Anda di halaman 1dari 11

BAB II

2.1 STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING


Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber – sumber dan komitmen
organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing/ kompetitif adalah suatu
manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk dan
atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para competitor
terdekat.

Memilih strategi Mengatur hasil


Mengenali peluang untuk menangkap dari eksploitasi
peluang peluang

berdasarkan kasus dalam gambar. Penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk mencapai
keunggulan bersaing, sorang pengusaha di bidang agroindustry harus:
1. Mampu meningkatkan daya inovasi, kreatif, dan produktivitas dengan teknik - teknik
yang dimiliki, sehingga dapat bersaing, baik secara produk maupun harga.
2. Memahami bahwa teknik pembibitan tidak dimulai dari biji, tetapi dengan teknik okulasi,
setek, dan cangkok untuk perbanyak tanaman, sehingga pohon yang baru ditanam dapat
cepat berbuah (tidak memakan waktu lama) dibandingkan dengan jika ditanam dari biji
buahnya.
3. Menguasai teknik perbanyakan yang benar, teknik pemeliharaan, peningkatan kualitas
produk, pengemasan, dan juga pemasaran.
4. Mengatasi hama tanaman bukan dengan menggunakan bahan kimia, melainkan
menggunakan bahan organic, yakni memakai minyak sereh, tembakau, minyak
gandapura, dan lerak sebagai pengganti pestisida. Dengan tidak menggunakan obat kimia
dalam pembasmian hama, petani turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini perlu
ditiru oleh para petani lainnya di Indonesia.
5. Memberikan pelayanan (servis) all out sebagai salah satu cara untuk memberikan
kepuasan pelanggan, sehingga dapat unggul.

2.2 DASAR UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING


Untuk mencapai keunggulan bersaing seorang wirausahawan harus mampu mnergenali
berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yakni sebagai berikut:
1. Harga atau nilai
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan atau jasa rendah biaya.
Sehingga strategi dalam menetapkan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan
produk/jasa para pesaing). Jika mampu dapat juga ditambahkan bahwa produk/jasa
memiliki nilai (bernilai) lebih dibandingkan dengan harga pesaing. Dengan demikian,
produk/jasa kita memiliki keunggulan dari segi harga dan nilai. Pelanggan yang sensitive
dengan harga, biasanya selisih harga Rp 1.000.- saja dengan produk dan jasa pesaing
akan menjadi pertimbangan dalam membeli produk yang lebih rendah harganya.
2. Menyenangkan konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk/jasa dapat bersaiong dengan
para competitor adalah diupayakan agar produk/jasa dapat menyenangkan konsumen.
Menyenangkan dalam berbagai aspek, seperti kualitas produk/jasa yang bermutu dan
memberi kepuasan. Misalnya, pelayanan yang memuaskan, komunikasi ynag
memuaskan, dan tanpa complain atau setidak tidaknya bila dikomplain segera
ditanggapi atau tidak titunda – tunda.

3. Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan san yang dialami oleh seorang
konsumen, umumnya akan menjadi cacatan penting (sering kali melekat seumur
hidup). Untuk itu, berikanlah pengalaman yang paling menyenangkan atau
memuaskan bari para pemangku kepentingan, lebih – lebih bagi para konsumen
prlanggan. Pengalaman yang baik akan dikenang sepanjang masa. Bahkan sering
ditularkan kepada handai tolan konsumen.

4. Atribut produk yang dapat dicatat


Keunggulsan berikut yang harus dicapai oleh seorang pengusaha adalah seluruh
atribut prosuk/jasa yang melekat di dalamnya harus dicatat. Manfaat dari pencatatan
atribut prosuk/jasa adalah agar produk/jasa dapat dikenalkan tidaki hanya kepada
konsumen. Namun juga kepada para pegawai atau pelayanan kita. Dengan demikian,
baik konsumen maupun pegawai atau pelayanan kita mampu mengenali seluruh
atribut prosduk/jasa kita, sehingga tidak ada yang dirahasiakan (jangan ada dusta atau
kebohongan di antara kita) agar konsumen tidak merasa ditipu, baik secara sengaja
ataupun tidak sengaja.

Keistimewaan layanan
Harga/ nilai
yang unik

Keunggulan bersaing

Atribut produk yang


daqpat dicatat Menyenangkan
konsumen

Pengalaman konsumen
5. Keistimewaan layanan yang unik
Jika keempat unsur tersebut sudah mencapai posisi unggul, hal yang tidak kalah penting
adalah bagaimana keistimewaan layanan yang unik dapat ditampilkan. Contoh yang baik,
anda dapat simak bagaimana keistimewaan layanan yang diberikan oleh Singapore
airlines. Keunikan layanan yang dapat kita catat antara lain adalah meskipun pesawat
tidak atau belum penuh penumpangnya, tetapi kalau jadwal penerbangan sudah
menunjukkan angka sama seperti angka yang tertera pada tiket sesuai jadwal take – off
maka Singapore airlines tidak pernah “menunda jadwa penerbangan”. Didalam pesawat ,
anda daspat mengetahui berbagai informasi tentang jadwal, tempat rekreasi, tempat
penginapan atau hotel, jalur, peta, dan berbagai informasi lain tentang Singapore. Bila
anda telah menjafdi anggota (melakukan penerbangan dengan dengan Singapore Airlines
lebih dari 60.000 km penerbangan pada kelas eksklusif), anda akan mendapat pelayanan
khusus. Anda akan memperoleh berbagai informasi tentang menu – menu kesukaan anda
di berbagai hotel di Singapore, overload bagasi dimungkinkan , dan pelayanan plis
lainnya. Jadi, yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan adalah bagaimana
memberikan layanan yang unik dibandingkan dengan prosuk/jasa pesaing terdekat kita,
sehingga pada akhirnmya konsumen akan menjadi konsumen yang loyal dengan
perusahaan anda.

2.3 IDENTIFIKASI PELUANG – PELUANG BERKAITAN DENGAN


KEWURAUSAHAAN
Jenis – jenis identifikasi dan evaluasi yang harus dilakukan oleh seorang wirausahawan
adalah sebagai berikut:
1. Analisis eksternsl perusahaan
Pemahaman sifat dasar lingkungan eksternal perusahaan dengan cara mempelajari
tren – tren umum dan dinamika kompetisi. Apakah di luar perusahaan terdapat
potensi - potensi peluang bisnis yang dapat diidentifikasi dengan baik. Dalam
analisis SWOT umumnya dikenali O dan T untuk Opportunities (berbagai peluang)
dan threats (berbagai kendala) yang ada. Peluang dan kendsala perusahaan kita dan
para competitor juga harus dikenali.
2. Analisis internal
Pengelolaan kemampuan bersaing perusahaan, baik kelemahan – kelemahan maupun
keluatan – kekuatan perusahaan. Di samping itu, juga perku diketahui kelemahan –
kelemahan dan kekuatan – kekuatan perusahaan pesaing terdekat. Apakah perusahaan
mampu mneyusun strategi atas strategi atau kekuatan dan kelemahan perusahaan
tersebut.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan umum lingkungan luas menyangkut faktor – faktor yang paling berpengaruh
pada sebagian bisnis dalam suatu masyarakat. Linhgkungan industry. Kombinasi kekuatan
yang secara langsung mempengaruhi perusahaan yang ada dan pesaing terdekatnya.
Ruang Lingkup Umum
Ruang lingkup umum meliputi:
1. Demografi
Faktor ini menadi kunci utama dalam perencanaan usha. Komposisi penduduk sebagai
faktor penentu terhadap keberlangsungan bisnis. Unsur yang harus diperetimbangkan
mencakup jumlah dan peretumbuhan penduduk, pendapatan dan daya beli, serta
karakteristik demografi yang mencakup gender, kelompok umum, dan tingkart
pendidikan.
2. Ekonomi makro
Kondisi ekonomi makro harus menjadi pertimbangan dalam berusaha, khususnya
prosuk dan atau jasa yang berkaitan dnegan perdagangan luar negeri atau ekspor impor.
Sebab, kondisi makro yang buruk secara tidak langsung akan memengaruhi usaha kita.
Variable lingkungan ekonomi makro mreliputi pertumbuhan rata- rata ekonomi dan
industry dunia.
3. Ekologi
Faktor ekologi sering kali menjadi kendala bagi sebuah usaha. Contohnya, masyarakat
bali yang mayoritas beragama hindu menganggap sapi adalah binatang keramat. Oleh
karna itu, bila ingin membuat usaha pemotongan sapi, tentu tidak cocok dilakukan di
lingkungan masyarajat bali, lingkungan yang ketat akan berpengaruh terhadap bisnis
tersebut.
4. Sosial dan budya
Demikian juga faktor sosial dan budaya harus menjadi petimbangan dalam mendirikan
usaha.
5. Politik dan hukum
Faktor politik dan hukum tidak dapat dianggap sepele dalam berusaha, politik dan
hukum yang tidak mendukung dunia usaha biasanya juga akan mempersulit seseorang
untuk melakukan usaha. Konsistensi kebijakan pemerintah di bidang pengembangan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama dalam pembinaan manajemen,
permodalan mauapun fasilitas di bidang pemasaran dan pameran, baik didalam maupun
di luar negeri.
6. Teknologi
Faktor teknologi juga menjadi kendala bagi usaha tersebut, contohnya, bila usaha kita
dihasilkan dengan manual atau tangan manusia, sedangkan Negara lain, sudah
menggunakan teknologi modern, maka kita sulit untuk bersaing di sisi harga dan
produk yang berkualitas dengan standart industry. Pengusaha sebaiknya mengenali
dengan baik keunggulan teknologi yang dimiliki dan menggunakannya sebagai sumber
keunggulan daya saing usaha. Disamping tu juga baru dikenal teknologi yang dimiliki
oleh pesaing terdekat kita. Pemanfaatan teknologi intenet dan kominukasi mobile
membuka peluang baru bagi pembisnis yang dapat memanfaatkan perkembangan dan
kemajuan teknologi tersbut.
7. Globalisasi perdagangan
Perdagangan global dapat menjadi peluanhg, tetapi sekaligus menjadi kendala bila kita
tidak mampu mengikuti tren yasng terjadi pada perdagangan global dari sudut daya
asing.

ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI


Analisis industry mencakup analisis ukuran pasar, segmentasi pasar, sector industry, dan
persaingan – persaingan meliputi persaingan industry , produk subtitusi, produk pendatang
baru, serta para pemasok dan para pembeli. Analysis tersebut mencakup pasar lokal,
regional bahkan bila perlu internasional.

2.4 FAKTOR – FAKTOR UTAMA UNTUK MENGIMBANGI DAYA SAING PASAR


1. Ancaman pesaing baru, kuat atau lemah.
2. Ancaman produk dan atau jasa subtitusi, kuat atau lemah.
3. Tingginya persingan di antara produk – produk yang ada, kuat atau lemah.
4. Kekuatan tawar – menawar antar pemasok bahan buku dan produk, kuat atau lemah.
5. Kekuatan tawar – menawar antar pembeli atau pelanggan, kuat atau lemah.
6. Daya tarik dan kemampu-labaan target, kuat atau lemah.

2.5 ANALISIS PRODUK DAN/ JASA PESAING


1. Siapakah para pesaing baru terkini yang kut berspekulasi?
2. Sumber- sumber daya apakah yang mereka kendalikan?
3. Apakah kekuatan dan kelemahan – kelemahan mereka?
4. Bagaimana mereka akan meres[pon pada keputusan berspekulasi untuk masuk industry?
5. Bagaimana merespons berbagai spekulasi baru?
6. Siapa lag yang mungkin mampu mengobservasi dan mengksploitasi peluang yang sama?
7. Apakah ada cara untuk boleh memilih potensi – potensi atau pesaing actual/sebenarnya
dengan bentuk aliensi, pembangunan, atau persekutuan.

2.6 REAKSI PERUBAHAN SEBAGAI PELUANG

Inovasi adalah kekayaan dimana wirausahawan atau wiraswastawan menciptakan salah


satu atau dua kekayaan baru sebagai sumber penghasilan atau membantu dengan pemberian
sumber yang ada dengan mempertinggi kekuatan untuk menciptakan kekayaan (peter
drucker).

Perubahan yang berpusat pada sumber-sumber peluang harus diidentifikasi, sehingga


seorang pengusaha dapat mengatasi perubahan sebagai peluang usaha atau peluang bisnis.
Perubahan berbagai aspek usaha terjadi dengan sangat cepat, sehingga harus dipahami
bagaimana mengantisipasi perubahan sebagai suatu peluang.

No Faktor Definisi
perubahan
1 Tak terduga Tak terantisipasi
menuju pada salah
satu dari dua,
yakni kesuksesan
atau kegagalan
perusahaan/bisnis.
2 Ketidaklayakan Apa yang
diharapkan keluar
dari garis yang
dikerjakan/tidak
sesuai tujuan
semula.
3 Proses terpaksa Teknologi
mutakhir tidak
cukup untuk
ditujukam pada
tantangan yang
muncul.
4 Perubahan Perubahan
struktural teknologi, pasar
dan lainnya
mengubah
dinamika industri
dan dunia usaha.
5 Kependudukan Perpindahan
jumlah penduduk,
struktur umur,
etnis/kesukuan,
dan distribusi
pendapatan
berdampak
terhadap
permintaan produk
dan atau jasa.
6 Perubahan Variasi persepsi
dalam persepsi akan menentukan
permintaan dan
penawaran produk
atau jasa.
7 Ilmu Iptek membuka
pengetahuan pintu peluang
dan teknologi produk dan atau
(iptek) baru jasa sekaligus
menutup peluang
bisnis tertentu.

2.7 PENILAIAN ORGANISASI

Penilaian organisasi menyangkut kemampuan pengusaha untuk mengatur :

1. Kemampuan dan sumber-sumber daya organisasi.


Berbagai masukan dasar bahwa suatu perusahaan menggunakan sumber daya atau
pelaksanaan bisnis :
a. Sumber-sumber daya kelihatan dan tak kelihatan.
b. Kemampuan organisasi untuk menyesuaikan keadaan.
2. Kompetensi-kompetensi inti.
Sumber-sumber daya dan kemampuan yang tersedia pada perusahaan bahwa keunggulan
bersaing melebihi pesaingnya.

Internal Eksternal
-Kekuatan (S = -Peluang (O =
Strength) Opportunity)
a. Kompetensi a. Potensi pasar yang
inti belum
b. Kekuatan dimanfaatkan
keuangan b. Perubahan yang
c. Strategi menyenangkan
perencanaan dalam pasar
yang baik c. Teknologi baru
d. Manajemen yang muncul
ketrampilan d. Produk baru

-Kelemahan (W = -Kendala atau ancaman (T


Weakness) = Threat)
a. Inefisiensi a. Persaingan/
produksi kompetisi baru
b. Sumber- b. Meningkatnya
sumber permintaan
keuangan tidak c. Majunya/
mencukupi kemajuan
c. Manajemen berbagai regulasi
buruk pemerintah
d. Strategi
perencanaan
yang buruk

2.8 STRATEGI MENANGKAP PELUANG

Beberapa strategi menangkap peluang antara lain :

1. Pilihan dan strategi berbasis besar.


Mencari keunggulan dalam biaya atau unggul dalam persaingan.
2. Pilihan dan strategi berbasis biaya.
Mengharuskan perusahaan untuk menjadi produsen dengan biaya paling murah
dibandingkan dengan produk dan atau jasa pesaing produk dan atau jasa terdekat.
3. Pilihan dan strategi berbasis diferensiasi.
Pemusatan keunikan produk dan jasa perusahaan.
4. Pilihan dan strategi fokus.
Target golongan pasar yang khusus (relung/ ceruk pasar) atau berfokus pada pasar yang
belum digarap.

Penerapan strategi fokus dengan melakukan upaya berikut ini :


1. Pembatasan berpusat pada bidang tunggal pembeli/pelanggan.
2. Penekanan pada jasa atau produk tunggal.
3. Pembatasan pasar pada wilayah geografis tunggal.
4. Pemusatan pada produk dan jasa unggulan/ superior.
2.9 SYARAT-SYARAT STRATEGIS

Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing mencakup kemampuan


merumuskan strategi bauran pemasaran (4P) yang meliputi :

1. Strategi produk
Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai nama, kualitas,
manfaat, spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus dan atribut produk lainnya. Intinya,
produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan kosumen
dengan tepat untuk jangka panjang, baik produk yang berupa fisik maupun jasa.
2. Strategi harga
Setelah strategi produk tercapai, selanjutnya adalah menetapkan strategi harga.
Harga adalah sejumlah nilai (dapat diukur dengan uang) yang harus dibayar oleh
konsumen untuk membeli atau menikmati produk dan atau jasa tersebut.
3. Strategi tempat dan distribusi
Adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya sampai ke tangan
konsumen akhir secara efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu strategi
harga. Strategi ini penting dan harus mempertimbangkan bagaimana perusahaan
dapat melayani konsumen tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran.
4. Strategi promosi
Starategi promosi mencakup usaha mempromosikan seluruh produk/jasa yang
dimilikinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.10 SIKLUS HIDUP PRODUK UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING

Salah satu aspek untuk mencapai keunggulan bersaing adalah melakukan analisis
terhadap posisi produk atau jasa kita, dilihat dari siklus hidup produk dan atau jasa yang kita
miliki. Dengan mengetahui lebih pasti mengenai siklus hidup produk kita, kita akan lebih
mudah untuk menentukan apakah kita dituntut untuk menganalisis berbagai aspek yang
melekat dalam atribut produk kita.

Seorang pengusaha harus mampu menentukan siklus hidup produknya. Dengan melihat
siklus tersebut, bagaimana sebaiknya kita berusaha agar produk kita dapat berada di posisi
puncak atau kedewasaan meskipun baru masuk pasar. Bila hal ini dapat kita lakukan, kita
mamou mengauasai atau mengungguli para pesaing kita. Pada kondisi produk mulai mengarah
ke posisi menurun pada posisi penurunan atau kemunduran, maka harus segera dilakukan survei
pelanggan mengenai apa yang menyebabkan produk ditinggalkan atau dihindari oleh pembeli.
Melalui survei pelanggan diharapkan dapat diperoleh suatu data informasi yang berkaitan dengan
produk kita, sehingga kita dapat mengambil suatu strategi baru atau paling tidak melakukan
inovasi atas produk kita yang sedang berada pada kondisi menurun.

2.11 PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK


a. Tahap I : Ide produk
Suatu datang atau diawali dari sebuah ide atau gagasan. Tahap tersebut selanjutnya
dievaluasi dengan berbagai aspek, mulai dari aspek bahan baku, teknis, administratif,
hingga aspek-aspek lain yang relevan dengan kelayakan laboratoris. Jika proses evaluasi
pada tahapan ini ternyata hasilnya memuaskan, maka dilanjutkan ke tahap 2.
b. Tahap II : Konsep produk
Pada tahap ini, produk sudah mengalami uji laboratoris. Tahap ini intinya adalah
mencocokkan antara ide produk dengan kelayakan laboratoris. Bila dianggap layak
setelah dievaluasi secara laboratoris, maka dilanjutkan tahap 3.
c. Tahap III : Tahap pengembangan produk
Pada tahap ini, pilot project atau produk awal dengan jumlah tertentuulai dijalankan dan
di uji coba untuk diluncurkan. Pada tahap pengembangan produk, bila dinyatakan
berhasil setelah dievaluasi, maka langkah selanjutnya tahap tes produk di pasar.
d. Tahap IV : Tahap tes produk di pasar
Pada tahap ini, tes produk untuk diluncurkan di pasar dapat dimulai. Pada tahap ini, jika
setelah dilakukan tes ternyata hasilnya baik, maka semi komersial dapat dijalankan
sebelum masuk pada tahap komersial atau peluncuran awal produk.
e. Tahap V : Tahap komersial produk
Pada tahap komersialisasi ini mencakup tahap peluncuran perdana (launching) atau
pengenalam produk di pasar, pertumbuhan (growth), kematangan (maturity), dan
penurunan (declining). Jika produk tidak mampu lagi bertahan setelah mencapai tahap
penurunan, maka kemungkinan produk akan terdepak atau keluar dari pasar dan mati
(deadlock).
Setiap tahapan selalu diikuti dengan evaluasi.

2.12 MEMPERPANJANG ATAU MEMPERTAHANKAN KEUNGGULAN BERSAING


Mempertahaknkan keunggulan bersaing adalah cara yang harus dikejar atau
diupayakan oleh setiap pengusaha. Jika suatu produk mengalami penurunan, maka

harus diupayakan untuk dapat mencapai posisi naik kembali walaupun keunggulan
bersaing tidak selalu dapat dipertahankan dalam jangka yang lama. Sebab, selalu ada
inovasi dan kreativitas terhadap setiap produk dan atau jasa. Jika suatu pengusaha tidak
mampu berinovasi dan berkreativitas, maka akan lebih sulit mempertahankan
keunggulannya dibandingkan dengan perusahaan yang mampu beradaptasi dan selalu
berinovasi tiada henti.
Dari gambar tersebut hal yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha adalah bagaimana
menyusun strategi untuk mengembalikan atau memperpanjang keunggulannya apabila suatu
produk dan atau jasa kita menuju atau mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai