BLOK UROREPRO II
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan vaginal discharge
Mahasiswa mampu mengetahui jenis keputihan pada sampel yang akan
diperiksa
BAB II
PEMBAHASAN
Flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lendir
menyerupai nanah.
Flour albus merupakan cairan yang keluar dari vagina. Dalam keadaan
biasa, cairan ini tidak sampai keluar, namun belum tentu bersifat patologis.
Sumber cairan ini dapat berasal dari sekresi vulva, cairan vagina, sekresi
serviks, sekresi uterus, atau sekresi tuba falopii, yang dipengaruhi fungsi
ovarium.
Leukorea Fisiologis
Leukorea Patologis
2.4 Etiologi
a) Non-infeksi
a. Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah
pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
b. Waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen.
Leukore disini hilang sendiri akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada
orang tuanya.
b) Infeksi
1. Chlamydia trachomatis
2. Neisseria gonorrhoea
3.Trichomonas vaginalis
a) Gardnerella vaginalis
Whiff test dinyatakan positif: bila bau amis atau bau amin
terdeteksidengan penambahan KOH 10 % pada sekret vagina. Bau
disebabkan pelepasan amin terutama putresin dan kadaverin dan
asam organik hasil alkalisasi bakteri anaerob.
b. Candida albicans
Candida adalah spesies jamur dari deuteromycotamerupakan
mikroorganisme oportunistik, selalu ada dan terdapat pada tubuh dalam
jumlah yang sedikit. Apabila terjadi ketidakseimbangan seperti pH vagina
berubah atau perubahan hormonal terjadi maka Candida akan bertambah
banyak dan terjadilah Candidiasis.
Sekitar 75% semua wanita dewasa minimal 1 kali pernah alami infeksi
jamur dalam seumur hidupnya, laki-laki juga dapat terkena walaupun jarang.
Faktor resiko terjadinya infeksi jamur ini antara lain sistem imun yang rendah,
kehamilan, diabetes melitus, penggunaan antibioticspektrum luas jangka
panjang dan penggunaan kortikosteroid.
2.5 Patogenesis
Pada keadaan normal, cairan yang keluar dari vagina wanita dewasa
sebelum menopause terdiri dari epitel vagina, cairan transudasi dari dinding
vagina, sekresi dari endoserviks berupa mukus, sekresi dari saluran yang lebih
atas dalam jumlah yang bervariasi serta mengandung berbagai
mikroorganisme terutama Laktobasilus doderlein.
METODE PRAKTIKUM
Alat :
Mikroskop
Objek Glass
Cover Glass
Ose
Bunsen
Bak Pengecatan
Korek Api
Pipet tetes
←
Bahan :
Media agar
Alkohol
Cat gram I-1V
Oil imersi
KOH 10%
A. Pewarnaan KOH
B. Pewarnaan gram
Pewarnaan KOH
Pewarnaan Gram
Pembahasan
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan
gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode
tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian
Gram (1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884
untuk membedakan antara Pneumococcusdan bakteri Klebsiella Pneumonia
(Karmana, 2008).
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram
negatif, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal
violet. Contoh dari bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens,
Staphylococcus aureas, sedangkan bakteri gram negatif misalnya adalah
Eschericia Coli.
Pewarnaan gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk
membedakan bakteri apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur
dengan tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas
obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet
olesan bakteri digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan
dikering anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir
dan dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%,
tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air
mengalir dan dikering anginkan. Kemudian digenangi lagi dengan safranin
selama 30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan kering di udara. Warna merah pada
olesan bakteri menujukkan bakteri gramnegatif dan jika warna ungu
menunjukkan bakteri gram positif (Pelczar, 2007).
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan