Anda di halaman 1dari 21

TELAAH JURNAL

KEPUTIHAN PADA REMAJA

Epidemiologi
Anggota Kelompok 3
Flora Fantasi. (P17311235002)
Azizah Nurhasanah (P17311235019)

Dosen Pengampu: Suprapti, SST., M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usia remaja merupakan suatu periode masa pematangan organ
reproduksi dan ditandai dengan terjadinya berbagai perubahan yang
dapat mengakibatkan masalah kesehatan reproduksi. Satu diantara
masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada usia remaja
adalah terjadinya pengeluaran cairan yang bukan darah pada organ
reproduksi atau lebih dikenal dengan istilah keputihan.
Penyebab keputihan pada remaja putri biasanya bersifat fisiologis,
yaitu karena sekresi vagina yang berlebihan sekresi vagina yang
berlebihan yang disebabkan oleh kadar estrogen kadar estrogen yang
meningkat selama masa pubertas atau selama ovulasi atau siklus
menstruasi
Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep timbulnya Keputihan Pada Remaja?
2. Bagaimana penyebab dan proses timbulnya Keputihan Pada
Remaja ?
3. Bagaimana studi epidemiologi pada Keputihan Pada Remaja ?
4. Bagaimana ukuran-ukuran epidemiologi Keputihan Pada
Remaja?
5. Bagaimana tabulasi pada kasus Keputihan Pada Remaja ?
Tujuan penelitian
1. Memahami konsep timbulnya Keputihan Pada Remaja.
2. Memahami penyebab dan proses timbulnya Keputihan Pada
Remaja.
3. Memahami studi epidemiologi pada Keputihan Pada Remaja.
4. Memahami ukuran-ukuran epidemiologi Keputihan Pada
Remaja.
5. Memahami tabulasi pada kasus Keputihan Pada Remaja.
BAB II
TELAAH JURNAL
Konsep Timbulnya Keputihan Pada
Remaja
Rantai penyebab timbulnya penyakit dipengaruhi oleh berbagai faktor
sehingga dalam proses terjadinya penyakit dapat dikatakan berbagai
faktor ikut mengambil bagian (multiple causations). oleh karena itu pada
setiap program pencegahan maupun penanggulangan penyakit, harus
memperhatikan faktor pengaruh penyebab jamak tersebut. rantai
penyebab timbulnya penyakit menurut (Siagian, 2010) yaitu sumber
penyakit/Penyebab (Agent), Manusia (Host) dan Lingkungan
(Environment)
Tiga konsep pada kasus keputihan pada remaja sebagai berikut:
dan Lingkungan (Environment) :

1. Penyebab/sumber penyakit (Agent)

Keputihan pada masa remaja umum dan mungkin fisiologis, dapat pula akibat
dari infeksi dan kondisi lainnya. Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan
reproduksi wanita dan masalah paling umum kedua setelah perdarahan uterus
yang tidak normal. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keputihan pada
remaja putri biasanya disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan parasit.
Keputihan yang tidak normal biasanya berhubungan dengan salah satu dari tiga
kondisi seperti bakterial vaginosis (BV), kandidiasis vulvovaginal (VC), dan
trikomoniasis. selain itu, penyebab keputihan abnormal yang ditandai dengan
pertumbuhan Lactobacilli yang melimpah sehingga menyebabkan lisis sel epitel
vagina, oleh karena itu disebut vaginosis sitolik.
2. Host

Timbulnya keputihan pada remaja seperti faktor pendukung, fisiologis, dan faktor
patologis. faktor pendukung terjadinya keputihan pada remaja yang mengalami
anemia, gizi buruk, kelelahan, dan obesitas. Fisiologis faktor keputihan yaitu lebih
dipengaruhi oleh faktor normal kondisi hormonal seperti masa ovulasi, sebelum dan
sesudah menstruasi, rangsangan seksual dan emosi.
Namun, keputihan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti rendahnya
pengetahuan tentang vaginal discharge, kurangnya informasi yang diperoleh, stress
aktivitas berlebihan, kebersihan yang buruk. Penyebab berlebihannya sekret vagina
akibat kelebihan estrogen yang meningkat selama pubertas atau selama masa
ovulasi.
3. LINGKUNGAN

1. Lingkungan fisik meliputi iklim/cuaca dan air. Dalam kasus keputihan pada remaja faktor
pendukung seperti air cebok yang kurang bersih dapat menimbulkan keputihan karena
berpotensi membawa jamur, bakteri, virus ataupun parasit.
2. Lingkungan sosial ekonomi meliputi pola aktivitas, status sosial ekonomi, akses terhadap
pelayanan kesehatan, adanya ketegangan sosial dan tekanan sosial.Dalam perilaku
higiene organ reproduksi, maka yang paling mempengaruhi adalah lingkungan keluarga
terutama ibu, karena seorang putri akan belajar dan menganut kebiasaan yang sudah ada
sebelumnya dari keluarga terutama dari ibu. Maka walaupun mayoritas menunjukkan
kurang pengetahuan, tetapi mayoritas perilaku baik sebab kebiasaan dan budaya dari ibu
melekat erat pada perilaku anak, tetapi sebenarnya dia tidak mengerti bagaimana menjaga
kebersihan genitalia eksterna yang baik dan benar.
Penyebab dan proses timbulnya Keputihan pada
Remaja
Keputihan secara fisiologis terjadi sebelum menstruasi yang melibatkan pengaruh
hormon estrogen dan progesteron. Pada proses proliferasi terjadi pembentukan
hormon estrogen oleh ovarium yang. menyebabkan pengeluaran sekret yang berbentuk
seperti benang, tipis dan elastis. Hormon estrogen berperan dalam produksi sekret pada
fase sekretorik, merangsang pengeluaran sekret pada saat wanita terangsang serta
menentukan kadar zat gula dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen digunakan untuk proses
metabolisme pada bakteri Lacto bacillus doderlein. Sisa dari proses metabolisme ini
akan menghasilkan asam laktat yang menjaga keasaman vagina yaitu 3,8-4,2. Pada saat
ovulasi terjadi proses sekresi pada endometrium yang dipengaruhi oleh hormon
progesteron. Hormon progesteron menyebabkan pengeluaran sekret yang lebih kental
seperti jeli.
Studi epidemiologi
Dalam penelitian yang dilakukan Venugopal dkk terhadap 100 kasus yang mengalami
keputihan abnormal, observasi menunjukan karakteristik demografi pasien keputihan.
usia pasien berkisar antara 18 hingga 50 tahun. 50% pasien telah menyelesaikan
setidaknya pendidikan dasar dan menengah. Pada remaja di usia 18 - 25 tahun yang
mengeluh keputihan sebanyak 16%. Karakteristik keputihan pasien berbeda-beda
menurut agen patogennya. PH sekret vagina >5 pada sebagian besar kasus yang
diperiksa termasuk wanita dengan BV dan TV, namun wanita dengan infeksi candida,
pHnya sedikit di bawah normal.
Morbiditas
Dalam penelitian epidemiologi yang dilakukan oleh Venugoppal dkk (2017) disebutkan bahwa
terhadap 100 kasus yang mengalami keputihan abnormal, observasi berikut dilakukan menunjukkan
karakteristik demografi pasien keputihan. Usia pasien berkisar antara 18 hingga 50 tahun. Untuk usi
remaja 18 - 25 tahun sebesar 16%. Pravelansi patogen penyebab keputihan sebanyak 15% pada
kelompok umur 18 - 25 tahun akibat dari infeksi BV.

Dipenelitian lain yang dilakukan oleh azizah dan Widiawati (2015) dengan total responden 50 orang
siswi di sekolah menengah kejuruan terdapat 10 orang mengalami keputihan patologis. Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Khuzaiyah dkk (2015) sebanyak 5 remaja berusia <20 tahun
mengalami keputihan. Pada perempuan muda yang datang dengan keluhan keputihan dengan
diagnosis yang paling sering dijumpai adalah hygine yang buruk, benda asing ataupun
penganiayaan seksual.
Tabulasi
1. Frekuensi
Tercatat 100 kasus yang mengalami keputihan abnormal,dengan usia 18-
25 sebesar 16%.
Tabulasi
2. Karakteristik demografi
Kelompok usia yang paling banyak yang mengeluh keputihan adalah 26-
35 tahun dengan persentase 34%. dan kelompok usia remaja di usia 18-
25 tahun dengan presentasi 19%
Tabulasi
3. Prevalensi patogen penyebab keputihan
BV ditemukan dengan frekuensi tinggi pada kelompok usia 26–35 tahun (48%)
diikuti oleh 40–50 tahun (22%), kemudian pada kelompok usia 36–40 dan 18–25
tahun (15%). Kelompok usia yang paling umum terkena kandidiasis vagina
adalah 26–35 dan 18–25 tahun (27%) diikuti oleh 40–50 dan 36–40 tahun (23%).
Trikomoniasis terdeteksi paling banyak pada kelompok umur 40–50 tahun (32%)
diikuti oleh 36–40 dan 26–35 tahun (28%), kemudian pada 18–25 tahun (12%).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keputihan pada masa remaja dapat terjadi karena faktor fisiologis,
dapat pula akibat dari infeksi dan kondisi lainnya. Keputihan secara
fisiologis terjadi sebelum menstruasi yang melibatkan pengaruh
hormon estrogen dan progesteron. Faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya keputihan pada remaja putri biasanya
disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan parasit. Salah satu
penyebab mengapa remaja putri mengalami keputihan abnormal
yaitu karena kebersihan diri (vulva hygine) yang kurang terjaga,
serta faktor lingkungan seperti kebersihan air, pola aktivitas,
kebiasaan serta adat budaya. Keputihan tidak normal merupakan
masalah klinis yang umum terjadi pada kelompok usia reproduksi,
pada penelitian yang dilakukan Venugoppal dkk sebanyak 16%
wanita berusia 18 - 25 tahun mengalami keputihan dari 100 wanita.
Saran
Disarankan agar dilakukan pencegahan,
diagnosis dini, dan pengobatan segera terhadap
keputihan fisiologis ada patalogis terhadapat
remaja. Perlunya menciptakan kesadaran
masyarakat mengenai fasilitas pelayanan
kesehatan dan kepedulian diri perempuan
terhadap kebutuhan kesehatannya sendiri.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai