Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

KOMUNIKASI
Dosen: Hj. Maryati Tombokan
Skenario Kasus Gangguan Cacar Air pada Anak

Oleh:
SITTI HADIJAH WADAWIAH ARAHMAN
PO713201221083

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN
MAKASSAR
2022
Skenario Komunikasi Terapeutik pada Anak yang kena cacar air

Fase Pra-Interaksi
Pada Rumah Sakit Dr. Paloloi Maros di kamar Melati 1, terdapat seorang pasien anak
berusia 10 tahun yang bernama Siska. Ia pagi tadi dilarikan oleh kedua orangtuanya ke
Rumah Sakit, karena demam dan ruam yang gatal serupa melepuh pada kulit. Dari
hasil pemeriksaan, ternyata pasien menderita cacar air. Selain suhu tubuhnya yang
berada di kisaran 38,8°C, pasien juga sering mengeluh kehilangan selera makan atau
kurang tidur.

Fase Orientasi
Siang hari pukul 11, perawat Wia mengunjungi pasien...
Perawat Wia : “Assalamualaikum...” (sambil tersenyum)
Ibu Lina : “Wa’alaikumsalam.....”. (Pasien diam dan terlihat lemah)
Ibu Lina : “Silahkan masuk suster” (sambil berdiri mempersilakan)
Perawat Wia : Terimakasih bu”. “Perkenalkan nama saya suster Wia.(sambil
tersenyum)”. “Saya akan membantu anak ibu selama berada di rumah
sakit ini”. “Oh iya, untuk mempermudah dan memperlancar proses
pengobatan anak Ibu disini, saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada anak ibu. Apakah bisa bu?” (sambil tersenyum).
Ibu Lina : “Bisa suster.”
Pasien : ( Pasien hanya diam....)
Perawat Wia : “Kalau begitu saya langsung saja bertanya kepada anak ibu.”
Ibu Lina : “Baik suster silahkan”. (sambil tersenyum ramah...).
Perawat Wia : “Halo adik, namanya siapa?” (tersenyum ramah)
Pasien : “ Nurdatilla” (pelan)
Perawat Wia : “Wah, namanya bagus. Adek senang dipanggil apa?”
Pasien : “Ila...” (nada pelan)
Perawat Wia : “Oh....Kalau begitu saya panggil dek Ila saja ya...”(sambil tersenyum
ramah)
Pasien : ( Pasien mengangguk...)
Perawat Wia : “Hmm.. nah begini kan kakak jadi enak manggilnya” (sambil tersenyum)
Pasien : (Pasien tersenyum....).
Perawat Wia : “Adek, saya mau bertanya sebelum adek masuk rumah sakit apa
keluhan-keluhan yang adek rasakan?” (Perawat mulai
mengintrogasi....).
Pasien : “Susah tidur, demam, gatal dan tidak nafsu makan (menceritakan
dengan pelan dan seperti menahan rasa sakit)
Perawat Wia : “Oh, begitu. Adik mau cerita nggak, Kemarin adik ngapain aja?”
Pasien : (mulai bercerita)“ aku kemarin main hujan-hujan sama temen, terus
pulang dari main, aku tiba-tiba demam
Perawat Wia : “Wah, berarti mungkin adik sakit karena habis mandi hujan...."
Pasien : “Begitu ya sus?”
Perawat Wia : “Iya dik.”
Pasien : ”Oh,”
Perawat Wia : (tersenyum) “ ya, sudah suster keluar dulu ya, nanti Pak Dokter mau
kesini buat memeriksa adik.
Pasien : “Iya suster.” (tersenyum)
Bu Lina : “Terimaksih suster”
Perawat Wia : “Sama-sama bu” (tersenyum)

Fase Kerja
Perawat 2 & Dokter : “Assalamuallaikum....”
Orangtua & pasien : “Walaikumsalam.......”
Dokte : “Selamat sore ibu, kami kemari ingin mengecekkondisi anak ibu.”
Ibu Lina : “Silahkan dokter.”
Perawat Ifa : “Perkenalkan, nama saya suster Ifa, di sini saya bertugas untuk
memeriksa suhu dan tekanan darah anak Ibu.”
Bu Lina : “Iya suster silahkan”
Perawat Ifa : “Baiklah Ibu”
Perawat Ifa menemui Pasien....
Perawat Ifa : “Dek, saya mendapat perintah dari dokter untuk memeriksa
kondisi adek. Untuk mengetahui keluhan-keluhan yang adek
rasakan, saya akan melakukan pengukuran suhu tubuh dan
tekanan darah adek dulu ya (Perawat menjelaskan tentang
tindakan yang akan dilakukan....)
Pasien : (Pasien hanya menganggukkan kepala...).
Perawat Ifa : “Dek Ila tenang saja ya , selama saya periksa!”

(Perawat menyiapkan alat).“Permisi ya... dek saya mau mengukur suhu tubuh adek
dulu!” (sambil tersenyum ramah kepada pasien....).“Hmm.... baiklah dek saya sudah
melakukan pengukuran suhu tubuh Adek”.

Pasien : “Iya suster”

Disisi lain, dokter sedang memeriksa laporan data pasien. Dia melanjutkannya dengan
memeriksa kuliy pasien. Setelah itu meminta perawat menjelaskan hasil pengukuran
suhu dan tekanan darah pasien.

Dokter Budi : “Maaf dokter bisa lepas bajunya, dokter mau cek kulitnya adek!”
Pasien : (membuka bajunya)
Dokter Budi : “Pinter. Masih sakit nggak ?”
Pasien : “Masih dokter”
Dokter Budi : “Masih gatal dan nyeri?”
Pasien : “Masih dokter.”
Dokter : “Kalau begitu suster, berapa suhu tubuhnya ?”
Perawat Ifa : “Suhu tubuhnya 38,8°C,dok”

Fase Terminasi
Bu Lina : “Jadi bagaimana dengan kondisi anak saya dokter ? Apa
demamnya sudah turun?”
Dokter Budi : “Alhamdulillah bu, demamnya sudah berangsur turun, namun
kondisi cacar air ditubuh anak ibu kurang membai.”
Bu Lina : “Apakah anak saya sudah bisa pulang dok?”
Dokter Budi : “Jika kondisinya semakin baik, besok anak ibu sudah kami izinkan
pulang.”
Bu Lina : ”Terimakasih dok
Dokter Budi : "Sama-sama bu, tolong diingatkan untuk diminum obatnya ya bu.
Adapun obat yang harus ibu belli Famciclovir aturan minumnya lima
kali sehari selama lima hari ya bu. Supaya anak ibu lekas sembuh.”
Ibu Lina : “Baik dokter, kami akan ingat pesan dokter.”
Dokter Budi dan
2 perawat : "Kami permisi dulu ya bu.” (menuju pintu)
Bu Lina : “Iya dokter.” (tersenyum)

Dokter dan perawat Ifa meninggalkan pasien dengan orangtuanya. Keesokan harinya,
Ila sudah diizinkan pulang ke rumahnya.

Anda mungkin juga menyukai