Anda di halaman 1dari 2

- Kalo usia muda banding usia tua gimana bedanya?

Tatalaksananya bedanya
dimana?
Tatalaksana
Tidak diperlukan pengobatan karena sering bersifat rekuren. Terutama pada pasien
yang masih muda. Bila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau tetes mata
dekongestan. Pengobatan pterigium adalah dengan sikap konservatif atau dilakukan
pembedahan bila terjadi gangguan pengelihatan akibat terjadinya astigmatisme irregular atau
pterigium yang telah menutupi media pengelihatan1.
Salah satu teknik operasi yang memiliki tingkat rekurensi rendah adalah teknik
konjungtiva-limbus autograf yang dapat dilakukan dengan jahitan atau menggunakan lem
fibrin. Teknik ini merupakan teknik yang cukup baik namun beberapa faktor dapat
mempengaruhi hasil akhir, antara lain tingkat inflamasi pterigium pra bedah yang dapat
mempengaruhi aktivitas proliferasi stroma yang berefek pada tingkat keberhasilan
penempelan graf
Penatalaksanaan untuk pterigium masih merupakan tantangan bagi dokter mata.
Terdapat beberapa prosedur operasi yang digunakan, namun tindakan operasi saja tidak dapat
mencegah terjadinya rekurensi. Pterigium rekuren merupakan pertumbuhan jaringan
fibrovaskuler melewati limbus menuju kornea setelah dilakukan operasi sebelumnya.
Terdapat berbagai teori yang dianggap menyebabkan terbentuknya pterigium rekuren adalah
inflamasi, selain sinar matahari, usia serta faktor lingkungan. Karahan dkk., (2008),
berasumsi bahwa setelah dilakukan eksisi, proliferasi fibroblastik tetap berlanjut, dan hal ini
yang berkontribusi pada rekurensi pterigium.
Sumber : Ilyas S, Tanzil M, Salamun dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, 2003:5

- Indikasi Operasi :
Oprasi merupakan terapi definitive dari pterigium beberapa indikasi dari oprasi
pterigium adalah:
1. Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus
2. Pterigium mencapai jarak lebih dari separuh antara limbus dan tepi pupil
3. Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan silau karena
astigmatismus
4. Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
Sumber : Hartono, Yudono RH, Utomo PT, Hernowo AS. Refraksi dalam: Ilmu
PenyakitMata. Suhardjo, Hartono.Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UGM,
2007;185-7

Anda mungkin juga menyukai