Katarak Senilis
Immatur
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Lamdean Girang, Ds. Sukamukti RT 02 RW11 Kecamatan
Katapang, Kab. Bandung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl. Pemeriksaan : 19 oktober 2017
Anamnesis
Ny I, usia 62 tahun datang ke RSUD Soreang dengan keluhan penglihatan buram pada
kedua mata seperti melihat bayangan asap dan kabut yang menghalangi penglihatan
yang dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan berangsur-
angsur semakin lama semakin buram dan memberat kurang lebih sejak 1 bulan SMRS,
dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Keluhan disertai silau saat melihat cahaya dan
lebih nyaman melihat di tempat gelap.
Pada pemeriksaan oftalmologi OS : lensa keruh sebagian dengan shadow test (+).
Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD = 6/30 PH = tetap
VOS = 6/30 PH = tetap
Tonometer palpasi = TIO ODS dalam batas normal.
Diagnosis
Diagnosis Banding : Katarak senilis Imatur ODS
Hal ini disebabkan adanya kekeruhan pada lensa yang menyebabkan lensa tidak transparan,
sehingga mengganggu penglihatan. Pada katarak terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa didalam kapsul lensa atau juga suatu keadaan patologis lensa yang menjadi keruh
akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Sehingga pada katarak
penglihatannya berkabut.
Penglihatan buram disertai penglihatan sering silau saat melihat cahaya
sehingga lebih nyaman melihat di tempat yang gelap.
Hal ini dikarenakan sinar yang masuk oleh lensa yang keruh akan dipantulkan
kembali menyebabkan pasien lebih nyaman berada di tempat gelap.
Pada mata kiri didapatkan lensa sebagian keruh (+), Shadow test (+).
Pada katarak imatur, sebagian lensa mengalami kekeruhan dan dapat terjadi
penambahan volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotic bahan lensa yang
degenerative. Kekeruhan pada lensa dapat disebabkan deposisi ion Ca yang akan
menyebabkan kalsifikasi.
2. Apakah terapi pada pasien ini
sudah tepat?
Pasien dengan kelainan katarak tidak dapat diatasi dengan pemberian obat
tetes mata maupun peroral.
Sampai saat ini penanganan katarak yang terbaik adalah melalui tindakan
operasi dengan mengambil lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa
buatan (IOL) yang jernih.
Pada pasien ini penatalaksanaan yang diberikan untuk mengatasi penyakit
kataraknya adalah dengan dilakukan operasi. Tindakan operasi yang dilakukan
adalah Extra Capsuler Cataract Extraction (ECCE) dan lensa intra okular (intra
ocular lens, IOL)
Ekstracapsular cataract
extraction
Keuntungan : Kerugian
Incisi kecil Kekeruhan pada kapsul posterior
Tidak ada komplikasi vitreus Dapat terjadi perlengketan iris
Kejadian endophtalmodonesis lebih dengan kapsul
sedikit
Edema sistoid makula lebih jarang
Trauma terhadap endotelium kornea
lebih sedikit
Retinal detachment lebih sedikit
Lebih mudah dilakukan
3. Bagaimana prognosis pada
pasien ini?
Ad vitam : ad Bonam
Karena katarak tidak mengancam jiwa penderita.
Ad functionam : ad bonam
Jika katarak yang tidak diobati maka dapat menyebabkan kebutaan, Karena
katarak merupakan kebutaan yang reversible, bila katarak pada pasien ini
segera ditangani dengan operasi, maka fungsi penglihatan pasien akan
membaik.
Ad Sanationam : ad bonam