ASFIKSIA NEONATUS
IDAI, 2004
Faktor tersebut diantaranya Adalah adanya:
3.
Faktor plasenta, seperti janin dengan solusio plasenta,
2.
pada ibu yang kehamilannya 4.
faktor janin itu sendiri, seperti
beresiko,
terjadi kelainan pada tali pusat
antara janin dan jalan lahir,
1.
penyakit pada ibu sewaktu
hamil seperti hipertensi, 5.
Faktor persalinan seperti
gangguan atau penyakit paru,
partus lama atau partus
dan gangguan kontraksi uterus,
dengan tindakan tertentu.
Kosim, 2008
Laporan (WHO) menyebutkan sejak tahun
Diperkirakan bahwa sekitar 23%
2000-2003 asfiksia menempati urutan ke-6,
seluruh angka kematian neonatus di
yaitu sebanyak 8%, sebagai penyebab
seluruh dunia disebabkan oleh
kematian anak diseluruh dunia.
asfiksia neonatorum, dengan
proporsi lahir mati yang lebih besar.
Aziz, 2008
IDAI, 2017
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
OurDefinisi
Team Style
IDAI, 2017
EPIDEMIOLOGI
IDAI, 2017
PATOFISIOLOGI
Alatas, 2010
Manifestasi klinis
01 DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari
100x/menit tidak teratur
ANAMNESIS
Pada anamnesis didapatkan gangguan/
kesulitan bernapas waktu lahir dan lahir
tidak bernafas/menangis. Pada anamnesis
juga diarahkan untuk mencari faktor resiko.
PPK, 2017
Klinis 0 1 2
Warna Kulit Biru Pucat Tubuh merah, Merah seluruh
(Appearance) ekstremitas biru tubuh
IDAI, 2017
TATALAKSANA PENILAIAN AWAL
Keringkan 2
3
Observasi pernapasan, laju
denyut jantung, dan tonus
IDAI, 2017
LANGKAH Langkah awal dan pemberian VTP harus
RESUSITASI dilakukan dalam 60 detik pertama
AWAL
Memberikan Kehangatan
• Mencegah hipotermia
Memposisikan Bayi dan • Meletakkan bayi di atas meja resusitasi
Membuka/Membersihkan di bawah pemancar sinar
Jalan Napas • Normotermia : 36,5-37,5 ̊C
Menilai
IDAI, 2017
Pernapasan
Bayi dengan
Laju Denyut Jantung
Apnea/megap-megap
dan atau LDJ
<100x/menit → Lakukan
Tonus Otot VTP (Pemantauan SpO2
dan EKG bila ada)
IDAI, 2017
PENILAIAN
IDAI,2017
Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
VTP dapat diberikan dengan balon
resusitasi dan sungkup dan atau
dengan balon resusitasi dan intubasi
endotrakeal.
Indikasi :
Bila bayi apneu/megap-
megap atau bernafas
tetapi dengan frekuensi
denyut jantung <100 kali
permenit atau sianosis
sentral menetap Frekuensi :
meskipun diberikan Lakukan ventilasi dengan frekuensi
oksigen sampai 100%. 40-60 kali per menit selama 30 detik
dengan oksigen (21-100%).
PPK, 2017
Frekuensi Jantung/Tindakan :
Di bawah 60
1. Lanjutkan VTP
2. Mulai kompresi dada
PPK, 2017
Lakukan penilaian frekuensi jantung
PPK, 2017
KOMPRESI DADA
45% 65%
• Frekuensi
PPK, 2017
Setelah 30 detik melakukan kompresi dada dan ventilasi, periksa frekuensi jantung. Bila
frekuensi jantung :
• <60 kali per menit : Lanjutkan tindakan kompresi dada dan ventilasi dan pemberian
epinefrin.
• 60 kali per menit atau lebih : Hentikan tindakan penekanan dada tetapi lanjutkan
ventilasi dengan oksigen 100%.
PPK, 2017
OBAT-OBATAN
Epinefrin
IDAI, 2017
Cairan penambah volume plasma
Indikasi : apabila bayi pucat, terbukti ada
kehilangan darah dan atau bayi tidak memberikan
respons yang memuaskan terhadap resusitasi
Dosis 10 ml/kgBB.
IDAI, 2017
ALUR RESUSITASI
Konsultasi Antenatal
Briefing tim resusitasi
Cek peralatan yang diperlukan
Keterangan:
60 detik
(T
Distre s napas
akipnu, re trak si, atau
Siano s is se ntral pe rsiste n
Tanpa distre s nap as
dikeringkan terlebih dahulu
Ve ntilas i t e k
(V T
anan po sitif
P)
me rint ih)
Pertim ban gk an
Observasi usaha napas dan laju denyut jantung (LDJ) kecuali wajahnya, kemudian
Peman tauan SpO 2 Co nt inuous p o sit ive a irw ay supleme ntasi o ksigen
p re ss ure (CPAP)
dipasang topi. Bayi tetap dapat
Pertim ban gk an
penggunaan EKG PE EP 5-8 cmH 2 O P em an tauan SpO 2
Pem an tau an SpO2
Bila L
< 100 k
DJ te tap
ali/ me nit
Gagal C PAP
Keterangan:
Apab ila L DJ > 100 kal i per menit dan
distimulasi walaupun dibungkus
PEEP 8 cmH 2 O target sat urasi o k sigen ter capai:
Wak
L
t u dari
ahir
Targe t SpO2
Pre duktal
megap, dan atau
Dada me nge mbang
Keterangan:
Intubasi endotrak ea/ L MA dapat
(Takipnu, retraksi, atau Tanpa distres napas
LDJ < 60/ me nit?
merintih)
dipertim ban gk an pada langk ah i ni ap ab ila VTP
Pertimbangkan
Pemantauan SpO2 Continuous posit ive a irw ay suplementasi oksigen
Pertimbangkan pressure (CPAP)
penggunaan EKG PEEP 5-8 cmH2O Pemantauan SpO2
Pemantauan SpO2
Keterangan:
Intubasi endotrakea/ LMA dapat
LDJ < 60/ me nit?
dipertimbangkan pada langkah ini apabila VTP
tidak efektif
Edema otak
Pendarahan Otak
Hyperbilirubinemia
Kejang
Koma
Komplikasi akibat resusitasi: Pneumothorax
Prognosis
85% 35% 65% 45%
Apabila penatalaksanaan cepat
maka prognosis baik. Asfiksia dapat
menimbulkan kematian pada hari-hari
pertama atau kelainan saraf
permanen. Asfiksia dapat
menyebabkan kejang bahkan sampai
koma.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang
ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis