Disusun oleh :
Nashir
1810301070
Disusun oleh :
Nashir
1810301070
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh :
Nama : Nashir
NIM : 1810301070
Oleh :
Pembimbing : Andry Ariyanto, S.St. Ft., M.Or
Tanggal : 29 Agustus 2022
Tanda Tangan :
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NARRATIVE REVIEW
Disusun oleh :
Nashir
1810301070
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana pada Program Studi Fisioterapi S1
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Pada tanggal
Dewan penguji
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin puji syukur saya haturkan atas kehadiran allah
SWT karena atas rahmat serta hidayah nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Transverse Friction Massage terhadap penurunan nyeri dan
peningkatan fungsional pada Tendinitis Supraspinatus”: .Skripsi ini diajukan sebagai
syarat untuk mendapat gelar sarjana fisioterapi .Penyusunan ini tidak dapat
terlaksana tanpa bimbingan,arahan,serta bantuan dari semua pihak,pada kesempatan
kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimkasih sebesar besarnya kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, Selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
2. Moh.Ali Imron, S.Sos., M.Fis, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta.
3. Dika Rizki Imania, SStFt., M.Fis,. Selaku Ketua Program Studi Fisioterapi S1
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Moh.Ali Imron, S.Sos., M.Fis Selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan bimbingan yang sangat berguna bagi peneliti dalam menyelesaikan
Skripsi.
5. Andry Ariyanto, S.St. Ft., M.Or, Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan dan bimbingan yang sangat berguna bagi peneliti dalam
menyelesaikan Skripsi.
6. Segenap dosen pengajar di Program Studi S1 Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta yang telah memberikan banyak sekali ilmu kepada penulis.
7. Kedua orang tua saya tercinta Bapak (Zainuddin) Dan Ibu (Maharawati) serta adik
saya, yang saya sayangi satu- satunya Adik (Nurmadina) dan pendamping masa
depan saya (TriAnggiNovianti) yang selalu memberikan dukungan,doa,motivasi
dan semangat baik moril maupun material.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan fisioterapi 2018.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan skripsi ini masih akan sangat
membantu. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan terima kasih.
Nashir
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
ABSTRAK................................................................................................................viii
ABSTRAK ..............................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................6
BAB II METODOLOGI NARRATIVE REVIEW.........................................................8
A. Tinjauan Teoritis................................................................................................8
B. Rancangan Narrative Review...........................................................................15
C. Mengidentifikasi Pertanyaan Narrative Review..............................................15
D. Mengidentifikasi Study yang Relevan.............................................................16
E. Pemilihan dan Seleksi Artikel yang Relevan...................................................17
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................20
A. HASIL..............................................................................................................20
B. PEMBAHASAN..............................................................................................27
C. Keterbatasan Penyusunan Narrative Review...................................................31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................32
A. Kesimpulan......................................................................................................32
B. Saran................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................34
LAMPIRAN ...........................................................................................................................36
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Framework research question PEOS..........................................................16
Tabel 2.2 kriteria inklusi dan ekslusi..........................................................................16
Tabel 2.3 Strategi pencarian dan keywords................................................................17
Tabel 3.2 Karakteristik Negara...................................................................................27
Tabel 3.3 Karakteristik Usia.......................................................................................28
Tabel 3.4 Karakteristik Jenis Kelamin........................................................................28
Tabel 3.5 Artikel Menggunakan VAS ........................................................................30
Tabel 3.6 Artikel Menggunakan SPADI.....................................................................30
Tabel 3.7 Skala Disabilitas .........................................................................................30
Tabel 3.8 Jenis-Jenis Transverse Friction ...................................................................31
vii
PENGARUH TRANSVERSE FRICTION MASSAGE TERHADAP
PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN FUNGSIONAL
PADA TENDINITIS SUPRASPINATUS
: NARATIVE REVIEW
Nashir1, Andry Ariyanto2
ABSTRAK
____________________
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswi Program Studi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
viii
THE EFFECT OF TRANSVERSE FRICTION MASSAGE ON PAIN
REDUCTION AND FUNCTIONAL IMPROVEMENT IN SUPRASPINATUS
TENDINITIS: NARRATIVE REVIEW
ABSTRACT
____________________
1
Title
2
Student of Physiotherapy Program, Faculty of Health Sciences, Universitas
`Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Physiotherapy Program, Faculty of Health Sciences, Universitas
`Aisyiyah Yogyakarta
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Sandi, 2020). Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas dari penyakit,
baik penyakit fisik maupun penyakit mental dan juga bebas dari kecacatan
dapat berubah karena dipengaruhi oleh faktor seperti umur, psikis dan keadaan
Seperti dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai orang- orang yang
kemampuan fungsional seperti tidak bisa memakai kancing baju, dan membuka
kancing baju dibelakang, tidak bisa membuka dan memakai ikat rambut ataupun
menyisir rambut, tidak bisa mengambil sesuatu dari belakang tumbuh, karena
rasa nyeri yang hebat sewaktu melaksanakan aktivitas tersebut (Salmi, 2017).
dapat disebebakan oleh nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi dan otot-otot
yang hanya bisa terlampir bila dilakukan pemeriksaan gerak pasif dimana
1
2
kelompok besar yaitu penyakit atau gangguan miofasial dan penyakit atau
2018)
mana tendon ini berada diantara caput humeri dan acromion. Penderita tendinitis
12% dan di Indonesia hampir 20% dari penduduk. Dimana kasus sering ditemui
secara anatomis letak dari tendon otot supraspinatus pada tuberculum majus yang
dibentuk oleh caput humeri dan di bungkus oleh kapsul sendir glenohumeral
sehingga tendon otot biseps brachii saling tumpang tindih. (Elavarasi, 2016)
Hal ini sebabkan gesekan atau penekanan yang berulang- ulang dan
disertai dengan gangguan suplai darah dan sirkulasi yang jelek pada ototnya dan
disertai adanya inflamasi kronik sehingga ter jadi peningkatan sirkulatorik dan
supraspinatus. Biasanya keadaaan yang dikeluhkan oleh pasien adalah tidak bisa
memakai baju, memakai ikat rambut, ataupun menyisir rambut (kepada harus
ditundukan) kalau diselidiki daerah mana yang nyeri, seluru daerah persendian
bahu terasa nyeri, ngilu, nyeri dan ngilu itu terasa kalau sedang atau mau
mengangkat lengan dan pada malam hari terasa nyeri (Endang, 2017)
muda, umumnya terjadi pada karywan kantor, penulis, dan umumnya terjadi pada
usia 30-70 tahun. Sekitar 35% mereka mengeluh nyeri dan gangguan fungsional
mengeluh apa- apa , dilihat dari segi anatominya sendi bahu memiliki bentuk
dimungkinkan oleh sejumlah sendi yang saling berhubungan erat. Oleh karena itu
daerah bahu. Pada usia muda umumnya terjadi akibat aktifitas yang berlebihan
(overuse) dan trauma. Sedangkan pada usia lanjut selain faktor tersebut diatas
juga karena pengaruh suplay darah ke daerah dekat insertio otot supraspinatus
Hal ini menimbulkan rasa nyeri terutama pada saat gerakan abduksi.
Abduksi aktif baik dinamik maupun isometrik menimbulkan nyeri, terutama pada
ROM 600- 1200 yang biasa dinamai painfull arc yang berarti ada kompresi yang
4
bersifat sementara dari suatu struktur yang terasa sakit. Nyeri yang timbul cukup
khas, karena pasien mengeluh rasa sakit seperti sakit gigi yang sering muncul
bahkan hampir setiap saat. Menyebar dari acromion ke insersio deltoid ini adalah
gambaran klasik dari radang tendon yang terjepit di antara acromion dan humerus
(Fienbursa, 2017).
Massage, Auto strecthing yang dinyakini cukup efektif dan efisien untuk
elliptical, dan pada bagian otot-otot yang besar rubbing dapat diberikan dengan
telapak tangan. Auto stretching dikenal juga sebagai self-stretching karena tipe
Auto stretching adalah stretching otot pada posisi yang benar, yang dapat
mencegah dan atau mengurangi kekakuan dan perasaan yang tidak nyaman. Auto
semua otot yang membatasai gerakan 3 dengan latar belakang diatas penulis
prosedur teknik massage yang diaplikasikan pada jaringan spesifik soft tissue
dengan posisi jari membentuk tumpukan dan tegak lurus terhadap jaringan yang
traumatic hyperemia dengan meningkatkan suplai darah di area otot yang spasme
dengan cara mengurangi nodule dan melemaskan struktur serat otot yang spasme.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh efektifitas gerakan dari serat otot, seperti
individu atau grup buat membuatkan, memelihara dan memulihkan motilitas dan
sesuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
6
sendiri”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
1. Tenditis Supraspinatus
(Samreena, 2017).
pada Tenditis Supraspinatus dapat berakibat dari trauma atau cidera, atau
dapat muncul akibat tegangan pada otot dan postur yang buruk secara
bahu ataupun karena cidera atau trauma disebabkan oleh pada kerja
8
9
c. Patofisiologi
d. Etiologi
1) Faktor internal
a) Usia
rasakan pada usaia kerja yaitu 25-65 tahun. Pada usia lebih dari
bertambahnya usia
b) Jenis Kelamin
laki-laki.
c) Berat Badan
d) Tinggi Badan
e) Masa Kerja
berlangsung.
f) Lama Kerja
masyarakat.
g) Posisi Tubuh
11
2) Faktor eksternal
a) Kesegaran Jasmani
b) Pasikologi
hari akhir tidak memiliki linur kerja dan tidak dapat mendukung
supraspinatus ialah :
mengambil sesuatu dari saku celana, dan keseulitas melepas baju, hal
i. Pemeriksaan Khusus
apabila ditemukan taut band, spasme, dan nyeri pada otot yang
2018)
yang diberikan adalah tekanan yang dalam dan kuat, sehingga dapat
daerah tersebut.
1) Indikasi
kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi kulit sebagai daya penyerap akan
14
2) Kontraindikasi
a) Infeksi penyakit kulit
Bekas luka yang masih baru atau luka terbuka pada klien
memperburuk keadaan.
Dengan adanya efek mekanik yang dihasilkan dari friction massage maka
sistem analgesik endogen sehingga akan terjadi modulasi nyeri pada level
15
area ini dari iritan kimia yang dihasilkan dari proses radang dan
review sangat relevan digunakan dalam keadaan pandemik wabah virus COVID-
19 saat ini. Narrative review merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau
secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh
berbagai teori, dalil, prinsip, konsep, atau gagasan untuk mendapatkan gambaran
Suprapinatus.
menggunakan PEOS, kita dapat memastikan literatur yang dicari sesuai dengan
pertanyaan kita yang ada dalam kriteria inklusi dan eklusi yang sudah kita buat
Tendinitis Supraspinatus?
terkait hasil yang dicapai penulis, di peroleh artikel dari 3 database yaitu
termasuk duplikasi artikel, screening abstrak, full tex dan flowchart. Kriteria
dilakukan.
Screening full text dilakukan untuk melihat apakah artikel yang di dapat
sudah sesuai dengan kriteria yang dicari, penulis berpatokan pada kriteria
inklusi dan kriteria ekslusi yang sudah ditetapkan penulis. Studi teks lengkap
artikel untuk dilakukan review akhir. Sesuai dengan flow chart seleksi
literature.
19
(n=3)
(n=10)
No. Judul Penelitian Negera Tujuan Metode Pengumpu Populasi/ Jumlah Hasil
Penelitian lan Data Sampel
1. Can the addition of Inggris Untuk mengetahui A pilot VAS Populasi Dari hasil
transverse friction penambahan pijat study adalah 14 pemberian
massage to an gesekan melintang pasien dengan penambahan pijat
exercise (TFM) untuk latihan usia rata- rata gesekan melintang
programme in program dalam 43 tahun (TFM) untuk
treatment of pengobatan latihan
tendinopathy tendinopati untuk program dalam
reduce pain and menguji kelayakan pengobatan
improve function? desain dan menilai tendinopati dapat
A pilot apakah itu dapat menurunkan
study(Blackwood & ditingkatkan hasil nyeri dan
Ghazi, 2012) hasil nyeri dan meningkatkan
fungsi. fungsi.
21
2. Effectiveness Of Saudi Tujuan dari penelitian Randomiz VAS 17 sampel Hasil penelitian ini
Combined Arabia ini adalah untuk ed pria bahwa kombinasi
ultrasound therapi membandingkan controlled Kelompok A: pengobatan US dan
and deep friction terapi gabungan US study 8 sampel DFM secara
massage versus dan DFM versus Kelompok B: signifikan lebih
ultrasound therapy terapi US saja dalam 9 efektif terhadap
alone in pengelolaan sampel penurunan nyeri
management of tendonitis dan peningkatan
suprasinatus supraspinatus fungsional dari
tendonitis(Riziq terhadap pada US sendiri
Allah Mustafa penurunan nyeri dalam pengelolaan
Gaowgzeh, 2017) dan tendonitis
peningkatan supraspinatus.
fungsional.
3. Penambahan Indon Tujuan penelitian ini Experime VAS Populasi adalah Hasil penelitian
Transverse esia adalah memberi ntal 26 orang menunjukkan
Friction Massage Dan gambaran secara Study dengan tendinitis bahwa setelah
Hold Relax Exercise umum mengenai supraspinatus pemberian
Pada penambahan intervensi
Intervensi Transverse Friction transverse friction,
Transcutaneous Massage dan Hold Hold Relax, TENS,
Electrical Nerve Relax Exercise US dapat
Stimulation, pada kombinasi menurunkan nyeri
Ultrasound intervensi pada pasien Frozen
Lebih Menurunkan Transcutaneous Shoulder akibat
Nyeri Electrical Nerve Tendinitis
Pada Kasus Frozen Stimulation, Supraspinatus.
Shoulder Akibat Ultrasound lebih
Tendinitis menurunkan nyeri
Supraspinatus(I Made dan peningkatan
Astika Yasa, 2013) fungsional pada
kasus Frozen
Shoulder akibat
22
Tendinitis
Supraspinatus.
4. A study to compare India Untuk Experime VAS Populasi adalah Hasil menunjukkan
the effectivenes membandingkan ntal 40 peningkatan yang
of ultrasound efektivitas terapi Study pasien dalam signifikan terapi
therapy with ultrasound bersama kelompok ultrasound dengan
cryokinetics and dengan cryokinetics usia 30 sampai 60 pijat jaringan lunak
soft tissue massage dan soft pijat tahun (Transverse
versus ultrasound jaringan di atas dengan tendinitis Friction Massage)
therapy with soft ultrasound supraspinatus. dalam mengurangi
tissue massage in terapeutik dengan rasa sakit dan
acute supraspinatus pijatan jaringan meningkatkan
tendinitis. lunak (Transverse kinerja fungsional
(P.Senthil Selvam, Friction Massage) pada pasien dengan
2021) dalam mengurangi tendinitis
rasa sakit dan supraspinatus akut.
meningkatkan
fungsi bahu pada
pasien dengan
tendinitis
supraspinatus akut.
23
6. Efficacy of India Tujuan dari Randomiz SPADI Populasi adalah Hasil dari subyek
Conventional penelitian ini ed 30 pada kedua
Treatment and adalah untuk Clinical pasien di bagi kelompok
Eccentric mengevaluasi Trail menjadi 2 mengalami
Exercise with and keefektifitas pijat grup penurunan nyeri
Without gesekan transversal (grup1,n=15;grup yang signifikan dan
Deep Transverse sebagai tambahan 2,n=15) peningkatan fungsi
Friction untuk fisioterapi dengan diagnosis bahu & ROM.
Massage in dalam menurunkan tendinitis
Supraspinatus nyeri dan supraspinatus
Tendinitis Patients a peningkatan
Randomized Clinical fungsional pada
Trai l pasien tendinitis
(Kurtkoti, 2014a) supraspinatus.
7. The effectiveness of Turkey Tujuan dari Randomiz VAS Populasi adalah Dari 4 minggu
manual therapy in penelitian untuk ed 77 dilakukan manual
supraspinatus menilai controlled pasien (rentang terapi 2 kelompok
tendinopathy.(Şenbursa keberhasilan study usia, 30 mengalami
& Atay, 2012) manual hingga 55 tahun) penurunan nyeri
terapi (Transverse dengan dan peningkatan
Friction Massage) tendinopati fungsional yang
dalam penurunan supraspinatus. signifikan.
nyeri dan
peningkatan
fungsional pasien
dengan gejala
tendinopati
supraspinatus.
25
8. Effect of Cyriax Deep India Untuk Randomiz SPADI Populasi dari Hasil menunjukkan
Friction Massage membandingkan ed penelitian peningkatan yang
Versus antara efek pijat controlled ini adalah 34 lebih besar setelah
Cryotherapy in Stage gesekan Transverse study pasien 2 minggu
1& Friction Massage) dengan usia 40- intervensi dengan
2 of Adhesive dalam Cyriax dan 85 tahun. statistik
Capsulitis: konvensional nilai signifikansi
A Randomized terapi fisik terhadap untuk SPADI, VAS
Controlled penurunan nyeri dan ROM.
Trial (Kurtkoti, 2014) dan peningkatan
fungsi.
9. Penatalaksanaan Indonesia Tujuan penelitian Experime VAS Prevalensi dari Hasil terapi yang
Fisioterapi pada kondisi ini adalah untuk ntal 20% telah diberikan
Tendinitis memahami Study sampai 33% pada kepada pasien
Supraspinatus Dextra pelaksanaan populasi dewasa. dengan
dengan Modalitas fisioterapi dalam mengaplikasikan
Ultrasound, Myofacial mengurangi nyeri, modalitas ultra-
mengurangi spasme sound, myofacial
Release dan Terapi
otot dan release dan terapi
Latihan di RSUD Kota meningkatkan latihan (Transverse
Pekalongan kemampuan Friction Massage)
(I Made Astika Yasa, 2013) aktivitas fungsional sangat membantu
dalam kondisi mengurangi nyeri,
tendinitis menurunkan
supraspinatus spasme,
dengan modalitas meningkatkan
ultrasound, LGS, menambah
pelepasan myofacial kekuatan otot d
release dan terapi meningkatkan
latihan (Transverse aktivitas fungsional
Friction Massage) an meningkatkan
aktivitas fungsional.
10. Penatalaksanaan Indonesia Untuk mengetahui Experime SPADI Populasi dari Terapi latihan
26
Fisioterapi pada manfaat dari ntal Study artikel ini hanya 1 (Transverse
Tendinitis Supraspinatus pemberian ultrasound pasien dengan Friction Massage)
dekstra dengan dan terapi latihan tendinis dapat meningkatkan
modalitas Ultrasound (Transverse Friction supraspinatus lingkup gerak sendi
dan Terapi Latihan. Massage) terhadap serta meningkatkan
(Muhammad Yusron & tendinitis supraspinatus kekuatan otot dan
Iriene Dwitasari dekstra terhadap nyeri, meningkatkan
Wulandari, 2013) spasme, keterbatasan aktivitas fungsional
gerak, kekuatan otot pada kasus tendinitis
dan aktivitas supraspinatus
fungsional.
27
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil review yang telah di paparkan/di tulis, terdapat 10 artikel
nyeri dan peningkatan fungsional pada tendinitis supraspinatus. Artikel yang sudah di
Artikel Negara
1 Inggris
2 Saudi Arabia
3 Indonesia
4 India
5 India
6 India
7 Turkey
8 India
9 Indonesia
10 Indonesia
dengan penelitian ini banyak ditemukan pada negara India yaitu 4 artikel,
1. Krakterakteristik Responden
a. Usia
dengan usia yang berbeda-beda, dan ada beberapa artikel yang tidak
Artikel Usia
1 43 Tahun
2 65 Tahun
3 36-69 Tahun
4 30-60 Tahun
5 30-60 Tahun
6 -
7 30-55 Tahun
8 40-85 Tahun
9 -
10 27 Tahun
b. Jenis Kelamin
jenis kelamin wanita saja, serta empat artikel yang tidak mencantumkan
penelitian.
29
3. Alat Ukur
a. VAS
menggunakan kata- kata, angka, atau warna untuk menilai rasa sakit.
Misalnya, dalam satu garis lurus terdapat kata-kata dan skor 0 “tidak
nyeri”, 1-3 “nyeri ringan” 4-6 “nyeri sedang” 7-9 “sangat nyeri” 10 “
30
b. SPADI
Index). SPADI merupakan kusioner yang terdiri dari dua dimensi yaitu
satu untuk rasa sakit dan kedua untuk kegiatan fungsional. Berikut
tidak ada kesulitan dan 10= sangat sulit dan membutuhkan bantuan.
tapping, hold relax, modalitas seperti TENS, IR, MWD dan lain-lain.
sedikit kendala jenis transfaran multi tafsir, pemahaman menjadi bias dan
beberapa artikel yang tidak mencantumkan secara usia, jenis kelamin dan
transverse friction massage ini memiliki hasil yang efektif dalam penurunan
jenis friction massage dengan alat ukur untuk mengurangi nyeri adalah VAS dan
intervensi tambahan dengan Latihan lain Selain itu penulis juga menemukan
B. Saran
tersebut:
1. Bagi Universitas
33
34
tendinitis supraspinatus.
intervensi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Denpasar.
Tambusi.
Junianto, H. &. (2022, Juni). Tanda dan Gejlasa Penyebab Tendinitis Supraspinatus.
www.phpysioroon.com.
35
36
Indonesia.
Sandi. (2020). Fisoterapi pada Nyeri Bahu dengan Latihan. Jurnal Fisioterapi
Indonesia.
Kasus Tennis Elbow di RSU Sembiring DELI TUA. Jurnal Keperawatan &
Fisioterapi.
LAMPIRAN
Nama : Nashir
Tempat, tanggal lahir : Tanjung Pinang, 27 Januari 2000
Alamat : Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun,
Provinsi Kepulauan Riau
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : 1. TK ASYIYAH KARIMUN (lulus tahun 2005)
2. SDN 007 Tebing (lulus tahun 2011)
3. MTS YASPIKA KARIMUN (lulus tahun 2015)
4. SMAN 1 KARIMUN (lulus tahun 2018)
5. Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (angkatan 2018)
38