Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN

MASALAH GANGGUAN SYSTEM PENGLIHATAN


“KATARAK”

Disusun Oleh :
Nita Tri Wulandari (C2018104)
Novia Ariani (C2018105)
Novia Nur Hanifah (C2018106)
Putri Dewi Handayani (C2018120)
Putri Sari Dewi (C2018121)
Putri Wulan Dhari (C2018122)
A. Pengertian

S W
Contents Title Contents Title
Definisi Lansia Get a modern PowerPoint Presentation that is

01  Dapat dikatakan sebagai lansia apabila beautifully designed. I hope and I believe that
usia seseorang
this Template telah
will your Time, Money and
mencapai 60 tahun keatas Reputation. You can simply impress your
Contents Title audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.

Definisi Konsep Gangguan Persepsi Sensori


Contents Title
Penglihatan( Katarak) Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. I hope and I believe that
02  Gangguan penglihatan adalah suatu penurunan fungsi
this Template penglihatan
will your Time, Moneyyang
and

O T
tidak dapat dikoreksi oleh kacamata ataupun lensaYou
Reputation. kontak yang
can simply bekisar
impress your
audience and add a unique zing and appeal to
dari gangguan penglihatan ringan sampaiyour
dengan kebutaan Katarak adalah
Presentations.
kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihata.
B. Etilogi

Penyebab utama Faktor pemicu katarak :


katarak :
 proses  Penyakit sistemik
 Kekurangan vitamin A, B1, B2 dan C.
penuaan
 Riwayat keluarga dengan katarak
 Penyakit infeksi /cedera mata terdahulu
 Pembedahan mata
 Pemakaian obat
(kortikosteroid) dalam jangka
Panjang
 Faktor lingkungan
 Efek dari merokok dan alcohol
C. Manifestasi Klinik

 Mutiara keabuan pada pupil


serta retina tidak tampak
dengan
 Penurunan ketajaman oflamoskopioflamoskopi
penglihatan dan silau
Gejala  Pupil yang awalnya
Gejala hitam akan tampak
Subjektif Objektif abu -abu putih

 Distorsi bayangan dan  Apabila katarak telah


susah melihat di matang pupil akan
malam hari tampak benar-benar
putihputih
D.Patofisiologi

4. Sel –sel bermigrasi ke pusat lensa


2. kekeruhan  untuk membentuk serat lensa yang semakin
dalam lensa dikompresi dan menghasilkan sklerosis inti
lensa yang mengarah keopasitas.
.

1. Stres oksidatif 3. sel epitel lensa menjalani 5. Katarak kortikal dan katarak
proses metabolisme sel lensa subkapsular posterior
 Menyebabkan oksidasi
Opasitas lensa
F. Pemeriksaan Penunjang

Kartu mata snellen/ mesin


01 05 Tes Provokatif
telebinokuler

02 Lapang penglihatan 06 Oftalmoskopi mengkaji struktur internal


penurunan okuler, atrofi lempeng optic

03 Pengukuran Tonografi 07 Darah lengkap, LED

EKG, kolesterol serum,


04 Pengukuran Gonioskopi 08 lipid, tes toleransi glukosa
F. Penatalaksanaan

 Ekstraksi Katarak Intrakapsuler (EKIK)

EKIK adalah jenis operasi katarak dengan


membuang lensa dan kapsul secara
keseluruhan.

 Small Incision Cataract Surgery


(SICS)

Operasi dengan irisan sangat kecil (7-8 mm),


tidak memerlukan jahitan, penyembuhan relatif
lebih cepat dan risiko astigmatisma lebih kecil
dibandingkan EKEK konvensional.
Asuhan Keperawatan lansia

Pengkajian
A. Identitas pasien dan penanggung jawab
B. Alasan utama datang ke RS
C. Keluhan utama
D. Riwayat Pekerjaan dan status Ekonomi
E. Aktivitas Rekreasi
F. Riwayat keluarga
G. pola gordon/pola kebiasaan sehari hari Pemeriksaan fisik
H. Status kesehtan
1) Riwayat penyakit sekarang,
2) Riwayat penyakit dahulu
3) Pemeriksaan fisik
4) Pengkajian kasus lansia
a) Masalah kesehatan kronis
b) Status fungsional (indeks Katz)
Analisa data

No. Data Etiologi Problem


1. DS : Gangguan Gangguan sensori-
 Pasien mengatakan bahwa tidak dapat melihat secara jelas penerimaan sensori perceptual
 Pasien mengatakan gejalanya sudah 1 tahun terakhit atau status organ
DO : indera
 Terdapat kaarak di mata pasien sebelah kanan dan kiri
 Pasien tidak dapat melihat tulisan saat dipeiksa oleh perawat
2. DO : Gangguan Resiko jatuh
 Pasien tampak meminta bantuan saat berjalan penglihatan
 Pasien tampak terlihat dibantu keluaga dalam beraktivitas toiletting,makan, dll
DS :
 Pasien mengatakan pandangan kabur
 pasien mengatakan pernah jatuh karena tidak dapa melihat denan jelas.
Diagnosa Keperawatan

Gangguan sensori-perceptual berhubungan dengan


01 Gangguan penerimaan sensori atau status organ
indera

Resiko jatuh berhubungan dengan


02 Gangguan penglihatan
Intervensi

No. Dx Tujuan Intervensi


1. 1 Setelah dilakukan tindaka keperawatan Neurologik mentoring :
  selama 3x 24 jam diharapkan gangguan 1. monitor tingkat neurologis
persepsi ssensoriteratasi dengan kriteria 2. Monitor fungsi neurologis pasien
hasil : 3. Monitor tanda gejala penurunan neurologis klien
 Menunjukan tanda dan gejalapersepsi 4. Kaji fungsi penglihatan kien
dan sensori membaik :penglihatan 5. Jaga kebersianmata
membaik 6. Edukasi pasie untuk tidak mengkucek mata
 Mampu mengungkapkan 7. Kolaborasi dalam tindakan pembedahan dengan
fungsipersrpsi dan sensori yang tepat dokter
 
Intervensi

No. Dx Tujuan Intervensi


2. 2 Setelah dilakukan tindakan selama 1 - Kaji resiko resiko yang dapat menyebabkab
x 24 jam resiko jatuh pasien jatuh
dapatterkontrol, dengan kriteria - Kaji kemampuan pasien
hasil : - Bantu pasien intukberaktivitas selama masih
- Klien terbebas dari cidera sakit
- Mampu melakuakn aktivitas - Edukasi pada keluarga pasien untuk senantasa
secara mandiri mendampingi pasien
- Keluarga pasien mamp
mendampingi pasien dengan
baik
THANK YOU
do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai