Anda di halaman 1dari 3

Konsep Sehat Sakit

Kelompok 2
1. FEBRIAN RIZKIANI (2011312013)
2. FEBRIANELLY AMANDA (2011312058)
3. FIGO RENZIO RIZAL (2011311003)
4. FIKRATUL AFDILA (2011311009)
5. FITRI ANNISA (2011313028)
6. FITRYNY RUTH SIANTURI (2011312076)
7. FIZIOLA (2011312031)
8. IRMA BONYFA RAHMA (2011313019)
9. JOFARELL AL GHIFARY (2011311045)
10. LAILA NADHIRA (2011312043)
11. LIDYA PUTRI (2011312034)
12. MARITA WAHYUNI (2011312025)
13. MEISI RAHMAHIGA (2011313007)
14. MEMEL MEIYUNI (2011313034)
15. MUHAMMAD USAMAH PRASETIYO (2011311027)

Skrip: Pasien terjangkit COVID-19

Suatu hari ada sebuah keluarga besar yang sedang membawa orang tua/neneknya untuk chek up
bulan di rumah sakit.

Ayah: “Ayo turun! Kita sidah sampai”.

Ibu: “Hati-hati ya bu jalannya!”

Petugas memeriksa suhu tubuh keluarga pasien

Petugas 1: “Silahkan masuk dan di cek suhu tubuhnya dulu ibu”.

Petugas 2: “Permisi bu saya cek dulu suhunya”.

Ibu : “Baik pak”.

Petugas 1 : “Baik, 36 derajat bu”.

Petugas 3: “Pake hansanitizer dulu ya bu”.

Petugas 1: “Permisi ya dek”.

Anak 1 : “Oke pak”.

Petugas 3: “Pake hansanitizer dulu ya dek”.


Petugas 1 : “36,2 derajat”.

Petugas 1 : “Permisi ya dek”.

Anak 2 : “Iya pak”.

Petugas 1 : “Suhunya 35,8 derajat ya, selanjutnya, permisi dek”.

Anak 3 : “Baik om”.

Petugas 1 : “Suhunya 36 derajat, permisi ya nek”.

Nenek : “Iya nak”.

Petugas 1: “Suhunya 36.5 derajat”.

Peeugas 3: “Pake hansanitizer dulu ya nek. Silahkan masuk”.

Petugas 1 : “Bapak silahkan”.

Bapak : “Iya pak”.

Bapak : (tiba tiba pingsan saat diperiksa suhu)

Anak 1: “Sus tolong bantu ayah saya”.

Petawat 1: “Pasien kenapa?”.

Ibu: “Tiba tiba suami saya pingsan”.

Nenek : “Saya khawatir dia terkena virus corona”.

Perawat 1: “Keluarga pasien dipersilahkan tunggu di luar ini sangat berbahaya, diharapkan
keluarga pasien ikut diisolasi”.

Penjaga : “Keluarga pasien silahkan menuju keruang isolasi saya akan mengantarkan kalian”.

Ibu: “Suami saya tidak apa apa kan sus”.

Perawat 2: “Tenang ibu kami akan berusaha dengan maksimal”.

Anak 2: (menangis menjerit-jerit)

Anak 3: “Tolong bantu ayah saya sus”. (sambil menangis)

Perawat 3: “Ayo kita bawa pasien ke ruangan untuk diperiksa”.

Perawat 4: “Ayo!”.
Dokter: “Keluarga Bapak Ali?”.

Ibu: “Iya, dok”

Anak 3: “Bagaimana kondisi ayah kami dok?”.

Anak 1: “Iya dok, bagaimana?”.

Anak 2: “Ayah kami tidak terkonfirmasi Corona kan do?”.

Dokter: “Keluarga harap tenang ya. Untuk saat ini Bapak Ali sedang dalam proses pemeriksaan
dan hasilnya akan keluar besok. Jadi untuk keluarga juga di cek terlebih dahulu setelah itu
pulang ke rumah dan tidak singgah di tempat lain. Sedangkan Bapak Ali harus tinggal di rumah
sakit untuk sementara waktu. Saya permisi dulu ya, selanjutnya akan diarahkan oleh suster-suster
ini”.

Perawat 4: “Ayo nenek, ibu, dan adek kita tes swab terlebih dahulu”.

Ibu: “Tapi saya tidak mau pisah dari suami saya dok/sus. Saya sangat mencintainya, sehingga
tidak bias meninggalkan dia sendiri di sisni!”.

Anak 3: (Menejerit sambil menangis) “Ayaaaaaahh!!”.

Perawat 2: “Kalau ibu mencintai suami ibu sebaiknya biarkan suami ibu dirawat di sini agar
kondisinya segera membaik, bu”

Perawat 3: “Ayo kita tes swab dulu semuanya!”.

Anak 2: “Tapi kami mau bawa nenek cek up dulu”.

Perawat 1: “Nenek ikut saya ya nek. Selain nenek silahkan tes swab dulu, nanti neneknya
menyusul”.

Nenek: “Baik sus”.

Ibu: “Baik sus. Ayo nak!”.

Anak 1, 2, 3: “Iya bu”.

Setelah semuanya selesai keluarga itu pun pergi meninggalkan rumah sakit dengan perasaan
sedih dan cemas.

Anda mungkin juga menyukai