Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

KATARAK SENILIS MATUR OD + KATARAK SENILIS IMATUR OS


DENGAN GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA ODS
Dellaneira Ananda
I4061192026

Pembimbing:
dr. Liesa Zulhidya, Sp. M

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA


KEPANITERAAN KLINIK STASE MATA
RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK
2022
Pendahuluan
Memiliki fungsi sangat penting dalam kehidupan
Mata
180 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan
penglihatan dengan 40-45 juta diantaranya
menderita kebutaan

Katarak Posisi pertama penyebab kebutaan di dunia


(prevalensi 51%)

Insiden 0.1% per tahun / setiap tahun terdapat


penderita katarak baru diantara 1.000 orang

Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan


menderita katarak 15 tahun lebih cepat
dibandingkan penduduk subtropis sekitar 16-22%
Tinjauan
Pustaka
Lensa
Organ yang terdiferensiasi dari epitel, memiliki sifat elastis dan transparan dengan bentuk
bikonveks. Lensa terletak di ruang posterior dan didukung oleh badan viterous
Katarak
Kekeruhan pada Lensa Mata

Etiologi Faktor resiko


• Multifaktorial
• Proses penuaan (utama) • Diabetes mellitus
• Komposisi protein beragregasi – • Pemakaian steroid
kekeruhan • Paparan ultraviolet
• Lapisan serat lensa bertambah – • Merokok
mengeras padat dan mengeruh • Trauma mata
• Genetik
Manifestasi
Klinis

Gejala Tanda
• Penglihatan Buram • Visus Turun
• Berkabut • Lensa Keruh
• Second sight • Warna putih pada pupil
• Glare • Shadow Test
• Diplopia monokular
Klasifikasi

Kejadian Penyakit Sistemik


Kongenital, juvenil, senilis DM, Distrofi miotonik, distrofi
atopik

Trauma Komplikata
Uveitis, glaucoma,
penggunaan obat
Katarak Senilis
Akibat proses penuaan, lensa bertambah berat & tebal sehingga kemampuan
akomodasinya menurun

Lapisan baru dari serabut korteks terbentuk secara konsentris, sel-sel tua
menumpuk ke tengah – penekanan & pengerasan nucleus

Crystalin (protein lensa) termodifikasi & agregasi kimia menjadi high-molecular-


weight-protein

Fluktuasi mendadak indeks refraksi lensa, penyebararan sinar cahaya &


penurunan transparansi

Pigmentasi progresif – lensa menjadi bercorak kuning kecoklatan – lensa keruh


dan tidak bisa menghantarkan & memfokuskan cahaya ke retina
Berdasarkan morfologi
Katarak Subkapsular Posterior Katarak Nuklear Katarak Kortikal
Berdasarkan Maturitas

Katarak Insipien Katarak Imatur Katarak Matur


Katarak Hipermatur Katarak Morgagnian
Pemeriksaan Katarak nuklear Katarak imatur Katarak matur Katarak Morgagnian

Ketajaman visual 6/9 sampai 6/9 sampai Pergerakan tangan proyeksi cahaya
proyeksi cahaya menghitung jari sampai proyeksi
cahaya

Warna lensa Abu-abu, kuning, putih keabuan Putih mutiara Putih susu
coklat, hitam kecokelatan
atau merah

Diagnosis Bayangan iris

Oftalmoskop
Positif

area tengah
Positif

beberapa area gelap


Negatif

tidak ada cahaya


Negatif

tidak ada cahaya


direk dengan pupil gelap melawan melawan cahaya merah tetapi pupil merah pupil putih
dilatasi cahaya merah merah kekuningan putih akibat katarak susu
kekuningan komplit

Slit-lamp Kekeruhan nukleus Area normal dengan korteks lengkap putih susu dengan
katarak dengan katarak nukleus kecoklatan
yang tenggelam
Tatalaksana
Pemberian kaca mata pada katarak dini.
● Akan tetapi pemberian kaca mata ini hanya meningkatkan tajam penglihatan, tidak
memperbaiki sensitivitas kontras dan keluhan lain seperti rasa silau.

Pengobatan definitif
● Pilihan satu-satunya dan merupakan pilihan terbaik untuk memperbaiki fungsi
penglihatan pada penderita katarak adalah melalui operasi katarak
ICCE merupakan Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsul

ECCE merupakan operasi katarak dengan mempertahankan bagian posterior kapsul


lensa.

SICS merupakan operasi katarak manual dengan luka insisi yang lebih kecil
dibandingkan ECCE. Berbeda dengan ECCE, luka insisi pada SICS dibuat lebih ke
arah sklera dan dengan membuat terowongan (tunnel) dari sklera ke kornea untuk
kemudian menembus bilik mata depan

FAKOEMULSIFIKASI Teknik ini menggunakan vibrator ultrasonik genggam untuk


menghancurkan nukleus yang keras sehingga bahan nukleus dan korteks dapat
diaspirasi
Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Manifestasi Klinis
Faktor resiko ● Mata tenang
● Riwayat keluarga glaucoma ● Tidak nyeri
● Sudut bilik mata dalam
● Usia
● Peningkatan TIO tinggi
● Ras ● Penglihatan berkurang secara perlahan, sisa
● Miopia penglihatan di sentral (tunnel vision) atau
● Penyakit sistemik: diabetes mellitus, pasien seolah-olah melihat melalui lubang
hipertensi, penyakit jantung kunci
Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Pemeriksaan mata glaucoma
● Anamnesis: faktor resiko
● Pemeriksaan lampu celah/loupe: Kedalaman BMD, atrofi papil glaukomatosa
● TIO: tonometry Schiotz
● Kampimetri/defek lapang pandang dengan tes konfrontasi
● Gonioskopi: anyaman trabekulum, taji sclera dan prosesus iris dapat terlihat –
COA lebar
Tatalaksana
● Penghambat adrenergic-beta (betaxolol 0,5% (selektif) & timolol 0,5% (non-selektif)
menghambat produksi cyclica denosine monophosphate di epitel badan siliar sehingga
menurunkan sekresi humor akuos
● Penghambat anhydrase karbonat (brizolamid atau oral asetazolamid)
secara langsung menghambat produksi humor akuos di epitel badan siliar
● Agonis adrenergic-alfa (apraclonide & brimonidine)
menurunkan produksi & tekanan vena episkleral serta memperbaiki aliran keluar jalur
trabekluar
Penyajian
Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 81 tahun
Alamat : Kota Baru
Suku : Tionghoa
Agama : Budha
Tanggal Periksa : Senin, 12 Desember 2022
Anamnesis
Keluhan Utama:
Pandangan buram sejak ± 4 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang pertama kali ke poli mata Klinik Ayani dengan keluhan pandangan buram sejak ± 4
tahun yang lalu. Keluhan dirasakan pada kedua mata. Awalnya pasien mengeluhkan mata terasa
tidak nyaman, namun tidak pernah berobat ke dokter. Sejak ± 2 tahun terakhir pasien merasa mata
kanan semakin buram dan jika mata kiri ditutup pasien tidak dapat melihat jelas orang atau benda
yang ada didepannya. Pasien juga merasa saat melihat cahaya lebih silau di banding sebelumnya.
Pasien juga merasakan nyeri pada kedua mata yang hilang datang. Penglihatan pada siang dan
malam hari sama. Pasien menyangkal adanya penglihatan ganda, mata merah, berair, melihat
bintik-bintik melayang/floaters, melihat kilatan cahaya/ fotopsia serta lapang pandang
menyempit. Riwayat penggunaan kacamata disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi > 10 tahun yang terkontrol.
Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa. Pasien mengatakan
ibu pasien memiliki riwayat diabetes melitus

Riwayat Pengobatan Sebelumnya


Riwayat penggunaan obat tetes mata (insto) yang dibeli sendiri, metformin
untuk diabetes mellitus dan amlodipine untuk hipertensi
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Baik
Tekanan Darah : Tidak diperiksa
Nadi : 79 x/menit
Pernapasan : 17 x/menit
Status gizi : Kesan gizi cukup
Kepala : Normochepal
Teling Hidung Tenggorokan : tidak diperiksa
Thoraks : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Ekstremitas : Akral teraba hangat, Edema (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologis

OD OS
Tajam Penglihatan
OD   OS
¼ / 60 Visus 6/30
- Koreksi dan Addisi +1.25 C -2.00 x 85
Tetap
Pinhole Tetap
- Kacamata Lama -

Tekanan Intraokular
OD   OS

23 mmHg Tes Intraocular 26 mmHg


Pressure dengan
tonometry non
kontak
Kedudukan Bola Mata Test Lapang Pandang

OD   OS OD   OS
Tidak ada Eksoftalmus Tidak ada Tidak bisa Tes Lapang Sulit dinilai
Tidak ada Endoftalmus Tidak ada dinilai Pandang
Tidak ada Proptosis Tidak ada
(Konfrontasi)
Tidak ada Deviasi Tidak ada

Pergerakan Bola Mata

OD OS
Pemeriksaan Segmen Anterior
OD   OS

Orthoforia Posisi bola mata Orthoforia


Simetris (+), entropion (-), ektopion (-), Palpebra Simetris (+), entropion (-), ektopion (-),
Trichiasis (-), nodul (-) ptosis (-), lagoftalmus Trichiasis (-), nodul (-) ptosis (-), lagoftalmus
(-), edema (-), eritem (-), Blepharitis (-) (-), edema (-), eritem (-),
   Blepharitis (-)

sekret (-), injeksi konjungtiva (-), perdarahan Konjungtiva sekret (-), injeksi konjungtiva (-), perdarahan
subkonjungtiva (-), edema (-) sikatrik(-), subkonjungtiva (-), edema (-) jaringan parut
folikel (-), papil (-), granuloma (-), lithiasis (-), (-), folikel (-), papil (-), granuloma (-), lithiasis
pseudomembrane (-), jaringan fibrovaskular (-) pseudomembrane (-) jaringan fibrovaskular
(-) (-)
Warna putih, Ikterik (-), Sklera Warna putih, Ikterik (-),

jernih, distrofi(-), infiltrat (-), ulkus (-), sikatrik Kornea jernih, distrofi(-), infiltrat (-), ulkus (-), sikatrik
(-),perforasi (-), benda asing (-) arcus sinilis (-), perforasi (-), benda asing (-) arcus sinilis (+)
(+)
Pemeriksaan Segmen Anterior

Hipopion (-), hifema (-), Camera Oculi Hipopion (-), hifema (-),
neovaskularisasi (-), shadow test; (-) neovaskularisasi (-), shadow test; (-)
Anterior
kesan dalam kesan dalam
Iris: berwarna coklat, Sinekia (-), nodul Iris Iris: berwarna coklat, Sinekia (-), nodul
(-) (-)
Bentuk bulat (+), ukuran: 5 mm dengan Pupil Berbentuk bulat (+), ukuran 6 mm
midriasil, isokor. reflek cahaya langsung dengan midriasil, isokor, refleks cahaya
(+), reflek cahaya tak langsung (+) langsu ng (+), refleks cahaya tak
langsung (+)
Warna putih, Shadow test (-) Lensa Keruh ,Shadow test (+)
Reflek fundus (-), Serabut retina atrofi Fundus Reflek fundus (+) menurun, Cup to
disk 0,7
Resume
Pasien datang pertama kali ke poli mata Klinik Ayani dengan keluhan pandangan buram
sejak ± 4 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan pada kedua mata. Awalnya pasien mengeluhkan mata
terasa tidak nyaman, namun tidak pernah berobat ke dokter. Sejak ± 2 tahun terakhir pasien merasa
mata kanan semakin buram dan jika mata kiri ditutup pasien tidak dapat melihat jelas orang atau
benda yang ada didepannya Pasien juga merasakan nyeri pada kedua mata yang hilang datang.
Pasien juga merasa saat melihat cahaya lebih silau di banding sebelumnya. Penglihatan pada siang
dan malam hari sama.. Pasien menyangkal adanya penglihatan ganda, mata merah, berair, melihat
bintik-bintik melayang/floaters, melihat kilatan cahaya/ fotopsia serta lapang pandang
menyempit. Riwayat penggunaan kacamata disangkal.
Resume
Pada OD dilakukan pemeriksaan visus dan didapatkan visus ¼ /60, pada pemeriksaan
lapang pandang tidak dapat dinilai, pada pemeriksaan segmen anterior terdapat adanya arcus
sinilis pada kornea, COA dalam, lensa berwarna putih dengan shadow test (-) serta TIO 23
mmHg
Pada OS dilakukan pemeriksaan visus dan didapatkan visus 6/30, pada pemeriksaan
lapang pandang normal, dan pada pemeriksaan segmen anterior terdapat arcus sinilis pada
kornea, COA Dalam, kekeruhan pada lensa dengan shadow test (+) serta TIO 26 mmHg
Diagnosis Kerja
Katarak Senilis matur OD +
Katarak Senilis imatur OS
Glaukoma Primer Sudut Terbuka ODS

Tatalaksana Pemeriksaan Penunjang


Timolol 0,5% eyedrop 2x1 ODS Gonioskopi
Fakoemulsifikasi + IOL (Intraocular Lens) Perimetri
Implantation ODS
Prognosis
ODS:
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
Pembahasan
Keluhan Utama:
Pasien datang ke poli mata Klinik Ayani dengan keluhan pandangan
buram sejak ± 4 tahun yang lalu. Keluhan pada kedua mata. . Sejak ± 2
Mata tenang
tahun terakhir pasien merasa mata kanan semakin buram dan jika visus turun perlahan
mata kiri ditutup pasien tidak dapat melihat jelas orang atau benda
yang ada didepannya

 Pasien 81 tahun Katarak Senilis


mata kanan semakin buram dan jika mata kiri
ditutup pasien tidak dapat melihat jelas orang
atau benda yang ada didepannya
Kekeruhan pada lensa

melihat cahaya lebih silau di banding


sebelumnya
Silau/Glare

Nyeri pada kedua mata yang hilang datang


Peningkatan TIO
Okuli Dekstra Katarak Senilis Matur
• Visus: pergerakan tangan sampai
• Visus ¼ / 60 pinhole tetap
proteksi cahaya
• Warna lensa : putih • Warna lensa: putih
• Shadow test (-) • Shadow test: (-)
• Oftalmoskop: tidak ada cahaya merah
• Arcus sinilis (+) tetapi pupil putih
• Reflek fundus: tidak ada • Sit-lamp: korteks lengkap dengan
katarak

Okuli Sinistra Katarak Senilis Imatur


• Visus 6/30 pinhole tetap • Visus: 6/9 sampai menghitung jari
• Warna lensa : hitam keabuan (keruh) • Warna lensa: putih keabuan
• Shadow test: (+)
• Shadow test (+) • Oftalmoskop: beberapa area gelap
• Arcus sinilis (+) melawan cahaya merah kekuningan
• Sit-lamp: area normal dengan katarak
• Reflek fundus: menurun

KATARAK SENILIS MATUR OD


KATARAK SENILIS IMATUR OS
OD   OS
23 mmHg TIO 26 mmHg

Tidak bisa dinilai Tes Lapang Sulit dinilai


Pandang
Glaukoma Sudut
(Konfrontasi) Terbuka

- TIO > 21 mmHg


Hipopion (-), Camera Oculi Hipopion (-), hifema
- Defek lapang pandang
hifema (-), (-), neovaskularisasi (-),
Anterior
- Atrofi papil saraf
neovaskularisasi (-), shadow test; (-) Kesan:
glaukomatosa
shadow test; (-) dalam
Kesan: dalam

Reflek fundus (-), Fundus Reflek fundus (+)


Serabut retina atrofi menurun, Cup of Disk
0,7
Rekomendasi dapat di lakukan  operasi
katarak bila
1. Penurunan tajam penglihatan
Timolol 0.5% eyedrop 2x1 ODS
dengan koreksi sama dengan/kurang
dari 6/18 Beta blocker non-selektif
2. Ditemukan adanya kondisi lain, Menurunkan TIO 20-30% dengan mengurangi produksi
seperti glaukoma fakomorfik, aquous humor 20-50%
glaukoma fakolitik, dislokasi lensa dan Efek samping: bronkospasme – non selektif terhadap
anisometropia reseptor beta-2
3. Visualisasi fundus pada mata yang
masih memiliki potensi penglihatan
dibutuhkan sementara katarak
menyulitkan visualisasi tersebut Tatalaksana dengan operasi.
4. Penurunan tajam penglihatan akibat Rencana tindakan:
katarak menganggu aktivitas sehari- Phacoemulsifikasi + IOL
hari
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai