Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO ROLE PLAY

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :

Wahyu Rochdiat M. S.Kep.,Ns. M.Kep, Sp. Kep. J

Disusun Oleh : Kelompok A

1. Ni ketut Nik santi (19160099)


2. Indri Dwijayanti Thomas (19160031)
3. Finna Ponika (19160030)
4. Indah lestari (19160028)
5. A.A. Dwi Aristya Sukma Adi (19160041)
6. Adi Yusuf (19160050)
7. Kadek Arya Dewa (19160059)
8. Dewa ayu giska mahastari (19160009)
9. A.A. Mas Aristya Sukma Dewi (19160010)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2020
SKENARIO ROLE PLAY MANKEP GEL. A

Pembagian Peran

Karu : Gung Adi


PN1 : Indri
AN1 : Giska (Pagi)
AN1 : Adi Y (siang)
PN2 : Nik Santi
AN2 : Indah (pagi)
AN2 : Finna (siang)
AN2 : Kadek (siang)
PX : Gung Gek

MEETING MORNING

Di bangsal A akan dilakukan meeting morning dengan karu dan perawat yang
berkerja pada pagi ini

Karu (Gung adi) : Selamat pagi rekan-rekan semuanya


Semua perawat : Selamat pagi pak
Karu (Gung Adi) : Baik sebelum kita mulai meeting morning pada pagi hari ini
marilah kita berdo’a menurut ajaran agama dan kepercayaan
masing-masing. Berdo’a saya persilakan, Berdo’a selesai. Meeting
morning pada pagi hari ini kita akan membahas tentang penerapan
proses asuhan keperawatan diruangan dan permasalahan yang
terjadi diruangan. Sebelum mulai meeting morning saya minta
tolong mbak Indri untuk menjadi notulen, apa mbak Indri bersedia?
PN1 (Indri) : Baik pak, besedia
Karu (Gung Adi) : Saya ingin mengingatkan lagi terkait asuhan keperawatan
diruangan, terkait permasalahan yang kemarin kita alami, temen-
temen saya lihat sudah menerapkan edukasi ke pasien, ke keluarga
dan memberitahukan penyakit yang pasien alami dan memberikan
pendidikan kesehatan sebelum pulang, saya harap dapat dilakukan
terus dan dapat lebih ditingkatkan lagi agar asuhan keperawatan
diruangan ini lebih baik lagi dan untuk tindakan keperawatan agar
sesuai dengan SPO yang ada. Untuk cuci tangan saya harap bisa
lebih ditingkatkan lagi karena bebera kali saya lihat temen-temen
tidak memcuci tangan sebelum keruangan pasien, sekian dari saya
ada ingin didiskusikan lagi? Atau ada pemasalahan temen-temen?
AN1 (Giska) : Saya ingin menyampaikan pak, bawa diruangan masih minim
terkait dengan alat medikasi
Karu (Gung Adi) : Untuk alat medikasinya sudah saya ajukan dan tinggal menunggu
informasi lagi terkait pengambilannya
PN2 (Nik Santi) : Benar pak apa yang disampaikan oleh mbak Giska dan saya ingin
menambahkan terkait penambahan bidai dan mitela pak karena
dirungan sedikit untuk mitela dan bidainya
Karu (Gung Adi) : Baik nanti saya sampaikan lagi terkait penambahan mitela dan bidai
dirungan ini, ada yang ingin disampaikan lagi?
AN2 (Indah) : Pak saya ingin menambahkan tentang alat pengelolaan sampah
diruangan, karena dari hasil pengkajian masih kurang
Karu (Gung Adi) : Baik mbak indah, mulai senin-selasa saya minta untuk mencari
literatur tentang standar pengelolaan sampah diruangan rawat
rumah sakit. Saya minta mbak Giska untuk menyampaikan ke
mbak Gung Gek dan mas Adi. Ada yang ingin disampaikan lagi?
Semua perawat : Tidak ada pak
Karu (Gung Adi) : Baik kalau tidak ada, silahkan untuk Mbak indri untuk
menyimpulkan Meeting morning pada hari ini
PN1 (Indri) : Baik pak, untuk kesimpulan meeting morning hari ini untuk
penerapan asuhan keperawatan harus sesuai dengen standar asuhan
keperawatan, pelaksaan tindakan keperawatanan harus sesusai SPO
yang ada, lebih meningkatkan cuci tangan dan mencari literatur
tentang standar pengelolaan sampah diruangan . Mungkin itu saja
yang dapat saya simpulkan, saya kembalikan ke bapak Gung Adi
Karu (Gung Adi) : Baik terima kasih mbak Indri telah menyimpulkan meeting
morning pagi ini, Saya ingatkan kembali untuk pelayanan asuhan
keperawatan yang lebih baik lagi sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang ada, selain itu saya harapkan teman-teman dapat
meningkatkan PAK, meningkatkan pelaksanaan komunikasi
terapeutik, selalu menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
yaitu 6 langkah dan 5 momen cuci tangan, melakukan pemberian
obat sesuai SPO yang telah kita buat, meningkatkan pre conference,
post conference. Terima kasih untuk temen-teman semua dan selalu
semangat dalam bekerja. Mungkin sekian dari saya jika tidak ada
yang ingin di diskusikan lagi saya minta kepada ketua tim untuk
selalu mengingatkan terkait apa yang telah saya sampaikan pagi ini
kepada teman-teman timnya. Saya tutup meeting morning pagi hari
ini dengan do’a, berdo’a menurut ajaran agama dan kepercayaan
masing-masing berdoa dipersilahkan, berdoa selesai, selamat pagi.
Semua perawat : Selamat pagi pak

Setelah selesai melakukan meeting morning dilanjutkan pre conference Tim 1 dan Tim
2 pukul 09.00
PRE CONFERENCE TIM 1

PN1 (Indri) : Selamat pagi semuanya, sekarang kita lanjut kegiatan pre
conference, seperti biasa nanti kita akan memaparkan program
pasien pada shif ini. Sebelum kita mulai marilah kita berdo’a
terlebih dahulu menurut agama dan keyakinan kita masing-masing
agar kegiatan kita berjalan lancar. Berdoa saya persilahkan (berdoa
selesai). Baik langsung saya bagi dulu untuk pasiennya, tim 1 ada 8
pasien, jadi nanti pasien di ruang 1A, 1B, 1C, dan 1D dikelola oleh
mbak Giska, dan pasien diruang 2A, 2B, 2C, dan 2D dikelola oleh
saya sendiri. Baik mbak Giska bisa memaparkan program
pasiennya
AN1 (Giska) : Baik terima kasih waktunya mbak indri
- Kamar 1A atas nama Ny. S usia 40 tahun dengan post op orif
fraktur tibia dextra H+3. Diagnose keperawatan nyeri akut b.d.
agens cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri, hambatan mobilitas
fisik b.d. kerusakan integritas struktur tulang d.d. ketidaknyamanan,
dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk pemajanan
patogen. Tindakan yang akan dilakukan yaitu observasi TTV,
motivasi latihan relaksasi, perawatan luka, memantau tanda-tanda
infeksi, kolaborasi pemberian ketorolax, ranitidine dan ceftriaxone,
edukasi pencegahan infeksi dan konsul DPJP terkait rencana
pulang.
- Kamar 1B atas nama Ny.J usia 50 tahun dengan DM tipe II,
diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit b.d gangguan
metabolisme d.d gangguan integritas kulit, nyeri akut b.d agent
cedera biologis d.d. keluhan tentang karakteristik nyeri dan ekspresi
wajah nyeri, dan risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d.
manajemen diabetes tidak tepat. Tindakan yang akan dilakukan
pada hari ini yaitu pantau TTV, perawatan luka, memberikan
insulin novorapid 8 unit, memberikan injeksi ketorolac, mengukur
GDS dan mempersiapkan pasien pulang
- Kamar 1C atas nama Ny. N usia 33 tahun post op orif fraktur ulna
H2, dengan diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agens cedera fisik
d.d. ekspresi wajah nyeri, risiko perdarahan d.d. program
pengobatan dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk
pemajanan patogen. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu
melakukan pemantauan TTV, motivasi latihan relaksasi, edukasi
pencegahan infeksi memberikan injeksi ampicillin, ketolorac dan
ganti balutan.
- Kamar 1D atas nama Tn. S usia 45 tahun dengan suspect CKD,
diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan b.d. kelebihan
asupan cairan d.d. ketidakseimbangan elektrolit, intoleransi
aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen d.d. dyspnea setelah beraktifitas dan hambatan pertukaran
gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d. pola pernafasan
abnormal. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu pengukuran
TTV, pantau balance cairan, pemberian furosemid, pemberian
terapi O2 serta pengambilan darah dan urine untuk dicek
laboratorium. Baik itu saja dari saya, terima kasih
PN1 (Indri) : Baik terimakasih mbak Giska, selanjutnya saya membacakan
program pasien saya :
- Kamar 2A atas nama Ny. M usia 58 tahun dengan diagnosa
suspect SNH d d SH, diagnosa keperawatan hambatan mobilitas
fisik b.d gangguan neuromuskular d.d. gerakan yang tidak
terkoordinasi, risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak d.d.
hipertensi. Untuk program hari ini dilakukan tindakan pengukuran
TTV, bantuan pemenuhan kebutuhan ADL seperti makan dan
mandi, latihan ROM, injeksi citicolin, rencana dilakukan
pemeriksaan CT Scan.
- Kamar 2B atas nama Tn. I 45 tahun dengan post op hemoroid H1,
diagnose keperawatan nyeri akut b.d agens biologis d.d. ekspresi
wajah nyeri dan keluhan tentang intensitas nyeri, intoleran aktivitas
b.d. imobilitas d.d. kelemahan umum, dan gangguan pola tidur b.d
kendala lingkungan d.d. ketidakpuasan tidur. Tindakan yang akan
dilakukan Pengukuran TTV, Pengajaran manajemen nyeri dengan
non farmakologi, kolaborasi pemberian obat ketorolac, dan pantau
eliminasi fekal pasien.
- Kamar 2C atas nama Tn. M berusia 55 tahun dengan diagnosa
post op orif fraktur humerus sinistra H2, diagnosa keperawatan
nyeri akut b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan
keluhan tentang karakteristik nyeri, risiko infeksi d.d. prosedur
invasif, dan intoleran aktivitas b.d imobilitas d.d kelemahan umum.
Untuk tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu pengukuran
TTV, memantau skala nyeri, dan kolaborasi dengan terapi injeksi
ketorolac dan ampicilin.
- Kamar 2D atas nama Ny. R berusia 51 tahun dengan DM tipe II,
untuk diangnosa keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah
d.d. manajemen diabetes tidak tepat, risiko infeksi d.d. gangguan
integritas kulit. Untuk program hari ini dilakukan pengukuran TTV,
Pemantauan kadar gula darah, Lakukan perawatan luka pada kaki
kiri pasien, serta memberikan terapi insulin novorapid 4 IU dan
konsul DPJP terkait rencana pulang. Sekian pemaparan program
atau tindakan yang akan dilakukan. Apakah ada tambahan ?
AN1 (Giska) : Tidak ada mbak Indri
PN1 (Indri) : Baik kalau tidak ada yang didiskusikan lagi, saya ingatkan kembali
untuk menerapkan apa yang sudah disampaikan bapak Gung Adi
saat meeting morning tadi yaitu tentang penerapan proses asuhan
keperawatan, peningkatan penerapan PAK, peningkatan
pelaksanaan pre conference, post conference, peningkatan
pelaksanaan komunikasi terapeutik, peningkatan mutu asuhan
keperawatan dan menerapkan 6 langkah 5 momen cuci tangan dan
pemberian obat sesuai dengan SPO yang telah dibuat. Baik karena
tidak ada yang ingin di diskusikan lagi saya akhiri pre conference
pada pagi hari ini dengan berdo’a, berdo’a menurut ajaran agama
dan kepercayaan masing- masing berdo’a saya persilahkan, berdo’a
selesai. selamat pagi dan semangat bertugas
AN1 (Giska) : Selamat pagi

PRE CONFERENCE TIM 2

PN2 (Nik Santi) : Selamat pagi semuanya, sebelum kita memulai pre conference kita
pagi hari ini kita buka dengan berdo’a, berdo’a menurut agama dan
kepercayaan kita masing-masing, berdo’a saya persilahkan,
(berdo’a selesai). Baik jumlah pasien tim 2 ada 8 orang. Kamar 3A,
3B, 3C, 3D akan dikelola oleh mbak Indah dan pasien 4A, 4B, 4C,
4D dikelola oleh saya sendiri, baik langsung saja mbak Indah
memaparkan rencana yang akan dilakukan kepada pasien
AN2 (Indah) : Baik, langsung saja saya sampaikan
- Kamar 3A atas nama Tn.W uisa 30 tahun dengan post op fraktur
tibia sinistra H+1, dengan diagnose keperawatan nyeri akut b.d.
agens cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri, hambatan mobilitas
fisik b.d. kerusakan integritas struktur tulang d.d. ketidaknyamanan,
dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk pemajanan
patogen. Tindakan yang akan dilakukan pada hari yaitu pantau
TTV, memeberikan injeksi obat ceftriaxone dan ketorolac, motivasi
latihan relaksasi, perawatan luka dan rencana dilakukan foto
rontgen ulang.
- Kamar 3B atas nama Ny.K usia 50 tahun dengan SH, diagnosa
keperawatan diagnosa keperawatan intoleran aktivitas b.d
imobilitas d.d kelemahan umum, risiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak d.d. hipertensi. Tindakan yang akan dilakukan pada
hari ini yaitu pantau TTV, latihan ROM, injeksi citicoline, dan
rencana dilakukan CT Scan ulang.
- Kamar 3C atas nama Ny.L usia 39 tahun post op orif fraktur
fibula H4, dengan diagnosa keperawatan diagnosa keperawatan
nyeri akut b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan
keluhan tentang karakteristik nyeri , risiko infeksi d.d. prosedur
invasif, hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
d.d.gerakan yang tidak terkoordinasi dan resiko infeksi d.d kurang
pengetahuan untuk pemajanan patogen. . Tindakan yang akan
dilakukan hari ini yaitu melakukan pemantauan TTV, memberikan
injeksi ampicillin, ketolorac, perawatan luka, edukasi pencegahan
infeksi dan rencana pulang konsul dengan DPJP
- Kamar 3D atas nama Tn.T usia 47 tahun dengan suspect CKD,
diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan b.d. kelebihan
asupan cairan d.d. ketidakseimbangan elektrolit, intoleransi
aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen d.d. dypsnea setelah beraktifitas dan hambatan pertukaran
gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d. pola pernafasan
abnormal.. Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu pengukuran
TTV, pemberian furosemid. Baik itu saja dari saya, terima kasih
PN2 (Nik Santi) : Baik saya lanjutkan dengan pasien kelolaan saya
- Kamar 4A atas nama Tn.B usia 54 tahun dengan diagnosa suspect
SNH d.d SH, diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik b.d
gangguan neuromuskular d.d.gerakan yang tidak terkoordinasi,
risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak d.d. hipertensi.
Tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu pengukuran TTV,
latihan ROM, memberikan injeksi citicolin.
- Kamar 4B atas nama Ny.D usia 38 tahun dengan post op
Appendiks H1, diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agen cedera
biologis d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang karakteristik
nyeri, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
asupan diet kurang d.d. nyeri abdomen, risiko infeksi d.d. kurang
pengetahuan terhadap pajanan patogen. Tindakan yang akan
dilakukan Pengukuran TTV, Pengajaran manajemen nyeri dengan
non farmakologi, edukasi pencegahan infeksi, edukasi makan
sedikit tapi sering, kolaborasi pemberian obat analgetik berupa
ketorolac dan ceftriaxone.
- Kamar 4C atas nama Tn.H usia 52 tahun dengan diagnosa post op
orif fraktur femur sinistra H3, diagnosa keperawatan nyeri akut b.d.
agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang
karakteristik nyeri , risiko infeksi d.d. prosedur invasif, hambatan
mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular d.d.gerakan yang tidak
terkoordinasi. Untuk tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu
pengukuran TTV, memantau skala nyeri, mengajarkan manajemen
relaksasi, perawatan luka, kolaborasi dengan terapi injeksi
ketorolac dan ampicilin, dan rencana pulang konsul dengan DPJP
- Kamar 4D atas nama Tn.T usia 55 tahun dengan DM tipe II,
keperawatan kerusakan integritas kulit b.d gangguan metabolisme
d.d gangguan integritas kulit, risiko infeksi d.d. kurang
pengetahuan terhadap pajanan patogen dan risiko ketidakstabilan
kadar glukosa darah d.d. manajemen diabetes tidak tepat.. Untuk
tindakan yang akan dilakukan hari ini yaitu pengukuran TTV,
Pemantauan kadar gula darah, Lakukan perawatan luka pada kaki
kanan pasien, serta memberikan terapi insulin novorapid 8 IU.
Sekian pemaparan program atau tindakan yang akan dilakukan
pada hari ini. Apakah ada tambahan?
AN2 (Indah) : Dari saya tidak ada mbak, sudah cukup jelas menurut saya
PN2 (Nik Santi) : Baik kalau tidak ada yang didiskusikan lagi, saya ingatkan kembali
untuk menerapkan apa yang sudah disampaikan bapak Gung Adi
saat meeting morning tadi yaitu tentang penerapan proses asuhan
keperawatan, peningkatan penerapan PAK, peningkatan
pelaksanaan post conference, peningkatan pelaksanaan komunikasi
terapeutik, peningkatan mutu asuhan keperawatan dan menerapkan
6 langkah 5 momen cuci tangan dan pemberian obat sesuai dengan
SPO yang telah dibuat. Baik tetap semangat untuk menjalankan
tugas kita hari ini semoga dapat menjadi berkah bagi kita semua,
saya akhiri pre conference pada pagi hari ini dengan berdo’a,
berdo’a menurut ajaran agama dan kepercayaan masing- masing
saya persilahkan, berdo’a cukup. selamat pagi dan selamat bertugas
AN2 (Indah) : Selamat pagi

Pukul 13.00 perawat berkumpul untuk melaksanakan post conference Tim 1 dan Tim 2
POST CONFERENCE TIM 1

PN1 (Indri) : Selamat siang mbak Giska baik seperti biasa sebelum kita
melakukan operan jaga, mari kita awali post conference ini dengan
berdoa, berdoa menurut ajaran agama dan kepercayaan masing-
masing berdoa saya persilahkan. Berdoa cukup, baik untuk
mempersingkat waktu langsung saja untuk mbak Giska
memaparkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan,
kendala saat memberikan asuhan dan tindak lanjut asuhan yang
akan dioperkan nanti
AN1 (Giska) : -Kamar 1A atas nama Ny. S usia 40 tahun dengan post op orif
fraktur tibia dextra H+3. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai
program untuk diagnose keperawatan nyeri akut b.d. agens cedera
fisik d.d. ekspresi wajah nyeri tindakan yang sudah dilakukan
manajemen nyeri dengan relaksasi, hambatan mobilitas fisik b.d.
kerusakan integritas struktur tulang d.d. ketidaknyamanan tindakan
yang sudah dilakukan ROM pasif, intervensi dihentikan pasien
pulang dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk pemajanan
patogen tindakan yang sudah dilakukan pemberian injeksi sesuai
program dan edukasi pencegahan infeksi, hentikan intervensi,
pasien pulang, dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien
-Kamar 1B atas nama Ny.J usia 50 tahun dengan DM tipe II, semua
tindakan yang dilakukan sesiuai program diagnosa keperawatan
kerusakan integritas kulit b.d gangguan metabolisme d.d gangguan
integritas kulit tindakan yang sudah dilakukan perawatan luka ,
nyeri akut b.d agen cedera biologis d.d. keluhan tentang
karakteristik nyeri dan ekspresi wajah nyeri tindakan yang sudah
dilakukan mengajarkan nafas dalam, dan diagnose risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d. manajemen diabetes tidak
tepat tindakan yang sudah dialakuakan mengkukur GDS hasil:
175mg/dL terjadi penurunan dari 190mg/dL dan dosis novorapid
turun menjadi 4IU, dan tidak ada kendala dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien, hentikan intervensi pasien pulang,
-Kamar 1C atas nama Ny. N usia 33 tahun post op orif fraktur ulna
H2, semua tindakan sudah dilakukan sesuai program, untuk
diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agens cedera fisik d.d.
ekspresi wajah nyeri tindakan yang sudah dilakukan pengajaran
relaksasi nafas dalam, risiko perdarahan d.d. program pengobatan
tindakan yang telah dilakukan memonitor tandatanda perdarahan
dan pengurangan perdarahan dan resiko infeksi d.d kurang
pengetahuan untuk pemajanan patogen tindakan yang telah
dilakukan memberikan edukasi pencegahan infeksi tentang cuci
tangan, dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dan lanjutkan intervensi.
-Kamar 1D atas nama Tn. S usia 45 tahun dengan suspect CKD,
tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan program, untuk
diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan b.d. kelebihan
asupan cairan d.d. ketidakseimbangan elektrolit didapatkan balance
cairan +600cc, diagnose intoleransi aktivitas b.d
ketidakseimbangan antara suplai kebutuhan oksigen d.d. dypsnea
setelah beraktifitas hasil TTV TD: 148/88mmHg, N:87, S: 36,6,
RR: 28 dan diagnose hambatan pertukaran gas b.d.
ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d. pola pernafasan abnormal
telah diberikan terapi O2 nasal kanul 3lpm, dan tidak ada kendala
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk
intervensi lanjut. Baik itu saja dari saya, terima kasih
PN1 (Indri) Baik terimakasih mbak Giska, saya akan melanjutkan program pada
pasien saya”
- Kamar 2A atas nama Ny. M usia 58 tahun, diagnosa suspect SNH
d d SH, Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk
diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik b.d gangguan
neuromuskular d.d.gerakan yang tidak terkoordinasi, sudah
dilakukan bantuan pemenuhan kebutuhan ADL seperti makan dan
mandi, latihan ROM, risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
d.d. hipertensi sudah dilakukan tindakan pengukuran TTV, , injeksi
citicolin, dan sudah dilakukan dilakukan pemeriksaan CT Scan
pada pukul 11:00 Wib tetapi belum ada hasil CT Scan. dan tidak
ada kendala dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien,
terapi dilanjutkan
- Kamar 2B atas nama Tn. I 45 tahun dengan post op hemoroid H1,
Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa
keperawatan nyeri akut b.d agens biologis d.d. ekspresi wajah nyeri
dan keluhan tentang intensitas nyeri, sudah dilakukan Tindakan
yang akan dilakukan Pengukuran TTV, Pengajaran manajemen
nyeri dengan non farmakologi, kolaborasi pemberian obat
ketorolac, untuk intoleran aktivitas b.d. imobilitas d.d. kelemahan
umum, gangguan pola tidur b.d kendala lingkungan d.d.
ketidakpuasan tidur, dan sudah dilakukan pantau eliminasi fekal
pasien hari belum ada BAB, dan tidak ada kendala dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien, terapi dilanjutkan
dan tetap monitoring eleminasi fekal pada pasien
- Kamar 2C atas nama Tn. M berusia 55 tahun dengan diagnosa
post op orif fraktur humerus sinistra H2, Semua tindakan sudah
dilakukan sesuai program untuk diagnosa keperawatan nyeri akut
b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang
karakteristik nyeri sudah dilakukan tindakan pengukuran TTV,
memantau skala nyeri, dan kolaborasi dengan terapi injeksi
ketorolac dan ampicilin. risiko infeksi d.d. prosedur invasive sudah
dilakukan edukasi terkait pencegahan infeksi cuci tangan, dan
untuk intoleran aktivitas b.d imobilitas d.d kelemahan umum sudah
dilakukan pemenuhan ADL seperti makan, minum dan kebutuhan
toleting, dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien untuk lanjutkan intervensi
-Kamar 2D atas nama Ny. R berusia 51 tahun dengan DM tipe II,
Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diangnosa
keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d. manajemen
diabetes tidak tepat sudah dilakukan tindakan Pemantauan kadar
gula darah dengan hasil GDS: 150 mg/dL, serta memberikan terapi
insulin novorapid 4 IU risiko infeksi d.d. gangguan integritas kulit
sudah dilakukan dilakukan pengukuran TTV, sudah dilakukan
perawatan luka pada kaki kiri pasien, sudah konsul DPJP pasien
boleh pulang, dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien hentikan intervensi pasien pulang.
Baik, sekian pemaparan dari saya, apakah ada tambahan dari mbak
Giska?
AN1 (Giska) : Tidak ada mbak
PN1 (Indri) Baik kalau tidak ada tambahan, kita akhiri post conference ini
dengan berdoa, berdoa dengan ajaran agama dan kepercayaan
masing masing berdo’a saya persilahkan. Berdoa selesai, selamat
siang
AN1 (Giska) : Selamat siang
POST CONFERENCE TIM 2

PN2 (Nik Santi) : Selamat siang mbak Indah baik seperti biasa sebelum kita
melakukan operan jaga, sekarang kita melakukan post conference
terlebih dahulu. Mari kita awali post conference ini dengan berdoa,
berdoa menurut ajaran agama dan kepercayaan masing-masing
berdoa saya persilahkan. Berdoa cukup, baik untuk mempersingkat
waktu langsung saja untuk mbak Indah memaparkan hasil asuhan
keperawatan yang telah dilakukan, kendala saat memberikan
asuhan dan tindak lanjut asuhan yang akan dioperkan nanti
AN2 (Indah) : Baik mbak Nik Santi terimakasih atas waktunya
- Kamar 3A atas nama Tn.W uisa 30 tahun dengan post op fraktur
tibia sinistra H+1, Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnose keperawatan nyeri akut b.d. agens cedera fisik d.d.
ekspresi wajah nyeri, sduah dilakukan Tindakan monitor TTV,
memberikan injeksi obat ceftriaxone dan ketorolac, untuk diagnosa
hambatan mobilitas fisik b.d. kerusakan integritas struktur tulang
d.d. ketidaknyamanan sudah dilakukan tindakan motivasi latihan
relaksasi dan sudah dilakuakn foto rontegen tetapi hasil belum ada,
dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk pemajanan
pathogen sudah dilakukan edukasi terkait pencegahan resiko infeksi
dengan cuci tangan dengan benar, dan tidak ada kendala dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk lanjutkan
intervensi
- Kamar 3B atas nama Ny.K usia 50 tahun dengan SH, Semua
tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa
keperawatan intoleran aktivitas b.d imobilitas d.d kelemahan umum
sudah dilakukan tindakan pemenuan ADL, risiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak d.d. hipertensi, sudah dilakukan pantau TTV,
sudah dilakuakn latihan ROM pasif, injeksi citicoline, dan sudah
dilakukan CT Scan ulang tetapi hasil belum jadi, dan tidak ada
kendala dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk
lanjutkan intervensi
- Kamar 3C atas nama Ny.L usia 39 tahun post op orif fraktur
fibula H4, Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk
diagnosa keperawatan diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agen
cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang
karakteristik nyeri sudah dilakukan tindakan pemantauan TTV,
memberikan injeksi ampicillin, ketolorac, untuk risiko infeksi d.d.
prosedur invasive sudah dilakukan perawatan luka dan tidak ada
tanda tanda infeksi, dan resiko infeksi sudah dilakukan tindakan
edukasi terkait dengan pencegahan infeksi yaitu cuci tangan, untuk
hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular d.d gerakan
yang tidak terkoordinasi pemenuhan ADL, dan tidak ada kendala
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk
intervensi dihentikan pasien BLPL
- Kamar 3D atas nama Tn.T usia 47 tahun dengan suspect CKD,
Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa
keperawatan kelebihan volume cairan b.d. kelebihan asupan cairan
d.d. ketidakseimbangan elektrolit sudah dilakuakan tindakan
pengukuran TTV, pemberian furosemid, pemantauaan balance
cairan, untuk intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen d.d. dipsnea setelah beraktifitas
sudah dilakukan pesangan oksigensi nasal kanul dengan 4 ltpm, dan
hambatan pertukaran gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi perfusi
d.d. pola pernafasan abnormal sudah dilakukan pengaturan posisi,
dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien untuk terapi dilanjutkan
Baik itu saja dari saya, terima kasih
PN2 (Nik Santi) : Baik terima kasih mbak Indah, saya akan melanjutkan program
pada pasien saya
- Kamar 4A atas nama Tn.B usia 54 tahun dengan diagnosa suspect
SNH d d SH, Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik b.d gangguan
neuromuskular d.d. gerakan yang tidak terkoordinasi sudah
dilakukan latihan ROM pasif, risiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak d.d. hipertensi pengukuran TTV dengan hasil TD:
180/100 mmHg, sudah diberikan injeksi citicolin jam 11:00 wib,
dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien untuk terapi dilanjutkan
- Kamar 4B atas nama Ny.D usia 38 tahun dengan post op
Appendiks H1, Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agen cedera biologis
d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang karakteristik nyeri
sduah dilakukan tindakan Pengajaran manajemen nyeri dengan non
farmakologi, dan kolaborasi pemberian obat analgetik berupa
ketorolac dan ceftriaxone untuk ketidakseimbangan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh b.d. asupan diet kurang d.d. nyeri abdomen
sudah dilakukan tindakan edukasi makan sedikit tapi sering, dan
untuk risiko infeksi d.d. kurang pengetahuan terhadap pajanan
pathogen sudah dilakukan tindakan engukuran TTV, edukasi
pencegahan infeksi dan tidak ada kendala dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien untuk terapi dilanjutkan
- Kamar 4C atas nama Tn.H usia 52 tahun dengan diagnosa post op
orif fraktur femur sinistra H3, Semua tindakan sudah dilakukan
sesuai program untuk diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agen
cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang
karakteristik nyeri sudah dilakukan tindakan pengukuran TTV,
memantau skala nyeri, mengajarkan manajemen relaksasi sudah
diberikan terapi injeksi ketorolac dan ampicilin, untuk hambatan
mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular d.d. gerakan yang
tidak terkoordinasi sudah dilakukan pemenuhan ADL, dan untuk
diagnosa risiko infeksi d.d. prosedur invasife sudah dilakukan
tindakan perawatan luka, dan edukasi terkait pencegahan infeksi,
dan tidak ada kendala dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien untuk terapi dihentikan pasien BLPL
- Kamar 4D atas nama Tn.T usia 55 tahun dengan DM tipe II,
Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa
keperawatan kerusakan integritas kulit b.d gangguan metabolisme
d.d gangguan integritas kulit sudah dilakukan tindakan pengukuran
TTV, perawatan luka pada kaki kanan masih terdapat tanda tanda
infeksi, untuk risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d.
manajemen diabetes tidak tepat sudah dilakukan tindakan
pemberian insulin novorapid 8 IU, dan untuk risiko infeksi d.d.
kurang pengetahuan terhadap pajanan patogen sudah dilakukan
edukasi terkait dengan pencegahan infeksi, , dan tidak ada kendala
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien untuk terapi
dilanjutkan Baik, sekian pemaparan dari saya, apakah ada
tambahan dari mbak Indah?
AN2 (Indah) : Tidak ada mbak
PN2 (Nik Santi) : Baik kalau tidak ada tambahan, terima kasih atas kerjasamanya hari
ini, kita akhiri post conference ini dengan berdoa, berdoa dengan
ajaran agama dan kepercayaan masing-masing berdo’a saya
persilahkan. Berdoa selesai, selamat siang
AN2 (Indah) : Selamat siang

OPERAN JAGA

Karu (GungAdi) : Selamat siang teman-teman semua, mengingat waktu sudah


menunjukkan pukul 14.00 dan teman-teman yang dinas siang sudah
datang mari kita melakukan operan jaga. Kita awali operan jaga
pada hari ini dengan berdoa, berdoa menurut ajaran agama dan
kepercayaan masing-masing berdoa saya persilahkan. Berdoa
cukup, baik langsung saja saya persilahkan PN tim 1 mas Kadek
untuk melakukan operan kepada teman-teman yang jaga siang
PN1 (indri) : Baik pak. Jumlah pasien tim 1 ada 8 orang. Untuk ruang 1A-1D
dikelola oleh mba Finna dan ruang 2A-2D dikelola oleh saya
sendiri, baik langsung saja:
1) Kamar 1A atas nama Ny. S usia 40 tahun dengan post op orif
fraktur tibia dextra H+3. DPJP dr. Arif. Semua tindakan sudah
dilakukan sesuai program untuk diagnose keperawatan nyeri akut
b.d. agens cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri tindakan yang
sudah dilakukan manajemen nyeri dengan relaksasi, hambatan
mobilitas fisik b.d. kerusakan integritas struktur tulang d.d.
ketidaknyamanan tindakan yang sudah dilakukan ROM pasif,
intervensi dihentikan pasien pulang dan resiko infeksi d.d kurang
pengetahuan untuk pemajanan patogen tindakan yang sudah
dilakukan pemberian injeksi sesuai program dan edukasi
pencegahan infeksi, TTV: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 78x/menit,
Suhu: 36,6, RR: 20x/menit. Hentikan intervensi, pasien pulang.
2) Kamar 1B atas nama Ny.J usia 50 tahun dengan DM tipe II,
DPJP dr.Tian. Semua tindakan yang dilakukan sesiuai program
diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit b.d gangguan
metabolisme d.d gangguan integritas kulit tindakan yang sudah
dilakukan perawatan luka , nyeri akut b.d agen cedera biologis d.d.
keluhan tentang karakteristik nyeri dan ekspresi wajah nyeri
tindakan yang sudah dilakukan mengajarkan nafas dalam, dan
diagnose risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d.
manajemen diabetes tidak tepat tindakan yang sudah dialakuakan
mengkukur GDS hasil: 175mg/dL terjadi penurunan dari 190mg/dL
dan dosis novorapid turun menjadi 4IU, TTV: TD: 120/70 mmHg,
Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,6, RR: 20x/menit. Hentikan intervensi
pasien pulang.
3) Kamar 1C atas nama Ny. N usia 33 tahun post op orif fraktur
ulna H2, DPJP dr.Arif. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai
program, untuk diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agens cedera
fisik d.d. ekspresi wajah nyeri tindakan yang sudah dilakukan
pengajaran relaksasi nafas dalam, risiko perdarahan d.d. program
pengobatan tindakan yang telah dilakukan memonitor tanda-tanda
perdarahan dan pengurangan perdarahan dan resiko infeksi d.d
kurang pengetahuan untuk pemajanan patogen tindakan yang telah
dilakukan memberikan edukasi pencegahan infeksi tentang cuci
tangan, TTV: TD: 127/60 mmHg, Nadi: 79x/menit, Suhu: 36,5,
RR: 20x/menit. Lanjutkan intervensi.
4) Kamar 1D atas nama Tn. S usia 45 tahun dengan suspect CKD,
DPJP dr.Tian. Tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan
program, untuk diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan b.d.
kelebihan asupan cairan d.d. ketidakseimbangan elektrolit
didapatkan balance cairan +600cc, diagnose intoleransi aktivitas
b.d ketidakseimbangan antara suplai kebutuhan oksigen d.d.
dipsnea setelah beraktifitas hasil TTV TD: 148/88mmHg, N:87, S:
36,6, RR: 28 dan diagnose hambatan pertukaran gas b.d.
ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d. pola pernafasan abnormal
telah diberikan terapi O2 nasal kanul 3lpm. Intervensi lanjut.
5) Kamar 2A atas nama Ny. M usia 58 tahun, diagnosa suspect
SNH d d SH, DPJP dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan
sesuai program untuk diagnosa keperawatan hambatan mobilitas
fisik b.d gangguan neuromuskular d.d.gerakan yang tidak
terkoordinasi, TTV TD: 138/80mmHg, N:85, S: 36,6, RR: 28.
Sudah dilakukan bantuan pemenuhan kebutuhan ADL seperti
makan dan mandi, latihan ROM, risiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak d.d. hipertensi sudah dilakukan tindakan pengukuran
TTV, , injeksi citicolin, dan sudah dilakukan dilakukan
pemeriksaan CT Scan pada pukul 11:00 Wib tetapi belum ada hasil
CT Scan. Terapi dilanjutkan.
6) Kamar 2B atas nama Tn. I 45 tahun dengan post op hemoroid
H1, DPJP dr.Rina. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnosa keperawatan nyeri akut b.d agens biologis d.d.
ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang intensitas nyeri, sudah
dilakukan Tindakan yang akan dilakukan Pengukuran TTV,
Pengajaran manajemen nyeri dengan non farmakologi, kolaborasi
pemberian obat ketorolac, untuk intoleran aktivitas b.d. imobilitas
d.d. kelemahan umum, gangguan pola tidur b.d kendala lingkungan
d.d. ketidakpuasan tidur, dan sudah dilakukan pantau eliminasi
fekal pasien hari belum ada BAB, TTV TD: 120/88mmHg, N:77,
S: 36,7, RR: 20, terapi dilanjutkan dan tetap monitoring eleminasi
fekal pada pasien
7) Kamar 2C atas nama Tn. M berusia 55 tahun dengan diagnosa
post op orif fraktur humerus sinistra H2, DPJP dr.Arif. Semua
tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa
keperawatan nyeri akut b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah
nyeri dan keluhan tentang karakteristik nyeri sudah dilakukan
tindakan pengukuran TTV, memantau skala nyeri, dan kolaborasi
dengan terapi injeksi ketorolac dan ampicilin. risiko infeksi d.d.
prosedur invasive sudah dilakukan edukasi terkait pencegahan
infeksi cuci tangan, dan untuk intoleran aktivitas b.d imobilitas d.d
kelemahan umum sudah dilakukan pemenuhan ADL seperti makan,
minum dan kebutuhan toleting, TTV TD: 126/78mmHg, N:88, S:
36,5, RR: 18. Lanjutkan intervensi.
8) Kamar 2D atas nama Ny. R berusia 51 tahun dengan DM tipe II,
DPJP dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diangnosa keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah
d.d. manajemen diabetes tidak tepat sudah dilakukan tindakan
Pemantauan kadar gula darah dengan hasil GDS: 150 mg/dL, serta
memberikan terapi insulin novorapid 4 IU risiko infeksi d.d.
gangguan integritas kulit sudah dilakukan pengukuran TTV TD:
130/68mmHg, N:85, S: 37,0, RR: 20, sudah dilakukan perawatan
luka pada kaki kiri pasien, sudah konsul DPJP pasien boleh pulang.
Operan dari tim 1 sudah selesai, saya kembalikan kepada bapak
karu
Karu (Gung Adi) : Terima kasih mbak indri, yang lain apakah ada yang ingin
ditanyakan?
AN1 (Adi Y) Saya ingin bertanya untuk pasien ruang 1A,1B,2D berarti sudah
pulang ya? dan total pasien di tim 1 saat ini jadinya ada 5 pasien ya
mbak?
PN1 (Indri) : Iya mas Adi, 1A,1B,2D sudah kosong dan total pasien di tim 1 ada
5 orang, ada yang ingin bertanya lagi atau ada yng kirang jelas?
AN1 (Adi Y) : Tidak ada mbak, sudah jelas
Karu (Gung Adi) : Baik jika tidak ada yang ingin bertanya lagi kita lanjutkan dengan
operan tim 2, silahkan untuk PN tim 2 mba Nik Santi untuk
melakukan operannya
PN2 (Nik Santi) : Baik pak, jumlah pasien tim 2 ada 8 orang. Untuk ruang 3A-3D
dikelola oleh mba Indah dan ruang 4A-4D dikelola oleh saya
sendiri.
1. Kamar 3A atas nama Ny. W uisa 30 tahun dengan post op fraktur
tibia sinistra H+1, DPJP dr.Arif. Semua tindakan sudah dilakukan
sesuai program untuk diagnose keperawatan nyeri akut b.d. agens
cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri, sduah dilakukan Tindakan
monitor TTV TD: 120/68mmHg, N:80, S: 36,6, RR: 20,
memberikan injeksi obat ceftriaxone dan ketorolac, untuk diagnosa
hambatan mobilitas fisik b.d. kerusakan integritas struktur tulang
d.d. ketidaknyamanan sudah dilakukan tindakan motivasi latihan
relaksasi dan sudah dilakuakn foto rontegen tetapi hasil belum ada,
dan resiko infeksi d.d kurang pengetahuan untuk pemajanan
pathogen sudah dilakukan edukasi terkait pencegahan resiko infeksi
dengan cuci tangan dengan benar. Lanjutkan intervensi.
2. Kamar 3B atas nama Ny.K usia 50 tahun dengan SNH, DPJP
dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program untuk
diagnosa keperawatan intoleran aktivitas b.d imobilitas d.d
kelemahan umum sudah dilakukan tindakan pemenuan ADL, risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan otak d.d. hipertensi, sudah
dilakukan pantau TTV TD: 140/80mmHg, N:88, S: 36,5, RR: 20,
sudah dilakuakn latihan ROM pasif, injeksi citicoline, dan sudah
dilakukan CT Scan ulang tetapi hasil belum jadi. Lanjutkan
intervensi.
3. Kamar 3C atas nama Ny.L usia 39 tahun post op orif fraktur
fibula H4, DPJP dr.Arif. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai
program untuk diagnosa keperawatan diagnosa keperawatan nyeri
akut b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan
tentang karakteristik nyeri sudah dilakukan tindakan pemantauan
TTV TD: 128/60mmHg, N:75, S: 36,5, RR: 20, memberikan injeksi
ampicillin, ketolorac, untuk risiko infeksi d.d. prosedur invasive
sudah dilakukan perawatan luka dan tidak ada tanda tanda infeksi,
dan resiko infeksi sudah dilakukan tindakan edukasi terkait dengan
pencegahan infeksi yaitu cuci tangan, untuk hambatan mobilitas
fisik b.d gangguan neuromuskular d.d gerakan yang tidak
terkoordinasi pemenuhan ADL. Intervensi dihentikan pasien BLPL.
4. Kamar 3D atas nama Tn.T usia 47 tahun dengan suspect CKD,
DPJP dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan b.d.
kelebihan asupan cairan d.d. ketidakseimbangan elektrolit sudah
dilakuakan tindakan pengukuran TTV TD: 130/85 mmHg, N:88, S:
37, RR: 21, pemberian furosemid, pemantauaan balance cairan,
untuk intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen d.d. dipsnea setelah beraktifitas sudah dilakukan
pesangan oksigensi nasal kanul dengan 4 ltpm, dan hambatan
pertukaran gas b.d. ketidakseimbangan ventilasi perfusi d.d. pola
pernafasan abnormal sudah dilakukan pengaturan posis. Terapi
dilanjutkan.
5. Kamar 4A atas nama Tn.B usia 54 tahun dengan diagnosa
suspect SNH, DPJP dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan
sesuai program untuk diagnosa keperawatan hambatan mobilitas
fisik b.d gangguan neuromuskular d.d. gerakan yang tidak
terkoordinasi sudah dilakukan latihan ROM pasif, risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan otak d.d. hipertensi pengukuran
TTV dengan hasil TD: 180/100 mmHg, N: 83, Suhu: 36,6, RR: 21,
sudah diberikan injeksi citicolin jam 11:00 wib. Terapi dilanjutkan.
6. Kamar 4B atas nama Ny.D usia 38 tahun dengan post op
Appendiks H1, DPJP dr.Rina. Semua tindakan sudah dilakukan
sesuai program untuk diagnosa keperawatan nyeri akut b.d. agen
cedera biologis d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan tentang
karakteristik nyeri sduah dilakukan tindakan Pengajaran
manajemen nyeri dengan non farmakologi, dan kolaborasi
pemberian obat analgetik berupa ketorolac dan ceftriaxone untuk
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
asupan diet kurang d.d. nyeri abdomen sudah dilakukan tindakan
edukasi makan sedikit tapi sering, dan untuk risiko infeksi d.d.
kurang pengetahuan terhadap pajanan pathogen sudah dilakukan
tindakan engukuran TTV TD: 120/70 mmHg, N: 77, Suhu: 36,5,
RR: 19, edukasi pencegahan infeksi sudah diberikan. Terapi
dilanjutkan.
7. Kamar 4C atas nama Tn.H usia 52 tahun dengan diagnosa post
op orif fraktur femur sinistra H3, DPJP dr.Arif. Semua tindakan
sudah dilakukan sesuai program untuk diagnosa keperawatan nyeri
akut b.d. agen cedera fisik d.d. ekspresi wajah nyeri dan keluhan
tentang karakteristik nyeri sudah dilakukan tindakan pengukuran
TTV TD: 120/80 mmHg, N: 80, Suhu: 36,8, RR: 20, memantau
skala nyeri, mengajarkan manajemen relaksasi sudah diberikan
terapi injeksi ketorolac dan ampicilin, untuk hambatan mobilitas
fisik b.d gangguan neuromuskular d.d. gerakan yang tidak
terkoordinasi sudah dilakukan pemenuhan ADL, dan untuk
diagnosa risiko infeksi d.d. prosedur invasife sudah dilakukan
tindakan perawatan luka, dan edukasi terkait pencegahan infeksi.
Terapi dihentikan pasien BLPL.
8. Kamar 4D atas nama Tn.T usia 55 tahun dengan DM tipe II,
DPJP dr.Tian. Semua tindakan sudah dilakukan sesuai program
untuk diagnosa keperawatan kerusakan integritas kulit b.d
gangguan metabolisme d.d gangguan integritas kulit sudah
dilakukan tindakan pengukuran TTV TD: 130/70 mmHg, N: 73,
Suhu: 36,7, RR: 20 perawatan luka pada kaki kanan masih terdapat
tanda tanda infeksi, untuk risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah d.d. manajemen diabetes tidak tepat sudah dilakukan
tindakan pemberian insulin novorapid 8 IU, dan untuk risiko infeksi
d.d. kurang pengetahuan terhadap pajanan patogen sudah dilakukan
edukasi terkait dengan pencegahan infeksi. Terapi dilanjutkan.
Sekian operan dari tim 2 waktu saya kembalikan kepada bapak karu
Karu (Gung Adi) : Baik, terima kasih mbak Nik Santi, dari teman-teman yang lain
apakah ada yang ingin ditanyakan?
AN2 (Finna) : Saya ingin bertanya berarti jumlah pasien di tim 2 ada 6 orang?
Pasien yang sudah pulang kamar 3C dan 4C ya mba?
PN2 (Nik Santi) : ya benar mbak Finna untuk pasien 3C dan 4C sudah pulang, jadi
jumlah pasien di tim 2 ada 6 orang, ada ang ingin ditanyakan lagi
temen-temen?
AN2 (Kadek) : Tidak ada mbak, sudah jelas mbak
Karu (Gung Adi) : Baik kalau tidak ada lagi kita lanjutkan operan ke pasien

KAMAR 1

AN1 (Giska) : Selamat siang ibu, seperti biasa kami melakukan operan jaga, kami
tim dinas pagi akan digantikan oleh tim dinas siang, ada mas Adi,
mas Kadek dan mbak Finna. Nanti jika ibu ada keluhan bisa
mengubingi teman-teman saya yang dinas siang
PX (Gung Gek) : Baik sus
AN1 (Adi Y) : Selamat siang ibu juminem, perkenalkan saya perawat Adi apakah
ibu ada keluhan saat ini?
PX (Gung Gek) : Masih sedikit lemas mas
AN1 (Adi Y) : Untuk makannya bagai mana ibu, apakah habis?
PX (Gung Gek) : Habis mas
AN1 (Adi Y) : Baik bagus sekali ibu, nant setelah operani saya akan cek gula
darahnya ibu lagi ya
PX (Gung Gek) : Iya mas
AN1 (Adi Y) : Ibu ini seprynya apakah sudah diganti tadi pagi ibu
PX (Gung Gek) : Sudah mas
AN1 (Adi Y) : Baik kalau begitu saya permisi dulu, nanti selesai operan saya
kesini lagi untuk mengecek gula darah ibu
PX (Gung Gek) : Baik mas, terima kasih

KAMAR 2

PN1 (Indri) : Selamat siang ibu, seperti biasa kami melakukan operan jaga, kami
tim dinas pagi akan digantikan oleh tim dinas siang, ada mas Adi,
mas Kadek dan mbak Finna. Nanti jika ibu ada keluhan bisa
mengubingi teman-teman saya yang dinas siang
AN1 (Adi Y) : Selamat siang ibu Jubaidah, perkenalkan saya perawat Adi apakah
ibu ada keluhan saat ini?
PX (Gung Gek) : Tidak ada mas
AN1 (Adi Y) : Baik kalau tidak ada kami permisi dulu, nanti jika ada apa-apa bisa
panggil kami diruang perawat atau menekan tombol yang
disamping ibu
PX (Gung Gek) : Iya terima kasih mas

KAMAR 3

AN2 (Indah) : Selamat siang bapak, seperti biasa kami melakukan operan jaga,
kami tim dinas pagi akan digantikan oleh tim dinas siang, ada mas
Adi, mas Kadek dan mbak Finna. Nanti jika bapak ada keluhan bisa
mengubingi teman-teman saya yang dinas siang
AN2 (Kadek) : Selamat siang bapak sugiono, perkenalkan saya perawat Kadek
apakah bapak ada keluhan saat ini?
PX (Gung Gek) : Masih merasa nyeri mas
AN2 (Kadek) : Baik nanti akan diberikan obat untuk penurunan nyeri lagi pak ya,
jika nyerinya tiduk menurun, nanti diberikan pukul 18.00, untuk
saat ini bapak bisa menggunakan teknik relaksasi nafas dalam,
seperti yang diajarkan tadi pagi
PX (Gung Gek) : Baik mas
AN2 (Kadek) : Bapak ini infusnya sudah habis, sekarang kami matikan dulu, nanti
akan diganti selesai operan ya pak
PX (Gung Gek) : Iya mas
AN2 (Kadek) : Kalau begitu kami permisi dulu pak
PX (Gung Gek) : Iya terima kasih mas

KAMAR 4

AN2 (Indah) : Selamat siang bapak, seperti biasa kami melakukan operan jaga,
kami tim dinas pagi akan digantikan oleh tim dinas siang, ada mas
Adi, mas Kadek dan mbak Finna. Nanti jika bapak ada keluhan bisa
mengubingi teman-teman saya yang dinas siang
PX (Gung Gek) : Baik sus
AN2 (Finna) : Selamat siang bapak Bejo, perkenalkan saya perawat Finna apakah
bapak ada keluhan saat ini?
PX (Gung Gek) : Tidak ada sus
AN2 (Finna) : Baik kalau tidak ada kami permisi dulu, jika nanti ada apa-apa
bapak bisa memanggil kami diruang perawat atau menekan tombak
disamping ini pak ya
PX (Gung Gek) : iya sus

Setelah operan jaga keruangan pasien, semua perawat kembali ke nurse station

Karu (Gung Adi) Baik operan jaga pada siang hari ini telah selesai, Saya ingatkan
kembali kepada teman-teman semua untuk memahami dan
menerapkan isi dari pedoman asuhan keperawatan yang ada di
ruangan yang bisa teman-teman baca di nurse station, lebih pahami
lagi terkait pendokumentasian askep, selain itu saya harapkan
teman-teman dapat meningkatkan pelaksanaan komunikasi
terapeutik, selalu menerapkan prosedur cuci tangan yang benar
yaitu 6 langkah, 5 momen cuci tangan, melakukan pemberian obat
sesuai SPO yang telah kita buat, meningkatkan pelaksanaan pre
conference, post conference dan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan seperti yang sudah sering kita bahas saat meeting
morning. semua hal tersebut kita lakukan guna meningkatkan mutu
pelayanan di ruangan kita ini. Baik karena tidak ada yang ingin
didiskusikan lagi untuk mengakhiri yang jaga pagi dan mengawali
yang jaga siang marilah kita berdo’a. Berdo’a menurut ajaran
agama dan kepercayaan masing-masing berdo’a saya persilahkan,
berdo’a selesai. untuk rekan-rekan yang dinas pagi silahkan pulang,
dan untuk rekan-rekan yang dinas siang tetap semangat
memberikan asuhan keperawatan. Selamat siang
Semua perawat : Selamat siang pak

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

AN2 (Finna) : Saya akan melakukan tindakan pemeriksaan kadar gula darah
sewaktu kepada ibu Juminem, Selamat siang ibu Juminem,
perkenalkan saya perawat Finna yang bertugas untuk merawat ibu
siang ini mulai pukul 14.00-20.00. Coba saya lihat gelang
identitasnya, baik bisa disebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya bu?
PX (Gung Gek) : Nama saya Juminem, tanggal lahir 27 mei 1987
AN2 (Finna) : Baik ibu, jadi tujuan saya kesini untuk melakukan pemeriksaan
gula darah ibu, tujuannya untuk mengetahui kadar gula darah
sewaktu ibu sudah normal atau belum dan saya membutuhkan
waktu sekitar 5 menit untuk melakukan tindakan ini, sebelumnya
apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
PX (Gung Gek) : Sakit ya sus ?
AN2 (Finna) : Rasanya agak sedikit perih, nanti ketika saya tusuk jarinya, ibu bisa
melakukan tarik nafas dalam agar ibu bisa lebih rileks dan rasa
perihnya berkurang
PX (Gung Gek) : Baik sus

Setelah selesai melakukan tindakan

AN2 (Finna) : Baik ibu, saya sudah selesai melakukan tindakan dan hasilnya gula
darah ibu 220 mg/dL masih tinggi ya ibu. Saya harap ibu
mengontrol pola makan dan mengurangi konsumsi makanan yang
manis agar gula darah ibu tetap stabil. Apa yang ibu rasakan
sekarang
PX (Gung Gek) : Ternyata rasanya tidak seperih yang saya bayangkan sus, tadi saya
melakukan nafas dalam saat mau ditusuk
AN2 (Finna) : Baik bu, saya lihat ibu juga melakukan nafas dalamnya dengan baik
tadi, ada yang ditanyakan lagi bu
PX (Gung Gek) : Tidak ada sus
AN2 (Finna) : Baik bu. ini saya bagikan kuesioner ya. Kuesioner ini tujuannya
untuk menilai perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien selama dirawat diruangan ini, nanti tolong diisi ya bu
?
PX (Gung Gek) : Baik sus
AN2 (Finna) : Baik jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, nanti jam 17.00 saya
akan datang kembali untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah
pada ibu sekalian mengambil kuesioner yang sudah ibu isi. Jika ibu
memerlukan bantuan saya, ibu bisa menghubungi saya di nurse
station. Baik kalau begitu saya permisi dulu selamat siang
PX (Gung Gek) : Siang sus

Anda mungkin juga menyukai