Anda di halaman 1dari 16

PENATALAKSANAAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA

REMAJA DI PUSKESMAS PADEMAWU KABUPATEN


PAMEKASAN

( Studi Di Puskesmas)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

DIAN SEPTIAWATI
NIM. 18154010003

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

PENATALAKSANAAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA


REMAJA DI PUSKESMAS PADEMAWU KABUPATEN
PAMEKASAN
( Studi Di Puskesmas)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan

Menjadi Diploma Kebidanan

Oleh :

DIAN SEPTIAWATI
NIM. 18154010003

Pembimbing

NOVI ANGGRAENI, S.SiT. MPH


NIDN: 0728058101
Nama : Dian Septiawati Dosen Pembimbing
Program Studi DIII Kebidanan NOVI ANGGRAENI, S.SiT. MPH
NIM : 18154010003 NIDN: 0728058101

PENATALAKSANAAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA


REMAJA DI PUSKESMAS PADEMAWU KABUPATEN
PAMEKASAN
ABSTRAK
Masalah keputihan merupakan masalah reproduksi yang banyak dialami
kaum wanita termasuk remaja. Keputihan terdiri dari 2 macam yaitu keputihan
fisiologis dan keputihan patologis. Kondisi normal (fisiologis) pada wanita
kelenjar serviks menghasilkan cairan bening yang keluar bercampur dengan
bakteri, sel-sel dipisahkan dan cairan vagina dari kelenjar bartholini. Kondisi
abnormal (patologis) biasanya berwarna kuning, hijau, keabu-abuan, berbau
amis, busuk. Jumlah cairan vagina dalam jumlah banyak dan menimbulkan
keluhan seperti gatal, serta rasa terbakar pada daerah intim. Tujuan penelitian
yaitu untuk mengidentifikasi penatalaksanaan keputihan patologis pada remaja
SMP.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Puskesmas Pademawu
Kabupaten Pamekasan. Waktu penelitian dari tanggal 17 Maret 2021 sampai 26
Maret 2021. Dengan subjek penelitian 2 partisipan dengan keluhan keputihan.
Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian didapatkan keluhan utama kedua partisipan. Partisipan
satu keluhannya keluar lendir kental dan berwarna kuning, berjumlah banyak
disertai rasa gatal. Sedangkan pada partisipan dua keluar lendir berwarna
kuning, berbau disertai rasa gatal. Masalah potensial kedua partisipan adalah
keputihan patologis yang berlangsung lama dan menyebabkan infeksi.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kedua partsipan sama-sama
memberikan HE, menganjurkan melakukan pemeriksaan medis. Dan
memberikan antibiotik dengan kolaborasi bersama dokter karena terdapat
infeksi, hasil evaluasi kedua partisipan berkurang.
Diharapkan kepada partisipan untuk meningkatkan personal hygine yang
baik, rutin minum obat antibiotik sesuai jadwal dan dosis dari dokter.

KATA KUNCI: Keputihan, remaja.


Dian Septiawati Advisor
ID Number18154010003 Novi Anggraeni, S.SiT.,M.PH
DIII midwifery of program study NIDN: 0728058101

