Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Sekretariat: Gedung Dosen Lantai 4 Ruang 4D Samping Rektorat UIN
Kampus I : JL. Sultan Alauddin No 63. Telp (0411) 864924 Fax. (0411) 864923 Makassar
Kampus II : Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Telp. (0411) 841879 Fax (0411) 8221400 Samata, Gowa
Website: KEPKFKIKUINAM.wordpress.com, email: kepk.fkik@uin-alauddin.ac.id

PROTOKOL ETIK PENELITIAN


KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALUDDIN MAKASSAR

Isilah form di bawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak atau lingkari pada
salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.

A. Judul Penelitian (p1)


Hubungan komunikas Tim Bedah Dengan Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Cheklist Di
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Dan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar .
_____________________________________________________________________________
1. Lokasi Penelitian : Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Dan Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar

_____________________________________________________________________________
2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): 15 Oktober – 15 November

____________________________________________________________________________
Ya Tidak
3. Apakah penelitian ini multi-senter

4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari


senter/institusi yang lain (lampirkan jika sudah)

B. Identifikasi (p10)

1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Nurul Annisa Saing
Institusi : UIN Alauddin Makassar
Anggota Peneliti :-
Institusi :-

2. Sponsor (p9)
Nama :-
Alamat :-
2

C. Komitmen Etik

1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi (p6)

Saya Nurul Annisa Saing menyatakan akan mematuhi semua prinsip-prinsip yang
terdapat dalam pedoman protokol penelitian.

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan
judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)

Peneliti merupakan peneliti pemula sehingga belum memiliki track record pada
penelitian sebelumnya.

3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)

Saya Nurul Annisa Saing menyatakan jika terdapat pemalsuan data dalam penelitian ini,
peneliti bersedia menerima konsekuensi dari pihak yang terlibat.

Tanda tangan Peneliti Utama


Samata, 2 November 2018

(Nurul Annisa Saing)


3

D. Ringkasan usulan penelitian (p2)


1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh “awam” bukan
dokter)
Keselamatan pasien merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di dalam negeri
maupun luar negeri. kematian akibat pembedahan menjadi salah satu masalah kesehatan
diseluruh dunia. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang lebih aman. Didalam rumah sakit terdapat tindakan
pembedahan yang bertujuan untuk menyelamatkan pasien, mencegah terjadinya komplikasi dan
kecacatan (Klase, 2016).
Komunikasi yang buruk merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan efek
samping di semua aspek pelayanan kesehatan, sehingga menimbulkan permasalahan dalam
pengidentifikasian pasien, kesalahan pengobatan dan transfusi serta alergi diabaikan, salah
prosedur operasi, salah sisi bagian yang dioperasi, semua hal tersebut berpotensi terhadap
terjadinya insiden keselamatan pasien dan dapat dicegah dengan meningkatkan komunikasi
(Ulva,2017).
Dalam suatu tindakan pembedahan yang harus diperhatikan adalah kesiapan pasien,
prosedur yang akan dilakukan dan yang terpenting adalah keselamatan pasien untuk
mengurangi terjadinya kecelakaan. Tim yang berada dikamar bedah tentu tidak bermaksud
untuk menyebabkan cedera, namun fakta menyebutkan bahwa terdapat pasien yang mengalami
Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang dapat menyebabkan
cedera atau bahkan kematian saat dilakukan tindakan pembedahan. Kesalahan yang sering
terjadi di kamar bedah yaitu salah lokasi operasi, salah pasien operasi, salah prosedur operasi
akibat dari komunikasi yang tidak efektif antar anggota tim bedah (Irmawati, 2017).

2. Justifikasi Penelitian (p3) Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya
untuk penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)
Tahun 2001 dalam laporan FDA Safety, Thomas Maria R, et al menemukan bahwa yang
menjadi penyebab terjadinya kesalahan obat adalah komunikasi (19%), pemberian label (20%),
nama pasien yang membingungkan (13%), faktor manusia (42%), dan disain kemasan (20,6%).
Adapun kesalahan yang berhubungan dengan faktor manusia antara lain berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan (12,3%), kurangnya kinerja (13,2%), kelelahan (0,3%), kesalahan
kecepatan infuse (7%), dan kesalahan dalam menyiapkan obat (7%). Sedangkan menurut
penelitian tersebut menurut jenis kesalahan yang paling banyak adalah salah obat (22%), over
dosis (17%), salah rute obat (8%), salah tekhnik (7%), dan kesalahan dalam monitoring (7%)
( Ulva,2017).
Insiden keselamatan pasien sebelum diterapkan Surgical Safety Cheklist ditemukan sejumlah
kasus seperti Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sebesar 47,6%, Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
46,2%. Menurut KKPRS propinsi DKI jakarta menempati urutan tertinggi yaitu 37,9%, Jawa
tengah 15,9%, Yogyakarta 13,8%, Jawa timur 11,7%, Aceh 10,7%, Sumatera selatan 6,9%, Jawa
barat 2,8%, Bali 1,4% .
Data awal yang diperoleh peneliti dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji pada tahun
2017 menunjukkan angka pasien operasi sebesar 1094 jiwa Dari data diatas masih ditemukan
insidensi kejadian yang tidak diharapkan setelah pengimplementasian surgical safety checlist
seperti kejadian tertinggal benda asing 2,9% pada bulan Maret tahun 2017 dan data di bulan
januari 1,29 % tidak terlaksananya pengisian format surgical safety checklist.

3. Manfaat Penelitian:
a. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi perpustakaan institusi dan merupakan masukan bagi mahasiswa yang
sedang mempelajari tentang Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan
penerapan surgical safety cheklist .
b. Bagi Praktek Keperawatan
Sumber rujukan untuk mengetahui Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan
penerapan surgical safety cheklist .
4

.
c. Bagi Masyarakat.
Untuk menambah wawasan dan bahan masukan bagi masyarakat Hubungan komunikasi
Tim bedah dengan kepatuhan penerapan surgical safety cheklist .

E. Isu Etik yang mungkin dihadapi


1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan bagaimana
cara menanganinya (p4)
Isu etik yang dapat muncul dari penelitian ini yaitu adanya risiko penggunaan waktu
responden apabila mereka terlibat dalam penelitian. Adapun cara menanganinya yaitu dengan
melakukan kontrak waktu (informed consent) terlebih dahulu kepada responden dengan
menjelaskan waktu maksimalkan yang digunakan dalam penelitian.
Isu etik berikutnya yaitu terkait kerahasiaan data-data responden. Adapun cara
menanganinya yaitu dengan menjelaskan kepada responden bahwa data-data responden akan
dijamin kerahasiaannya dan akan dipublikasikan dengan tidak mencantumkan nama pasien
(prinsip anonymity) serta data-data responden hanya diketahui oleh peneliti terkait.

F. Ringkasan Daftar Pustaka


1. Ringkasan berbagai hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang belum
dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi penelitian yang sudah
dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada binatang. Maksimum 1 hal (p5)
Penelitian yang dilakukan oleh Eva Trisna (2016) Hubungan persepsi tim bedah dengan
kepatuhan penerapan Surgical Pasient Safety pada pasien operasi bedah di rumah sakit umum daerah
Mayjend HM. RYACUDU, Sampel yang digunakan berjumlah 30 responden. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Terdapat
hubungan antara persepsi tim bedh dengan kepatuhan penerapan surgical pasient safety.

Penelitian yang dilakukan oleh Dhewa adhi pratama (2017) tentang Hubungan tingkat
pengetahuan tentang penerapan pasient safety dengan persepsi penerapan pasient safety oleh perawat
di RSUD dr. soediran mangoen soemarso wonogiri. Sampel pada penelitian ini adalah probability
sampling dengan stratified random sampling dengan sampel responder 115 orang, Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian cross
sectiona, Tidak ditemukan hubungan tingkat pengetahuan tentang penerapan patient safety dengan
persepsi penerapan patient safety oleh perawat di RSUD dr. Soediran Mangoen Soemarso Wonogiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Fadillah Ulfa (2017) Gambaran komunikasi efektif dalam
penerapan keselamatan pasien (Studi kasus rumah sakit X di kota padang) Sampel yang digunakan
yaitu 7 responden dengan subjek penelitian secara purposive sampling. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus dengan menggunakan purposive sampling, dengan
instrument wawancara. Prosedur komunikasi untuk meningkatkan komunikasi efektif di rumah sakit
X dipadang dengan menggunakan sistem SBAR namun dalam prakteknya masih terkendala dalam
lembar konfirmasi yang belum tersedia.

Penelitian yang dilakukan oleh nurisda Eva (2017) Surgical Cheklist sebagi upaya
meningkatkan Pasient Safety, Sampel yang digunakan adalah seluruh tim kesehatan yang berada
diruangan, Metode yang digunakan berupa literature review. Penggunaan Surgical safety Cheklist
dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam prosedur pembedahan sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien dikamar bedah.
5

G. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian (p8)
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di rumah sakit umum daerah haji
makassar dan rumah sakit bhyangkara makassar, berada di jalan Dg tata dan djalan andi
tonro makassar.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah sakit umum daerah haji makassar dan rumah sakit
bhyangkara Makassar dengan memberikan kuesioner dan lembar kepatuhan SSCL .
3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian

Pembangunan Rumah Sakit Haji Makassar ditetapkan di daerah bekas lokasi Rumah Sakit kusta
jongaya yang diharapkan agar pelayanan calon jamaah haji dapat berjalan dengan baik.

H. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian (p11)
a. Tujuan penelitian:
Untuk Mengetahui Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan penerapan
surgical safety cheklist .
b. Hipotesis:
Hipotesis (H0)
Tidak ada Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan penerapan surgical safety
cheklist.
Hipotesis alternatif (Ha)
Ada Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan penerapan surgical safety
cheklist
c. Pertanyaan penelitian
Adakah Hubungan komunikasi Tim bedah dengan kepatuhan penerapan surgical safety
checklist?
d. Variabel penelitian
Independen: komunikasi
Dependen: kepatuhan penerapan surgical safety checklist?
2. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12)
Metode penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan desain penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan Cross Sectional.
Penelitian Cross Sectional Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok
perlakuan ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah acak
atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Tidak Relevan

I. Sampling
1. penentuannya secara statistik (p13)
Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling
dalam bentuk Total Sampling. Jumlah populasi sebanyak 50 orang . Kriteria partisipan atau
subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3) (p12)
Kriteria Inklusif :
a. Tim bedah yang bersedia menjadi responden
b. Tim bedah yang bertugas di ruang Instalasi bedah RSUD Haji Makassar dan RS
Bhayangkara Makassar.
Kriteria Eksklusif :
a. Tim bedah yang tidak bersedia menjadi responden
b. Tim bedah yang tidak hadir (sakit/cuti) pada saat dilakukan penelitian.
6

J. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon teraputik
(deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila
mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima
treatmen (lihat lampiran) (p17)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan

K. Penghentian Penelitian dan Alasannya


1. Uji Klinis, Atau, Dalam Hal Studi Multi Senter, Kapan Sebuah Pusat/Lembaga Di Non Aktipkan,
Dan Kapan Penelitian Bisa Dihentikan (Tidak Lagi Dilanjutkan) (P22)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Kriteria subjek penelitian diberhetikan dari penelitian apabila subjek tidak ingin terlibat
dalam penelitian dan apabila subjek merasa tidak nyaman selama pemberian intervensi.

L. Adverse Event dan Komplikasi


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan syarat penanganan
komplikasi (Guideline 4 dan 23)(p23)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan,
2. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan setiap
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang akan diuji
cobakan (Guideline 4) (p24)
M. Penanganan Komplikasi (p27)
2. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
3. Adanya asuransi,
4. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
5. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (Guideline 14)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan

N. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4) (p25)
a. Bagi institusi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan praktek
keselamatan pasien bedah dengan surgical safety checklist. Diharapka bagi para
mahasiswa yang sudah dan yang akan melaksanakan praktik dapat
mengimplementasikan keselamatan pasien (pasient safety).
b. Bagi Pelayanan
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan informasi tentang
hubungan praktek keselamatan pasien bedah dengan surgical safety checklist, sehingga
penelitian ini dapat memperkuat dalam memberikan evaluasi dan mampu
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mencegah atau mengurangi insiden
keselamatan pasien.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, informasi baru dan dapat menjadi
bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan terkait dengan
keselamatan pasien bedah dengan menerapkan surgical safety checklist.
O. Jaminan Keberlanjutan Manfaat (p28)
1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
signifikan,
2. modalitas yang tersedia,
3. pihak pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan, organisasi yang
akan membayar,
1. berapa lama (Guideline 6)
7

(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)


Tidak Relevan

P. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang direncanakan
untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek, termasuk nama dan
posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)(p30)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Pada penelitian ini peneliti telah menyiapkan lembar informed consent yang akan
diberikan kepada responden. Namun sebelum peneliti memberikan halaman informed
consent peneliti akan kontrak waktu dengan calon responden serta menjelaskan lebih
dahulu terkait tujuan dan manfaat dari penelitian dan peneliti akan memberikan kebebasan
kepada calon responden untuk dapat terlibat dalam penelitian atau tidak tanpa
memaksakan kehendak. Apabila responden setuju untuk ikut terlibat maka peneliti dan
responden akan menyetujui halaman informed consent yang telah disediakan.
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan
anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
Tidak Relevan

Q. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi
belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Tidak Relevan

R. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
(Pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Pada penelitian ini peneliti tidak akan memberikan bujukan berupa barang, uang
ataupun hadiah karena peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk dapat
terlibat ataupun tidak dalam penelitian, peneliti tidak akan memaksakan kehendak untuk
menghargai hak dari responden.
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya
atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline 9) (p33)
Pada penelitian ini peneliti akan bertanggung jawab terhadap responden terkait
keikutsertaan mereka dalam penelitian ini. Pada saat informed consent peneliti akan
menjelaskan kemungkinan risiko yang didapatkan responden seperti penggunaan waktu
mereka apabila ikut terlibat, sehingga peneliti akan melakukan kontak waktu yang sesuai
dengan responden untuk menghargai waktu yang mereka luangkan saat terlibat penelitian.
Selain itu, peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan kepada responden tentang prinsip
kerahasiaan data responden dengan tidak mencantumkan nama responden (anonymity).
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
Hasil dari penelitian ini, peneliti akan mempublikasikan dalam bentuk jurnal penelitian
kesehatan dan untuk menjaga dan menjamin hak kerahasian data responden saat
mempublikasikan hasil penelitian, peneliti hanya akan memaparkan akumulasi data
responden dan tidak secara spesifik.
8

S. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi dan
kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
Proses rekruitmen sampel dalam penelitian menggunakan sistem purposive sampling
berdasarkan kriteria inklusi dalam penelitian.
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas izin
dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Dalam penelitian ini, peneliti menerapan prinsip anonimity untuk menghargai hak
privasi responden dengan cara peneliti tidak akan menuliskan nama responden dan hanya
menggunakan inisial responden. Data yang berasal dari responden hanya dapat diakses oleh
peneliti
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi kedaruratan
(Guidelines 11 and 12) (p36)
Data yang didapatkan dari responden akan disimpan sendiri oleh peneliti dan hanya
bisa diakses oleh peneliti sediri dan apabila terjadi hal kedaruratan maka dapat dibuka oleh
peneliti atas izin dari responden atau sesuai dengan protokol hukum yang berlaku.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Penggunaan data yang didapat dari peneliti hanya akan digunakan oleh peneliti sesuai
dengan tujuan dari penelitian yang telah ada.

T. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
Pada penelitian ini,menggunakan kuesioner komunikasi dan lembar observasi
kepatuhan yang dilakukan selama 2 minggu .

U. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite independen
untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Pada penelitian ini,menggunakan kuesioner komunikasi dan lembar observasi
kepatuhan yang dilakukan selama 2 minggu .

V. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga tentang
adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian
mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25) (p42)
Penelitian yang dilakukan oleh penelitian merupakan penelitian yang bersifat
perseorangan dan tidak melibatkan sponsor atau pihak yang memberikan sumbangsi dalam
penelitian ini. Peneliti melakukan penelitian berdasarkan kemauan dan rencana penelitian yang
orisinil dari peneliti sendiri.
W. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang dilakukan sponsor
untuk capacity building untuk telaah ilmiah dan etika dan untuk riset riset kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar sesuai nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline 8) (p43)
Manfaat sosial dari penelitian ini dapat menjadi kerangka konsep acuan pada penelitian
selanjutnya dalam pengembangan kepatuahan penerapan SSCL.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan
9

dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai
kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)

X. Hak atas Data


1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publiksi
hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para PI draft laporan
hasil riset (Guideline 24) (B dan H, S1,S7);
Peneliti memiliki hak penuh atas data yang yang dapatkan selama penelitan dan
bertanggung jawab penuh atas apa yang didapatkan selama penelitian.
Y. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, genetik, sosiologi)
yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan
kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian
rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Guideline 4) (p47)

Hasil dari penelitian akan peneliti publikasikan dalam bentuk jurnal penelitian
kesehatan dengan tetap memperhatikan data yang akan dipublikasikan oleh karena itu peneliti
hanya akan mempublikasikan rangkuman data dari responden dan tidak secara spesifik.
Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)
Tidak relevan

Z. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline
25) (B, S2); (p41)
Tidak Ada, Tidak Relevan.
10

AA. Daftar Pustaka


Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40).
Alfiah, Nurhidayah. 2016. Gambaran Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Perawat
Pelaksanan Di Unit Rawat Inap RSUD Haji PadjongaDaeng Ngalle Kabupaten Takalar.
Amira. 2013. Hubungan Komunikasi (Mendengarkan, Menjelaskan dan Kompetensi) Dengan
Kepercayaan, Kepuasan, dan Loyalitas Pasien Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Di Makassar.
FKM: Unhas Makassar
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Azwar. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Budi,Ilham Setyo. 2016. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 1 No. 5:
Syikes Cendekia Utama Kudus
Dinkes Provinsi Jaten. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Jaten
Fabre, J. 2010. Pengembangan Dan Peningkatan Kinerja Keperawatan:Yogyakarta. Pall Mall
Hidayat, Alimul aziz. 2008. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
Invancevich, Jon,M,dkk. 2008.Perilaku Dan Manajemen Organisasi Jilid 1 Dan 2. Jakarta: Erlangga
11

BB. Lampiran

1. CV Peneliti Utama
CURRICULUM VITAE

1. Identitas
a. Nama Lengkap : Nurul Annisa Saing
b. Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 26 Mei 196
c. Alamat Lengkap : Jl. Basoi dg Bunga Sungguminasa
d. Nomor Handphone : 082348787455
e. Alamat Email : nurulannisasaing@gmail.com
f. Universitas/Sekolah Tinggi : UIN Alauddin Makassar
g. IPK Terakhir : 3.54
h. Motto Hidup : Hidup Hanya Sekali Maka Berusahalah untuk Menjadi
Baik
2. Riwayat Pendidikan
a. SDI No.40 Tombolo : Lulus Tahun 2009
b. SMPN 2 Kelara : Lulus Tahun 2011
c. SMAN 1 Kelara : Lulus Tahun 2014
3. Pengalaman Organisasi
a. HMJ Keperawatan UIN Alauddin Makassar tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai