Skripsi
Oleh :
INDRIYA FITRIYANI
NIM : 70200114113
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Indriya Fitriyani
Nim : 70200114113
Tempat/Tanggal Lahir : Pattompongan/26 Oktober 1996
Jurusan/Prodi/Konsentrasi : Kesehatan Masyarakat/AKK
Fakultas/Program : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Alamat : Pattompongan Kelurahan Benjala
INDRIYA FITRIYANI
NIM : 70200114113
iv
KATA PENGANTAR
Berbagai suka dan duka telah peneliti alami selama proses perampungan
penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk menggapai gelar sarjana kesehatan
masayarakat. Berbagai suka duka yang telah tercetak dan menjadi pengalaman
berharga yang memberikan pelajaran hidup serta menjadi kenangan bagi peneliti
untuk di masa mendatang.
Ucapan terima kasih teristimewa peneliti berikan kepada kedua orang tua
yang selalu memberikan motivasi untuk penyelesaian skripsi, yang dalam doanya
tidak pernah lupa untuk menyelipkan nama peneliti demi kelancaran dalam
menyelesaikan skripsi. Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada
mereka serta selalu memberikan mereka kesehatan. Ucapan terimakasih juga
untuk saudari-saudari ku tercinta yang selama ini selalu mengerti dan banyak
membantu. Peneliti merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh keluarga
yang saling menyayangi satu sama lain dan selalu memberikan bantuan dan
dukungannya
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang mendalam disampaikan
dengan hormat oleh penulis terhadap semua pihak, terutama:
v
1. Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A,. Ph.D selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar dan jajarannya wakil rektor I, II, III dan IV.
2. Dr. dr.Syatirah,Sp.A.M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar, serta jajarannya wakil dekan I, II, dan
III.
3. Abd.Majid HR Lagu,SKM., M.Kes selaku ketua Prodi Kesehatan
Masyarakat dan Sukfitrianty Syahrir, SKM., M.Kes selaku sekretaris Prodi
Kesehatan Masyarakat, serta jajarannya.
4. Muhammad Rusmin, SKM., MARS selaku pembimbing I dan Sulfitriyanty
Syahrir, SKM., M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan
banyak ilmunya serta telah meluangkan waktunya untuk membimbing
sampai skripsi ini bisa diselesaikan.
5. A. Syamsiyah Adha, S. Gz., M.PH selaku penguji akademik dan Dr.
Wahyuddin G., M.Ag selaku penguji integrasi keislaman yang telah banyak
memberikan masukan selama pembuatan skripsi ini.
6. Para dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Prodi Kesehatan
Masyarakat. Para staf akademik dan tata usaha Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar yang telah membantu peneliti
dalam proses administrasi.
7. Pihak Puskesmas Somba Opu yang telah memberikan izin, fasilitas dan
bantuan kepada peneliti selama pelaksanaan penelitian.
8. Sahabat-sahabat Hefabib dan AKK sebagai sahabat seperjuangan selama
memulai proses perkuliahan di jurusan kesehatan masyarakat yang selalu
solid dan tiada henti menghibur, mensupport dan membantu peneliti selama
penyelesaian skripsi ini.
vi
9. Terima kasih untuk teman yang sudah saya anggap sebagai saudara sendiri
Nurhidayah Arifuddin dan Azizah Nursyahbani yang setia mendampingi
penelitian saya dan selalu bersedia untuk direpotkan. Dan untuk Andi
Gunarsya parnert dalam segala hal. Yang selalu mensupport saya yang
selalu mendukung dan yang selalu ada dalam prosese penyelesaian skripsi
ini. Alhamdulilah, akhirnya skripsi ini bisa diselesaikan. Semoga skripsi ini
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Samata, November 2019
Peneliti,
Indriya Fitriyani
NIM : 70200114113
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL .........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.........................................................iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xii
ABSTRAK .....................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 7
viii
1. Pengertian Antenatal Care ..............................................................24
2. Dimensi Pelayanan.......................................................................... 35
4. Dimensi Mutu.................................................................................. 37
D. Kepuasan.............................................................................................. 41
F. Kerangka Konsep................................................................................. 44
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 50
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. 81
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
Nama : Indriya Fitriyani
Nim : 70200114113
Judul : Gambaran Kepuasan Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care
di Puskesmas Somba Opu
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan standar yang telah ditetapkan. Bila dilaksanakan sesuai dengan standar,
maka pelayanan tersebut dapat berperan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini
kelainan atau penyakit pada ibu ataupun janinnya. Dengan demikian intervensi
berupa tindakan pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan
meningkatkan kesehatan ibu hamil agar dapat melalui masa kehamilan, persalinan
dan nifas dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat.( Pernanda dkk ; 2009)
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab tertinggi angka kematian
kehamilan ke 4-5 menjadi 91,6% dan pada kehamilan > 6 menjadi 82,5%.
1
2
Cakupan pemeriksaan kehamilan mencapai 90% atau lebih tinggi dalam semua
kelompok, terkecuali ibu yang urutan kehamilan keenam atau lebih (83%).
(BKKBN, 2013).
tahun 2015 tetapi pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar (2,47%) dan
Selatan (96%). Pada presentase Ibu hamil mendapat pelayanan antenatal care
(ANC) cakupan K4 tahun 2015 yaitu mencapai 91,72%, jika dibandingkan dengan
target indikator cakupan K4 secara nasional masih berada dibawah target Standar
Care (ANC) minimal empat kali. Kunjungan pertama pada Trimester I umur
minggu, kunjungan pada Trimester III umur kehamilan 30, 34, 36, 38, 40 minggu
teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya
informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015).
3
minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan minimal
2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan)
Kunjungan pertama antenatal care (ANC) sangat dianjurkan pada usia kehamilan
8-12 minggu (Backe et al, 2015; Kemenkes RI, 2015; PMK 97, 2014).
kesehatan ibu hamil yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya tingkat
pengetahuan ibu dan frekuensi pemeriksaan antenatal care (ANC) yang tidak
kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil
hingga ¾ nya dari angka pada tahun 1990. Dengan asumsi bahwa rasio tahun
1990 adalah 450, maka target MDGs pada tahun 2015 sekitar 102 per 100.000
AKI baru mencapai angka 163 ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Hal
sepenuhnya dapat ditangani, masih terdapat 200.000 ibu yang meninggal setiap
juga diperlukan, yang mencakup pemeriksaan kehamilan dan pemberian tablet zat
milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan/atau
antenatal care yang memantau kondisi kehamilan ibu secara teratur dapat
kesehatan terlatih memainkan peran penting dalam menekan angka kematian ibu.
fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Angka ini masih
lebih rendah dari target cakupan antenatal care yang ditetapkan oleh PROPENAS
yang diharapkan menjadi 90% pada tahun 2012. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
opu pada tahun 2017 K1 yaitu 100,08% dan K4 yaitu 94,66%. Dari 28 puskesmas
di kabupaten gowa ini, puskesmas somba opu adalah puskesmas yang jumlah
banyak.
6
Somba Opu adalah puskesmas yang jumlah pengunjung ibu hamilnya paling
banyak ibu hamil yang melakukan kunjungan antental care dan tercatat data
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan K4. Hal ini menunjukkan bahwa dari
dimana masih banyak ibu hamil memeriksakan K1 di Puskesmas Somba Opu dan
Dalam hal ini melihat uraian di atas tentang mutu pelayanan antennal care
terhadap ibu hamil, peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran kepuasan ibu
amanah dari Allah SWT, sehingga ibu hamil diwajibkan untuk menjaga
ﷲُ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ ﻣَﺎ ﺗَﺤْ ِﻤ ُﻞ ﻛُﻞﱡ أ ُ ْﻧﺜ َٰﻰ َوﻣَﺎ ﺗَﻐِ ﯿﺾُ ْاﻷَرْ َﺣﺎ ُم َوﻣَﺎ ﺗَﺰْ دَا ُد ۖ◌ وَ ﻛُﻞﱡ ﺷَﻲْ ٍء
ﱠ
ِﻋ ْﻨ َﺪهُ ﺑِ ِﻤ ْﻘﺪَا ٍر
Terjemahanya
“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan
kanduangan Rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukuranmya.”
7
menjelaskan bahwa yang memberikan mukjizat yang besar itu kepada Rasulullah
ﷺ. adalah Allah yang mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui keadaan
manusia sejak masih berupa sperma yang tersimpan di dalam rahim sampai
penambahan yang terjadi di dalam rahim dari waktu ke waktu, sampai selesai
dunia. Bagi Allah, segala sesuatu telah dibatasi kadar dan waktunya. Allah
mengetahui janin yang dikandung oleh rahim setiap wanita, dan mengetahui
berbagai fase yang terjadi. Sejak rahim itu masih kecil, ketika sperma mulai
menghilang (menjelma dalam bentuk lain), kemudian membesar dari hari ke hari,
sampai akhirnya sperma itu menjadi janin yang siap dilahirkan. Sungguh, segala
sesautu, besar maupun kecil, bagi Allah ditetapkan dengan perhitungan yang
tepat.
B. Rumusan Masalah
C. Definisi Operasional
1. Kepuasan pasien
bahwa harapan dari hasil yang dirasakan merupakan komponen pokok kepuasan
Hasil ukur :
b. Reliability (kemampuan)
KIA bidan).
Hasil ukur :
c. Responsiveness (ketanggapan)
Hasil ukur :
9
d. Assurance (jaminan)
Hasil ukur :
e. Empathy (perhatian)
Hasil ukur :
D. Kajian Pustaka
Tabel 1.1
1 Aliah Dwi Hubungan Penelitian ini merupakan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan skor rata-rata
Kurnia Haji karakteristik penelitian survei observasional SOP pelayanan antenatal care sebanyak (67%) yang
Abu1,Yuli bidan dengan menggunakan desain cross dikategorikan cukup baik. Hal ini menunjukkan
Kusumawati1, dengan mutu sectional. Instrumen penelitian ini bahwa sikap profesionalisme tidak ditunjukkan
Kusuma Estu pelayanan berupa kuesioner dan lembar dengan status pegawai akan tetapi pada kemampuan
Werdani1/ 2015 antenatal care observasi. Analisa data untuk dan rasa tanggungjawab yang dimiliki bidan itu
berdasarkan menguji hubungan antara umur, sendiri. Baik berstatus pegawai negeri maupun bukan
standar masa kerja, dan pengetahuan pegawai negeri tidak berdampak pada pelayanan
operasional bidan dengan mutu pelayanan terhadap masyarakat.
antenatal care berdasarkan
11
2 Nurdewi Gambaran penelitian ini menggunakan Hasil penelitian tentang kepuasan ibu hamil dalam
Sulymbona kepuasan ibu metode deskriptif. Pengumpulan pelayanan antenatal care didapatkan data sebagian
1,Noveri hamil dalam data menggunakan kuesioner yang besar responden (56%) tingkat kepuasannya rendah,
Aisyaroh, S.Sit, pelayanan diberikan kepada ibu hamil yang tingkat kepuasan sedang (38%) dan tingkat kepuasan
M.Kes 2, Yuli Antenatal care di melakukan pemeriksaan antenatal tinggi (6%) dalam pelayanan antenatal care.
Astuti S.ST bpm natalia desa care di BPM Natalia Desa Pusat Kesimpulan penelitian ini sebagian besar tingkat
pusat Permai Kecamatan Genuk Sari kepuasan responden rendah (56%) karena sebagian
Permai Kabupaten Semarang sejumlah 50 besar responden mengatakan tidak puas pada
12
kecamatan genuk responden, teknik sampling pernyataan kuesioner yaitu tindakan medis yang
sari Kabupaten menggunakan accidental sampling. cepat pada saat pasien membutuhkan sesuai dengan
semarang kebutuhan dan penataan ruang pemeriksaan dan
ruang tunggu.
3 Elisya Gambaran Penelitian ini merupakan Hasil penelitian ini adalah 30 responden (54,55%)
Kharuniawati kepuasan ibu penelitian deskriptif kuantitatif. termasuk dalam kategori puas. Hasil pada setiap
,
1) Sari terhadap program Responden pada penelitian ini komponen yaitu aspek bukti fisik 52,7%, kehandalan
Sudarmiati2) Pendampingan adalah ibu yang pernah 52,7%, daya tanggap 67,3%, jaminan 50,9%, dan
ibu hamil dengan mendapatkan pendampingan empati 60,0% dalam kategori puas. Kepuasan ibu
metode ipe dengan metode IPE oleh terhadap program pendampingan ibu hamil dengan
mahasiswa FK Undip tahun 2017 metode IPE sebagian besar dalam kategori puas.
di kelurahan Rowosari yang Kepuasan ibu dapat ditingkatkan dengan
berjumlah 55 ibu. Teknik meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara
sampling yang digunakan adalah kampus, mahasiswa, dan puskesmas untuk
total sampling optimalisasi pelayanan yang diberikan.
4 Rizki Pamulat Hubungan Penelitian ini menggunakan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada
13
Sari, Septo Persepsi Ibu metode survei analitik dengan hubungan antara mutu pelayanan antenatal terpadu
Pawelas Arso, Hamil Tentang pendekatan cross sectional dimana dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas
Putri Asmita Mutu Pelayanan pengumpulan data dilakukan satu Tlogosari Kulon Kota Semarang. Ada hubungan
Wigati/2017 Antenatal kali pada waktu yang sama. antara persepsi ibu hamil tentang mutu pelayanan
dengan Minat antenatal terpadu pada aspek responsiveness,
Kunjungan Ulang assurance, emphaty, dan tangible dengan minat
di Puskesmas kunjungan ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota
Tlogosari Kulon Semarang. Sebaliknya tidak ada hubungan antara
Kota Semarang persepsi ibu hamil tentang mutu pelayanan antenatal
5 Vivin Fitria Hubungan Hipotesis penelitian ini yaitu ada Hasil penelitian menunjukan bahwa responden
Anggraeni, Persepsi Ibu hubungan antara persepsi ibu yangmenilai kehandalan Bidan baik (52%),
Anneke Tentang Mutu tentang mutu pelayanan dari aspek persentasenya lebih tinggi dibandingkan yang
Suparwati, Ayun Pelayanan reliability, responsiveness, menilai kehandalan Bidan kurang baik (48%).
Sriatmi/ 2017 Dengan Minat assurance, empathy, tangible. Sedangkan untuk hasil analisis bivariat diketahui
Pemanfaatan Penelitian ini menggunakan persentase dari kelompok responden kurang berminat
Antenatal Care metode explanatory research yang mempersepsikan reliability kurang baik
Di Puskesmas dengan pendekatan cross sectional (66,7%) lebih banyak dibandingkan yang
Padangsari mempersepsikan reliability baik (23,1%). Dari
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
F. Manfaat Penelitian
pelayanan.
2. Bagi peneliti
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan kehamilan
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008,).
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai
16
17
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i. Pigmentasi
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas,
j. Epulis
triwulan pertama.
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau selama preode antenatal care
(ANC), yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
Berdasarkan apa yang yang dijelaskan apa itu bahaya kehamilan yaitu
dimana Disetiap kehamilan muncul tanda-tanda akan adanya bahaya yang terjadi
selama kehamilan yang bisa menyebabkan komplikasi dan kematian pada ibu dan
f) pengelihatan kabur
19
g) demam
h) muntah-muntah hebat
harinya. Karena itu makin bertambahnya usia kehamil maka akan muncul pula
bahaya-bahaya selama kehamilan dan beban yang dihadapi sesorang ibu hamil
tersebut tercantum dalam Q.S Luqman: 14 tentang pesan allah SWT agar anak
besyukur dan patuh kepada ibu yang telah besusah payah mengandungnya.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
lemah. Lalu kandungan itu sedikit demi sedikit membesar. Ibu kemudian
ْﻄﻔَ ٍﺔ ﺛُ ﱠﻢ ﻣِﻦْ َﻋﻠَﻘَ ٍﺔ ﺛُ ﱠﻢ ﻣِﻦ ْ ُب ﺛُ ﱠﻢ ﻣِﻦْ ﻧ ٍ ﺚ ﻓَﺈِﻧﱠﺎ ﺧَ ﻠَ ْﻘﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ ﻣِﻦْ ﺗُﺮَ ا ِ ﺐ ﻣِﻦَ ا ْﻟﺒَ ْﻌ ٍ ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﻨﱠﺎسُ إِنْ ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ ﻓِﻲ رَ ْﯾ
ﻣُﻀْ َﻐ ٍﺔ ﻣُﺨَ ﻠﱠﻘَ ٍﺔ َو َﻏ ْﯿ ِﺮ ﻣُﺨَ ﻠﱠﻘَ ٍﺔ ﻟِﻨُﺒَﯿﱢﻦَ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ۚ◌ َوﻧُﻘِﺮﱡ ﻓِﻲ ْاﻷَرْ ﺣَﺎمِ ﻣَﺎ ﻧَﺸَﺎ ُء إِﻟ َٰﻰ أَﺟَ ﻞٍ ُﻣ َﺴ ّﻤًﻰ ﺛُ ﱠﻢ ﻧُﺨْ ِﺮ ُﺟ ُﻜ ْﻢ
طِ ﻔ ًْﻼ ﺛُ ﱠﻢ ﻟِﺘَ ْﺒﻠُﻐُﻮا أَ ُﺷ ﱠﺪ ُﻛ ْﻢ ۖ◌ وَ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﻦْ ﯾُﺘَﻮَ ﻓ ٰﱠﻰ وَ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻣَﻦْ ﯾُﺮَ ﱡد إِﻟ َٰﻰ أَرْ ذَلِ ا ْﻟ ُﻌ ُﻤ ِﺮ ﻟِ َﻜﯿ َْﻼ ﯾَ ْﻌﻠَ َﻢ ﻣِﻦْ ﺑَ ْﻌ ِﺪ
ٍ ِْﻋﻠْﻢٍ َﺷ ْﯿﺌًﺎ ۚ◌ وَ ﺗَﺮَى ْاﻷَرْ ضَ ھَﺎ ِﻣ َﺪةً ﻓَﺈِذَا أَﻧْﺰَ ْﻟﻨَﺎ َﻋﻠَ ْﯿﮭَﺎ ا ْﻟﻤَﺎ َء ا ْھﺘَﺰﱠتْ وَ رَ ﺑَﺖْ وَ أَ ْﻧﺒَﺘَﺖْ ﻣِﻦْ ﻛُﻞﱢ زَ و
ج
ٍﺑَﮭِﯿﺞ
Terjemahan
manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian
dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti
tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu. Kami mula-mula telah
menciptakan asal-usul kalian dari tanah. Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan
air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat.
Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang
kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi. Kalian yang masih bayi itu kemudian
Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya. Setelah itu di
antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan
umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk
cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk
mengembalikan kalian lagi. Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan
kekuasaan Allah untuk membangkitkan. Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati
kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda
yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya
sangat penting dan dapat membantu menurunkan AKI, karena dengan mengetahui
tanda bahaya pada kehamilan seorang ibu hamil akan lebih cepat mencari tempat
pelayanan kesehatan sehingga risiko pada kehamilan akan dapat terdeteksi dan
4. Resiko kehamilan
mempengaruhi keadaan ibu maupun janin apabila dilakukan tata laksana secara
Ibu hamil yang berisiko adalah ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
Ibu hamil dengan kondisi kesehatan dalam keadaan baik dan tidak memiliki
faktor-faktor risiko berdasarkan klasifikasi risiko sedang dan risiko tinggi, baik
dirinya maupun janin yang dikandungnya. Misalnya, ibu hamil primipara tanpa
Ibu hamil yang memiliki satu atau lebih dari satu faktor risiko tingkat
sedang, misalnya ibu yang usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
tinggi badan kurang dari 145 cm dan lain-lain. Faktor ini dianggap nantinya akan
Ibu hamil yang memiliki satu atau lebih dari satu faktor-faktor risiko tinggi,
antara lain adanya anemia pada ibu hamil. Faktor risiko ini dianggap akan
menimbulkan komplikasi dan mengancam keselamatan ibu dan janin baik pada
Kehamilan beresiko tinggi ialah ibu hamil yang memiliki satu atau lebih
dari satu faktor-faktor risiko tinggi yang nantinya faktor ini akan menimbulkan
2) Keguguran
3) Persalinan prematur
muncul dapat ringan atau pun berat yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan atau pun kematian pada ibu dan bayi, untuk itu perlunya ada
pemeriksaan antenatal care (ANC) bagi ibu hamil sehingga dapat mengurangi
resiko tersebut.
ibu selama kehamilan (Depkes RI, 1994). Menurut Saifuddin (2002), ANC adalah
kematian ibu dan bayi. Tingginya angka kematian ibu dan bayi yaitu disebabkan
(ANC) yang tidak teratur. Keteraturan antenatal care (ANC) dapat ditunjukkan
melalui frekuensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua
timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini mungkin (Putriani, 2016).
laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko
yang ada.
dan bayi
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari),
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Ai Yeyeh, dkk, 2013). Pengawasan
(K1) selama TM I, 1 kali kunjungan kedua (K2) selama TM II, 2 kali kunjungan
ketiga dan keempat (K3 dan K4) selama TM III (Dainty, dkk, 2016). (Tarigan,
2017)
penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untukmencapai hasil yang
karena penilaian terhadap proses dan hasil penilaian dapat dilakukan dengan dasar
yang jelas. Mengukur tingkat kebutuhan terhadap standar yang baik input, proses
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan antenatal seperti berikut ini :
pemantauan ibu dan dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat padu setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan,
ini menyarankan penggunaan pita ukur untuk mengukur tinggi fundus dari
tepi atas simfisis pubis karena memberikan hasil yang lebih akurat dan
dapat diandalkan.
kunjungan oleh petugas yang sama, terbukti memiliki nilai prediktif yang
tinggi fundus uteri dengan pita ukur masih bervariasi antar operator,
Standar ini bertujuan menemukan anemia pada kehamilan secara dini dan
pada minggu ke- 30 untuk mendapat gambaran akurat tentang status Hb.
secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
persalinan bersih dan aman dan suatu suasana yang menyenangkan akan
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga.
a. (Timbang) berat badan dan pengukuran tinggi badan, suatu teknologi tepat
guna yang dapat dimanfaatkan untuk menilai status gizi ibu bila tidak tersedia
berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa
rujukan bila diperlukan, persiapan persalinan yang bersih dan aman, perencanaan
31
antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
(Ariyanti, 2010)
a. Kebijakan Program
penurunan AKI dan AKB pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis
adekuat.
komplikasi keguguran.
3) Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4). (Depkes, 2009)
b. Kebijakan teknis
kesehatan profesional dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. Untuk itu
perlu kebijakan teknis untuk ibu hamil secara keseluruhan yang bertujuan
terjadi komplikasi.
lain meliputi :
1) Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker dan buku KIA,
Pelayanan yang bermutu saat ini menjadi tuntunan dan kebutuhan bagi
kesehatan yang diinginkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional saat ini.
pelayanan yang aman, efektif, berpusat pada pasien, efisien dalam waktu
berkeadilan.
34
1. Pengertian Mutu
1980). Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau
(Supriyanto 2011)
yang efisien dan efektif. Perspektif pemilik sarana kesehatan berpandangan bahwa
pemeliharaan, tetapi dengan tarif yang terjangkau oleh masyarakat. Dan pada
menyangkut dan aspek, yaitu aspek teknik penyediaan layanan dan aspek
kemanusiaan yang timbul sebagai akibat hubungan yang terjadi antara pemberi
2. Dimensi pelayanan
Imbalo 2006)
bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam
hal dapat dipertanggung jawabkan atau diandalkan, ketetapan, ketahanan uji, dan
konsistensi.
c. Efektifitas
dan sesuai situasi dan tempat dan sangat berkaitan dengan keterampilan dalam
memberikan perhatian.
e. Efisiensi
f. Kesinambungan
g. Keamanan
Mengurangi resiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang
layanan kesehatan
i. Informasi
Mampu memberikan informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana
j. Ketetapan waktu
harus dilaksankan dalam waktu dan cara yang tepat oleh pemberi layanan yang
dikemukakan bahwa mutu atau kualitas menurut kamus Bahasa Indonesia ialah
ukuran, derajat, atau taraf tentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa.
Ukuran yang terpenting dalam mutu bukanlah harga atau biaya, akan
tetapi kesamaan terhadap standar yang telah ditetapan. Oleh karena itu, suatu
barang atau jasa dikatakan bermutu apabila barang atau jasa tersebut mempunyai
derajat kesempurnaan yang sesuai dengan standar yang ada. Dalam istilah lain
37
produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau pelanggan.
Deming (1980) mengemukakan bahwa mutu dapat dilihat dari aspek konteks,
a. Dari aspek konteks, mutu adalah suatu karakteristik atau atribut dari suatu
sebagainya
c. Dari aspek kebutuhan dan keinginan pelanggan, mutu adalah apa yang
4. Dimensi mutu
fasilitas fisik seperti ruang perawatan, gedung dan ruangan front office
b. Reliabilitas/kehandalan (Reability)
d. Jaminan (Assurance)
e. Kepedulian (Emphaty)
5. Penjaminan Mutu
yang dapat dicapai yang dilaksanakan secara sistematis dan berulang berdasarkan
Semua batasan yang dikemukanan oleh para ahli di atas pada intinya
pemecahan masalah.
pemecahan masalah mutu pelayanan, maka beberapa hal yang dapat dicapai di
antaranya:
dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat dan alat
kesehatan, serta proses pemberian pelayanan. Oleh karena itu peningkatan mutu
standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien,
diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan
pelayanan kesehatan lainnya, merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
kompenen yang saling terkait, saling tergantung dan saling mempengaruhi antara
satu dengan lainnya. Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit
adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai
komponen pelayanan tersebut terdiri dari masukan (input, disebut juga structure),
a. Masukan (input)
dan manajemen, keuangan sera sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya di puskesmas dan rumah sakit. Beberapa aspek penting yang harus
mendapat perhatian dalam hal ini adalah kejujuran, efektivitas, efisiensi serta
Proses adalah semua kegiatan atau aktivitas dari seluruh karyawan dan tenaga
tertentu). Baik atau tidaknya proses yang diberikan puskesmas atau rumah
2004). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah
42
membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu produk atau jasa
1. Tangibles (wujud nyata) adalah ujud langsung yang meliputi fasilitas fisik,
kondisi SDM perusahaan dan kesaerasan antara fasilitas fisik dengan jenis
cepat.
E. Kerangka teori
F. Kerangka Konsep
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan
kunjungan antenatal care mulai kunjungan K3-K4 atau Trimester III dari bulan
2. Sampel
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling yaitu
sebanyak 40 sampel.
45
46
1. Data primer
Data primer adalah peneliti yang turun langsung dalam melakukan observasi
dan pemberian kuesioner kepada ibu hamil yang berupa pertanyaan tentang
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain tidak langsung
diperoleh oleh peneliti. Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang
tersedia. Data kunjungan ibu hamil mulai K3-K4 di Dinas kesehatan Kabupaten
Gowa pada tahun 2017, data pengunjung ibu hamil tertinggi ada pada Puskesmas
Somba Opu, sehingga data yang diambil di Puskesmas Somba Opu data
kunjungan K3-K4 (Trimester III) untuk melihat berapa jumlah ibu hamil yang
E. Instrument Penelitian
data yang dilakukan dengan cara memberi sebuah pertanyaan atau pernyataan
a. Editing
Editing dalam penelitian ini berupa kegiatan pengecekan isi kuesioner dari
responden apakah jawaban sudah diisi semua atau belum,dan apakah masih belum
jelas dalam artian responden dapat membacanya dengan jelas, relevan dan
b. Coding
Pemberian nilai atau kode pada pilihan jawaban yang sudah lengkap, diberi
skor (1) untuk jawaban yang benar diberi skor (0). Untuk pilihan jawaban yang
salah. Untuk pilihan jawaban yang ragu-ragu atau tidik di isi oleh responden tetap
Data yang didapatkan dari hasil penilitian di masukkan dan diolah kedalam
program SPSS di komputer Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari yang
Jika semua data telah di masukkan ke SPSS selesai maka perlu dicek ulang
untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode. Cara yang dilakukan dalam
mengetahui adanya data hilang dan mendeteksi data yang dimasukkan benar atau
salah.
48
2. Analisis Data
dalam penelitian ini yaitu data demografi responden seperti kepuasan seperti
F . Etika Penelitian
Etika penelitian hal yang sangat paling penting dalam pelaksanaan sebuah
penelitian etika dalam penelitian ini merupakan masalah yang sangat penting,
1. Lembar persetujuan
3. Kerahasian (confidentiality)
kershasiaanya. Hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan pada hasil
penelitian
BAB IV
wilayah Kecamatan Somba Opu dan terletak di pusat ibu kota Kabupaten Gowa
yang berjarak kurang lebih 500 m, tepatnya berada pada ibu kota Kecamatan
2. Keadaan Geografis
Letak +/- 500 m dari ibu kota Kabupaten Gowa. Adapun batas wilayahnya
sebagai berikut:
50
51
Tabel 4.1.
Tenaga dan Struktur Puskesmas Somba Opu
5 Apoteker 4 orang
8 Laboran 3 orang
9 Bidan 15 orang
10 Sanitarian 3 orang
11 Nutrision 3 orang
12 Promkes 2 orang
13 Epidemiolog 2 orang
14 Administrasi 6 orang
15 Pekarya 2 orang
Jumlah 66 orang
Sumber: Tata usaha Puskesmas Somba Opu
adalah bidan. Bidan yang bekerja di Puskesmas Somba Opu ini totalnya
berjumlah 15 orang bidan. Jadi kelima belas bidan inilah yang diberikan sebuah
lembar kuesioner untuk di jawab agar peneliti dapat mengetahui atau mengukur
52
Visi
di tahun 2022”
Misi:
B. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
a. Umur
ini:
53
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu Hamil
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan umur < 20 tahun
umur 31-40 sebanyak 21 responden (52,5%) dan responden dengan umur 41 >
b. Pendidikan
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
2. Deskripsi Variabel
pelayanan antenatal care yang terdiri dari dimensi tangiables, dimensi reliability,
dilakukan dengan menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung
dari responden yang dipilih secara acak dengan batasan sampel yakni ibu hamil
yang berkunjung ke puskesmas Somba Opu, melalui kuesioner dan data sekunder,
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui literatur-literatur, bahan
primer.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Kepuasan Ibu Hamil Pada
Pelayanan Anternatal Care
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Dari tabel tersebut, maka dapat dikemukakan gambaran data tiap dimensi
sebagai berikut:
a. Untuk data tangiables, diperoleh nilai rata-rata 83,125, standar deviasi 19,15,
varians 366,98, nilai minimum 37,5, nilai maksimum 100 dan range 62,5.
55
b. Untuk data reliability, diperoleh nilai rata-rata 88,312, standar deviasi 17,21,
varians 296,48, nilai minimum 38,46, nilai maksimum 100 dan range 61,54.
15,26, varians 233,14, nilai minimum 37,5, nilai maksimum 100 dan range
62,5.
d. Untuk data assurance, diperoleh nilai rata-rata 86,25, standar deviasi 17,11,
varians 292,86, nilai minimum 37,5, nilai maksimum 100 dan range 62,5.
e. Untuk data empathy, diperoleh nilai rata-rata 90,156, standar deviasi 14,28,
varians 204,10, nilai minimum 37,5, nilai maksimum 100 dan range 62,5
kedalam dua kategori yaitu puas dan tidak puas. Interval nilai untuk masing-
Tabel 4.5
Kepuasan Ibu Hamil Terkait Pelayanan Anternatal Care
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
INTERVAL KATEGORI
> 65% Puas
< 65% Tidak puas
Sumber: Angket Penelitian
tabel tersebut kepuasan ibu hamil dibagi ke dalam 2 (dua) kategori yaitu puas dan
tidak puas. Puas memiliki memiliki nilai interval > 65% dan tidak puas memiliki
berikut :
Tabel 4.6
Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
berdasarkam Tangiables
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan ibu hamil terkait
kepuasan ibu hamil terkait dengan wujud nyata dari pelayanan anternatal care di
berikut :
Tabel 4.7
Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
berdasarkam Reliability
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan ibu hamil terkait
berikut :
Tabel 4.8
Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
berdasarkam Responsiveness
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan ibu hamil terkait
Tabel 4.9
Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
berdasarkam Assurance
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan ibu hamil terkait
Deskripsi kepuasan ibu hamil terkait empathy yang dilakukan oleh perawat
Tabel 4.10
Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care
berdasarkam Empathy
Puskesmas Somba Opu
Tahun 2019
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan ibu hamil terkait
kepuasan ibu hamil terkait dengan perhatian perwat pada pelayanan anternatal
C. Pembahasan
menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi juga menyangkut
memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan
lebih efektif dan efisien serta memberikan kepuasan terhadap pasien dan
manusia dan peralatan kesehatan yang semakin canggih, namun harus tetap
yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan yang buruk
atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang lain. Hal ini
60
tampak dalam Al-Quran yakni surat Al-Baqarah ayat 267, yang menyatakan
bahwa:
ض ۖ◌ وَ َﻻ
ِ ْت ﻣَﺎ َﻛ َﺴ ْﺒﺘُ ْﻢ َو ِﻣﻤﱠﺎ أَﺧْ َﺮﺟْ ﻨَﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻣِﻦَ ْاﻷَر
ِ طﯿﱢﺒَﺎَ ْﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا أَ ْﻧﻔِﻘُﻮا ﻣِﻦ
ﷲَ َﻏﻨِ ﱞﻲﺗَﯿَ ﱠﻤﻤُﻮا ا ْﻟ َﺨﺒِﯿﺚَ ِﻣ ْﻨﮫُ ﺗُ ْﻨﻔِﻘُﻮنَ َوﻟَ ْﺴﺘُ ْﻢ ﺑِﺂ ِﺧﺬِﯾ ِﮫ إ ﱠِﻻ أَنْ ﺗُ ْﻐ ِﻤﻀُﻮا ﻓِﯿ ِﮫ ۚ◌ َوا ْﻋﻠَﻤُﻮا أَنﱠ ﱠ
َﺣﻤِﯿ ٌﺪ
Terjemahaannya:
berinfaklah dari hasil kerja kalian yang baik-baik dan hasil bumi yang kalian
berinfak dengan yang buruk-buruk. Padahal kalian sendiri, kalau diberikan yang
buruk seperti itu, akan mengambilnya dengan memicingkan mata seakan tidak
kalian. Dia berhak untuk dipuji karena kemanfaatan dan kebaikan yang telah
ditunjuki-Nya.
Pada kehamilan yang berumur enam bulan akan terjadi perubahan organ
dalam perut dan terjadi perubahan volume yang dihasilkan oleh uterus, darah dan
cairan lainnya. Selain itu, terjadi juga perubahan berat badan dan otot- otot perut
juga akan elastis mengikuti perubahan janin yang secara fisiologis terjadi pada ibu
hamil. Usia kehamilan ternyata amat menentukan kualitas tumbuh kembang bayi
yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan dini dengan berat lahir
61
yang sangat rendah berpotensi terkena berbagai komplikasi yang bisa dibawa
rahim merupakan jalan terbaik agar bayi dapat bertumbuh kembang secara
optimal.
Berdasarkan nilai yang diperoleh diketahui jika ibu hamil puas dengan
kepuasan pasien terhadap suatu produk tergantung dengan bukti langsung yang
Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Serta hal ini juga sesuai sebagaimana
tentang bukti langsung pelayanan dengan minat kunjungan ulang diklinik umum
fisik dan perlengkapan yang memadai. Hal tersebut, meliputi: penampilan fasilitas
fisik seperti gedung dan ruang front office, tersedianya tempat parker, kebersihan,
Dimensi tangibles (bukti fisik) dapat berupa fasilitas fisik seperti gedung,
ruangan yang nyaman, dan sarana prasarana lainnya. Dalam konsep Islam
sebagai kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan
63
tepat, jadwal pelayanan dijalankan secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak
berbelit-belit
pemeriksaan fisik, obstetri, laboratorium, status gizi dan pemberian tablet tambah
pasien yang dirawat inap wajib diberikan asuhan medis, asuhan keperawatan atau
(Quality Of Care). Oleh karena itu semua pasien yang dirawat di unit rawat inap
continue. Misalnya visite dokter, pemeriksaan dasar : tekanan darah, suhu tubuh,
denyut nadi, respirasi dan lainnya sesuai indikasi. Sesuai fungsinya rumah sakit
Somba Opu memuaskan ibu hamil. Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan
kualitas yang tinggi akan meningkatkan kepuasan pasien, selanjutnya pasien akan
berkunjung ulang pada pelayanan yang sama. Pengamatan peneliti pada persepsi
dimulai dari pemeriksaan leopold dan denyut jantung janin. Pemeriksaan Leopold:
bidan tidak memberi tahu tujuan pemeriksaan leopold dan saat menggoyangkan
perut ibu tanpa menanyakan apakah ibu merasa kesakitan atau tidak. Periksa
Denyut Jantung Janin (DJJ): pemeriksaan DJJ, perut ibu ditekan dengan alat
bertanya apakah ibu merasa sakit, tetapi hal tersebut tidak mereka lakukan.
Pelayanan seperti tersebut diatas adalah salah satu hal yang dapat menyebabkan
ketidakpuasan pasien sehingga pada waktu yang akan datang pasien tidak akan
yang menggambarkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu
pelatihan yang sesuai dapat menjadi salah satu faktor pendorong keandalan dalam
bekerja.
pelayanan bila mereka melihat dari berbagai segi yaitu: dokter yang terlatih,
65
waktu tunggu singkat, perhatian pribadi terhadap pasien, privacy dalam diskusi,
akurat. Pelayanan akan dapat dikatakan reliabel apabila dalam perjanjian yang
telah diungkapkan dicapai secara akurat. Ketepatan dan keakuratan inilah yang
kesehatan.
kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau
terbukti dengan hasil jawaban responden. Fungsi rumah sakit yang mewajibkan
(Quality Of Care),
66
Somba Opu dominan menyatakan puas. Hasil ini sejalan dengan gambaran
kepuasannya.
ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu hamil tentang mutu layanan
ANC pada dimensi responsiveness (daya tanggap) dengan tingkat kepuasan pasien
dalam pengelolaan infus pasien, maka perlu diadakan upaya perbaikan kualitas
petugas dalam pengelolaan infus pasien melalui uji kompetensi petugas disertai
dengan pengawasan.
Hal ini menunjukan bahwa dengan kompetensi teknis yang baik yakni
pasien dan memberikan penjelasan atas keluhan pasien, maka pasien akan merasa
semakin puas. Demikian pula sebaliknya bahwa dengan kompetensi teknis yang
kemauan pegawai dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
Dalam arti seorang pegawai yang profesional dirinya akan dapat memberikan
pelayanan secara tepat dan cepat. Profesionalitas ini yang ditunjukkan melalui
diselesaikan dengan baik secara cepat dan tepat apabila dilakukan oleh orang yang
ketrampilan medis/ para medis dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah,
tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, respirasi dan keadaan umum pasien selalu
dilakukan secara rutin terhadap semua pasien sedikitnya dilakukan satu kali oleh
petugas jaga pagi, satu kali oleh petugas jaga sore dan satu kali oleh petugas jaga
malam menjelang pergantian tugas jaga, yang mengacu pada standar evaluasi
pelayanan.
Indonesia bagi rumah sakit di seluruh indonesia, ketentuan yang menyangkut hak
dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit yaitu dokter wajib memberikan
informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta
Somba Opu memuaskan ibu hamil. Menurut Parasuraman et al, dalam Tjiptono
diberikan oleh suatu pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
dapat memberikan jaminan mutu yang sesuai dengan harapan ibu hamil maka
Sejalan dngan penelitian Ekot (2012) kepuasan ibu hamil terletak pada
pelayanan yang baik dan segera dari petugas. Hal ini sesuai dengan hasil studi
bahwa ada hubungan sangat bermakna antara assurance dengan kualitas pelayanan
wawasan, kesopanan, santun, kepercayaan diri dari pemberi layanan, serta respek
santun dan kelemahlembutan maka akan meningkatkan persepsi positif dan nilai
bagi pasien terhadap lembaga penyedia jasa. Assurance ini akan meningkatkan
kepercayaan, rasa aman, bebas dari resiko atau bahaya, sehingga membuat pasien
merasakan kepuasan dan akan loyal terhadap lembaga penyedia layanan. Baik
bagi pasien dan yang berdampak pada kesuksesan lembaga penyedia layanan
jasa..
menurut Zeithaml (2010) yaitu Empathy (Empati) merupakan syarat untuk peduli,
keluhan atau kebutuhan pasien. Sebagaimana diatur dalam kode etik rumah sakit
kepada pasien tanpa membedakan suku, ras, agama, seks dan status sosial pasien
Puskesmas Somba Opu. Sikap loyalitas pelanggan selalu berbanding lurus dengan
kepuasan yang didapatkan dari adanya rasa perhatian yang baik dari pemberi jasa,
yang menunjukkan bahwa dengan adanya rasa kepuasan yang baik pada
pelanggan maka pelanggan akan memutuskan untuk kembali atau membeli jasa
yang pernah didapatkan. Dengan demikian adanya empati (perhatian) yang baik
ibu hamil. Dengan menjadikan ibu hamil sebagai prioritas akan meningkatkan
peduli dan memberi perhatian secara individu kepada pasien. Kemauan ini yang
kebutuhan serta keluhan pasien. Perwujudan dari sikap empati ini akan membuat
Sikap empati pegawai ini ditunjukkan melalui pemberian layanan informasi dan
keluhan pasien, melayani transaksi pasien dengan senang hati, membantu pasien
ketika dirinya mengalami kesulitan dalam bertransaksi atau hal lainnya berkenaan
meningkatkan persepsi dan sikap positif pasien terhadap layanan lembaga. Hal ini
lingkungan yang bersih, nyaman dan teratur, sikap petugas yang ramah pada saat
kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal. Penilaian ibu hamil terhadap
menjadi bukti mutu pelayanan yang diberikan. Hubungan dan komunikasi yang
Bila hubungan petugas kesehatan dengan pasien tidak baik, sebaiknya apapun
tindakan medis dan pemenuhan hak yang telah diberikan pasti akan dirasakan
adanya kekurangan oleh pasien. Sebaliknya bila hubungan baik terjalin secara
optimal, pasien akan lebih kooperatif dan memiliki rasa percaya pada pemberi
diberikan kurang nyaman dengan respon petugas yang kurang tanggap dengan
keluhan pasien dan waktu menunggu yang terlalu lama serta kurang ramah dalam
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kahar, Palu dan Raodhah (2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) ada
pengaruh Keandalan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD Barru 2017. 2)
ada pengaruh Ketanggapan dengan kepuasan pasien rawat inap 2017. 3) ada
pengaruh Jaminan dengan kepuasan pasien rawat inap. 4) ada pengaruh Empati
dengan kepuasan pasien rawat inap. 5) ada pengaruh Bukti Langsung dengan
kepuasan pasien rawat inap. 6) Variabel Keandalan merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap Kepuasan pasien rawat inap. Bagi Rumah Sakit Umum
Daerah Barru pada bagian rawat inap kebidanan agar meningkatkan keterampilan
keramahan kepada pasien dan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada.
73
Agushybana (2012) dengan judul Kepuasan Ibu Hamil Dan Persepsi Kualitas
yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kunjungan ulang pelanggan, serta
◌ۚ ِﷲ
إِﻧﱠﻤَﺎ ا ْﻟﻤُﺆْ ِﻣﻨُﻮنَ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آ َﻣﻨُﻮا ﺑِﺎ ﱠ ِ وَ رَ ﺳُﻮﻟِ ِﮫ ﺛُ ﱠﻢ ﻟَ ْﻢ ﯾَﺮْ ﺗَﺎﺑُﻮا وَ ﺟَﺎھَﺪُوا ﺑِﺄَﻣْﻮَ اﻟِ ِﮭ ْﻢ وَ أَ ْﻧﻔُﺴِ ِﮭ ْﻢ ﻓِﻲ َﺳﺒِﯿﻞِ ﱠ
َأُو َٰﻟﺌِﻚَ ھُ ُﻢ اﻟﺼﱠﺎ ِدﻗُﻮن
Terjemahan:
kepada pasien sebaiknya dilakukan dewngan sepenuh hati dan ikhlas dan tanpa
74
ramah sopan dan membuat merasa nyaman itu membuat pasien senang dan
yakni alquran; melalui tuduhan mereka yang mengatakan, bahwa alquran adalah
terhadap perkataan mereka sebagaimana yang disitir oleh firman-nya yang lain,
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produksi tersebut. Dimana
empati merupakan satu dari 5 dimensi kualitas pelayanan yang digunkan pasien
Tingkat kepuasan pelayanan ibu hamil timbul dari persepsi ibu hamil atau
keluarga terdekat. Kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care yang
diberikan akan tercapai bila diperoleh hasil yang optimal pada setiap pemeriksaan.
75
rasa tingkat puas dan jerih payah yang harus dialami guna memperoleh hasil
tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa ibu hamil puas dengan
76
77
B. Saran
berikut:
Abu, Aliah Dwi Kurnia Haji, Yuli Kusumawati, dan Kusuma Estu Werdani.
“Hubungan Karakteristik Bidan Dengan Mutu Pelayanan Antenatal Care
Berdasarkan Standar Operasional.” Jurnal Kesehatan Masyarakat. Padang:
Andalas, 2015.
Marbun, R.M. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kunjungan
Kehamilan Di Puskesmas Padang Bulan Selayang Li Kecamatan Medan
Silayang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 4 Nomor 2, 2015.
Nissa, Aghny Auliya, Surjani, dan Eko Mardiyaningsih. Gambaran Kepuasan Ibu
Hamil Terhadap Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Getasan
Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas, 2013.
78
79
Rahayu, Yayu Puji. 2016 “Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu
Pelayanan Anc Di Puskesmas Jambu Burung Kabupaten.” .
Ruindungan, Ribka Yulia, Rina kundre, dan Gresty .N .M. Masi. “Hubungan
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Dengan Kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (Bblr) Di Wilayah Kerja Rsud Tobeld.” e-Journal Keperawatan e-
Kp, 2017.
Riama Haposanita, Sutopo Patria Jati, dan Anneke Suparwati. Hubungan Antara
Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan
Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang.” Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal) Vol 5 Nomor 8, 2014.
80
Utami, Evi Esti, Susi Ernawati, dan Winda Irwanti. “Hubungan Frekuensi
Kunjungan Antenatal Care (ANC).” Jurnal Ners dan Kebidanan
Indonesia, 2013
tahun 2012. Pada tahun 2014, Peneliti melanjutkan pendidikan di Universitas Islam negeri
Alauddin Makassar untuk menimba ilmu sampai jenjang Strata Satu.Peneliti memilih jurusan
kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Peneliti mengambil
peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan Selama mengenyam pendidikan di UIN Alauddin
Makassar, Peneliti tidak hanya aktif dalam perkuliahan melainkan juga aktif dalam organisasi
ekstra kampus diantaranya adalah pengurus di himpunan jurusan kesehatan masyarakat.