THE MANAGEMENT OF PATHOLOGICAL VAGINAL DISCHARGE IN


ADOLESCENTS AT PADEMAWU PUBLIC HEALTH CENTER,
PAMEKASAN REGENCY
ABSTRACT

The problem of vaginal discharge is a reproductive problem that is


experienced by many women, including adolescents. Leucorrhoea consists of 2
types, namely physiological leucorrhoea and pathological leucorrhoea.
Normal (physiological) conditions in women's cervical glands produce clear
fluid that comes out mixed with bacteria, cells are separated, and vaginal fluid
from Bartholin's glands. Abnormal (pathological) conditions are usually
yellow, green, grayish, fishy, foul-smelling. The amount of vaginal fluid in
large amounts and causes complaints such as itching and burning in the
intimate area. The purpose of the study was to identify the management of
pathological vaginal discharge in junior high school adolescents.
The method used in this research was the descriptive method with a case
study approach. The research location at the Pademawu Public Health Center,
Pamekasan Regency. The study time was from March 17th to 26th 2021. The
subject of the study was 2 participants with complaints of vaginal discharge.
Collecting data using interviews, observation, and documentation.
The results showed that the main complaints of the two participants. One
participant complained that thick and yellow mucus came out, a lot with
itching. Whereas in participants two yellow, smelly mucus accompanied by
itching. The two potential problems of the participants were pathological
vaginal discharge which lasted for a long time and caused the infection.
Management carried out on both participants gave HE, recommending a
medical examination. And giving antibiotics in collaboration with doctors
because there was an infection, the results of the evaluation of the two
participants were resolved.
It is hoped that participants will improve their hygiene, routinely take
antibiotics according to the schedule and dosage from the doctor.

Keywords: whiteness, teenager.


Pendahuluan

Keputihan merupakan ternyata itu berkaitan dengan

keluhan yang sering menyerang kebiasaan sehari-hari (Marhaeni,

wanita dan tidak mengenal usia. 2016).

Keputihan juga dapat Masalah keputihan

menimbulkan rasa tidak nyaman merupakan masalah reproduksi

yang dapat mempengaruhi yang banyak dialami kaum wanita

kepercayaan diri seorang wanita termasuk remaja. Keputihan terdiri

terutama bagi remaja. Seringkali dari 2 macam yaitu keputihan

wanita merasa mampu mengenali fisiologis dan keputihan patologis.

sendiri bahwa dirinya sedang Kondisi normal (fisiologis) pada

menderita keputihan. Wanita yang wanita kelenjar serviks

menderita keputihan biasanya menghasilkan cairan bening yang

mengobati sendiri dengan keluar bercampur dengan bakteri,

memakai pembersih vagina yang sel-sel dipisahkan dan cairan

dijual bebas di pasar dan toko vagina dari kelenjar bartholini.

tanpa merasa perlu memeriksakan Kondisi abnormal (patologis)

diri ke dokter untuk memperoleh biasanya berwarna kuning, hijau,

pemeriksaan secara lebih detail keabu-abuan, berbau amis, busuk.

(Kurniawati & Sulistyowati, Jumlah cairan vagina dalam

2014). Banyak wanita jumlah banyak dan menimbulkan

mengeluhkan keputihan sangat keluhan seperti gatal, serta rasa

tidak nyaman, gatal, berbau, terbakar pada daerah intim

bahkan terkadang perih dan (Sukamto et al., 2018)


Indonesia sekitar 90% tahun sebanyak 2 orang, usia 20-25

wanita berpotensi mengalami tahun sebanyak 2 orang, dan usia

keputihan karena negara Indonesia 19 tahun 1 orang, 5 orang ini

daerah yang beriklim tropis, mengalami kejadian keputihan

sehingga jamur mudah patologis. Dan didpatkan juga

berkembang dan mengakibatkan masalah keputihan fisiologis

banyaknya kasus keputihan. Gejala sebanyak 6 orang dengan kriteria

keputihan juga dialami oleh wanita usia 20 tahun 3 orang, usia 23-35

yang belum nikah atau remaja tahun 2 orang, dan pada usia 30

putri yang berumur 15-24 tahun tahun 1 orang. Di lanjut dengan

yaitu sekitar 31,8%. Hal ini kasus keputihan patologis yang di

menunjukkan remaja lebih berisiko kolaborasikan dengan dokter di

terjadinya keputihan (Kemenkes tingkat Puskesmas Pademawu

RI, 2014) Pamekasan.

Faktor-faktor yang
Berdasarkan hasil studi
mempengaruhi terjadinya
pendahuluan di Polindes Bidan
keputihan pada remaja dapat
Latifah Lawangan Daya 2
disebabkan oleh jamur, bakteri,
Kabupaten Pamekasan yang di
virus dan parasit. Namun
lakukan pada tanggal 27 Oktober
keputihan juga dapat dipengaruhi
2020 berdasarkan pada data
oleh pengetahuan remaja yang
gangguan reproduksi bulan
masih rendah tentang keputihan,
Agustus – Oktober 2020,
kurangnya informasi yang
didapatkan data berdasarkan
didapatkan oleh remaja, akses
kriteria usia yaitu pada usia 15-18
pelayanan kesehatan yang kurang baik sengaja maupun tidak,

memadai dan cara perawatan organ membasuh yang tidak bersih,

reproduksi wanita yang kurang daerah sekitar kemaluan lembab,

baik. Remaja harus kondisi tubuh, kelainan endokrin

direkomendasikan untuk atau hormon, dan menopause

perawatan pencegahan keputihan (Wantania & Wagey, 2015)

terutamadi area genital untuk Penyebab lain dari

mencegahnya infeksi bakteri. keputihan yaitu penggunaan

Tindakan yang terpenting yaitu pakaian ketat dan atau celana

dengan menjaga kulit tidak terlalu terbuat dari bahan sintersis.

lembab (Nur, 2018). Apalagi jika dibiarkan dalam

Faktor pendorong keadaan basah, misalnya pakaian

keputihan yaitu faktor endogen yang dipakai setelah berolah raga

dari dalam tubuh dan faktor akan mengundang pertumbuhan

eksogen dari luar tubuh, yang jamur, begitu juga dengan

keduanya saling mempengaruhi. penggunaan panty liner, genitalia

Faktor endogen yaitu kelainan harus diwaspadai karena rentan

pada lubang kemaluan, faktor mengubah kelembapan vagina.

eksogen dibedakan menjadi dua Setelah itu kelelahan dan stress

yakni karena infeksi dan non juga bisa memicu keputihan.

infeksi. Faktor infeksi yaitu bakteri Keputihan yang berlarut-larut dan

jamur, parasit, virus sedangkan menjadi semakin berat, maka

faktor non infeksi adalah kemungkinan wanita yang

masuknya benda asing ke vagina bersangkutan akan menjadi


mandul dan tidak bisa mempunyai METODE PENELITIAN

keturunan dan berdampak pada Metode penelitian ilmiah adalah

kesuburan di kemudian hari (Oriza suatu cara yang logis, sistematik,

& Yulianty, 2018) objektif,untuk

Salah satu upaya untuk menemukan kebenaran secara

meningkatkan perilaku remaja ilmiah (Sugiono, 2019). Metode

dalam menjaga kebersihan organ penelitian pada bab ini meliputi

genetalia terhadap kejadian pendekatan, lokasi dan waktu

keputihan dalam hal ini dapat penelitian, partisian penelitian,

mengoptimalkan perilaku personal pengumpulan data, uji keabsahan

hygiene terutama dalam menjaga data, analisa data dan etik

kebersihan organ genetalianya, penelitian.

diharapkan remaja dapat merawat HASIL DAN PEMBAHASAN

dan menjaga organ genetalia


Dalam penelitian ini
dengan baik dan benar, selain itu
lokasi penelitian yang dilakukan
juga diharapkan memiliki
oleh peneliti adalah di Puskesmas
pengetahuan yang mendukung
Pademawu Kabupaten Pamekasan.
tentang perilaku personal hygine
Waktu penelitian dilaksanakan
terutama dalam menjaga
mulai tanggal 17 Maret 2021
kebersihan organ genetalia.
sampai dengan selesai.
Kebersihan organ reproduksi pada
Hasil pengkajian keluhan
perempuan khususnya remaja
utama pada partisipan 1
sebagai salah satu upaya
mengalami keputihan kental
pencegahan keputihan patologis.
berwarna kuning dan berjumlah
banyak disertai rasa gatal, dan bahwa partisipan 1 mengalami

pada partisipan 2 mengalami keputihan kental berwarna kuning

keputihan berwarna kuning berbau dan berjumlah banyak di sertai

disertai rasa gatal. Keputihan rasa gatal di daerah kemaluan,

patologis disebabkan oleh infeksi pada partisipan 2 mengalami

genitalia, benda asing atau keputihan berbau disertai rasa gatal

penyakit lain pada organ di daerah kemaluan. Maka

reproduksi (Nurul dkk, 2010) berdasarkan ciri-ciri pemeriksaan

Menurut Marhaeni pada partisipan 1 dan 2 yaitu

(2016), Keputihan yang mengalami keputihan patologis.

disebabkan oleh infeksi biasanya Keputihan patologi cairan yang

disertai dengan rasa gatal di dalam keluar warnanya putih seperti

vagina dan di sekitar bibir vagina susu basi, kuning kehijauan,

bagian luar. Yang sering disertai rasa gatal yang

menimbulkan keputihan ini antara berlebihan, atau pedih, terkadang

lain bakteri, virus, jamur, atau juga berbau amis atau busuk,

parasit. Infeksi ini dapat menjalar jumlahnya banyak, timbul terus

dan menimbulkan peradangan ke -menerus. Penyebab keputihan

saluran kencing, sehingga antara lain, pemakaian tampon

menimbulkan rasa pedih saat si vagina, celana dalam terlalu ketat,

penderita buang air kencing. alat kontrasepsi, rambut yang tidak

Berdasarkan pemeriksaan sengaja masuk ke vagina,

fisik pada inspeksi genetalia, hasil mengonsumsi makanan berkadar

dari pemeriksaan menunjukkan gula tinggi, kegemukan yang


dapat menimbulkan menunjukkan bahwa partisipan 1

keringat atau kelembaban daerah mengalami keputihan berwarna

genetalia sehingga menyebabkan kuning dan pada partisipan 2

bakteri berkembang (Saraswati, mengalami keputihan berwarna

2010). kuning.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.2 Interpretasi Data Dasar


Pada bab ini akan di sajikan Berdasarkan interpretasi data dasar

kesimpulan hasil penelitian diagnose pada pasrtisipan 1

tentang Penatalaksanaan keputihan patologis dan pada

Keputihan Patologis Pada partisipan 2 juga mengalami

Remaja di Puskesmas Pademawu keputihan patologis.

Kabupaten Pamekasan yang telah 5.1.3 Identifikasi Diagnosa/Masalah


Potensial
dilakukan mulai tanggal 17 Maret
Identifikasi diagnosa/masalah
2021 sampai selesai.
potensial yang akan terjadi pada
5.1.1 Pengkajian kedua partisipan yaitu keputihan
Hasil pengkajian keluhan utama
patologis yang berlangsung lama
pada partisipan 1 mengalami
dan menyebabkan infeksi genetalia.
keputihan kental dan berwarna

kuning, berjumlah banyak 5.1.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Identifikasi kebutuhan segera pada
disertai rasa gatal. Pada
kedua partisipan yaitu kolaborasi
partisipan 2 mengalami keputihan
dengan dokter dalam pencegahan
berwarna kuning, berbau disertai
dan pengobatan keputihan yang
rasa gatal. Berdasarkan
disebabkan adanya infeksi
pemeriksaan fisik pada inspeksi

genetalia, hasil dari pemeriksaan


5.1.5 Intervensi sama keluhan berkurang
Intervensi pada kedua partisipan
dikarenakan partisipan 1 dan
yaitu: Berdasarkan intervensi pada
partisipan 2 sudah melakukan
partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu
penatalaksanan yang di anjurkan
berikan KIE tentang penyebab
oleh bidan/peneliti.
terjadinya keputihan patologis,

Motivasi agar tetap melakukan 5.2 Saran


5.2.1 Teoritis
personal hygine yang baik, Meningkatkan personal hygine

Memastikan dengan melakukan untuk penatalaksanaan secara umum

tindakan medis seperti Inspeksi agar keputihan dapat berkurang dan

apakah ada cairan keputihan yang tidak beresiko menyebabkan infeksi

berbau. Pemeriksaan tes urin dan tes


5.2.2 Praktis
darah untuk mengetahui adanya Diharapkan Puskesmas

infeksi, jika terdapat infeksi maka Pademawu Kabupaten Pamekasan

dilakukan pemberian antibiotik tetap memberikan pelayanan yang

dengan kolaborasi bersama dokter. baik serta mudah untuk

mendapatkan pengobatan bagi


5.1.6 Implementasi
Penatalaksanaan pada kedua semua masyarakat.

partisipan yaitu menyesuaikan

dengan intervensi keputihan

patologis.

5.1.7 Evaluasi
Proses penyembuhan pada

partisipan 1 yaitu 3 hari pada

partisipan 2 yaitu 3 hari dan sama-


DAFTAR PUSTAKA Marhaeni, G. A. (2016) ‘KEPUTIHAN
PADA WANITA’, Jurnal Skala
AzyyAti, M. N., FArizA, M. S. and Husada.
Salasiah Hanin, H. (2013) ‘Ciri- Notoatmodjo (2018) ‘Metodologi
ciri Remaja Berisiko : Kajian Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Literatur Risk Teens Features : A Rineka Cipta.’, Notoatmodjo, S.
Literature Review’, Islamiyyat. (2018). Metodologi Penelitian
Bahari, H. (2012) ‘Cara Mudah Atasi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
keputihan’, jakarta. Novrinta, A. D. (2011) ‘Hubungan
Denich, A. U. and Ifdil, I. (2015) Antara Pengetahuan Dan Perilaku
‘Konsep Body Image Remaja Menjaga Kebersihan Genetalia
Putri’, Jurnal Konseling dan Eksterna Dengan Kejadian
Pendidikan. doi: 10.29210/116500. Keputihan Pada Siswi SMA
Fitria, I. A. (2014) Konsep Diri Remaja Negeri 4 Semarang’, Fk Undip.
Putri dalam Menghadapi Nur, H. A. (2018) ‘Hubungan Persepsi ,
Menarche, UINSA. Sikap , dan Perilaku Remaja Putri
Indriyani, R. (2012) ‘Hubungan Personal Tentang Personal Hygiene
Hygiene Dengan Kejadian Genitalia dengan Kejadian Fluor
Keputihan Pada Siswi Ma Al- Albus ( Keputihan )’, Jurnal
Hikmah Aeng Deke Bluto’, Profesi Keperawatan.
Wiraraja Medika. Oriza, N. and Yulianty, R. (2018)
Kurniawati, C. and Sulistyowati, M. ‘Faktor yang Berhubungan dengan
(2014) ‘Aplikasi Teori Health Kejadian Keputihan Pada Remaja
Belief Model dalam Pencegahan Putri di SMA Darussalam Medan’,
Keputihan Patologis’, Promosi Jurnal Bidan Komunitas. doi:
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 10.33085/jbk.v1i3.3954.
Lestarina, E. et al. (2017) ‘Perilaku RI, K. (2014) ‘Pusat Data dan Informasi
Konsumtif di Kalangan Remaja’, Kementrian kesehatan RI “ Situasi
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Kesehatan reproduksi Remaja"’,
Indonesia). doi: Infodatin.
10.29210/3003210000. Saputro, K. Z. (2018) ‘Memahami Ciri
dan Tugas Perkembangan Masa
Remaja’, Aplikasia: Jurnal Triyani, R. and Ardiani, S. (2013)
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. doi: ‘Hubungan Pemakaian Pembersih
10.14421/aplikasia.v17i1.1362. Vagina Dengan Kejadian
Sugiono (2019) ‘Metodologi Penelitian’, Keputihan Pada Remaja Putri’,
Journal of Chemical Information Jurnal Bidan Prada.
and Modeling. Varney (2017) Buku Ajar Asuhan
Sukamto, N. R. et al. (2018) ‘Hubungan Kebidanan, Hubungan ketuban
Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku pecah dini.
Perawatan Vagina Terhadap Wantania, J. and Wagey, F. (2015)
Kejadian Keputihan Patologis ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan
Pada Mahasiswi Program Studi Tentang Keputihan’, Jurnal e-
Pendidikan Dokter Fakultas Clinic.
Kedokteran Universitas Sriwijaya’,
Majalah Kedokteran Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai