E. WOC
Infeksi Helicobakteri
Kelainan mortilitas usus Penyakit asam lambung pylori
MK : Ketidak
Intake makan
seimbnagan nutrisi Klien cemas dengan
kurang DISPEPSIA MK : Ansietas
kurang dari keadaannya
kebutuhan tubuh
Lambung
Ransangan di
kosong Mual, muntah
madula oblongata
2
2.1.1 Manifestasi Klinis
5. Perut kembung
hiperacidity.
3
Jenis-jenis dispepsia organik yaitu:
b. Gastritis
(heart burn), kadang disertai rasa nyeri serta gejala lain seperti
4
dari gejala-gejala penyakit lain atau ditemukannya radang pada
d. Karsinoma
2005).
e. Pankreatitis
Gambaran yang khas dari pankreatitis akut ialah rasa nyeri hebat
absorbsi dan digesti secara normal pada satu atau lebih zat gizi.
5
anoreksia, sering flatus, kembung dan timbulnya diare berlendir
(Sudoyo, 2009).
g. Gangguan Metabolisme
Penemuan bakteri ini dilakukan oleh dua dokter peraih nobel dari
Proses ini berlanjut sampai terjadi ulkus atau tukak bahkan dapat
6
berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, dan
penunjang:
1. Tes Darah
2. Endoskopi (esofago-gastro-duodenoskopi)
Barret, dan ulkus peptikum. Biopsi antrum untuk tes ureumse untuk
7
pertama kali pada usia tua atau pasien dengan tanda alarm seperti
hitung darah lengkap, laju endap darah, amylase, lipase, profil kimia,
dan pemeriksaan ovum dan parasit pada tinja. Jika terdapat emesis
2.1.4 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
8
Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat, yaitu:
2. Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik. Obat yang
3. Antagonis reseptor H2
9
4. Penghambat pompa asam (proton pump inhibitor = PPI)
5. Sitoprotektif
6. Golongan Prokinetik
10
2.1.5 Pencegahan
1. Pencegahan Primordial
dispepsia pada orang yang sudah memiliki faktor resiko dengan cara
11
3. Pencegahan Sekunder
4. Pencegahan Tersier
12
b. Rehabilitasi sosial dan fisik dilakukan bagi pasien yang sudah
2.1.6 Komplikasi
lambung. Bila keadaan dispepsia ini terus terjadi luka akan semakin
hitam terlebih dulu yang artinya sudah ada perdarahan awal. Tapi
2.2.1.1 Pengkajian
meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-
13
kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan dari
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Hipertensi.
14
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
saluran pencernaan
6) Pola aktivitas
7) Aspek Psikososial
8) Aspek Ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat
9) Pemeriksaan Fisik
Head to toe
15
2. Mata
3. Hidung
4. Telinga
16
6. Leher
massa.
8. Abdomen
Perkusi : Tympani
9. Genitalia
17
2.2.1.2 Diagnosa
1. Nyeri akut
4. Ansietas
18
2.2.1.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut Pain Level Manajemen Nyeri
Pain Control
Comfort Level Pain : Disruptive 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Effects yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
Kriteria Hasil : pencetus.
2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
1. Menggunakan skala nyeri untuk mengenaiketidaknyamanan
mengidentifikasi tingkat nyeri 3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang mengetahui pengalaman nyeri dan dan
dengan menggunakan manajemen sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri.
nyeri. 4. Berikan informasi mengenai nyeri
3. Melaporkan kebutuhan tidur dan 5. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologik
istirahat tercukupi (Teknik relaksasi)
4. Mampu menggunakan metode non 6. Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
farmakologi untuk mengurangi menangani neyrinya dengan tepat.
nyeri 7. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
8. Kolaborasi dengan Tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan tindkan
penurun nyeri.
9. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
10.Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil
19
dari kebutuhan tubuh Status : Food and Fluid Intake
Nutritional Status : Nutrient Intake 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Weight Control pasien utnuk memenuhi kebutuhan gizi
2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi
Kriteria Hasil : makanan yang dimiliki pasien
3. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan
1. Adanya peningkatan berat badab perawatan mulut sebelum makan.
sesuai dengan tujuan 4. Pastikan makan disajikan dengan cara yang
2. Berat badan ideal sesuai dengan menarik
tinggi badan 5. Intruksikan pasien mengenai kebutuhan
3. Mampu mengidentifikasi nutrisi
kebutuhan nutrisi 6. Pastikan diet mencakup makanan tinggi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi kandungan serat untuk mencegah konstipasi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi 7. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
pengecapan dan menelan berat badan
6. Tidak terjadi penurunan berat 8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet klien
badan yang berarti
21
2.2.1.4 Implementasi
2.2.1.5 Evaluasi
dimodifikasi
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I. Identitas
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 59 tahun
Pekerjaan : IRT
23
II. Kelihan utama
Juni 2017 jam 22.30 dengan keluhan nyeri di perut, rasa perih di ulu hati
yang telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu klien juga
dada dan di perut sejak beberapa hari yang lalu, nafsu makan menurun,
mual dan muntah, klien mual muntah sehabis makan, isi muntah semua
apa yang sudah dimakan. TTV klien TD : 100/ 60 mmHg, Suhu : 370C,
ulu hati, skala nyeri 4, nyeri bertambah apabila makan dan minum,
nafsu makan menurun, mual dan muntah, setelah muntah dada terasa
panas sampai ke leher, muntah berisi air saja, badan lemas dan lesu,
24
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan ada riwayat maagh sejak 3 tahun yang lalu dan
menderita penyakit seperti penyakit yang diderita klien saat ini dan
penyakit keturunan yang lain seperti DM, Hipertensi, Asma dll. Juga
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
25
: Garis keturunan
: Serumah
GCS : 15
BB sebelum sakit : 63 kg
Tanda-tanda Vital
Suhu : 370C
Nadi : 80 x/i
Pernafasan : 23x/i
1. Kepala
a. Rambut
b. Mata
isokor 2/3 mm ( + / + ).
c. Telinga
nyeri
26
d. Hidung
Bersih tidak ada secret, tidak ada lesi, tidak ada gejala polip dan
lebar.
2. Leher
3. Thorak
a. Paru-paru
paru kiri
27
b. Jantung
4. Abdomen
Perkusi : Tympani
5. Punggung
Palpasi : Vocal tektil premitus teraba kiri dan kanan saat klien
menyebut 77.
6. Ekstermitas
a. Atas
terpasang infus tidak ada flebitis dan tidak ada pembengkakan pada
28
b. Bawah
Kaki klien simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan, kedua
berdiri dalam waktu yang lebih lama, karena klien merasa kaki
tidak bertenaga.
Kekuatan otot
5 5
4 5
Keterangan :
tahan penuh.
tahan sedang.
(gerak pasif)
29
gerakan persendian
7. Genetalia
8. Integumen
Inspeksi : Kulit tampak pucat dan kering, tidak ada lesi pada
kulit
V. Data Biologis
2. Minum
- Jumlah 7 – 8 gelas/ hari 4 – 5 gelas / hari
- Minuman kesukaan Teh manis, susu Air putih
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
30
3. Eliminasi
BAB
- Frekuensi 1x sehari Selama sakit klien
BAB tidak tertaur,
kadang-kadang ada
dalam sehari dan
kadang-kadang
tidak ada
- Warna Kuning
- Bau Khas
- Konsistensi
Tidak ada
- Kesulitan
ksulitan
BAK 4 – 5 x sehari
5 – 6 x/ hari Kuning
- Frekuensi
Kuning Khas
- Warna
Khas -
- Bau
- Tidak ada
- Konsistensi
Tidak ada
- Kesulitan
4. Istirahat dan Tidur
- Waktu tidur Jam 11 – 5 pagi Jam 3 – 6
- Lama tidur 6 jam 3 jam
- Hal yang mempermudah Lampu Susah tidur
tidur dimatikan
- Kesulitan tidur Tidak ada Mudah terbangun
dan obat-obatan.
31
VII.Data Psikologis
Klien mengatakan ingin cepat sehat dan klien berharap klien bisa
pulang kerumah.
X. Data Penunjang
a. Serologi
Keterangan :
1 Mg/ dl, Gluk (Gula darah) sedikit meningkat dengan Report 126
32
Mg/ dl, karena pasien dalam keadaan puasa, Trigliserida (Lemak
b. Kimia Klinik
W 12.0 – 14.0
W 40 – 5.0
W 37.0 – 43.0
Keterangan :
33
XI. Data Pengobatan
- IVFD RL 30 tts/menit
pasien.
34
dikonsumsi untuk jangka pendek, yaitu selama
XII.Data Fokus
a. Data Subjektif
35
b. Data Objektif
- Skala nyeri 4
- Mulut klien tampak kotor dan gigi klien tampak tidak bersih
dihidangkan
tentang penyakitnya
36
ANALISIS DATA
1. DS:
- Klien mengatakan nyeri Implamasi Nyeri akut
pada ulu hati mukosa lambung
- Klien mengatakan sakit
pada tenggorokan
- Klien mengatakan rasa
panas di perut dan di dada
- Klien mengatakan perut
terasa kembung
DO :
- Klien tampak memegang
perutnya
- Klien tampak meringis skala
nyeri 4
2. DS:
- Klien mengatakan tidak
nafsu makan dan susah Anoreksia Ketidakseimbangan
untuk menelan nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan mual dan kebutuhan tubuh
muntah
- Klien mengatakan lemah,
lesu dan letih
DO:
- Klien tampak tidak
menghabiskan porsi
makanan
- Klien tampak mengahbiskan
½ dari porsi makanan yang
dihidangkan
- Mulut dan gigi klien
kelihatan kotor
- Klien tampak lemah dan
tidak bertenaga
BB : 58 Kg
TB : 168 cm
3. DS :
37
- Klien mengatakan cemas Perubahan status Ansietas
dengan penyakitnya kesehatan
- Klien bertanya-tanya
tentang penyakitnya
DO:
- Klien tampak cemas
4. DS : Anoreksia Perubahan
- Klien mengatakan susah keseimbangan
untuk minum cairan dan
- Klien mengatakan minum elektrolit
air putih hanya 4-5
gelas/hari
DO :
- Kulit klien tampak pucat dan
kering
- Mukosa bibir kering
- Apabila kulit dicubit
kembali >2 detik
- Klien tampak susah untu
minum
DO :
- Klien tampak letih dan
lemah
- Klien tampak istirahat
ditempat tidur
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
38
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan
39
9. Beritahu dokter jika tindakan tidak
berhasil
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Nutritional Status Nutritional Status : Manajemen Nutrisi
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake Nutritional Status :
Nutrient Intake 1. Tentukan status gizi pasien dan
DS: Weight Control kemampuan pasien untuk
- Klien mengatakan tidak nafsu makan memenuhi kebutuhan gizi
dan susah untuk menelan Kriteria Hasil : 2. Identifikasi adanya alergi atau
- Klien mengatakan makan 3 sendok saja intoleransi makanan yang dimiliki
- Klien mengatakan mulutnya terasa 1. Adanya peningkatan berat badab sesuai pasien
kotor dengan tujuan 3. Lakukan atau bantu pasien terkait
- Klien mengatakan lemah, lesu dan letih 2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi dengan perawatan mulut sebelum
badan makan.
DO: 3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan 4. Intruksikan pasien mengenai
- Klien tampak tidak menghabiskan nutrisi kebutuhan nutrisi
porsi makan 4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Mulut dan gigi klien kelihatan kotor 5. Menunjukkan peningkatan fungsi
- Klien tampak lemah dan tidak pengecapan dan menelan
bertenaga 6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang
BB : 58 Kg berarti
TB : 168 cm
3. Perubahan keseimbangan cairan dan Fluid Balance Manajemen Elektrolit / Cairan
elektrolit Hydration
Nutritional Status : Food and Fluid Intake 1. Tingkatkan intake asupan per oral
DS : 2. Pantau adanya tanda dan gejala
- Klien mengatakan susah untuk minum Kriteria Hasil : retensi cairan
- Klien mengatakan minum air putih 3. Monitor tanda-tanda vital
hanya 4-5 gelas/hari 1. Keseimbangan urin out put lebih dari 1300 4. Catat intake dan output yang akurat
DO : mL/hari (paling sedikit 30 mL/jam)
- Kulit klien tampak pucat dan kering 2. Tekanan darah, nadi, dan suhu normal
- Mukosa bibir kering 3. Turgor kulit baik, membran mukosa dan
40
- Apabila kulit dicubit kembali >2 detik lidah lembab, orientasi tempat, waktu, dan
- Klien tampak susah untu minum orang baik
4. Pasien mampu untuk mencegah dan
mengatasi kehilangan cairan
4. Ansietas Anxiety Control Anxiety Reduction
Aggression Control
DS : Coping 1. Tenangkan pasien
- Klien mengatakan cemas dengan Impulse Control 2. Kaji tingkat kecemasan
penyakitnya 3. Jelaskan seluruh prosedur tindakan
- Klien bertanya-tanya tentang Kriteria Hasil : kepada pasien dan perasaan yang
penyakitnya mungkin
1. Klien mampu mengidentifikasi dan 4. Berikan dorongan dan berikan
DS: mengungkapkan gejala cemas waktu untuk mengungkapkan
Klien tampak cemas 2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan pikiran dan dengarkan semua
menunjukkan teknik untuk mengontrol keluhan pasien
cemas 5. Jelaskan semua prosedur dan
3. Vital sign (TD, nadi, respirasi) dalam pengobatannya
batas normal 6. Berikan dorongan dan spiritual
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa 7. Motivasi klien untuk tidak cemas
tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukkan 8. Ajarkan pasien teknik relaksasi
berkurangnya kecemasan.
5. Menunjukkan peningkatan konsenrtasi dan
akurasi dalam berpikir
6. Menunjukkan peningkatan fokus eksternal
41
DS : 1. Observasi adanya pembatasan klien
- Klien mengeluhkan letih, lemah dan dalam melakukan aktivitas
lesu Kriteria Hasil : 2. Kaji adanya factor yang
- Klien mengatakan susah untuk menyebabkan kelelahan
beraktifitas 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa 3. Monitor nutrisi dan sumber energi
disertai peningkatan tekanan darah, nadi tangadekuat
DO : dan RR 4. Monitor pasien akan adanya
- Klien tampak letih dan lemah 2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari kelelahan fisik dan emosi secara
- Klien tampak istirahat ditempat tidur (ADLs) secara mandiri berlebihan
5. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
P:
43
Implementasi 1,2,3,4,5,6,7,8
dan 9 dilanjutkan
A:
Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
44
08.30 3. Memonitor tanda-tanda vital tenggoran sakit
09.00 4. Mencatat intake dan output yang akurat - Klien mengatakan dalam
sehari hanya minum air
putih ±4-5 gelas
O:
- Klien tampak sulit untuk
menelan
- Mukosa bibir klien kering
- Kulit dicubit kembali >2
detik
- Intake : ±800 cc/hari
- Output : ± 500 cc/hari
- TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/i
P : 23 x/i
S : 370C
A:
Masalah Perubahan
keseimbangan cairan dan
elektrolit belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
45
4. Memberikan dorongan dan berikan waktu
09.00 untuk mengungkapkan pikiran dan O:
dengarkan semua keluhan pasien - Klien tampak cemas
5. Menjelaskan semua prosedur dan - Klien tampak gelisah
09.10 pengobatannya - Klien selalu bertanya-
6. Memberikan dorongan dan spiritual tanya tentang penyakitnya
09.15 7. Memotivasi klien untuk tidak cemas
09.20 8. Mengajarkan pasien teknik relaksasi A:
09.30 Masalah cemas belum
teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,4,5,6,7
dan 8 dilanjutkan
O:
- Klien tampak letih dan
lemah
- Klien tampak istirahat
ditempat tidur
46
A:
Masalah intoleransi aktifitas
belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,4 dan 5
dilanjutkan
47
9. Memberitahu dokter jika tindakan tidak A :
berhasil Masalah Nyeri belum teratasi
P:
Implementasi 1,2,3,5,8 dan 9
dilanjutkan
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
3 Rabu, 21 Juni Perubahan keseimbangan 08.15 1. Meningkatkan intake asupan per oral S:
2017 cairan dan elektrolit 08.20 2. Memantau adanya tanda dan gejala retensi - Klien mengatakan masih
cairan susah untuk minum
08.30 3. Memonitor tanda-tanda vital - Klien mengatakan minum 5-
08.35 4. Mencatat intake dan output yang akurat 6 gelas perhari
O:
48
- Kulit klien tampak pucat
dan kering
- Apabila kulit dicubit
kembali >2 detik
- Mukosa mulut kering
- Inteke ±1000 cc/hari
- Output ±600 cc/hari
- TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 78 x/i
P : 22 x/i
S : 37,5 0C
A:
Masalah perubahan
keseimbangan cairan belum
teratasi
P:
Implementasi 1,2,3 dan 4
dilanjutkan
A:
Masalah sebahagian teratasi
P:
Implementsi dihentikan
O:
- Klien sudah mulai sedikit
berjalan disekitar tempat
tidur
- Klien tampak masih lemas
dan lesu
A:
Masalah Intoleransi aktifitas
sebagia teratasi
50
P:
Implementasi dihentikan
A:
Masalah Nyeri sebagian
teratasi
51
P:
Implementasi dihentikan
A:
Masalah Ketidak
seimbangan nutrisi telah
teratasi
P:
Implementasi dihentikan
52
cairan ±10-12 gelas perhari
08.35 4. Memonitor tanda-tanda vital O:
08.40 5. Mencatat intake dan output yang akurat - Kulit klien tampak sudah
sedikit berminyak
- Turgor kulit baik, kembali
<2 detik
- Mukosa mulut suah mulai
basah
- Inteke ±1400 cc/hari
- Output ± (Urine 1000 cc
+BAB 200 cc) = 1000
cc/hari
- TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 78 x/i
P : 20 x/i
S : 36,50C
S : 37,5 0C
A:
Masalah perubahan
keseimbangan cairan teratasi
P:
Implementasi dihentikan
53
54
BAB IV
PEMBAHASAN
pada Tn.B dengan dyspepsia di ruang rawat Interne Pria RSUD Dr. Achmad
4.1 Pengkajian
sesuai dengan tinjauan kasus pada pengkajian Tn.B umur 67 tahun dengan
Dyspepsia, klien mengeluh keluhan nyeri di perut, rasa perih di ulu hati yang
telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, sakit pada tenggorokan, perut
kembung serta rasa panas di dada dan di perut, mual dan muntah, nafsu
makan tidak ada. Hasil pemeriksaan didapatkan klien lemah dan lesu, Tanda-
Laboratorium HGB: 9,2 (g/dl), RBC : 3.37 (10 ^3/uL), HCT : 26.2 (%),
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan Dispepsia merupakan isitilah
yang digunakan untuk suatu sindrom (kumpulan gejala atau keluhan) yang
terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati (daerah lambung),
kembung, mual, muntah, sendawa, rasa cepat kenyang, dan perut terasa
penuh.
55
Tanda dan gejala Dyspepsia Nyeri perut (abdominal discomfort), Rasa perih
di ulu hati, Nafsu makan berkurang , Rasa lekas kenyang , Perut kembung ,
perut, rasa perih di ulu hati yang telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, sakit
pada tenggorokan, perut kembung serta rasa panas di dada dan di perut, mual
dan muntah, nafsu makan tidak ada, klien cemas dengan kondisinya saat ini,
Menurut asumsi penulis tidak ada perbedaan yang spesifik antara kasus
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
1. Nyeri akut
56
4. Ansietas
Namun ada satu masalah keperawatan yang ada muncul didalam tinjauan
kasus pada Tn.B, tetapi tidak ada didalam tinjauan teoritis, yaitu : Intoleransi
masalah tersebut.
Untuk diagnosa Nyeri akut yang berdasarkan kepada tinjauan teoritis ada 10
tepat.
terhadap ketidaknyamanan
57
8. Kolaborasi dengan Tim kesehatan lainnya untuk memilih dan
9. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
dilaksanakan, yaitu :
terhadap ketidaknyamanan
8. Dukung istirahat dan tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
Namun ada satu rencana keperawatan yang ada didalam tinjauan teoritis yang
58
Untuk diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
kebutuhan gizi
makan.
konstipasi
dilaksanakan, yaitu :
kebutuhan gizi
makan.
59
pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah
kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet klien. Dikarenakan oleh adanya
tinjauan, yaitu : Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal, timbang berat
badan harian dan pantau gejala. Dikarenakan oleh tidak lengkapnya sarana
prasarana yanga da di ruang rawata inap dan karena tidak adanya tanda gejala
60
Untuk diagnosa Ansietas, yang berdasarkan kepada tinjauan teoritis ada 8
1. Tenangkan pasien
mungkin
keperawatan.
4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
61
4.4 Implementasi
asuhan keperawatan yang telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi Tn.B.
alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien, melakukan atau bantu
adanya tanda dan gejala retensi cairan, memonitor tanda-tanda vital, mencatat
62
Untuk Diagnosa Ansietas, implementasi yang dilakukan yaitu: Menenangkan
kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan, memonitor pola tidur dan
4.5 Evaluasi
3x8 jam, Klien mengatakan nyeri telah berkurang, Klien tampak sudah
tenang Skala nyeri 2, TD:100/70 mmHg N :78 x/i, P :20 x/i, S :36,50C
yang diberikan, Turgor kulit baik, kembali <2 detik, masalah sudah teratasi.
63
Untuk diagnosa Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit, setelah
bisa minum lebih banyak, Klien mengatakan minum ±10-12 gelas perhari,
Kulit klien sudah sedikit berminyak, Turgor kulit baik, kembali <2 detik,
Mukosa mulut suah mulai basah Inteke ±1400 cc/hari, Output ± (Urine 1000
jam, klien mengatakan tidak merasa cemas, Klien tampak tentang dan
masalah teratasi.
selama 2x8 jam Klien mengatakan klien sudah bisa sedikit berjalan tetapi
masih lemas, Klien mengatakan aktifitas klien masih dibantu oleh keluarga,
Klien mengatakan tidur malam ±4 jam dan klien mudah terbangun dalam
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Di Ruang Rawat Interne Pria RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
5.1.1 Pengkajian
ulu hati, skala nyeri 4, nyeri bertambah apabila makan dan minum,
nafsu makan menurun, mual dan muntah, setelah muntah dada terasa
panas sampai ke leher, muntah berisi air saja, badan lemas dan lesu,
Klien mengatakan ada riwayat maagh sejak 3 tahun yang lalu dan
dan lain-lain.
65
3) Riwayat Kesehatan keluarga
menderita penyakit seperti penyakit yang diderita klien saat ini dan
penyakit keturunan yang lain seperti DM, Hipertensi, Asma dll. Juga
dll.
5.1.2 Diagnosa
1. Nyeri akut
4. Ansietas
5. Intoleransi aktivitas
5.1.3 Intervensi
5.1.4 Implementasi
kolaborasi.
66
5.1.5 Evaluasi
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
67
Abdullah, M. & Gunawan, J., 2012. Dispepsia dalam Cermin Dunia Kedokteran.
Vol. 39 no. 9. Available online at : http://www.kalbemed.com/Portals/6/
197_CME-Dispepsia.pdf [diakses tanggal 13 Mei 2013].
Ganong WF. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: EGC.
Iping, S, 2004. Metode makan kualitatif cara mutakhir untuk langsing dan
sehat.Jakarta. Puspa Swara.
Rani AA, 2011. Jacobus A. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta Pusat: Interna
Publishing.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1.
Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
68
Nama Mahasiswa : Gito Vernando
NIM : 14103084015410
Judul KTI Studi Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.B Dengan
Dispepsia Di Ruang Rawat Inap Interne Pria
Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2017
69
I. Identitas Penulis
Nama : Gito Vernando
Tempat/Tnggal lahir : Padang, 07 juli 1993
Alamat : Jl.jaruai/rambai RT:02 RW:05
Kel.Bungus Barat Kec.Bungus Teluk
Kabung
III. Pendidikan
70