Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
DI RUANG HCU ANAK
RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Oleh :

Ade Linda Dita Cahyani Nancy Martina


P1337420920006 P1337420920032

Azel Tiara Dewi Puji Prihati


P1337420920191 P1337420920026

Bari Lig Romandona Ratih Hastuti


P1337420920034 P1337420920022

Dewa Putra Krisnantara Rickar Julio Hulukiti


P1337420920024 P1337420920038

Dzulhidayati As
P1337420920007

I Wayan Adi Susanto


P1337420920023

Isna Nurmilusari
P1337420920033
SKENARIO
RONDE KEPERAWATAN
PEMERAN
1. Isna Nurmilusari : Kepala Ruang
2. Bari Lig Romadhona : PPJA (jaga malam)
3. Dewa Krisna : Perawat Pelaksana (jaga malam)
4. Ratih : Perawat Pelaksana (jaga malam)
5. Rickar : PPJA (jaga pagi)
6. Dzulhidayati : Perawat Pelaksana (jaga pagi)
7. Azel : Perawat Pelaksana (jaga pagi)
8. Puji : PPJA (jaga sore)
9. I Wayan Adi : Perawat Pelaksana (jaga sore)
10. Ade Linda : Perawat Pelaksana (jaga sore)
11. Nancy : Perawat Pelaksana (libur)

Pra-ronde
Sebelum melaksanakan ronde keperawatan, PPJA harus melakukan
perencanaan ronde keperawatan terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang harus
disiapkan : menetapkan kasus klien yang akan dirondekan, membuat proposal,
mempersiapkan informed concent, menentukan tim ronde, mencari sumber dan
literatur dan menyiapkan ruang diskusi.
An. J , usia 5 thn, hari rawat ke-2 di HCU Anak, pembiayaan umum Dx Medis
(combustion 27%) Dx Kep (Gangguan integritas kulit dan nyeri akut), tingkat
ketergantungan total care.
Albumin 3 g/dL, HB 9 g/dL, Leukosit 13.000
Luka bakar daerah dada dan kedua tangan derajat 2 (terdapat bula)
HR 136 x/menit
Suhu 38,5oC
Skala nyeri 4 (wong baker) (telah diberikan PCT 150mg/6 jam)
GB tiap 3 hari, ada program debridement besok di IBS jam 10 sekaligus
pasang DC.

PPJA melaporkan kasus yang akan dirondekan pada Kepala Ruangan :


Rickar : “Selamat pagi bu”
Isna : “selamat pagi, silahkan masuk, silahkan duduk
Rickar : Terimakasih Bu
Isna : Ya bagaimana mas Rickar, ada yang bisa saya bantu ?
Rickar : Begini Bu, pasien kami atas nama anak An. J , usia 5 thn, hari rawat ke-
2, pembiayaan umum, diagnosa medis (combustion 27%), tingkat
ketergantungan total care. Albumin 3 g/dL, HB 9 g/dL, Leukosit 13.000
Luka bakar daerah dada dan kedua tangan derajat 2 (terdapat bula), HR
136 x/menit, Suhu 38,5oC, Skala nyeri 4 (wong baker), GB tiap 3 hari, ada
program debridement besok di IBS … jam 10 sekaligus pasang DC.
Berdasarkan hasil pengkajian, diagnose keperawatan (Gangguan integritas
kulit dan nyeri akut)
Untuk diagnosis keperawatan, Gangguan integritas kulit, tindakan yang
sudah kami lakukan adalah observasi TTV.
Untuk diagnosis keperawatan nyeri akut sudah diberika PCT drip 150
mg/6 jam
Isna : Bisa saya lihat statusnya ?
Rickar : Ini Bu statusnya (sambil memberikan status pasien). Dilihat dari hasil
pemeriksaan lab nya, albumin : 3 g/dL, leukosit : 13.000, Hb : 9 gr/dL
Isna : Keadaan pasien sudah diketahui dokter ?
Rickar : Saya sudah beritahu dokter dan dianjurkan untuk :
1. GB 3 hari sekali
2. Besok rencana debridement di IBS jam 10:00
Dari pengkajian luka yang saya lakukan, keadaan luka pasien terdapat
bula dengan derajat luka 2, sudah dirawat selama 2 hari ini belum
menunjukan kondisi ke arah yang lebih baik.
Menurut saya perlu diadakan ronde keperawatan terhadap pasien untuk
menyelesaikan masalah ini. Bagaimana menurut Ibu ?
Isna : Iya, saya sependapat dengan mas Rickar untuk melakukan ronde
keperawatan untuk pasien ini . Apakah sudah membuat proposalnya ?
Rickar : Sudah, saya sudah menyiapkannya. Ini Bu lihat dulu proposalnya
(sambil memberikan proposal).
Isna : Siapa saja yang akan melakukan ronde keperawatan ini dan sudah
kontrak waktu dengan keluarga pasien belum ?
Rickar : Terkait dengan masalah pasien maka yang akan melakukan ronde
keperawatan ini adalah KaRu, PPJA, PP,Bu. Setelah ini saya akan
melakukan kontrak dengan keluarga pasien.

