20
ARTIKEL ASLI
Sejarah artikel: Perkenalan: Prolaps uteri merupakan masalah ginekologi yang sering dialami wanita dengan
Diterima 28 April 2018 Diterima prevalensi 50% dan diprediksi 30 tahun ke depan akan meningkat 45% seiring dengan
dalam bentuk revisi 17 Mei 2018 meningkatnya usia harapan hidup. Prolaps uteri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
mendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor
Diterima 17 Mei 2018 tersebut dengan derajat prolaps uteri.
Tersedia online 30 April 2018 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 65 pasien
prolaps uteri di Poliklinik Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2015-2017.
Kata kunci: Untuk mengetahui tingkat signifikansi, data yang terkumpul akan diuji dengan statistik
Osteoartritis lutut, Fisher Exact Test pada taraf signifikansi = 0,05.
Usia, Hasil: Dari total 65 paten, kasus terbanyak adalah prolaps uteri derajat 4 dari 27 kasus
Jenis kelamin, (41,5%). Trend kejadian prolaps uteri terjadi pada usia 50 tahun dan paritas 4. Ada
Sistem penilaian Kellgren-Lawrnce, perbedaan bermakna antara derajat prolaps uteri dengan faktor usia (p = 0,016) dan
indeks keparahan osteoartritis lutut. obesitas (p = 0,041). Tidak ada perbedaan bermakna antara faktor paritas dengan
derajat prolaps uteri (p = 0,508).
* ) Penulis yang sesuai:
Kesimpulan: Usia merupakan faktor utama yang mempengaruhi derajat prolaps uteri, melemahnya jaringan dasar
pules30@yahoo.com
panggul dan otot pada wanita lanjut usia merupakan penyebab utama.
Karya ini berlisensi di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0.
JURNAL ILMU BIOMOLEKULER DAN KESEHATAN 2018 APRIL, 01 (01) 21
menunjukkan bahwa usia, paritas, obesitas, dan status pada identitas, faktor anamnesis yang mempengaruhi
menopause merupakan faktor risiko yang berperan dalam prolaps uteri, pemeriksaan fisik, diagnosis dan regimen
meningkatkan insiden dan keparahan prolaps uteri.(8, 9) prolaps uteri). Kriteria eksklusi meliputi pasien prolaps
Terjadinya prolaps uteri tidak menyebabkan mortalitas uteri dengan diagnosis tambahan lain yang dapat
atau morbiditas yang berat. Namun kejadian prolaps uteri memperburuk dan membuat diagnosis bias prolaps
sangat berpengaruh terhadap kehidupan wanita baik sosial, uteri, seperti karsinoma serviks; tumor dan/atau kelainan
psikis maupun fisik. Masalah atau gangguan fisik yang ganas pada rahim, adneksa, jaringan ikat, dan rongga
terjadi pada penderita prolaps dapat menurunkan kesehatan panggul; kelainan bawaan (rahim), adneksa, vagina dan
reproduksi wanita, seperti 44,57% wanita merasa tidak genitalia eksterna; riwayat sembelit kronis; riwayat
nyaman karena adanya massa yang keluar masuk alat penyakit paru-paru kronis; riwayat operasi dan riwayat
kelamin.(5) Dalam penelitian lain disebutkan bahwa prolaps radiasi. Selain itu, pasien dengan derajat prolaps uteri
uteri juga sangat berpengaruh. dalam kehidupan seksual meningkat atau berpindah dalam periode sampling juga
misalnya penurunan orgasme, keinginan, lubrikasi dan termasuk dalam kriteria eksklusi.
menyebabkan penurunan kepuasan dan kualitas hubungan Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
seksual. (6) Sedangkan menurut Shrestha et al, gangguan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan
yang disebabkan oleh prolaps uteri meliputi masalah buang untuk melihat karakteristik atau deskripsi dan distribusi
air besar sebesar 71% dan perasaan tidak nyaman. panas frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti. Data
saat buang air kecil sebesar 59%. Hal ini tentu menurunkan kategori ini akan disajikan dengan ukuran penyajian atau
kualitas hidup seorang wanita.(10) proporsinya. Analisis bivariat dilakukan untuk
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah mengetahui pengaruh faktor usia, paritas dan oberitas
dalam pencegahan faktor risiko yang meningkatkan terhadap derajat prolaps uteri di Poliklinik Ginekologi
kejadian prolaps uteri. Hal ini dilakukan dalam rangka RSUD Dr. Soetomo
meningkatkan kualitas hidup manusia di Indonesia yang Surabaya. Analisis bivariat dilakukan dengan
telah diagendakan dalam Nawa Cita poin ke-5. Salah satu menggunakan Fisher Exact Test menggunakan program
programnya adalah Program Indonesia Sehat (11) SPSS. (SPSS.Inc., Chicago, IL) melalui Fisher Exact Test
Program Indonesia Sehat sendiri dilaksanakan dengan dengan = 0,05, jika<0,05 maka ada hubungan dan jika >
menegakkan tiga pilar utama, salah satunya adalah: 0,05 tidak ada hubungan. Keeratan hubungan antara
penerapan paradigma sehat. Penerapan paradigma variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan dalam
sehat dilakukan dengan mengarusutamakan strategi koefisien kontingensi.
kesehatan dalam pembangunan,
penguatan upaya promotif dan preventif, serta Hasil
pemberdayaan masyarakat. (12) Populasi dalam penelitian ini berjumlah 121 penderita
Beberapa penelitian telah meneliti hubungan prolaps uteri. Kemudian dilakukan penelusuran rekam medis
berbagai faktor risiko prolaps uteri. (8, 9, 13, 14) tetapi dan ditemukan hanya 65 rekam medis yang lengkap dan
tidak ada penelitian yang meneliti hubungan faktor- memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dengan demikian,
faktor ini dengan derajat prolaps uteri. Berdasarkan latar sampel penelitian dalam penelitian ini adalah
belakang di atas, peneliti ingin mengkaji faktor-faktor 65. (Tabel 1) Dari 65 kasus prolaps uteri terlihat bahwa
yang mempengaruhi derajat penderita prolaps uteri di kasus prolaps uteri terbanyak di Poliklinik Ginekologi
Poliklinik Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. RSUD Dr.Soetomo dari tahun 2015-2017 adalah prolaps
uteri derajat 4 dari 27 kasus (41,5%). ) sehingga
penanganan yang dilakukan paling banyak adalah
Metode tindakan operasi yaitu 32 kasus (49,2%). Trend kejadian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross prolaps uteri terjadi pada usia 50 tahun dan paritas 4.
sectional analitik. Variabel bebas adalah umur, paritas, Tren untuk mayoritas BMI adalah normal.
dan obesitas, sedangkan variabel terikatnya adalah
derajat prolaps uteri. Populasi adalah data rekam medis Tabel 1 Karakteristik dan Tindakan Pada Pasien Prolaps
rawat jalan di Poliklinik Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Uterus di Poliklinik Ginekologi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2015 Desember 2017 dengan Surabaya Tahun 2015-2017
Usia
Usia 50 5 (8,9%) 13 (22,0%) 15 (25,4%) 26 (44,0%) 59
0,016 0,372
Usia < 50 3 (50,0%) 2 (33,3%) 0 (0,0%) 1 (16,6%) 6
Keseimbangan
5. Nizomy IR, Prabowo RP, Hardianto G. Hubungan Faktor Risiko 14. Cessaria DE, Manoe IM, Molejono ER. Ekspresi Elastin adalah Faktor
dengan Prolaps Organ Panggul di Poliklinik Rawat Jalan Risiko Terkuat untuk Mengembangkan Prolaps Organ Panggul.
Ginekologi RSUP Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2007-2011. Indones J Obstet Ginekologi. 2013;1(4):204-8.
Majalah Obstetri & Ginekologi. 2013;21(2):61-6. 15. Buku Teks Obstetri & Ginekologi Edmonds D. Dewhurst.
6. Kuhn A, Bapst D, Stadlmayr W, Vits K, Mueller MD. Fungsi seksual dan organ Inggris: Wiley-Blackwell;; 2012.
pada pasien dengan prolaps simtomatik: apakah pessarium membantu? 16. Buku Ajar Konar H. Ginekologi. New Delhi: Penerbit Medis
Kesuburan dan kemandulan. 2009;91(5):1914-8. Jaypee Brothers; 2013.
7. Richter H, Varney R. Prolaps Organ Panggul. California: Ginekologi 17. Obstetri & Ginekologi Smith R. Netter. AS: Saunders Elsevier;
Berek dan Novak; 2007. 2008.
8. Hardianti BC, Pramono BA. Faktor-faktor yang Berhubungan 18. Karatayli R, Gezginc K, Kantarci AH, Acar A. Keberhasilan
dengan Kejadian Prolapsus Uteri di RSUP Dr. Kariadi Semarang. pengobatan prolaps uteri dengan histeropeksi perut yang
Medika Media Muda. 2015;4(4):498-508. dilakukan selama operasi caesar. Arsip ginekologi dan
9. Kim CM, Jeon MJ, Chung DJ, Kim SK, Kim JW, Bai SW. Faktor kebidanan. 2013;287(2):319-22.
Risiko Prolaps Organ Panggul. Jurnal Internasional 19. Kim JO, Jang SA, Lee JY, Yun NR, Lee SH, Hwang SO. Prolaps
Ginekologi dan Obstetri. 2007;98(1):248-51. uteri pada wanita primigravida. Ilmu kebidanan &
10. Shrestha B, Onta S, Choulagai B, Poudya A, Pahari DP, Uprety A, dkk. kandungan. 2016;59(3):241-4.
Pengalaman Wanita dan Praktik Pencarian Perawatan Kesehatan 20. Callahan T, Caughey A. Cetak Biru Obstetri & Ginekologi.
dalam Hubungannya dengan Prolaps Rahim di Distrik Bukit Nepal. Cina: Lippincott Williams &Wilkins; 2013.
Kesehatan Wanita BMC. 2014;14(20)::1-9. 21. Whitcomb EL, Lukacz ES, Lawrence JM, Nager CW, Luber KM. Prevalensi
11. RI P. No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan derajat gangguan dari gangguan dasar panggul pada wanita
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: obesitas. Jurnal uroginekologi internasional dan disfungsi dasar
Kementerian Kesehatan, 2016. panggul. 2009;20(3):289-94.
12. Kemenkes-RI. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan 22.Washington BB. Hubungan antara obesitas dan stadium II atau
Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan 2016. prolaps yang lebih besar. Jurnal obstetri dan ginekologi Amerika.
13. Silitonga IR, Sukarsa MRA, Pohan LR, Armawan E, Handono B. 2010;201:1-4.
Perbandingan Kerapatan Kolagen Ligamentum Sakrouterina pada 23. Ermawati, Syafrianto, Bachtiar H. Hubungan Antara Usia, Paritas,
Pasien dengan dan tanpa Prolaps Uteri. MKB. 2015;47(4):212-7. Pekerjaan dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Prolaps
Organ Panggul Berdasarkan Skor Kuantifikasi Prolaps Organ
Panggul. Dapatkan Emas. 2014;3(17):29-34.