PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
1
2
b. Metode Penelitian
Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan catatan klinis dan
mikrobiologi ditinjau untuk semua pasien yang datang ke Bascom
Palmer Eye Institute antara 1 Januari 2006 dan 31 Desember 2015
dengan diagnosa klinis, endophthalmitis positif-kultur yang terjadi
setelah operasi katarak.
Kultur diperoleh dengan aspirasi vitreous langsung dengan
jarum 23 atau 25 atau dikirim dari kaset vitrectomy. Tidak ada
wadah yang kering. Kultur vitreous diinokulasi langsung ke media
cokelat, media agar darah domba 5% (anaerob), media sabouraud
dextrose agar dan media kaldu thioglycollate di klinik atau dikirim
ke laboratorium dengan jarum suntik. Sampel pencucian vitrektomi
dipindahkan ke laboratorium mikrobiologi untuk diproses. Dari
kantong vitrektomi, 30-50cc melalui filter 0,45, dibelah, dan
ditempatkan pada agar coklat, agar darah domba 5%, agar darah
anaerob, agar Sabouraud Dextrose Agar, kaldu Thioglycollate, dan
kaca objek untuk apusan. 10cc tambahan disuntikkan ke dalam
botol biakan darah 70cc. Media cokelat dan agar darah disimpan
selama 7 hari. Thioglycollate dan Sabouraud Dextrose Agar
disimpan selama 14 hari. Agar coklat, agar darah domba 5% dan
kaldu Thioglycollate diinkubasi pada suhu 35 derajat Celcius dalam
karbon dioksida. Media Sabouraud Dextrose Agar diinkubasi pada
35 derajat Celcius tanpa karbon dioksida
Populasi
Semua pasien yang datang ke Bascom Palmer Eye Institute
antara 1 Januari 2006 dan 31 Desember 2015 dengan diagnosa
klinis, endophthalmitis positif-kultur yang terjadi setelah operasi
katarak
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi pada studi ini merupakan pasien yang
menjalani operasi katarak di Bascom Palmer Eye Institute serta
3
c. Hasil
Penelitian Dekade ini (2006-2015)
Dalam penelitian ini, ada 63 mata dari 63 pasien. Tiga puluh
enam (57%) dari 63 adalah mata kanan. Tiga puluh lima (56%) dari
63 pasien adalah laki-laki. Usia rata-rata saat diagnosis adalah 75
(rentang usia, 51-95). Sembilan (14%) dari 63 mata menerima operasi
mereka di Bascom Palmer Eye Institute, sementara 54 lainnya (86%)
mata dirujuk. Rata-rata lama tindak lanjut setelah endoftalmitis adalah
13,8 bulan (median 5,5 bulan, rentang 1 hari - 64,3 bulan). Jahitan
luka kornea dijumpai di 7 (11%) dari 63 mata pada saat diagnosis.
4
Tabel 3. Hasil Ketajaman Visual oleh Organisme Penyebab pada Pasien dengan
Endophthalmitis Setelah Pembedahan Katarak Kornea.
d. Diskusi
Gambaran khas dan organisme penyebab endophthalmitis dengan
operasi katarak kornea tetap sama selama dua dekade terakhir. Waktu
untuk presentasi adalah 8 hari dalam penelitian ini, sedikit lebih
pendek dari dekade sebelumnya tetapi mirip dengan data yang
9
seri saat ini tidak memiliki VA akhir yang lebih baik atau perubahan
VA dari presentasi awal dibandingkan dengan kelompok tap dan
injeksi, tetapi ini bukan penelitian acak sehingga bias seleksi lainnya
dimungkinkan. Meskipun ada persentase yang lebih kecil dari pasien
dalam dekade saat ini dengan VA akhir 5/200 atau lebih baik, itu
tampaknya tidak dikaitkan dengan pemanfaatan PPV yang lebih
rendah.
Perbedaan dalam distribusi glaukoma komorbid dan penyakit
makula antara dua dekade mungkin telah berkontribusi pada
perbedaan hasil. Karakteristik pasien ini tidak dapat digunakan
sebagai kriteria eksklusi karena informasi tersebut tidak tersedia untuk
banyak kasus yang dirujuk dalam penelitian ini dan sebelumnya. Data
tidak secara langsung dibandingkan dengan EVS karena kriteria
inklusi dan eksklusi studi yang lebih luas (misalnya inklusi kasus
kultur negatif, eksklusi mata dengan makulopati yang sudah ada
sebelumnya mengurangi VA menjadi <20/100, dan pengecualian pada
mata dengan kekeruhan kornea yang mengganggu pandangan untuk
PPV). Faktor-faktor lain mungkin berperan dalam perbedaan hasil
ketajaman visual antara dua dekade, misalnya waktu yang lebih
singkat untuk presentasi dalam dekade saat ini yang bisa mewakili
organisme yang lebih infektif.
e. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian saat ini meliputi analisis kasus kultur
positif saja, desain retrospektif, dan tidak adanya informasi lengkap
tentang pemanfaatan antibiotik intrakamera atau antibiotik topikal
perioperatif atau pasca operasi dalam kasus yang dimaksud. Selain itu,
ada data yang tidak lengkap tentang komorbiditas oftalmik sebelum
operasi serta tidak ada protokol yang ditentukan untuk menentukan
apakah akan memilih tap dan injeksi atau vitrektomi.
11
f. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, gambaran klinis, pola demografi, organisme
penyebab, dan hasil visual pasien dengan onset akut pasca operasi
endophthalmitis pasca operasi katarak serupa selama dua dekade
terakhir. Selain itu, dalam penelitian ini, sejumlah sampel ditemukan
resisten terhadap sefalosporin dan fluoroquinolon.
BAB II
TELAAH JURNAL
12
13
2. Intervention
Tidak ada intervensi
3. Comparison
Membandingkan organisme penyebab dan hasil visual yang terkait dengan
endophthalmitis onset akut yang terjadi antara tahun 2006 dan 2015.
Selain itu, data ini dibandingkan dengan studi retrospektif sebelumnya dari
tahun 1996-2005 yang dilakukan di institusi yang sama
4. Outcome
Untuk mengetahui organisme penyebab dan hasil visual yang terkait
dengan endophthalmitis onset akut yang terjadi antara tahun 2006 dan
2015.
5. Validity
Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the
research?
Iya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.
b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly
defined?
Kriteria inkulis dan ekslusi pada penelitian ini jelas.
c) Are the research subjects explained in detail?
Iya. Subjek dijelaskan secara detail.
14
Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Tidak. Pada penelitian ini baik pasien dan peneliti mengetahui
kelompok kontrol yang telah ditentukan.
6. Importancy
Is this study is important?
Ya, penelitian ini penting karena hasil penelitian ini dapat menjadi acuan
tentang organisme penyebab dan hasil visual yang terkait dengan
endophthalmitis onset akut yang terjadi antara tahun 2006 dan 2015
sehingga sensitivitas dari temuan bakteri terhadap antibiotik profilaksis
yang umum digunakan dapat dianalisis dan dilaporkan.
15
7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods
could not be use there?
Telaah Applicability
16
DAFTAR PUSTAKA
17