Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Kewirausahaan


Pengertian Kewirausahaan secara harfiah, wira artinya berani, satria, patriot, teladan,
sedangkan usaha artinya upaya pengerahan tenaga dan penggunaan segala sumber daya jadi
kewirausahaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Kewirausahaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup, merupakan
disiplin ilmu tersendiri karena berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, ada objek dan
metodenya, dan kemampuan untuk menciptakan seseuatu yang baru dan berbeda.
Kreativitas → berpikir sesuatu yang baru
Inovasi → bertindak melakukan sesuatu yang baru.
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
Sedangkan tahap untuk melakukan wirausaha ada 4 tahap yaitu:
1. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap
ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri,
atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.

Mode proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut {Alma, 2007}:

- proses inovasi (prestasi, penasaran, pendidikan, pengalaman, keinginan menanggung risiko)

- proses pemicu (ketidakpuasan, PHK, keberanian menanggung risiko, komitmen tinggi


terhadap bisnis)

- proses pelaksanaan {komitmen terhadap bisnis, visi jalan ke depan)

- proses pertumbuhan (Tim kompak, strategi mantap/ struktur dan budaya organisasi yang
baik, produk unggulan )

Hakikat Kewirausahaan
1. Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijasikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
- Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha.
2. Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
- Usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan sumber-sumber
melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
3. Suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
- Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang
bermanfaat memberikan nilai lebih.

Kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang ahli, diantaranya:


1. Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan
untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan orgasisasi usaha baru {Marzuki
Usman).
2. Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor faktor produksi: SDA, tenaga
kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari
sebelumnya.
3. Pelaku Bisnis
Sri Edi Swasono (1978), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penganggung risiko
yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

4. Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan
dirinya diluar kekuasaan orang lain.
5. Pemodal
Wirausaha adalah otang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan
cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Faktor kegagalan dalam wirausaha menurut Zimmerer:


1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Gagal dalam perencanaan
3. Lokasi yang kurang memadai
4. Kurangnya pengawasan peralatan
5. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
6. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan

Nursepreneur adalah rangkaian dari kata nurse dan entrepreneur. Nurse artinya perawat,
sedangkan entrepreneur memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang
disampaikan oleh John G Burch, entrepreneur memiliki sifat:
- Berhasrat mencapai prestasi
- Seorang pekerja keras
- Ingin bekerja untuk dirinya
- Mencapai kualitas
- Berorientasi kepada reward dan kesempurnaan
- Optimis
- Berorganisasi
- Berorientasi kepada keuntungan.
Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut:
- Pengerahan diri
- Pengasuhan diri
- Orientasi pada tindakan
- Energi tingkat tinggi
- Toleransi atas ketidakmenentuan

Peluang perawat menjadi entrepreneur dibagi menjadi:


1. Trend demografi
Jumlah lansia yang semakin banyak → memerlukan perawatan dalam menjalani
hidupnya.
2. Trend sosial
Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang sehingga
membutuhkan perawatan untuk mempertahankan kesehatannya.

Unsur –Unsur Kewirausahaan


Meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan
memanfaatkan peluang.

Fungsi Wirausaha:
Memperkenalkan barang baru, melaksanakan metode produksi baru, membuka pasar baru,
membuka bahan/sumber baru, dan pelaksanaan organisasi baru.

Ciri-Ciri Kewirausahaan
Percaya diri, berorientasi pada hasil, pengambil risiko, suka tantangan, kepemimpinan,
keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.

Nilai – Nilai Kewirausahaan


Meliputi komitmen , risiko yang moderat, peluang obyektif, umpan balik optimisme, uang,
dan proaktif dalam manajemen.

Tujuan Wirausaha
1. Tidak menggantungkan nasib sebagai karyawan
2. Menciptakan suatu produk dan memasarkannya
3. Menciptakan lapangan pekerjaan
4. Menyalurkan ide
5. Memiliki keluarga baru
6. Membangun nama baik
7. Keluar dari zona nyaman
Keuntungan & Kerugian Berwirausaha
1. Keuntungan
- Otonomi, seperti bos
- Tantangan awal dan motif prestasi yang tinggi
- Bebas mengontrol finansial dan merasa kaya
2. Kerugian
- Pengorbanan personal
- Beban tanggung jawab
- Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal

1.2 Prinsip Kewirausahaan


Prinsip adalah suatu pernyataan fundarnental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir atau
bertindak.
Prinsip dalam berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal
2. Semangat
3. Kreatif dan inovatif
4. Bertindah dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko
5. Sabar, ulet, dan tekun
6. Harus optimis
7. Ambisius
8. Pantang menyerah
9. Peka terhadap pasar atau membaca peluang
10. Berbisnis dengan standar etika
11. Mandiri
12. Jujur
13. Peduli lingkungan

Prinsip prinsip yang berkaitan dengan kewirausahaan


1. Prinsip – prinsip etika bisnis
- Prinsip otonomi
- Prinsip kejujuran
- Prinsip keadilan
- Prinsip yang saling menguntungkan
- Prinsip integritas moral
2. Prinsip customer is king
- Pernbeli adalah usaha penting dalam dunia usaha
- Pembeli tidak tergantung pada kita, justru kita tergantung padanya
- Pembeli bukan pengganggu tehadap pekerjaan, tetapi sebaliknya sebagai tujuan
usaha
- Pembeli berbuat keparla kita sebagai suatu hal yang menyenangkan, janganlah
berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan
- Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan
3. Prinsip – prinsip orang sukses
- Terus bekerja sebelum orang lain berhenti
- Menempatkan sumber daya manusia sebagai nilai tertinggi
- Berpandangan luas
- Memecahkan masalah
- Dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan
- Hidup mandiri
- Berkata : apa yang aku berikan untuk mereka
- Selalu percaya diri dan tidak pernah iri pada orang lain
- Disiplin diri
- Giat berpikir
4. Prinsip – prinsip kewirausahaan dalam islam
- Untuk mencapai hasil yanq baik, maka menjadi keharusan baginya untuk
mencarinya dari sumber yang halal, tidak menahan yang bukan haknya
membelanjakan sesuai dengan proporsinya, tidak berbangga-bangga dengan
kepemilikannya, serta mengakui anugerah Allah padanya.
- Harus meyakini bahwa Allah-lah yang yang telah menganugerahkan kekuatan
ilmu dan amal, kesehatan dan fisik yang kuat kepadanya.

1.3 Jenis- Jenis Wirausaha di Bidang Kesehatan/ Keperawatan


1. Home Care
Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002)
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan.
2. Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat
ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa
adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu
waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan layanan
konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.

3. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
- Akupuntur medik
- Terapi hiperbarik
- Terapi herbal medik

4. Klinik Kesehatan Swasta


Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh
lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan  à membuka peluang usaha tersendiri bagi
perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
a.  Teknik perawatan luka.
b.  Terapi modalitas.à terapi utama dalam keperawatan jiwa untuk mengubah
perilaku maladaptif pasien .

5. Bidang Pendidikan
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah
dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan
yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
a.  Lembaga Pelatihan Baby Sister.
b.  Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.
Ataupun perawat bisa juga melakukan jenis wirausaha yang lain seperti
memproduksi/menulis buku keperawatan.

1.4 Strategi Kewirausahaan dalam Bidang Kesehatan dan Keperawatan


Karakteristik kewirausahaan adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seseorang yang
ingin atau akan menjadi wirausaha, memiliki: Inovatif, kreatif, adaptif, dinamis, mau
berintegrasi, mampu mengambil resiko atas keputusan yang dibuat, berintegritas, berdaya
juang, dan memiliki kode etik. (David dalam modul Ditjen dikti , 2013 )
Manajemen dan Strategi Kewirausahaan

Secara umum strategi dianggap sebagai suatu rumusan cara untuk mencapai sebuah tujuan.
Strategi melibatkan aktivitas penting yang dapat menghantarkan kepada tujuan yang
dimaksud. Strategi menjadi topic utama yang wajib di diskusikan untuk kepentingan
perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Hal yang paling penting adalah
membedakan antara perencanaan strategi dengan manajemen strategi.

Manajemen strategi merupakan tindakan berulang yang ditujukan untuk setiap elemen
perusahaan agar bisa beradaptasi dengan system di perusahaan. Manajemen strategi juga
dapat diartikan sebagai identifikasi, pengembangan, dan keunggulan bidang yang dimiliki
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Dalam menjalankan strategi,
perusahaan memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

1. Profitabilitas ( Keuntungan)
Pada perusahaan lebih mementingkan keuntungan jangka panjang daripada daripada
keuntungan jangka pendek, sebab pengeluaran saat ini bisa meningkatkan profit hari ini,
tetapi tdak menurunkan profit dalam jangka panjang.
2. Nilai pemegang saham
3. Resiko
Dalam perusahaan untuk meningkatkan keuntungan yang didapat maka berkaitan dengan
jumlah resiko yang diambil, pengambilan resiko juga tergantung dari karakter individual.

Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi
dari empat strategi yang ada, yaitu :
1. Pertama berada di pasar dengan produk dan jasa baru
2. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi dapat bertahan
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.

Dengan demikian perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan berkesinambungan
dapat memperbaiki produk barang dan jasa atau proses produknya sendiri.

1.5 Analisa Kewirausahaan


Terdapat minimal 2 proses analisis layak atau tidaknya suatu usaha yang akan dijalankan:
1. Studi Kelayakan Usaha
2. Analisis SWOT
a. Studi Kelayakan
Studi kelayakan digunakan untuk
- Merintis usaha baru
- Mengembangkan usaha yang sudah ada
- Investasi
1. Tahapan penemuan ide/gagasan
- Bangun ide usaha dengan menuliskan impian dan hobi
- Berikan alasan yang sangat kuat untuk mewujudkan impian tersebut
- Bayangkan kenikmatan yang didapat bila dapat terwujud dan ketidaknyamanan
apabila tidak terwujud.
Lakukan riset
Kemungkinan usaha yang memberi peluang (banyak diminati)

2. Tahap formulasi visi dan misi


Visi adalah target jangka panjang ke depan mengenai usaha yang dimulai.
Fungsi visi:
- Memberikan arahan mengenai tujuan usaha
- Memotivasi semangat enterpreneur
Syarat pernyataan visi
- Berorientasi kedepan
- Menggambarkan kreativitas dan mengandung penghargaan kehidupan bermasyarakat.
- Memperhatikan kultur dan nilai
- Menggambarkan keunikan lembaga dari segi citra dan kompetisi.

3. Tahap analisis
- Apa yang dibutuhkan oleh pasar
- Segmentasi pasar
- Target pasar
- Nilai tambah
- Masa hidup produk/ jasa
- Persaingan dan strategi pesaing

a. Analisis produksi
1. Lokasi
2. Mesin dan peralatan
3. Bahan baku
4. Tenaga kerja

b. Analisis manajemen
1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim manajemen
4. Karyawan

c. Analisis keuangan
1. Kebutuhan dana
2. Sumber daya
3. Proyeksi neraca
4. Proyeksi laba/ rugi

b. Analisis SWOT
1. Strenght
2. Weakness
3. Opportunities
4. Threat

1.6 Faktor Kewirausahaan


1. Faktor pendukung/ pendorong keberhasilan wirausaha
- Faktor kepemimpinan
Wirausaha sukses terletak pada dinamika dan efektifitas kepemimpinan
Terdapat 2 pendekatan utama kepemimpinan (Alma B, 2016)
a. Pendekatan sifat
b. Pendekatan perilaku
2. Faktor penyebab kegagalan berwirausaha
Zimmer dalam Sinaga D (2016)
1. Tidak kompeten dalam hal managerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan dan evaluasi
7. Kurang sungguh-sungguh
8. Berkaitan dengan sifat pribadi
3. Faktor penyebab keberhasilan wirausaha
1. Mempunyai cita-cita, visi, misi, dan ambisi
2. Kemampuan dan kemauan
3. Tekad yang kuat dan kerja keras
4. Kesempatan dan peluang
5. Mandiri
6. Bermanfaat bagi orang lain
7. Berusaha menghilangkan sifat negatif
8. Berpikir sebagai wirausaha yang sukses
9. Merubah kebiasaan negatif menjadi positif

1.7 Karakter Kewirausahaan


Beberapa karakter yang harus dimiliki oleh wirausahawan adalah:
1. Memiliki rasa percaya diri
Memiliki percaya diri bahwa usaha yang dilakukan/ dijalankan akan berhasil.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga
harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
3. Berani menanggung resiko
Siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak,
wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan
muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak
buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia
tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
5. Keorisinalan
Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri,
ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
6. Berorientasi ke masa depan
Seorang wirausahawan akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang
agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.

7. Jujur dan tekun


Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya., tekun dalam
mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam
merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
8. Memiliki kreativitas tinggi
Menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
9. Selalu memiliki komitmen, etos kerja, dan tanggung jawab
Memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan
semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya, terus memiliki tekad yang menggebu-
gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Berani
menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang
yang ada.
10. Selalu mencari peluang
Untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan dan masyarakat.
11. Mandiri
a. Mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya.
b. Mengembangkan teknologi baru.
a. Menemukan pengetahuan baru.
b. Menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih
efisien.
c. Memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada.
d. Menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen.
12. Memiliki kemampuan manajerial
a. Kemampuan perencanaan usaha.
b. Mengorganisasikan usaha.
c. Memvisualisasikan usaha.
d. Mengelola usaha dan sumber daya manusia.
e. Mengontrol usaha.
f. Mampu mengintegrasikan operasi perusahaannya.
13. Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi, dan ketepatan komitmen wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan
yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja, dan sebagainya

14. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan atau perbuatannya.
15. Memiliki motif berprestasi tinggi
Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi.
16. Memiliki mimpi
Seorang wirausahawan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan
disertai dengan kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
17. Memiliki ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan
tidak bekerja lambat.
18. Memiliki determination
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi,
tidak mudah menyerah apabila menemui kegagalan ataupun kesulitan.
19. Mempunyai dedication
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya à
kesuksesan akan selalu menghampirinya.
20. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah, tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

1.8 Spirit Kewirausahaan


Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur
muda. Hal inilah yang mendorong muculnya spirit of entrepreneurship seiring dengan
perubahan dan perkembangan ekonomi.

Faktor yang mempengaruhi spirit kewirausahaan


• Evolusi produk
• Evolusi ilmu pengetahuan
• Perubahan gaya hidup, selera, dan hobi
• Perubahan teknologi
• Perubahan budaya

Spirit kewirausahaan dalam islam


• Doa
Doa merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap
Tuhan, kita bisa berdoa untuk kelancaran, kemajuan, dan kemudahan dalam usaha
yang kita jalani.
• Usaha
Secara keseluruhan adalah upaya manusia yang dilakukan terus-menerus dengan
tujuan menghasilkan keuntungan
• Ikhtiar
Orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan
pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses.
• Tawakal
Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan dalam menghadapi atau
menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

1.9 Etika Wirausaha


Etika atau ethos dalam bahasa yunani yang berarti kebiasaan. Etika bisnis (Zimmere dalam
Sinaga, 2016) yaitu suatu kode etik mengenai perilaku pengusaha yang didasarkan pada nilai-
nilai moral dan norma, yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan.
Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh terhadap keputusan usaha/ perusahaan. Ada dua pemilik kepentingan yang
berpengaruh terhadap perusahaan:
a. Pemilik kepentingan internal seperti investor, karyawan, manajemen, dan pimpinan
perusahaan.
b. Pemilik kepentingan eksternal seperti pelanggan. Asosiasi dagang, kreditor, pemasok,
dll.

Menurut Dharmawan, 2016 etika bisnis adalah “penerapan standar moral ke dalam
kegiatan bisnis”. Mereka diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di
masyarakat.

Ada tiga tingkatan norma etika dalam bisnis menurut Zimmerer:

1. Hukum
Berlaku bagi masyarakat secara umum, yang mengatur perbuatan yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

2. Kebijakan dan prosedur dalam organisasi


Memberi arahan khusus bagi setiap orang di organisasi/perusahaan dalam
mengambil keputusan sehari-hari.
3. Moral sikap mental individual
Menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal.
Kebijakan dan aturan perusahaan sangat penting untuk membantu,
mengurangi, dan mempertinggi pemahaman karyawan tentang etika
perilaku.

Etika Bisnis

Kegiatan – kegiatan yang menyangkut etika bisnis

a. Penerapan prinsip – prinsip etika umum pada kasus – kasus praktek dunia usaha
untuk membangun iklim usaha dan manajemen yang lebih baik.
b. Menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
c. Praduga – praduga mengenai bisnis, menyoroti moralitas sistem ekonomi.
d. Bidang ekonomi dan organisasi, operasi perusahaan transnasional, konglomerasi,
kewajiban begara maju terhadap negara berkembang.

Faktor yang mempengaruhi etika (Bovee)

a. Perbedaan kebiasaan di tiap daerah


b. Pengetahuan akan etika
c. Iklim yang berlaku di organisasi

Prinsip – prinsip etika dan perilaku bisnis/ wirausaha (Michael Josephson dikutip oleh
zimmerer dalam Sinaga (2016))

1. Kejujuran
Jujur dalam berwirausaha, baik itu jujur kepada konstumer maupun rekan bisnis,
agar mereka selalu mempercayai produk/ jasa milik kita.
2. Integritas
Memegang prinsip usaha yang kita jalani, penuh keyakinan, lakukan dengan
tulus. Jangan bermuka dua, ataupun berbuat jahat.
3. Memelihara janji
Selalu tepati janji yang sudah dibuat baik janji kepada konstumer maupun rekan
kerja.

4. Kesetiaan
Hormat dan loyal kepada siapapun, tidak menggunakan atau memperlihatkan
informasi perusahaan/ organisasi.
5. Kewajaran/ keadilan
Berlaku adil dan wajar dalam melakukan usaha, seperti tidak mematok harga
yang tidak masuk akal.
6. Suka membantu orang lain
Saling tolong – menolong, berbaik hati, menghindari perselisihan yang
membahayakan.
7. Hormat kepada orang lain
Berlaku hormat kepada orang lain agar kita pun diperlakukan sama oleh orang
lain, menghormati martabat orang lain.
8. Bertanggung jawab
Selalu menaati aturan/hukum, bertanggung jawab dengan segala yang kita
perbuat.
9. Mengejar keunggulan
Tekun, professional, bekerja dengan penuh komitmen agar mampu menjadi
unggul diantara bisnis yang lain.
10. Dapat dipertanggungjawabkan
Memiliki dan menerima tanggung jawab atas keputusan yang telah diambil.

Alma Buchari (2016) menambahkan bahwa perilaku fundamental yang berhubungan


dengan etika adalah:

a. Sopan santun
b. Integrity
c. Amanah
d. Fidelity
e. Fairness
f. Caring for others

Cara – cara mempertahankan standar etika:

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan


2. Kembangkan kode etik
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Lindungi hak perorangan
5. Adakan pelatihan etika
6. Lakukan audit etika secara periodik
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika

1.10 Tanggung Jawab Wirausaha


Menurut Pinchot dalam Husaini Usman (2010), “kewirausahaan itu merupakan
kemampuan untuk menginternalisasikan bakat, rekayasa, dan peluang yang ada. Sementara
wirausaha adalah orang yang berani mengambil resiko, inovatif, kreatif, pantang menyerah,
dan mampu menyiasati peluang secara tepat”. Indikator orang yang bertanggung jawab adal
ah berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi dan konsiste
n (Sinaga, 2016).
Pada dasarnya, rasa tanggung jawab merupakan sebuah pengertian untuk memahami
tinggi rendahnya akhlak seorang manusia. Seiring dengan perkembangannya, rasa tanggung
jawab kemudian berkembang bukan hanya dalam tatanan personal, namun juga terkait
hubungan dengan orang lain. Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain
tidak bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinya.

CSR (Corporate Sosial Responsibility)

CSR merupakan suatu bentuk rasa tanggung jawab seorang pengusaha dan
perusahaannya yang tidak sekedar membuat keputusan berdasarkan sisi keuntungan
ekonomi semata, namun juga melalui beberapa pembangunan yang berkelanjutan dalam
bidang social Groedu Academy (2016)

Tanggung jawab sosial perusahaan disebut dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR).

1. Terhadap pelanggan
a. Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
b. Memberikan harga produk dan jasa yang sesuai dan wajar
Hal tersebut menjadi tanggung jawab wirausaha karena menurut Zimmerer dalam Sinag
a (2016) pelanggan memiliki hak-hak sebagai berikut:
1) Hak Kemanan
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh seorang wirausaha harus berkualitas dan me
mberikan rasa aman.
2) Hak mengetahui
Konsumen/pelanggan berhak mengetahui informasi mengenai barang dan jasa yan
g mereka beli.

3) Hak untuk didengar


Komunikasi dua arah antar konsumen dan produsen harus terbentuk guna menyalu
rkan keluhan produk dan juga jasa dari konsumen.
4) Hak atas pendidikan
Pelanggan berhak mengetahui informasi tentang bagaimana menggunakan dan jug
a memelihara produk yang dibeli dari suatu perusahaan.
5) Hak untuk memilih
Pelanggan berhak memilih barang dan jasa yang mereka inginkan atau perlukan.

2. Terhadap mitra kerja


a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
b. Meminta kontribusi atau masukan kepada karyawan
c. Selalu menekankan tentang kepercayaan pada setiap karyawan
d. Membiarkan karyawan terbuka mengenai harapan yang mereka inginkan
e. Memberikan imbalan yang sesuai kepada karyawan yang telah bekerja dengan
baik
f. Memberi kepercayaan pada karyawan
g. Melakukan berbagai aktivitas seperti rekruitmen, pelatihan dan promosi. Hal ini
sangat penting karena dalam sebuah bisnis tidak hanya mengenai produk yang
dijual, tetapi tentang membentuk SDM berkualitas

3. Terhadap lingkungan
Kemampuan perusahaan untuk menutupi implikasi lingkungan yang berasal dari produk
operasi dan fasilitas, menghilangkan limbah dan emisi, memaksimalkan efisiensi dan
produktivitas sumber daya alam dan meminimalkan praktik-praktik buruk yang dapat
mempengaruhi sumber daya alam di waktu mendatang.

1.11 Strategi Pemasaran


Strategi merupakan ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu (KBBI, 2016). John A. Byrne mendefinisikan strategi
adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang
direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan
faktor-faktor lingkungan (Hasan A, 2010). Menurut Hamel dan Prahalad (1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus
serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan (Umar H, 2010).
Menurut World Marketing Association (WMA) pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis
strategis yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari satu
inisiator kepada stakeholdernya (Ibid).

Strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik
dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar,
penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi
(KBBI,2016).

Penatalaksanaan strategi pemasaran

a. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada
bentuk fisik produk, melainkan suatu paket kepuasan yang didapat dari pembelian
produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis,
dan pelayanan yang diberikan oleh produsen (Philip Kotler, 2001).

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaaan produk
yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya
dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang,
melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar.

b. Price (harga)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bauran
pemasaran. Penentuan harga menjadi sangat oenting untuk diperhatikan mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk atau jasa yang
ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk
yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut diatas. Harga adalah
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya (Basu, )

Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan tujuan


perusahaan. Menurut Kasmir, 2006 tujuan penentuan harga oleh suatu perusahaan
secara umum adalah sebagai berikut :

1. Untuk bertahan hidup


2. Untuk memaksimalkan laba
3. Untuk memperbesar market share
4. Mutu produk
5. Karena pesaing

c. Place (tempat)
Pemilihan lokasi yang tepat berarti mendapatkan lokasi yang memungkinkan
paling banyak efek positifnya bagi organisasi dan menghindari sebanyak mungkin
efek negatif yang mungkin timbul (Heizer, 2006). Secara umum, tujuan dari strategi
pemilihan lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh
organisasi dan meminimalisir biaya yang timbul dari kegiatan usahanya. Pemilihan
lokasi yang salah akan mempengaruhi pemaksimalan keuntungan organisasi.

d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang
dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan
pemasaran. promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawrkan perusahaan yang bersangkutan (Ratih, 2005).

Ada 3 (tiga) tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan menurut Muh. Nasri
Triady 2012 :

1. Informing, yaitu memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada


calon pembeli tentang barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa
pembuatnya, dimana memperolehnya, harganya dan sebagainya. Informasi
yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan. Gambar, kata-kata dan
sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.
2. Persuading yaitu membujuk calon konsumen agar mau mebeli barang atau
jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di sini bahwasannya membujuk bukan
berarti memaksa calon konsumen sehingga keputusan yang diambil mungkin
justru keputusan yang negatif.
3. Reminding yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu,
yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga
yang tertentu pula. Konsumen kadang-kadang memang perlu diingatkan,
karena mereka tidak ingin bersusah payah untuk selalu mencari barang apa
yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya.
1.12 Konsep Nursing Center
1.13 Konsep Home Care
1.14 Aplikasi Kewirausahaan dalam Bidang Kesehatan/ Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai