Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Pengetahuan Remaja Putri .......

(Luluk Susiloningtyas)

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU HYGIENITAS GENETALIA
THE RELATION OF ADOLESENT GIRL KNOWLEDGE ABOUT FLUOR ALBUS
WITH GENITAL HYGINE BEHAVIOR

Luluk Susiloningtyas 1
1
STIKes Pamenang
email : luluksusiloningtyas@gmail.com

ABSTRAK
Di Indonesia, wanita yang mengalami keputihan sebanyak 75%, sebagian besar 50%
terjadi pada remaja, 25 % pada Wanita Usia Subur (WUS). Keputihan pada remaja
biasanya terjadi sebelum dan sesudah menstruasi yang bersifat fisiologis. Bila perilaku
perawatan hygienitas genetalia tidak baik, bisa dimungkinkan menjadi penyebab
keputihan patologis yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan jangka waktu lama bisa
menyebabkan infeksi pada panggul dan infertilitas. Salah satu faktor penghambat
berperilaku sehat adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran individu tentang
hygienitas genetalia termasuk pencegahan dan penanganan keputihan. Tujuan penelitian
adalah mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan
perilaku hygienitas genetalia di SMP Negeri 1 Pare Kediri.
Desain penelitian yang digunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel penelitian adalah siswi yang sudah pernah menstruasi di SMPN 1 Pare
berjumlah 38 siswi. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling.
Instrumen penelitian pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan kuesioner
dengan skala ordinal dan perilaku hygienitas genetalia menggunakan kuesioner dengan
skala ordinal. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rank.
Hasil penelitian dari 38 responden prosentase terbesar tingkat pengetahuan remaja putri
tentang keputihan berada dalam kategori cukup, sebanyak 19 responden (50%) dan
perilaku hygienitas genetalianya sebagian besar dalam kategori baik 29 responden
(76,3%). Ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang keputihan dengan perilaku
hygienitas genetalia dengan hasil uji signifikasi diperoleh p value = 0,000 , dengan nilai
Koefisien korelasi (r2) = 0,780 dengan tingkat hubungan positif, artinya semakin baik
pengetahuan maka semakin baik perilaku hygienitas genetalianya
Rekomendasi penelitian untuk remaja putri diharapkan menambah pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi terutama tentang hygienitas genetalia.

Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Higienitas Genetalia, Remaja Putri

ABSTRACT
In Indonesia, women who experience fluor albus much as 75%, mostly 50% occur in
adolescents, 25% in women of childbearing age (WUS). Leucorrhoea in adolescents
usually occurs before and after menstruation which is physiological. If the behavior of
genetal hygienic treatment is not good, it may be possible to cause pathological vaginal
discharge that causes discomfort and can cause long-term infection of the pelvis and
infertility. One of the inhibiting factors for healthy behavior is the lack of knowledge and
awareness of individuals about genetal hygienity, including the prevention and treatment
of vaginal discharge. The purpose of this study was to determine the relationship of
adolescent girls' knowledge of vaginal discharge with genetical hygienic behavior in SMP
Negeri 1 Pare Kediri.The study design used correlational analytic with cross sectional

23
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

approach. The research sample was 38 students who had menstruated at SMPN 1 Pare.
The sampling technique used is Simple Random Sampling. The research instrument of
young woman's knowledge about vaginal discharge with a questionnaire with an ordinal
scale and genetal hygienic behavior using a questionnaire with an ordinal scale. Analysis
of data using the Spearman Rank Test.The results of the 38 respondents were most of
the knowledge of young women about fluor albusis sufficient 19 respondents (50 %) and
most of the genetic hygienec behaviors were 29 respondents (76,3 %). There is a
relationship between adolescent girls' knowledge about fluor albus with genetal hygienic
behavior with the significance test results obtained p value = 0,000, with the Spearman
correlation coefficient (r) = 0.780 with a positive relationship level, meaning that the better
the knowledge the better the geneticity hygienic behavior
Research recommendations for adolescent girls are expected to increase knowledge
about reproductive health, especially about genetal hygienic.

Keyword: Knowledge, Hygiene Behavior Genetalia,Young Women

rasa tidak nyaman dan dalam jangka waktu


PENDAHULUAN lama akan menyebabkan beberapa penyakit
Ada sekitar 60.861.350 remaja berusia serius diantaranya adalah infeksi pada panggul
10-24, atau sekitar 30,2% dari total penduduk dan bisa mengakibatkan infertilitas atau
di Indonesia. Sebagian besar remaja tidak kemandulan 3,4 .
memiliki pengetahuan yang akurat tentang Berdasarkan data statistik Indonesia
kesehatan reproduksi dan seksualitas, mereka dari 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun
juga tidak memiliki akses terhadap pelayanan berperilaku tidak sehat seperti penggunaan
dan informasi kesehatan reproduksi. Informasi pentyliner yang tidak seperlunya, pemakaian
yang biasanya didapat dari teman atau media antiseptik, cara cebok yang salah. Ini
yang sering tidak akurat 1. Kesehatan merupakan salah satu penyebab dari
reproduksi dikalangan wanita temasuk remaja keputihan. Di Indonesia, wanita yang
harus memperoleh perhatian yang serius, salah mengalami keputihan sebanyak 75% yang
satunya adalah keputihan yaitu masalah yang sebagian besar 50% terjadi pada remaja dan
berhubungan dengan organ seksual wanita. 25 % pada Wanita Usia Subur (WUS).
Keputihan biasanya disebabkan oleh jamur Keputihan yang terjadi pada remaja biasanya
atau virus bakteri yang tentu saja masalah ini terjadi sebelum dan sesudah menstruasi yang
amat mengganggu, karena biasanya wanita bersifat fisiologis. Bila perilaku perawatan
akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap hygienitas genetalia tidak baik, bisa
dari organ intimnya selain juga merasa gatal dimungkinkan menjadi penyebab keputihan
yang sering mengganggu 2. patologis yang menimbulkan rasa tidak
Keluhan keputihan sering terjadi pada nyaman dan jangka waktu lama bisa
perempuan dan tidak mengenal usia. menyebabkan infeksi pada panggul dan
Keputihan ada yang secara normal (Fisiologis) infertilitas. Salah satu faktor penghambat
maupun abnormal (Patologis). Pada masa berperilaku sehat adalah kurangnya
remaja akan mengalami perkembangan pada pengetahuan dan kesadaran individu tentang
organ reproduksinya. Organ reproduksi pada hygienitas genetalia termasuk pencegahan dan
remaja perempuan lebih sensitif daripada laki- penanganan keputihan5,6.
laki karena saluran reproduksimya lebih Ada beberapa faktor penghambat untuk
pendek sehingga diperlukan perhatian berperilaku sehat dalam upaya pencegahan
terutama yang belum berperilaku sehat untuk dan penanganan keputihan patologis di
mencegah keputihan patologis. Begitu juga antaranya adalah kurangnya pengetahuan dan
keputihan fisiologis (normal) yang terjadi pada kesadaran individu atau remaja tentang
remaja yang biasanya terjadi sebelum dan hygienitas, pencegahan dan penanganan
sesudah menstruasi. Bila perilaku perawatan keputihan seperti cara membersihkan genitalia
hygienitas genetalia yang tidak baik, bisa eksterna, pemakaian dan kebersihan celana
dimungkinkan menjadi penyebab keputihan dalam, penggunaan antiseptik dan obat cebok,
patologis. Keputihan patologis menimbulkan pemakaian pembalut saat menstruasi,

24
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

penggunaan pantyliner dan bedak, dan Variabel Penelitian


kebersihan kamar mandi. Oleh karena itu Variabel independen (bebas) adalah
pendekatan pemberdayaan perempuan dan pengetahuan remaja putri tentang keputihan.
remaja putri harus dilaksanakan melalui Variabel terikat atau variabel dependent.
pemberian informasi lengkap dan terkini untuk Variabel dependent adalah perilaku hygienitas
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran genetalia.
remaja tentang resiko terjadinya keputihan
patologis dan cara pencegahannya1. Subyek Penelitian
Dari hasil studi pendahuluan yang Jumlah populasi adalah semua siswi
dilakukan pada bulan Januari 2017 di SMP SMPN 1 Pare yang sudah mestruasi, teknik
Negeri 1 Pare Kediri didapatkan dengan sampling menggunakan simple random
mewawancarai 10 remaja putri tentang sampling sehingga didapatkan sampel
keputihan, yang sudah mengalami keputihan penelitian sebanyak 38 responden yang
yaitu 7 orang (70%), sebanyak 3 orang (30%) termasuk dalam kriteria inklusi meliputi umur
belum pernah mengalami keputihan. Setelah responden 13-15 tahun, responden sudah
ditanyakan tentang hygienitas genetalia, maka mengalami menstruasi, responden dalam
diperoleh 6 orang (60%) belum menjaga wilayah pelayanan kesehatan yang sama,
hygienitas genetalia dengan baik seperti dalam satu wilayah kecamatan Pare,
membersihkan genetalia dengan sabun sirih, Kabupaten Kediri. Krtiteria Eksklusi
tidak menjaga genetalianya agar tetap kering responden yang tidak hadir saat dilaksanakan
dan menggunakan pentiliner tidak seperlunya, kegiatan penelitian
4 orang (40%) selalu menjaga hygienitas
genetalia dengan baik, kebenaran dari mereka Pengetahuan Keputihan
adalah frekuensi ganti celana dalam mereka Pengetahuan Keputihan adalah Segala
yang bila terasa basah mereka langsung sesuatu yang diketahui remaja tentang
menggantinya dikarenakan mereka merasa keputihan. Instrumen menggunakan kuesioner.
risih, jadi paling tidak sehari mereka minimal Dengan kriteria apabila menjawab benar maka
dua kali ganti celana dalam. Hal tersebut nilai 1 sedangkan bila salah nilai 0.
terjadi disebabkan kurangnya informasi, baik
dari sekolah, maupun lingkungan keluarga, Perilaku Hygienitas Genetalia
dan kurangnya pengalaman dari remaja putri. Kegiatan atau tindakan remaja
Untuk mengatasi masalah tersebut menjaga kebersihan genetalia.
perlu dilakukan upaya peningkatan kesehatan
reproduksi remaja. Petugas kesehatan dapat Pengukuran Presentase Pengetahuan Remaja
memberikan pelayanan, penyuluhan dan Putri Tentang Keputihan Dan Perilaku
konseling mengenai kesehatan alat reproduksi Hygienitas Genetalia
semenjak dini untuk mencegah terjadinya Pengetahuan Remaja Putri Tentang
keputihan dan menyelesaikan permasalahan Keputihan dapat diketahui dari kuesioner yang
hygienitas alat reproduksi sehingga dapat telah diberikan pada responden kemudian
menjadi pemahaman, sikap dan perilaku diolah data sehingga diperoleh persentase yang
terutama pada remaja. Berdasarkan uraian di menyatakan prosentasi kriteria pengetahuan
atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan yaitu kriteria baik, cukup dan kurang baik.
penelitian dengan judul “Hubungan Sedangkan Perilaku Higienitas Genetalia dapat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan diketahui dari kuesioner yang diberikan pada
dengan Perilaku Hygienitas Genetalia di SMP responden yang dilakukan di SMPN 1 Pare
Negeri 1 Pare Kediri tahun 2018”. kemudian diolah data sehingga muncul
persentase yang menyatakan prosentasi kriteria
METODE PENELITIAN perilaku higienitas Genetalia yaitu sangat baik,
Desain Penelitian baik, cukup dan kurang baik.
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian analitik Analisis Statistik
korelasional dengan pendekatan cross Analisis bivariat digunakan untuk
sectional. mengetahui pengaruh antar variabel
independen dan variabel dependen. Data

25
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

dianalisis dengan menggunakan uji Rank tinggi pendidikan seseorang, maka makin
Spearman. Untuk menentukan apakah terjadi mudah orang tersebut untuk menerima
pengaruh antara variabel independen dan informasi. Dapat dibuktikan dari hasil
variabel dependen, menggunakan uji Rank penelitian bahwa siswa kelas IX mempunyai
Spearman, dengan tingkat kesalahan yang pengetahuan baik tentang keputihan,
digunakan yaitu 5% atau 0,05. Apabila p value sedangkan siswa kelas VII rata-rata responden
≤ 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada memiliki pengetahuan kurang tentang
hubungan yang signifikan antara variabel keputihan. Menurut Hurlcok semakin cukup
independen dan variabel dependen. Sedangkan umur, tingkat kematangan dan kekuatan
untuk menguji adanya korelasi , kekuatan dan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
arah korelasi dilihat dari nilai (r2) 7. dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa akan lebih di
HASIL DAN PEMBAHASAN percayai dari orang yang belum cukup tinggi
Hasil persentase Pengetahuan Remaja kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari
Putri Tentang Keputihan. pengalaman dan kematangan jiwanya9.
Tabel 1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
keputihan di SMP Negeri 1 Pare Kediri Tahun penelitian, bahwa responden yang rata-rata
2018. mempunyai pengetahuan cukup berusia 15
tahun, maka hal ini menunjukkan semakin
No Pengetahuan
Jumlah Prosentase dewasa usia seseorang ada kecenderungan
(N) (%) untuk memiliki pengalaman hidup yang
banyak lagi. Proses belajar dari pengalaman
1 Baik 4 10,5 akan menjadi stimulasi bagi responden dalam
2 Cukup 19 50 menentukan pengetahuannya. Semakin dewasa
seseorang (usia) maka makin tinggi tingkat
3 Kurang 15 39,5 pengetahuan seseorang tersebut karena mereka
bisa belajar dari pengalaman sebelumnya.
Jumlah 38 100 Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan salah satunya adalah lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang telah Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada
dilakukan pada 38 responden di SMP Negeri 1 di sekitar manusia dan pengasuhnya yang
Pare Kediri, diperoleh hasil bahwa dapat mempengaruhi perkembangan dan
pengetahuan tentang keputihan prosentase perilaku orang atau kelompok. Menurut Ann.
terbesar memiliki pengetahuan yang cukup Mariner lingkungan adalah input kedalam diri
yaitu 19 responden (50%), pengetahuan baik seseorang sebagai sistem adaptif yang
sebanyak 4 responden (10,5%) dan melibatkan baik faktor internal maupun
pengetahuan kurang sebanyak 15 responden eksternal 8,10.
(39,5%). Menurut peneliti pengetahuan remaja
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil putri tentang keputihan dengan perilaku
penginderaan terjadi melalui panca indera hygienitas dipengaruhi oleh pendidikan, umur
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap dan lingkungan. Semakin dewasa seseorang
obyek melalui indera yang di milikinya (mata, semakin baik pula pengetahuannya karena
hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian tingkat kematangan jiwanya semakin tinggi
besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui sehingga semakin mudah menerima informasi
indera pendengaran (telinga) dan indera dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka
penglihatan (mata) 8. Hal ini dapat di lihat dari semakin mudah orang tersebut menerima
faktor yang melatar belakangi responden informasi serta lingkungan dapat
seperti pekerjaan, pendidikan, usia dan sumber mempengaruhi perkembangan dan perilaku
informasi sedangkan faktor eksternal yaitu orang atau kelompok. Seharusnya tenaga
lingkungan dan sosial budaya. Faktor internal kesehatan lebih banyak memberikan
yang mempengaruhi pengetahuan, pendidikan penyuluhan tentang keputihan dan cara
dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga menjaga hygienitas genetalia yang benar agar
perilaku seseorang. Pada umumnya semakin pengetahuan remaja putri baik.

26
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

lainnya yang merupakan kelompok referensi


Hasil persentase Perilaku Higienitas dari perilaku masyarakat 8.
Genetalia: Perilaku hygienitas genetalia yang
Tabel 2. Perilaku hygienitas genetalia di SMP baik dipengaruhi oleh faktor lain dan diri
Negeri 1 Pare Kediri Tahun 2018 sendiri, faktor utama yang mempengaruhi
perilaku adalah sikap, pengetahuan, konsep
Perilaku diri, kepercayaan, nilai dan informasi. Selain
Jumlah Prosentase
No Hygienitas itu faktor demografi seperti status ekonomi,
(N) (%)
Genetalia umur, jenis kelamin dan jumlah keluarga.
Kemudian faktor pendukung yaitu sarana dan
1 Sangat Baik 2 5,3 prasarana, dan yang terakhir faktor pendorong
yakni keluarga dan lingkungan sekitar. Dalam
2 Baik 29 76,3 perilaku hygienitas genetalia, maka yang
paling mempengaruhi adalah lingkungan
3 Cukup 7 18,4 keluarga terutama ibu, karena seorang anak
perempuan akan belajar dan menganut
4 Kurang 0 0
kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dari
keluarga terutama dari ibu. Maka walaupun
Jumlah 38 100
mayoritas menunjukkan kurang pengetahuan,
tetapi mayoritas perilaku baik sebab kebiasaan
Berdasarkan penelitian yang telah dan budaya dari ibu melekat erat pada perilaku
dilakukan pada 38 responden di SMP Negeri 1 anak, tetapi sebenarnya dia tidak mengerti
Pare Kediri, diperoleh hasil bahwa perilaku bagaimana cara menjaga kebersihan genitalia
hygienitas genetalia mayoritas memiliki yang baik dan benar. Menjaga kebersihan
perilaku yang baik yaitu 29 responden genetalia sangat penting, karena dengan
(76,3%), perilaku sangat baik sebanyak 2 menjaga kebersihan genetalia dapat
responden (5,3%) dan perilaku cukup menghindari bakteri-bakteri masuk ke dalam.
sebanyak 7 responden (18,4%). Jika kita dapat menjaga kebersihan genetalia
Perilaku adalah suatu kegiatan atau maka kita dapat terhindar dari bakteri-bakteri
aktifitas organisme (makhluk hidup) yang yang jahat yang dapat menyebabkan terjadinya
bersangkutan. Jadi yang dimaksud perilaku keputihan 11,12. Pengetahuan seseorang yang
manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau rendah akan cenderung mengalami perilaku
aktifitas dari manusia itu sendiri yang hygienitas genetalia yang kurang baik
mempunyai bentangan sangat luas anatara lain, dibanding seseorang yang tingkat
berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, pengetahuannya tinggi. Semakin tinggi
kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. pengetahuan seseorang, maka perilaku
Semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik hygienitas genetalianya semakin baik. Maka
dapat diamati langsung maupun tidak langsung sebaliknya jika pengetahuannya rendah maka
yang diamati oleh pihak luar. Perilaku adalah perilaku hygienitas genetalianya kurang baik.
keyakinan mengenai tersedianya atau tidaknya Menurut peneliti peran keluarga,
kesempatan dan sumber yang diperlukan 8. lingkungan tenaga kesehatan ataupun
Menurut Loawrence Green bahwa informasi dari buku-buku kesehatan, media
perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa elektronik, teman, guru, dan media massa
faktor-faktor yaitu faktor predisposisi yang seperti majalah, TV dan internet sangat
terwujud dalam pengetahuan, sikap, diperlukan. terutama keluarga khususnya ibu
kepercayaan keyakinan, nilai-nilai dan sangat berperan penting dalam hal pemberian
motivasi. Faktor Enabling / pendukung yang bimbingan untuk menciptakan perilaku
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau hygienitas pada remaja putri karena ibu adalah
tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana- role model bagi remaja dalam berperilaku
sarana kesehatan. Faktor Reenforcing / menjaga hygienitas genetalia.
pendorong yang terwujud dalam sikap dan Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
perilaku petugas kesehatan atau petugas Keputihan Dengan Perilaku Hygienitas
Genetalia di SMP Negeri 1 Pare Kediri
Tahun 2018 digambarkan

27
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

dalam tabel berikut : sebagai berikut : Hasil perhitungan korelasi


Rank Sperman dapat dilihat pada lampiran
Table3. Tabulasi Silang Hubungan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini :
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan Tabel 4. Hasil perhitungan korelasi Rank
Dengan Perilaku Hygienitas Genetalia di SMP Spearman
Negeri 1 Pare Kediri Tahun 2018 Korela Keterang
Indikator Sig.
si (r) an
Perilaku Hygienitas Genetalia

Pengeta Hubungan 0,00 0,780 Ho ditolak


Sanga
huan Baik Cukup Kurang Total pengetahua 0
t baik
Remaja n remaja
Putri
Putri
Tentang
Keputih tentang
N % N % N % N % N %
an keputihan
dengan
perilaku
Baik 2 5 2 50 0 0 0 0 4 100 hygienitas
0 genetalia

Cukup 0 0 1 10 0 0 0 0 19 100
9 0 Dari hasil uji statistik Spearman Rank
didapatkan adanya hubungan pengetahuan
Kurang 0 0 8 53 7 4 0 0 15 100 remaja putri tentang keputihan dengan perilaku
,3 6, hygienitas genetalia dengan nilai signifikan
7 adalah 0,000 (p=0,000), tingkat kesalahan
yang dipilih adalah 5% (α=0,05), p<α yang
Jumlah 2 5 2 76 7 1 0 0 38 100
berarti Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada
, 9 ,6 8,
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
3 3 4
Keputihan Dengan Perilaku Hygienitas
Genetalia di SMP Negeri 1 Pare Kediri Tahun
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 2018. Hasil penelitian menggunakan uji
bahwa didapatkan perilaku hygienitas statistik Spearman Rank diperoleh hasil
genetalia yang sangat baik dari pengetahuan koefisien kolerasi spearman (r) = 0,780 dan
remaja putri tentang keputihan yang baik tanda positif (korelasi kuat) dengan demikian
sebanyak 2 responden (50%) lebih besar tingkat hubungan termasuk positif artinya
dibandingkan yang berpengetahuan cukup 0 semakin baik pengetahuan maka semakin baik
responden (0%) dan kurang 0 responden (0%). perilaku hygienitas genetalianya dan tingkat
Perilaku hygienitas genetalia yang baik dari hubungan antara keduanya kuat.
pengetahuan remaja putri tentang keputihan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil
yang cukup sebanyak 19 responden (100%) penginderaan terjadi melalui panca indera
lebih besar dari yang berpengetahuan baik manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
sebanyak 2 responden (50%) dan kurang obyek melalui indera yang di milikinya (mata,
sebanyak 8 responden (53,3%). Perilaku hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian
hygienitas genetalia yang cukup dari besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
pengetahuan remaja putri tentang keputihan indera pendengaran (telinga) dan indera
yang kurang sebanyak 7 responden (46,7%) penglihatan (mata). Hal ini dapat di lihat dari
dibanding yang berpengetahuan cukup 0 faktor yang melatar belakangi responden
responden (0%) dan 0 responden (0%) baik. seperti pekerjaan, pendidikan, usia dan sumber
Hasil uji statistik penelitian Hubungan informasi sedangkan faktor eksternal yaitu
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan lingkungan dan sosial budaya8. Pengetahuan
Dengan Perilaku Hygienitas Genetalia di SMP seseorang dapat diketahui dan
Negeri 1 Pare Kediri Tahun 2019 adalah diinterprestasikan dengan skala yang bersifat

28
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

kualitatif, yaitu baik, cukup, kurang. dibanding yang berpengetahuan cukup 0


Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden (0%) dan 0 responden (0%) baik.
remaja putri tentang keputihan mayoritas Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 19 teori Hidayat, A yaitu pengetahuan seseorang
responden (50%), pengetahuan baik sebanyak yang rendah cenderung memiliki perilaku yang
4 responden (10,5%) dan pengetahuan kurang tidak baik. Semakin tinggi pengetahuan
sebanyak 15 responden (39,5%). seseorang, maka makin baik perilakunya 8.
Perilaku adalah suatu kegiatan atau Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
aktifitas organisme (makhluk hidup) yang dikemukanan Menthari H (2015) yang
bersangkutan. Jadi yang dimaksud perilaku menyatakan ada hubungan Tingkat
manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau Pengetahuan tentang keputihan dengan
aktifitas dari manusia itu sendiri yang Perilaku Pencegahan Keputihan pada remaja
mempunyai bentangan sangat luas anatara lain, putri SMA di Manado. Juga Sesuai dengan
berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, penelitian Nanlessy, D. M., Hutagaol, E &
kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Wongkar, D (2013) ada hubungan antara
Menurut Loawrence Green bahwa perilaku itu pengetahuan dan perilaku remaja puteri dalam
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor- menjaga kebersihan alat genitalia di SMA N 2
faktor yaitu faktor predisposisi yang terwujud Pineleng. 13, 14
dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan Menurut peneliti perbedaan
keyakinan, nilai-nilai dan motivasi. Faktor pengetahuan pada setiap remaja berbeda
Enabling / pendukung yang terwujud dalam karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lingkungan fisik, tersedia atau tidak lain, pendidikan, umur, dan lingkungan.
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana- Sedangkan perbedaan perilaku dipengaruhi
sarana kesehatan. Faktor Reenforcing / karena tingkat pengetahuan yang berbeda.
pendorong yang terwujud dalam sikap dan Pengetahuannya cukup karena informasi yang
perilaku petugas kesehatan atau petugas cukup baik dari orang tua, saudara ataupun
lainnya yang merupakan kelompok referensi informasi dari buku-buku kesehatan, media
dari perilaku masyarakat 8. elektronik, teman, guru dan media massa
Berdasarkan penelitian yang diperoleh seperti majalah, TV dan inernet. Orangtua
hasil bahwa perilaku hygienitas genetalia sangat berperan penting dalam hal pemberian
sebagian besar memiliki perilaku yang baik bimbingan karena lingkungan keluarga
yaitu 29 responden (76,3%), perilaku sangat merupakan lingkungan yang sangat dekat
baik sebanyak 2 responden (5,3%) dan dengan remaja putri. Menanggapi perilaku
perilaku cukup sebanyak 7 responden (18,4%). hygienitas genetalianya menunjukkan semakin
Sedangkan dari hasil pengujian hubungan baik pengetahuan remaja putri tentang
antara dua variabel pengetahuan tentang keputihan maka semakin baik perilaku
keputihan memberikan pengaruh terhadap hygienitas genetalianya. Hal ini dikarenakan
perilaku hygienitas genetalia. Dari data yang mereka sudah mendapatkan informasi atau
ada menunjukan perilaku hygienitas genetalia pengetahuan yang cukup dari keluarga,
yang sangat baik dari pengetahuan remaja lingkungan sekitar, sekolah dan buku-buku
putri tentang keputihan yang baik sebanyak 2 kesehatan sehingga dalam menerima hal-hal
responden (50%) lebih besar dibandingkan yang baru mereka dapat mengantisipasi
yang berpengetahuan cukup 0 responden (0%) dengan baik dan sebaliknya semakin rendah
dan kurang 0 responden (0%). Perilaku informasi yang didapat sehingga pengetahuan
hygienitas genetalia yang baik dari yang dimiliki juga kurang. Untuk memperoleh
pengetahuan remaja putri tentang keputihan pengetahuan baik maka diperlukan informasi
yang cukup sebanyak 19 responden (100%) yang cukup banyak. Oleh karena itu, perlu
lebih besar dari yang berpengetahuan baik adanya bimbingan dari orang tua khususnya
sebanyak 2 responden (50%) dan kurang ibu, tenaga kesehatan, informasi dari
sebanyak 8 responden (53,3%). Perilaku lingkungan sekitar, sekolah, serta buku-buku
hygienitas genetalia yang cukup dari kesehatan tentang keputihan. Sehingga remaja
pengetahuan remaja putri tentang keputihan putri semakin banyak tahu tentang keputihan
yang kurang sebanyak 7 responden (46,7%) dan perilaku hygienitas genetalia yang baik.

29
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri ....... (Luluk Susiloningtyas)

KESIMPULAN DAN SARAN 4. Romlah, S. N. 2017. Tingkat pengetahuan


Dan Sikap Remaja Puteri Tentang
Kesimpulan. Keputihan Pada Siswi Kelas XI SMA 1
Terdapat Hubungan Pengetahuan Alghozali Bogor. Jurnal Sekolah Tinggi
Remaja Putri Tentang Keputihan dengan Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada,
Perilaku Higienitas Genetalia. Hasil penelitian Vol 3, No.1, Juni 2017
didapatkan kekuatan tingkat hubungan antara 5. Armeliza, V. 2012. Gambaran Konsep Diri
keduanya adalah kuat. artinya semakin baik Remaja di Lembaga Pemasyarakatan.
pengetahuan maka semakin baik perilaku. Pekan Baru, e-journal Universitas
Samratulangi, Vol. 4, No.1, 2015
Saran 6. Poltekkes Depkes Jakarta I. Kesehatan
Sebaiknya ada penelitian lanjutan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta:
mengenai factor lain yang mempengaruhi Salemba Medika; 2010
perilaku HBigienitas Genetalia. 7. Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian.
Saran dari peneliti Saran bagi tempat Bandung : Alfabeta; 2009
penelitian diharapkan hasil penelitian ini 8. Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku
memberikan masukan pada instansi dalam Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta; 2010
pengembangan informasi tentang kesehatan 9. Wawan, Dewi. A. Teori dan Pengukuran,
reproduksi, khususnya tentang keputihan. Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta;
Pihak sekolah bisa bekerja sama dengan Nuha Medika; 2011
tenaga kesehatan yang lain dalam melakukan 10. Pamaruntuan. 2014. Hubungan Antara
pendekatan pada siswinya dengan memberikan Pengetahuan Tentang Keputihan dan
penyuluhan tentang keputihan, sehingga dapat Hygiene Perorangan Dengan Kejadian
memiliki perilaku hygienitas genetalia yang Keputihan Pada Siswi Sekolah Menengah
baik. Sedangkan bagi responden adalah Atas Negeri 4 Manado. Manado: Fakultas
Remaja putri sebaiknya meningkatkan Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
pengetahuan tentang Keputihan sehingga Ratulangi Manado.
dengan pengetahuan yang baik maka perilaku 11. Maidartati. 2016. Hubungan Pengetahuan
hygienitas genetalia baik. Upaya ini dapat Dan Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat
ditempuh dengan banyak membaca, melihat Menstruasi Remaja Putri. Universitas BSI
televisi atau mencari informasi kepada tenaga Bandung, Jurnal Ilmu Keperawatan , Vol.
kesehatan. IV, No. 1, April 2016
12. Lufiati. 2015. Faktor - faktor Yang
UCAPAN TERIMA KASIH Berhubungan Dengan Perilaku Personal
Disampaikan terima kasih kepada STIKes hygiene Organ Genitalia Pada Pelajar
Pamenang dan SMPN 1 Pare Kabupaten Kediri Putri Di Smk N 7 Surakarta. Surakarta:
yang telah memberikan kami izin untuk FIK Universikas Muhammadiyah
melakukan penelitian serta memfasilitasi Surakarta.
kebutuhan dalam penelitian ini 13. Mokodongan, M. 2015. Hubungan
Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan
DAFTAR PUSTAKA Perilaku Pencegahan Keputihan Pada
1. Marmi. Kesehatan Reproduksi. Remaja Putri SMA di Manado. jurnal e-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2013. clinic (eCl) Volume 3, Nomor 1, Januari -
2. Kusmiran E. Kesehatan Reproduksi April 2015
Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba 14. Nanlessy, D. Hutagaol, E. Wongkar, J.
Medika; 2012. 2013. Hubungan antara pengetahuan dan
3. Ayuningtyas, D. 2011. Hubungan Antara perilaku remaja puteri dalam menjaga
Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga kebersihan alat genitalia dengan kejadian
Kebersihan Genetalia Eksterna Dengan di SMA N 2 Pineleng, 1-15. e jurnal
Kejadian Keputihan Pada Siswa SMA Keperawatan (e-Kp) Vol. 1, No. 1,
Negri 4 Semarang. JNKI, Vol 3, No.1, Agustus 2013
Tahun 2015; 39-42

30

Anda mungkin juga menyukai