Anda di halaman 1dari 37

30 Mei 2023

Ophthalmological and obstetric management


in pregnant women with retinal disorder
Penanganan obstetrik dan oftalmologis pada wanita hamil yang mengalami
gangguan retina
Journal Reading

Pembimbing :
Dr. Novy Riyanti, Sp. OG, M.Kes
ABSTRAK

Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat signifikansi klinis dari assessment/ pemeriksaan
oftalmologis pada para wanita hamil yang menderita lesi retina degeneratif dan juga untuk menganalisis
relevansi klinis lesi-lesi tersebut di dalam pemilihan penanganan obstetrik dan metode persalinan.

Kata Kunci : miopia; pemeriksaan oftalmologis; bedah sesar; fotokoagulasi laser.


ABSTRAK
Bahan dan metode: Terdapat 69 wanita hamil (yang juga memiliki lesi-lesi retina
degeneratif) yang kami libatkan sebagai subjek penelitian kami. Kami juga
melakukan evaluasi tingkat risiko komplikasi oftalmologis pada tiap pasien selama
persalinan normal (vaginal). Setelah persalinan pasien, keselarasan antara
rekomendasi-rekomendasi oftalmologis dengan penanganan obstetrik pun dianalisis.
Selain itu, kami juga melakukan investigasi menyeluruh terhadap tiap kasus (dimana
rencana penanganannya dapatlah berbeda dengan tindakan klinis yang diberikan
dokter) untuk mengetahui penyebabnya.

Kata Kunci : miopia; pemeriksaan oftalmologis; bedah sesar; fotokoagulasi laser.


ABSTRAK
Hasil: Kami melakukan evaluasi pada 69 wanita hamil untuk mengetahui tingkat
risiko akan komplikasi oftalmologi. Diketahui, dari seluruh subjek yang kami
libatkan, terdapat 24 subjek (35%) yang memiliki risiko rendah, 37 subjek (54%)
yang memiliki risiko sedang, dan terdapat 8 subjek (11%) yang memiliki risiko
tinggi. Dari 69 pasien, terdapat 42 wanita yang malahirkan secara normal, sedangkan
sisanya (n = 27) diketahui menjalani operasi sesar. Pada kelompok pasien berisiko
tinggi, tingkat operasi caesar adalah 87%, sedangkan pada kelompok risiko rendah
dan menengah tingkat persalinan normal nya diketahui adalah 75%.

Kata Kunci : miopia; pemeriksaan oftalmologis; bedah sesar; fotokoagulasi laser.


ABSTRAK

Kesimpulan: Setiap wanita hamil harus menjalani pemeriksaan oftalmologi,


sehingga dokter dapat menilai tingkat risiko komplikasi peripartum dan menentukan
metode persalinan yang tepat/ cocok.

Kata Kunci : miopia; pemeriksaan oftalmologis; bedah sesar; fotokoagulasi laser.


31 Mei 2023

01

Pendahuluan
Lesi degenerative perifer pada retina
01 04
Sebagian besar terdeteksi secara
merupakan salah satu Faktor resiko kebetulan
komplikasi paling penting

02 Bersifat bawaan ataupun dapatan dan


biasanya muncul pada daerah
05 Cenderung menghindari tidakan
fotokoagulasi laser selama
sentral/perifer. kehamilan

03 Masalah oftalmologis yang


paling umum muncul selama
06 fotokoagulasi laser haruslah
dilakukan minimal 4 minggu
kehamilan = Miopia dan
sebelum estimasi tanggal
ablasio retina
persalinan
Kelompok pasien dengan tingkat risiko rendah dapat didefinisikan sebagai kelompok pasien
yang tidak memiliki kontraindikasi untuk persalinan normal (yang tidak akan mengalami
kemunculan komplikasi akibat persalinan normal.

Kelompok pasien dengan tingkat risiko oftalmologis tinggi merupakan kelompok pasien yang
sangat direkomendasikan untuk menjalani bedah sesar elektif.
kelompok pasien dengan risiko sedang (yang walaupun masih memiliki peluang untuk
mengalami gangguan oftalmologis), persalinan normal akan dianggap sebagai metode yang
masih aman untuk dijalani.

Pada kelompok pasien yang memiliki tingkat risiko sedang ini, pemendekan/ percepatan fase
kedua persalinan dengan vakum atau forsep dapatlah dipertimbangkan untuk
diimplementasikan, walaupun memang, prosedur ini diketahui jarang dilakukan di dalam
praktik obstetri kontemporer.
.
31 Mei 2023

02
Tujuan
penelitian
Penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis tingkat signifikansi klinis akan assessment/

penilaian oftalmologis pada para wanita hamil yang memiliki lesi retina degeneratif.

Selain itu, bertujuan untuk mengetahui/ menganalisis tingkat relevansi klinis lesi di

dalam penentuan/ pemilihan penanganan obstetri dan metode persalinan.


31 Mei 2023

02
Bahan dan
Metode
Pada penelitian ini, 69 wanita hamil yang terdiagnosis memiliki lesi retina degeneratif
(yang ditentukan berdasarkan pada hasil pemeriksaan oftalmologi). terdapat 121 mata

yang memiliki lesi retina degenerative .

Setiap pasien menjalani pemeriksaan oftalmologis untuk mengetahui tingkat risiko


komplikasi peripartum yang timbul selama persalinan normal, dan para subjek
penelitian ini dimasukan kedalam salah satu dari ketiga kelompok subjek (kelompok
pasien berisiko rendah, sedang atau tinggi).
31 Mei 2023

02
Hasil
Dari 69 Wanita hamil, 24 pasien Dari seluruh kelompok studi, 43
masuk dalam kelompok resiko memenuhi syarat untuk
rendah, 37 pasien resiko sedang, fotokoagulasi laser selama
8 pasien resiko tinggi. kehamilan.

Pada pasien yang resiko tinggi, 7


pasien menjalani operasi sesar
dan hanya 1 pasien melahirkan
7 orang pasien memiliki pernah
normal. 37 pasien beresiko
menjalani bedah refraktif dan 2
sedang 14 pasien sesar, 23
diantaranya memiliki resiko
normal. Pada pasien resiko
rendah, 4 pasien resiko sedang,
rendah, 18 menjalani PN, 6
dan 1 pasien memiliki resiko
operasi sesar
31 Mei 2023

02
Pembahasan
31 Mei 2023

02
Kesimpulan
1. Sebagian besar pasien hamil (yang berisiko tinggi akan komplikasi
peripartum) diketahui menjalani bedah sesar (sebagai mode persalinan
utama), sedangkan sebagian besar pasien hamil (yang berisiko rendah akan
komplikasi peripartum) diketahui menjalani persalinan normal/ vaginal.

• Pada kelompok pasien hamil dengan tingkat risiko sedang, angka persalinan
alami tidaklah berbeda dengan angkat persalinan dengan metode bedah sesar
(40 vs. 60%).
• Fotokoagulasi laser pra-persalinan diketahui dapat meningkatkan kemungkinan
pasien untuk menjalani persalinan normal.
• Penyebab utama penanganan obstetrik yang berbeda dari rekomendasi
oftalmologi adalah hasil dari sikap kehati-hatian dokter ahli kandungan dan
kekhawatiran dari pasien itu sendiri terhadap kemunculan komplikasi
peripartum.
• Jika dibandingkan dengan skala tiga derajat yang saat ini digunakan oleh dokter
spesialis mata, skala risiko dua derajat tampaknya lebih dapat bermanfaat di
dalam praktik klinis.
31 Mei 20233

Pemeriksaan Laboratorium
• kreatinin: 127,4 μmol/L • trigliserida: 2,85 mmol/L
• asam urat: 664,5 μmol/L • kolesterol lipoprotein densitas-rendah: 4,31
• glukosa darah puasa: 7,05 mmol/L mmol/L
• kolesterol total: 6,5 mmol/L • fruktosamin serum: 319,4 mmol/L
• kolesterol bebas: 2,21 mmol/L • hemoglobin A1c 7,6 mmol/L
31 Mei 2023

Pemeriksaan USG
Ginjal  bentuk dan ukuran kedua ginjal tampak normal dengan gema parenkim yang seragam dan
tidak adanya separasi yang terobservasi di area sinus ginjal, namun hasil pemeriksaan menunjukan
keberadaan beberapa area patchy regio echo yang terdeteksi pada area papilla kedua ginjal (dengan
ukuran maksimal 0,3 cm).

Hasil pencitraan USG Color doppler & Color Doppler Energy  menunjukan aliran darah yang
jelas pada kedua ginjal.

Pulsed-wave Doppler  tidak menunjukkan spektrum yang abnormal.


31 Mei 2023

Pemeriksaan Histopatologis
Nodul yang diangkat berwarna putih kekuningan dan
tampak berlanau (seperti lunak dan basah). Massa yang
diangkat pun diperiksa secara patologis, dan hasil
histopatologis nya menunjukkan bahwa nodul tersebut
merupakan tofus pita suara. Pasca operasi, pasien pun
dipindahkan ke bagian endokrinologi untuk penanganan
gout, dan pemeriksaan laringoskopi lanjutan pada bulan
Hasil histopatologis menunjukkan bahwa nodul
keenam pun tidak menunjukkan terjadinya kekambuhan. tersebut adalah tofus yang muncul pada pita suara
kanan (tanda anak panah).
31 Mei 2023

03
Pembahasan
Gout
Penyakit kronis disebabkan akibat gangguan metabolism purin kronis dan rendahnya
pengekskresian asam urat. Apabila produksi dan pengekskresian mengalami
gangguan  meningkatnya kadar asam urat dalam darah  Hiperuresemia
31 Mei 2023

Kemunculan tofus pada leher atau tenggorokan adalah hal yang jarang terjadi pada kasus
klinis, dan juga jarang dilaporkan di dalam literatur di seluruh dunia. Jika tofus muncul
pada pita suara, tofus subglotis diketahui dapat menyebabkan suara serak (dengan tingkat
keparahan yang berbeda-beda), disfagia progresif, dan gejala-gejala lainnya.
Diagnosis

Pemeriksaan CT Histopatologis
31 Mei 2023

Pemeriksaan CT
CT merupakan modalitas yang lebih baik untuk mendeteksi kerusakan tofi dan sendi
yang berdekatan. Penggunaan CT energi ganda diketahui lebih baik untuk menunjukkan
tofi (dalam jumlah yang lebih banyak dan ukuran yang lebih kecil).

Penggunaan CT spektrum energi  menunjukkan separasi zat dan pencitraan


konsentrasi, mendeteksi lebih banyak deposit tofus, serta dapat memungkinkan
didapatkannya skema pemeriksaan pencitraan untuk kasus-kasus diagnosis non-invasif.
31 Mei 2023

Pemeriksaan Histopatologis
• Temuan patologis  kemunculan tofus diantaranya mencakup inti kristal urat dan
basofil yang dikelilingi oleh makrofag dan sel-sel epiteloid (dan yang disertai dengan
fibrosis).

• Perlu diketahui bahwa kristal monosodium urat adalah zat yang larut dalam air, dan
penggunaan air selama preparasi spesimen diketahui dapat mempengaruhi atau
mengaburkan hasil patologis.
31 Mei 2023

Pemeriksaan Histopatologis
• Kasus pada jurnal ini, nodul laring ditemukan secara tidak sengaja selama
gastroskopi, dan hasil dari pemeriksaan patologis pasca-operasi pun mengkonfirmasi
bahwa massa tersebut adalah tofus.
31 MEI 2023

• Kemunculan tofus pada laring dan trakea  stenosis pernapasan dan gagal napas berat.
(Membahayakan nyawa pasien penderitanya).

• Arlandis dkk telah melaporkan kasus gagal napas yang disebabkan karena keberadaan tofus
pada laring dan bronkus.

• Inflamasi pada artritis gout  degenerasi saraf laring kambuhan  menyebabkan stenosis
glotis.
31 MEI 2023

• Gout dapat muncul di tepian pita suara, ventrikel laring, subglotis, kartilago tiroid, atau sendi
krikoaritenoid. Kemunculan tofus pada pita suara seringkali menyebabkan beberapa gejala
ringan, seperti contohnya suara-serak atau sakit tenggorokan.

• Gout pada sendi krikoaritenoid bahkan dapat menyebabkan kondisi nyeri yang parah, dan pada
kasus-kasus yang lebih parah lagi, kondisi ini diketahui dapat menyebabkan sesak napas.
31 MEI 2023

• Walaupun gout laring jarang terjadi di dunia klinis, namun kondisi ini haruslah
dipertimbangkan kemungkinan pengidapannya pada para pasien yang mengalami
disfagia, disfonia, atau pada mereka yang memiliki lesi laring (khususnya pada para
pasien yang diketahui memiliki riwayat pengidapan gout). Karena prevalensi gout
pada laring mungkin sebenarnya lebih tinggi dari yang diduga sebelumnya, maka
dokter harus lebih banyak memahami kondisi ini, yang dimana hal ini sepertinya
akan menunjukkan bahwa kasus pengidapan gout laring tidaklah sejarang yang
diketahui.
31 MEI 2023

Penanganan Gout Laring

• perlu melakukan pendekatan penanganan yang sistemik

• intervensi gaya-hidup (seperti contohnya penurunan berat badan, penghindaran


pengkonsumsian alkohol, dan penghindaran pengkonsumsian makanan-makanan
yang mengandung purin tinggi) haruslah dijadikan prioritas utama.
31 MEI 2023

Penanganan Gout Laring


• Kasus inflamasi akut dapatlah ditangani dengan penggunaan antiinflamasi
nonsteroid, steroid, ataupun colchicine. Intervensi gaya hidup pada pasien haruslah
dikombinasikan dengan penggunaan obat-obatan penurun asam urat (seperti
contohnya allopurinol atau febuxostat). Untuk kasus gout pada laring, mungkin
dokter akan membutuhkan dilakukannya tindakan intervensi bedah (seperti
contohnya reseksi endoskopi tofus atau trakeostomi untuk kasus cedera saluran napas
akut akibat imobilitas pita suara).
31 MEI 2023

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai