Anda di halaman 1dari 1

Keputihan (leucorrhea, vaginal discharge) adalah keluarnya sekret atau cairan selain darah

yang berlebihan dari liang vagina dengan variasi bau, konsistensi, dan warna. Keputihan
dapat terjadi secara normal (fisiologis) maupun abnormal atau penyakit (patologis).
Keputihan yang normal tidak berwarna atau bening, tidak berbau, tidak berlebihan dan tidak
menimbulan keluhan.

Faktor pencetus keputihan dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor infeksi dan faktor non-
infeksi. Faktor infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, ataupun virus.
Sedangkan faktor non-infeksi disebabkan oleh kurang bersihnya daerah vagina, masuknya
benda asing, jarang mengganti celana dalam maupun pembalut saat menstruasi, perawatan
saat menstruasi yang kurang benar, dan penggunaan celana yang tidak menyerap keringat.
Keputihan patologis yang tidak ditangani dengan baik akan dapat menimbulkan berbagai
penyakit dan akan berujung fatal yaitu kemandulan, kehamilan diluar uterus, dan sebagai
gejala awal kanker serviks.

Faktor – faktor penyebab keputihan Menurut Marhaeni (2016) dalam (Jayanti, 2019) faktor – faktor
penyebab keputihan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Faktor – faktor penyebab keputihan fisiologis 1) Bayi yang baru lahir kira – kira 10 hari, keputihan
ini disebabkan oleh pengaruh hormone esterogen dari ibunya 2) Masa sekitar menarche atau
pertama kalinya haid datang, keadaan ini ditunjang oleh hormon esterogen 3) Masa di sekitar
ovulasi karena produksi kalenjar – kalenjar rahim dan pengaruh dari hormon esterogen serta
progesterone 4) Seorang wanita yang terangsang secara seksual. Rangsangan seksual ini berkaitan
dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi senggama, vagina mengeluarkan cairan yang
digunakan sebagai pelumas dalam senggama 5) Kehamilan yang mengakibatkan meningkatnya
suplai darah ke vagina dan mulut rahim, serta penebalan dan melunaknya selaput lender vagina

Remaja umumnya tidak memiliki cukup informasi mengenai kesehatan reproduksi dan
memiliki kesalahan persepsi mengenai kesehatan reproduksi. Minimnya pemahaman yang
dimiliki oleh remaja disebabkan oleh kurangnya ketersediaan akses untuk mendapatkan
informasi mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini menjadi pencetus semakin banyaknya
kejadian keputihan pada remaja. Terbukti dari banyaknya penelitian yang menyatakan
rendahnya tingkat pengetahuan menjaga kebersihan organ genitalia pada remaja putri

Anda mungkin juga menyukai