Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN HIV/ AIDS

NASKAH ROLE PLAY

Disusun Oleh:

Kelas : 4B

1. Annisatul arum pridasari 1130016028


2. Denis Kristina aprilia 1130016052
3. Lusi dwi rahayu 1130016085
4. Olva nur herawati 1130016083
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2018
Role play HIV/AIDS

Pemain:
1. Dokter : Lusi Dwi rahayu
2. Perawat : Olva Nur Herawati
3. Pasien : Annisatul Arum Pridasari
4. Keluarga : Denis Kristina Aprilia

Pasien datang ke rumah sakit dengan ibunya mengeluh diare, panas, dan berat badan semakin
menurun drastis. Pasien mengatakan pernah menjalani rawat jalan di klinik namun tidak ada
hasil, lalu dokter memutuskan agar pasien di rawat inap dengan diagnose gastroenteritis akut.
Namun, setelah 1 bulan dirawat tidak ada perubahan malah keluar tanda-tanda yang aneh seperti
berat badan yang semakin menurun dan akhirnya dokter mewajibkan untuk pemeriksaan
laboratorium. Dokter visite dengan perawat keruangan pasien.

Dokter : assalamualaikum, Mbak ini nanti di ambil darahnya ya buat pemeriksaan


laboratorium.
Pasien : waalaikumsalam, loh kenapa dok dengan keadaan saya?
Dokter : tidak mbak ini hanya untuk melengkapi pemeriksaan saja.
Pasien : kok saya merasa makin hari makin kurus ya dok, lemes.
Dokter : iya mbak, maka dari itu kita melakukan pemeriksaan lebih lanjut
Keluarga : ini kok anak saya sudah 1 bulan gak sembuh-sembuh ya dk, malah terlihat
semakin kurus.
Dokter : iya buk, sabar ya nanti kami akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu.
Keluarga : iya dok, terimakasih dok.

Setelah itu hasil laboratorium pun keluar

Dokter : sus, tolong panggil keluarga pasien yang bernama Nn. Annisa
Perawat : baik dok

Kemudian perawat datang ke ruangan pasien

Perawat : assalamualaikum, apa benar dengan Nn. Annisa ?


Pasien : iya sus benar.
Perawat : untuk keluarga bisa ikut dengan saya ke ruangan dokter sebentar.
Keluarga : ada apa ya sus.
Perawat : biar nanti dokter yang menjelaskan bu, ibu bisa ikut saya.
Keluarga : baik sus.

Keluarga pasien dan perawat menuju ke ruangan dokter

Perawat : assalamualaikum, dok ini keluarga dari Nn. Annisa, silahkan duduk bu
Dokter : waalaikumsalam, baik terimakasih sus
Dokter :jadi begini ibu untuk hasil pemeriksaan laboratorium anak ibu menunjukkan
bahwa hasil CD4 nya adalah 10% dan nilainya kurang dari normal dan mohon
maaf ibu saya harus bilang kalau anak ibu terkena HIV.
Keluarga : astaghfirullah, apa penyakit anak saya bisa sembuh dok.
Dokter : kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk hasilnya ibu berdoa saja kepada
allah untuk kesembuhan anak ibu ya dan saya sudah meresepkan obat HIV ya itu
obat ARF obat ini tugas nya agar virus HIV nya tidak berkembang.

Karena takut, keluarga pasien tidak menceritakan hal tersebut kepada anaknya karna takut
anaknya tidak bisa menerima penyakit yang dialaminya. Ketika perawat datang untuk
mengobservasi pasien bertanya

Pasien : sus, saya sebenarnya sakit apa?


Perawat : ehh… mbak mengidap penyakit HIV/AIDS. Mbak berdoa saja ya dan jangan
menyerah kita sebagai manusia wajib berikhtiar, dan kami sebagai tenaga medis
juga akan melakukan yang terbaik dengan kesembuhan anda, baik apakah ada
yang ditanyakan

Pasien tampak terdiam setelah mendengar berita tersebut.

Keluarga : tidak sus, terimakasih


Perawat : baik jika tidak ada yang ditanyakan lagi, saya kembali ke ruang perawat.

Pasien menangis histeris dan perawat mendatanginya untuk memberikan health education

Perawat : mbak, jangan patah semangat ya, terus obat yang sudah diresepkan dokter tadi
diminum dengan rutin. Dan, mbak nya hindari mengkonsumsi obat-obat an
terlarang, minum-minuman keras, dan sebaiknya banyak melakukan hidup sehat
seperti banyak olahraga, makan yang sesuai mengatur diit ya mbak.
Pasien : baik sus terimakasih, insyallah saya akan melakukan saran dari suster dan minum
obat yang sudah di kasih sama dokter.
Perawat : iya mbak harus tetap semangat tidak boleh putus asa karna ini ujian dari allah
mbak dikasih penyakit seperti ini mbak harus bisa melawannya. Baik kalau begitu
saya kembali dulu ke ruangan. Mohon untuk keluarganya bisa ikut saya sebentar
ke ruangan.
Keluarga : baik sus.
Keluarga pasien pun mengikuti perawat dan masuk keruangan perawat
Perawat : silahkan duduk bu.
Keluarga : baik sus. Oh iya sus kalau boleh sayaa tau ada apa ya sus saya disuruh kesini
Perawat : begini ibu, saya akan memberikan sedikit edukasi kepada ibu tentang penyakit
anak ibu agar ibu tau sedikit apa HIV itu dan nantinya jika anak ibu sudah pulang
ke rumah ibu bisa tau apa yang harus dilakukan ibu dan keluarga terhadap anak
ibu.
Keluarga : ohh begitu sus, baik sus kalau begitu.
Perawat : begini ibu sebelumnya saya benar-benar ikut empati kepada ibu tentang anak ibu
yang terkena HIV. Nah disini pertama – tama saya akan memberi pengetahuan
bagaimana hidup bersama ODHA (orang dengan HIV/ AIDS). Begini ibu, yang
harus ibu ketahui HIV ini penularannya melalui cairan darah, cairan kelamin
seperti berhubungan seksual, dan ASI untuk ibu yang menyusui dan bisa juga
melalui alat – alat yang bisa melukai bisa digunakan dengan bersamaan misalnya
pemotong kuku, jarum suntik. Namun, HIV tidak akan menular hanya karena air
liur, bersentuhan, atau alat makan yang bersamaan. Jadi ibu jangan khawatir akan
tertular, jika tidak melakukan hal – hal yang saya sebutkan tadi. Dan dan mohon
untuk diinformasikan kepada keluarga lainnya agar pasien tidak dikucilkan dan
mohon untuk ibu dan keluarga terus memberi motivasi agar anak ibu tetap
semangat menjalani hidup. Mungkin ini sedikit pengetahuan yang bisa saya
berikan kepada ibu, apakah ibu sudah paham. Apakah ada yang ditanyakan lagi?
Keluarga : Alhamdulillah sus, saya sekarang sudah mengerti alat – alat apa saja yang
menular dan tidak menular untuk orang kena HIV seperti anak saya. Oh iya sus
bagaimana dengan lingkungan sekitar sus.
Perawat : begini ibu, ibu bisa menjelaskan yang sudah saya kasih tau tadi biar persepsi
masyarakat di lingkungan ibu bisa menerima anak ibu, selalu didampingi anak ibu
dan minum obatnya dengan teratur.
Keluarga : ohh begitu sus. Baik sus kalau begitu saya sudah paham. Terimakasih sus
Perawat : sama – sama ibu.
Setelah itu keluarga pasien kembali keruangan, dan besoknya pasien diperbolehkan pulang
dengan syarat meminum obat dengan teratur, melakukan hidup sehat, dan selalu
mengkontrolkan kondisinya di rumah sakit setiap 1 minggu sekali.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai