
24
(1)Terbuka, jujur, berpikiran positif, dan selalu berusaha menyelesaikan
konflik keluarga.
semacam ini kadang terjadi ketika orang tua mengasuh bayi ataupun
sebaliknya.Orang tua lebih aktif dan kreatif dalam merespon (stimulus). Melalui
balik. Di sisi lain, penerima pesan selalu siap mendengarkan, memberikan umpan
Pada saat yang sama, keluarga dengan metode komunikasi yang buruk
tertentu. Ayah berperan sebagai kepala keluarga, ibu berperan sebagai daerah
dapat saling memahami dan mendukung. Selain peran utama terdapat peran
informal, peran tersebut dilakukan dalam kondisi tertentu atau sudah menjadi
25
mengubah perilaku anggotanya kea rah yang lebih positif dalam hal perilaku dan
interaksi. Dimana kekuatan ini dapat dibangun dengan berbagai cara. Selain itu,
pada anak-anak.
keluarga, terutama kedudukan sang ayah sebagai kepala keluarga. Apa yang
dilakukan sang ayah akan menjadi teladan bagi pasangan dan anak-anaknya.
keluarga.
Cara ini memang bisa secara efektif menstimulasi semangat si anak, tapi jika si
anak tidak berhasil, maka itu tidak akan menghadiahinya. Cara yang lebih baik
adalah bahwa anak tetap akan diberikan penghargaan, tetapi jika berhasil, itu akan
lebih rendah dari standar yang dijanjikan. Namun, meskipun orang tua tidak
26
2.1.3.2.4 Coercive power
tidak mematuhi peraturan yang ada maka ancaman atau berupa hukum akan
diterima.
dan aturan. Norma merupakan perilaku social yang baik berdasarkan sistem nilai
keluarga.
Nilai-nilai dalam keluarga tidak hanya dibentuk oleh keluarga itu sendiri,
tetapi juga turunkan oleh keluarga istri atau suami. Perpaduan dua nilai dengan
Struktur dan fungsi sangat erat kaitannya, dan ada interaksi yang
berkelanjutan antara satu sama lain. Strukturnya didasarkan pada model organisasi
Fungsi afektif yaitu dimana dalam suatu rumah tangga saling mengasuh
27
kebutuhan psikososial.Dari kebahagiaan dan kegembiraan semua anggota
keluarga itu dapat dilihat bahwa terwujudnya fungsi emosional yang berhasil pada
dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Oleh karena
itu, dalam keluarga yang berhasil menjalankan fungsi emosional, semua anggota
keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif serta saling menerima
Ada beberapa komponen yang perlu untuk dipenuhi oleh keluarga dalam
antar anggota keluarga, mendapatkan cinta dan dukungan dari anggota lainnya.
keluarga merupakan modal dasar untuk membangun relasi dengan orang lain
diluar keluarga/komunitas.
(3)Ketika suami dan istri sepakat untuk memulai hidup baru, mereka
28
Fungsi emosional adalah kebahagiaan yang ditentukan dari sumber energy
atau kekuatan sebaliknya adanya kerusakan dalam keluarga itu disebabkan karena
sendiri.
social.
individu belajar bersosialisasi, misalnya seorang anak yang baru lahir akan
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang ditunjukkan dalam proses
daya manusia.Oleh sebab itu dengan adanya hubungan pernikahan yang sah,
29
didirikannya sebuah keluarga adalah untuk mempunyai keturunan yang bertujuan
Dalam hal ini fungsi ekonomi pada keluarga yaitu untuk memenuhi segala
kebutuhan pangan, sandang, dan papan.Seperti saat ini, yang terjadi adalah
banyaknya pasangan yang melihat masalah yang berujung pada perceraian karena
hal pendapatan yang sedikit atau tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari antara
Jelaskan upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat sekitar dan upaya
kegiatan keagamaan
30
Keluarga juga memegang peranan penting dalam pelaksanaan praktik
kesehatan.
2.1.4.5.1 Affection
2.5.4.5.1 Socialization
31
(1) Memahami budaya (nilai dan perilaku)
membebaskan anggota
2.6.4.5.1 Control
2.1.5.1 Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan perkawinan
atau adopsi.
2.1.5.2 Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
siklus kehidupan keluarga, ada tahapan yang dapat yang dapat diperkirakan,
32
sistem keluarga, termasuk perubahan pola interaksi dan hubungan antar
menurut kurun waktu yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak
dimulai dengan pernikahan seorang anak adam dan menandai dimulainya sebuah
keluarga baru, keluarga atau suami istri yang bertujuan untuk menghasilkan
keturunan sudah menikah, perpindahan dari keluarga asli atau lajang ke hubungan
Tahap kedua dimulai dari kelahiran anak pertama dan berlangsung hingga
33
2.1.6.2.2 Beradaptasi dengan anggota keluarga yang berubah: peran, interaksi,
Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama pada usia 2,5 tahun dan
berakhir pada usia 5 tahun, pada tahap ini fungsi keluarga dan jumlah serta
2.1.6.3.3 Beradaptasi dengan bayi yang baru lahir sekaligus harus memenuhi
2.1.6.3.4 Menjaga hubungan yang sehat baik di dalam maupun diluar keluarga
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun, pada tahap ini biasanya anggota keluarga paling banyak, jadi
keluarga sangat sibuk, selain aktivitas sekolah, setiap anak memiliki aktivitas dan
34
minatnya masing-masing. Demikian pula orang tua melakukan kegiatan yang
Sekolah
2.1.6.4.3 Memenuhi kebutuhan hidup dan biaya hidup yang terus meningkat,
perkembangan kecerdasan yang pesat, selama masa transisi dari masa kanak-
negative pada tahap psikologis remaja, oleh karena itu diperlukan penyesuaian
psikologis dan pembentukan sikap, nilai, dan minat baru. Tahap ini dimulai saat
anak pertama berusia 13 tahun dan meninggalkan rumah orang tuanya setelah 6-7
2.1.6.5.3 Menjaga komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
35
Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena orang tua
jawab dengan kewenangan atas diri sendiri dalam peran dan fungsinya, konflik
sering terjadi antara orang tua dan remaja karena anak ingin bebas melakukan
Tahap ini dimulai pada saat terakhir kali meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir kali meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini
bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan pada saat
2.1.6.6.3 Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua.
Tahap ini dimulai pada saat seorang anak terakhir kali meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada
beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan
36
dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan pada
dan anak-anak
Tahap terakhir perkembangan keluarga inti ini dimulai saat salah satu
pasangan pension, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal. Proses lanjut usia dan pension merupakan realitas yang tidak dapat
dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga.
37
2.3 Asuhan Keperawatan Osteoarhtritis
2.3.1 Pengkajian
keberlangsungan keluarga.
dan anggota keluarga yang lainnya sebagai dasar dalam menentukan tindakan
keperawatan selanjutnya.
2.1.1.1.5 Genogram
konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan genogram merupakan alat pengkajian
sumber-sumber keluarga.
38
2.1.1.1.6 Tipe Keluarga
permasalahan.
2.1.1.1.8 Agama
mempengaruhi kesehatan.
keluarga inti
39
2.1.1.2.2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
dijelaskan mulai lahir hingga saat ini yang meliputi riwayat penyakit turunan,
suami dan istri/keluarga asal kedua orang tua seperti apa kehidupan keluarga
asalnya, hubungan masa silam dan dengan orang tua dari kedua orang tua.
komunitas yang lebih luas dan kompleks dimana keluarga tersebut berada.
40
2.1.1.4 Struktur Keluarga
keluarga.
maupun informal.
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
(2)Fungsi Sosialisasi
41
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
dilakukan setempat.
(c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anak
(a) Sebutkan stressor jangka pendek (<6 bulan) dan stressor jangka panjang
(>6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga. Apakah keluarga dapat
42
(b) Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut?
Data selanjutnya yang harus dikumpulkan oleh perawat adalah data tentang
pernyataan yang menjelaskan status kesehatan atau masalah actual dan potensial.
Secara teoritis masalah keperawatan yang dapat muncul pada pasien Hipertensi
informasi (SDKI,2017).
43
Table Perioritas masalah keperawatan keluarga dapat dilihat sebagai berikut:
1 Sifat maslah
Skala: Wellness 3
Aktual 3
Resiko 2 1
Potensial 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala:
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala:
Segera 2 1
Tidak perlu 1
Tidak dirasakan 0
Angka tertinggi
keluarga.
44
2.3.3 Perencanaan Keperawatan Keluarga
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan dan mendorong sikap emosi yang
45
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan
mungkin.
METODOLOGI ILMIAH
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk
46
3.2 Batasan Istilah
peneliti sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian
reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok dan perorangan
1.2.2 Pasien adalah individu yang mencari atau menerima perawatan medis.
Pasien dalam studi kasus ini adalah 2 pasien dengan diagnosa medis dan
1.2.3 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah tinggi dimana diastoliknya lebih dari 140 mmHg dan sistoliknya
3.3.1 Lokasi: Studi kasus dilakukan pada keluarga dan lien yang menderita
47
Desa Rantau bakung.
3.3.2 Waktu:Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 04-23 April 2022 Lama waktu
tersebut adalah:
3.4.1 Wawancara
karya tulis ilmiah ini uji keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu
dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan kekuarga klien yang
48
3.6 Analisi Data
data sampai dengan semua data terkumpul.Dalam tahap ini data diolah dan
dari penelitian yang diperoleh dari hasil implementasi wawancara mendalam yang
dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan
tersebut.
Pada penelitian ini penulis memperhatikan kode etik penelitian dengan cara
49
dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak mencapai tujuan maka
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan prilaku yang nspesifik
maka hal tersebut berfungsi sebagai kriteria bagi tingkat aktivitas yang telah
(Friedman, 2017).
50
O: Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
danobyektif
BAB 3
METODOLOGI ILMIAH
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus untuk
peneliti sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian
reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok dan perorangan
51
1.2.7 Pasien adalah individu yang mencari atau menerima perawatan medis.
Pasien dalam studi kasus ini adalah 2 pasien dengan diagnosa medis dan
1.2.8 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah tinggi dimana diastoliknya lebih dari 140 mmHg dan sistoliknya
3.3.1 Lokasi: Studi kasus dilakukan pada keluarga dan lien yang menderita
3.3.2 Waktu:Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 04-23 April 2022 Lama waktu
tersebut adalah:
52
3.4.1 Wawancara
karya tulis ilmiah ini uji keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu
dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat dan kekuarga klien yang
data sampai dengan semua data terkumpul.Dalam tahap ini data diolah dan
53
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban
dari penelitian yang diperoleh dari hasil implementasi wawancara mendalam yang
dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan
tersebut.
Pada penelitian ini penulis memperhatikan kode etik penelitian dengan cara
54
55