Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SELASA, 13 DESEMBER 2022

Disusun Oleh :
Sintia Pramudia Wardani
1102018277

Dokter Pembimbing :
dr. Arifianto, Sp.A (K)

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 31 OKTOBER – 7 JANUARI 2023
Kriteria Rome IV terpenuhi bila terdapat setidaknya 2 tanda atau gejala seperti berikut ;

(1) ≤ 2 defekasi tiap minggu


(2) ≥ 1 episode inkontinensia per minggu
(3) Riwayat retensi feses berlebihan,
(4) Riwayat defekasi yang nyeri atau keras
(5) Adanya massa feses besar dalam rektum, atau
(6) Riwayat pasase feses berdiameter besar yang menyebabkan obstruksi dari toilet.

Irritable Bowel Syndrome Inflammatory Bowel Disease


 Definisi :  Definisi :
IBS merupakan gangguan gastrointestinal umum yang IBD merupakan penyakit autoimun yang
ditandai dengan nyeri abdomen yang berulang dengan berawal atau ‘bersarang’ di saluran
perubahan kebiasaan usus (diare, konstipasi ataupun pencernaan.
keduanya)  Gejala :
 Gejala : - Sakit perut
- Nyeri perut - Kelelahan tanpa penyebab jelas
- Kembung - Penurunan berat badan
- Diare - Kehilangan nafsu makan
- Konstipasi berulang - Diare
 Klasifikasi IBS berdasarkan konsistensi tinja : - Demam
- IBS dominan konstipasi (IBS-C) - Perdarahan dari rectum
- IBS dominan diare (IBS-D) - Tumbuh kembang terhambat
- IBS dengan kebiasaan buang air besar campuran  Klasifikasi :
(IBS-M) IBD terdiri dari dua jenis yaitu kolitis
- IBS tidak dapat diklasifikasikan (IBS-U) ulseratif dan penyakit Crohn. Pada kolitis
ulseratif, peradangan hanya terjadi di area
usus besar. Sedangkan pada penyakit Crohn,
peradangan bisa terjadi di bagian saluran
pencernaan manapun.
 Etiologic :

inflammatory bowel disease (IBD) diyakini


terjadi karena kombinasi berbagai faktor,
termasuk genetika, reaksi sistem imun
terhadap bakteri tertentu di dalam usus, dan
pola makan serta stres sebagai pemicu. Jadi
penyebab penyakit radang usus ini tidak
Skala Bristol Stool Form (BSF) dapat digunakan untuk tunggal.
mempermudah dalam mengklasifikasikan IBS :
Karena alasan yang tidak diketahui, sistem
imun bereaksi terlalu aktif terhadap sistem
tubuh sendiri. Bagian dari tubuh yang
menjadi target sistem imun ini bukan hanya
saluran pencernaan, tapi kadang juga
menjalar hingga organ lain seperti kulit,
persendian, mata, atau hati.

 Komplikasi :
- Penyempitan usus
- Abses (benjolan nanah) di usus
- Nyeri perut kronis
 Etiologi :
- Perdarahan dari rectum
Faktor penyebab terjadinya IBS yaitu gangguan motilitas,
- Lubang atau kebocoran pada saluran
intoleransi makanan, abnormalitas interaksi sumbu otak-
cerna
usus, hipersensitivitas viseral, dan pasca infeksi usus.
- Kekurangan nutrisi
- Kesulitan tubuh menyerap nutrisi
- Osteoporosis
- Peradangan pada mata, mulut, sendi, dan
kulit
- Batu ginjal

Vclic Vomiting Syndrome (CVS) Rumination Syndrome


 Definisi :  Definisi :
Muntah yang berulang dan tidak diketahui Merupakan sebuah sindrom atau kondisi
penyebabnya. dimana seseorang memuntahkan kembali
 Gejala : secara alami makanan yang ditelan kemudian
Mual dan muntah secara periodic, s etiap episode mengunyahkan kembali dan menelan kembali
muntah biasanya muncul pada jam yang sama, atau memuntahkan nya.
berlangsung selama durasi waktu yang sama, serta  Gejala :
memiliki intensitas yang sama pula dengan - Pemuntahan kembali makanan yang yang
sebelumnya. Terkadang serangan muntah disertai disebabkan oleh pemuntahan kembali makanan
pula dengan keluhan sakit perut, diare, demam, - Rasa kenyang terus menerus
pusing, serta sensitivitas terhadap cahaya. - Rasa mual telah ditelan tanpa kesulitan (secara
 Factor resiko : alami), biasanya terjadi 10 menit setelah makan
- Stres emosional (cemas, panik) dan fisik (infeksi, - Sakit perut

alergi, kelelahan, kurang tidur) - Kesulitan bernapas


- Berat badan menurun
- Makanan dan minuman tertentu (coklat, keju, - Perut kembung
kafein, alkohol, MSG) - Kerusakan gigi[
 Komplikasi :
- Cuaca yang sangat panas atau sangat dingin - Kekurangan gizi
- Daya tahan yang lemah terhadap infeksi dan
- Makan berlebihan, makan sebelum tidur, tidak
penyakit
makan dalam waktu lama
- Penyakit pencernaan seperti maag
- Dehidrasi
- Penyakit yang mendasari seperti diabetes tipe 1,
- Masalah pernapasan seperti Pneumonia
autoimun; dan lainnya.
- Pengeroposan gigi
- Penurunan berat badan yang tidak sehat
- Bau napas tidak sedap
- Kematian

Aerophagia Dyspepsia Fungsional


 Definisi :  Definisi :
Merupkan kondisi tubuh yang menelan udara Merupakan dispepsia yang terjadi akibat gangguan
secara berlebihan dan terjadi terus-menerus. fungsi saluran cerna atas, tanpa adanya gangguan
Dalam kondisi normal, setiap orang umumnya anatomi atau struktur organ saluran cerna yang telah
akan menelan sekitar 2 liter udara dalam sehari. dipastikan melalui pemeriksaan penunjang seperti
Hal ini biasanya terjadi saat makan dan minum, Endoskopi dan lain-lain. 
berbicara / tertawa.
 Gejala :
 Gejala :
- Sering bersendawa, terkadang beberapa kali
- Cepat merasa kenyang saat makan
dalam satu menit
- Tidak bisa menghabiskan makan porsi normal
- Perut kembung / bengkak
- Perut terasa sangat penuh setelah makan
- Kentut secara berlebihan
- Mulut terasa asam atau pahit
- Sakit perut
- Muntah
 Etiologic : - Penurunan berat badan
- Makan terlalu cepat  Etiologic :
- Berbicara saat makanan Penyebab munculnya dyspepsia fungsional belum
- Mengunyah saat makan diketahui secara jelas, namun dalam kondisi
- Minum menggunakan sedotan (gerakan tertentu dapat meningkatkan resiko terjadinya
menghisap) dyspepsia fungsional, yaitu : perubahan
- Merokok (gerakan menghisap) keseimbangan bakteri usus, infeksi bakteri
- Bernafas melalui mulut Helicobcter Pylori, penyakit asam lambung,
- Olahraga berlebihan gangguan fungsi lambung dalam mengolah
- Minum minuman bersoda makanan, peradangan di saluran pencernaan
- Memakai gigi tiruan yang tidak tepat bagian atas, efek samping obat-obatan, seperti
sehingga terdapat celah pada gigi geligi. obat golongan NSAID.
-

Anda mungkin juga menyukai