Oleh:
Kelas 3A 20 (Kelompok 2)
Amelia fransisca yalani (2011313004)
Assyfa rahmi Fajarita S. (2011311042)
Dian Fadhilla Humaida (2011312052)
Febrianelly amanda (2011312058)
Irma bonyfa rahma (2011313019)
Marita Wahyuni (2011312025)
Muhammad Usamah Prasetiyo (2011311027)
Qorifa Azzahra (2011312073)
Naura salsabila afina (2011311015)
ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Pasien : Assyfa rahmi Fajarita S.
Teman : Febrianelly amanda
Guru : Muhammad Usamah Prasetiyo
Orang tua : Qorifa Azzahra
Perawat 1 : Dian Fadhilla Humaida
Perawat 2 : Amelia fransisca yalani
Dokter : Marita Wahyuni
Pendonor : Naura salsabila afina
Wali (Kakak pendonor): Irma bonyfa rahma
DI SEKOLAH
Pada saat jam pelajaran kelima, Kelas XII IPA 7 sedang melaksanakan ujian praktek
olahraga. Sebelum ujian praktek dimulai, semua siswa diperintahkan untuk melakukan
pemanasan dengan melakukan jogging mengitari lapangan sebanyak dua putaran. Pada
akhir putaran kedua, tiba-tiba A berhenti dan terlihat sempoyongan.
Teman: Syfa? Kamu kenapa? (menghampiri Syfa)
Pasien: Gapapa kok, cuma sedikit capek aja.
Teman: Mau aku antar ke UKS?
Pasien: Ngga usah, Manda. Aku gapapa kok.
Teman: Oke. Nanti kalo kamu butuh sesuatu atau mau ke UKS, bilang aku aja ya nanti
aku bantu.
Syfa: Iya, makasih Manda.
Ujian praktek olahraga pun dimulai. Siswa dipanggil satu persatu berdasarkan absen
untuk melakukan sprint.
Guru: Syfa, silahkan maju.
Syfa: Baik, Pak. (maju untuk melakukan sprint, bersama tiga orang teman sekelasnya
yang lain)
Guru: Bersedia, siap, ya!
Setelah melakukan sprint, Syfa terlihat lemas dan pucat.
Manda: Syfa? kamu pucat banget.
Syfa: Man- (A pingsan)
Manda: Pak! Syfa pingsan! (reflek Manda panic melihat Syfa terjatuh)
Guru: Syfa? Ayo semua bantu Syfa, bawa ke UKS.
Selama hampir setengah jam, Syfa tidak kunjung siuman. Guru dan teman-temannya
akhirnya memutuskan untuk membawa Syfa ke rumah sakit.
DI RUMAH SAKIT
IGD
Perawat 1: Maaf pak, apa yang terjadi pada pasien?
Guru: Setelah ujian praktek olahraga tiba-tiba dia jatuh pingsan, sus.
Perawat 1: Apakah bapak walinya?
Guru: Bukan sus. Saya guru olahraganya.
Perawat 1: Baik. Selagi kami memeriksa pasien, apakah bapak dapat menghubungi
walinya?
Guru: Bisa, sus.
Sehabis itu Guru langsung menelfon Orang tua Syfa.
Guru: Assalamu’alaikum, apakah benar ini dengan Ibu Qori orang tua dari Syfa?
Orang tua: Benar, ada apa ya pak?
Guru: Saya guru olahraga Syfa, bu. Setelah ujian praktek olahraga tadi Syfa pingsan dan
sekarang Syfa berada di rumah sakit Medika.
Orang tua: Innalillahi, baik saya akan menuju ke sana sekarang juga. (mematikan telfon)
Orang tua Syfa pun sampai di IGD rumah sakit Medika dan bertanya kepada dokter.
Orang tua: Dok, bagaimana keadaan anak saya?
Dokter: Berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata anak ibu mengalami gagal ginjal kronik
yang diakibatkan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada ginjalnya.
Orang tua: gagal ginjal kronik, dok? Apa yang harus saya lakukan? Apa anak saya dapat
sembuh?
Dokter: Kondisi Syfa kemungkinan akan terus memburuk jika dibiarkan. Untuk
mengatasi ini kita memerlukan transplantasi ginjal secepatnya. Pihak rumah sakit akan
mencarikan donor ginjal untuk Syfa, pihak keluarga juga dapat membantu kami untuk
mencari donor ginjal yang cocok.
Orang tua: kalau begitu, ambil ginjal saya saja, dok. Untuk kesembuhan anak saya,
apapun akan saya lakukan.
Dokter: baik, bu. Tapi kami harus melakukan pemeriksaan dulu untuk memastikan
apakah ginjal ibu dan Syfa cocok.
Orang tua: baik, dok. Lakukan pemeriksaan sekarang saja, dok.
Hasil pemeriksaan kecocokan ginjal Syfa dan Orang tua nya pun keluar.
Orang tua: Bagaimana, dok? Apakah ginjal saya cocok dengan anak saya?
Dokter: Sebenarnya, ginjal ibu cocok dengan Syfa. Tetapi kondisi ibu tidak
memungkinkan untuk mendonorkan ginjal karena faktor usia dan lain hal. Jika tetap
dilakukan, rasanya akan sangat beresiko untuk kesehatan ibu.
Orang tua: Lalu, apa yang harus saya lakukan dok?
Dokter: Kami akan berusaha sebisa kami untuk mencari donor yang tepat untuk Syfa, ibu
tidak usah khawatir.
Orang tua: baik, dok.
RUANG DOKTER
Dokter: Sudah lama bu?
Pendonor: Belum dok.
Dokter: Bu, ini pendonornya bu.
Orang tua: Oh, iya dok. Halo bu! Terima kasih ya bu, sudah mau mendonorkan ginjalnya.
Pendonor: Iya bu, sama-sama.
Dokter: Mari masuk, kita bahas di dalam saja.
Orang tua, Pendonor dan Wali: Iya dok.
Dokter: Karna di sini kedua belah pihak sudah setuju jadi kita langsung tanda tangan ya.
Ini tanda tangan untuk wali pendonor, ini yang pendonor, dan ini penerima ya. Silahkan
dibaca dulu jikalau ada yang tidak sesuai.
Orang tua, Pendonor dan Wali: Baik dok.
Wali: Semuanya sudah pas dok, tidak ada kesalahan atau yang harus dipertimbangkan.
Bukan begitu bu?
Orang tua: Iya bu, semuanya sudah baik dan benar. Jadi langsung tanda tangan saja ya
dok?
Dokter: Iya bu, silahkan. Ini pulpennya. Bergantian ya bu.
Orang tua: Baik dok.
Wali: Ini dok sudah semua.
Dokter: Oke, baik bu. Jadi jadwal operasinya akan dilaksanakan 3 hari lagi ya bu.
Diharapkan agar ibu memperisapkan diri dan untuk orang tua dari pasien juga tolong
dijaga kondisi anaknya agar tidak memburuk.
Orang tua dan Pendonor: Baik dok.
Dokter: Apa ada yang mau ditanyakan.
Orang tua: Sepertinya tidak ada dok.
Dokter: baik, kalau begitu sampai ketemu 3 hari lagi ya ibu-ibu. Tolong dijaga
kesehatannya semua. Dan terima kasih atas kerjasamanya. Saya dan tim medis akan
berusaha semaksimal mungkin.
Orang tua, Pendonor dan Wali: Baik dok. Terima kasih kembali dok.
Orang tua: Terima kasih banyak ya bu. Saya ke tempat anak saya dulu. Mari dok, bu.
Dokter, Pendonor dan Wali: Iya bu.
Wali: Kami juga pamit ya dok. Sekali lagi terima kasih dok. Ayo dek.
Dokter: Iya bu, sama-sama.
Tiba hari operasi dan semuanya berjalan lancer tanpa kendala. Pasien pun sedang dalam
masa pemulihan.
Tamat…