( SAP )
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang Posisi Meneran Pada
Ibu Hamil, ibu-ibu bisa melahirkan dengan berbagai posisi yang nyaman.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah para ibu di Desa Kembangsari diberi penyuluhan ini
diharapkan ibu-ibu dapat:
a. Mengerti dan memahami pengertian posisi meneran
b. Mengetahui manfaat posisi meneran
c. Mengetahui macam-macam posisi meneran
d. Mengethui cara meneran
e. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam posisi meneran
B. SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah ibu hamil.
C. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA PENYULUHAN
Leaflet
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
AUDIENCE
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam 5 Menit - Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri - Mendengarkan dengan
c. Apresiasi aktif
d. Menyampaikan tujuan - Mendengarkan dengan
memberikan respon
- Mendengarkan dengan
memberikan respon
2. Penyuluhan
a. Menjelaskan materi secara 1 Jam - Mendengarkan dengan
sistematis. memberikan respon.
1. Menjelaskan pengertian posisi - Memberikan
meneran pertanyaan
2. Menjelaskan manfaat posisi
meneran
3. Menjelaskan macam-macam
posisi meneran
4. Menjelaskan cara meneran
5. Menjelaskan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam posisi
meneran
b. Membuka season tanya jawab.
c. Menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Evaluasi 10 Menit - Menjawab pertanyaan
b. Memberi kesimpulan - Mendengarkan aktif
c. Mengucapkan salam - Menjawab salam
MATERI
A. PENGERTIAN
Menurut Syafrudin (2012) posisi dalam persalinan adalah posisi yang
digunakan untuk persalinan yang dapat mengurangi rasa sakit pada saat
bersalin dan dapat mempercepat proses persalinan.
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal, tanpa
disadari dan mau tidak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap
tenang dan rileks sedapata mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan
bidan adalah untuk mendukung ibu dalam pemilihan posisi apapun yang
efektif atau membahayakan bagi dirinya sedndiri atau bagi bayinya. Bila ada
anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai pendamping ibu, maka
bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang mendukung ibu tersebut.
dalam masa persalinannya. Jika ibu sudah semakin putus asa dan merasa tidak
lainnya.
Saat bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan,
atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalinan, bidan
tersebut harus melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat sayang ibu
meliputi;
1. Aman, sesuai evidence based, dan member sumbangan pada keselamatan
jiwa ibu.
2. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa
didukung dan didengarkan.
3. Menghormati praktek-praktek budaya, keyakinan agama, dan
ibu/keluarganya sebagai pengambil keputusan
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhanan sebelum memakai
teknologi canggih.
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
ibu.
5. Posisi merangkak
Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa
mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu. Posisi merangkak sangat cocok
untuk persalinan dengan rasa sakit punggung, mempermudah janin dalam
melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang. Posisi
merangkak juga dapat membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke
panggul.
D. CARA MENERAN
Beberapa cara meneran menurut berbagai sumber yang dapat dilakukan
yaitu :
1. Menurut Manuaba (2001), cara meneran yaitu :
a. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama
kontraksi.
b. Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada saat meneran.
c. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi.
d. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih
mudah untuk meneran jika ia menarik lutut kearah dada dan
menempelkan dagu ke dada.
e. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
f. Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran
bayi.
2. Menurut JNPK-KR (2007), dorongan pada fundus meningkatkan resiko
distosia bahu dan rupture uteri. Cegah setiap anggota keluarga yang
mencoba melakukan dorongan pada fundus. Untuk mengkoordinasikan
semua kekuatan menjadi optimal saat his dan mengejan dapat dilakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Parturien diminta untuk merangkul kedua pahanya, sehingga dapat
menambah pembukaan pintu bawah panggul.
b. Badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel di dada, sehingga arah
kekuatan menuju jalan lahir.
c. His dan mengejan dilakukan bersamaan sehingga kekuatannya optimal.
d. Saat mengejan ditarik sedalam mungkin dan dipertahankan denagn
demikian diafragma abdominal membantu dorongan kearah jalan lahir.
e. Bila lelah dan his masih berlangsung, nafas dapat dikeluarkan dan
selanjutnya ditarik kembali utnuk dipergunakan mengejan.
Human Labor, dkk. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta. Adipublisher.
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta. EGC.
Sarwono Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka.