Anda di halaman 1dari 8

ROL PLAY KOMUNIKASI TERAUPETIK KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU:

(Ali Sabela Hasibuhan, S.Kep,Ns.,M.Kep)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. DINDA AULIYAH SIMANULLANG (2214201109)


2. ATIKA AULIA DALIMUNTHE (2214201075)
3. FADILLAH HUSNARIANI ZEIN (2214201108)
4. LIDIA HARITA (2214201090)
5. AULIA NINGSIH (2214201076)
6. AULIA ZAHRA (2214201077)
7. HELLY PUSPA YANTI ZAI (2214201087)
8. YURMINA LAIA (2214201105)
9. FELIX HEPI FEBRIAN ZAYA GEA (2214201107)
10.KRISMAWATI FAANA (2214201089)
11.ARESNA ZEGA (2214201071)
12.NAIMATUL KHAIRIAH SIREGAR (2214201110)

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


PRODI S1 KEPERAWATAN TK.IIC
T.A 2023/2024
1
ROPLEY KOMUNIKASI TERAUPETIK PADA
PASIEN DI LABORATARIUM

Narator : Lidia

Ibu pasien : Yurmina

Pasien : Dinda

Adik pasien : Atika

Perawat 1 : Aresna

Perawat 2 : Aulia

Perawat 3 : Krismawati

Perawat 4 : Naima

Dokter 1 : Felix

Dokter internis: Dilla

Analisis lab : Zahra

Konselor : Helly

Pada suatu hari di salah satu Rumah Sakit yang ada di kota Jambi
terdapat seorang pasien yang dirawat diruang UGD ditemani bersama
ibunya, tak lama kemudian seorang perawat pun datang keruang
pasien tersebut

Di UGD RST

Aresna : Selamat siang, dek

Dinda : Selamat siang, sus

Aresna : Apakah benar ini dengan pasien dinda?

Dinda : lya benar sus

Aresna : Baiklah dek sebelumnya perkenalkan saya perawat Aresna disini


tujuan saya akan mencatat identitas bapak dan apa keluhan bapak,
apakah bapak bersedia?

2
Dinda : Iya silahkan saja sus untuk identitas dapat di catat sesuai dengan
KTP saya saja Ners.

Aresna : Kalau begitu apa keluhan yang adek rasakan?

Dinda : keluhan saya Bab cair selama +3 bulan walaupun sudah berobat
di praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat BB
menurun, sariawan.

Aresna : Adek apakah ada keluhan lain yang adek rasakan?

Dinda : Sepertinya itu saja sus

Aresna : Baiklah kalau begitu dek apakah boleh saya periksa vital signnya,
seperti tekanan darah, suhu, nafas dan berat badan?

Dinda : Iya silahkan sus

Aresna : Baiklah dek saya akan memulai pemeriksaan vital signnya

Aresna : Dek berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah kita lakukan


didapatkan T/D 100/60 mmhg. Temperatur 35 °C, Nadi 76 x/mnt,
Napas 28 x/mnt dan BB 50.

Yurmina: Eh sus.. jadi anak saya ini harus bagaimana ya sus?

Aresna : Ibu dan mas nya tunggu saja dulu disini, saya akan melaporkan
hasil pemeriksaan ini kepada dokter felix nanti beliau akan
melakukan pemeriksaan lanjutan kepada anak ibu

Yurmina: Baiklah sus terimakasih

Aresna : Iya sama sama

Perawat asresna pun keluar meninggalkan ruangan pasien dan menuju


ke ruangan dokter.

Aresna : Dokter.. Ini ada pasien baru dengan keluhan Bab cair selama + 3 bulan walaupun
sudah berobat di praktek dokter, badan lemas. nafsu makan kurang, berat BB
menurun, sariawan dan vital signnya. T/D 100/60 mmhg. Temperatur 35 °C, Nadi
76 x/mnt, Napas 28 x/mnt dan BB 50 kg.
Felix : Baiklah sus terimakasih atas laporannya saya akan segera keruang pasiennya

Dokter felix dan perawat aresna pun datang keruangan pasien

Felix : Selamat siang dek, Apa benar ini dengan pasien Dinda dengan keluhan adek :
selama + 3 bulan walaupun sudah berobat di praktek dokter, badan lemas, nafsu
makan kurang, berat BB menurun, sariawan"
3
Dinda : Selamat siang, Benar dok, keluhan saya seperti itu.
Felix : Kalau begitu, saya akan periksa adek ya dek
Dinda : Iya, silahkan
Felix : Adek setelah saya periksa adek harus di rawat karena membutuhkan pemeriksaan
dan pengobatan yang lebih lanjut oleh spesialis penyakit dalam, jadi saya
memberikan resep obat.
Yurmina: Saya serahkan kepada dokter, mana yang terbaik buat anak saya.
Felix : Baiklah ibu, Sus... tolong adek ini di bawa ke Ruang Mawar untuk di rawat ya
Aresna : Oh, yaa dok saya bawa sekarang pasiennya, mari dek,bu

Di Ruang Mawar

Aresna : Sus. ini ada pasien baru dari UGD untuk di rawat di Ruang Mawar dan ini status
pasiennya ya
Aulia : Iya sus silahkan pasiennya taruh di ranjang ini
Aulia : Adek Sebentar lagi dokter spesialis penyakit dalam akan datang untuk memeriksa
adek, jadi adek jangan kemana-mana ya
Dinda : Iya sus
Dilla : Sus, apa ada pasien saya di Ruang Mawar ini?
Aulia : Ada dok, pasien atas nama dinda dari UGD dengan Bab cair selama 3 bulan
walaupun sudah berobat di praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang, berat
BB menurun, sariawan dan vital signnya. T/D 100/60 mmhg, Temperatur 35°C,
Nadi 76 x/mnt, Napas 28 x/mnt dan BB 50 kg
Dilla : Selamat pagi dek saya dokter dilla, Apa benar bapak sakit selama + 3 bulan BAB
cair walaupun sudah berobat di praktek dokter, badan lemas, nafsu makan kurang,
BB menurun, dan sariawan? Dan disini saya mau periksa adek dek
Dinda : Benar dok, sakit saya seperti yang dokter sebutkan dan silahkan periksa saja dok
Dilla : Baiklah dek pemeriksaan telah selesai saya menuliskan resep obat untuk di beli di
Apotik RS dan juga ada pemeriksaan laboratorium nantinya yang harus adek jalani
Yurmina: Iya dok, nanti saya beli obatnya di Apotik RS ini
Dilla : Sus... Konfirmasi dengan analis laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
serum HIV dan hasilnya sampaikan kepada saya ya
Aulia : Iya, dok

Perawat aulia pun menuju ke ruangan laboratarium

Aulia : Mba, ada pasien untuk pemeriksaan serum HIV


Zahra : Oh yaa? nanti saya kesana.

Perawat aulia dan analis zahra pun datang menghampiri pasien

Zahra : Sus, pasien mana yang mau saya ambil darahnya?


Aulia :Yang ini, mba.
Zahra : Selamat siang dek, saya zahra apakah benar dengan atas nama dinda?
Dinda : Iya saya sendiri
4
Zahra : Baiklah adek apakah tadi sudah diberi tahu oleh perawat atau dokter kalau adek
akan diambil darahnya untuk diperiksakan di laboratorium guna mendukung untuk
menegakkan jenis penyakit yang adek alami?
Dinda : Sudah bu
Zahra : Baiklah untuk prosesnya saya akan menyuntikkan di daerah lengan
Dinda : Silahkan mba
Zahra : Permisi saya lihat tangannya ya dek... (sambil mengerjakan).. maaf sedikit sakit ya.
Atika : Mak.. kenapa kakak disuntik mak kan sakit..
Yurmina:Tidak apaapa nak sakit sedikit saja itu untuk kelanjutan dari pemeriksaan penyakit
kakakmu
Atika : Makk.. apakah kakak akan baik-baik saja mak
Yurmina: Tentu saja nak.. kamu yang tenang dulu duduknya biar mbanya fokus
Atika : Iya mak...
Zahra : Baiklah, pengambilan darah sudah selesai dan nanti hasil pemeriksaannya akan
saya sampaikan kepada perawat Ruang Mawar ini ya bu
Yurmina: Baiklah Terima kasih bu

1 jam kemudian

Zahra : sus, ini hasil pemeriksaan lab.pasien dinda dengan serum (+) HIV
Kris : Oya, terima kasih mba

Hari ke 2 Kiki

Kris : Dokter, ini adalah hasil pemeriksaan lab pasien atas nama Dinda dengan serum (+)
HIV dok
Dilla : sus, kalau gitu saya mau ketemu pasiennya dan mana status pasiennya?
Kris : Ini status pasiennya, dok

Dokter dilla pun menuju ke ruangan pasien

Dilla : Selamat siang apa benar ini keluarga dari pasien atas nama dinda?
Yurmina: Selamat siang dok, iya benar saya sendiri ibunya
Dilla : Kalau begitu bisa kita bicara sebentar bu dan adeknya nya untuk membicarakan
mengenai hasil dari pemeriksaan.
Yurmina: Baik dok
Dilla : Baiklah bu.. jadi berdasarkan pemeriksaan yang telah pihak rumah sakit lakukan
didapatkan hasil yaitu anak ibu menderita penyakit (+) HIV
Yurmina: Apa dok? Itu tidak mungkin dok
Dinda : Mak.. maafin kakak sebelumnya kakak sudah menduga hal ini
Yurmina: Kamu diam dulu ibu mau bicara sama dokter, dok bagaimana ini bisa
terjadi pada anak saya dok?

5
Dilla : Ibu. HIV ini biasanya menyebar melalui 2 hal yaitu dari darah dan cairan kelamin
orang yang terinfeksi, penyebab yang lain bisa saja prilaku hidup tidak sehat dari
manusia itu sendiri. Contohnya, penggunaan narkoba ibu.
Dilla : Saat ini yang ingin saya tanyakan kepada Dinda bagaimana anda sampai menduga
bahwa anda bisa terkena HIV?
Dinda : Mungkin karena dulu waktu saya masih remaja saya adalah pecandu narkoba yang
menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan teman saya. Dan setelah
beberapa tahun sampai saat ini saya mrengalami gejala aneh seperti demam, lesu,
dan pegal-pegal dil sampai pada akhirnya kemarin saya mencari tau di internet
gejala apakah yang saya alami ternyata gejala tersebut sama dengan gejala HIV.
Dinda : Dok, boleh tolong dijelaskan lagi mengenai penyakit saya ini dok?
Dilla : Iya, nanti penjelasan lebih lanjut untuk bapak tentang HIV. Saya serahkan kepada
konselor RS ya pak
Dilla : Sus, sampaikan kepada konselor untuk memberikan penjelasan dan pengarahan
kepada pasien dinda ya
Kris : Iya dok
Dilla : kami permisi dulu ya bu

Dokter dilla dan perawat kris pun meninggalkan ruangan

Atika : Mak...kenapa lama sekali aku lapar ayo kita makan diluar mak
Yurmina: Dinda.. sepertinya adik kamu ingin makan sekarang kamu tidak apa-apa harus
menemui konselor rs sendirian?
Dinda : Tidak apa-apa mak, maaf karena abang sudah buat mak khawatir.
Atika : Mak ayoo kita makan
Yurmina: Iya nak, doa mak semoga kamu bisa sembuh kalo begitu mak pergi dulu,
assalamu'alaikum
Dinda : Wa'alaikumsalam mak

Ibu yurmina pun pergi meninggalkan dinda di rumah sakit saat akan menemui konselor,
setelah beberapa saat perawat kris datang keruangan konselor untuk memberitahu
mengenai permintaan dokter untuk menjelaskan kepada pasien HIV mengenai
penyakitnya.

Perawat kris pun datang menghampiri konselor helly

Kris : permisi Mba hel, ada permintaan dari dokter internis untuk menjelaskan dan
mengarahkan pasien HIV ini.
Helly : Ooo iya, nanti saya kesana

Selang beberapa menit kemudian konselor pun datang ke ruang mawar

Helly : Selamat siang sus, mana pasiennya ya


Kris : Ini pasiennya mba
Helly : Assalamu'alaikum selamat siang dek
6
Dinda : Wa'alaikumsalam selamat siang.
Helly : Perkenalkan nama saya helly sebagai konselor adek sekarang, saya mau berbicara
kepada adek tentang penyakit yang adek derita atau alami sekarang, apakah bersedia
dan adek ada waktu buat saya?
Dinda : Silahkan
Helly : Saya harapkan adek dapat tabah dan sabar atas penyakit yang adek derita,
sebagaimana yang di sampaikan dr. Dilla tentang penyakit adek yaitu HIV
Dinda : Sus, saya sudah tahu tentang penyakit saya Apa yang harus saya lakukan sekarang
Helly : Yang adek lakukan sekarang, adek menerimanya dengan sabar dan tabah, berusaha
untuk berobat, mendekatkan diri kepada Tuhan YME, dan beraktifitas seperti biasa
Helly : Apakah adek tahu tentang penyakit HIV?
Dinda : Saya tidak tahu
Helly :Penyakit HIV di sebabkan oleh virus HIV yang menyerang kekebalan tubuh dan
penularannya lewat persalinan, hubungan sex, transfusi darah, bekas jarum yang
digunakan oleh penderita HIV
Dinda : Ohh, jadi itu penyebab dan penularan penyakit HIV
Helly : Oh iya untuk pengobatan biasanya pasien Hiv akan diberikan obat ARV yang
berfungsi menghambat penyebaran virus berbahaya tersebut untuk menggandakan
din. Nah adek, ikuti saja arahan dokter, suster dan konselor selama adek di dalam
pengobatan, perawatan dan konseling HIV di RS ya dek
Dinda : Iya, saya akan mengikuti arahannya
Helly : Saya berdoa semoga penyakit adek ini dapat di sembuhkan, paling idak dapat
mengurangi penderitaan yang adek alami
Dinda : Terima kasih atas doanya.
Helly : Saya kira cukup pembicaraan kita pada hari ini, sebelumnya saya ucapkan terima
kasih atas waktu yang diberikan
Dinda : Saya juga mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan tentang penyakit saya dan
naschat-nasehatnya, sus
Helly :Kalo begitu saya permisi ya dek assalamu'alaikum
Dinda : Wa'alaikumsalam

7
KESIMPULAN

1. Secara klinik seharusnya sebagai dokter dan perawat harus mengetahui seorang pasien
terkena HIV atau tidak. Sehingga dapat mengantisipasi terjadinya resiko penularan terhadap
pasien.

2. Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan serum (+) HIV, sehingga diagnose
sudah dapat ditegakkan dan keperawatan sudah dapat dilakukan sesuai pasien dengan kasus
HIV (+).

3. Dokter internis menjelaskan diagnosa HIV (+) terhadap pasien, agar ada kepastian
penyakit yang di derita pasein, sehingga pasien tidak binggung dan bertanya-tanya tentang
masalah penyakitnya.

4. Konselor mengexpelor atau mengali riwayat pasein HIV saat gonta ganti pasangan ketika
berhubungan dengan lawan jenis selama satu tahun, agar lebih jelas dan terarah terhadap
konseling yang dilakukan terhadap pasien.

5. Pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit yang dialami, sehingga
membangkitkan semangat beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari dan bersosialisasi
dengan baik terhadap keluarga dan masyarakat.

6. Privasi pasien HIV (+) untuk tidak menceritakan penyakit terhadap keluarga, harus di
jaga dan di lindungi sesuai etika ODHA, agar jangan timbul kemarahan dan kebencian

Anda mungkin juga menyukai