Anda di halaman 1dari 5

Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang PHBS(Perilaku Hidup Bersih

Dan Sehat) Terhadap Kejadian Penyakit Scabies Di Dayah Terpadu

Ulumuddin Lhokseumawe

A. Latar Belakang

Kejadian yang sering dialami oleh siswa maupun siswi di dayah adalah sebuah

penyakit yang berawal dari kurangnya kebersihan diri dan kurangnya penjagaan diri yang

akan menimbulkan sebuah penyakit kulit yang mana paling sering terjadi di awal-awal siswa

masuk dan beradaptasi di dayah. Mereka belum pandai untuk menjaga kebersihan diri dan

terkadang menganggap remeh sebuah kebersihan. Tingkat pengetahuan siswa maupun siswi

sangat mempengaruhi perilaku mereka terdapat perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga

semakin tinggi tingkat pengetahuan mereka tentang PHBS semakin rendah kemungkinan

mereka terkena penyakit kulit tapi sebaliknya jika semakin rendah pengetahuan mereka

tentang PHBS maka akan semakin tinggi kemungkinan mereka terkena penyakit kulit.

Penyakit ini di dapat sebabkan oleh jamur,virus,kuman,parasit hewan dan lainnya.

Salah satu penyakit yang terjadi yang di sebabkan oleh parasit adalah scabies. Scabies adalah

penyakit menular yang di sebabkan infestasi sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya.

Scabies di sebut juga the itch,norwegian itch,gudikan,gatal agogo,budukan atau penyakit

amper. Acarus scabiei atau sarcoptes scabiei adalah tungau yang berinfestasi pada manusia

yang sudah di kenal dari 1 abad lamanya ( Harahap, 2008).

Penyakit kulit ini juga cepat penularannya karna adanya kontak dengan penderita

scabies kemudian juga faktor lainnya yaitu kepadatan dan kurangnya kebersihan diri

(Boedidarja, 2015 ). Tanda dan gejala yang timbul untuk penderita scabies yaitu gatal, rasa

gatal ini semakin buruk saat malam hari atau ketika cuaca sedang panas kemudian penderita
berkeringat sehingga tunggau berkembang cepat dengan suhu tubuh yang tinggi

(stander,2010). Rasa gatal juga akan merusak penampilan fisik pada penderita yang sering

menggaruk-garuk area yang gatal semakin memburuknya penampilan membuat siwa maupun

siswi merasa tidak nyaman untuk bersekolah dan orang tua semakin khawatir dan bingung

untuk melakukan perawatan atau pengobatan yang cepat untuk anaknya agar mempercepat

penyembuhan sehingga siswa maupun siswa nyaman untuk beraktivitas kembali.

Setelah di lakukan survei terhadap siswa yang berada di dayah tersebut yang paling

dominan adalah mereka yang baru beradaptasi dengan cuaca panas. Sebelumnya sudah

banyak yang meneliti tentang ini mereka menghubungkan antara PHBS dengan penyakit

scabies. Seperti penetilian santoso, M (2017) ia mendapatkan kebersihan diri pada santri

sangatlah minim yaitu sebanyak 60 respondes (84,5%) pada santri di pondok pasantren

darussalam desa ngadisono kecamatan kaliwiro kabupaten wonosobo dan ia mendapatkan

hasil analisa data yang menunjukan adanya hubungan kebersihan diri dengan kejadiann

penyakit scabies pada santri di pasantren tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dayah adalah suatu tempat yang tersedia untuk para siswa dalam menuntut ilmu

agama islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat tinggalnya bersama siswa lainnya

(Soedjadi, 2003). Kejadian scabies sering ditemukan di dayah karena siswa suka sekali

bertukar baju, pinjam meminjam pakaian, handuk, sarung bahkan bantal dan guling serta

kasurnya kepada teman.. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya penularan scabies

kepada orang lain apabila para siswa tidak sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih sehat

dan salah satu upaya untuk mengurangi penularan penyakit ini yaitu dengan berperilaku

hidup bersih dan sehat (Raqith, 2007). Sehingga berdasarkan uraian di atas rumusan

masalahnya adalah berapa persenkah tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS(perilaku

hidup bersih dan sehat) terhadap kejadian penyakit scabies.


C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa di dayah

Ulummuddin lhokseumawe tentang PHBS(perilaku hidup bersih dan sehat) terhadap kejadian

penyakit scabies.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuanlitatif, yaitu penelitian yang kemudiandi olah dan dianalisis untuk diambil

kesimpulan. Artinya, penelitian yang di lakukan adalah penelitian yang menekankan

analisisnya pada tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS dan kejadian penyakit scabies.

Pengertian statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data dan sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum (Sugiyono P.D, 2012).

E. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 dan 2 SMP Dayah terpadu

ulumuddin yang berjumlah 120 siswa. Pemilihan siswa kelas 1 dan 2 sebagai subjek

penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain :

1. Tingkat pengetahuan siswa kelas 1 dan 2 masih rendah.

2. Siswa kelas 1 dan 2 dapat mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat setelah

mendapatkan pengenalan dan pengetahuan tentang PHBS dalam penelitian ini.

Pengambilan jumlah sample dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Pengambilan sample ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan

berdasarkan level atau random tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu. Sample di sini

memiliki kriteria inkusi yaitu :Siswa yang telah mengalami scabies dan Siswa yang baru

beradaptasi dengan cuaca panas


F. Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat yaitu

analisa yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakterisktik setiap variabel

penelitian. Bentuik analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari presentase dari tiap variabel

Σx
X−
n

Keterangan :

x : nilai rata-rata

∑x: jumlah keseluruhan dari responden

n : jumlah sampel

Kemudian ditentukan presentasi perolehan untuk tiap-tiap kategori dengan

menggunakan rumus :

fi
P− X 100 %
N

Keterangan :

P : proporsi

Fi : frekuensi teramati

N : jumla responden yang menjadi sampel


DAFTAR PUSTAKA

Boedidarjo SA, H. R (2015). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta : Badan Penerbit

FKUI

Harahap, (2008), Ilmu Penyakit Kulit Jakarta : Hipokrates

Raqith, H.(2007), Hidup Sehat Cara Islam, Bandung : Marja.

Stander S.D.S (2010), Prevalen Ce Of Chronic Pruntus On Germany Results Of A Cross

Sectional Study In A Sample Working Populationof 11,” 30 Epub.221(3).229-35.

Santoso M. (2017), Hubungan Kebersihan Diri Dengan Kejadian Skabies Pada Santri Di

Pondok Pasantren Desa Ngadisono Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo.

Perpusnwu,Web.Id/Karyailmiah/Document/5653.Pdfdiaksespada Tanggal 21 Januari

2018.

Soejadi (2003), Upaya Sanitasi Lingkungan Di Pondok Pasantren Ali Maksum Almunawir

Dalam Penanggulangan Penyakit Scabies,Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 1

Nomor 1 Juli,2003.

Sugiyono, P. D (2012). Statistik untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai