Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

SKABIES DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM PLAOSAN III


BALEDONO, KABUPATEN PURWOREJO

Tasya Yuniar Setyaningrum, Fetty Chandra Wulandari, Nindya Kurniawati

Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo


Jl. Lingkar Selatan Borokulon Banyuurip Purworejo
tyuniar26@gmail.com

INTISARI
Latar belakang penelitian : Di Indonesia penyakit skabies merupakan penyakit
kulit yang dijumpai di daerah tropis terutama berasal dari masyarakat yang hidup
dalam lingkungan atau keadaan hygiene kurang. Di Pondok pesantren
Darussalam dari 140 santri, 102 santri pernah mengalami kejadian skabies pada
bulan April 2017 sampai Januari 2018.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan perilaku personal hygiene
dengan kejadian Skabies di Pondok Pesantren Darussalam Plaosan III
Baledono.
Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan
pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah 104 sample dengan
teknik sampling menggunakan simple random sampling. Waktu penelitian pada
tanggal 26 Januari 2018 sampai dengan 26 Mei 2018. Alat pengambilan data
menggunakan kuesioner dan check list.Teknik analisa data menggunakan Chi
Square.
Hasil Penelitian : Perilaku personal hygiene tidak baik sebanyak 62 santri
(59,6%) dan mengalami kejadian skabies sebanyak 74 santri (71,2%). Berdasar
uji korelasi chi-square sebesar p value (0,000) < α (0,05).
Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara perilaku personal hygiene
dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Darussalam Baledono.
Saran : Menambah informasi pentingnya perilaku personal hygiene untuk
mencegah skabies.

Kata kunci : Perilaku personal hygiene, Kejadian skabies

PENDAHULUAN

Salah satu upaya personal mengeluarkan kotoran-kotoran

hygiene adalah merawat kebersihan tertentu. Mengingat kulit penting

kulit karena kulit berfungsi untuk sebagai pelindung organ-organ

melindungi permukaan tubuh, tubuh, maka kulit perlu dijaga

memelihara suhu tubuh dan kesehatannya. Penyakit kulit dapat


3

disebabkan oleh jamur, virus, dan panti asuhan. Salah satu faktor

kuman, parasit. (Akmal, d, 2013: h. pendukung terjadinya penyakit

164). skabies adalah sanitasi yang buruk

Penyakit yang sering muncul dan dapat menyerang manusia yang

karena kurangnya kebersihan diri hidup secara berkelompok yang

adalah berbagai penyakit kulit atau tinggal di asrama, barak-barak

sering disebut juga skabies. Di tentara, rumah tahanan dan

Indonesia penyakit skabies pesantren maupun panti asuhan

merupakan penyakit kulit yang (Abubakar,2014; h. 2).

dijumpai di daerah tropis terutama Responden yang dipilih yaitu

berasal dari masyarakat yang hidup penghuni pondok pesantren

dalam lingkungan atau keadaan mempunyai resiko tinggi untuk

hygiene kurang (Maghfuroh dan terjadinya skabies. Penghuni pondok

Anggraini, 2017; h. 2). pesantren juga mudah terifeksi

Prevalensi skabies di Indonesia karena kepadatan dan kesesakan

menururt Depkes RI berdasarkan pada tempat tinggal yang

data dari puskesmas seluruh memudahkan proses penularan

Indonesia tahun 2014 adalah 7,4% - suatu penyakit.

12, 9% (Na’imah, 2016; h. 1). Berdasarkan studi pendahuluan

Di Beberapa Negara berkembang yang dilakukan di Pondok Pesantren

seperti Indonesia, penyakit skabies Darussalam Plaosan III Baledono,

dapat terjadi endemik secara kronis Kabupaten Purworejo. Peneliti

pada beberapa kelompok dewasa mendapatkan informasi bahwa dari

muda dalam lingkungan keluarga, 140 santri, 102 santri pernah

pada kelompok sekolah berasrama mengalami kejadian skabies. yang


3

ditandai dengan gatal-gatal, terdapat Personal Hygiene dengan Kejadian

luka dan bekas luka akibat garukan Skabies di Pondok Pesantren

yang kebanyakan terdapat pada kaki Darussalam Plaosan III Baledono,

dan tangan dari bulan April 2017 Kabupaten Purworejo.

sampai Januari 2018. Perilaku

Berdasarkan hal-hal tersebut Pengertian Perilaku

diatas, peneliti merasa tertarik untuk Perilaku adalah suatu kegiatan

melakukan penelitian terhadap atau aktivitas organisme atau

hubungan perilaku personal hygiene makhluk hidup yang bersangkutan.

dengan kejadian skabies di Pondok Faktor-faktor yang mempengaruhi

Pesantren Darussalam Plaosan III perilaku, menurut teori Lawrence

Baledono, Kabupaten Purworejo Green dalam Pieter dan Lubis (2011;

mengingat beberapa santri yang h. 45-46), adalah faktor predisposisi

dalam menjaga kebersihan diri (presdisposing factors),

seperti jarang mandi 2 kali sehari, faktor pendukung (enabling factors),

dan kebersihan lingkungan faktor pendorong (reinforcing

khususnya di dalam kamar santri factors)

yang masih menjemur pakaian di Personal Hygiene

dalam kamar, tempat wudhu dan Definisi personal hygiene

kamar mandi yang dalam Kebersihan perorangan atau

kebersihannya masih kurang. personal hygiene adalah suatu

Tujuan Penelitian tindakan untuk memelihara

Tujuan penelitian ini adalah untuk kebersihan dan kesehatan

mengetahui Hubungan Perilaku seseorang untuk kesejahteraan, baik


3

fisik maupun psikisnya (Isro’in, dan perkembangan demografi serta

Andarmoyo, 2012; h. 2). ekologis

Macam-macam personal hygiene

Menurut Isro’in dan Andarmoyo METODE PENELITIAN

(2012; h. 2), macam-macam Penelitian ini menggunakan

personal hygiene adalah perawatan metode observasional analitik.

kulit, perawatan kaki, tangan dan Metode pendekatan dengan

kuku, perawatan mulut dan gigi, menggunakan retrospektif yaitu

perawatan rambut, perawatan mata, rancangan penelitian dengan melihat

telinga dan hidun serta perawatan ke belakang suatu kejadian

genetalia. kesakitan yang diteliti (Hidayat,

Skabies 2012; h. 57) yaitu mengetahui

Definisi skabies hubungan perilaku personal hygiene

Skabies berasal dari bahasa latin dengan kejadian skabies di Pondok

scabere yang berarti menggaruk. Pesantren Darussalam Plaosan III

Pada abad ke-17, Giovani Cosimo Baledono, Kabupaten Purworejo.

Bonomo menemukan bahwa Penelitian ini telah dilakukan

penyebab skabies adalah tungau pada tanggal 26 Januari 2018

(Setyaningrum, dkk, 2016; h. 5). sampai dengan 26 Mei 2018.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penelitian telah dilaksanakan di

kejadian skabies adalah faktor Pondok Pesantren Darussalam

pengetahuan, faktor sosial ekonomi Plaosan III Baledono, Purworejo.

yang rendah, faktor hygiene, faktor Populasi dalam penelitian ini

hubungan seksual, faktor adalah semua santri putra dan santri

putri di Pondok Pesantren


3

Darussalam Plaosan III Baledono, mempunyai perilaku personal

Kabupaten Purworejo yang hygiene baik.

berjumlah 140 santri. b. Kejadian Skabies

Tabel 8 Distribusi
frekuensi berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN kejadian skabies

A. Hasil penelitian Freku


Kejadian Presentase
ensi
1. Analisa Univariat Skabies (%)
(f)
Ya 74 71,2%
Hasil penelitian terhadap Tidak 30 28,8%
Jumlah 104 100,0%
104 santri yang menjadi subjek Sumber: data primer 2018
penelitian diperoleh hasil Berdasarkan tabel 8 dapat
sebagai berikut: diketahui bahwa 74 reponden
a. Perilaku Personal dengan presentase 71,2%
Hygiene mengalami kejadian skabies dan
Tabel 7 Distribusi frekuensi 30 responden dengan
berdasarkan perilaku personal
hygiene presentase 28,8% yang tidak
Perilaku
Frekuensi Presentase
personal mengalami kejadian skabies
(f) (%)
hygiene
Tidak 2. Analisa Bivariat
62 59,6%
baik
Baik 42 40,4% Hasil penelitian di Pondok
Jumlah 104 100,0%
Sumber: data primer 2018 Pesantren Darussalam Plaosan

Berdasarkan tabel 7 dapat III Baledono Kabupaten

diketahui bahwa 62 reponden Purworejo di peroleh data

dengan presentase 59,6% hubungan perilaku personal

mempunyai perilaku personal hygiene dengan kejadian

hygiene tidak baik dan 42 responden skabies sebagai berikut:

dengan presentase 40,4% yang Tabel 9 Distribusi Frekuensi


Berdasarkan Hubungan Perilaku
3

Personal Hygiene Dengan Kejadian Menurut penuturan pengurus


Skabies Di Pondok Pesantren
Darussalam Plaosan III Baledono, pondok pesantren Darussalam
Kabupaten Purworejo
hanya terdapat 15 kamar mandi,

yaitu 7 kamar mandi untuk santri

putra dan 8 kamar mandi untuk

santri putri. Fasilitas sarana dan

prasarana seperti kamar mandi

yang tidak sebanding dengan


Berdasarkan tabel 9 dapat
banyaknya santri dapat
diketahui bahwa terdapat 58
mempengaruhi perilaku
responden dengan perilaku
personal hygiene santri,
personal hygiene tidak baik, dan
sehingga santri harus mengantri
mengalami kejadian skabies dan
untuk mandi bahkan ada yang
terdapat 4 responden dengan
tidak mandi.Hal tersebut juga
perilaku personal hygiene yang
terbukti dengan santri yang
tidak baik dan tidak mengalami
perilaku personal hygiene tidak
kejadian skabies. Sedangkan 16
baik sebanyak 62 santri.
responden dengan perilaku
Seperti teori Lawrence Green
personal hygiene baik,
dalam Pieter dan Lubis (2011)
mengalami skabies dan 26
salah satu faktor yang
responden dengan perilaku
mempengaruhi perilaku terdapat
personal hygiene baik tidak
faktor pendukung yaitu faktor
mengalami kejadian skabies.
yang mendorong timbulnya
B. Bahasan
suatu sebab seperti lingkungan
1. Perilaku personal
fisik dan fasilitas.
Hygiene
3

2. Kejadian Skabies penyakit skabies menyerang

Berdasar hasil penelitian di manusia secara berkelompok

Pondok Pesantren Darussalam paling sering di lingkungan yang

Plaosan III Baledono, kebersihannya kurang dan

Kabupaten Purworejo padat penduduknya seperti

responden dengan kejadian asrama atau pesantren dan

skabies sebanyak 74 penjara.

responden. Hal tersebut c. Hubungan Perilaku Personal

dikarenakan santri dalam satu Hygiene dengan Kejadian

pondok pesantren dan tidur Skabies

secara bersama-sama. Berdasarkan analisa hasil uji

Seperti dalam teori Susanto chi-square p value (0,000)

dan Ari (2013), skabies dimana p value < α (0,05),

disebabkan oleh tungau artinya Ha diterima dan Ho

sarcoptes scabiei. Infestasi ditolak atau terdapat hubungan

tungau ini mudah menyebar dari antara perilaku personal

orang ke orang melalui kontak hygiene dengan kejadian

fisik dan sering menyerang skabies di Pondok Pesantren

seluruh penghuni dalam satu Darussalam Plaosan III,

rumah. Dan juga seperti dalam Baledono Kabupaten Purworejo.

teori Rahariyani (2008), salah Terdapat 58 santri (55,8%)

satu faktor-faktor yang diketahui perilaku personal

mempengaruhi kejadian skabies hygiene tidak baik yang

yaitu faktor perkembangan mengalami kejadian skabies

demografi serta ekologis, terdapat 58 santri (55,8%), hal


3

tersebut dikarenakan perilaku Akmal,Suci, dkk (2013) dengan

personal hygiene santri yang judul hubungan personal

tidak baik seperti jarang mandi hygiene dengan kejadian

dua kali sehari. Perilaku skabies di Pondok Pendidikan

personal hygiene dilakukan Islam Darul Ulum, Palark Air

untuk memelihara kebersihan Pacah, Kecamatan Koto Tangah

dan kesehatan serta Padang. Hasil tersebut

kesejahteraan fisik. didapatkan hasil yang serupa

Apabila perilaku personal dimana hasil nilai p value=

hygiene dalam keadaan tidak 0,000 < 0,05. Pada penelitian

baik akan berdampak pada fisik tersebut,peneliti mengatakan

seperti penyakit kulit salah terdapat hubungan yang

satunya skabies. Seperti dalam bermakna bahwa personal

teori Rahariyani (2008) salah hygiene saling terkait

satu faktor yang mempengaruhi dikarenakan personal hygiene

kejadian skabies yaitu faktor yang tidak baik merupakan

hygiene, personal hygiene yang salah satu faktor yang bisa

tidak baik merupakan faktor meningkatkan kejadian skabies.

yang bisa meningkatkan

kejadian skabies. Personal SIMPULAN

hygiene merupakan salah satu Berdasarkan hasil penelitian

usaha yang dapat mencegah dapat disimpulkan sebagai berikut:

kejadian skabies. 1. Perilaku personal hygiene santri

Hal tersebut didukung dengan Pondok Pesantren Darussalam

penelitian yang dilakukan oleh Plaosan III Baledono, Kabupaten


3

Purworejo, terdapat 42 santri para santri mengenai personal

(40,4%) dengan perilaku personal hygiene untuk mencegah

hygiene yang baik. kejadian skabies.

2. Kejadian skabies di Pondok 2. Bagi santri di Pondok

Pesantren Darussalam Plaosan Pesantren Darussalam

III Baledono, Kabupaten Plaosan

Purworejo terdapat 74 santri Diharapkan penelitian ini

(71,2%) mengalami kejadian menjadi sumber informasi

skabies. pentingnya dalam menjaga

3. Terdapat hubungan antara personal hygiene untuk

perilaku personal hygiene dengan mencegah kejadian skabies.

kejadian skabies di Pondok 3. Bagi peneliti selanjutnya

Pesantren Darusslam Plaosan III Diharapakan untuk peneliti

Baledono Kabupaten Purworejo, selanjutnya alangkah baiknya

hasil uji statistik menunjukkan p menambahkan variabel lain yang

value (0,000) < α (0,05), sehingga mempengaruhi kejadian skabies

dikatakan terdapat hubungan sehingga dapat meningkatkan

yang signifikan. kualitas hasil penelitian.

SARAN DAFTAR PUSTAKA

1. Bagi pengelola Pondok Abubakar. 2014. Management of


scabies in children orphanage.
Pesantren Darussalam Plaosan Karya Tulis Ilmiah, program
studi S1 fakultas kedokteran:
Diharapkan dapat memberikan
Universitas Lampung
informasi dan selanjutnya mampu
Afriani, Berta. 2017. Hubungan
memberikan masukan kepada Personal hygiene dan status
sosial ekonomi dengan kejadian
3

skabies di Pondok Pesantren putra dan putri di pondok


Tahun 2017. Karya Tulis Ilmiah, pesantren An-Nur Ngrukem
program studi DIII Keperawatan: Sewon Bantul Yogyakarta.
STIKES Al-Ma’arif Baturaja Karya Tulis Ilmiah, program
studi ilmu keperawatan:
Akmal, S.C, Semiarti, R dan Gayatri. Universitas ‘Aisyiyah
2013. Hubungan personal Yogyakarta
hygiene dengan kejadian
skabies di Pondok Pedidikan Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu perilaku
Islam Darul Ulum, Palarik Air kesehatan. Jakarta: Rineka
Pacah, Kecamatan Koto Tangah cipta
Pandang Tahun 2013. Karya
Tulis Ilmiah, program studi S1 . 2012. Metodologi
Fakultas Kedokteran: penelitian kesehatan.
Universitas Andalas Jakarta: Rineka cipta

Arikunto, S. 2013. Prosedur Nuraini,Novita dan Wijayanti,


penelitian suatu pendekatan Rossalina Adi. 2016.
praktik. Jakarta: Rineka cipta Faktor risiko kejadian
scabies di pondok
Hidayat, A.A. 2012. Metode pesantren nurul islam
penelitian kebidanan teknik jember. Karya Tulis
analisis data. Jakarta: Salemba Ilmiah, program studi
medika rekam medik: Politeknik
Negeri Jember
. 2014. Metode
penelitian kebidanan dan teknik Nursalam. 2017. Metodologi
analisis data contoh aplikasi penelitian ilmu keperawatan.
studi kasus. Jakarta: Salemba Jakarta: Salemba medika
Medika
Pieter, H.Z dan Lubis, N.L.
Isro’in, L dan Sulistyo, A . 2012. 2010.Pengantar psikologi untuk
Personal hygiene konsep, kebidanan. Jakarta: Kencana
proses dan aplikasi dalam perdana media
praktik keperawatan.
Yogyakarta: Graha ilmu Rahariyani, L. D. 2008. Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Klien
Marmi dan Margiyati. 2017. Gangguan Sistem Integumen.
Pengantar psikologi kebidanan. Jakarta: EGC
Yogyakarta: Pustaka pelajar
Riwindikdo, H. 2009. Statistik
Ni’mah, N. 2016.Hubungan perilaku kesehatan belajar mudah teknik
personal hygiene dengan analisis data dalam penelitian
kejadian scabies pada santri kesehatan (plus aplikasi
3

software SPSS). Jogjakarta: Sutedjo, Ika Rahmawati. 2015.


Mitra cendekia press Prevalensi, karakteristik dan
faktor-faktor yang berhubungan
Syarifudin. 2010. Panduan Ta dengan penyakit skabies di
keperawatan dan kebidanan Pesantren Nurul Qarnain
dengan spss. Yogyakarta: Kabupaten Jember. Karya Tulis
Grafindo litera media Ilmiah, program studi S1
fakultas kedokteran: Universitas
Setyaningrum, Y.I, dkk. 2016. Jember
Skabies dan upaya
pencegahannya. Yogyakarta: Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan
Leutikaprio pengukuran pengetahuan,
sikap, dan perilaku manusia
Sugiyono.2017. Statistika untuk dilengkapi contoh kuesioner.
penelitian. Bandung: Alfabetha Yogyakarta: Nuha Medika

Susanto, R.C dan Ari, G.A. Yuni, N.E. 2015. Buku saku personal
2013.Penyakit kulit dan kelamin. hygiene. Yogyakarta: Nuha
Yogyakarta: Nuha Medika Medika

Anda mungkin juga menyukai