Anda di halaman 1dari 14

LITERATUR REVIEW ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI

Literature Review Analysis Of The Factors Associated With The Occurrence Of


Vaginal Discharge In Female Students

Dosen Program Studi Profesi Bidan STIKes Muhammadiyah Cirebon


E-mail : erniratnasuminar02@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan


bahwa 5% remaja di dunia terkena PMS (penyakit Menular Seksual)
dengan gejala keputihan setiap tahunnya, dan sebesar 75% remaja di
seluruh dunia mengalami candidiasis atau keputihan. Di Indonesia menurut
biro data hasil supas 2015, kelompok umur 10-19 tahun adalah 21.864.100
jumlah penduduk wanita dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2019
yang mencapai 267 juta. Pada remaja penyebab keputihan adalah perilaku
pencegahan keputihan yang kurang baik, yaitu hyigiene yang buruk
setelah buang air kecil atau besar menyebabkan pathogen
mengkontaminasi vulva. Cuci tangan yang tidak bersih dapat mengiritasi
atau membawa bakteri pada vulva. Di Indonesia sekitar 90% wanita
mengalami keputihan karena Negara Indonesia adalah daerah yang
beriklim tropis, sehingga jamur sangat mudah berkembang,
mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Remaja merupakan resiko
terjadinya keputihan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor – faktor penyebab keputihan pada remaja. Metode: Menggunakan
metode studi literatur sesuai dengan topik yang diangkat dalam penelitian
ini. Studi literatur didapat dari berbagai sumber, diantaranya jurnal dari
tahun 2015 - 2021. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur :
“Kejadian keputihan” dan “Keputihan pada remaja”. Hasil: Dari beberapa
jurnal yang telah ditelaah, keputihan patologis adalah gejala infeksi saluran
reproduksi yang paling umum dan kejadiannya tinggi di kalangan remaja
terutama di negara berkembang, di Indonesia, 75% wanita pernah
mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya, 45% diantaranya
dapat mengalami keputihan dua kali atau lebih. Faktor pengetahuan yang
kurang dalam melakukan perawatan kebersihan genetalia eksterna
(kemaluan bagian luar) serta perilaku yang kurang baik menjadi peyebab
kejadian keputihan. Kesimpulan: Keputihan pada remaja putri disebabkan
oleh faktor-faktor yang mempengaruhi seperti perilaku, sikap dan
pengetahuan yang kurang tentang keputihan.

Kata kunci : Remaja putri; Kejadian Keputihan; Faktor-faktor

1
PENDAHULUAN dan penyebabnya, sehingga jika

Remaja adalah masa transisi tidak ditangani dengan baik akan

dari anak – anak menuju dewasa. menyebabkan kemandulan dan

Dalam periode ini banyak gejala awal kanker rahim.

perubahan yang terjadi seperti Gejala keputihan dialami

perubahan hormonal, fisik, remaja putri pada usia 15-24

psikologis dan social. Remaja tahun yaitu sekitar 31,8%.

merupakan resiko terjadinya Kementerian Kesehatan RI

keputihan. menyatakan bahwa kejadian

Kesehatan reproduksi keputihan banyak dialami oleh

menurut WHO adalah keadaan remaja putri usia produktif,

sehat yang menyeluruh, kejadian keputihan di Indonesia

meliputi aspek fisik, mental dan lebih tinggi dibandingkan

sosial dan bukan hanya sekedar negara lain. Menurut data Dinas

tidak adanya penyakit atau Kesehatan Kalimantan selatan

gangguan di segala hal yang tahun 2018 menunjukkan

berkaitan dengan sistem terdapat 18.641 remaja putri

reproduksi, fungsinya maupun berusia 15-24 tahun yang

proses reproduksi itu sendiri. berisiko mengalami keputihan.

Keputihan merupakan salah (Rahmi, 2015).

satu masalah kesehatan Penyebab keputihan selain

reproduksi wanita Lebih dari karena microorganisme seperti

50% wanita di seluruh dunia bakteri, jamur, virus, parasite. Di

pernah mengalami keputihan. sebabkan juga oleh gangguan

Satu dari sepuluh wanita akan keseimbangan hormone,

mengalami keputihan dalam peradangan pada alat kelamin,

waktu satu tahun. Kira-kira, benda asing dalam vagina, serta

sepuluh juta kunjungan kantor ada penyakit pada organ

setiap tahun dikaitkan dengan kemaluan seperti kanker Rahim.

keluhan keputihan. Keputihan (Fadila, dkk. 2017).

sebenarnya tidak perlu diobati, Populasi remaja yang sangat

namun kebanyakan wanita tidak meningkat menyebabkan

mengetahui tentang keputihan peningkatan kebutuhan


pelayanan kesehatan dan sosial

2
kepada remaja. Remaja sering menggunakan keyword diatas
kali memerlukan informasi dasar mendapatkan 15 artikel, namun
mengenai kesehatan reproduksi artikel yang memenuhi kriteria
dan akses pelayanan kesehatan inklusi hanya 6 artikel. Artikel
reproduksi yang terjangkau dan yang digunakan sebagai sampel
terjamin kerahasiaannya selanjutnya diidentifikasi dan
(Purwoastuti, 2017). disajikan dalam bentuk tabel.
Pengetahuan yang kurang
dalam melakukan perawatan HASIL/PEMBAHASAN
kebersihan genetalia eksterna Keputihan (Flour Albus)
(kemaluan bagian luar) serta merupakan cairan yang keluar
perilaku yang kurang baik dari kemaluan (Vagina).
menjadi penyebab keputihan Keputihan yang normal terjadi
(Azizah, 2015). pada remaja dan wanita adalah
sebelum menstruasi dan akan
METODOLOGI PENELITIAN hilang sendirinya setelah selesai
Studi ini merupakan studi menstruasi. Keputihan yang
literatur (literatur review) yang normal bisa menjadi keputihan
mencoba menggali lebih yang abnormal dikarenakan
informasi mengenai Analisis perilaku kebersihan yang tidak
faktor-faktor penyebab keputihan dijaga. Dan keputihan yang
pada remaja putri. Sumber untuk abnormal yaitu berwarna kuning,
melakukan tinjauan literatur ini hijau keabu-abuan, bau busuk,
yaitu Studi pencarian sistematis dan gatal pada area kemaluan.
database terkomputerisasi Masalah kesehatan
(Google Scholar) dalam bentuk reproduksi dianggap sebagai hal
jurnal penelitian yang relevan yang tabu dan hal ini mempersulit
dengan topik dibatasi dari tahun remaja putri untuk mendapatkan
2015 sampai dengan tahun 2021. pendidikan dan informasi yang
Keyword yang digunakan adalah berkualitas tentang kesehatan
faktor keputihan dan keputihan reproduksi dan membuat mereka
remaja, artikel fulltext dan jurnal rentan terhadap masalah
direview untuk memilih studi yang kesehatan reproduksi dan
sesuai dengan kriteria. Pencarian masalah ginekologi seperti

3
kehamilan yang tidak diinginkan, Keputihan patologis adalah
kanker serviks, infeksi menular gejala infeksi saluran reproduksi
seksual (IMS). ), infeksi saluran yang paling umum dan
reproduksi dan gangguan kejadiannya tinggi di kalangan
kesehatan reproduksi lainnya. remaja terutama di negara
(Gweda, 2021). berkembang. (Gweda, 2021).
Di Indonesia sekitar 90% Pengetahuan adalah salah
wanita mengalami keputihan satu faktor predisposisi
karena Negara Indonesia adalah terbentuknya perilaku pada
daerah yang beriklim tropis, remaja. Pentingnya remaja
sehingga jamur sangat mudah mengetahui tentang keputihan
berkembang, mengakibatkan adalah agar wanita khususnya
banyaknya kasus keputihan. remaja dapat mengetahui
Remaja adalah mereka yang penyebab keputihan, gejala
berusia 10-20 tahun,dan ditandai keputihan, pencegahan
dengan perubahan bentuk dan keputihan, membedakan
ukuran tubuh, fungsi tubuh, keputihan yang fisiologis dan
psikologi dan aspek fungsional. patologis agar jika mendapat
WHO memberikan definisi masa gejala yang tidak normal segera
remaja 10-24 tahun. melakukan pemeriksaan kepada
Menurut Kemenkes RI (2015), tenaga kesehatan.
masa remaja dibagi menjadi 3, Pengetahuan remaja dapat
yaitu : dipengaruhi oleh faktor-faktor
a. Remaja Awal (10-13 tahun) yang berasal dari luar dan dalam
b. Remaja Tengah (14-16 tahun) diri remaja itu sendiri.
c. Remaja Akhir (17-19 tahun) Pengetahuan dapat dipengaruhi
Penyebab keputihan pada remaja oleh sumber informasi yang
putri biasanya bersifat fisiologis, diterima seseorang seperti dari
yaitu karena sekret vagina yang media massa, orang tua dan
berlebihan yang disebabkan oleh tenaga Kesehatan.
kelebihan kadar estrogen yang Pada remaja, penyebab
meningkat selama masa keputihan adalah perilaku
pubertas atau saat ovulasi atau pencegahan keputihan yang
siklus menstruasi. kurang baik, yaitu hyigiene yang

4
buruk setelah buang air kecil dan menyebabkan keluarnya cairan
besar, menyebabkan pathogen yang banyak dan berbau amis
mengkontaminasi vulva. Cuci tanpa rasa gatal atau nyeri.
tangan yang tidak bersih dapat (Sari, 2019).
mengiritasi atau menimbulkan Faktor lain yang dapat
bakteri pada vulva. Pakaian yang menyebabkan keputihan pada
ketat, celana dalam yang tidak remaja seperti faktor
menyerap juga dapat pendukung, faktor fisiologis,
menyebabkan iritasi. Celana atau dan faktor patologis. Faktor
jeans yang ketat dapat pendukung terjadinya keputihan
menyebabkan lembab pada remaja adalah anemia,
terperangkap dan menyebabkan gizi kurang, kelelahan dan
iritasi. Dan tidak banyak wanita obesitas. Faktor fisiologis
atau remaja tidak mengetahui keputihan yang lebih banyak
keputihan itu apa dan dipengaruhi oleh faktor kondisi
menganggap remeh persoalan hormonal normal seperti saat
keputihan. Akibat dari keputihan ovulasi, sebelum dan sesudah
ini bisa sangat fatal jika terlambat menstruasi, rangsangan
ditangani, dan dapat seksual, dan emosi. (Izzah,
menimbulkan kemandulan, hamil 2021).
diluar kandungan dan keputihan Namun keputihan juga dapat
juga bisa merupakan gejala dipengaruhi oleh faktor lain
kanker Rahim yang dapat seperti rendahnya pengetahuan
berujung kematian. tentang keputihan, kurangnya
Faktor yang dapat informasi yang didapat tentang
mempengaruhi terjadinya keputihan, stres, aktivitas
keputihan pada remaja putri berlebihan, kebersihan diri yang
biasanya disebabkan oleh kurang baik, dll. oleh kadar
jamur, bakteri, virus dan parasit. estrogen berlebih yang
Vaginosis bakterial adalah meningkat seperti selama
penyebab paling umum dari pubertas atau selama ovulasi
keputihan infektif, dengan atau siklus menstruasi.
prevalensi 9% di praktik umum
Inggris. (Kanbur, 2019). Hal ini

5
Adapun faktor-faktor yang infertilitas. Pada ibu hamil dapat
memicu keputihan menjadi menyebabkan keguguran,
abnormal adalah: kematian janin dalam kandungan,
1. Kelelahan fisik kelainan kongenital, lahir
Merupakan kondisi yang premature.
dialami oleh seseorang akibat Dari enam literatur jurnal
meningkatnya pengeluaran sebagian besar Dalam upaya
energy karena terlalu mengatasi keputihan pada
memaksakan tubuh untuk remaja putri maka dilakukan
bekerja berlebihan dan upaya sebagai berikut :
menguras fisik. a. Jaga kebersihan vagina
2. Ketegangan psikis b. Ganti pakaian dalam
Merupakan suatu kondisi c. Berikan ruang pada vagina
yang dialami seseorang d. Menggunakan pantyliner
akibat dari meningkatnya e. Cara mencuci vagina yang
beban pikiran akibat dari benar
kondisi yang tidak f. Pengetahuan yang tepat
menyenangkan atau sulit tentang kebersihan vagina
diatasi.
3. Kebersihan diri KESIMPUILAN
Merupakan suatu tindakan Dapat disimpulkan bahwa
untuk mejaga kebersihan dan Keputihan pada wanita atau
Kesehatan untuk remaja puteri khususnya itu
kesejahteraan fisik dan psikis. fisiologis, tetapi dapat
Keputihan fisiologis dan menyebabkan terjadinya
patologis dapat menyebabkan keputihan patologis dengan
rasa tidak nyaman pada wanita faktor yang mempengaruhi yaitu
sehingga dapat mempengaruhi perilaku, sikap dan pengetahuan
rasa percaya dirinya. Keputihan yang kurang tentang keputihan.
patologis yang berlangsung terus Untuk mencegah terjadinya
menerus dapat mengganggu keputihan pada remaja
fungsi organ reproduksi wanita sebaiknya menambah
khususnya saluran indung telur pengetahuan dengan mengikuti
yang dapat menyebabkan penyuluhan dari tenaga

6
Kesehatan, menjaga penggunaan celana dalam yang
kebersihan diri mulai dari ketat karena akan menghambat
membersihkan alat kelamin peredaran darah, melakukan
bagian luar, menghindari stress aktivitas yang sesuai dan tidak
yang berlebihan, menghindari berlebihan, dll. (Prijatin, 2016).

PICO

Population/pasien : Remaja Putri

Intervension : Pengetahuan Personal hygine dengan terjadinya keputihan

Comparison : Gambaran Faktor-Faktor penyebab keputihan

Outcome : Remaja Putri Mampu Memahami dan Melakukan Sesuai

dengan intervension yang telah dilakukan

Tabel Karakteristik Studi

No Judul Penulis Tahun Rincian Studi Metode Interven Hasil


Asal Wilayah Desain si
1. Keputihan pada Gusti 2016 Politekni Denpas penelus untuk Hasil
wanita Ayu k ar uran menemu penelusuran
Marhae Kesehat pustaka kan menunjukkan
ni an terkait faktor faktor
Denpas keputiha penyeba penyebab
ar n. b keputihan
keputiha adalah bakteri,
n. jamur dan
parasit.
2. Faktor Faktor Rika 2015 Universi di RT 04 cross Untuk Wanita Usia
yang Puji tas RW 03 sectiona mengeta Subur (WUS)
Berhubungan Rahayu¹ Muham Kelurah l. hui bekerja
Pada wanita ), madiyah an faktor- sebagai buruh
usia subur (wus) Fitriani Semara Rowosa faktor pabrik (50%),
Di RT 04 RW 03 Nur ng ri yang memakai alat
Kelurahan Damaya Semara berhubu kontrasepsi
Rowosari nti2), ng. ngan hormonal
Semarang Indri dengan (65,2%) dan
Astuti keputiha berpengetahu
Purwant n pada an cukup
i3) wanita tentang vulva
usia hygiene
subur di (84,8%). Ada

7
RT 04 hubungan
RW 03 yang
Kelurah bermakna
an antara
Rowosa pekerjaan
ri dengan
Semara keputihan (p
ng value=0,001
dan OR=10).
Ada hubungan
yang
bermakna
antara alat
kontrasepsi
dengan
keputihan (p
value=0,001
dan OR=60).
Ada hubungan
yang
bermakna
antara vulva
hygiene
dengan
keputihan (p
value=0,021
dan OR=9
3. Faktor yang Abrori, 2017 Fakultas di cross- Tujuan Hasil
berhubungan Andri Ilmu Kabupat sectiona penelitia penelitian
dengan kejadian Dwi Kesehat en l. n ini menunjukan
keputihan Hernaw an, Kayong untuk bahwa
patologis siswi an, dan Universi Utara. mengeta terdapat
SMAN 1 Ermulya tas hui hubungan
simpang hilir di Muham faktor- yang signifikan
kabupaten madiyah faktor antara
kayong utara Pontian yang pengetahuan
ak, berhubu vulva hygiene
Indonesi ngan (p=0,036),
a. dengan gerakan
kejadian membersihkan
keputiha vagina
n (p=0,025),
patologi penggunaan
s pada pembersih
siswi vagina
SMA di (p=0,002),
Kabupat penggunaan
en celana dalam
Kayong ketat
Utara. (p=0,007), dan

8
penggunaan
toilet umum
(p= 0,021)
dengan
kejadian
keputihan
patologis.
Tidak terdapat
hubungan
yang signifikan
antara
kegemukan
dengan
kejadian
keputihan
patologis
(p=0,587)
4. Faktor factor Elmia 2015 Prodi SMA Cross bertujua hasil
yang Kursani IKM PGRI Section n untuk penelitian
mempengaruhi Hastuti STIKes Pekanb al mengeta menunjukkan
Terjadinya Flour Marlina, Hang aru in hui sebagian
Albus Komaria Tuah 2013 faktor- besar
(Keputihan) h olfa Pekanb faktor responden
pada remaja aru yang mengalami
putri di SMA mempen flour albus
PGRI garuhi yang normal
pekanbaru terjadiny sebanyak
tahun 2013 a flour 119 (95,2%),
albus responden
(keputih dengan
an) tingkat
pada pengetahuan
remaja rendah
putri di sebanyak 24
SMA orang
PGRI (19,2%),
Pekanb responden
aru dengan sikap
tahun negatif

9
2013. sebanyak 46
orang
(36,8%),
responden
yang tidak
melakukan
personal
hygiene
sebanyak 45
orang
(36,0%), dan
responden
yang
menggunaka
n douching
sebanyak 45
orang
(36,0%)
5. Gambaran Dinda 2016 Progra di Desa Cross bertujua Berdasarkan
Pengetahuan , Regia m Cilayun Section n untuk hasil survei
sikap dan Febryar Diploma g al mengeta mawas diri di
perilku Remaja y,1 Sri Kebidan hui desa
putri dalam Astuti,2 an, gambar Cilayung
penanganan Hartinah Fakultas an terdapat 226
keputihan di 2 Kedokte pengeta remaja putri
desa cilayung ran huan, yang
Universi sikap, mengalami
tas dan keputihan,
Padjadj perilaku sebagian
aran 2 remaja besar remaja
Departe putri putri kurang
men dalam memahami
Ilmu penanga mengenai

10
Kesehat nan kesehatan
an keputiha reproduksi
Masyar n di secara
akat, Desa umum,
Fakultas Cilayung khususnya
Kedokte . dalam
ran penanganan
Universi keputihan.
tas
Padjadj
aran
6. Hubungan Ni Ketut 2019 STIKes di SMA deskripti ertujuan Hasil
Tingkat Citrawat Wira Dharma f untuk penelitian
Pengetahuan i Medika Praja dengan mengeta menunjukkan
tentang Hermini Bali Denpas pendek hui remaja
keputihan a 123 a atan hubunga dengan
dengan perilaku Carolina cross n yang pengetah
pencehagahan Nay, R. sectiona terjadi uan yang
keputihan pada Tri l. pada baik tentang
remaja putri di Rahyuni sebuah keputihan
SMA Dharma ng fenome lebih banyak
Prajaya Lestari na memiliki
Denpasar (Putra, perilaku yang
2012). baik
dalam
pencegahan
keputihan
(82,3%).

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Abrori, A., Hernawan, A. D., & Ermulyadi, E. (2017). Faktor yang


berhubungan dengan kejadian keputihan patologis siswi SMAN 1
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unnes Journal of Public Health,
6(1), 24-34.

2. Astuti, S., & Hartinah, H. (2016). Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan


Perilaku Remaja Putri Dalam Penanganan Keputihan Di Desa Cilayung.
Jurnal Sistem Kesehatan, 2(1).

3. Azizah, N. and Widiawati, I. (2015) ‘Karakteristik Remaja Putri dengan


Kejadian Keputihan di SMK Muhammadiyah Kudus’, Jurnal Ilmiah
Kesehatan (JIK), 6(1), pp. 57–78. Available at:
http://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/download/151/94

4. Citrawati, N. K., Nay, H. C., & Lestari, R. T. R. (2019). Hubungan Tingkat


Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan Perilaku Pencegahan
Keputihan Pada Remaja Putri Di Sma Dharma PRAJA DENPASAR. Bali
Medika Jurnal, 6(1), 71-79.

5. Fadhillah, N.Rahmah. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Perdonal


Kebersihan Genital Terhadap Kejadian Keputihan Pada Santriawati
SMAS/SMA di PPM Rahmatullah Asri Enrekang. Makassar: 2017

6. Gweda HA, Ahmed MH, El-agamy MAE. Effect of Instructional Guidelines


on Students’ Self Care Practices Regarding Vaginal Discharge at
Secondary Schools in Tanta City. Tanta Sci Nurs J. 2021;20(1):8–46

7. Izzah N, Alwi KM, Ulfah N. Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan


Keputihan pada Siswi di MA Muhammadiyah Sibatua Pangkajene. Wind
Public Heal J. 2021;2(4):1338–47

8. Düzçeker Y, Akgül S, Özsürekci Y, Derman O, Kara A, Kanbur N. Etiology


of vaginal discharge in sexually inactive adolescents. Turk J Pediatr.
2019;61(2):305–6

12
9. Kemenkes RI.Infodatin: Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. Jakarta : Kemenkes RI, 2015.

10. Kursani, E., Marlina, H., & Olfa, K. (2015). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Terjadinya Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja Putri di
SMA PGRI Pekanbaru Tahun 2013. Jurnal Martenity and Neonatal, 2(1),
30-35.

11. Marhaeni, Gusti Ayu. "Keputihan pada wanita." Jurnal Skala Husada: The
Journal of Health 13.1 (2016).

12. Prijatni I, Rahayu S. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana


Komprehensif. 1st ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia; 2016

13. Rahayu, R. P., Damayanti, F. N., & Purwanti, I. A. (2015). Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Keputihan Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di
Rt 04 Rw 03 Kelurahan Rowosari Semarang. Jurnal Kebidanan, 4(1), 11-
16.

14. Rahmi E. Faktor Perilaku yang Mempengaruhi terjadinya Keputihan pada


Remaja Putri. NASPA J. 2015;2(4):1.

15. Sari WK. Identifikasi Faktor Penyebab Keputihan Pada Remaja Putri. Sci
J. 2019;8(1):263–9

16. Walyani, ES & Purwoastuti. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan
Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Barupess.

13
INSIDEN DAN FAKTOR
RISIKO KEPUTIHAN
POSTPARTUM PADA
PERSALINAN
PERVAGINAM Catatan dikecualikan
setelah judul/screening
abstrak (n = 15)

Inklusi/pengecualian kriteria
terapan

15 Artikel full teks dinilai untuk


teks kelayakan
Studi dikecualikan
dengan alasan :

- 6
in
t
Studi termasuk dalam kualitas e
penilaian dan ekstrasi data r
kuantitatif artikel (n=6) v
e
n
si
y
a
n
g
s
al
a
h
- 3
h
a
si
l
y
a
n
g
14 s
al
a
h

Anda mungkin juga menyukai