Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN PERSEPSI DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA

KESEHATAN DAN NON KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PURWOKERTO

Rodiyah Kurnia Wijayanti, Githa Fungie Galiastiani


Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

(Jl. Raya Dukuhwaluh PO. BOX 202 Purwokerto 53182 Telp. (0281) 636751, 630463, Fax.
(0281) 637239)

Berdasarkan data World Health Organization menyatakan bahwa 80%


masyarakat di dunia melakukan swamedikasi, dimana sebagian besar dilakukan
oleh mahasiswa. Perkembangan tekhnologi informasi dapat meningkatkan kinerja
dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat. Yang menjadikan adanya ketergantungan masyarakat terhadap informasi.
Perkembangan tekhnologi informasi juga berdampak pada dunia kesehatan seperti
di dunia Farmasi, yaitu dengan kemunculan apotek online. Namun, apotek online
juga bisa berdampak terhadap penyalahgunaan obat-obatan dan pembelian
narkotika yang semakin mudah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisis perbedaan persepsi dan tingkat pengetahuan antara mahasiswa
kesehatan dan non kesehatan terhadap apotek online. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden 186 dipilih
secara accidental sampling, dimana responden dibagi kedalam dua kelompok
yaitu 83 mahasiswa kesehatan dan 83 mahasiswa non kesehatan. Penelitian ini
menggunakan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahuai kenormalan suatu
data. Pada variabel persepi data terdistribusi normal maka dilakukan uji T-test
Independet sample yang hasil nilai p-value=0,594. Dan pada variabel tingkat
pengetahuan data tidak terdistribusi dengan normal maka ujinya yaitu uji Mann
Whitney, hasilnya yaitu 0,240. Maka dapat disimpulkan bahwa anatar kedua
variabel pada kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Kata kunci : Persepsi, pengetahuan, apotek online


ABSTRACT

COMPARISON OF PERCEPTION AND LEVEL KNOWLEDGE OF HEALTH


STUDENTS AND NON HELATH UNIVERSITY MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO ON ONLINE PHARMACIES

Rodiyah Kurnia Wijayanti, Githa Fungie Galiastiani

Based on World Health Organization data states that 80% of people in the
world do swamedikasi, which mostly done by students. The development of
information technology can improve performance and enable various activities
can be implemented quickly, precisely and accurately. That makes people
dependent on information. The development of information technology also
affects the world of health as in the world of Pharmacy, that is with the emergence
of online pharmacies. However, online pharmacies can also have an impact on
drug abuse and narcotics purchases getting easier. The purpose of this study is to
know and analyze differences in perception and level of knowledge between
health and non health students towards online pharmacies. The type of this
research is descriptive with cross sectional approach. The number of respondents
186 was chosen by accidental sampling, where the respondents were divided into
two groups: 83 health students and 83 non health students. This study uses the
normality test first to know the normality of a data. In variable perception
normally distributed data then tested T-test Independent sample which result p-
value = 0,594. And on the variable level of knowledge data is not normally
distributed then the test is Mann Whitney test, the result is 0,240. So it can be
concluded that between the two variables in both groups there is no significant
difference.
Keywords: Perception, knowledge, online pharmacy
PENDAHULUAN

Dari data World Health Organization (WHO), 80% masyarakat di


beberapa Negara melakukan swamedikasi. Berdasarkan hasil survei kesehatan
nasional tahun 2009, Badan pusat statistik mencatat bahwa terdapat 66% orang
sakit di Indonesia melakukan swamedikasi. Pengobatan sendiri umumnya
dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa merupakan kalangan pelajar yang
berpendidikan tinggi dan mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih luas jika
dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Dengan semakin tingginya
tingkat pengetahuan dapat menimbulkan kecenderungan untuk melakukan
swamedikasi terhadap penyakit atau keluhan yang ringan. (Rohmawati, 2016).

Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan


memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Salah satu dampak
kemajuan teknologi informasi adalah ketergantungan masyarakat terhadap
informasi. Begitu juga dengan dunia kesehatan, masyarakat di dunia maju telah
menjadikan salah satu kegunaan teknologi. (Supono, 2006). Salah satunya yaitu
apotek online, hal ini tentunya menjadi sesuatu yang baru di dunia farmasi dan di
kalangan masyarakat. Adanya apotek online ini bagi sebagian orang sangat
memudahkan dalam mendapatkan obat. Namun kehadiran apotek online ternyata
juga memberi dampak negatif, yaitu adanya pembelian obat tanpa resep dan hal
ini menimbulkan pembelian narkotika semakin mudah. Apotek online juga
berdampak pada penjualan obat-obatan yang terlarang dan bisa terjadi secara
illegal. (Chaturvedi, 2011). Berdasarkan data pada APJII bulan Oktober (2016),
sebanyak 132,7 juta penduduk Indonesia menggunakan internet. Dimana 89%
penggunanya adalah mahasiswa, dengan 82,2% konten komersial yang digunakan
adalah online shop. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui dan
menganalisis perbedaan persepsi dan tingkat pengetahuan antara mahasiswa
kesehatan dan non kesehatan terhadap apotek online.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan


cross sectional. Rancangan penelitian cros sectional adalah penelitian yang
dilakukan secara bersamaan dan hanya diteliti pada saat itu tanpa melakukan
tindak lanjut (Riyanto, 2011). Dimana instrumen yang digunakan adalah
kuesioner yang dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Jumlah
mahasiswa aktif adalah 8.943 yang terdiri dari 1.614 mahasiswa kesehatan dan
7.329 mahasiswa non kesehatan. Dengan metode pengambilan sampel secara
accidental sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel berdasarkan faktor
spontanitas. Dan sampel di bagi ke dalam dua kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 93 responden. Sampel pada penelitian ditetapkan dengan
kriteria inklusi dan ekslusi.
Pada penelitian ini proses penelitian di lakukan melalui tiga tahapan yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Dimana dalam proses
penelitian telah ditetapkan sesuai etika penelitian. Dimana responden dimintai
persetujuan terlebih dahulu sebelum dijadikan responden, dan data responden
tidak dipublikasikan karena data responden bersifat pribadi. Dalam penelitian ini
digunakan dua analisis yaitu analisis univariat untuk menentukkan karakteristik
setiap responden dan analisis bivariat untuk membandingkan antara kedua
kelompok. Dimana pada analisis ini digunakan uji normalitas yang jika datanya
normal (p>0,05) dilakukan uji T-test independent sample dan jika data tidak
normal (p>0,05) maka dilakukan uji Mann-Whitney.

HASIL

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


Merupakan mahasiswa aktif reguler semester 2 Merupakan mahasiswa aktif D3, Profesi Apoteker,
sampai semester 8 jurusan kesehatan dan non Profesi Ners, dan PASCA PBSI
kesehatan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mahasiswa aktif S1 transfer dan alih jenjang
Mampu menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Merupakan mahasiswa S1 cuti, drop out, skors
Mahasiswa pengguna internet/layanan online
Bersedia menjadi responden
Hasil Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu koefisien validitas dianggap
memuaskan atau tidak, penilainnya kembali kepada pemakai tes atau kepada
mereka yang berkepentingan dalam penggunaan hasil tes tersebut. Uji validitas
dilakukan terhadap 28 pertanyaan yang terdiri dari 14 pertanyaan untuk tingkat
pengetahuan dan 13 pertanyaan untuk persepsi terhadap apotek online. Masing-
masing pernyataan tentang kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung > r
tabel (Riyanto, 2011). Koefisien validitas bergerak dari 0,401-0,848 dengan r
tabel sebesar 0,361. Pada variabel persepsi validitas bergerak dari 0,548-0,848,
sedangkan pada variabel tingkat pengetahuan validitas bergerak dari 0,401-0,779
Sependapat hal tersebut, menurut dahlan (2011) bahwa hasil uji validitas yang
memiliki nilai r tabel lebih atau sama dengan 0,361 artinya pertanyaan yang di uji
berintrepetasi valid. Berdasarkan hasil uji validasi maka terdapat 5 pertanyaan
yang tidak valid dari seluruh item pertanyaan karena hasilnya kurang dari 0,361.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai croanbachs alpha untuk
pernyataan tingkat pengetahuan pada uji kuisioner sebesar 0,745 sedangkan untuk
persepsi pada uji kuisioner yaitu sebesar 0,760. Berdasarkan hasil ini maka untuk
semua aspek pertanyaan tersebut dikatakan reliabel karena nilai croanchbachs
alpha lebih dari konstan 0,6

Karakteristik responden

Frekuensi
Karakteristik Jumlah
responden Mahasiswa non total
Mahasiswa kesehatan
kesehatan
Jensi kelamin
14
Laki-laki 24 (orang) 25.80% 15,05% 38
(orang)
79
Perempuan 69 (orang) 74,19% 84,94% 148
(orang)
93 186
Total 93 (orang) 100% 100%
(orang) (orang)
Umur (tahun)
17 3 3,20% 0 0% 3
18 21 22,58% 5 5,37% 26
19 23 24,73% 19 20,43% 42
20 24 25,80% 35 37,63% 59
21 13 13,97% 26 27,95% 39
22 9 9,67% 4 4,30% 13
23 0 0% 3 3,22% 3
93
Total (93 orang) 100% 100% 186 0rang
(orang)

Hasil uji analisis

Hasil uji normalitas menyatakan bahwa data tidak terdistribusi secara


normal, maka dilakukan alternatif uji kruskal wallis. Pada hail uji kruskal
menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa kesehatan dengan
kelompok mahasiswa non kesehatan.

PEMBAHASAN
Karakteristik responden

Responden terbanyak yang didapatkan adalah responden dengan jenis


kelamin perempuan. Karena peminat mahasiswa di bidang kesehatan seperti di
program pendidikan Keperawatan didominasi oleh mahasiswa perempuan di
bandingkan laki-laki. Serta di dukung dengan proses pengambilan data yang
dilakukan secara accidental sampling. Sedangkan pada karakteristik umur, umur
20 tahun lebih mendominasi dibandingkan dengan yang lainnya sejumlah 59
orang, diikuti oleh umur 19 tahun sebanyak 42 orang. Hal ini di karenakan
responden berasal dari mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Purwoketo
dari semester dua dan empat.

Penggunaan Internet dan Penerimaan Obat-Obatan


Tabel 4.2 Distribusi jawaban pertanyaan penggunaan internet dan penerimaan obat-
obatan
Responden
No Pertanyaan Mahasiswa Mahasiswa non
Kesehatan kesehatan
Apakah Anda pernah mendengar apotek
online?
42 31
1. a. Ya
45,16% 33,33%
51 62
b. Tidak
54,83% 66,66%
Apakah Anda sering menggunakan
internet?
2. 91 90
a. Ya
97,84 96,77%
b. Tidak 2 3
2,15% 3,22%
Apakah Anda berbelanja secara online?
56 38
a. Ya
3. 60,21% 40,86%
37 55
b. Tidak
39,78% 59,13%
Apakah Anda mengulangi penggunaan
obat untuk penyakit kronis Anda?
4. 15 22
a. Ya
16,12% 23,65%
78 70
b. Tidak
83,87% 75,26%
Apakah Anda mengalami permasalahan
dalam menerima obat?
5. 4 10
a. Ya
4,30% 10,75%
89 83
b. Tidak
95,69% 89,24%
Apakah Anda sudah puas dengan
pelayanan apotek online saat ini ?
0 0
a. Sangat puas
0% 0%
4 1
b. Puas
4,30% 1,07%
6.
76 79
c. Netral
91,72% 89,94%
4 4
d. Kurang puas
4,30% 4,30%
9 9
e. Tidak puas
2,36% 2,36%

Hasilnya adalah sebanyak 54,83% responden mahasiswa kesehatan belum pernah


mendengar apotek online, begitupun dengan 66,66% mahasiswa non kesehatan
juga relatif belum mendengar apotek online. Sedangkan untuk intensitas
penggunaan internet sebanyak 97,84% mahasiswa kesehatan dan sebanyak
96,77% mahasiswa non kesehatan adalah pengguna internet, sesuai dengan data
APJII tahun 2016 bahwa sebesar 89% pengguna internet adalah mahasiswa..
Sehingga menjadi hal yang wajar jika prosentasi penggunana internet pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto sangat tinggi. Dari
penggunaan tersebut mayoritas responden enyatakn pernah berbelanja secara
online. Dan responden mereka tidak mengalami permasalahan dalam menerima
obat dan juga tidak mengulangi penggunaan obat untuk penyakit kronis mereka.
Serta, responden menyatakan sikapnya netral terhadap keppuasan terhadap apotek
online.
Hasil Uji Analisis

Pada variabel persepsi dikarenakan uji normalitas tidak terdistribusi secara


normal (nilai p-value>0,05) maka dilakukan uji T-test independent sample. Hasil
uji yang didapat adalah nilai p-value=0,594 yang berarti bahwa pada variabel
persepsi anatara dua kelompok mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non
kesehatan tidak ada perbedaan yang signifikan. Kemudian untuk variabel tingkat
pengetahuan dengan prosedur yang sama yaitu dilakukannya uji normalitas
terlebih dahulu menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi dengan normal (p-
value=0,00). Maka dilakukan uji Mann-Whitney, dimana hasilnya adalah nilai p-
value=0,240. Artinya data yang didapat lebih dari 0,05 yang berarti bahwa pada
variabel tingkat pengetahuan antara kedua kelompok mahasiswa kesehatan dan
non kesehatan tidak ada perbedan yang signifikan.
Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini ada beberapa keterbatasan penelitian yaitu bahwa
peneliti hanya membagikan kuisioner tanpa mewancarainya, peneliti tidak
memprioritaskan pengguna internet yang dengan intensitas yang sering. Peneliti
tidak mempertimbangkan responden yang mereka setidaknya pernah membeli
obat secara online baik itu di apotek online yang resmi ataupun di toko obat
online.
Kesimpulan

Responden antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan Universitas


Muhammadiyah Purwokerto tentang persepsi dan tingkat pengetahuannya terhadap
apotek online tidak ada perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai nilai p-value
masing-masing uji analisis, yang hasilnya adalah untuk variabel persepsi sebesar 0,594
sedangkan pada variabel tingkat pengetahuan sebesar 0,240.
Ucapan terima kasih

Disampaikan kepada pembimbing penelitian ibu Githa Fungie Galiastiani. M.Sc.,Apt dan
kapad seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

Pendanaan

Penelitian ini tidak didanai oleh sumber hibah manapun


Konflik kepentingan
Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat potensi konflik kepentingan dengan penelitian,
kepenulisan (authorship), dan atau publikasi artikel ini.
Daftar pustaka

Rohmawati,Anis.2016.Swamedikasi di kalangan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan di


Universitas Jember.Universitas Jember:Fakultas Farmasi, Bagian Farmasi Klinik
dan Komunitas
Supono, Riza Andrianti.2006. Penerapan tekhnologi informasi pada dunia Kedokteran dan
hambatan penerapan pengobatan jarak jauh berbasis internet di negara
berkembang. Universitas Gunadarman: Fakultas Ilmu Komputer
Chaturvedi, Ashwin K, Umesh K.S, Amrish K. (2011). Online pharmacy: an E-strategy for
medication. International Journal of Pharmaceutical Frontier Research: Kharvel
Subharti College of Pharmacy, Meerut
Anonim.2016.Statistik pengguna dan perilaku pengguna internet Indonesia. APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
Riyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Wardiana,Wawan.2002.Perkembangan Tekhnologi Informasi di Indonesia.Universitas
Komputer Indonesia: Fakultas Tekhnik, Jurusan Tekhnik Informatika
Dahlan, Sopiyudin.2010. Besar sampel dan cara pengambilan sampel :Jakarta: Salemba
Medika
Naser F; Alfalad.2015. Perception and knowledge to online pharmacy services among
consumers in Riyadh, Saudi Arabia. King Saud University: Department of Clinical
Pharmacy,
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA
Putra, I Putu Suardita.2010.Kontroversi Peresepan dan Dispensing Obat melalui
Internet.Universitas Udayana: Fakultas MIPA
Riduwan, 2011, Belajar Mudah penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Jakarta: Alfa beta

Anda mungkin juga menyukai