Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia

Volume 1, Nomor 1, Tahun 2014, Hal. 107-114

Original Article

Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan


terhadap Peningkatan Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
Analysis of The Use of The Internet as A Means of Health Information to Increasing
Knowledge to Examinate Your Own Breast on WUS

Hana Dhini Julia Pohan1*, Sri Agustina Meliala2, Aida Sulisna3


1,2,3
S1 Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia

Informasi Artikel ABSTRACT


Submit: 10 – 1 – 2024 Breast cancer can be detected early by self-examining the breasts to
Diterima: 23 – 1 – 2024 determine the early stages, so that early treatment will prolong the life
Dipublikasikan: 28 – 1 – 2024 expectancy of breast cancer sufferers. Current advances in technology
which can be felt and utilized by all levels of society, mean that almost
every day people need the internet as a source of information. Health
information can have an influence and influence individuals, groups or
communities to be able to implement healthy living behavior. The aim of
this research is to analyze the use of the internet as a means of health
information to increase awareness of WUS at the Pratama Kelambir
Clinic. This research method is quantitative with a one group
experimental research design with a One Group Pre-Post Test design
with a total sample of 30 WUS patient respondents using random
sampling techniques. The results of the research show that attitude and
BSE knowledge in WUS show that of the 30 respondents in the attitude
variable there is a significant difference in the mean Pre-Attitude value
of 11.33 and Post-Attitude of 15.40. The Sig (p-value) result was obtained
with a value of 0.000, which means it is smaller than 0.05. Information
with BSE knowledge on WUS, it is known that of the 30 respondents in
the information variable there is a significant difference in the mean
value of Pre-Information of 10.40 and Post-Information of 15.47. The Sig
(p-value) result was obtained with a value of 0.000, which means it is
smaller than 0.05.

Keywords: internet utilization, health information, knowledge of breast


elf-examination
ABSTRAK
*Alamat Penulis Korespondensi: Kanker payudara dapat di deteksi lebih dini dengan cara pemeriksaan
Hana Dhini Julia Pohan1.; Institut payudara sendiri untuk mengetahui stadium awal, sehingga pengobatan
Kesehatan Helvetia, Jl. Kapten dini akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.
Sumarsono No. 107, Helvetia, Kemajuan teknologi saat ini yang sudah bisa dirasakan dan dimanfaatkan
Medan, Indonesia 20124. oleh seluruh lapisan masyarakat, menyebabkan hampir keseharian
Phone: 081269692770 masyarakat membutuhkan internet sebagai sumber informasi. Informasi
Email: kesehatan dapat memberikan pengaruh, dan mempengaruhi individu,
hanadhinijuliapohan@helvetia.ac.id kelompok, ataupun masyarakat agar bisa melakukan pelaksanaan
perilaku hidup yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pemanfaatan internet sebagai sarana informasi kesehatan

107
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

terhadap peningkatan pengetahuan sadari pada WUS di Klinik Pratama


Kelambir. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain
penelitian eksperimental satu kelompok dengan rancangan One Group
Pre-Post Test design dengan total sampel 30 responden pasien WUS
menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
sikap dengan pengetahuan SADARI pada WUS, diketahui bahwa dari 30
responden pada variabel sikap terdapat perbedaan yang signifikan pada
nilai mean Pre-Sikap sebesar 11,33 dan Post-Sikap sebesar 15,40.
Informasi dengan pengetahuan SADARI pada WUS, diketahui bahwa
dari 30 responden pada variabel informasi terdapat perbedaan yang
singnifikan pada nilai mean Pre-Informasi sebesar 10,40 dan Post-
Informasi sebesar 15,47.

Kata kunci: pemanfaatan internet, informasi kesehatan, pengetahuan


periksa payudara sendiri.

PENDAHULUAN
Teknologi informasi kesehatan dan inovasi digital untuk sistem pembelajaran kesehatan dan
perawatan nasional. Teknologi informasi kesehatan dapat mendukung pengembangan sistem kesehatan
dan perawatan pembelajaran nasional, yang dapat didefinisikan sebagai sistem kesehatan dan perawatan
yang terus menggunakan infrastruktur berbasis data untuk mendukung kebijakan dan perencanaan,
kesehatan masyarakat, dan personalisasi perawatan (1).
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta
menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun 2020, jumlah
kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di
Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Padahal
sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala pasien rutin melakukan deteksi dini dan
menghindari faktor risiko penyebab kanker (2).
Kanker payudara dapat di deteksi lebih dini dengan cara pemeriksaan payudara sendiri untuk
mengetahui stadium awal, sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup penderita
kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) bisa diterapkan pada remaja putri yang
mengalami perubahan fisik dan perkembangan seks sekunder yaitu masa pubertas mengalami
pembesaran payudara terjadi antara usia 12-13 tahun. Manfaat pemeriksaan payudara sendiri pada
remaja putri untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara (3).
Di era maraknya teknologi internet seperti saat ini, dimana semua sudah serba digital dan online
maka sangat mungkin melakukan pemasaran sosial melalui medium digital, media sosial. Apalagi jika
melihat penetrasi internet di Indonesia saat ini, lebih dari 170 juta jiwa atau sekitar 64,8%dari jumlah
total penduduk Indonesia kini telah terhubung dengan internet (4). Data We Are Social (2019)
melaporkan bahwa 92% pengguna internet di Indonesia berpartisipasi aktif dalam penggunaan media
sosial(5). Bahkan jumlah waktu yang dialokasikan untuk mengakses media sosial juga mencapai 3 jam
26 menit per hari. Fenomena ini menunjukkan bahwamasyarakat Indonesia sangat menggemari media
social (6).
Media serta teknologi, dan perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini menyebabkan
ketergantungan masyarakat terhadap informasi semakin tinggi. Dengan kemajuan teknologi saat ini
yang sudah bisa dirasakan dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, menyebabkan hampir
keseharian masyarakat membutuhkan internet sebagai sumber informasi (7). Media merupakan alat
saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara
harafia berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a sourceI) dengan penerima pesan (a receiver).
Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan cetak (printed materials),
komputer, dan instuktur. Contoh media tersebut bisa diperimbangkan sebagai media pembelajaran jika
membawa pesan-pesan (message) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga
mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods) (8).

108 Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

Berdasarkan hasil penelitian Prasanti dengan judul potret media informasi kesehatan bagi
masyarakat urban di era digital tahun 2018, membuktikan bahwa pada era modern ini, setiap individu
dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan
secara online. Hal ini terjadi berkat kecanggihan teknologi yang melahirkan adanya media digital.
Informasi kesehatan selalu dibutuhkan karena menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal ini tentu
tidak terlepas dari beragamnya media informasi kesehatan yang digunakan oleh setiap kalangan
masyarakat. Apalagi di era modern ini, ada beragam kemudahan akses informasi yang bisa diperoleh
oleh masyarakat urban (9).
Berdasarkan hasil penelitian Sari, dkk dengan judul pemanfaatan media sosial dalam sosialisasi
pendidikan kesehatan reproduksi remaja (PKRR) di era pandemik covid-19 tahun 2020, membuktikan
bahwa perkembangan sarana teknologi informasi dari waktu ke waktu membuat seseorang menjadi lebih
aktif dalam menggunakan media sosial. Hal tersebut menjadi peluang terkait sarana sosialisasi kesehatan
khususnya di Indonesia. Sebagai sarana media komunikasi yang interaktif, Instagram digunakan untuk
memberikan pengetahuan melalui materi di halaman depan Instagram, Instagram story, dan fungsi
polling yang ada didalamnya melalui akun Bicarasehat.id sebagai platform penyebaran informasi
kesehatan reproduksi remaja di Era Pandemik Covid-19 (10).
Berdasarkan penelitian Haryathi, dkk dengan judul penggunaan jejaring sosial whatsapp sebagai
media promosi terhadap pengetahuan dan perilaku sadari pada remaja putri di stikes bina usada bali
tahun 2019, membuktikan bahwa peningkatan pengetahuan dan perilaku pada kelompok perlakuan
sebesar p = 0,0001 yang menyatakan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan melalui whatsapp
terhadap pengetahuan dan perilaku sadari pada remaja putri (11). Pada penelitian ini dilakukan di Klinik
Pratama Kelambir yang berada di kawasan Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota
Medan.

METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian
eksperimental satu kelompok dengan rancangan One Group Pre-Post Test design (12). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada WUS Di Klinik Pratama Kelambir.

Pengukuran (O1) ➔ Manipulasi (X) ➔ Pengukuran (O2)

Keterangan:
O1 : Pre-test Experiment
X : Intervensi/Perlakuan
O2 : Post-test Experiment

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Klinik Pratama Kelambir yang beralamat di Jl. Kelambir V, Kelurahan
Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan Sumatera Utara. Waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan penelitian ini yaitu periode Januari - Februari 2024.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien WUS di Klinik Pratama Kelambir dari bulan September
sebanyak 6 pasien WUS, Oktober sebanyak 9, November sebanyak 8 pasien WUS, Desember sebanyak
7 pasien wus tahun 2023. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling

Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan 109
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

sebanyak 30 pasien WUS. Penarikan sampel dilakukan dengan Random sampling yaitu pengambilan
responden secara acak yang ada di Klinik Pratama Kelambir. Kriteria inklusi responden yaitu, bersedia
jadi responden, pasien WUS, dan umur 15-49 tahun. Kriteria eksklusi responden sebagai berikut adalah
bukan pasien WUS.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menyebar atau membagikan kuesioner agar diisi oleh
responden (pasien WUS) selama 10 menit. Selanjutnya tim peneliti melakukan sosialisasi tentang
pemanfaatan internet sebagai sarana informasi kesehatan selama 30 menit dan demonstrasi ataupun
intervensi periksa payudara sendiri (SADARI) kepada pasien WUS selama 30 menit. Selanjutnya
peneliti kembali menyebar dan membagikan kuesioner untuk diisi responden dengan pertanyaan yang
sama sebelum intervensi, waktu yang diberikan selama 10 menit. Tujuannya untuk melihat dan
mengukur perbedaan tingkat pengetahuan responden (pasien WUS) sebelum dan sesudah diberikannya
intervensi.

Tehnik Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana penelitian
mendapatkan keterangan secara langsung dari seseorang sasaran peneliti (responden) (14). Data
sekunder diperoleh dari data pasien WUS di Klinik Pratama Kelambir Periode September – Desember
Tahun 2023.

Analisa Data
Analisa data diolah dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak paket statistik
SPSS 16. Analisis ini digunakan untuk melihat hubunga dua variable. Kedua variable tersebut
merupakan variable pokok, yaitu variable pengaruh (Bebas), dan variable terpengaruh (tidak bebas)
atau biasa di sebut Independen dan Dependent. Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan
anatara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan analisis T-Test, pada batas kemaknaan
perhitungan statistik p value (0,05) (14). Setelah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan internet
sebagai sarana informasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan sadari pada WUS di Klinik
Pratama Kelambir, hasil penelitian disajikan pada tabel berikut :

Pre-Ekperiment Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS Sebelum Diberikan
Intervensi (Pre-Ekperiment) Sikap di Klinik Pratama Kelambir
No. Pre-Experiment Sikap F %
1. Tidak 18 60,0
2. Ya 12 40,0
Jumlah 30 100

Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan SADARI Pasien WUS Sebelum Diberikan


Intervensi Pada Pre-Ekperiment Sikap dapat dilihat bahwa yang menyatakan Tidak sebanyak 18
responden (60,0%) dan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 12 responden (40,0%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS Sebelum Diberikan
Intervensi (Pre-Ekperiment) Informasi di Klinik Pratama Kelambir
No. Pre-Experiment Informasi F %
1 Tidak 25 83,3
2 Ya 5 16,7
Jumlah 67 100

110 Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan SADARI Pasien WUS Sebelum diberikan


Intervensi Pada Pre-Ekperiment Informasi dapat dilihat bahwa yang menyatakan Tidak sebanyak 25
responden (83,3%) dan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 5 responden (16,7%).

Post Ekperiment Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS Sesudah Diberikan
Intervensi (Post Ekperiment) Sikap di Klinik Pratama Kelambir
No. Post Experiment Sikap F %
1 Tidak 9 30,0
2 Ya 21 70,0
Jumlah 30 100

Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan SADARI Pasien WUS Sesudah diberikan


Intervensi Pada Post Eksperiment Sikap dapat dilihat bahwa yang menyatakan Tidak sebanyak 9
responden (30,0%) dan yang menyatakan Ya sebanyak 21 responden (70,0%).

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS Sesudah Diberikan
Intervensi (Post Ekperiment) Informasi di Klinik Pratama Kelambir
No. Post Experiment Informasi F %
1 Tidak 4 13,3
2 Ya 26 86,7
Jumlah 30 100

Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan SADARI Pasien WUS Sesudah diberikan


Intervensi Pada Post Eksperiment Sikap dapat dilihat bahwa yang menyatakan Tidak sebanyak 4
responden (13,3%) dan yang menyatakan Ya sebanyak 26 responden (86,7%).

Hubungan Sikap Sebagai Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada WUS
Tabel 5. T-Test Variabel Sikap Pada Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS di Klinik
Pratama Kelambir
T-Test
Sikap Mean N Sig.
Pre-Sikap 11,33 30 0,000 < 0,05
Post-Sikap 15,40 30

Berdasarkan Tabel di atas variabel sikap dengan pengetahuan SADARI pada WUS di Klinik
Pratama Kelambir, diketahui bahwa dari 30 responden pada variabel sikap terdapat perbedaan yang
singnifikan pada nilai mean Pre-Sikap sebesar 11,33 dan Post-Sikap sebesar 15,40, ini berarti terjadi
peningkatan pengetahuan SADARI pada pasien WUS dalam memanfaatkan internet sebagai sarana
informasi kesehatan setelah di berikan intervensi.
Dari hasil uji T-Test terhadap variabel sikap dengan pengetahuan SADARI pada WUS,
diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, dengan demikian
adanya hubungan variabel sikap dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada WUS di Klinik Pratama Kelambir.

Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan 111
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

Hubungan Informasi Sebagai Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada WUS
Tabel 6. T-Test Variabel Informasi Pada Pengetahuan SADARI Pada Pasien WUS di Klinik
Pratama Kelambir
T-Test
Informasi Mean N Sig.
Pre-Informasi 10,40 30 0,000 < 0,05
Post-Informasi 15,47 30

Berdasarkan Tabel di atas variabel informasi dengan pengetahuan SADARI pada WUS di
Klinik Pratama Kelambir, diketahui bahwa dari 30 responden pada variabel informasi terdapat
perbedaan yang singnifikan pada nilai mean Pre-Informasi sebesar 10,40 dan Post-Informasi sebesar
15,47, ini berarti terjadi peningkatan pengetahuan SADARI pada pasien WUS dalam memanfaatkan
internet sebagai sarana informasi kesehatan setelah di berikan intervensi.
Dari hasil uji T-Test terhadap variabel informasi dengan pengetahuan SADARI pada WUS,
diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, dengan demikian
adanya hubungan variabel informasi dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada WUS di Klinik Pratama Kelambir.

PEMBAHASAN
Sikap sebagai Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap
Peningkatan Pengetahuan Sadari pada WUS
Dari penelitian ini dihasilkan variabel sikap dengan pengetahuan SADARI pada WUS,
diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, dengan demikian
adanya hubungan variabel sikap dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada WUS di Klinik Pratama Kelambir.
Perlindungan kesehatan (Health Protection), perilaku dimana seseorang terlibat dengan
maksud khusus untuk mencegah penyakit, mendeteksi penyakit pada tahap awal, atau untuk
memaksimalkan kesehatan dalam batasan penyakit. Perlindungan kesehatan bertujuan untuk
mengurangi kemungkinan individu atau masyarakat dalam menghadapi bahaya lingkungan atau
berperilaku tidak aman atau tidak sehat (13).
Hal ini sejalan dengan penelitian Permatasari, dkk dengan judul peran media digital dalam
upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tahun 2023 menyatakan bahwa
Seiring berkembangnya teknologi informasi maka perkembangan media digital juga telah
menunjukkan perannya dalam upaya promosi kesehatan. Pemanfaatan berbagai media untuk
memberikan edukasi, menyampaikan informasi dan promosi kesehatan sangat membantu pelayanan
kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah menerima informasi dengan cepat dan
akurat (15).
Kanker dapat dicegah dengan deteksi dini. Perlu adanya kesadaran wanita untuk melakukan
deteksi dini secara teratur. Jika kanker ditemukan lebih dini maka angka kesembuhannya lebih
tinggi. Keberhasilan pencegahan kanker payudara perlu dukungan swasta dan masyarakat (16).
Hal ini sejalan dengan penelitian Prasanti dengan judul pemanfaatan media komunikasi dalam
penyebaran informasi kesehatan kepada masyarakat tahun 2018 menyatakan bahwa pemanfaatan
media komunikasi yang dilakukan oleh tenaga medis dan tim kader dalam penyebaran informasi
kesehatan kepada masyarakat di desa Cimanggu, Kab. Bandung Barat. Media memegang peranan
penting dalam menunjang kelancaran proses komunikasi yang dialami oleh setiap individu. Media
komunikasi pun berangsur mengikuti perkembangan teknologi yang modern (17).

112 Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

Hubungan Informasi Sebagai Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari Pada WUS
Penelitian ini dihasilkan variabel informasi dengan pengetahuan SADARI pada WUS,
diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05, dengan demikian
adanya hubungan variabel informasi dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada WUS di Klinik Pratama Kelambir.
Intervensi ditujukan untuk mencegah orang jatuh sakit atau sakit dengan membangun
mekanisme perlindungan. Perlindungan kesehatan di era kesehatan masyarakat modern berfokus
terutama pada mencegah dan mengendalikan infeksi penyakit dan melindungi dari radiasi, bahan
kimia dan bahaya lingkungan (13).
Kanker dapat dicegah dengan deteksi dini. Perlu adanya kesadaran wanita untuk melakukan
deteksi dini secara teratur. Jika kanker ditemukan lebih dini maka angka kesembuhannya lebih
tinggi. Keberhasilan pencegahan kanker payudara perlu dukungan swasta dan masyarakat (16).
Hal ini sejalan dengan penelitian Irla Yulia, Tahun 2018 menyatakan bahwa Kemajuan
teknologi yang semakin pesat dewasa ini telah menciptakan mediabaru dalam berkomunikasi.
Hadirnya teknologi internet memudahkan seseorang untuk berkomunikasi dua arah tanpa adanya
batasan ruang dan waktu. Tingginya penggunaan internet di Indonesia yang diikuti dengan tingginya
penggunaan media sosial menjadi salah satu alasan mengapa pemanfaatan media sosial harus
dilakukan secara optimal dalam bidang promosi kesehatan. Media sosial dapat dimanfaatkan
sebagai suatu sarana pemasaran sosial sehingga komunikasi kesehatan yang tercipta di saluran
tersebut pada akhirnya akan membawa perubahan perilaku pada individu atau masyarakatnya.
Pemilihan media sosial yang sesuai karakteristik khalayak sasaran sertapengelolaan media
sosial yang tepat tentunya akan berdampak baik terhadap perubahan perilaku khalayak sasaran
(18).

KESIMPULAN
Sikap dengan pengetahuan SADARI pada WUS, diketahui bahwa dari 30 responden pada
variabel sikap terdapat perbedaan yang singnifikan pada nilai mean Pre-Sikap sebesar 11,33 dan Post-
Sikap sebesar 15,40. Diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05.
Informasi dengan pengetahuan SADARI pada WUS, diketahui bahwa dari 30 responden pada variabel
informasi terdapat perbedaan yang singnifikan pada nilai mean Pre-Informasi sebesar 10,40 dan Post-
Informasi sebesar 15,47. Diperoleh hasil Sig (p-value) dengan nilai 0.000 yang berarti lebih kecil dari
0.05.

SARAN
Diharapkan kepada petugas kesehatan di Klinik Kelambir untuk memberikan sosialisasi dan
penyuluhan dalam memanfaatkan internet dan media sosial dalam mencari informasi kesehatan untuk
menambah pengetahuan khususnya dibagian kesehatan. Diharapkan bagi Institut Kesehatan Helvetia
dapat menambah referensi tentang Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sadari. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan
faktor lainnya, dan variabel yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Klinik Pratama Kelambir yang telah memberikan
ijin penelitian dan pengambilan data ini. Serta kami ucapkan terima kasih kepada responden
penelitian yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik.

Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan 113
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir
JUPKI: Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2024, Hal. 107 -114

KONFLIK KEPENTINGAN
Peneliti menyatakan bahwa data-data yang dipublikasikan pada naskah tersebut tidak ada
konflik kepentingan terhadap pihak-pihak manapun.

DAFTAR PUSTAKA
1 Aeni N, Yuhandini DS. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Dan Metode
Demonstrasi Terhadap Pengetahuan SADARI. J Care. 2018;6(2):162–74.
2 Elwani RS, Kurniawan F. Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pemasaran Sosial Bagi Remaja.
J Komun [Internet]. 2020;12(1):64–80.
3 Budiman, Arif E, Elva Ronaning Roem. Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi
PERPUSDA Kabupaten Belitung Timur. J Ranah Komun [Internet]. 2019;3(1).
4 Susilana R, Riyana C. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima; 2018.
5 Prasanti D. Potret Media Informasi Kesehatan Bagi Masyarakat Urban di Era Digital. IPTEK-
KOM [Internet]. 2018;19(2):149–62.
6 Sari AN, Samosir YA, Pramono AA. Pemanfaatan Media Sosial Dalam Sosialisasi
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) Di Era Pandemik Covid-19. Pros Forum
Ilm Tah IAKMI [Internet]. 2020;
7 Haryathi NLPY, Nyandra M, Hardy IPDK. Penggunaan Jejaring Sosial Whatsapp Sebagai
Media Promosi Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Sadari Pada Remaja Putri Di Stikes Bina
Usada Bali. Pros Semin Ilm Nas Teknol Sains, dan Sos Hum [Internet]. 2019;2.
8 Permatasari AA, Lolita DC, Chotimah CC. Peran Media Digital Dalam Upaya Promosi
Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: Tinjauan Literatur. J Zaitun Ilmu
Kesehat [Internet]. 2023;11(1):1–4.
9 Prasanti D, Fuady I. Pemanfaatan Media Komunikasi Dalam Penyebaran Informasi Kesehatan
Kepada Masyarakat. J Reformasi [Internet]. 2018;8(1):8–14.
10 Yulia I. Optimalisasi Penggunaan Media Sosial Dalam Pemasaran Sosial Dan Komunikasi
Perubahan Perilaku. Hear J Kesehat Masy [Internet]. 2018;6(2).
11 Kaluku K, Santoso R, Kusumawati D, Pertiwi Y, Wahyuningsih. Informatika Ke sehatan.
Akbar H, editor. Bandung: Media Sains Indonesia; 2023.
12 Indonesia APJI. Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Survey 2017. 2018.
13 Seniati L, Yulianto A, Setiadi BN. Psikologi Eksperimen. 3rd ed. Jakarta: Indeks; 2021.
14 Pakpahan M, Siregar D, Susilawaty A, Mustar T, Ramdany R. Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. I. Watrianthos R, editor. Yayasan Kita Menulis; 2021.
15 Sholihin M, Anggraini PG. Analisis Data Penelitian. 1st ed. Prabawati A, editor. Yogyakarta:
Andi Offset; 2020.
16 Negeriku S. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan
Pemerataan Layanan Kesehatan [Internet]. 2022.
17 Social WA. Digital 2019 Indonesia [Internet]. 2019. Available from:
https://wearesocial.com/global-digital-report-2019
18 Indonesia APJI. Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Survey 2017.
19 Sulistyowati L. Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan SADARI dan SADANIS. In Jakarta:
Kementerian KesehatanRepublik Indonesia; 2017.

114 Analisis Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Informasi Kesehatan terhadap Peningkatan
Pengetahuan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada WUS di Klinik Pratama Kelambir

Anda mungkin juga menyukai