Anda di halaman 1dari 24

Askep Gangguan

Penglihatan
Ns. Syahid Amrullah, M.Kep
Anatomi Mata
1. Kornea
Kornea adalah jaringan berbentuk kubah transparan yang membentuk bagian mata terdepan atau paling luar. Fungsi
kornea adalah sebagai jendela dan jalan masuk cahaya ke mata Anda.
2. Bilik mata depan (anterior chamber)
Bilik mata depan adalah kantung mirip jelly yang berada di belakang kornea, di depan lensa (lihat pada gambar
indra penglihatan Anda di atas). Kantung yang juga dikenal dengan istilah anterior chamber ini berisi cairan
aqueous humor yang membantu membawa nutrisi ke jaringan mata. Cairan aqueous humor juga sekaligus
berfungsi sebagai penyeimbang tekanan di dalam mata..
3. Sklera
Sklera adalah bagian mata yang berbentuk selaput putih keras dengan jaringan fibrosa yang menutupi seluruh bola
mata Anda, kecuali bagian kornea. Di dalamnya terdapat otot yang menempel guna menggerakkan mata yang
menempel pada sklera.
4. Iris dan pupil
Iris dan pupil adalah bagian dari anatomi mata yang saling berhubungan satu sama lain. Iris adalah membran
berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap di tengahnya.
5. Lensa
Lensa adalah bagian mata yang berupa jaringan transparan dan lentur, yang terletak tepat di belakang iris dan pupil,
setelah kornea (lihat gambar indra penglihatan Anda di atas).
Fungsi lensa adalah membantu memusatkan cahaya dan gambar pada retina
6. Koroid dan konjungtiva
Koroid adalah bagian mata yang berbentuk membran cokelat gelap yang terdapat banyak pembuluh darah di
dalamnya. Posisinya terletak di antara sklera dan retina.
Koroid ini berfungsi untuk memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua struktur lainnya pada bagian anatomi
mata.
7. Badan vitreous
Berbeda dengan cairan aqueous humor yang adanya di depan lensa mata, vitreous humor terletak di belakang lensa
mata. Vitreous adalah zat seperti jeli yang mengisi bagian dalam bagian belakang anatomi mata. Seiring waktu,
vitreous menjadi lebih encer dan bisa terlepas dari bagian belakang mata.
8. Retina dan saraf optik
Retina adalah sebuah jaringan yang peka terhadap cahaya. Retina ini melapisi permukaan bagian dalam anatomi
mata. Sel di retina bisa mengubah cahaya masuk menjadi impuls listrik. Impuls listrik ini dibawa oleh saraf optik
(yang menyerupai kabel televisi Anda) ke otak, yang akhirnya menafsirkannya sebagai gambar atau objek yang
mata lihat.
9. Makula
Makula adalah area sensitif kecil di tengah retina yang memberikan penglihatan sentral. Pada makula, terdapat
fovea. Fovea terletak di pusat makula dan fungsinya untuk memberikan penglihatan detail yang paling tajam di
mata Anda.
10. Aquos Humor
Aqueous Humor (AH) adalah cairan transparan yang berada di dalam Chamber Oculi Anterior (COA) dan
Chamber Oculi Posterior (COP) yang berfungsi untuk mengirimkan nutrisi, respon imun, dan oksigen pada organ
mata melalui proses difusi, serta mempertahankan bentuk bola mata bagian depan untuk tetap bulat.
11. Kelopak mata
Meski terletak di bagian terluar, kelopak mata atau palpebra adalah bagian anatomi mata dengan fungsi yang tak
kalah penting dengan bagian lainnya. Kelopak mata membantu menjaga kesehatan mata dengan melindungi kornea
Anda dari paparan benda-benda asing, seperti infeksi, cedera, serta penyakit.
Definisi Katarak
Katarak Adalah Katarak berasal dari yunani
katarrhakies, inggris cataract, dan latin
cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa
Indonesia disebut bular dimana penglihatan
seperti tertutup air terjun.

Katarak dapat pula diartikan terjadinya


kekeruhan lensa yang mengarah kepada
penurunan ketajaman visual dan atau cacat
fungsional yang dirasakan oleh pasien.
Penyebab Penuan
Saat mata menua, protein dan sel-sel mati yang ada
pada lensa akan menumpuk dan membentuk gumpalan.
Hal ini mengakibatkan lensa mata yang awalnya jernih
Penuan secara perlahan menjadi berkabut, sehingga
mengganggu penglihatan penderitanya.
DM
Disebabkan oleh gangguan aliran darah ke
mata dan perubahan penangangan dan
DM metabolisme glukosa
Trauma
benturan atau tusukan pada mata dapat menyebabkan
Infeksi kerusakan kapsul yang menyelubungi lensa mata. Jika kapsul
Trauma
ini rusak, bagian dalam lensa mata dapat mengalami
Fisik
pembengkakan dan berubah menjadi keruh.

Kongenital
keluarga dengan riwayat katarak kongenital, dan juga infeksi
yang diderita ibu selama masa kehamilan.
Manifestasi Kliniks

1. Penglihatan tidak jelas atau kabur


2. Daya penglihatan kurang
3. Lensa mata berubah menjadi buram
4. Adanya selaput tipis pada mata
5. Mata lebih sensitif terhadap cahaya sehingga
merasa sangat silau bila berada di bawah
cahaya yang terang
6. Mata tidak terasa sakit dan tidak berwarna
merah
7. Sering berganti kacamata atau lensa konta
karena keduanya sudah tidak bias
menanggulangi kelainan mata.
Jenis Katarak
1. Katarak Kongenital
Katarak Kongenital Diderita oleh bayi dan anak-
anak yang disebabkan oleh infeksi virus pada
ibu hamil muda.
2. Katarak Senilis
Katarak yang disebabkan oleh proses penuaan
atau defeneratif.
3. Katarak Traumatika
Katarak yang disebabkan oleh karena adanya
trauma atau kecelakaan pada mata.
4. Katarak Komplikata
Katarak yang disebabkan oleh infeksi atau
penyakit lainya pada mata.
Pathway
Penatalaksanaan Katarak
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah
menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu
pekerjaan sehari-hari.
Phacoemulsification
Lihat Video Berikut
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa preoperasi :
a. Gangguan persepsi sensori: penglihatan berhubungan dengan
penurunan tajam penglihatan (Carpernito, 2009).
b. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kejadian operasi (NANDA, 2011).

Diagnosa postoperasi :
a. Nyeri berhubungan dengan luka postoperasi (Carpernito, 2009).
b. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan,
sekunder akibat interupsi bedah pada permukaan mata (Carpenito,
2009).
c. Defisit pengetahuan perawatan dirumah berhubungan dengan
terbatasnya informasi (Carpernito, 2009).
Askep
Glaukoma
Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh
pencekungan (cupping) diskus optikus dan penyempitan
lapang pandang yang khas; biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokuler.

Tekanan intraokuler (TIO) yang tinggi merupakan faktor


resiko perkembangan glaukoma. Rata-rata TIO yang normal
adalah 15,5 mmHg dengan rentang antara 10-21 mmHg
Penyebab Glaukoma
Terjadi nya Glaukoma terjadi sebab carian AH tidak dapat bersikulasi.
Faktor-faktor resiko dari glaukoma adalah
a. Umur
Resiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. Terdapat 2 %
daripopulasi usia 40 tahun yang terkena glaukoma. Angka ini akan bertambah
dengan bertambahnya usia.
b. Riwayat anggota
Anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk
terkena glaukoma. Resiko terbesar adalah kakak adik kemudian hubungan orang
tua dan
anak-anak.
c. Tekanan bola mata
Tekanan bola mata diatas 21 mmHg beresiko tinggi terkena glaukoma. Meskipun
untuk sebagian individu, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat
merusak saraf optik. Untuk mengukur tekanan bola mata dapat dilakukan dirumah
sakit mata atau pada dokter spesialis mata.
d. Obat-obatan
Pemakai steroid secara rutin misalnya pemakai obat tetes mata yang mengandung
steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asthma, obat
steroid untuk radang sendi, dan pemakai obat secara rutin lainnya.
Klasifikasi Glaukoma:
Secara garis besar glaukoma dibagi menjadi 2.
Glaukoma primer dan Glaukoma sekunder\\\\\\//

A. Glaukoma primer dibagi menjadi 2 :


1. Glaukoma sudut terbuka
Disebut sudut terbuka karena humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke
jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif jaringan
trabekular, saluran schleem, dan saluran yg berdekatan. Perubahan saraf optik
juga dapat terjadi. Gejala awal biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal.
2. Glaukoma sudut tertutup
Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit
sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan
menghambat humor aqueous mengalir ke saluran schlemm.

B. Glaukoma Sekunder
Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan pembuluh darah dan trauma .
Manifestasi Kliniks

a. Mata merasa dan sakit tanpa kotoran.


b. Kornea suram.
c. Disertai sakit kepala hebat terkadang sampai
muntah.
d. Kemunduran penglihatan yang berkurang
cepat.
e. Nyeri di mata dan sekitarnya.
f. Udema kornea.
g. Pupil lebar dan refleks berkurang sampai
hilang.
h. Lensa keruh.
PATHWAY
Pemeriksaan Diagnostik

a. Oftalmoskopi : Untuk melihat fundus bagian mata dalam


yaitu retina, discus optikus macula dan pembuluh darah
retina.
b. Tonometri : Adalah alat untuk mengukurtekanan intra
okuler, nilai mencurigakan apabila berkisar antara 21-25
mmhg dan dianggap patologi bila melebihi 25 mmhg.
Penatalaksanaan:
Tujuan penatalaksanaan adalah menurunkan TIO ke tingkat yang
konsisten dengan mempertahankan penglihatan, penatalaksanaan
berbeda-beda tergantung klasifikasi penyakit dan respons terhadap
terapi
a. Terapi obat.
1) Aseta Zolamit (diamox, glaupakx) 500 mg oral.
2) Pilokarpin Hcl 2-6 % 1 tts / jam.
b. Bedah lazer.
Penembakan lazer untuk memperbaiki aliran humor aqueus dan
menurunkan TIO.
c. Bedah konfensional.
d. Iredektomi perifer atau lateral dilakukan untuk mengangkat
sebagian iris unu memungkinkan aliran humor aqueus Dari kornea
posterior ke anterior. Trabekulektomi (prosedur filtrasi) dilakukan
untuk menciptakan saluran balu melalui sclera.
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b/d gangguan
penerimaan;
gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang
pandang
progresif.
b. Nyeri b/d peningkatan TIO
c. Ansietas b/d penurunan penglihatan aktual.
d. Resti injuri b/d penurunan lapang pandang
e. Gangguan citra tubuh b/d hilangnya penglihatan
f. Ketidakmampuan dalam perawatan diri b/d penurunan
penglihatan

Anda mungkin juga menyukai