Anda di halaman 1dari 10

JM

Volume 7 No. 1 (April 2019)


© The Author(s)

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUMBER INFORMASI DUKUNGAN KELUARGA


TERHADAP KEJADIAN PRURITUS VULVAE SAAT MENSTRUASI
DI SMPN 10 BENGKULU SELATAN

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE SOURCES OF INFORMATION FAMILY


SUPPORT ON THE EVENT OF VULVAE PRURITES WHEN
MENSTRUCTIONIN SMPN 10SOUTH BENGKULU

TAUFIANIE ROSSITA
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (DIII)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
Email: taufianirossita255@gmail.com

ABSTRAK

Organ genitalia merupakan komponen penting bagi pria dan wanita. Namun
didominasikan pada wanita karena wanita memiliki sistem reproduksi yang sensitif terhadap
suatu penyakit bahkan keadaan penyakit lebih dihubungkan dengan fungsi dan
kemampuan terhadap kesehatan reproduksinya. Tujuan penelitian Untuk mengetahui
hubungan pengetahuan, sumber informasi dan dukungan keluarga terhadap kejadian pruritus
vulvae saat menstruasi. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini mahasiswi kelas II SMPN 10 Bengkulu
Selatan tahun 2015 dengan menggunakan Total Sampling terhadap 67 orang, analisis data
dengan menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi squaere. Hasil penelitian
berdasarkan uji univariat dan bivariat diperoleh gambaran responden yang memiliki kejadian
pruritus vulvae saat menstruasi sebanyak 40 siswi (59,7%). Yang memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 43 siswi (64,2%). Yang memiliki sumber informasi kurang sebanyak 31 siswi
( 46,3% ). Yang memiliki dukungam keluarga kurang sebanyak 39 orang (58,2%). Hasil uji
statistik bivariat kejadian pruritus vulvae saat menstruasi di peroleh nilai p= 0,012. Maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan, sumber informasi, dukungan keluarga dengan
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi. Dari penelitian ini penulis memberikan saran untuk
para guru agar menambahkan dan memperbaharui informasi kesehatan terutama mengenai
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan pembinaan secara rutin kepada
para siswi.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kejadian Pruritus Vulvae, Pengetahuan, Sumber
Informasi

ABSTRACT

Organ external are essential components for men and women.But didominasikan in woman
because women have reproductive systems sensitive to a disease even the state of disease more
connected with its function and the ability on health reproduction.The purpose of research to
know relations knowledge, a source of information and family encouragement to events
pruritus vulvae when menstrual.Research methodology it uses descriptive analytic with the

30 Journal Of Midwifery
approach cross sectional, research sample areas a student of class ii smpn 10 bengkulu south
2015 by using total of sampling to 67 people, data analysis by using univariat and bivariat use
test chi squaere.The results of the study based on the univariat and bivariat obtained picture of
respondents who have scene pruritus vulvae when menstrual as many as 40 of ( 59,7 % ).Who
has knowledge less some 43 of ( 64,2 % ). Have the information less thirty-one of ( 46,3 % )
.Having dukungam poor families as many as 39 people ( 58,2 % ) .The results of statistical tests
bivariat scene pruritus vulvae when period in get value p = 0,012 .So can be concluded there
was a correlation between knowledge , a source of information , family encouragement to
events pruritus vulvae when menstrual .From the study writer give advice to teachers in order
added and update health information especially about the importance of the clean and healthy
living and provide guidance routinely to the face.

Keywords: Support families, the Incidence of Pruritus Vulvae, Knowledge, Indormation


Sources

PENDAHULUAN Berdasarkan data World Health


Organization ( 2012), kelompok usia remaja
Organ genitalia merupakan komponen (10-19 tahun) pada tahun 2010 menempati
penting bagi pria dan wanita. Namun seperlima jumlah penduduk dunia dan 83% di
didominasikan pada wanita karena wanita antaranya hidup di negara-negara
memiliki sistem reproduksi yang sensitif berkembang.(Andira, 2010)
terhadap suatu penyakit bahkan keadaan Berbagai penelitian mengenai remaja
penyakit lebih dihubungkan dengan menunjukkan bahwa remaja sering kali
fungsi dan kemampuan terhadap salah dalam membersihkan genitalia, seperti
kesehatan reproduksinya. Organ genitalia salah dalam membasuh organ genitalia
sangat jarang dibahas dikarenakan dari arah belakang ke depan,
terkesen tabu, namun seperti kita ketahui membersihkan organ genitalia
vagina perempuan memiliki fungsi menggunakan sabun biasa atau cairan
reproduksi “melangsungkan keturunan”, pembersih yang tidak jelas komposisi
dengan mengenal dan mempelajari maka kita kandungannya, atau menabur bedak, bahkan
akan lebih tahu bagaimana merawat organ menyemprotkan parfum di dalam vagina.Di
genitalia dan menjaganya dengan benar.(Jufri, Indonesia pada tahun 2008, 80% di antaranya
2011) pernah mengalami Pruritus vulvae. Dimana
Seseorang yang tidak memiliki sebanyak 20% mengalami Pruritus vulvae
pemahaman tentang kesehatan reproduksi secara akut dan 40% mengalami Pruritus
akan cenderung mengabaikan kesehatan vulvae secara kronis. Sedangkan yang
reproduksi dan pada akhirnya ia akan yang mengalami Pruritus vulvae secara
memiliki tindakan yang membahayakan kronis, 20% diantaranya disebabkan karena
bagi dirinya sendiri. Salah satu akibat adanya jamur, bakteri dan virus yang
kurangnya pemahaman personal hygiene muncul karena personal higiene dan higiene
genitalia adalah terjadinya gangguan menstruasi yang kurang (Arikunto, 2010).
kesehatan reproduksi seperti keputihan, Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
infeksi saluran kemih (ISK), penyakit sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama
radang panggul (PRP) dan kemungkinan pada remaja. Karena semakin baik
terjadi kanker leher rahim, sehingga pengetahuan remaja mengenai kesehatan
dibutuhkan informasi yang baik mengenai reproduksi maka akan mempengaruhi
kesehatan reproduksi agar remaja memiliki perilaku remaja dalam menjaga kesehatan
pemahaman yang baik dan dapat mencegah genetalianya. Pengetahuan yang minim
ancaman penyakit reproduksi.(Ali, 2009) menunjukkan bahwa remaja perlu diberikan

31 Journal Of Midwifery
informasi yang baik dan positif melalui sehari untuk mencegah agar tidak terjadi
tenaga kesehatan, orang tua, teman sebaya infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan
dan guru.(Azwar, 2012) lainnya (Indriastuti, 2009)
Kesehatan reproduksi (kespro) Gangguan pada wanita saat menstruasi
merupakan masalah vital dalam sangatlah luas, salah satunya terjadi iritasi
pembangunan kesehatan, karena tidak akan atau rasa gatal di sekitar vulva dan lubang
dapat diselesaikan dengan jalan kuratif saja, vagina. Daerah ini amat peka bila disentuh,
namun yang lebih penting adalah dengan sering kali rasa gatal ini memicu para remaja
melakukan upaya preventif. Kesehatan putri untuk menggaruknya, sehingga dapat
reproduksi menjadi perhatian pemerintah, menyebabkan rasa perih dan kondisi yang
karena masalah ini menjadi masalah yang lebih tidak nyaman, bekas garukan sering
serius sepanjang hidup. Pemerintah tetap terlihat bila pemeriksaan dilakukan oleh
melihat penanganan persoalan kesehatan dokter. Jika kulit vagina tergores oleh kuku
reproduksi remaja dalam konteks perundang- yang tajam atau benda lain, walaupun pada
undangan yang berlaku dan kondisi sosial permukaannya kelihatan tidak rusak, namun
budaya masyarakat Indonesia. Menstruasi hal ini dapat menyebabkan infeksi.(Istiari,
merupakan keluarnya darah dari kemalauan 2012)
setiap bulan akibat meluruhnya dinding rahim Hygiene menstruasi merupakan
endometrium yang mengandung pembuluh kebersihan diri pada saat menstruasi. Hygiene
darah karena sel telur (ovum) tidak di buahi menstruasi sangatlah penting, karena bila
(Djadjakusumah, 2010) penanganan selama haid tidak steril maka
Menstruasi atau haid adalah perubahan dapat mengakibatkan infeksi alat reproduksi.
fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi Sedangkan infeksi alat reproduksi ini
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon mempunyai dampak yang buruk ke masa
reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH- depan atau dengan kata lain mempunyai
Progesteron. Periode ini penting dalam hal dampak seumur hidup, seperti kemandulan.
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya (Kusmiran, 2011)
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai Kebersihan diri saat menstruasi berawal
menopause. Pada wanita siklus menstruasi dari menjaga kebersihan diri, terutama
rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal menjaga kebersihan organ reproduksi. Udara
ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita panas cenderung lembab dan berkeringat
memiliki siklus menstruasi yang sama, membuat tubuh menjadi lembab, terutama
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari pada daerah reproduksi yang menyebabkan
hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata bakteri berkembang biak sehingga
terjadi selama 5 hari, kadang-kadang menimbulkan bau yang tidak sedap dan
menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 - 7 hari mudah menimbulkan penyakit (Notadmodjo,
paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih 2010)
dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit Iritasi ini merupakan tanda awal
(Indah, 2012) Untuk menampung darah haid, vaginitis, Pruritus vulvae biasanya terjadi
wanita yang mengalami menstruasi harus pada malam hari, ketika sedang tidur
memakai pembalut, baik pembalut tradisional kemungkinan menggaruk daerah tersebut
misalnya kain ataupun pembalut modern yang tanpa menyadarinya dan dapat menyebabkan
sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada beberapa memar dan berdarah. Pada tahap
pembalut yang terbuat dari herbal, sehingga selanjutnya pruritus vulvae mempengaruhi
nyaman dipakai, ada juga pembalut yang di kehidupan sosial seorang wanita, karena
desain dengan ukuran panjang 29 hingga 35 dapat menganggu aktivitas dalam kehidupan
cm untuk dipakai saat tidur atau bagi mereka sehari-hari (Perdede, 2012)
yang darah haidnya keluar dengan deras. Pruitus vulvae kronis tersebut
Pembalut harus diganti minimal dua kali disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus

32
yang muncul karena buruknya personal dimana pengukuran terhadap variabel
hygiene dan hygiene menstruasi, karena dependent dan independent dapat dilakukan
alergi dari pembalut kewanitaan, serta dalam waktu bersamaan sehingga cukup
karena kelainan patologik pada vulva. efektif dan efisien (Notoatmodjo, 2010)
Ketidak adekuatan hygiene merupakan salah Penelitian ini dilakukan di SMPN 10
satu faktor risiko terjadinya kanker vulva Bengkulu Selatan Penelitian ini dilakukan
(Pudiastuti, 2012) pada bulan Juni tahun 2015. Populasi adalah
Hasil penelitian Indah (2012), keseluruhan objek atau subjek yang berada
menunjukkan bahwa remaja putri di SMPN 1 pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-
Ngimbang Lamongan 100% pernah syarat tertentu berkaitan dengan masalah
mengalami pruritus vulvae saat menstruasi, penelitian,atau keseluruhan unit, individu
yaitu 12 siswi kelas I, 67 siswi kelas II dan 21 dalam ruang lingkup yang akan diteliti.
siswi sisanya adalah kelas III yang Populasi dalam penelitian ini adalah siswi
mengalami pruritus vulvae. Dan hasil kelas II SMPN 10 Bengkulu Selatan Tahun
penelitian juga menunjukan pada umumnya 2015 yang berjumlah 67siswi.sample dari
remaja masih kurang memahami tentang populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu
vulva hygiene saat mentruasi. Informasi sebanyak 67 siswi. Besarnya sample dalam
tentang kesehatan reproduksi penting untuk penelitian ini dihitung menggunakan rumus
disebarluaskan terutama mengenai infeksi Solvin maka didapatkan hasil yang ada
saluran reproduksi, karena perempuan lebih berjumlah 67 siswi.Teknik pengambilan
mudah terkena infeksi saluran reproduksi sampel pada penelitian ini adalah Total
dibandingkan dengan pria (Sarwono, 2010) Sampling menjelaskan teknik Total Sampling.
Hasil survei awal di Sekolah SMPN 10
Bengkulu Selatan, dari 10 siswi didapatkan HASIL PENELITIAN
10 siswi tersebut pernah mengalami pruritus
vulvae saat menstruasi dan 8 diantara mereka Pada analisis univariat data yang telah
mengatakan belum mengetahui penyebab dipeoleh dari hasil pengumpulan data
terjadinya pruritus vulvae. Sedangakan 2 disajikan dalam bentuk tabel distribusi
siswi lainya mengatakan mengetahui frekuensi dan teks. Dimana variabel
penyebab terjadinya pruritus vulvae dari independennya yaitu media pembelajaran dan
keluarga (Notoadmojo, 2011) minat belajar, variabel dependen yaitu
Berdasarkan latar belakang yang ada motivasi belajar.
maka penulis ingin mengetahui hubungan Data Univariat dalam penelitian ini terdiri
pengetahuan, sumber informasi dan dukungan dari pengetahuan, sumber informasi, dan
keluarga terhadap kejadian pruritus vulvae dukungan kluarga. Pada penelitian ini,
saat mentruasi pada siswi kelas II di SMPN terdapat penelitian yang akan di kelompokan
10 Bengkulu Selatan meliputi variabel dependen kejadian pruritus
vulvae saat menstruasi.
METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan analisia
univariat dan bivariat. Analisa univariat
Penelitian ini termasuk dalam penelitian adalah analisis untuk mengetahui gambaran
kuantitatif dengan penelitian deskriptif dari tiap variabel independen (pengetahuan,
analitik dengan menggunakan desain cross sumber informasi, dukungan keluarga) dan
sectional yaitu suatu penelitian pada beberapa variabel dependen (kejadian pruritus vulvae
populasi yang diamati dalam waktu yang saat menstruasi) data yang telah dipeoleh dari
bersamaan pengukuran terhadap variabel hasil pengumpulan data disajikan dalam
independen (Pengetahuan, sumber informasi, bentuk tabel distribusi frekuensi dan teks.
dukungan keluarga) dan variabel dependen Dimana variabel independen dan dependen
(Kejadian pruritus vulvae saat menstruasi) Dimana variabel independennya yaitu

33 Journal Of Midwifery
pengetahuan, sumber informasi, dukungan dukungan keluarga, terhadap kejadian
keluarga variabel dependen yaitu kejadian pruritus vulvae saat menstruasi. Pada
prurtus vulvae saat menstruasi. penelitian ini, terdapat penelitian yang akan di
Analisa ini juga di gunakan kelompokan meliputi variabel dependen
menyederhanakan atau meringkas kumpulan kejadian pruritus vulvae saat menstruasi.
data hasil pengukuran sehingga kumpulan Berdasarkan hasil olah data menggunakan
data tersebut menjadi informasi yang berguna. komputerisasi didapatkan gambaran
Data Univariat dalam penelitian ini pengetahuan, sumber informasi dan dukungan
terdiri dari pengetahuan, sumber informasi, keluarga pada tabel berikut:
dukungan keluarga dependen yaitu kejadian
pruritus vulvae saat menstruasi. Tabel. Distribusi Frekuensi Pengetahuan,
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui Sumber Informasi dan DukunganKeluarga
hubungan antara 2 variabel yaitu variabel Terhadap Kejadian Pruritus Vulva Saat
bebas (pengetahuan, sumber informasi, Menstruasi Tahun 2019
dukungan keluarga) dengan variabel terikat
(kejadian pruritus vulvae saat menstruasi) Presentase
Variabel Frekuensi (f)
dengan menggunakan uji chi square pada α = (%)
5%. Bila nilai p > α (5%) maka keputusannya Pengetahun
Ha ditolak dan sebaliknya nilai p < α (5%) Kurang 43 64,2
Baik 24 35,8
maka keputusanya Ho ditolak yaitu ada
Sumber Informasi
hubungan pengetahuan sumber informasi Kurang 36 53,7
dukungan keluarga terhadap kejadian pruritus Baik 31 46,3
vulvae saat menstruasi pada siswi kelas II di Dukungan Keluarga
SMPN 10 Bengkulu Selatan Tahun 2019 Kurang 39 58,2
Pada angka kejadian pruritus Baik 28 41,8
vulvae saat menstruasi berdasarkan distribusi
frekuensi menunjukan bahwa rendah Sumber : Hasil Olahan Data Komputerisasi
pengetahuan memiliki nilai lebih besar 2019
sehingga distribusi frekuensi pengetahuan, Penyajian data dalam penelitian ini
sumber informasi, dukungan keluarga dan meliputi pengetahuan ,sumber informasi dan
distibusi frekuensi menunjukan bahwa dukungan keluarga terhadap kejadian pruritus
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi pada vulvae saat menstruasi. Pada penelitian ini,
siswi memiliki pengaruh yang besar. terdapat penelitian yang akan di kelompokan
Dan distibusi frekuensi menunjukan meliputi variabel dependen kejadian pruritus
bahwa pengetahuan yang kurang siswi kelas vulvae saat menstruasi. Dibawah ini
II perlu dilakukan pembaruan pengetahuan merupakan penjelasan yang mengenai
para siswi mengenai hidup bersih dan sehat, pengumpulan data dari hasil analisis univariat
agar para siswi dapat menjaga kebersihan diri. yang memiliki variabel independen dan
Penyajian data dalam penelitian ini dependen. Dimana variabel independen di
meliputi pengetahuan sumber informasi dan tabel yaitu pengetahuan, sumber informasi
dukungan keluarga terhadap kejadian pruritus dan dukungan keluarga sedangkan variabel
vulvae saat menstruasi pada siswi kelas II di dependen. Kejadian pruritus vulvae saat
SMPN 10 Bengkulu Selatan tahun 2019. Pada menstruasi.
penelitian ini, terdapat penelitian yang akan di Dari tabel di atas dengan distribusi
kelompokan menjadi 3. penyajian data dalam frekuensi data disajikan dalam bentuk tabel
penelitian ini meliputi pengetahuan, sumber dan teks. Dari tabel 1 menunjukkan siswa
informasi dan dukungan keluarga. yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak
Penyajian data dalam penelitian ini 31 orang (72,1 % ) sedangkan mahasiswa
meliputi pengetahuan, sumber informasi, yamg memiliki pengetahuan baik sebanyak 9

34
orang (37,5 % ). variabel dikumpulkan dalam waktu yang
Distribusi frekuensi pengetahuan di bersamaan sehingga menimbulkan kelemahan
SMPN 10 Bengkulu Selatan tahun 2019. yaitu tidak terpenuhinya urutan waktu dimana
Diperoleh siswi yang memiliki pengetahuan penyebab harus mendahului akibat.
kurang dengan rincian 31 siswi (72,1%) Mengingat keterbatasan waktu, dana, dan
pernah mengalami kejadian pruritus vulvae kemampuan peneliti maka dalam penelitian
saat menstruasi dan 12 siswi (27,9%) ini hanya mengetahui distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi sumber informasi di hubungan antara hubungan pengetahuan
SMPN 10 Bengkulu Selatan tahun 2019. sumber informasi dan dukungan keluarga
Diperoleh siswi, yang memiliki sumber terhadap kejadian pruritus vulvae saat
informasi kurang dengan rincian 23 siswi menstruasi pada siswi kelas II di SMPN
(74,2%) pernah mengalami kejadian pruritus 10Bengkulu Selatan tahun 2019.
vulvae saat menstruasi dan 8 siswi (25,8%) Penelitian ini menggunakan data primer
Distribusi frekuensi dukungan keluarga yang di peroleh dari penyebaran kuesioner
di SMPN 10 Bengkulu Selatan tahun 2019. pada siswi Kelas II SMPN 10 Bengkulu
Diperoleh dukungan keluarga yang kurang Selatan Tahun 2019. Penelitian ini tidak
berperan sebanyak 39 dari 67 responden, terlepas dari keterbatasan, di antaranya
dengan rincian 29 siswi (74,6%) pernah pengetahuan yang dimiliki oleh penulis,
mengalami kejadian pruritus vulvae saat waktu penelitian yang di lakukan peneliti
menstruasi dan 10 siswi (25,6%). sangat singkat.
hasil analisis hubungan pengetahuan Alatukur yang di gunakan adalah
sumber informasi dan dukungan dengan kuesioner yang bersifat subjektif karena
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi kebenaran data dari hasil kuesioner sangat
diperoleh bahwa dari 43 siswi yang memiliki bergantung pada kejujuran responden dalam
pengetahuan kurang sebanyak 31orang (72,1 menjawab dan waktu yang terbatas di dalam
%) yang memiliki pengetahuan baik sebanyak penyebaran kuesioner dikarenakan jadwal
9 orang ( 37,5 %). Dari 31 yang memiliki siswi kelas II SMPN 10 Bengkulu Selatan.
sumber informasi kurang sebanyak 23 orang
( 74,2%) yang memiliki sumber informasi PENGETAHUAN
baik sebanyak 17 orang ( 47,2 %) Sedangkan.
Dari 39 siswi yang dukungan keluarga kurang Pengetahuan dapat di ukur dengan
sebanyak 229 orang ( 74,6 %) yang memiliki menggunakan alat ukur kuesioner yaitu
dukungan keluarga baik 11 orang ( 39,3 %) menjawab pertanyaan sebanyak 15
Dari hasil uji statistik didapat nilai P = 0,008 pertanyaan. Hasil keseluruhan kuesioner di
berarti P < 0,05, sehingga dapat disimpulkan akumulasikan dan di bagikan dengan jumlah
sehingga terdapat hubungan yang signifikan responden sehingga di dapatkan nilai
antara dukungan keluarga dengan kejadian pengetahuan kurang sebanyak 31 orang (72,1
pruritus vulvae saat menstruasi dari nilai OR %) sebanyak 9 orang(37,5 % ) siswi yang
4,482, artinya bahwa siswi yang memiliki pengetahuan baik.
mendapatkan peran keluarga berpeluang Hasil penelitian senada dengan penelitian
4,482 (4) kali berperilaku baik dalam Styowati ada Hubungan Anatara Pengetahuan
pencegahan pruritus vulvae saat menstruasi Dan Perilaku Tentang Vulva Hygiene Dengan
dibandingkan siswi yang kurang Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi
mendapatkan peran keluarga. Pada Pelajar Putri Pengetahuan merupakan
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
PEMBAHASAN melakukan penginderaan terhadap objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui
Rancangan penelitian ini menggunakan pancainderea manusia yakni indera
pendekatan cross sectional yaitu semua penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

35 Journal Of Midwifery
dan raba. Sebagian besar pengetahuan dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran
manusia diperoleh mata dan telinga. dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut
Pengetahuan merupakan domain yang sangat akan bersifat langgeng. Berdasarkan
penting untuk terbentuknya tindakan penelitian yang dilakukan Bart (1994) dapat
seseorang. dikatakan bahwa perilaku yang dilakukan
Pengetahuan sebagian besar diperoleh atas dasar pengetahuan akan lebih bertahan
melalui mata dan telinga, karena dari dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa pengetahuan. Jadi pengetahuan sangat
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan dibutuhkan agar masyarakat dapat
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak mengetahui mengapa mereka harus
didasari pengetahuan. Pengetahuan atau melakukan suatu tindakan sehingga perilaku
kognitif merupakan domain yang sangat masyarakat dapat lebih mudah untuk diubah
penting dalam membentuk tindakan kearah yang lebih baik
seseorang. untuk melakukan tugas atau Pengetahuan seseorang biasanya
pekerjaan dengan baik. diperoleh dari pengalaman yang berasal dari
Proses yang didasari oleh pengetahuan berbagai macam sumber, misalnya : media
kesadaran dan sikap yang positif, maka massa, media elektronik, buku petunjuk,
perilaku tersebut akan bersikap langgeng. petugas kesehatan, media poster, kerabat
Sebalik nya apabila perilaku tersebut tidak dekat dan sebagainya.
didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
maka tidak akan berlangsung lama. Gambaran Pengetahuan kejadian Pruritus
Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan Vulvae Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas
ssebagai hasil penginderaan manusia atau II Di SMPN 10 Bengkulu Selatan Tahun
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui 2019
indera yang dimilikinya (mata, hidung dan
sebagainya ), dengan sendirinya pada waktu Berdasarkan distribusi frekuensi diatas,
penginderaan sehingga menghasilkan menunjukkan bahwa dari 67 responden,
pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi didapatkan 43 siswi (64,2%) memiliki
oleh intensitas perhatian dan presepsi pengetahuan yang kurang, artinya perlu
terhadap objek. dilakukan pembaruan pengetahuan para siswi
Pengetahuan seseorang biasanya mengenai hidup bersih dan sehat, agar para
diperoleh dari pengalaman yang berasal dari siswi dapat menjaga kebersihan diri.
berbagai macam sumber seperti, media poster, Berdasarkan hasil penelitian Setyowati
kerabat dekat, media massa, media elektronik, tahun 2014 Hubungan Anatara Pengetahuan
buku petunjuk, petugas kesehatan, dan Dan Perilaku Tentang Vulva Hygiene Dengan
sebagainya. Pengetahuan dapat membentuk Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi
keyakinan tertentu, sehingga seseorang Pada Pelajar Putri SMPN 1 Kartasura
berperilaku sesuai dengan keyakinannya didapatkan 10 siswi tersebut pernah
tersebut(Istiarti., 2011) mengalami pruritus vulvae saat menstruasi
Dalam Notoatmodjo (2011), pengetahuan dan 8 diantara mereka mengatakan belum
atau kognitif merupakan domain yang sangat mengetahui penyebab terjadinya pruritus
penting untuk terbentuknya tindakan vulvae. 2 siswi lainya mengatakan
seseorang (overt behavior). Dari pengalaman mengetahui penyebab terjadinya pruritus
dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang vulvae dari keluarga. Pengetahuan
didasari oleh pengetahuan akan lebih merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
langgeng dari pada perilaku yang tidak setelah orang melakukan penginderaan
didasari oleh pengetahuan. terhadap objek tertentu.
Apabila penerimaan perilaku baru atau Penginderaan terjadi melalui
diadopsi perilaku melalui proses seperti ini, pancainderea manusia yakni indera

36
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dibaca dan dipelajari. (2) diteliti, dikaji dan
dan raba. Sebagian besar pengetahuan dianalisis. (3) dimanfatkan dan dikembangkan
manusia diperoleh mata dan telinga didalam kegiatan-kegiatan pendidikan,
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, penelitian, laboratorium. ditranformasikan
dan ini terjadi setelah orang melakukan kepada orang lain.
penginderaan terhadap objek tertentu. Beberapa fungsi sumber informasi yaitu :
Penginderaan terjadi melalui pancainderea a) fungsi informasi, fungsi memberikan
manusia yakni indera penglihatan, informasi ini diartikan bahwa media massa
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. adalah penyebar informasi bagi pembaca,
Sebagian besar pengetahuan manusia pendengar atau pemirsa. b) fungsi pendidikan,
diperoleh mata dan telinga. Pengetahuan media massa merupakan sarana pendidikan
merupakan domain yang sangat penting untuk bagi khalayaknya, karena media massa
terbentuknya tindakan seseorang. banyak menyajikan hal–hal yang sifatnya
Pengetahuan sebagian besar diperoleh mendidik. Salah satu cara mendidik yang
melalui mata dan telinga, karena dari dilakukan media massa adalah melalui
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa pengajaran nilai, etika, serta aturan–aturan
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak c) fungsi memengaruhi, fungsi memengaruhi
didasari pengetahuan. Pengetahuan atau dari media massa secara implisit terdapat
kognitif merupakan domain yang sangat pada tajuk atau editorial, feature, iklan, artikel
penting dalam membentuk tindakan dan sebagainya.
seseorang.
Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap
Gambaran Sumber Informasi Kejadian Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi
Pruritus Vulvae Saat Menstruasi Pada Pada Siswi Kelas II Di SMPN 10 Bengkulu
Siswi Kelas II Di SMPN 10 Bengkulu Selatan Tahun 2019
Selatan Tahun 2019
Berdasarkan distribusi frekuensi di atas,
Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, menunjukkan bahwa dari 67 responden,
menunjukkan bahwa dari 67 responden, didapatkan kurangnya dukungan keluarga
didapatkan hasil 31 (46,3%) siswi sebanyak 39 (58,2%). Berdasarkan penelitian
mendapatkan sumber informasi yang kurang Amatalah diketahui dari hasil analisis tabulasi
baik. silang menunjukkan bahwa proporsi praktik
Penelitian Siti Nurjanah didapatkan hasil, membersihkan organ genitalia eksterna yang
ada hubungan antara sumber informasi kurang baik pada tingkat peran orang tua
dengan pengetahuan hygiene menstruasi yang kurang baik (20,0%) dibandingkan
dengan nilai p value < 0,05. dengan yang cukup (7,1%) dan yang baik
Informasi merupakan fungsi penting (12,1%). Hasil uji spearman rank nilai p lebih
untuk membantu mengurangi rasa cemas besar dari 0,05 yaitu 0,405 > 0,05, dapat
seseorang. Semakin banyak informasi dapat diartikan tidak ada hubungan antara peran
mempengaruhi atau menambah pengetahuan orang tua dengan praktik membersihkan
seseorang dan dengan pengetahuan organ genitalia eksterna.
menimbulkan kesadaran yang akhirnya Keluarga berfungsi sebagai sebuah
seseorang akan berperilaku sesuai dengan kolektor dan diseminator (penyebar)
pengetahuan yang dimilikinya. informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang
Sumber informasi adalah segala hal yang pemberian saran, sugesti, informasi yang
dapat digunakan oleh seseorang sehingga dapat digunakan mengungkapkan suatu
mengetahui tentang hal yang baru dan masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah
mempunyai ciri-ciri yaitu : (1) dapat dilihat, dapat menekan munculnya suatu stressor

37 Journal Of Midwifery
karena informasi yang diberikan dapat bermanfaat sebagai tambahan bacaan untuk
menyumbangkan aksi sugesti yang khusus memahami pentingnya kebersihan diri
pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan sehingga dapat memberikan pengetahuan
ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk baru di perpustakaan dan dapat di jadikan
dan pemberian informasi. Keluarga bertindak wawasan bagi para pembaca atau mahasiswa.
sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan DAFTAR PUSTAKA
masalah, sebagai sumber dan validator
indentitas anggota keluarga diantaranya Al–Jufri.H sumber InformasiManajemen
memberikan support, penghargaan, perhatian. Pendidikan Jakarta: PT.SmartGrafika;
2011.
KESIMPULAN AliM. PsikologiRemaja. Jakarta
:BumiAksara; 2009.
Berdasarkan analisa dan pembahasan Andira
pada bab VI dan VII maka kesimpulan yang D.SelukBelukKesehatanReproduksiWani
dapat diambil sesuai tujuan penelitian adalah ta. Yogyakarta: AT- Books; 2010.
sebagai berikut, dapat diambil Arikunto.ProsedurPenelitianSuatupendekatan
kesimpulan. Distrubusi frekuensi praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2010.
angka terjadi kejadian pruritus vulvae saat AzwarS.SikapManusiaEdisi II. Yogyakarta:
menstruas yang pernah mengalami sebanyak PustakaPelajar; 2002.
40 siswi (59,7%), jumlah pengetahuan siswi Budiarto. MetodologiPenelitiankwantitatif,
yang kurang juga memiliki nilai sebanyak 43 EGC, Jakarta; 20012.
santri (64,2%) dan para siswi yang memiliki Djadjakusumah. Penatalaksanaan Pruritus
sumber informasi kurang baik sebanyak 31 Anogital. Surabaya: PT. Surya Ilmu;
(46,3%) didapatkan juga dukungan keluarga 2010.
yang kurang baik sebanyak 39 (58,2%).Dari Indah Tn. Kejadian Pruritus Vulvae
hasil uji statistik didapat nilai r value = 0,012 SaatMenstruasipadaremajaputri.
berarti r< 0,05, sehingga dapat disimpulkan Surabaya:
ada hubungan yang signifikan antara FakultasKesehatanMasyarakat:
pengetahuan dengan kejadian pruritus vulvae UniversitasAirlangga; 2012.
saat menstruasi di SMPN 10 Bengkulu Indriastuti. Perilaku Hygiene
Selatan Tahun 2019.Dari hasil uji statistik RemajaPutriSaatMenstruasi. Jurnal.
didapat nilai r value = 0,008 berarti r<r Surakarta: UniversitasMuhammadiyah;
(0,05), sehingga terdapat hubungan yang 2009.
signifikan antara dukungan keluarga dengan Istiari.Teori Pengetahuan dan Sikap. Jakarta:
kejadian pruritus vulvae saat menstruasi di Rhineka Cipta; 2011
SMPN 10 Bengkulu Selatan Tahun 2019. KusmiranE. Kesehatan Reproduksi Remaja
Saran dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika;
Agar menambahkan dan memperbaharui 2011.
informasi kesehatan terutama mengenai NotoadmodjoS. Ilmu perilaku Kesehatan.
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat Perdede N. Masa Remaja. Jakarta:
serta melakukan pembinaan secara rutin Solaryo Media; 2012.
kepada para siswi. a. Para siswi harus Notoadmojo. Kesehatan Masyarakat Ilmu &
selalu menjaga kebersihan diri, baik pada saat Seni. Jakarta :Rineka Cipta; 2012.
menstruasi maupun tidak. Selalu mengganti Soekidjo N Metodologi Penelitian
pembalut sesering mungkin pada saat Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta; 2011.
menstruasi dan tidak sembarangan Notoatmodjo. Metodologi Penelitian
menggunakan sabun pembersih vagina. Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta;
Diharapkan pembuatan skripsi ini dapat 2010.

38
Nanang M. Metode Penelitian Kuantitatif
Analisiisi & Analisis data Sekunder.
Jakarta: Raja grafindo Persada. Hal 74 :
2010.
Notoadmodjo.Promosi kesehatan dan perilaku
kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta; 2010.
Pudiastuti.3 FasePentingpadaWanita. Jakarta:
KompasGramedia; 2012.
Ridwan M.Metode dan Tehnik Penyusunan
Tesis Bandung: Alpabet; 2012.
Sarwono. PsikologiRemaja. Jakarta: PT. Raja
GravidoPersada; 2006.

39 Journal Of Midwifery

Anda mungkin juga menyukai