PENDAHULUAN
memiliki manifestasi pada kulit. Salah satu manifestasi klinis yang sering
umum terjadi pada setiap usia, mulai dari bayi hingga manula. Ruam juga dapat
terjadi pada penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi, misalnya pada
kasus reaksi obat. Hal ini menjadi masalah besar di kalangan masyarakat maupun
eksantema virus (viral exanthem). Jika mukosa terlibat, istilah yang digunakan
adalah enantema virus. Insiden eksantema virus tidak diketahui namun untuk
herpes simpleks saja, insiden per tahun dapat mencapai 5,1 per 1000 anak
di Italia terhadap 112 orang pasien (78 orang dewasa dan 44 anak-anak) dengan
ruam tidak kompatibel, 76 (68%) kasus, dengan penyebab paling sering yaitu
virus (28,6%) dan obat-obatan (22,3%). Pada ruam makula atau maculopapular,
jenis ruam yang paling sering ditemukan (66,1%) penyebab utamanya adalah
Salah satu bahaya yang paling ditakutkan dari penyakit infeksi virus
dengan gejala ruam makulopapuler pada kulit, dalam hal ini ditemukan pada
kehamilan yang terinfeksi virus morbili dan rubella adalah terinfeksinya janin
1
yang dapat mengakibatkan kecacatan bahkan kematian janin. Virus dapat
menembus barrier placenta dan merusak sistem saraf pusat janin sehingga untuk
mungkin. 3,4
Dengan demikian dalam referat ini akan dibahas lebih lanjut tentang
penyakit infeksi virus dengan gejala ruam makulopapuler pada kulit berdasarkan
ciri khas dari masing-masing penyakit sehingga penyakit dapat dideteksi sedini
mungkin baik oleh kalangan masyarakat umum maupun pihak tenaga medis
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
infeksi sistemik disertai replikasi virus pada kulit atau dengan memproduksi
tumor kulit yang diinduksi virus. Sejumlah virus bersifat epidermotrofik dan
3
terdistribusi perifer, dimana predileksi ruamnya ada di telapak tangan,
Pada infeksi virus herpes varicella- zoster juga pada infeksi kuman
virus.
4
Berdasarkan pengelompokan jenis ruam di atas maka pada Tabel 2.1 akan dipaparkan beberapa penyakit Infeksi Vrus
5
PENYAKIT PENYEBAB UMUR MUSIM TRANSMISI INKUBASI PRODORMAL GAMBARAN ENANTEMA KOMPLIKASI PREVENSI
&
STRUKTUR
RUAM
bawah; 1-3
hari
Rosola HHV 6 dan 7 Bayi (6 Semua Tidak 5-15 hari Rewel, demam Makula diskrit Berbagai Kejang demam Tidak ada
infantum / bulan 2 diketahui, (?) tinggi, 3-4 hari, pada tubuh dan makula tunggal atau
Exantema tahun) saliva atau pembesaran leher; ruam eritematus beerulang;
karier tanpa kelenjar servikal mendadak pada palatum sindroma
subitum
gejala dan oksipital timbul lalu molle hemofagositik;
menghilang; ensefalopati;
0,5-2 hari; penyebaran pada
beberapa pasien
pasien tanpa imunokompromais
ruam
Fifth Parvovirus B19 Prepubertal, Dingin, Droplet 5-15 hari Nyeri kepala, Eritema lokal Tidak ada Artritis, krisis Isolasi pasien
disease guru Semi infection, malaise, pada pipi aplastik pada dengan krisis
(erythema sekolah transfusi mialgia, sering (slapped pasien anemia aplastik
infectiosum) darah; demam cheek); eritema hemolitik kronik, namun tidak
plasenta merah muda hidrops anemia pasien normal
pada tubuh dan pada fetus, dengan fifth
ekstremitas; vaskulitis, disease
mungkin gatal; granulomatosis
ruam mungkin Wegener
tertunda masa
prodromal
hingga 3-7
hari;
berlangsung 2-
4 hari; dapat
berulang 2-3
minggu
kemudian
Chickenpox Virus varicella- 1-14 tahun Akhir Droplet 12-21 hari Demam Papula pruritik, Mukosa Infeksi kulit VZIG untuk
(varicella) zoster musim Infection vesikel dengan mulut, Lidah stafilokokus atau pasien
gugur, berbagai streptokokus, imunokompro
dingin, derajat; 2-4 artritis, serebelar mais yang
6
PENYAKIT PENYEBAB UMUR MUSIM TRANSMISI INKUBASI PRODORMAL GAMBARAN ENANTEMA KOMPLIKASI PREVENSI
&
STRUKTUR
RUAM
awal tumbuh, ataxia, ensefalitis, terpapar,
semi kemudian trombositopenia, wanita hamil
menjadi krusta; sindroma Reye yang
tersebar pada (dengan aspirin), suseptibel,
tubuh dan miokarditis, neonatus
kemudian nefritis, hepatitis, preterm, dan
wajah dan pneumonia, bayi yang
ekstremitas; 7- embriopati fetal, ibunya
10 hari; diseminasi pada mengalami
terulang pasien varicella 5
beberapa tahun imunokompromais hari sebelum
kemudian sampai 2 hari
mengikuti sesudah lahir;
distribusi imunisasi aktif
dermatomal mungkin
(zoster, dengan vaksin
shingles) hidup
dilemahkan
Enterovirua Coxsackievirus, Bayi, Panas, Fekal-Oral 4-6 hari Bervariasi; Tangan-kaki- Ya Meningitis Tidak ada
ECHOvirus, Anak-Anak Gugur rewel, demam, mulut: vesikel aseptik, hepatitis,
dan lain-lain nyeri tenggorok, di lokasi miokarditis,
mialgia, nyeri tersebut; Yang pleurodinia,
kepala lain: tidak paralisis: biasanya
spesifik, pada pasien yang
biasanya halus, lebih muda
nonkonfluen,
ruam makular
atau
makulopapular,
jarang petekie,
urtikaria, atau
vesikel;
berlangsung 3-
7 hari
7
PENYAKIT PENYEBAB UMUR MUSIM TRANSMISI INKUBASI PRODORMAL GAMBARAN ENANTEMA KOMPLIKASI PREVENSI
&
STRUKTUR
RUAM
Dengue Virus Dengue Semua usia Dingin Gigitan 3-14 hari demam tinggi makulo papula Ya Dehidrasi, syok Fogging,
Fever nyamuk mendadak, yang bisa menjaga
Aedes aegypti kadang-kadang timbul pada lingkungan
bifasik (saddle awal penyakit agar tetap
back fever), (1-2 hari), bersih
nyeri kepala kemudian
berat, nyeri menghilang
belakang bola tanpa bekas
mata, nyeri otot, dan selanjutnya
tulang atau timbul ruam
sendi, mual, merah halus
muntah dan pada hari ke-6
timbulnya ruam atau ke-7
merah-merah terutama di
daerah kaki,
telapak kaki
dan tangan.
Selain itu,
dapat juga
ditemukan
petechie.
Sumber:
8
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan judul Referat ini maka pembahasan kali ini terfokus pada tiga
penyakit virus utama dengan gejala ruam makulopapuler pada kulit yaitu Morbili,
1) Definisi
2) Epidemiologi 3
kasus campak lebih banyak terjadi pada kelompok umur 5-9 tahun
(3591 kasus) dan pada kelompok umur 1-4 tahun (3383 kasus).
3) Etiologi 2,3,4
9
jerman disebabkan oleh Rubellavirus. Secara umum virus morbili dan
kloroform. Selain itu, virus juga dapat diinaktivasi dengan suhu panas
(>370 C), suhu dingin (10).5,7 Virus ini jangka hidupnya pendek
4) Patofisiologi 3,4
kelenjar limfe.
10
Multiplikasi virus juga terjadi di tempat awal melekatnya virus.
Pada hari ke-5 sampai ke-7 infeksi, terjadi viremia sekunder di seluruh
sampai hari ke- 14, virus ada di darah, saluran pernapasan, dan organ-
organ tubuh lainnya, 2-3 hari kemudian virus mulai berkurang. Selama
dan batuk.
11
Tanda patognomonik berupa enantema mukosa buccal yang
disebut Koplik spots yang muncul pada hari ke-2 atau ke-3
pemeriksaan klinis.
hari.
12
campak mati. Tampilan klinik penyakit ini berat, dengan
komplikasi
yang berat dengan panas yang tinggi, disertai gejala CNS, gejala
6) Pemeriksaan Penunjang
diagnosis dan biasanya sudah dapat terdeteksi sejak hari ke 1-2 setelah
disertai batuk.
stadium prodromal.
13
Penyakit Kawasaki dengan gejala febris tinggi, konjungtivitis,
pada campak.
8) Penatalaksanaan
kali per hari selama 2 hari dengan dosis sebagai berikut : 3,4
dosis sesuai umur penderita diberikan antara minggu ke-2 sampai ke-4
14
antibiotik. Komplikasi diare diatasi dehidrasinya sesuai dengan derajat
dehidrasinya. 3
9) Komplikasi 1,3
Defisiensi vitamin
(croup)
- Ensefalitis akut
Mata : keratitis
15
11) Pencegahann 2,3
diberikan pada usia 2 tahun. Apabila vaksin MMR diberikan pada usia
MMR ulangan diberikan pada usia 5-6 tahun. Dosis vaksin campak
1) Definisi
yang sama dengan morbili. Bedanya pada rubella gejala klinis yang
2) Etiologi
16
biasanya; postauricular, suboccipital dan cervical. Penyakit ini sangat
3) Epidemiologi
4) Patofisiologi
retikuloendotelial. 4,5
Hal ini diikuti oleh viremia sekunder yang terjadi 6-20 hari
setelah infeksi. Selama fase viremik ini, virus rubella dapat ditemukan
17
sinovial, dan paru-paru. Viremia memuncak sesaat sebelum onset
ruam dan menghilang tak lama kemudian. Orang yang terinfeksi mulai
menularkan virus dari nasofaring 3-8 hari setelah terpapar selama 6-14
5) Gejala Klinis
Setelah masa inkubasi 14-21 hari akan muncul ruam dengan nyeri
adalah gejala yang spesifik untuk penyakit rubella pada anak yaitu
pertama ruam sudah menyebar keseluruh tubuh. Pada hari ke-2, ruam
dimuka sudah menghilang, dan pada akhir hari ketiga ruam sudah
6) Komplikasi
18
Komplikasi Rubella jarang terjadi bahkan infeksi bakteri
sekunder yang sering terjadi pada campak juga tidak dijumpai pada
imunisasi MMR pada umur 12-15 bulan dan diulang pada umur 4-6
7) Pemeriksaan Penunjang
diagnosis dan biasanya sudah dapat terdeteksi sejak hari ke 1-2 setelah
8) Penatalaksanaan
9) Pencegahan
19
Dengan vaksinasi campak atau vaksinasi MMR (Measles,
1) Definisi
penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus herpes yang paling
2) Etiologi
merupakan penyakit pada bayi dengan ruam dan disertai dengan infeksi
saluran nafas akut dan kelainan serebral. Gejala ini harus dibedakan
dengan penyakit lain pada penderita normal dan harus dicari padanannya
3) Epidemiologi
20
pada usia 12 bulan dan 77% pada usia 24 bulan. Usia puncak infeksi
4) Patofisiologi
kelenjar ludah, HHV-6 ada dalam air liur. Invasi awal dapat menyerang
SSP (Sistem Saraf Pusat), dapat menyebabkan kejang dan komplikasi SSP
penyakit primer pada masa bayi, keterlibatan organ umum telah dilaporkan
hepatosplenomegali. 4,6
Setelah infeksi primer akut, HHV-6 tetap laten pada limfosit dan
dari 97 gen unik. CD46 adalah reseptor sel untuk HHV-6, yang
5) Gejala klinik
21
Umumnya hanya menimbulkan gejala klinik yang ringan, namun
bisa bersifat laten dan sering dikaitkan dengan gejala klinik kelainan otak
kontak dan sumber infeksi primer HHV-6 hampir selalu tak diketahui
infeksi primer HHV-6 adalah demam tanpa sebab yang jelas disertai
HHV 6 dan gejala klinik yang ditimbukan pun mirip, dengan prevalensi
6) Penatalaksanaan
criri khas masing-masing seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 3.1
ruam kulit, ruam pada morbili muncul ketika suhu badan penderita masih
tinggi sedangkan pada roseola infantum muncul saat demam turun. Tidak
22
adanya Koplik Spots, 3C (Coryza, Conjungtivitis, Cough) juga membantu
23
BAB IV
PENUTUP
Morbili, Rubella dan Roseola Infantum. Pada infeksi virus, virus melibatkan kulit
dengan cara menyebar ke kulit selama infeksi sistemik disertai replikasi virus
keratinosit sehingga salah satu manifestasi klinis yang paling sering ditemukan
dari penyakit infeksi virus pada kulit ialah ruam makulopapuler. Secara sekilas
berbagai pihak, yaitu bagi pasien, kontak, masyarakat maupun pihak medis.
Walaupun pada dasarnya penyakit infeksi virus ruam makulopapuler itu sendiri
bersifat simptomatik atau sesuai dengan gejala, namun akan menjadi masalah
besar bagi orang dengan gizi buruk, immunocompremised maupun ibu hamil
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai tenaga medis untuk
lebih cermat dalam mengidentifikasi penyakit infeksi virus dengan gejala ruam
24
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Airlangga.
Barcelona.
Dermatology.Texas.
7. Lembo RM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS,
Infantum.Jakarta.
25
26