id
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh:
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Pembimbing Utama
Lusi Ismayenti, ST. M.Kes.
NIP. 19720322 200812 2001 ……………………………….
Pembimbing Pendamping
Drs. Widodo Prayitno ……………………………….
Penguji Utama
Putu Suriyasa, dr, Ms, PKK, Sp.Ok.
NIP. 19481105 198111 0011 ……………………………….
Tim Skripsi
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Lusi Ismayenti, ST. M.Kes.
NIP. 19720322 200812 2001 ……………………………….
Pembimbing Pendamping
Drs. Widodo Prayitno ……………………………….
Penguji Utama
Putu Suriyasa, dr, Ms, PKK, Sp.Ok.
NIP. 19481105 198111 0011 ……………………………….
Surakarta,..............................
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut untuk diucapkan selain Puji Syukur, tiada tempat
berserah diri dan bersujud syukur selain kepada Allah SWT sebagai gambaran
rasa bahagia ketika petunjuk-Nya telah membimbing setiap langkah perjalanan.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, berbekal iman, ikhtiar, dan tawakkal
tersusunlah skripsi yang berjudul “Pengaruh Kenyamanan Lingkungan Fisik
Ruang Rawat Inap Kelas III Terhadap Kepuasan Pasien di RSUI Kustati
Surakarta”, sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Strata-1 (S1)
Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Dalam kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. dr. AA Soebijanto, MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok, Selaku Ketua Program DIV
Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Dan selaku
selaku penguji utama yang telah memberikan bimbingan dan saran demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Lusi Ismayenti, ST. M.Kes., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Bapak Drs. Widodo Prayitno, selaku dosen pembimbing II yang banyak
memberikan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Vitri Widyaningsih, dr., selaku tim skripsi yang telah memberikan
dukungan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh pasien pada ruang rawat inap kelas III di RSUI Kustati Surakarta yang
telah bersedia menjadi sampel penelitian, sehingga skripsi ini dapat selesai
pada waktunya.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Seluruh staf program DIV Kesehatan Kerja yang telah membantu selama
penulis menyusun skripsi dan selama menjadi mahasiswa D IV Kesehatan
Kerja.
8. Ayahku Ridwan Budi alm, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.
9. Ayah dan ibuku tercinta yang telah mencucurkan keringatnya untuk
mencukupi seluruh kebutuhan penulis, terimakasih atas cinta dan segalanya
yang tak mampu penulis balas dengan apapun.
10. Kakak-kakakku tersayang, mbak Qudsi dan mas Zaky dan semua keluarga
besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya, perhatiannya, motivasi,
dorongan, do’a dan segala bantuannya dalam bentuk apapun.
11. Seluruh teman-teman seperjuanganku DIV Kesehatan Kerja angkatan 2005,
terima kasih buat segalanya.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi dan juga
selama melakukan penelitian yang tidak dapat disebutkan penulis satu per
satu.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan juga tidak luput dari kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak akan merupakan masukan yang berharga bagi penulis guna
perbaikan (revisi) dan penyempurnaan di masa yang akan datang.
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latarbelakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat penelitian ...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 5
B. Kerangka Pemikiran ................................................................... 23
C. Hipotesis..................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 23
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 23
B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 23
C. Populasi dan Subyek Penelitian ................................................. 23
D. Teknik Sampling ........................................................................ 24
E. Desain Penelitian ....................................................................... 25
F. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 25
G. Definisi Operasional Variabel .................................................... 26
H. Instrumen penelitian ................................................................... 28
I. Tahap Penelitian ......................................................................... 30
J. Teknik Analisis Data. ................................................................. 30
commit to user
BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 31
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
bagi setiap orang. Tujuan akhir dari pembangunan nasional ini adalah
Indonesia untuk mencapai cita-cita luhur yaitu mewujudkan bangsa yang adil dan
menciptakan derajat kesehatan bagi masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit
merata bagi setiap kalangan tanpa melupakan fungsi sosialnya (DepKes RI, 1992).
didukung oleh peningkatan kualitas fasilitas fisik. Ruang rawat inap merupakan
salah satu wujud fasilitas fisik yang penting keberadaannya bagi pelayanan pasien
(Santosa, 2006).
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
pasien. Ruang rawat inap yang bising, suhu udara terlalu panas, pencahayaan
kurang, kebersihan dan kerapihan tidak terjaga akan meningkatkan stres pada
berhubungan dengan terciptanya suhu ruang yang kondusif bagi tubuh, sehingga
energi dari dalam tubuh tidak akan terkuras untuk beradaptasi dengan perbedaan
tubuh yang lain, seperti penyempitan pembuluh darah dan sistem jantung
aktivitasnya. Arah cahaya terhadap arah pandang mata secara langsung dengan
intensitas tinggi dapat menciptakan silau. Oleh karena itu arah cahaya beserta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
pesaingnya adalah pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan pasien
atau belum? Oleh karena itu, RSUI Kustati Surakarta dituntut untuk selalu
Kepuasan pasien adalah indikator pertama dari standar suatu rumah sakit
dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan pasien yang rendah akan
rumah sakit, sedangkan kondisi fisik ruang rawat inap juga akan berdampak
akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan
(Triatmojo, 2006).
dengan judul Pengaruh Kenyamanan Linkungan Fisik Ruang Rawat Inap Kelas III
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh kenyamanan lingkungan fisik ruang rawat inap kelas III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Teoritis :
lingkungan fisik ruang rawat inap kelas III untuk meningkatkan kepuasan
pasien.
b. Aplikatif :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kenyamanan
Menurut Sugiarto (1999), nyaman adalah rasa yang timbul jika seseorang
merasa diterima apa adanya, serta senang dengan situasi dan kondisi yang ada
fisik meliputi :
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
1). Penerangan
(Sastrowinoto, 1985).
rumah sakit intensitas pencahayaan untuk ruang pasien saat tidak tidur
sebesar 100-200 lux dengan warna cahaya sedang, sementara pada saat
tidur maksimum 50 lux dan toilet minimal 100 lux. Pencahayaan alam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
karena mata akan berusaha untuk melihat jelas dengan membuka lebar-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
cepat tercapai.
waktu siang.
penerangan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur pada ruang rawat inap
untuk orang yang sakit dianggap tidak berbeda dengan standar untuk orang
yang sehat.
2). Kebisingan.
ketulian (deafness).
dampak auditorial. Adapun dampak yang lain adalah dampak yang bersifat
state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dan
lain-lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
di perusahaan.
temperatur luar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35%
kelelahan fisik.
c. + 24 oC : Kondisi optimum.
akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 22-24
sebagian lainnya akan mengikuti hukum fisika yang relevan dengan proses
a. Hantaran (conduction)
b. Konveksi (convection)
suhu antara kulit dan udara lingkungannya serta pada banyaknya dan
c. Penguapan (evaporation)
d. Radiasi (radiation)
kan pada berbagai suhu yang berbeda di dalam kamar maka akan dapat
terjadi kelebihan panas dan panas itu akan memanasi bagian pinggiran dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
badan. Keringat akan keluar untuk mencegah naiknya suhu inti, dan rentang
atas dari zona ini merupakan nilai batas dari toleransi panas, dan diatas
batas ini suhu inti akan naik yang dapat mengakibatkan kematian pada
kekurangan panas, hilang panas yang lebih banyak daripada laju produksi
panas oleh badan. Rentang suhu ini disebut Zona Pendinginan (Cooling
Akan tetapi kalau hilang panas atau pendinginan itu terus berlanjut maka
berikut:
dan suhu yang ada di dalam maupun di luar dinding. Dinding dengan
luar ruang.
suhu dalam ruang menjadi dingin, dan sebaliknya bila suhu di luar
baik bagi radiasi, oleh karena itu agar suhu ruangan tidak terombang-
meningkat produktifitas kerja dari tenaga kerja. Selain hal tersebut hal
yang harus diperhatikan, rumah sakit adalah tempat orang sakit yang
penyakit yang lain. Dengan demikian, jika suhu dan kelembaban tidak
0,2 m/det.
dalam setiap desain atau redesain sistem ventilasi adalah adanya sirkulasi
udara yang baik, sehingga terjadi pergantian udara dalam ruangan dengan
yang bersih. Agar sirkulasi terjaga dengan baik, dapat ditempuh dengan
cukup (Wignjosoebroto,1995,hal.85).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
5). Bau-bauan
Pemakaian air conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat
peralatan mekanis yang sebagian dari getaran tersebut sampai ke tubuh dan
2. Kepuasan Pasien
Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan
harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan,
pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi
dari berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang
sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan
1. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien ketika
2. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien yaitu apa saja yang telah
sakit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
rumah sakit antara lain : ruang tunggu yang nyaman, tenang, fasilitas yang
5. Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan
minuman yang disediakan dan privasi ruang tunggu sebagai sarana bagi
6. Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus dirawat. Fasilitas ruang inap
yang dikehendakinya.
Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu
sakit. Tingkat kepuasan antar individu satu dengan individu lain berbeda. Hal
ini terjadi karena adanya pengaruh dari faktor jabatan, umur, kedudukan
kepribadian (Sugiarto,1999).
tidak hanya dipengaruhi oleh jasa yang dihasilkan oleh suatu rumah sakit
semata, tetapi juga dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh petugas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Kepuasan Pasien
Kenyamanan fisik dapat distimulus melalui 4 indera kita, yaitu secara visual,
permainan warna interior, alunan suara musik atau gemericik air, harumnya
ruang rawat inap, bersihnya bad untuk tidur pasien hingga suhu yang tidak
lingkungan yang tenang untuk pasien dan staf , persoalan privasi dalam tata
pemulihan pasien.
fisik di rumah sakit dapat berupa kebersihan ruang yang tidak terjaga, suhu
menyebabkan silau atau intensitas penerangan yang rendah. Bila hal ini
pada kualitas output kesehatan pasien. Di bawah ini beberapa contoh untuk
gangguan bisa berasal dari para pasien dalam satu ruang atau antar ruang,
suara mesin mekanis, suara peralatan, dan sistem suara pemanggil pasien.
kurang nyaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
B. Kerangka pemikiran
Kepuasan Pasien
Keterangan ;
: Diteliti
: Tidak diteliti
B. Hipotesis
Ada pengaruh kenyamanan lingkungan fisik ruang rawat inap kelas III
commit to user
terhadap kepuasan pasien di RSUI Kustati Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Cross Sectional karena variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek
Berikut ini adalah 12 ruang rawat inap kelas III yang akan menjadi
III D, An-Nisa’ III A, An-Nisa’ GYN, As-Salwa III A1, As-Salwa III A2, As-
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada di ruang
rawat inap kelas III RSUI Kustati Surakarta. Jumlah total populasi jika pasien
penuh adalah 52 pasien. Namun jumlah bad yang terisi pada saat penelitian
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
rawat inap kelas III. Dari 50 pasien terdapat 41 pasien yang sesuai subjek
D. Teknik Sampling
subjek dengan jumlah yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan ciri-ciri
atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
E. Desain Penelitian
Populasi
Purposifve
sampling
Subjek
Chi square
a. Variabel Bebas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
b. Variabel Terikat
c. Variabel Pengganggu
hasil perawatan.
hari, budaya.
ruang yang ditempati tersebut memadai dalam hal penerangan, suhu dan
Satuan : Lux
2. Suhu Udara : Kondisi udara dalam suatu ruang yang dapat mempengaruhi
Satuan : 0C
kurang konsentrasi, susah tidur dan emosi. Dalam Kepmenkes No. 1204
Satuan : dBA
b. Kepuasan Pasien
kebesihan, kerapihan dan kondisi ruang rawat inap yang ditempati untuk
Hasil Pengukuran : Puas (Jika skor diatas 10), Tidak Puas (Jika skor
dibawah 10)
H. Instrumen Penelitian
destilasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
3) Menekan kunci I/O, memastikan baterai kurang lebih sama dengan 6.4
point-point pengukuran.
kurangnya 5 meter.
8) Untuk mematikan unit, tekan tanda panah, untuk dapat melihat menu
I. Tahap Penelitian
responden pada ruang rawat inap kelas III di RSUI Kustati Surakarta.
Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik chi
square test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.0, dengan
b. Jika p value > 0,01 tetapi 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
c Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan (Hastono,
2001).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Pengukuran
diperoleh data tentang kondisi lingkungan fisik ruang rawat inap kelas III di RSUI
Kustati Surakarta. Kondisi lingkungan fisik ruang rawat inap kelas III di RSUI
a. Temperatur Udara
Tabel 1. Hasil Pengukuran Suhu Udara pada Ruang Perawatan kelas III
sesuai standar lebih banyak dari jumlah ruang dengan suhu sesuai standar.
Tabel 2. Prosentase responden yang merasakan puas dan tidak puas pada
ruang perawatan kelas III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
menyatakan puas pada ruang dengan suhu sesuai standar adalah 88,8 %.
Sedangkan prosentase responden pada ruang dengan suhu tidak sesuai standar
31
yang menyatakan puas hanya sebanyak 13,1 %.
Tabel 3. Hasil uji Statistik Chi Square Suhu Udara dengan SPSS versi 11.0:
Chi-Square Tests
b. Intensitas Kebisingan
kebisingan tidak sesuai standar sama dengan jumlah ruang dengan intensitas
Tabel 5. Prosentase responden yang merasakan puas dan tidak puas pada
ruang perawatan kelas III.
No Kategori Hasil Total Kepuasan Jumlah %
Pengukuran Jumlah Pasien Responden
Pasien
menyatakan puas pada ruang dengan intensitas kebisingan sesuai standar adalah
Tabel 6. Hasil uji Chi Square intensitas kebisingan dengan SPSS versi 11,0:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Chi-Square Tests
c. Intensitas Penerangan
penerangan tidak sesuai standar jauh lebih banyak dari jumlah ruang dengan
Tabel 8. Prosentase responden yang merasakan puas dan tidak puas pada
ruang perawatan kelas III.
No Penerangan Total Kepuasan Jumlah %
Ruang kelas III commit to user Pasien
Jumlah Pasien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Pasien
menyatakan puas pada ruang dengan intensitas penerangan sesuai standar adalah
100 %. Sedangkan prosentase responden pada ruang dengan suhu tidak sesuai
Tabel 9. Hasil uji Chi Square Intensitas Penerangan dengan SPSS versi 11.0:
Chi-Square Tests
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
BAB V
PEMBAHASAN
inap kelas III RSUI Kustati Surakarta terhadap kepuasan pasien sebagai berikut:
Berdasarkan data hasil survei dan pengukuran kondisi suhu udara pada
ruang rawat inap RSUI Kustati Surakarta, dari 12 ruang kelas III terdapat 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
ruangan yang sesuai standar dan 7 ruangan yang tidak sesuai standar. Hasil
pengukuran rata-rata pada 5 ruang rawat inap kelas III yang sesuai standar adalah
23,40C. Sedangkan hasil pengukuran rata-rata pada 7 ruang rawat inap kelas III
yang tidak sesuai standar adalah 30,80C. Suhu nikmat bagi orang Indonesia
Pada 5 ruang yang sesuai standar relatif nyaman, sehingga 88.8 % pasien
merasa nyaman dan puas. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu : sistem
ventilasi memadai, fungsi kipas angin merata. Sedangkan pada, 7 ruang yang
tidak sesuai standar relatif panas, sehingga 86,9 % pasien merasa tidak nyaman
dan tidak puas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu: sistem ventilasi kurang
memadai, fungsi kipas angin tidak merata, ruangan nampak padat. Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa masih terdapat banyak ruang dengan suhu yang tidak
Hasil uji data dengan chi square, menunjukkan 0,000 nilai tersebut sangat
demikian ada korelasi antara dua variabel dengan arah korelasi positif yaitu jika
36
suhu udara tidak nyaman maka kepuasan pasien menurun.
suhu udara pada ruang rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta,
menunjukkan hasil bahwa kenyamanan suhu udara pada ruang rawat inap
dapat bervariasi dari mengganggu sampai pada kesakitan, bergantung pada derajat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
gangguan dari pengatur suhu. Terlalu panas dapat menimbulkan perasaan capai
b. Intensitas Kebisingan
ruang rawat inap RSUI Kustati Surakarta, dari 12 ruang kelas III terdapat 6
ruangan yang sesuai standar dan 6 ruangan yang tidak sesuai standar. Hasil
pengukuran rata-rata pada 6 ruang rawat inap kelas III yang sesuai standar adalah
44 dBA. Sedangkan hasil pengukuran rata-rata pada 6 ruang rawat inap kelas III
standar kebisingan ruang rawat pada saat tidur 40 dBA, pada saat terjaga 45 dBA.
sehingga 95,5 % pasien merasa nyaman dan puas. Hal ini dikarenakan tidak
adanya sumber kebisingan yang mengganggu pada ruang tersebut. Pada, 6 ruang
yang tidak sesuai standar terdapat kebisingan yang mengganggu, sehingga 78,9 %
pasien merasa bising dan tidak puas dengan kondisi tersebut. Hal ini disebabkan
pengunjung, suara trolly, serta suara aktivitas pembangunan rumah sakit. Maka
kebisingan yang tidak sesuai standar dan mempengaruhi kepuasan pasien. Namun
Hasil uji data dengan chi square menunjukkan 0,000. Nilai tersebut sangat
demikian ada korelasi antara dua variabel dengan arah korelasi positif yaitu
kepuasan pasien.
c. Intensitas Penerangan
ruang rawat inap RSUI Kustati Surakarta, dari 12 ruang kelas III terdapat 3
ruangan yang sesuai standar dan 9 ruangan yang tidak sesuai standar. Hasil
pengukuran rata-rata pada 3 ruang rawat inap kelas III yang sesuai standar adalah
108,3 Lux. Sedangkan hasil pengukuran rata-rata pada 9 ruang rawat inap kelas
III yang tidak sesuai standar adalah 52,3 Lux. Menurut Kepmenkes No.
1204/menkes/2004 intensitas penerangan untuk ruang rawat inap pada siang hari
100-200 lux.
Pada 3 ruang yang sesuai standar relatif terang, sehingga 100% pasien
merasa nyaman dan puas. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu : lampu
Pada, 9 ruang yang tidak sesuai standar, kondisi penerangan relatif kurang terang,
Namun 72 % pasien merasa tetap nyaman dan puas. Sebab kebiasaan sehari-hari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
faktor, yaitu: lampu penerangan kurang merata, intensitas lampu tidak sesuai luas
masih terdapat banyak ruang dengan intensitas yang tidak sesuai standar dan
Hasil uji data dengan chi square menunjukkan 0,031 nilai tersebut
demikian ada korelasi antara dua variabel dengan arah korelasi positif yaitu,
rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, menunjukkan hasil bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi Lingkungan Fisik Ruang Rawat Inap kelas III RSUI Kustati
Surakarta meliputi:
1. Ada pengaruh kenyamanan suhu udara pada ruang rawat inap kelas III yang
hasil uji statistik 0,000 dan p value 0,01 dengan taraf signifikansi 1%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
2. Ada pengaruh kenyamanan intensitas kebisingan pada ruang rawat inap kelas
III yang sangat signifikan terhadap kepuasan pasien di RSUI Kustati Surakarta
dengan hasil uji statistik 0,000 dan p value 0,01 dengan taraf signifikansi
1%.
3. Ada pengaruh kenyamanan intensitas penerangan pada ruang rawat inap kelas
III yang cukup signifikan terhadap kepuasan pasien di RSUI Kustati Surakarta
dengan perolehan angka 0,031 dan p value 0,05 dengan taraf signifikansi
5%.
B. Saran
dengan luas ruangan, agar manfaat kipas angin lebih merata. Dan ruang
yang terbatas ventilasi, dipastikan Exhaus Fan dalam kondisi yang baik
2. Agar intensitas kebisingan sesuai standar perlu ada peringatan untuk para
41
pengunjung agar tetap menjaga ketenangan saat menjenguk pasien dengan
peringatan tertulis. Dan pada saat pembangunan rumah sakit perlu adanya
penerangan ruangan dan mengganti lampu yang lebih terang agar cahaya
merata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
commit to user