Anda di halaman 1dari 9

Prevalence of Spontaneous Delivery and

Cesarean Section in Pregnant Patients with


Myopia at Pregnancy Clinic Dr. Soetomo
General Academic Hospital, Surabaya
Disusun Oleh :
Sintia Pramudia Wardani
4112022040

Pembimbing :
dr. K. M. Aditya Fitrandi Sp. OG
Miopia
Myopia adalah kelainan refraksi, dimana berkas sinar sejajar yang memasuki mata tanpa akomodasi dan jatuh pada fokus
yang berada di depan retina.

Menurut derajat beratnya, miopi dapat dibagi menjadi 3


stadium :
- Miopi rendah, dengan ukuran kurang dari 3 dioptri
- Miopi sedang, dengan ukuran antara 3-6 dioptri
- Miopi tinggi, dengan ukuran >6 dioptri atau lebih
• Pada proses kehamilan akan banyak terjadinya perubahan fisiologis pada seluruh tubuh, salah satunya mata :
1. Kloasma
2. Ptosis
3. Gangguan akomodasi dan refraksi
4. Penurunan tekanan intraokular
5. Perubahan segmen posterior, yaitu :
- Korioretinopati serosa sentral
- Ablasi retina rhegmatogenesis
Hubungan Miopi Dan Kehamilan
Perubahan metabolisme dan hormonal selama kehamilan dapat mengganggu fungsi visual normal mata
wanita. Miopia adalah keluhan utama sebagian besar wanita selama kehamilan. Masalah ini disebabkan oleh perubahan
fisiologis selama kehamilan atau eksaserbasi kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Sebagian besar perubahan
rabun yang terjadi selama kehamilan, bersifat sementara tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi
permanen yang akan mengganggu kesehatan wanita.
Cara Persalinan
Persalinan spontan memiliki faktor-faktor seperti tenaga dan psikologis. Dalam hal ini, dapat menyebabkan
power dari manuver valsava saat menekan yang dapat meningkatkan tekanan intraokular hingga 10,2 mmHg, terutama
pada pasien dengan kelainan oftalmologi sebelumnya, seperti miopia sedang dan tinggi. Selain itu, berbahaya bagi
pasien untuk mengejan selama persalinan spontan. Sedangkan pasien dengan ablasi retina setelah persalinan spontan
sebagian besar mengalami ablasi retina eksudatif karena preeklampsia dan hilang secara spontan setelah melahirkan.
Prevalensi Persalinan dengan Miopi dan Ablasi Retina
• Pada penelitian Sapula-Grabowska (2019), menyebutkan bahwa miopia merupakan indikasi mata terbanyak untuk
operasi caesar (57% wanita bersalin). Namun, 70% pasien non miopia ditemukan mengindikasikan operasi caesar.
Pada penelitian ini, indikasi operasi caesar lebih banyak disebabkan oleh non-miopia.
• Pada kelompok risiko tinggi 87% mengindikasikan operasi caesar, sedangkan pada kelompok risiko rendah dan
menengah 75% mengindikasikan persalinan spontan. Sesuai dengan penelitian Iskandar (2020), menjelaskan bahwa
tidak ada laporan persalinan spontan yang meningkatkan ablasi retina. Pasien dengan ablasi retina setelah persalinan
spontan sebagian besar hilang secara spontan setelah melahirkan.
Kesimpulan
Kesimpulan :
Persalinan spontan pervaginam tidak dianggap sebuah kontraindikasi untuk pasien dengan miopia tinggi.
Persalinan spontan pervaginam tidak dianggap sebuah kontraindikasi untuk pasien dengan
miopia tinggi.
Daftar Pustaka
1. Rzeszotarska A, Szczapa-Jagustyn J, Kociecki J. Ophthalmological problems in pregnancy - a review. Ginekol Pol.
2020;91(8):473–7.
2. Mackensen F, Paulus WE, Max R, Ness T. Ocular changes during pregnancy. Dtsch Arzteblatt Int. 2014; 111(33–
34):567–75.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai