Oleh :
karena kulit berfungsi untuk melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh
pelindung organ- organ tubuh, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Penyakit
kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit. Salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies.(Budiman, Hamidah, dan Faqih
2015).
Skabies adalah salah satu masalah dermatologis yang paling umum dan
mempengaruhi sekitar 200 juta orang setiap tahun di seluruh dunia (WHO 2019).
Skabies merupakan kondisi pada kulit yang tidak hanya dapat menyebabkan
infeksi akan tetapi juga sangat mengganggu. Penderita tidak dapat menghindari
untuk menggaruk setiap saat akibat adanya tungau (kutu skabies) di bawah kulit.
Pada kenyataannya, skabies menyerang jutaan dari orang di seluruh dunia setiap
golongan tertentu baik kaya maupun miskin, muda atau tua, karena penyakit ini
pada banyak orang dikarenakan tidak dapat tidur dengan tenang pada malam hari
(IACS) kejadian skabies bervariasi mulai dari 0,3% menjadi 46%. Skabies
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sercoptes scabiei Var hominis. Skabies
menyerang semua ras dan kelompok umur serta cenderung tinggi pada anak-anak
serta remaja. Kejadian skabies pada tahun 2015 juga berprevalensi tinggi di
beberapa Negara di antaranya Mesir diperoleh (4,4%), Nigeria (10,5%), Mali (4%),
Malawi (0,7%), dan Kenya (8,3%). Insiden tertinggi terdapat pada anak-anak dan
skabies tahun 2008 sebesar 5,60% - 12,96%, sedangkan prevalensi tahun 2009
sebesar 4,9% - 12,95% dan data terakhir yang tercatat prevalensi skabies di
Indonesia tahun 2013 yakni - 6%. Walaupun terjadi penuruan prevalensi tetapi
Indonesia belum terbebas dari penyakit skabies dan masih menjadi salah satu
Indonesia mengalami keluhan yang sering terjadi akibat tidak menjaga kebersihan
ditandai dengan adanya sensasi gatal pada alat kelamin (Kemenkes RI,2016).
Penyakit scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei akan
berkembang pesat jika kondisi lingkungan buruk dan tidak didukung dengan
perilaku hidup bersih dan sehat oleh santri. Sarcoptes scabiei menyebabkan rasa
gatal pada bagian kulit seperti sela jari, siku, selangkangan. Scabies banyak
menyerang pada orang yang hidup dengan kondisi personal hygiene di bawah
standar atau buruk, sosial ekonomi rendah, kepadatan penduduk, dan perkembangan
formal atau non formal, maka dengan adanya kegiatan yang padat sehingga santri
lingkungan serta hunian yang padat merupakan faktor terjadinya santri terkena
diperoleh OR= 2,934 yang artinya, santri dengan personal hygiene buruk mempunyai
2,934 kali berisiko menderita skabies dari pada santri dengan personal hygiene baik.
jumlah kasus disetiap tahunnya meningkat hingga ditahun 2019 kejadian skabies
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Antara Faktor
Pesantren Sultan Hasanuddin. Penelitian ini diharapkan dapt menjadi dasar upaya
2. Apakah ada hubungan antara perilaku santri memakai handuk secara bergantian
3. Apakah ada hubungan antara perilaku santri memakai handuk secara bergantian
4. Apakah ada hubungan antara perilaku santri tidur dalam satu tempat dan saling
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d) hubungan antara perilaku santri tidur dalam satu tempat dan saling
Hasanuddin.
D. Manfaat Penulisan
2. Manfaat praktis
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin
Hasanuddin
Hasanuddin
Ha : Ada hubungan antara perilaku santri memakai handuk secara
Hasanuddin
Ha : Ada hubungan antara perilaku santri tidur dalam satu tempat dan
Sultan Hasanuddin.
G. Definisi Oprasional
1. Variabel Bebas
a. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan adalah pemahaman
2) Kategori :
b) Kategori :
Ya : bila skor jawaban < 50% , dengan catatan pertanyaan
b) Kategori :
3 dijawab ya.
secara bersama-sama
b) Kategori :
2. Variabel terikat
Kejadian skabies adalah santri yang sementara atau pernah menderita
b) Kategori :
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Skabies
keluhan gatal, terutama pada malam hari dan ditularkan melalui kontak
pakaian(Soemirat 2011).
2. Epidemiologi
di seluruh dunia dan lebih sering terdapat dinegara yang kurang sumber
daya dan pada kondisi pemukiman padat, kurangnya hygiene personal dan
3. Patogenesis
b. Tungau dewasa timbul dari kulit untuk menyebar ke bagian lain tubuh
Gejala utama skabies, yaitu ruam dan gatal, disebabkan oleh sensitisasi
dapat bertahan hidup di luar tubuh hospes yang variasinya bergantung pada
dapat bertahan 2-3 hari pada suhu ruangan dengan kelembaban 30%. Semakin
4. Pencegahan
yang akan digunakan, seprei tempat tidur harus sering diganti, terlebih
lagi pada saat menstruasi gatal yang dialami akan lebih mudah membuat
kulit rentang terluka maka dari itu pembalut dan pakaian dalam harus
kebersihan diri yang tidak baik. Pada keadaan personal hygiene yang
d. Pencegahan penyakit
C. Pengetahuan
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sa ngat
(Notoatmodjo, 2007).
tingkat, yakni :
1. Tahu (know) : Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
suatu struktur organisasi tertentu, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
cara penularan baik langsung maupun tidak langsung, masa inkubasi kuman
skabies, gejala -gejala penyakit skabies, daerah yang paling sering terkena, dan
D. Perilaku
2. Tersedia air bersih atau air kran yang mengalir di setiap kelas
E. Kerangka Teori
berbagai faktor penyebab dalam lingkungn tertentu dan pada keadaan tertentu
akan menimbulkan penyakit tertentu pula. Pengertian penyebab penyakit
Sumber Penularan
Faktor Perilaku
Fakor Pengetahuan
Sanitasi
Faktor Kesehatan
Lingkungngan Kejadian
Air
skabies
Kepadatan
Penduduk
Pengetahuan
scrabies
Perilaku
a. Bergantian Handuk
b. Bergantian Pakaian
atau Alat Sholat
c. Tidur Berhimput
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
analisis dinamika korelasi antara antara factor risiko dengan faktor efek.
retrospective.
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan jumlah yang terdiri dari objek atau subjek,
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang telah ditetapkan oleh
peneliti dan kemungkinan ditarik kesimpulan (Sujarweni, 2014). Populasi
untuk kelompok kasus maupun kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah
2. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagai
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi, yang dapat digunakan
3. Tehnik Sampling
harus diambil 100%. Untuk menentukan minimal sampel jika jumlah populasi
n= N/ (1 + N.e2)
Ket:
N : Jumlah populasi
N : jumlah sampel