A. Pengertian
Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di
keluarkan dari alatalat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005)
antibiotika atau
yang
dapat
menyebabkan
keputihan
adalah
Trikomonas
C. Klasifikasi
1. Keputihan yang fisiologis
Keputihan yang fisiologis adalah cairan jernih,tidak berbau dan tidak
gatal. Keputihan fisiologis cairan jernih yang mengandung banyak epitel
dengan leukosit yang jarang (Sibagariang E., 2010). Keputihan fisiologis
muncul pada saat ovulasi, rangsangan seksual, menjelang dan sesudah
haid, atau pengaruh hormon (Manuaba, 2009).
2. Keputihan patologis
ke
liang
vagina.
Infeksi
juga
terjadikarena
terganggunya
macam
bakteri,
95%
dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh
sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yangakhirnya menyebabkan
fluoralbus, yang berbau, gatal, danmenimbulkan ketidaknyamanan. Begitu
seorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka
sekali terhadap kuman-kuman yang berasal dari luar. Karena itu fluor albus
pun bisa didapatdari kuman penyebab penyakit kelamin yang mungkin
dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut.
Lactobacillus acidophilu merupakan bakteri yang dominan dalam
ekosistem vagina. Lactobacillus membantu mempertahankan pH vagina
normal
(3,5
4,5)
dengan
memproduksi
asam
laktat,
yang
2. Farmakologi
Keputihan merupakan salah satu kondisi paling umum untuk wanita
mencari perawatan medis. Wanita dengan keluhan keputihan akan
berusaha melakukan terapi dengan menggunakan obat yang salah (Rees
M., 20008). Terapi pada keputihan harus disesuaikan dengan etiologinya
(Ramayanti, 2004) :
1. Parasit Pada infeksi Trichomonas vaginalisdiberikan metronidazol
3x250 mg peroral selama 10 hari, dapat juga dengan Klotrimazol
1x100 mg intravaginal selama 7 hari.
2. Jamur Pada infeksi Candida albicansdapat diberikan mikostatin
10.000 unit intravaginal selama 14 hari, obat lainnya Itrakonazol
2x200 mg peroral dosis sehari.
3. Bakteri Untuk Gonokokusdapat diberikan Tetrasiklin 4x250 mg
peroral/hari selama 10 hari, untuk Gradnerella vaginalisdiberikan
Clindamycin 2x300mg peroral/hari selama 7 hari, Klamidia
trachomatis diberikan Tetrasiklin 4x500 mg peroral/hari selama 7-10
hari, dan Treponema palladiumdiberikan Benzatin Penisilin G 24 juta
unit IM dosis tunggal atau Doksisiklin 2x200 mg peroral selama 2
minggu
4. Virus
Pada virus Herpes tipe 2,diberikan obat topical larutan neutral 1%
atau larutan proflavine 0,1%, pada Human Papiloma virus pemberian
vaksinasi mungkin cara pengobatan yang rasional untuk infeksi virus
ini (namun vaksinasi ini masih dalam penelitian), kemudian
pemberian suntikan interferon dan obat topical podofilin 25% atau
podofilotoksin 0,5% baik untuk Kondiloma akuminata.
H. PENCEHAGAN
Berbagai pencegahan yang dilakukan akan berguna untuk mengurangi
insidensi kepurihan, dimana keputihan merupakan penyakit yang hampir
pernah dialami oleh setiap wanita. Pencegahan/edukasi yang dapat diberikan
yaitu:
1.
2.
3.
4.
masalah
mengenai
fungsi
seksual,
mengekspresikan
D. Implementasi
DX : 1
1. Menjelaskan kepada klien tentang penyebab terjadinya fluor albus.
dapat
teratur
dan
riwayat
seksual
mengenai
pola
seksual,
kepuasan,
E. Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan proses atau bagian dari proses penyembuhan
keperawatan evaluasi di lakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
telah di lakukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Caprnito, Lynda Juall. 2006. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Indah Arthanasia.2011.Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputhan Pada
Organ Reproduksi Wanita
Kartono, (2006). Perilaku Manusia. PT Refika Aditama. Bandung
Kusumawati, (2008). Kehamilan dan persalinan. Tugu Publiser.Yogyakarta.
Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta. Media
Aesculapius.
Manuaba, Ida bagus Gde, (2005). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
10
11