Anda di halaman 1dari 40

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENGENDALIAN WABAH/KLB

DINKES PROVINSI SUMATERA BARAT


TAHUN 2017
PENGERTIAN

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan yang


terus menerus, teratur dan sistematis dalam
pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data penyakit untuk
menghasilkan informasi yang akurat yang
dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan tindakan
penanggulangan yang cepat dan tepat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
TUJUAN
Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat
yang dapat disebarluaskan dan digunakan
sebagai dasar penanggulangan yang cepat dan
tepat, untuk menyusun perencanaan yang sesuai
dengan permasalahannya.
Mendapatkan gambaran distribusi penyakit
menurut orang, tempat dan waktu.
Mendapatkan trend penyakit dari waktu ke waktu.
Melakukan pengamatan dini (SKD) dalam rangka
mencegah KLB , dan melakukan penanggulangan
KLB secara dini.
SASARAN

Data tersangka penderita,


populasi dan wilayah yang
terkena resiko (sumber dan
wilayah penularan)
Waktu atau periode
penularan
KEGIATAN SURVEILANS

Surveilans periode Peringatan Dini


(sebelum Kejadian Luar Biasa).
Periode Kejadian Luar Biasa.
Pasca Kejadian Luar Biasa.
SURVEILANS PERIODE
PERINGATAN DINI (SEBELUM KLB)
PENGERTIAN

Sistem Kewaspadaan Dini adalah


suatu kegiatan untuk memantau
secara teratur perkembangan
penyakit di suatu wilayah dan
mengambil tindakan pendahuluan
untuk mencegah timbulnya KLB
KLB TANPA SKD KLB
KASUS
100
DETEKSI TINDAKAN
PERTAMA LAMBAT LAMBAT
90

80

70
KASUS YG
60 TERTANGANI
50

40

30

20

10

0
?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
HARI
KLB DENGAN SKD KLB
DETEKSI TINDAKAN
DINI CEPAT
100

90

80
KASUS
70
POTENSIAL
60 YG DAPAT
DICEGAH
50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

No SKD SKD
HARI
SISTEM KEWASPADAAN DINI
Tatanan pengamatan
yang mendukung sikap tanggap
terhadap adanya suatu perubahan
dalam masyarakat atau penyimpangan
persyaratan,
yang berkaitan dengan kecenderungan
terjadinya kesakitan/kematian atau
pencemaran makanan / lingkungan,
sehingga dapat dilakukan tindakan
cepat dan tepat
untuk mengurangi jatuh korban
TUJUAN SKD

1. Deteksi Dini

2. Tindakan Cepat

3. Tindakan Efektif

4. Upaya pencegahan
KLB
KEGIATAN SKD-KLB

Penyakit POTENSIAL KLB


DAERAH terancam
Analisis WAKTU KRITIS
POPULASI RENTAN
Peringatan
dini Dessiminasi informasi
Kesiapsiagaa Tenaga ahli
n
Logistik, dll
Respons
Penanggulangan dini
Cepat
WABAH
& KLB
Wabah dan KLB Penyakit Menular
UU. No. 4, 1984, Bab I, Pasal 1 : Wabah
Penyakit Menular adalah kejadian
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat melebihi dari pada keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka

PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7) : KLB adalah


timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah
Penanggung Jawab Penanggulangan KLB

UU. No. 4, 1984, Bab VI, pasal 10 :


Pemerintah bertanggungjawab untuk
melaksanakan upaya penanggulangan
wabah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5 (1)

UU. No. 4, 1984, Bab VI, pasal 12 (1) :


Kepala Daerah setempat yang mengetahui
adanya tersangka penderita penyakit
menular yang dapat menimbulkan wabah,
wajib segera melakukan tindakan-
tindakan penanggulangan seperlunya
JENIS PENYAKIT MENULAR TERTENTU
YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN
UPAYA PENANGGULANGAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010
Penetapan jenis-jenis penyakit
menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah didasarkan
pada pertimbangan epidemiologis,
sosial budaya, keamanan, ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan menyebabkan dampak
malapetaka di masyarakat.
(1)Jenis-jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan
wabah adalah sebagai berikut: (PASAL 4)
Kolera
Pes
Demam Berdarah Dengue
Campak
Polio
Difteri
Pertusis
Rabies
Malaria
Avian Influenza H5N1
Antraks
Leptospirosis
Hepatitis
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009
Meningitis
Yellow Fever
Chikungunya

(2)Penyakit menular tertentu lainnya yang dapat menimbulkan


wabah ditetapkan oleh Menteri.
Tata Cara Penemuan Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah

Dapat dilakukan secara pasif dan aktif.


Penemuan secara pasif melalui penerimaan
laporan/informasi kasus dari fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi diagnosis secara klinis dan
konfirmasi laboratorium.
Penemuan secara aktif melalui kunjungan
lapangan untuk melakukan penegakan diagnosis
secara epidemiologis berdasarkan gambaran
umum penyakit yang selanjutnya diikuti dengan
pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium dan
dapat juga dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang lainnya.
Kejadian Luar Biasa
(KLB)
KLB

Yaitu kejadian kesakitan atau kematian yang


menurut pengamatan epidemiologis dianggap
terjadi peningkatan yang bermakna pada suat
u kelompok penduduk dalam kurun waktu tert
entu,
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam
keadaan KLB, apabila memenuhi salah
satu kriteria sebagai berikut:

a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu


yang sebelumnya tidak ada atau tidak
dikenal pada suatu daerah.
b. Peningkatan kejadian kesakitan terus
menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut
menurut jenis penyakitnya.
c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari
atau minggu menurut jenis penyakitnya.
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam
keadaan KLB, apabila memenuhi salah
satu kriteria sebagai berikut:

d. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1


(satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan angka rata-
rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
e. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per
bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan
per bulan pada tahun sebelumnya.
Suatu daerah dapat ditetapkan dalam
keadaan KLB, apabila memenuhi salah
satu kriteria sebagai berikut:

f. Angka kematian kasus suatu penyakit (CFR)


dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus
suatu penyakit periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
g. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate)
penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam
kurun waktu yang sama.
Penetapan KLB (pasal 7-12)
Kadinkes kabupaten/kota, kadinkes provinsi, atau
Menteri dapat menetapkan daerah dalam keadaan
KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu kri
teria, dengan menerbitkan laporan KLB dan formuli
r W1 terlampir.
Dalam hal Kadinkes kabupaten/kota tidak meneta
pkan suatu daerah di wilayahnya dalam keadaan K
LB, Kadinkes provinsi dapat menetapkan daerah te
rsebut dalam keadaan KLB.
Dalam hal Kadinkes kabupaten/kota atau kadinkes
provinsi tidak menetapkan suatu daerah di wilayah
nya dalam keadaan KLB, Menteri menetapkan daer
ah tersebut dalam keadaan KLB.
Penetapan Daerah Wabah (Pasal 10,
Permenkes 1501/2010)
Penetapan suatu daerah dalam keadaan waba
h dilakukan apabila situasi KLB berkembang at
au meningkat dan berpotensi menimbulkan ma
lapetaka, dengan pertimbangan:
Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan pe
ningkatan angka kesakitan dan/atau angka kematian
.
Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan asp
ek sosial budaya, ekonomi, dan pertimbangan keama
nan.
Menteri menetapkan daerah dalam keadaan w
abah
Penanggulangan KLB/Wabah

Pemerin
Pemerin tah
tah
daerah

Masyara
kat

Penanggulangan
KLB/Wabah
Penanggulangan KLB/Wabah
meliputi:
penyelidikan epidemiologis;
penatalaksanaan penderita yang mencakup
kegiatan pemeriksaan, pengobatan,
perawatan dan isolasi penderita, termasuk
tindakan karantina;
pencegahan dan pengebalan;
pemusnahan penyebab penyakit;
penanganan jenazah akibat wabah;
penyuluhan kepada masyarakat; dan
upaya penanggulangan lainnya.
Upaya penanggulangan lainnya antara
lain berupa

meliburkan sekolah untuk sementara waktu,


menutup fasilitas umum untuk sementara waktu,
melakukan pengamatan secara
intensif/surveilans selama terjadi KLB serta
melakukan evaluasi terhadap upaya
penanggulangan secara keseluruhan.

Upaya penanggulangan lainnya


dilakukan sesuai dengan jenis penyakit
yang menyebabkan KLB/Wabah.
Dinkes kabupaten/kota harus melakukan upaya
penanggulangan secara dini apabila di daerahnya
memenuhi salah satu kriteria KLB, baik sebelum
maupun setelah daerah ditetapkan dalam keadaan
KLB.

Upaya penanggulangan secara dini dilakukan


kurang dari 24 jam terhitung sejak daerahnya
memenuhi salah satu kriteria KLB.

Penetapan suatu daerah dalam keadaan KLB


diperlukan untuk mempermudah koordinasi dan
optimalisasi sumber daya di bidang kesehatan
dalam upaya penanggulangan KLB/Wabah.
Tugas Puskesmas

Pengobatan penderita
Pengobatan penderita berat rujuk ke RS
Melakukan PE
Menentukan batas wilayah penanggulangan
Menentukan dan menyiapkan sarana yang dibutuhkan
Membuat jadwal kegiatan
Membuat laporan (W1) dalam 24 jam
Tugas Dinkes Kab/Kota
Berdasarkan laporan Puskesmas, petugas ke
lapangan untuk konfirmasi dan membawa
kebutuhan dan memberikan bimbingan
Melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Membuat laporan (W1 Ka) dalam 24 jam
*) Apabila tidak tersedia obat, bahan dan peralatan
mengajukan permohonan ke Propinsi.
Tugas Dinkes Propinsi
Menganalisa laporan dari Dinkes Kab/Kota
Melakukan konfirmasi ke lapangan
Mengajukan permintaan kebutuhan biaya
operasional dan kegiatan ke Bagian Anggaran
Propinsi
Mengirim biaya yang sudah disetujui ke Dinkes
Kab/Kota
Melaksanakan pengawasan dan bintek
penanggulangan KLB
Membuat laporan KLB ke Depkes cq. Ditjen PP &
PL
Kegiatan Penanggulangan KLB
Menyusun rencana kebutuhan dan
pembiayaan :
Obat, bahan survey, bahan & alat lab, insektisida,
perlengkapan & peralatan penyemprotan, biaya.

Pengobatan
Pemberantasan Vektor
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Pembuatan Laporan
PELAPORAN
Tenaga kesehatan
atau masyarakat Pelaporan
KLB/Wabah
Pimpinan puskesmas meliputi
laporan
Kadinkes penetapan,
kabupaten/kota perkembangan
dan
Bupati/walikota Kadinkes Provinsi laporan
penanggulangan
KLB/Wabah
Gubernur

Menteri melalui
Direktur Jenderal
SUMBER DAYA
Ketenagaan Tim Gerak Cepat di tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota,
terdiri atas tenaga medis, epidemiolog kesehatan, sanitarian,
entomolog kesehatan, tenaga laboratorium, dengan melibatkan
tenaga pada program/sektor terkait maupun masyarakat.
ditetapkan oleh Kadinkes kabupaten/kota a/n bupati/walikota;
Kadinkes Provinsi a/n gubernur; dan Dirjen a/n Menteri

Sarana dan Prasarana

Seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun


swasta wajib memberikan pelayanan terhadap penderita atau
tersangka penderita.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan
perbekalan kesehatan meliputi bahan, alat, obat dan vaksin serta
bahan/alat pendukung lainnya.
PEMBIAYAAN

Pendanaan yang timbul dalam upaya penanggulangan


KLB/Wabah dibebankan pada anggaran pemerintah daerah.

Pemerintah daerah tidak mampu dimungkinkan untuk


mengajukan permintaan bantuan kepada Pemerintah atau
pemerintah daerah lainnya.

Pemerintah dapat melimpahkan sumber pendanaan


penanggulangan KLB/Wabah kepada pemerintah daerah.

Pemerintah dapat bekerja sama dengan negara lain atau


badan internasional dalam mengupayakan sumber
pembiayaan dan/atau tenaga ahli sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Menteri, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah


kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penanggulangan KLB/Wabah.

Pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui:


peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam penanggulangan
KLB/Wabah;
peningkatan jejaring kerja dalam upaya penanggulangan KLB/Wabah;
pemantauan dan evaluasi terhadap keberhasilan penanggulangan
KLB/Wabah; dan
bimbingan teknis terhadap penanggulangan KLB/Wabah.
Periode Pasca KLB

Mencegah KLB dengan meni


ngkatkan SKD-KLB dengan s
urveilans intensif
Dinas Kesehatan Kabupaten
/Kota mengirim laporan sete
lah penanggulangan selesai
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai