DISUSUN OLEH :
Nofhyka Astra Noerhadaziah
NIM. P07224316028
IDENTITAS DIRI
Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat
limpahan rahmatnya yang mana telah memberikan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity of
Care (COC) pada Ny. A usia 34 Tahun P4004 di Klinik Kartika Jaya Samarinda”.
Penulis menyadari masih banyak terdaapat kekurangan dan kelemahan baik
dari segi penulisan, isi dan juga penggunaan bahasa yang baik dalam penulisan
laporan ini. Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dalam
bantuan moril maupun materil, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Rahmawati Wahyuni, M.Keb selaku pembimbing institusi
2. Ibu Sari Yuliati, SST selaku pembimbing ruangan
3. Kepada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik itu moril
maupun materil, serta selalu mendoakan penulis dalam menjalankan
pendidikan
4. Rekan mahasiswi kebidanan Poltekkes Samarinda atas motivasi serta saran
dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Akhir dengan rendah hati dan hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri.
Semoga laporan Asuhan Kebidanan Continuity of Care ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri dan pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT memberi
berkahnya bagi kita semua. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator ini tidak hanya mampu
kelahiran hidup dan angka kematian neonatal turun 47% antara tahun
1990- 2015, yaitu dari 36/1000 kelahiran hidup menjadi 19/1000 kelahiran
22,23/1.000 kelahiran hidup, artinya AKI dan AKB masih jauh dari target
oleh eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5% dan
Bidang kesehatan yang menjadi sorotan adalah sebaran balita kurang gizi
di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat kematian ibu,
telah mencapai target SDGs, namun tingkat kematian ibu dan bayi harus
sebanyak 104 kasus dan AKB sebanyak 329 kasus. Pada tahun 2015
diperoleh data AKI sebanyak 100 kasus dan AKB sebanyak 762 kasus.
Pada tahun 2016 di peroleh data AKI sebanyak 95 kasus dan AKB
tahun 2014 sebanyak 104 kasus dan tahun 2015 ada 100 kasus dan pada
peningkatan yaitu pada tahun 2014 sebayak 329 kasus naik pada tahun
2015 menjadi 762 kasus kemudian pada tahun 2016 mengalami penurunan
menjadi 644 kasus kematian. (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Timur,2016)..
Data yang didapat dari Kota Samarinda pada tahun 2014 didapatkan
data AKI sebanyak 9 kasus, dan AKB sebanyak 59 kasus. Data pada tahun
kasus. Pada tahun 2016 jumlah AKI dikota samarinda sebanyak 7 kasus
samarinda mengalami kenaikan pada tahun 2014 dan 2015, pada tahun
2016 AKI kembali mengalami penurunan, namun pada tahun 2017 AKI
Samarinda, 2017).
Dari data-data AKI dan AKB yang dipaparkan maka Kementerian Kesehatan
Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama, dan salah satu
Strategi, 2015).
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan
perempuan serta melakukan deteksi dini pada kasus – kasus rujukan. (Subbagian
ketika terjalin hubungan yang terus menerus antara seorang wanita dan
dilakukan bahwa ibu A adalah ibu hamil G4P3003 usia 34 tahun, saat ini
hamil anak kedua usia kehamilan saat ini 38 minggu dan tidak memiliki
data tersebut menurut Kartu Skor Poedji Rochjati Ibu T adalah ibu hamil
Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Varney.
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi dan dapat dijadikan bahan
kebidanan selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
b. Bagi klien
orang yang selalu berada bersama ibu dan memberi dukungan kepada ibu
kesehatan dan kesejahteraan ibu dan keluarga sebelum konsepsi, saat antenatal,
Dalam hal ini bidan diharapkan agar tidak memandang pasiennya dari
sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya
yang sangat penting dalam asuhan yang mandiri, kolaborasi dan melakukan
rujukan yang tepat. Oleh karena itu bidan dituntut untuk mampu mendeteksi
dalam berbagai pengaturan, termasuk rumah sakit umum dan swasta, layanan
masyarakat, pelayanan kesehatan pedesaan dan daerah terpencil dan praktik
swasta.
a. Pengertian Kehamilan
yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) juga disebut kehamilan matur
prematur(Prawirohardjo, 2010).
estrogen
Hormon janin meningkat
sistem peningkatan Hormon
meningka berkemba
urinaria berat badan meningkat
t ng
perubahan
uterus penekanan jaringan aktifitas otot
Motilitas membesa vesica Basal
usus mamae meningkat
r urinaria Metabolic
menurun untuk
Rate
menopang
meningkat
peningkat berat badan
peningkatan
Konstipas an frekuensi suplai darah
i vaskularis BAK meningkat
asi peningkatan
serviks Suhu
penggunaan
dan meningkat
energy
vagina
payudara
membesar energi
dan tegang menurun
sering kencing dan kebocoran air kencing, kaki dan jari bengkak,
hilang dengan makin tua nya kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun
kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat
minimal 1bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada
berat badan sedikitnya 6 kg. Tidak adanya kenaikan berat badan yang
diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan
darah tinggi
dapat diikuti terjadinya eklamsi yang bisa berakibat fatal jika tidak
segera ditangani.
janin. Gerakan janin diharapkan dirasakan oleh ibu 3 kali setiap jam.
Jika ibu merasakan kurang dari itu, menunjukkan bayi tidak aktif,
buruk yang bisa muncul dan membahayakan jiwa ibu maupun janin
yang dikandung. Bahkan, dianjurkan untuk mempersiapkan diri
lebih dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Jika ibu
7) Perdarahan
plasenta letak rendah dalam rahim dan dapat menutup jalan lahir.
8) Demam Tinggi
hanya berpengaruh pada keselamatan dirinya saja, tetapi juga pada janin
umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, hal ini
(Proverawati, 2011).
Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah , kurang
selaput lendir kelopak mata, bibir dan kuku penderita tampak pucat.
3) Mal absorpsi
dan lain-lain
dekompensasi kordi (Hb <6 gr %), mengancam jiwa dan kehidupan ibu,
b. Anemia Ringan
2004).
c. Anemia Sedang
(Winkjosastro, 2005).
d. Anemia Berat
(Arisman, 2004).
seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenui kebutuhan
tubuh. Zat besi dapat diperoleh dari daging, (terutama daging merah
seperti sapi dan kambing), telur ikan, ayam dan hati. Pada sayuran zat
besi dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam
diperhatikan bahwa zat besi pada daging lebih mudah diserap oleh tubuh
dari pada zat besi sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang
diperkuat zat besi. Hal ini dikarenakan bentuk zat besi didalam sayuran
adalah dalam bentuk non heme, juga karna adanya pitat dan pektin,
dikandungnya
kehamilannya
(Prawirohardjo, 2014)
Kehamilan
secara teratur.
puskesmas.
tepat waktu
kehamilan
merujuknnya
yaitu:
n) Temu wicara
g. Kunjungan ANC
dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini
Pemeriksaan antenatal lengkap adalah K1,K2, dan K3. Hal ini berarti
Kehamilan
pada ibu hamil, penyuluhan dan konseling, dan bimbingan pada kelompok
ibu hamil.
a. Pengertian Persalinan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar, melalui jalan lahir atau jalan lain
(Mochtar, 2013).
(JPNK-KR ,2008).
c. Fisiologi Persalinan
palsu), terjadi his persalinan, Bloody show terjadi perubahan serviks yang
e. Tahapan Persalinan
lengkap (10 cm). Tanda- tanda persalinan yaitu terjadi his persalinan
(Varney, 2008).
yaitu :
menjadi 4 cm.
2) Kala II
Manuaba (2008), gejala dan tanda kala dua persalinan yaitu ibu
Bila dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi
di luar his dan dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala
dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi
berlangsung rata – rata 1,5 jam dan pada multipara rata – rata 0,5 jam.
(Manuaba, 2012)
3) Kala III
Kala III persalinan dimulai saat proses pelahiran bayi selesai dan
rata-rata antara 5 dan 10 menit. Akan tetapi, kisaran normal kala III
(tanda Ahfeld)
1. Pemberian Oksitosin
dari vulva
4. Mengeluarkan plasenta
5. Pemeriksaan plasenta
6. Menilai perdarahan
4) Kala IV
Mulai dari lahirnya prasenta dan lamanya 2 jam. Dalam kala itu
bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pada
persalinan adalah pelvis minor, yang terdiri dari susunan tulang yang
lahir adalah pelvis minor atau panggul kecil. Panggul kecil ini terdiri
rasa tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu
dorongan ingin mengejan asli atau yang palsu. Untuk itu, seorang
dibutuhkan. Tenaga ibu akan menjadi sia–sia jika saat untuk mengejan
Kardiak
Metabolisme Sistem
output
meningkat gastrointestinal
meningkat
Mualdan muntah
Sumber: Prawihardjo, 2010
Persalinan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi
darah pada ibu hamil, pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu
kelahiran.
Menurut saifuddin, bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir
bayi lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis
dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Marmi dan
Rahardjo, 2015).
Penilaian bayi baru lahir terhadap asfiksia dengan menilai APGAR Skor,
meliputi :
Tanda 0 1 2
Frekuensi Tidak ada Lambat dibawah 100 Diatas 100
Jantung
Usaha Tidak ada Lambat tidak teratur Menangis dengan baik
Nafas
Interpretasi:
Nilai 7-9 asfiksia ringan dan bayi normal dengan APGAR 10 (varney,
2007)
dikatakandemam.
4) Perdarahan
kuning ini
6) Diare yang disertai dengan gejala mata cekung dan kondisi tidak
tahap kronis.
12) Keadaan umum bayi paling mudah dikenal dengan keadaan dari
(Khoirunnisa,(2010)
2) Morro adalah gerakan lengan dan kaki yang terjadi ketika bayi
yang baru lahir dikejutkan oleh suara atau gerakan keras. Rooting
menyebabkan areola dan puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan
2008).
b) Gizi
usia 0-2 tahun. ASI adalah makanan bayi yang terbaik (Varney,
2008).
c) Eliminasi
Bayi baru lahir harus sudah buang air kecil dalam waktu 24
jam setelah lahir, selanjutnya buang air kecil 6-8 x/hari.Feses bayi
baru lahir berwarna hijau (mekonium), dan bayi baru lahir harus
dimaksud
meliputi :
jalan
atau povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan
kering; dan
kira 6 minggu(Sulistyawati,2011).
impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit (Jurnal Sain Med,
2013). Terjadi proses lokhea yang terdiri dari lokhea rubra, lokhea
postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi oleh karena itu,
memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri,
distensi.
6) Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau merasa tidak enak badan
10) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
diri sendiri
Sistem
Sistem Sistem Sistem gastrointesti
reproduksi endokrin urinaria nal Sistem musculoskeletal
HCG Kandung
Otot polos menurun kemih Kurang KIE
berkontraksi Estrogen kurang tentang luka Ligamen kembali ke
menurun sensitive perineum ukuran semuala
Prolaktin Urine
Involusi meningkat residual
uterus, Mena
lochea, rugae han
vagina defek Diastasis traktus
muncul asi abdominis
Produksi
ASI
Konsti
pasi
menusuk, rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung, sakit kepala
yang terus menerus, nyeri epigastrik, masalah penglihatan,
sendiri bayinya atau diri sendiri, merasa sangat letih atau nafas terengah-
nifas sesuai dengan Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, 2009,
tanda ineksi, kontraksi rahim, tinggi fundus uteri dan memeriksa payudaa
menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan
cukup, saat bayi tidur ibu istirahat, Bagi ibu yang melahirkan dengan cara
operasi caesar maka harus menjaga kebersihan luka bekas operasi, cara
a. Pengertian Neonatus
b. Periode Neonatal
kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Marmi, 2012).
BBL yang mengalami gejala sakit dapat cepat memburuk, sehingga bila
sebagian besar terjadi pada hari pertama, minggu pertama kemudian bulan
berwenang melakukan:
1) Pelayanan esensial
meliputi:
pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3-7 dan 1 kali pada hari ke-8-28
setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Varney,
2008).
BBL pada masa neonatal (0-28 hari) dan perawatan tali pusat.
2) Penanganan hipotermi pada BBL dengan segera merujuk
a. Pengertian Kontrasepsi
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel
yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya
Alat Kontrasepsi :
(1) Pengertian
Untuk Ibu:
1. Mengurangi perdarahan pascapersalinan
2. Mengurangi risiko anemia
3. Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan
bayi.
(1) Pengertian
Keuntungan Keterbatasan
1. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% 1. Tidak mencegah Infeksi Menular
(0,6-0,8 kehamilan/100 Seksual (IMS)
perempuan dalam 1 tahun 2. Tidak baik digunakan pada perempuan
pertama) dengan IMS atau perempuan yang
2. Dapat efektif segera setelah sering berganti pasangan
pemasangan 3. Diperlukan prosedur medis termasuk
3. Metode jangka panjang pemeriksaan pelvis
4. Sangat efektif karena tidak perlu 4. Klien tidak dapat melepas AKDR
lagi mengingat-ingat sendiri
5. Tidak mempengaruhi hubungan 5. Klien harus memeriksa posisi benang
sosial AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
6. Meningkatkan kenyamanan melakukan ini perempuan harus
seksual karena tidak perlu takut memasukkan jarinya ke dalam vagina ;
untuk hamil sebagian perempuan tidak mau
7. Tidak ada efek samping hormonal melakukan ini.
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI
a) Hormon Progestin
Keuntungan Keterbatasan
1. Efektif jika diminum setiap hari di 1. Harus digunakan setiap hari dan
waktu yang sama (0,05-5 pada waktu yang sama
kehamilan/100 perempuan dalam 1 2. Bila lupa satu pil saja, kegagalan
tahun pertama) menjadi lebih besar
2. Tidak diperlukan pemeriksaan 3. Risiko kehamilan ektopik, tetapi
panggul risiko ini lebih rendah
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Tidak mengganggu hubungan seksual 7. jika dibandingkan dengan
5. Kembalinya fertilitas segera jika perempuan yang tidak
pemakaian dihentikan menggunakan minipil
6. Mudah digunakan dan nyaman 8. Efektifitas menjadi rendah bila
Efek samping kecil digunakan bersamaan dengan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi
9. Tidak mencegah IMS
Sumber: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012).
Keuntungan Keterbatasan
1. Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 1. Klien sangat tergantung pada
perempuan dalam 1 tahun pertama tempat sarana pelayanan kesehatan
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang (harus kembali sesuai jadwal
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami suntikan)
isteri 2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-
4. Tidak mengandung estrogen sehingga waktu sebelum suntikan berikut
tidak berdampak serius terhadap penyakit 3. Tidak mencegah IMS
jantung dan gangguan pembekuan darah. 4. Terlambatnya kembalinya
kesuburan setelah penghentian
pemakaian
5. Tidak mempengaruhi ASI
6. Sedikit efek samping
7. Dapat digunakan oleh perempuan usia >
35 tahun sampai perimenopause
8. Membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik
9. Menurunkan kejadian penyakit jinak
payudara
10. Mencegah beberapa penyebab penyakit
radang panggul
11. Menurunkan krisis anemia bulan sabit
(sicle cell)
polidimetri.
Keuntungan Keterbatasan
1. Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 1. Membutuhkan tindak
kehamilan per 100 perempuan) pembedahan minor untuk insersi
2. Daya guna tinggi. dan pencabutan.
3. Perlindungan jangka panjang 2. Tidak mencegah infeksi menular
(sampai 3 tahun). seksual
4. Pengembalian tingkat kesuburan 3. Klien tidak dapat menghentikan
yang cepat setelah pencabutan. sendiri pemakaian kontrasepsi,
5. Tidak memerlukan pemeriksaan akan tetapi harus pergi ke klinik
dalam. untuk pencabutan
6. Bebas dari pengaruh estrogen. 4. Efektivitas menurun bila
menggunakan obat tuberkulosis
atau obat epilepsi.
7. Tidak mengganggu kegiatan
senggama.
8. Tidak mengganggu produksi ASI.
Sumber: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di
Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012).
tertentu;
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan;
dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan;
f. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan
anak sekolah;
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
<16 atau >35 tahun akan membuat wanita rentan terhadap sejumlah
3) Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering terjadi pada kehamilan trimester III yaitu
dan kebocoran air kencing, kaki dan jari bengkak, dyspepsia, keram,
Riwayat kesehatan klien meliputi riwayat kesehatan yang lalu saat ini
infeksi yaitu wanita hamil dengan infeksi saluran kemih berat dengan
6) Riwayat Menstruasi
7) Riwayat Obstetri
kehamilan.
tahun
belakang panggul.
8. Riwayat Kontrasepsi
10.Riwayat Ginekologi
Pada data aktivitas saat hamil, ibu akan mudah lelah karena
2010).
berkontraksi.
(Sulistyawati, 2009).
ketenangan(Sulistyawati, 2009).
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
dari 140/90 mmHg dan dapat berlanjut menjadi pre eklampsi dan
hamil dan berat badan saat ini, dimana berat badan ditimbang untuk
lila kurang dari 23,5 cm, bila kurang berarti status gizi buruk yang
2) Pemeriksaan Fisik
yang berwarna putih, atau pucat tanda anemia (Varney, 2008), untuk
leopold terdiri dari leopold I-IV dimana hasil leopold I yaitu pada
leopold II yaitu teraba bagian panjang dan keras seperti papan pada
janin, leopold III yaitu pada segmen bawah rahim teraba bagian
obstipasi, nilai normal denyut jantung janin kurang atau lebih dari
2008).
2. Pemeriksaan Khusus
3. Pemeriksaan Penunjang
jenis golongan darah agar dapat cepat mencari darah yang cocok
hidup, intrauterin
hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa USG atau
(Prawihardjo, 2010)
2009)
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
bentuk SOAP.
Kunjungan ke-2
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subyektif
keluhan utama.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan ekstremitas.
Tidak ada
Tidak ada
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
SOAP.
Kala I
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
sebagian ibu masih ingin makan pada masa fase laten persalinan
cairan saja (APN, 2008). Data eliminasi meliputi pada kala I, sering
buang air kecil akibat rasa tertekan di area pelvis dan pada kala II,
(Varney, 2008).
kepala janin, anjurkan ibu untuk terus bergerak, anjurkan ibu untuk
(Manuaba, 2010).
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan fisik
(Manuaba, 2009).
apa yang berada di sisi kanan dan kiri ibu normalnya teraba
distress(Varney, 2008).
3) Pemeriksaan Khusus
nya UUK kiri depan (LOA) atau UUK kanan depan (ROA).
sudah pecah dan air ketuban jernih, M jika selaput ketuban sudah
ketuban sudah pecah tetapi air ketuban sudah tidak mengalir lagi
sama dengan 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas
simfisis pubis, 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah
Hodge III sama dengan 2/5 jika hanya sebagian dari bagian
terbawah janin masih berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah
digerakan) dan hodge IV sama dengan 1/5 jika hanya 1 dan 5 jari
jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan
luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk kedalam rongga
Tidak ada
Tidak ada
1) Tiap 30 menit yaitu detak jantung janin, nadi ibu dan kontraksi
uterus.
Rasional :Denyut jantung janin dan nadi ibu perlu diperiksa untuk
2) Tiap 2 jam yaitu suhu tubuh ibu dan volume urin ibu
2008)
Rasional :PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang
e. Anjurkan ibu untuk miring kiri dan tidak berbaring terlentang lebih dari
10 menit.
Rasional :Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya
(Varney, 2008).
2008).
h. Berikan KIE kepada ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan
(JNPK-KR, 2008).
emosionalnya(JNPK-KR, 2008).
(JNPK-KR, 2008).
Langkah 6 : Implementasi
dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Langkah 7 : Evaluasi
KALA II
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
1) Keluhan utama
b. Data objektf
1) Pemeriksaan Umum :
Tanda vital :
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan Khusus
1) Pemeriksaan Dalam :
Hodge berada di Hodde III/IV. Hodge III yaitu 2/5 jika hanya
dan 3/5 bagian telah turun melewati bagian tengah rongga panggul
1 dari 5 jari dapat meraba bagian terbawah janin yang berada diatas
0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
Tidak ada
Tidak ada
(Doenges, 2011).
e) Anjurkan ibu untuk minum-minuman yang manis saat his berkurang
f) Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman bagi dirinya untuk
2011).
kepala agar tidak terjadi fleksi yang terlalu cepat dan membantu
lahirnya kepala.
KR, 2008).
lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk
(JNPK-KR, 2008).
Kala III
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
Keluhan utama
Wanita merasa gembira, bangga pada dirinya, lega, dan sangat lelah.
Selain itu juga ibu merasakan mules pada perutnya (Varney, 2007).
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum perlu dikaji lebih lanjut yaitu kesadaran dan nadi.
2) Pemeriksaan fisik
3) Data bayi
Bayi lahir tanggal dan jam berapa, jenis kelaminnya apa. Catat hasil
penilaian selintas apakah bayi cukup bulan, apakah air ketuban jernih
KR, 2008).
Tidak ada
(JNPK-KR, 2008).
perawatan tali pusat dan bayi pun bisa melakukan kontak kulit
d. Lakukan IMD!
Rasional : Kontak kulit dengan kulit merupakan salah satu cara untuk
f. Lahirkan plasenta!
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Langkah 7 : Evaluasi
SOAP
Kala IV
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
Keluhan utama
b. Data objektf
1) Pemeriksaan umum
rutin selama interval ini adalah satu sarana mendeteksi syok akibat
2) Pemeriksaan fisik
Tidak ada
Tidak ada
perdarahan!
dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30
2008).
d. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
2008).
dekontaminasi!
yang sesuai!
3) Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
5) Celupkan sarung tangan yang kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan
keringkan!
Rasional : Pencegahan infeksi akibat kontaminasi bakteri dengan
g. Lengkapi partograf!
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Langkah 7 : Evaluasi
SOAP.
3. Konsep Dasar Manajemen Bayi Baru Lahir
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Objektif
Hal pertama yang perlu bidan kaji adalah waktu kelahiran yang
terdiri dari tanggal dan jam. Hal ini perlu dikaji untuk menentukan
usia bayi baru lahir. Selain itu, jenis kelamin dan apgar skor pun
ada tidaknya simpul, dan apakah terdapat dua arteri dan satu vena
hanya dilakukan resusitasi pada tahap awal saja yang terdiri dari
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau air ketuban bercampur
mekonium dan atau tidak menangis atau tidak bernapas atau megap-
megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan langkah resusitasi
(JNPK-KR, 2008)
Pola Keterangan
Pada hari – hari pertama kelahiran bayi,
Nutrisi apabila pengisapan putting susu cukup
adekuat maka akan dihasilkan secara
bertahap 10 – 100 ml ASI. Produksi ASI
akan optimal setelah hari 10 – 14 usia
bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700
– 800 ml ASI per hari (kisaran 600 –
1000 ml) untuk tumbuh kembang bayi
(JNPK-KR, 2008)
BAK: 24 jam pertama 15-60 ml dengan
Eliminasi frekuensi lebih dari 20 x
BAB: turun 5-13% pada hari ke 4-5
diakibatkan karena intake minimal dan
metabolism meningkat
BBL tidur nyenyak: bayi jarang
Istrahat bergerak dan pernafasan lambat dan
teratur
BBL tidur dengan gerakan mata yang
cepat (REM): bayi bernafas tidak
teratur dan meringis atau membuat
ekspresi wajah lainnya serta gerakan
mata yang cepat dapat terlihat melalui
kelopak mata
BBL perlu mandi setiap hari. Kepala dan
Pesonal Hygiene popok BBL perlu di bersihkan / diganti
setiap kali area tersebut kotor dan
perawatan tali pusat yang sesuai dapat
mencegah infeksi neonatorum (varney,
2007)
BBL mengeluarkan aktivitas motorik
Aktivitas yang tidak jelas dan aktif menangis,
menangis disebabkan oleh letih, kolik,
rasa tidak nyaman, lapar dan kesepian
3) Pemeriksaan Umum
dipantau hanya bila ada indikasi. Nadi dapat dipantau di semua titik
kuat (Dewi, 2011). Sedangkan untuk suhu normal bayi adalah 36,5-
37,5 oC. Pengukuran suhu tubuh bayi dapat melalui anus atau ketiak
bayi (Saifuddin, 2007).
badan, lingkar kepala, dan lingkar dada. Berat badan bayi baru lahir
4) Pemeriksaan Fisik
sambungan sutura, tidak ada massa atau tonjolan tidak lazim seperti
merata dan bilateral, pupil sama bilateral dan reaktif terhadap cahaya
jika dilakukan pada bayi baru lahir pada inkubator atau diruang
setelah lahir, mata bayi baru lahir terbuka dan bayi memperlihatkan
palato skhizis dan labio skhizis dan gigi, bibir tidak tampak pucat,
mukosa mulut lembab, bayi menangis kuat, refleks isap baik, sekresi
tiroid berada pada garis tengah, tidak ada massa, nadi karotis
2007).
waktu inspirasi bagian dada tertarik ke dalam dan pada saat yang
(Saifuddin, 2010).
Suara nafas jernih, sama dikedua sisi pada sisi anterior dan
bayi lahir akibat cairan yang tersisa di paru janin, tidak ada
perubahan warna atau sianosis yang menyertai temuan ini. Hal ini
Payudara jarak antar putting berada pada garis sejajar tanpa ada
putting tambahan, areola tegak dan tidak ada rabas (Varney, 2008).
Tali pusat tampak 2 arteri dan 1 vena, tali pusat tampak berwarna
batas kanan iga karena hati besar dan menempati sekitar 40% rongga
laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada (Sitiava, 2012). Laki-
2009) dan anus terdapat lubang anus paten, keluar mekonium dalam
48 jam (Wong,2009).
jarak antar jari sama, karpal dan metacarpal ada dan sama dinkedua
sisi. Kuku panjang melebihi bantalan kuku, cavilla reffil kembali < 2
sama di kedua sisi, ekstremitas lurus. Sepuluh jari kaki dan tanpa
aduksi, internal, dan rotasi eksternal, fleksi dan ekstensi seperti yang
bayi yang baru lahir dikejutkan oleh suara atau gerakan keras.
menyebabkan areola dan puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan
Gag ada (refleks yang umumnya muncul dari kepala sampai jari-jari
5) Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin bayi baru lahir berkisar antara 14,5 sampai 22,5 g/dl
(Varney, 2008).
Tidak ada
Tidak ada
Langkah 5 : Intervensi
Rasional : Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat
(Prawirohardjo, 2010).
h. Catat waktu dan karakteristik urine serta feses yang pertama kali keluar
Rasional : Kontak dini antara ibu dan bayi yang telah dibina sejak
2008)
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Langkah 7 : Evaluasi
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
(Ambarwati, 2009)
volume darah, hal ini berlangsung sampai 2-3 hari post partum setelah
dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa
Damaiyanti, 2011).
(Sulistyawati, 2009).
Ibu nifas harus pantang makanan yang berasal dari daging, ikan,
menjadi lebih amis. Adat ini akan merugikan pasien karena justru
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2009).
(Sulistyawati, 2009).
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit
(37,50C-380C). Biasanya, pada hari ke-3 suhu badan naik lagi karena
pernafasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu
(Sulistyawati, 2009).
2) Pemeriksaan Fisik
halitosis yaitu bau mulut tidak sedap karena personal hygine yang
akan menjadi lebih besar, lebih kencang dan mula-mula lebih nyeri
pada ibu. Jenis lokhia, lokhia rubra (1-3 hari, kehitaman), lokhia
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
abdomen tinggi fundus uteri (TFU) setinggi pusat (bayi lahir, 2 jari
3) Pemeriksaan Penunjang
dalam beberapa hari postpartum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat
naik lagi sampai 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis hal ini
Masalah : Masalah yang sering terjadi pada masa nifas adalah takut
Tidak ada
Tidak ada
pervaginam.
(Varney, 2008).
luka perineumnya
terbatas akibat fokus yang intens pada bayinya yang baru lahir
(Varney, 2008).
2008).
Rasional : Kontak dini antara ibu dan bayi yang telah dibina sejak dari
(Sinclair, 2010)
Langkah 6 : Implementasi
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subjektif
1) Keluhan utama
Keluhan yang sering dirasakan ibu nifas adalah mules, sakit pada
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
Tanda vital :
(Varney,2008).
2) Pemeriksaan fisik
keempat sampai hari kesepuluh, air susu ibu (ASI) matur disekresi
(TFU) setinggi pusat (bayi lahir, 2 jari bawah pusat (uri lahir),
kandung kemih bisa buang air/tidak bisa buang air (Ambarwati, 2009)
keluar pada ibu.jenis lokhia yaitu, lokhia rubra (1-3 hari, kehitaman),
(Ambarwati, 2009).
2009).
Masalah : Masalah pada masa nifas adalah takut kencing karena luka
jahitan perineum, cemas dengan perubahan bentuk badan dan merasa tidak
Tidak Ada
Tidak ada
Rasional : Senam nifas dapat membuat keadaan emosi lebih baik dan
2010).
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data subyektif
1) Keluhan utama
Keluhan yang sering dirasakan ibu nifas adalah mules, sakit pada
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
Tanda vital :
2) Pemeriksaan fisik
keempat sampai hari kesepuluh, air susu ibu (ASI) matur disekresi
keluar pada ibu.jenis lokhia yaitu, lokhia rubra (1-3 hari, kehitaman),
Tidak ada
Tidak ada
(Sinclair, 2010)
2008).
Kunjungan Neonatus 1
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan utama
Kebutuhan
Keterangan
Dasar
Nutrisi Produksi ASI akan optimal setelah hari 10–14 usia bayi. Bayi sehat
Kebutuhan
Keterangan
Dasar
akan mengkonsumsi 700–800 ml ASI per hari (kisaran 600–1000
ml) untuk tumbuh kembang bayi (JNPK-KR, 2008).
Eliminasi BAK dalam 24 jam pertama 15-60 ml dengan frekuensi lebih dari 20
kali dan untuk BAB turun 5-13% pada hari ke 4-5 diakibatkan
karena intake minimal dan metabolisme meningkat
Istirahat Bayi tampak semi-koma saat tidur dalam; meringis atau tersenyum
adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM); tidur sehari
rata-rata 20 jam (Varney, 2008).
Personal Neonatus perlu mandi setiap hari. Kepala dan popok neonatus perlu
hygiene di bersihkan/diganti setiap kali area tersebut kotor dan perawatan tali
pusat yang sesuai dapat mencegah infeksi neonatorum (Varney,
2007).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
2) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
gangguan pendengaran.
Balita, 2010).
2010).
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
bibir (JNPK-KR,2008).
yang nilai rata-rata hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah lebih
Tidak ada
Tidak ada
2007).
punggung
2007).
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
bentuk SOAP.
Kunjungan Neonatus 2
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
Tidak ada
Tidak ada
harus dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi sangat rentan
Langkah 6 : Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
bentuk SOAP.
Kunjungan Neonatus 3
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
Tidak ada
Tidak ada
P-ASI
Langkah 1 : Pengkajian
a. Data Subyektif
siklus, lama haid, banyaknya, warna, nyeri haid, keluhan waktu haid,
dan amenore, pada kasus ini ibu yang mengalami anemia karna haid
bahwa setiap mahluk yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu
2011).
b. Data Obyektif
hal : MK-31), untuk tekanan darah tinggi selama < 180/110 mmHg ibu
didapatkan hasil > 100 x/menit dengan nyeri dada hebat, batuk, napas
simetris, tidak tampak varises, tidak nyeri dan tidak tampak oedema
karena pada penggunaan suntik kombinasi, varises, rasa sakit dan kaki
metode AKDR dan bila ibu mengalami edema dan nyeri tungkai, dada
Tidak ada
Tidak ada
selanjutnya.
menghilang.
Langkah 6 :Implementasi
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
Langkah 7 :Evaluasi
bentuk SOAP.
BAB IV
PEMBAHASAN
antara teori dan hasil dari asuhan kebidanan komprehensif yang telah penulis
lakukan mulai dari ante natal care, intranatal care, bayi baru lahir, post natal
care, neonatus, dan pelayanan kontrasepsi pada Ibu A usia 34 tahun P4004 HPHT
28 Oktober 2018, TP 30 Juli 2019. Kontak pertama dimulai pada tanggal 27 Juli
2019 yaitu pada masa kehamilan 38 minggu dengan pembahasan sebagai berikut :
Umur Ibu A pada kehamilan ini adalah 34 tahun. Berdasarkan umur jika
< 16 tahun atau > 35 tahun akan membuat wanita rentan terhadap sejumlah
2008). Terdapat kesesuaian antara teori dan praktik yang terlaksana, bahwa
klien tidak termasuk kategori usia yang dapat dikategorikan dalam kehamilan
resiko tinggi.
Keluhan yang dirasakan Ibu R pada kehamilan trimester III tidak terjadi
kg. Terdapat kesesuaian antara kasus dengan teori yang mengatakan ibu hamil
akan mengalami kenaikan ± 6,5-16.5 kg selama hamil atau kenaikan berat
rahim, penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung
tambah darah, tes laboratorium, konseling atau penjelasan, tata laksana atau
pemberian suntik TT, tidak dilakukan oleh penulis karena Ibu R sudah
diberikan imunisasi sebelumnya dan hal ini sesuai dengan teori bahwa Ibu R
yang terdiri dari tekanan darah yaitu 120/80 mmHg atau < 140/90 mmHg
(Salmah, 2006), nadi yaitu 60-100 x/menit (Varney, 2007), suhu tubuh yaitu
Mengacu pada teori yang ada, dari 3 kali kunjungan ante natal yang dilakukan
ibu, semua hasil pemeriksaan tanda vital Ibu R dalam batas normal, namun
Usia kehamilan Ibu Rpada saat proses persalinan yaitu 39 minggu 3 hari.
Berdasarkan teori dapat dikatakan bahwa usia kehamilan ibu saat persalinan
aterm yaitu usia 39 minggu 3 hari. Persalinan adalah proses pengeluaran bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus. Bila dihitung dari saat
kehamilan aterm adalah usia kehamilan diantara 38-42 minggu dan ini
adalah adanya pengeluaran lendir bercampur darah melalui jalan lahir. Teori
mengatakan tanda-tanda persalinan adalah rasa nyeri oleh adanya his yang
datang lebih kuat, sering, teratur, keluar lendir bercampur darah yang lebih
pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah
Teori ini sudah sesuai dengan kedaan kala I yang dialami oleh Ibu A
yaitu adanya rasa nyeri karena his yang datang lebih kuat sering dan teratur,
ketuban pecah dengan sendirinya, dan setelah dilakukan pemeriksaan dalam
kali dalam 10 menit dan lamanya 50 detik. Pada pemeriksaan dalam ditemukan
01.30 WITA karena ibu sudah merasa ingin BAB, dan didapatkan hasil
berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari 20 jam pada nullipara dan lebih
persalinan kala I fase laten ibu berlangsung selama 5 jam dihitung mulai ibu
Dari hasil pemeriksaan kala I fase aktif ibu berlangsung selama 4 jam
hal ini merupakan durasi persalinan yang normal. World Health Organization
mendefinisikan partus lama sebagai pembukaan serviks yang kurang dari 1 cm/
kontraksi 5 x dalam 10 menit durasi > 50 detik dan intensitas kuat, tampak
pengeluaran lendir darah , klien merasa ingin meneran saat ada kontraksi
serta klien merasakan ada perasaan ingin BAB. Hal ini sesuai dengan gejala
dan tanda persalinan yaitu ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
Pada pukul 01.50 WITA bayi Ibu A lahir. Teori menyebutkan pada
kala II multipara berlangsung rata-rata + 0,5 jam (JNPKKR, 2008). Hal ini
terdahulu tidak ada penyulit yang menyertai persalinan Ibu A, dan cara
meneran Ibu A yang benar membuat kala II Ibu A berlangsung kurang dari 0,5
jam. Hal ini sesuai dengan teori tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktik.
partograf WHO, denyut kurang dari 120 detik/menit (bradicardi) atau lebih
dari 160 detik/menit (takicardi) saat ibu sedang tidak HIS menunjukkan
gawat janin. Hasil pemeriksaan DJJ normal dan tidak terjadi kesenjangan
Manajemen aktif kala III sesuai dengan teori yaitu setelah bayi lahir
dan adanya tanda pelepasan plasenta seperti perubahan bentuk dan tinggi
uterus, tali pusat memanjang dan adanya semburan darah mendadak dan
Penulis melakukan manajemen aktif kala III yang terdiri dari langkah
memeriksa uterus untuk memastikan tidak adanya bayi kedua dan pemberian
suntik oksitosin dalam 2 menit pertama setelah bayi lahir. Menurut penelitian
perdarahan post partum, dengan cara penegangan tali pusat terkendali dan
pemberian oksitosin terbukti mengurangi terjadinya perdarahan pasca
Kala III pada Ibu A berlangsung dengan baik dan normal tanpa adanya
penyulit. Lama kala III berlangsung sekitar 10 menit. Hal ini sesuai dengan
teori tidak ada kesenjangan bahwa plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah
dua jam pertama setelah melahirkan, hal penting yang perlu diobservasi
dan perdarahan. Perdarahan dikatakan normal jika jumlahnya tidak lebih dari
batas normal, kontraksi baik, perdarahan dalam batas normal. TFU setinggi 1
jari diatas pusat setelah plasenta lahir lalu setelah 2 jam postpartum menjadi 2
jari di atas pusat.Dalam hal ini terdapat kesenjangan dalam teori bahwa tinggi
Penurunan tinggi fundus uteri yang tidak sesuai ini dapat dipengaruhi
oleh paritas karena otot-otot yang terlalu sering teregang memerlukan waktu
yang lama dalam proses involusi uterus. Lalu dapat dipengaruhi oleh berat
badan lahir bayi, menurut Blackburn & Looper (1992) dalam Myles (2009)
lama.
Bayi Ibu A masuk dalam kategori bayi baru lahir normal dikarenakan
masa kehamilan Ibu A dalam keadaan normal. Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (DEPKES RI, 2010).
Teori ini sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan bahwa bayi Ibu
A yang lahir saat usia kehamilan 39 minggu 3 hari dan berat saat lahir adalah
3400 gram.Bayi lahir pukul 01.50WITA. Pada saat bayi lahir dilakukan
penilaian selintas dan apgar score pada bayi Ibu A. Didapatkan hasil apgar
Bayi diberi injeksi vitamin Neo-K 1 mg atau 0,5 cc dan bayi di beri
orangtua bayi) untuk mencegah konjungtivitis pada bayi baru lahir sering
terjadi terutama pada bayi dengan klien yang menderita penyakit menular
Pada hari ke-8, bayi baru lahir normal sudah mampu menghasilkan vitamin K
(Winkjosastro, 2010). Hal ini sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan
yang terjadi pada bayi baru lahir telah diberikan Neo K setelah 1 jam kelahiran
bayi dengan dosis 1 mg atau 0,5 cc secara IM pada paha sebelah kiri.
Hb0 pada bayi Ibu R diberikan saat hari ke 5. Vaksin Hb0 pada
vaksin ini sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan DEPKES (2009) bahwa
normal, nadi, dan suhu normal, kontraksi uterus baik, TFU 3 jari diatas pusat
dan kandung kemih kosong.
pengeluaran loche pada Ibu R dan didapatkan hasil lochea berwarna merah.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Sulistyowati (2009) lochea rubra
berwarna merah karena mengandung darah. Ini adalah lochea pertama yang
mulai keluar segera setelah kelahiran dan terus berlanjut selama 1-3 hari
pertama post partum. Setelah persalinan, klien menyusui bayinya. ASI sudah
pusat, hasil pemeriksaan ini tidak sesuai dengan teori. TFU berada 2 jari di
bawah pusat, uterus berkontraksi dengan baik, tidak ada perdarahan abnormal
dan tidak ada bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik
pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat
memenuhi nutrisinya dengan baik, ASI klien lancar dan TFU sudah tidak
kelahiran), kunjungan II (3-7 hari setelah kelahiran), kunjungan III (8-28 hari
yaitu 6 jam setelah kelahiran, 5 hari setelah kelahiran, dan 12 hari setelah
kelahiran. Hal ini sesuai dengan teori, tidak ada kesenjangan yang terjadi.
pemantauan, keadaan umum neonatus baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh
neonatus dalam batas normal, neonatus menangis kuat, pada tali pusat
biasanya dalam dua puluh empat jam pertama berupa meconium (Varney,
2008).
pada neonatus, hasilnya keadaan umum baik, nadi, pernafasan serta suhu
tubuh neonatus dalam batas normal. Pada saat dilakukan pemeriksaan bayi
dan hasil pemeriksaan kepala pada fontanel mayor terbuka dan fontanel
minor tertutup. Hal ini sesuai dengan teori yaitu fontanel mayor terbuka
dan sutura sagital dan fontanel minor menutup pada saat lahir berbentuk
berakhirnya masa nifas pada ibu A. Ibu belum menggunakan alat kontrasepsi
jenis apapun dikarenakan masa nifas yang belum selesai. Masa nifas berakhir
kurang lebih sekita 42 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Pada saat ini
perlu dijelaskan kepada ibu bahwa kemungkinan yang akan terjadi jika ibu
tidak menggunakan alat kontrasepsi ibu bisa hamil lagi (Buku Panduan
jangka panjang adalah tingkat ekonomi, usia, paritas, pendidikan, dan faktor
yang mempunyai anak lebih dari dua tidak disarankan untuk memakai
mempunyai anak lebih dari dua untuk memakai kontrasepsi jangka panjang,
(Ramadini 2014).
LAMPIRAN
1. ANC 1
2. ANC 2
3. KN & KF 1
4. KN & KF 2
5. KN 3
6. KF 3