Setelah PPJA berkoordinasi dengan anggota timnya. Memanggil keluarga


pasien untuk dilakukan kontrak :
Rickar : Mbak Hilda. tolong panggilakan keluarga pasien....
Hilda : Baik mas.

Perawat asosiet masuk ke kamar pasien


Hilda : Permisi Pak
Bari : Iya, ada apa mbak ?
Hilda : Bisa ke ruang perawat sebentar Pak ? ada hal penting yang perlu kami
bicarakan.
Bari : Baik sus.

Perawat dan keluarga menuju ruang perawat


Bari : Permisi
Rickar : Silahkan duduk Pak. Apa benar ini dengan keluarga pasien anak
J?
Bari : Iya betul Bu
Rickar : perkenalkan saya Rickar, saya bertanggung jawab terhadap
pasien anak J, sebelumnya maaf nama Bapak siapa ?
Bari : Bari pak.
Rickar : Jadi begini pak, setelah kami bediskusi dengan Kepala Ruangan,
ada beberapa hal terkait asuhan keperawatan yang harus kami
diskusikan bersama tim keperawatan. Maka kami meminta
persetujuan bapak demi kebaikan pasien. Kalau bapak bersedia,
silahkantanda tangan di lembar inform consent ini.
Bari : baik pak
Rickar : Terimakasih ibu atas persetujuannya.

Ronde
Para peserta ronde keperawatan masuk ke ruang KaRu dan membuka
diskusi
Isna :Assalamu’alaikum rekan-rekan semua. Terimakasih telah
menyempatkan hadir disini untuk kita sama-sama melakukan ronde
keperawatan terhadap masalah pasien. Adapun pasiennya adalah
An. J , usia 5 thn, hari rawat ke-2, pembiayaan umum, diagnosa
medis (combustion 27%), tingkat ketergantungan total care.
Rickar : Ya terimakasih kepada semua rekan. Begini rekan-rekan pasien
kelolaan kami yaitu pasien An. J , usia 5 thn, hari rawat ke-2,
pembiayaan umum, diagnosa medis (combustion 27%), tingkat
ketergantungan total care.
Luka bakar daerah dada dan kedua tangan derajat 2 (terdapat
bula), HR 136 x/menit, Suhu 38,5oC, Skala nyeri 4 (wong baker),
GB tiap 3 hari, ada program debridement besok di IBS … jam 10
sekaligus pasang DC.
Berdasarkan hasil pengkajian, diagnose keperawatan (Gangguan
integritas kulit dan nyeri akut)
Untuk diagnosis keperawatan, Gangguan integritas kulit, tindakan
yang sudah kami lakukan adalah observasi TTV.
Untuk diagnosis keperawatan nyeri akut sudah diberika PCT drip
150 mg/6 jam
Hasil pemeriksaan laboratorium : albumin : 3 g/dL, leukosit :
13.000, Hb : 9 gr/dL
Isna : Iya Terimakasih. Sekarang kita mulai diskusi, barangkali dari
rekan-rekan ada masukan?
Puji : terima kasih, kalau gak salah tadi saya lihat hasil laboratoriumnya
leukosit 13.000, SB: 38,5 dan itu kan ada bula yang sudah pecah
juga. Bagaimana kalau ditambahkan diagnose keperawatan
resiko infeksi, itu saja dari saya, terima kasih.
Isna : bagaimana dengan teman yang lain, ada tambahan lagi?
Hilda : iya bu, saya mau menyarankan untuk dilakukan pemasangan CVC
dan DC berhubung pasiennya luka bakar agar balance cairannya
dapat terpantau.
Ade : untuk menindaklanjuti usulan dari bu Puji, saya usul untuk
meberikan edukasi kepada keluarga tentang hand hyiene,
mengurangi jumlah keluarga yang kontak dengan pasien, tidak
boleh membawa makanan dan pakaian dari rumah, memakai
masker kalau menjenguk pasien.
Isna : ya baik sekali usulah-usulannya, ada lagi yang mau menambahkan?
Nancy : disini saya Cuma mau menambahkan, bagaimana kalau pasien ini
kita konsulkan ke MPP berhubung pasien ini adalah pasien
umum yang memerlukan hari perawatan yang panjang dan
intensif.
Adi : Kalau dari saya menambahkan untuk memantau balance cairan dan
perkembangan kondisi pasien serta melakukan perawatan luka
bakar untuk menghindari dari resiko infeksi.
Isna : baiklah, berarti ini ada tambahan diagnose keperawatan resiko
infeksi, pemasangan CVC dan DC, edukasi keluarga tentang
kepatuhan pencegahan infeksi dan konsul ke MPP. Bagaimana mas
Rickar, masukannya bisa di terima?
Rickar :Terima kasih atas masukannya, saya setuju dengan saran yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai