Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

DENGAN KEJADIAN PRURITUS VULVA PADA SANTRIWATI DI


ASRAMA HURUN’INN DARUL ‘ULUM JOMBANG

Shobihat Abd.Rosyid*, Mukhoirotin**


*
Fakultas Ilmu Kesehatan, Unipdu Jombang
Email: Shobihatrasyid@gmail.com

ABSTRAK

Pruritus Vulva merupakan salah satu gejala yang muncul pada saat menstruasi. Hal ini
terjadi karena praktik perawatan vulva yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan perilaku personal hygiene saat menstruasi dengan kejadian pruritus
vulvae pada santriwati di asrama Hurun’inn Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang.Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Observasional dengan pendekatan
Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santriwati yang berpendidikan
SLTP dan SLTA yang berada di Asrama Hurun’inn Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
Jombang sebanyak 300 responden. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
83responden, dengan menggunakan tehnik Simple Random Sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner, data dianalisis menggunakan ujiFisher’s Exact Test dengan
tingkat kemaknaan α<0,05. Hasil analisis uji Fisher’s Exact Test menunjukan ada hubungan
perilaku personal hygiene saat menstruasi, dengan kejadian pruritus vulva dengan nilai
signifikansi 0,000 (p<α). Perilaku personal hygiene saat menstruasi yang buruk dapat
berpengaruh terhadap kejadian pruritus vulva. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan
health education tentang pentingnya personal hygiene saat menstruasi sehingga pengetahuan
santriwati meningkat, perilaku personal hygienebaik dan meminimalisir kajadian pruritus
vulva.

Kata kunci: perilaku, personal hygiene, pruritus vulva

ABSTRACT

Pruritus Vulvae is one of the symptoms that arise during menstruation. This is due to the
poor practice of vulvae care. The purpose of this study was to determine the relationship of
personal hygiene behavior during menstruation with the incidence of pruritus vulvae at
santriwati in the dormitory Hurun'inn Pondok Pesantren Darul 'Ulum Jombang. The design
used in this research is Observational Analytic with Cross Sectional approach. The
population in this study is all students who have junior high school and high school who are
in the dormitory Hurun'inn Pondok Pesantren Darul 'Ulum Jombang as many as 300
respondents. The number of samples in this study were 83 respondents, using Simple
Random Sampling technique. The instrument used was questionnaire, the data were
analyzed using Fisher's Exact Test with significance level α <0,05. The results of Fisher's
Exact Test analysis showed that there was a relationship of personal hygiene behavior
during menstruation with pruritus vulvae incident with a significance value of 0.000 (p <α).
Poor personal hygiene behavior during menstruation can affect the pruritus vulvae. Health
workers should provide health education about the importance of personal hygiene during
menstruation so that santriwati knowledge increases, good personal hygiene behavior and
minimize incidence of pruritusvulvae.

Keywords: behavior, personal hygiene, pruritus vulvae


PENDAHULUAN

Pembuluh darah dalam rahim gatal daerah vulva mulai terasa saat
sangatlah mudah terinfeksi ketika menstruasi.
menstruasi karena kuman mudah masuk Pruritus vulvae adalah
dan menimbulkan penyakit pada saluran gangguanyang ditandai dengan sensasi
reproduksi (Kusmiran, 2012). Infeksi gatal parah darialat kelamin eksternal
jamur dan bakteri menyebabkan terjadinya perempuan. Hal inisering merupakan tanda
vaginitis (peradangan pada vagina)ataupun awal vaginitis.
keputihan yang abnormal. Gejala yang Pruritus vulvae biasanya terjadi pada
muncul biasanya terjadiiritasi, inflamasi, malamhari. Ketika sedang tidur
pruritus vulvae. Gejala tersebut disebabkan kemungkinanmenggaruk daerah tersebut
oleh masuknya mikroorganisme Candida tanpamenyadarinya dan dapat
albican, Trichomonas vaginalis, dan menyebabkan beberapa memar dan
Gardnerella vaginalis. berdarah. Pada tahap selanjutnya Pruritus
Berdasarkan data-data Survei yang vulvae mempengaruhi kehidupan sosial
dilakukan World Health Organization seorang wanita (Wolff dan Johnson,
(WHO) di beberapa negara, remaja putri 2009).Wanita denganPruritus vulva sering
berusia 10-14 tahun mempunyai kali memiliki praktik perawatan vulva
permasalahan terhadap reproduksinya. yang kurang. Riwayat rinci dari kebiasaan
Sedangkan data statistik di Indonesia dari pribadi sangat penting, sehingga dapat
43,3 juta jiwa remaja putri berusia 10-14 mengidentifikasi pemakaian sabun yang
tahun berperilaku hygiene sangat buruk bersifat iritatif dan pembersih kaustik.
(Riskesdas, 2010). Hasil penelitian yang Produk kesehatan wanita seperti
dilakukan oleh Imarotul (2014), di seluruh pengharum, deodoran semprot, dan cara
SDN di Wilayah Kerja Puskesmas membasuh vagina (Wolf dan
Pisangan dilaporkan bahwa 36 orang Johnson,2009).
responden (61%) mengalami gatal-gatal Salah satu upaya untukmengurangi
disekitar kemaluannya saat menstruasi gangguan pada saat menstruasi yaitu
dengan frekuensi kejadian pernah namun dengan membiasakan diri dengan perilaku
tidak setiap hari sebesar 54,2%. Hasil hygienis. Perilaku hygienis pada saat
penelitian yang dilakukan di SMA 1 menstruasi tidak akan terjadi begitu saja,
Ngimbang Kabupaten Lamongan namun merupakan sebuah proses yang
didapatkan hasil bahwa 100% siswi pernah dipelajari karena individu mengerti
mengalami pruritus vulvae saat dampak positif atau negatif suatu perilaku
menstruasi, sebanyak 15,2% selalu yang terkait dengan keadaan menstruasi
merasakan pruritus vulvae setiap hari (Indriati, 2009). Perilaku hygienis pada
selama menstruasi. Perilaku merupakan hal saat menstruasi dapat dilakukan dengan
yang dapat menyebabkan pruritus vulvae. membersihkan vagina menggunakan air
Wanita dengan pruritus vulvae sering kali bersih dan membersihkannya dari depan ke
memiliki praktik perawatan vulva yang belakang (dari arah vagina ke anus) untuk
kurang (Indah, 2012).Berdasarkan data mencegah kotoran/bakteri dari anus masuk
awal yang diambil di asrama Hurun’inn ke vagina serta mengganti pembalut
pada tanggal 9 November 2016 didapatkan sesering mungkin setelah penuh atau tidak
sebagian besar santriwati mengeluh gatal- lebih dari 6 jam (Kusmiran, 2012).
gatal dan perih daerah vulva selama Berdasarkan uraian latar belakang di
menstruasi. Dari 27 santriwati pada studi atas maka peneliti tertarik untuk
pendahuluan terdapat 73,3 % (23 mengetahui hubungan perilaku personal
santriwati) yang mengalami pruritus vulva hygiene saat menstruasi dengan kejadian
selama menstruasi dan 26,7% (4 pruritus vulvae pada Santriwati di Asrama
santriwati) tidak mengalami pruritus vulva Hurun’inn Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
selama menstruasi, mereka seringkali Jombang”.
mengeluh merasa tidak nyaman ketika rasa
METODE dalam penelitian ini sebanyak
83responden, dengan menggunakan tehnik
Desain yang digunakan dalam Simple Random Sampling. Instrumen yang
penelitian ini adalah Analitik digunakan dalam penelitian ini
Observasional dengan pendekatan Cross menggunakan kuesioner. Data ditabulasi
Sectionaldimana peneliti menekankan pada dengan menggunakan distribusi frekuensi
waktu pengukuran/ observasi data variabel dan dianalisis menggunakan ujiChi
independent dan dependent dinilai secara squaredengantingkat kemaknaan ≤
simultan pada satu saat, jadi tidak ada 0,05. Apabila syarat uji Chi squaretidak
follow up (Nursalam, 2013). Populasi terpenuhi maka menggunakan uji Fisher
dalam penelitian ini adalah seluruh Exact Test dengan tingkat kemaknaan
santriwati yang berpendidikan SLTP dan ≤ 0,05.
SLTA yang berada di Asrama Hurun’inn
Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang
sebanyak 300 responden. Jumlah sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik Subyek berdasarkan usia


Variabel Frekuensi Persentase
(N) (%)
1. Usia
a. 13 tahun 3 3,6
b. 14 tahun 5 6,0
c. 15 tahun 27 32,5
d. 16 tahun 10 12,0
e. 17 tahun 28 33,7
f. 18 tahun 9 10,8
g. 19 tahun 1 1,2
Pendidikan
a. SMP 35 42,2
b. SMA 48 57,8
57,8
57,8
Sumber: Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 1 sebanyak 28 (33,7%) responden.
menunjukkan bahwa hampir separuhnya Pendidikan responden sebagian besar
responden berusia 15 tahun sebanyak 27 adalh SMA sebanyak 48 (57,8%)
(32,5%) responden dan berusia 17 tahun respoden.
Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi
Tabel 2. Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi pada Santriwati di Asrama
Hurun’inn Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang, Maret 2017.
Perilaku Personal Hygiene Frekuensi (N) Persentase (%)
b. Sangat baik 4 5%
c. Baik 19 23 %
d. Tidak baik 60 72 %
Jumlah 83 100%
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan Tabel 2 tersebut menstruasi pada santriwati di Asrama
menunjukkan bahwa sebagian besar Hurun’inn adalah tidak baik sebanyak 60
perilaku personal hygiene saat (72%) responden.

Kejadian Pruritus Vulva


Tabel 3. Kejadian Pruritus Vulva saat Menstruasi pada Santriwati di Asrama Hurun’inn
Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang, Maret 2017.
Kejadian pruritus vulva Frekuensi Persentase

Tidak mengalami pruritus vulva 23 28 %


Mengalami pruritus vulva 60 72 %
Jumlah 83 100%
Sumber : Data Primer, 2017
mengalami pruritus vulva sebanyak 60
Tabel 3 tersebut, menunjukkan (72%) responden.
bahwa sebagian besar responden

Hubungan Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Vulva.
Tabel 4. Hubungan Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi dengan Kejadian Pruritus
Vulva pada Santriwati di Asrama Hurun’inn Pondok Pesantren Darul ‘Ulum
Jombang
Perilaku Personal Kejadian pruritus vulva Jumlah
Hygiene saat
Menstruasi Tidak mengalami Mengalami Frekuensi Prosentase
pruritus vulva pruritus vulva (N) (%)
F % F %
Sangat baik 4 5 0 0 4 5
Baik 18 21,8 1 1,2 19 23
Tidak baik 1 1,2 59 70,8 60 72
Jumlah 23 28 60 72 83 100
Uji Fisher’s Exact Test p =0,000
Sumber : Data Primer, 2017
Tabel 4 di atas menunjukan bahwa personal hygiene secara benar dan remaja
santriwati yang mempunyai perilaku menganggap perilaku personal hygiene itu
personal hygiene saat menstruasi tidak hal yang biasa serta belum mengetahui
baik, sebagian besar mengalami kejadian dampak negatif dari perilaku personal
pruritus vulva sebanyak 59(70,8%) hygiene yang salah. Perilaku itu sendiri
responden. merupakan tindakan yang dapat diamati dan
Hasil uji statistik Fisher’s Exact Test mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<α), tujuan baik disadari maupun tidak disadari
yang artinya H0 ditolak berarti ada bahwa interaksi tersebut amat kompleks
hubungan Perilaku Personal Hygiene saat sehingga kadang-kadang kita tidak sempat
Menstruasi dengan Kejadian Pruritus memikirkan penyebab seseorang menerapkan
Vulva pada Santriwati di Asrama perilaku tertentu (Wawan dan Dewi, 2010).
Hurun’inn Pondok Darul ‘Ulum Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar perilaku personal hygiene saat
PEMBAHASAN menstruasi tidak baik, hal ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan responden tentang
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian perilaku personal hygiene saat menstruasi.
besar santriwati mempunyai perilaku Kebiasaan perilaku responden saat menstruasi
personal hygiene saat menstruasi tidak baik diantaranya; memakai pakaian yang ketat
sebanyak 60 santriwati (72%), sebagian (jeans), tidak mengganti celana dalam ketika
kecil santriwati mempunyai perilaku basah, tidak mengeringkan vagina setelah
personal hygiene saat menstruasi baik cebok, membersihkan vagina dari arah
sebanyak 19 santriwati (23%) dan perilaku belakang kedepan, memakai celana dalam
personal hygiene pada santriwati sangat bukan berbahan kain katun, tidak mencukur
baik sebanyak 4 santriwati (5%). rambut kemaluan setelah menstruasi serta
Perilaku adalah suatu kegiatan atau jarang mengganti pembalut ketika menstruasi.
aktivitas organisme (makhluk hidup) yang Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
bersangkutan, sehingga yang dimaksud sebelumnya yang dilakukan oleh
perilaku manusia pada hakikatnya adalah Puspitaningrum dkk (2012), menyatakan
tindakan atau aktivitas dari manusia itu bahwa sebagian besar responden memiliki
sendiri yang mempunyai bentangan yang praktik kurang dalam dalam perawatan organ
sangat luas, suatu sikap belum otomatis genetalia eksternalnya sebanyak 66%
terwujud dalam suatu tindakan (overt responden dan sebagian kecil memiliki
behavior). Untuk mewujudkan sikap praktik baik dalam perawatan organ genetalia
menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan eksternalnya sebanyak 34%. Hasil penelitian
faktor pendukung atau suatu kondisi yang ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas yang menunjukkan bahwa ada hubungan
(Notoatmodjo, 2012). Faktor-faktor yang antara pengetahuan dengan perilaku vulva
mempengaruhi perilaku sehat dapat Hygiene(Maidartati dkk., 2016; Diyanti, 2014;
terbentuk karena berbagai pengaruh atau Prasetya Lestari, 2014). Penelitian serupa juga
rangsangan yang diklasifikasikan menjadi 3 menunjukkan bahwa ada hubungan
yakni faktor predisposisi (predisposing pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
factors) yang mempengaruhi adalah kejadian iritasi vagina saat menstruasi pada
pengetahuan, sikap, nilai, persepsi, dan remaja (Ester dkk, 2013).
keyakinan, faktor pemungkin (enabling Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebagian
factors) yang mempengaruhi adalah besar santriwati asrama Hurun’inn Pondok
sumber daya, keterjangkauan rujukan dan Pesantren Darul ‘Ulum Jombang mengalami
keterampilan, dan faktor pendorong kejadian pruritus vulva saat menstruasi
(reinforcement factors) yang sebanyak 60 (72%) responden dan hampir
mempengaruhi adalah petugas kesehatan, separuhnya santriwati asrama Hurun’inn
teman sebaya, orang tua. Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang tidak
Perilaku remaja mengenai kebersihan mengalami kejadian pruritus vulva saat
diri (personal hygiene) sangat kurang menstruasi sebanyak 23 (28%) responden.
karena remaja belum mengetahui masalah

5
Pruritus vulvae adalah iritasi atau rasa menyenangi objek tersebut, Sikap hanyalah
gatal disekitar vulva dan lubang vagina sebagian perilaku. Perilaku kesehatan adalah
yang bisa terjadi pada malam hari, pruritus suatu respon seseorang (organisme) terhadap
vulvae bisa disebabkan oleh adanya stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
keputihan pada vagina (Miseryet al., 2010). penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
Kebiasaan pemakaian celana yang terlalu makanan serta lingkungan. Batasan ini
ketat juga sebaiknya dihindari, karena hal mempunyai dua unsur pokok, yakni respons
ini menyebabkan kulit susah bernafas dan dan stimulus atau perangsangan. Respon atau
akhirnya bisa menyebabkan daerah reaksi manusia, baik bersifat pasif
kewanitaan menjadi lembab dan teriritasi. (pengetahuan, persepsi, dan sikap) maupun
Begitu juga dengan perilaku pemilihan aktif (tindakan yang nyata atau praktis).
pembalut wanita. Sebaiknya pilihlah Sedangkan stimulus atau rangsangan disini
pembalut yang tidak mengandung gel, terdiri empat unsur pokok, yakni sakit &
sebab gel dalam pembalut kebanyakan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
dapat menyebabkan iritasi dan makanan dan lingkunan (Wawan dan Dewi,
menyebabkan timbulnya rasa gatal 2010).
(Wijayanti, 2009). Faktor-faktor penyebab Perilaku remaja mengenai personal
pruritus vulva antara lain: Sensitivitas kulit hygiene sangat kurang karena remaja belum
vulva, tidak membersihkan atau mengetahui masalah personal hygiene secara
mengeringkan daerah vulva, membasuh benar dan remaja menganggap perilaku
vagina ke arah yang salah (arah belakang personal hygiene itu hal yang biasa serta
ke depan), Perilaku personal hygiene Yang belum mengetahui dampak negatif dari
mempengaruhi pruritus vulva adalah perilaku personal hygiene yang salah. Perilaku
pemakaian sabun untuk membersihkan itu sendiri merupakan tindakan yang dapat
organ genitalia, pemakaian produk diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
kesehatan wanita seperti pembersih daerah durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak
kewanitaan,pemakaian celana dalam yang disadari bahwa interaksi tersebut amat
ketat dan berbahan naylon, kondisi kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak
genitalia yang sering lembab dan tidak sempat memikirkan penyebab seseorang
bersih akan berdampak pada kejadian menerapkan perilaku tertentu (Wawan dan
pruritus vulvae (Kusmiran, 2012). Dewi, 2010). Wanita yang mengalami pruritus
Responden yang mengalami pruritus vulva adalah wanita yang sering memiliki
vulva pada penelitian ini terjadi karena perilaku personal hygiene vulva yang kurang
kebiasaan perilaku personal hygiene saat baik, kejadian pruritus vulvae saat menstruasi
menstruasi yang tidak baik seperti tidak dipengaruhi oleh perilaku wanita itu sendiri
membersihkan atau mengeringkan daerah seperti personal hygiene menstruasi dan
vulva, membasuh vagina ke arah yang salah sarana kebersihan rumah. Sehingga
(arah belakang ke depan) dan membiarkan menunjukan bahwa ada hubungan perilaku
kondisi vulva yang lembab sehingga personal hygiene dengan kejadian pruritus
menjadi tempat berkembang biaknya vulva (Indah, 2012).
kuman dan jamur. Hasil penelitian pada santriwati di
Hasil uji Fisher’s Exact Test Asrama Hurun’inn Pondok Darul ‘Ulum
menunjukkan bahwa ada hubungan Jombang menunjukkan ada hubungan perilaku
Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi personal hygiene saat menstruasi dengan
dengan Kejadian Pruritus Vulva pada kejadian pruritus vulva. Hasil penelitian ini
Santriwati di Asrama Hurun’inn Pondok sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
Darul ‘Ulum Jombang dengan nilai dilakukan oleh Indah (2012), menunjukkan
signifikansi 0,000 (p<α). bahwa ada hubungan praktik hygiene
Perilaku adalah tindakan atau menstruasi dengan kejadian pruritus vulvae
perbuatan suatu organisme yang dapat diamati pada siswi SMAN 1 Ngimbang Lamongan.
dan bahkan dapat dipelajari. Perilaku tidak Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
sama dengan sikap. Sikap hanyalah suatu penelitian yang dilakukan oleh Wulandari
kecenderungan untuk menyatakan adanya (2014), menunjukkan bahwa terdapat
tanda-tanda untuk menyenangi atau tidak hubungan antara perilaku personal hygiene
terhadap terjadinya pruritus vulvae pada Imaroatul F. (2014). Gambaran Perilaku
remaja perempuan yang sedang mengalami Higiene Menstruasi Pada Remaja
menstruasi.Dari hasil penelitian ini dan Putri di Sekolah Dasar Negeri Di
penelitian-penelitian sebelumnya Wilayah Kerja Pukesmas Pisangan.
menunjukkan bahwa perilaku personal Skripsi. Jakarta:UIN Syarif
hygiene saat menstruasi merupakan perilaku Hidayatullah
yang dapat mempengaruhi terjadinya pruritus Indah, F.T.N. (2012). Kejadian Pruritus
vulva. Kesadaran remaja putri tentang perilaku Vulvae Saat Menstruasi pada Remaja
tersebut harus ditingkatkan dengan Putri (Studi pada Siswi SMAN 1
meningkatkan pengetahuan remaja tentang Ngimbang Kabupaten Lamongan.
personal hygiene menstruasi dengan Skrpsi. Surabaya: Universitas
memberikan health education. Airlangga.
Indriastuti, P. (2009). Hubungan antara
SIMPULAN DAN SARAN Pengetahuan dengan Perilaku Hygienis
Remaja Putri pada Saat Menstruasi.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Thesis. Solo: Universitas
Perilaku personal hygiene saat menstruasi Muhammadiyah Surakarta.
pada santriwati di asrama Hurun’inn Pondok Kusmiran, Eny. (2012). Kesehatan Reproduksi
Pesantren Darul ‘Ulum Jombang sebagian Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
besar berperilaku tidak baik; 2) Sebagian besar Medika.
santriwati di asrama Hurun’inn Pondok Maidartati, Sri Hayati & Legi Agus Nurhida.
Pesantren Darul ‘Ulum Jombang mengalami (2016). Hubungan Pengetahuan dengan
pruritus vulva; 3) Ada hubungan perilaku Perilaku Vulva Hygiene pada Saat
personal hygiene saat menstruasi dengan Menstruasi Remaja Putri. Jurnal Ilmu
kejadian pruritus vulva pada santriwati di Keperawatan. Vo. IV No. 1:50-57
asrama Hurun’inn Pondok Pesantren Darul Misery, Laurent dan Sonja Stander. (2010).
‘Ulum Jombang. Dengan demikian penulis Pruritus. London : Springer.
menyarankan pengasuh asrama hendaknya Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan
bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk Dan Ilmu Perilaku Edisi Refisi. Jakarta:
memberikan Health Education tentang Rineka Cipta.
pentingnya personal higiene saat menstruasi Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
personal hygiene saat menstruasi sehingga Prasetya Lestari. (2014). Hubungan
dapat meminimalisir angka kejadian pruritus Pengetahuan Menstruasi dan
vulva. Komunikasi Teman Sebaya dengan
Personal Hygiene Selama Menstruasi
DAFTAR PUSTAKA pada Siswi SMA. Tesis. Surakarta:
Program Pascasarjana Universitas
Diyanti, Q.A. (2014). Hubungan antara Sebelas Maret.
Pengetahuan dan Perilaku tentang Puspitaningrum, D., Suryoputro, A., Widagdo,
Vulva Hygiene dengan Kejadian L. (2012). Praktik Perawatan Organ
Pruritus Vulvae saat Menstruasi pada Genetalia Eksternal pada Anak Usia 10-
Pelajar Putri SMA Negeri 1 Kartasura. 11 Tahun yang Mengalami Menarche
Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Dini di Sekolah Dasar Kota Semarang. J
Kesehatan. Promosi Kesehatan Indonesia.
7(2):126-135.
Ester, M.W., Esther, H., Ferdinand, W.
(2013). Hubungan Pengetahuan Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar
Kesehatan Reproduksi dengan Kejadian 2010. Badan Penelitian dan
iritasi Vagina saat Menstruasi pada Pengembangan Kesehatan. Kementerian
Remaja di SMP Negeri 8 Manado. Kesehatan RI. Diakses Tanggal 13
Ejournal Keperawatan (e-Kp). Volume Desember 2016.
1. Nomor 1:1-6. Sari, W., Indrawati, L., Harjanto, B.D. (2012).
Panduan Lengkap Kesehatan
Wanita.Jakarta: Penebar Plus+ (Penebar
Swadaya Group).
Wawan A dan Dewi M. (2010). Pengetahuan,
Sikap, danPerilaku manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijayanti, D.(2009). Fakta Penting Seputar
Kesehatan Reproduksi Wanita.
Diglosia Media. Yogyakarta.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s.
(2009).Color Atlas and Synopsis of
ClinicalDermatology. Edisi ke-6.
NewYork:McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai